Anda di halaman 1dari 74

LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA

“ANALISA TATA LETAK MCC, PENGGUNAAN DAN


EFISIENSI TRAFO DI ELECTRICAL ROOM 05
PT. SEMEN GRESIK PABRIK REMBANG”

Oleh :

Hari Bangun (D400160093)


Muhammad Fatih Fadli (D400160101)
Ilham Alrino Nugroho (D400160106)

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
AGUSTUS 2019

i
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktik Kerja Nyata ini telah diperiksa dan disahkan untuk
memenuhi syarat mata kuliah Praktik Kerja Nyata Jurusan Teknik Elektro
Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan judul “Analisa Tata Letak MCC,
Penggunaan dan Efisiensi Trafo di Electrical Room 05 PT. Semen Gresik pabrik
Rembang”

Disusun oleh :
1. Hari Bangun (NIM. D400160093)
2. Muhammad Fatih Fadli Izza (NIM. D400160101)
3. Ilham Alrino Nugroho (NIM. D400160106)

Telah disetujui dan disahkan pada:

Hari :
Tanggal :

Dosen Pembimbing Pembimbing


Lapangan

(Agus Ulinuha, M.T.,PhD) (Adi Kusetiyawan, S.T.)


NIK. NIK. 1149
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Teknik Elektro UMS

(Umar, ST.,MT.)
NIK. 731

ii
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr wb.

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan


Rahmat Taufik dan Hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan
Praktik Kerja Nyata di PT. Semen Gresik unit Rembang tepat pada waktunya
sebagai bukti, dokumentasi, dan sarana informasi dan referensi Praktik Kerja
Nyata di PT. Semen Gresik unit Rembang . Praktik Kerja Nyata ini dapat
terlaksana dengan baik dan lancar tak lepas dari bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Allah SWT atas segala kenikmatan yang telah diberikan kepada kami
2. Bapak Umar, ST. MT selaku ketua jurusan Teknik Elektro dan Bapak
Agus Ulinuha, M.T.,PhD. selaku dosen pembimbing PKN
3. Bapak Adi Kusetiyawan, ST sebagai pembimbing lapangan di PT. Semen
Gresik Rembang
4. Segenap rekan-rekan kerja di Seksi Pemeliharaan Listrik dan EPDC yang
telah sangat sabar memberikan kami ilmu dalam Praktik Kerja Nyata
5. Seluruh pihak yang membantu kami dalam segala kegiatan PKN yang
tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari dalam penulisan laporan ini tentunya masih banyak
kesalahan, maka dari itu sekiranya ada kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat penulis harapkan untuk terselesainya laporan ini. Semoga Laporan Praktik
Kerja Nyata ini memberikan ilmu baru bagi pembaca pada umumnya dan penulis
pada khususnya. Demikian semoga bermanfaat dan digunakan sebagaimana
mestinya.
Wassalamualaikum wr wb.

Rembang 27 Agustus 2019

Penulis

iii
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

DAFTAR ISI

JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
LEMBAR PENGESAHAN iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan dan Manfaat 2
1.3 Metodologi Pengumpulan Data 3
1.4 Sistematika Penulisan Laporan 3
1.5 Waktu dan Tempat Pelaksanaan 5
BAB II PROFIL PT SEMEN INDONESIA (PERSERO), Tbk.
2.1 Sejarah 6
2.2 Visi dan Misi 7
2.3 Lokasi 7
2.4 Struktur Organisasi PT. Semen Gresik 8
2.5 Sistem Manajemen Semen Gresik 9
2.6 Produk 14
2.7 Anak Perusahaan 17
BAB III LANDASAN TEORI
3.1 Pengertian Semen 19
3.2 Fungsi Semen 19
3.3 Bahan Baku Semen 20
3.4 Proses Pembuatan Semen 21
3.5 Mesin Pemroses Semen 23
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Dasar Teori 39
4.2 Permasalahan di ER 05 39
4.3 Hasil Evaluasi Tata Letak dan Equipment di ER 05 40

