Oleh
Abdur Rozaki dan Sg. Yulianto
Editor
Titok Hariyanto
Kerjasama IRE Yogyakarta-CCES-HiVOS
Desember 2015
Daftar isi
11
Musdes............................ 24
2.2. Penyelenggaraan Musdes....... 32
2.3. Materi Musdes dan Peran
Pendamping...................... 43
BAB III Pengarusutamaan Kelompok Rentan
dalam Musdes......................... 49
BAB IV Penutup................................ 57
Daftar Pustaka................................ 61
Kata Pengantar
Kata Pengantar
vi
Kata Pengantar
vii
viii
Kata Pengantar
ix
BAB I
agar distribusi
merata.
kesejahteraan
semakin
10
11
BAB II
Musyawarah Desa
12
a. Penataan Desa
Karena alasan yang sangat mendasar,
kadangkala desa ingin melakukan
penataan. Penataan itu dapat berupa
pembentukan desa baru melalui pe
mekaran ataupun penggabungan
desa. Selain itu, penataan juga dapat
be
rupa perubahan status dari desa
menjadi kelurahan atau perubahan
status dari Desa Adat menjadi Desa.
Musdes dapat menjadi sarana untuk
memastikan kesepakatan atas pe
nataan desa tersebut.
b. Perencanaan Desa
Perencanaan desa merupakan hal
yang sangat strategis. UU Desa
mengamanatkan bahwa dokumen pe
rencanaan desa merupakan rujukan
utama setiap kegiatan pembangunan
13
14
Perencanaan
Inklusif Gaya
Arungkeke
15
16
c. Kerjasama Desa
Desa dapat menjalin kerjasama
dengan desa lain dalam banyak hal,
misalnya dalam bidang keamanan,
pendidikan, ekonomi, pengelolaan
SDA, dll. Selain itu, kerjasama antar
desa juga dapat dimaksudkan untuk
menyelesaikan persoalan bersama
yang melibatkan beberapa desa.
Desa juga dapat menjalin kerjasama
dengan pihak ketiga, misalnya de
ngan perusahaan, lembaga swa
daya masyarakat (LSM), universitas,
lembaga pendidikan, dll. Kerjasama
desa semacam itu kadang
kala
diperlukan untuk tujuan tertentu.
Musdes menjadi sarana paling tepat
untuk menggagas, mendiskusikan,
dan menyepakati kerjasama desa.
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
Musdes; dan
c. Membantu menyiapkan bahan pem
bahasan tentang hal-hal bersifat
strategis yang akan dibahas dalam
Musdes. Bahan pembahasan ini
disusun dengan memperhatikan atu
ran hukum yang berlaku, kebijakan
pe
merintah daerah kabupaten/kota,
kondisi obyektif desa dan aspirasi
masyarakat desa.9
Salah satu indikator keberhasilan Mus
des adalah keterlibatan masyarakat dalam
Musdes. Semakin banyak dan semakin luas
unsur masyarakat yang dilibatkan maka
legitimasi hasil Musdes menjadi semakin
kuat di hadapan masyarakat. Karena itu,
Musdes didesain untuk umum dan tidak
bersifat rahasia. Setiap warga desa berhak
35
36
11
12
37
38
39
40
41
42
14
43
44
Pasal 12 Permendesa
No. 2/2015
45
18
46
19
47
48
49
BAB III
Pengarusutamaan Kelompok
Rentan dalam Musdes
50
51
52
53
54
55
56
BAB IV Penutup
57
BAB IV
Penutup
58
BAB IV Penutup
59
60
Daftar Pustaka
61
Daftar Pustaka
Abdur
62