Anda di halaman 1dari 25

HAKEKAT MANUSIA

HAKEKAT MANUSIA DAN


PENGEMBANGANNYA
A. Pengertian Sifat Hakekat Manusia
B. Perbedaan Manusia Dengan Hewan
A. Pengertian Sifat Hakekat Manusia

Sifat hakikat manusia diartikan:


– Ciri karakteristik yang membedakan manusia
dengan hewan
B.Perbedaan Manusia dengan Hewan
No Kehidupan hewan Kehidupan manusia
1 Ketika hewan dilahirkan telah Waktu manusia dilahirkan tidak
memiliki berbagai kemampuan siap berdaya sama sekali. Kalau tidak
pakai, seperti segera berjalan dan dibantu oleh orang lain, manusia
dapat menyusui sendiri. akan mati.
2 Hewan merupakan makhluk biologis. Manusia merupakan makhluk
biologis, individu, dan sosial yang
selalu berkembang.
3 Keberadaan hewan merupakan Keberadaan manusia merupakan
keberadaan yang punya insting. keberadaan yang berpotensi, yang
pada dasarnya terbatas, namun
dapat terus dikembangkan.
4 Hewan bertindak menurut insting dan Manusia bertindak menurut cipta,
tidak bertanggung jawab. rasa, dan karsa, serta umumnya
bertanggung jawab.
5 Hewan tidak mengenal etika, estetika, Manusia mengenal etika dan estetika
dan agama. yang selalu berkembang. Pada
umumnya manusia beragama.
PENGERTIAN HAKEKAT
MANUSIA
A. Pengertian Hakekat Manusia Menurut Para Ahli
B. Pengertian Hakekat Manusia Dalam Islam
Hakekat Manusia Menurut Para Ahli

Plato Skinner
Adler
Hsun Tsu Agustinus
Sartre
Rogers Glesser
Ellis
Freud Descartes
Hakekat Manusia Menurut Para Ahli

Plato
 Manusia pada hakekatnya ditandai oleh adanya
kesatuan antara apa yang ada pada dirinya, yaitu
pikiran, kehendak, dan nafsu.

Hsun Tsu
 Manusia pada hakikatnya adalah jahat, oleh karenanya
untuk mengembangkannya diperlukan latihan dan
disiplin yang keras, terutama disiplin kepada tubuhnya.
Hakekat Manusia Menurut Para Ahli (lnjt)

Rogers
 Manusia adalah makhluk rasional, tersosialisasikan,
dan dapat menentukan nasibnya sendiri. Dalam kondisi
yang memungkinkan, manusia akan mampu
mengarahkan diri sendiri, maju, dan menjadi individu
yang positif dan konstruktif.

Freud
 Manusia tidak memegang nasibnya sendiri. Tingkah
laku manusia ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
biologis dan instink-instinknya, dan dikendalikan oleh
pengalaman-pengalaman masa lampau, dan ditentukan
oleh faktor-faktor interpersonal dan intrapsikis.
Hakekat Manusia Menurut Para Ahli (lnjt)

 Adler
 Manusia tidak semata-mata bertujuan memuaskan
dorongan-dorongan dirinya, tetapi juga termotivasi untuk
melaksanakan tanggung jawab sosial dan pemenuhan
kebutuhan dalam mencapai sesuatu. Tingkah laku indivudu
ditentukan oleh lingkungan, pembawaan, dan individu itu
sendiri.

Sartre
 Manusia dipandang sebagai ”nol yang me-nol-kan diri”,
pour soi yang dirinya itu bukan merupakan objek,
melainkan subyek, dan secara kodrati dirinya itu adalah
bebas.
C. Hakekat Manusia Menurut Para Ahli (lnjt)

Ellis
 Manusia memiliki kemampuan inheren untuk berbuat
secara rasional ataupun tidak rasional. Berpikir dan
merasa itu sangat dekat dan bergandengan satu sama
lain: pikiran seseorang dapat menjadi perasaannya,
dan sebaliknya.

Skinner
 Manusia adalah makhluk reaktif yang tingkah lakunya
dikontrol oleh faktor-faktor dari luar dirinya. Tingkah
laku manusia dipelajari ketika individu berinteraksi
dengan lingkungannya, melalui hukum-hukum belajar.
C. Hakekat Manusia Menurut Para Ahli (lnjt)

Agustinus
 Manusia merupakan kesatuan jiwa dan badan, yang
dimotivasi oleh prinsip kebahagiaan; kesemuanya itu
diwarnai oleh dosa warisan dari pendahulunya.
Hakekat Manusia Menurut Para Ahli (lnjt)

Glasser
 Tindakan manusia didorong untuk memenuhi
kebutuhan dasar (baik psikologikal maupun
fisiologikal), yang sama untuk semua orang. Kebutuhan
fisiologikal adalah segala sesuatu untuk
mempertahankan kesadaran organisme, sedangkan
kebutuhan psikologikal terarah untuk mencintai dan
dicintai, serta berguna bagi dirinya sendiri dan orang
lain.
Hakekat Manusia Menurut Para Ahli (lnjt)