iv
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

4.4 Analisa Pembebanan Trafo di ER 05 48


BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan 65
5.2 Saran 65
DAFTAR PUSTAKA 66
LAMPIRAN 67

v
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangun industri yang pesat di Indonesia diiringi permintaan sumber
daya manusia yang mumpuni di bidangnya. Sehubungan dengan hal itu,
perguruan tinggi yang menjadi produsen sumber daya manusia, harus dapat
memenuhi output yang nantinya bisa menjadi inputan industri, baik secara
kualitas yang meliputi kemampuan intelektual serta kemampuan bekerja yang
baik dengan kelompok.
Universitas Muhammadiyah Surakarta sebagai salah satu perguruan tinggi
di Indonesia berupaya untuk mengembangkan sumber daya manusia dan IPTEK
guna menunjang pembangunan industri. Lulusan dari Universitas Muhammadiyah
Surakarta diharapkan siap untuk diterjunkan ke bidang yang sesuai dengan
ilmunya. Sejalan dengan upaya tersebut, kerjasama dengan industri perlu
ditingkatkan, salah satunya dengan praktik kerja nyata.
Praktik kerja nyata merupakan salah satu kurikulum wajib yang harus
ditempuh oleh mahasiswa S-1 Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Muhammadiyah Surakarta. Selain untuk memenuhi kewajiban akademik,
diharapkan kegiatan tersebut dapat menambah pengetahuan tentang seluk beluk
dunia industri, bagaimana kondisi nyata di industri serta untuk membandingkan
ilmu yang didapat di bangku kuliah dengan fakta di lapangan.
Diharap dari kerja praktik ini, mahasiswa mempunyai pandangan tentang
bagaimana kondisi nyata suatu industri, sehingga dapat menyiapkan diri pada
dunia kerja nantinya. Selain itu diharapkan mahasiswa mengetahui tentang arah
dan tujuan perkembangan teknologi sehingga bisa menumbuhkan kreativitas, ide-
ide untuk menunjang kemajuan industri maupun menangani permasalahan yang
ada.

1
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

1.2 Tujuan dan Manfaat


1.2.1 Tujuan
Tujuan praktik kerja nyata antara lain :
1. Umum
a. Terciptanya hubungan yang sinergis, jelas dan terarah perguruan tinggi
dan dunia kerja.
b. Menggali potensi dan memantapkan disiplin ilmu mahasiswa Teknik
Elektro Universitas Muhammadiyah Surakarta yang akan berkecimoung
di dunia industri.
c. Mahasiswa dapat mengetahui, mempelajari dan memahami prinsip-
prinsip sistem operasi, proses produksi, sistem kerja dan perawatan serta
repair peralatan di dunia industri sekaligus mampu mengadakan
pendekatan masalah secara utuh.
d. Menumbuhkan dan menciptakan pola berpikir konstruktif yang lebih
berwawasan bagi mahasiswa.
e. Menyiapkan mahasiswa Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah
Surakarta menjadi calon tenaga kerja professional

2. Khusus
a. Untuk memenuhi beban Satuan Kredit Semester (SKS) yang harus
ditempuh sebagai persyaratan akademis di Jurusan Teknik Elektro
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
b. Mempelajari secara khusus tentang proses produksi semen, peralatan
penunjang produksi, maintenance peralatan serta hal-hal yang
berhubungan dengan bidang electrical engineer terutama di bagian
pemeliharaan listrik dan EPDC PT. Semen Gresik (Persero) Pabrik
Rembang.
c. Mengidentifikasi, menganalisis, dan memecahkan beberapa
permasalahan yang berkaitan dengan engineering khususnya mengenai
hal–hal yang telah disebutkan pada poin 2.

2
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

1.2.2 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari Praktik Kerja Nyata adalah :
1. Memotivasi mahasiswa untuk belajar lebih baik untuk menghadapi
dunia perindustrian yang semakin maju.
2. Menambah wawasan mahasiswa dalam penerapan ilmu pengetahuan
dan teknologi industri.
3. Menambah penguasaan materi terutama yang berkaitan dengan proses
produksi dan peralatan industri
4. Mempersiapkan mental mahasiswa untuk terjun ke dunia kerja.
1.3 Metodologi Pengumpulan Data
Dalam menyusun laporan kerja praktik nyata ini ada beberapa teknik yang
kami lakukan dalam pengumpulan dan pengolahan data, yaitu:
1 Observasi : yaitu suatu metode dalam memperoleh data dengan
mengadakan pengamatan langsung terhadap keadaan yang sebenarnya
dalam perusahaan.
2 Interview : yaitu suatu metode yang digunakan dalam mendapatkan data
dengan jalan mengajukan pertanyaan secara langsung pada saat
perusahaan mengadakan suatu kegiatan.
3 Dokumentasi : yaitu suatu metode yang dalam memperoleh data dengan
cara mendokumentasikan dengan cara melihat dan memotret secara
langsung terhadap keadaan yang sebenarnya dalam lapangan.

1.4. Sistematika Penulisan Laporan


Laporan Praktik kerja nyata ( PKN ) disusun atas beberapa bab dengan
maksud agar pembaca mudah memahami laporan ini. Secara garis besar uraian
tiap-tiap bab adalah sebagai berikut :

1. BAB I PENDAHULUAN
Pendahuluan berisi tentang latar belakang, tujuan serta manfaat
pelaksanaan PKN, sistematika penulisan laporan, serta tempat dan waktu
pelaksanaan kerja praktik.

3
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

2. BAB II PROFIL PT. SEMEN GRESIK Tbk.


Gambaran umum perusahan membahas tentang sejarah perusahaan tempat
penulis melaksanakan Praktik Kerja Nyata, yaitu PT. Semen Gresik unit
Rembang. Dijelaskan pula mengenai struktur organisasi perusahaan, bentuk badan
usaha pabrik semen, kegiatan produksi, bahan baku, kesejahteraan dan
keselamatan kerja.

3. BAB III LANDASAN TEORI


Bab ini membahas mengenai proses produksi semen di PT. Semen Gresik
pabrik Rembang, mulai dari penambangan batu kapur dan tanah liat sampai
dengan pengepakan.

4. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


Bab ini membahas mengenai analisa penggunaan trafo yang dipasang di
electrical room 05 yang mana berisi switchgear, dan trafo step down.

5. BAB V PENUTUP
Bagian ini berisi tentang kesimpulan dan saran sebagai masukan untuk
perusahaan yang bersangkutan yaitu PT. Semen Gresik unit Rembang.

1.5. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Kerja praktik dilaksanakan mulai tanggal 1 Agustus 2019 – 30 Agustus
2019 selama 4 minggu di PT. Semen Gresik (Persero) Pabrik Rembang. Perincian
kegiatan yang telah dilakukan meliputi kegiatan sebagai berikut :
1. Pengenalan secara umum tentang PT. Semen Gresik (Persero) Tbk.
2. Pengenalan secara umum tentang proses keseluruhan pembuatan semen
dari bahan baku hingga menjadi semen dalam bentuk kemasan.
3. Pengamatan langsung ke bagian-bagian proses pembuatan semen mulai
dari Tambang sampai Packer.
4. Pengamatan secara khusus di bagian Electrical Room.
5. Melaksanakan tugas yang diberikan dan melakukan konsultasi yang
diperlukan dalam penyelesain tugas yang diberikan.
6. Penyusunan laporan kerja praktik
7. Penyerahan laporan kerja praktik.

4
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

1.6. Nama Unit Kerja Tempat Pelaksanaan


Kegiatan Kerja Praktik Nyata di PT. Semen Gresik pabrik Rembang.
dilakukan pada Seksi Pemeliharaan listrik dan EPDC Pabrik Rembang yang
dibimbing oleh Bapak Adi Kusetiyawan.