Descartes
 Manusia terdiri dari unsur dualistik, jiwa dan badan.
Jiwa tidak bersifat bendawi, abadi dan tidak dapat mati,
sedangkan badan yang bersifat bendawi dapat sirna
dan menjadi sasaran ilmu fisika. Di antara badan dan
jiwa terdapat pertentangan yang berkelanjutantak
terjembatani; badan dan jiwa itu masing-masing
mewujudkan diri dalam berbagai hal sendiri-sendiri.
Namun demikian, hakekat manusia adalah jiwanya
Hakekat Manusia Dalam Islam

Makhluuq (yang Mukarram (yang Mukhayyar (yang


diciptakan) dimuliakan) bebas memilih)

Mukallaf (yang Majziy (yang mendapat


mendapatkan beban) balasan)
8 Definisi Manusia Menurut al- Toumy al- Syaibani

 Manusia sebagai makhluk Allah yang paling mulia di muka bumi.


 Manusia sebagai khalifah di muka bumi.
 insan makhluk sosial yang berbahasa.
 insan mempunyai tiga dimensi yaitu: badan, akal dan ruh
 insan dengan seluruh perwatakannya dan ciri pertumbuhannya
adalah hasil pencapaian 2 faktor, yaitu faktor warisan dan
lingkungan
 manusia mempunyai motivasi, kecenderungan dan kebutuhan
awal baik yang diwarisi mapun yang diperoleh dalam proses
sosialisasi.
 manusia mempunyai perbedaan sifat antara yang satu dengan
yang lainnya.
 insan mempunyai sifat luwes, lentur, bisa dibentuk , bisa diubah.
Hakekat Manusia Dalam Islam
 Hakikat manusia menurut Allah adalah makhluk
yang dimuliakan, dibebani tugas, bebas memilih
dan bertanggung jawab.
Makhluuq (yang diciptakan)
 “Berada dalam fitrah Fitrah dapat membawa manusia ke arah
kebaikan misalnya hati nurani dapat membedakan mana yang
baik, dan mana yang buruk.” [QS Ar Ruum:30]

 “Lemah Sebagai makhluk, manusia juga lemah karena manusia


juga diciptakan dengan keterbatasan akal dan fisik.” [QS An
Nisaa’:48]

 “Bodoh Beban amanat yang begitu besar dari Allah, diterima


oleh manusia, disaat makhluk lainnya tidak menyanggupi
amanat tersebut karena beratnya amanat tersebut.” [QS Al
Ahzab;72]

 “Memiliki kebutuhan Sebagai makhluk yang terbatas secara


fisik dan kemampuan. Maka sangat mungkin manusia memiliki
kebutuhan atau kehendak kepada Allah.” [QS Faathir:15]
Mukarram (yang dimuliakan)
 “Ditiupkan ruh”
 “Diberi keistimewaan” [QS Al Isra:70]
 “Ditundukkan alam untuknya . Semua alam ini
termasuk dengan isinya ini Allah peruntukkan
untuk manusia.” [QS Al Jaatsiyah:12-13]
Mukallaf (yang mendapatkan beban)
 “Ibadah Manusia secara umum diciptakan oleh
Allah untuk beribadah sebagai konsekuensi dari
kesempurnaan yang diperolehnya.” [QS Adz
Dzaariyaat:56]

 “Khilafah Allah mengetahui siapa sebenarya


manusia, sehingga Allah tetap menjadikan
manusia sebagai khalifah di bumi walaupun
malaikat tidak setuju.” [QS Al Baqarah:30]
Mukhayyar (yang bebas memilih)
 “Manusia diberi kebebasan memilih untuk
beriman atau kafir pada Allah.” [QS Al kahfi :29]
Majziy (yang mendapat balasan)
 “Surga Manusia diminta pertanggungjawaban atas
segala sesuatu yang dilakukannya, Allah
menyediakan surga untuk mereka yang beriman dan
beramal soleh yaitu mereka yang menjalankan
perintah Allah dan menjauhi larangannya.” [QS As
Sajdah:19, Al Hajj:14]

 “Neraka Balasan di akhirat terhadap perbuatan


manusia adalah bentuk keadilan yang Allah berikan
di akhirat. Mereka yang tidak menjalankan perintah
Allah mendapatkan hukuman yang setimpal yaitu
dimasukkan ke dalam neraka.” [QS As Sajdah:20]
WUJUD SIFAT HAKEKAT
MANUSIA
a. Kemampuan menyadari diri,
b. Kemampuan bereksistensi,
c. Memiliki kata hati (hati nurani),
d. Memiliki moral (etika),
e. Kemampuan bertanggung jawab,
f. Memiliki rasa kebebasan (kemerdekaan),
g. Kesedian melaksakan kewajiban dan menyadari hak,
h. Kemampuan menghayati kebahagiaan.
DIMENSI HAKEKAT MANUSIA
a. Dimensi keindividualan
b. Dimensi kesosialan
c. Dimensi kesusilaan
d. Dimensi keberagamaan (makhluk religius)
PENGEMBANGAN HAKEKAT
MANUSIA
a. Pengembangan utuh
b. Pengembangan tidak utuh
ASPEK-ASPEK INDIVIDU YANG PERLU
DIKEMBANGKAN DAN DITUMBUHKAN

Anda mungkin juga menyukai