5
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

BAB II
PROFIL PT SEMEN INDONESIA (PERSERO), Tbk.

2.1. Sejarah
PT. Semen Gresik merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri
semen. Didirikan pada tanggal 25 Maret 1953 dan diresmikan di Gresik pada
tanggal 7 Agustus 1957 oleh Presiden RI pertama yaitu Ir. Soekarno dengan nama
NV Pabrik Semen Gresik. Pada tanggal 8 Juli 1991 Semen Gresik tercatat di
Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya serta merupakan BUMN pertama
yang go public dengan menjual 40 juta lembar saham kepada masyarakat.
Komposisi pemegang sahamnya sekaligus komposisi kepemilikan perusahaannya
adalah Negara RI 73% dan masyarakat 27%.
Perkembangan komposisi kepemilikan perusahaan ini kembali berubah.
Yakni, pada bulan September 1995. Perseroan melakukan Penawaran Umum
Terbatas I (Right Issue I), yang mengubah komposisi kepemilikan saham menjadi
Negara RI 65% dan masyarakat 35%. Pada tanggal 17 September 1998.
Pemerintah melepas kepemilikan sahamnya di SGG (singkatan Semen Gresik
Group setelah bergabung dengan Semen Padang dan Semen Tonasa) sebesar 14%
melalui penawaan terbuka yang dimenangkan oleh Cemex S.A. de C.V.,
perusahaan semen global yang berpusat di Mexico. Komposisi kepemilikan saham
menjadi berubah, yakni Negara RI 51%, masyarakat 35%,dan Cemex 14%. Pada
tanggal 30 September 1999, komposisi kepemilikan saham kembali berubah
menjadi Negara RI 51%, masyarakat 23.5% dan Cemex 25.5%.
Pada tanggal 27 Juli 2006 terjadi transaksi penjualan saham Cemex S.A.
de C.V. pada Blue Valley Holdings PTE Ltd.. sehingga komposisi kepemilikan
saham sampai saat ini berubah menjadi Negara RI 51.01%, Blue Valley Holdings
PTE Ltd. 24.90% dan masyarakat 24.09%.
Secara singkat, sejarah perkembangan kepemilikan perusahaan dapat
dilihat pada tabel di bawah ini
Tabel 2.1. Sejarah kepemilkan Semen Gresik

No. Waktu Presntase Kepemilikan Perusahaan


1. 07 Agustus 1957 100 % milik Republik Indonesia
2. 08 Juli 1991 73 % milik Republik Indonesia, 27 % milik publik
3. 01 September 1995 65 % milik Republik Indonesia, 35% milik publik
4. 17 September 1998 51% milik Republik Indonesia, 35% milik publik
14% Cemex
5. 30 September 1999 51% milik Republik Indonesia, 23,5% milik publik,
25,5% Cemex
6. 27 Juli 2006 hingga 51,01% milik Republik Indonesia, 24,09% milik
sekarang publik, 24,90% Blue Valley Holdings

6
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

Dengan adanya tambahan pabrik baru, jumlah kapasitas produksi korporasi


PT Semen Gresik (Persero) Tbk. meningkat dri 19,8 juta ton pada tahun kemarin
menjadi 22,5 juta ton tahun ini. Kapasitas terpasang riil SGG sebesar 22,5 juta ton
semen per tahun, dan menguasai 44,4% pangsa pasar semen Indonesia.

2.2 Visi dan Misi


Visi
Menjadi perusahaan persemenan bertaraf internasional yang tekermuka dan
mampu meningkatkan nilai tambah kepada para pemangku kepentingan
(stakeholders)
Misi
1. Memproduksi, memperdagangkan semen dan produk terkait lainnya yang
berorientasikan kepuasan konsumen dengan menggunakan teknologi yang
ramah lingkungan.
2. Mewujudkan manajemen perusahaan yang berstandar internasional dengan
menjunjung tinggi etika bisnis, semangat kebersamaan, dan bertindak
proaktif, efisien serta inovatif dalam berkarya.
3. Memiliki keunggulan bersaing dalam pasar semen domestik dan
internasional.
4. Memberdayakan dan mensinergikan unit-unit usaha strategik untuk
meningkatkan nilai tambah secara berkesinambungan.
5. Memiliki komitmen terhadap peningkatan kesejahteraan pemangku
kepentingan (stakeholders) terutama pemegang saham, karyawan dan
masyarakat sekitar.
2.3 Lokasi
PT. Semen Gresik terletak di Gresik, Jawa Timur dengan alamat lengkap :
1. Kantor Pusat
Gedung Utama Semen Indonesia, Jalan Veteran, Gresik, Jawa Timur.
6122.
2. Kantor perwakilan
Graha Irama Lantai 9, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta. 12950.

Semen Gresik memiliki 5 pabrik dengan kapasitas terpasang 11,5 juta ton .
semen pertahun yang berlokasi di Tuban, Jawa Timur dan Rembang, Jawa
Tengah. Semen Gresik memiliki 2 pelabuhan, yaitu : Pelabuhan khusus Semen
Gresik di Tuban dan Gresik. Semen Gresik pabrik Tuban berada di Desa
Sumberarum, Kec. Kerek dan Semen Gresik pabrik Rembang berada di Desa
Tegaldowo Kec. Gunem.

7
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

2.4 Struktur Organisasi PT. Semen Gresik


Struktur organisasi memberikan wewenang pada setiap bagian perusahaan
untuk melaksanakan tugas yang dibebankan padanya juga mengatur sistem dan
hubungan struktural antara fungsi-fungsi atau orang-orang dalam hubungan satu
dengan yang lainnya dalam melaksanakan fungsi mereka.
Adapun struktur organisasi PT. Semen Gresik, berbentuk organisasi garis
(line organization) yang tertuang dalam Surat Keputusan Direksi Nomor :
005/Kpts/Dir/2011, tanggal 11 Maret 2011, tentang Struktur Organisasi di PT.
Semen Gresik.
Berikut ini adalah tugas, wewenang dan tanggung jawab Dewan Direksi
yang ada di PT. Semen Gresik, yaitu :
1. Direktur Utama
Bertugas memimpin dan bertanggung jawab secara mutlak terhadap
seluruh operasional pabrik, termasuk didalamnya adalah penandatanganan
Memorandum Of Understanding. Direktur Utama membawahi langsung Direktur
Pemasaran, Direktur Produksi, Direktur Sumber Daya Manusia, Direktur
Pengembangan Usaha dan Strategi, Direktur Litbang dan Operasional, Direktur
Keuangan, Tim Office of The CEO, Internal Audit, Sekretaris Perusahaan, dan
Departemen Pengelolaan Sosial dan Lingkungan Korporasi.

2. Direktur Pemasaran
Bertugas untuk meningkatkan permintaan serta bertanggung jawab dalam
masalah penjualan dan perencanaan transportasi dan berhak mengambil kebijakan
tertentu tanpa dicampuri pihak lain dalam sistem pemasarannya. Direktur
pemasaran membawahi satu tim dan tiga departemen, yaitu Tim Strategi dan
Kebijakan, Departemen Pengembangan Pemasaran, Departemen Penjualan,
Departemen Distribusi dan Trasportasi.

3. Direktur Produksi
Bertugas mengawasi kegiatan proses produksi serta bertanggung jawab
pada pelaksanaan kegiatan produksi mulai dari pengadaan bahan baku sampai
dihasilkan produk semen. Direktur Produksi membawahi Tim Peningkatan
Produktivitas Group, Departemen Produksi Bahan Baku, Depertemen Produksi
Terak, Departemen Produksi Semen, dan Departemen Teknik.

4. Direktur Sumber Daya Manusia


Bertanggung jawab dalam mengawasi sumberdaya manusia, baik
pengembangan, mnajeman resiko yang kemungkinan terjadi serta menangani
sarana umum yang berfungsi untuk menunjang produktifitas sumber daya
manusia. Direktur Sumber Daya Manusia membawahi Tim Pengembangan SDM

8
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

Group, Departemen Hukum dan Manajeman Risiko, Departemen Sumber Daya


Manusia, dan Departemen Sarana Umum.
5. Direktur Pengembangan Usaha dan Strategi
Bertugas dan bertanggung jawab dalam pengembangan usaha dan strategi
baru dengan mengembangkan perusahaan, pengembangan energi, dan perluasan
bahan baku sehingga dapat menghasilkan produk-produk yang lebih baik.
Direktur ini membawahi Departeman Pengelolaan Capex Group, Departemen
Pengembangan Perusahaan, Tim Pengembangan Energi Group, Tim Perluasan
Bahan Baku Group.

6. Direktur Litbang dan Operasional


Bertugas untuk menghasilkan inovasi atau penemuan baru untuk peningkatan
efisiensi pabrik. Bertanggung jawab terhadap segala peralatan yang digunakan atau
kondisi sekitar pabrik dalam menunjang peningkatan mutu produk. Direktur Litbang
dan Operasional mempunyai wewenang untuk menentukan kelayakan suatu alat atau
kondisi di sekitar pabrik. Direktur Litbang dan Operasional juga menangani masalah
pengadaan, penyimpanan, dan pengelolaan barang . Direktur Litbang dan Operasional
membawahi Departemen Kebijakan Pengadaan Strategis Grup, Tim Proyek Packing
Plant Grup, Tim Proyek Pabrik Baru dan Power Plant Grup, Departemen Litbang dan
Jaminan Mutu, Departemen Rancang Bangun, Departemen Pengadaan dan
Pengelolaan Persediaan.

7. Direktur Keuangan
Bertugas dan bertanggung jawab dalam keseluruhan keuangan pabrik,
termasuk urusan hutang maupun piutang, serta mengelola teknologi informasi.
Direktur keuangan membawahi Departemen Manajemen Keuangan Grup,
Departemen Pengelolaan Tekominfo Grup/SG, Departemen Akuntansi Keuangan,
Tim Pengembangan Tekominfo Grup/SG.

2.5. Sistem Manajemen Semen Gresik

Tata kelola Perusahaan Good Corporate Governance (GCG)


Perubahan lingkungan bisnis dan persaingan yang semakin kompetitif
membutuhkan satu perangkat handal untuk menciptakan perusahaan unggul yang
senantiasa berkembang dengan sehat. Bagi perseroan, tata kelola perusahaan
(Good Corporate Governance) merupakan sistem dimana aturan, kaidah, norma
dan pedoman Perseroan diperlukan untuk menetapkan arah dan kendali
perusahaan. Komitmen Perseroan dalam menetapkan tata kelola perusahaan yang
baik (GCG) merupakan jaminan terhadap pelaksanaan praktik-praktik bisnis yang
sehat dalam setiap kegiatan operasional perusahaan.

9
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

Perseroan terus berupaya untuk memeperbaiki dan meningkatkan tata


kelola perusahaan, baik dari segi komitmen maupun penyerapannya. Tujuan
utama tata kelola perusahaan yang baik adalah untuk meningkatkan kinerja usaha
dan pertumbuhan jangka panjang serta menciptakan nilai bagi pemegang saham
dan stakeholders lainnya.
Langkah signifikan yang dilakukan Perseroan dalam meningkatkan tata
kelola perusahaan pada tahun 2006 adalah pengembangan struktur di Komisaris
dengan pembentukan beberapa komite sebagai berikut:
1. Komite Audit, bertugas membantu Komisaris dalam memastikan efektifitas
sistem pengendalian intern, efektifitas pelaksanaan tugas eksternal auditor
dan internal auditor, serta meningkatkan kualitas keterbukaan dalam
pelaporan keuangan. Sesuai dengan perundang-undangan, khusus untuk
Komite Audit harus diketuai oleh salah satu Komisaris Independen.
2. Komite Nasional dan Remunerasi, yang bertugas menyusun criteria seleksi,
sistem penilaian dan prosedur remunerasi calon Komisaris dan Direksi,
memberikan rekomendasi tentang jumlah anggota komisaris dan direksi
Perseroan, menyusun sistem penggajian dan pemberian tunjangan bagi direksi
dan komisaris, serta memberikan rekomendasi tentang jumlah gaji, tunjangan,
dan fasilitas yang layak dan mencerminkan besarnya tanggung jawab,
komitmen, dan kecakapan mereka.
3. Komite Strategic, Risk Management dan Investasi, yang bertugas
memberikan rekomendasi kepada Komisaris terhadap implementasi strategi
bisnis perseroan, melakukan penilaian secara berkala dan metode pengolahan
resiko, serta melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan investasi di
Perseroan.
4. Komite Good Corporate Governance (GCG), yang bertugas membantu
Komisaris dalam melakukan pengawasan terhadap pengelolaan perusahaan
agar sesuai dengan tata kelola perusahaan yang baik dan memastikan
kepatuhan dalam penerapannya.
Komite-komite tersebut bertujuan untuk mendukung komitmen, kebijakan,
dan penerapan praktik-praktik terbaik Good Corporate Governance (GCG) dalam
perusahaan.

10
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

Sistem Manajemen Semen Gresik (SMSG)


Sistem Manajemen Semen Gresik (SMSG) meliputi:
1. Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 :2000.
2. Sistem Manajemen Lingkungan (SML) ISO 14001:2004.
3. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3).
4. Sistem Manajemen Laboratorium ISO/IEC 17025:2005
5. API Monogram Sertifikat no. 1 OA-0044 dari American
Petrolieum Institute New York.
6. OHSAS (Occupational Health & Safety Assessment Series)
18001:2007.
Semua Sistem Manajemen di atas diimplementasikan dengan
mempersyaratkan Management Continuous Improvement dan penerapan Sub
Sistem Manajemen yang meliputi:
1. Gugus Kendali Mutu (GKM)
2. 5R
3. Sistem Saran (SS)
4. Total Productive Maintenance (TPM)
Semua ini ditunjang dengan penerapan Good Corporate Governance (GCG)
dan Management Risiko yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen.
Selanjutnya Perseroan akan mengembangakan sistem informasi manajemen resiko
yang terintegrasi dengan sistem-sistem informasi yang sudah berjalan sehingga
dapat memberikan suatu peringatan dini terhadap resiko-resiko yang ada. Sistem
informasi ini merupakan wujud dari proses pemantauan terhadap perkembangan
status resiko Perseroan yang sudah teridentifikasi dan berada di proses
pengendalian.

Sumber Daya Manusia


Persaingan dunia usaha yang semakin ketat serta berkembangnya ekonomi
global, mendorong perseroan untuk menjadikan sumber daya manusia sebagai
aset utama dan mitra strategis dalam mencapai visi dan misi perseroan, sehingga
peningkatan kompetensi dan profesionalisme sumber daya manusia menjadi
tuntutan yang mutlak dipenuhi.
Perseroan secara berkelanjutan berusaha memenuhi kebutuhan sumber daya
manusia dan meningkatkan sumber daya manusia yang sehat dan produktif,
mengidentifikasi kebutuhan kompetensi, melakukan penilaian terhadap sumber
daya manusia dan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan sesuai tuntutan
kompetensi. Perseroan juaga berupaya menciptakan iklim kerja yang kondusif
dengan menerapkan sistem manajemen yang terintegrasi, internalisasi budaya

11
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

perusahaan serta mengembangkan sistem informasi menejemen sumber daya


manusai yang terintegrasi dengan sistem integrasi managemen perseroan.
Dalam upaya pengembangan sumber daya manusia sebagai aset utama dan
mitra streategis dalam menjalankan usaha, perseroan senantiasa berupaya
membangun hubungan industrial yang harmonis dengan para karyawan, seperti
tertuah dalam bentuk surat Perjanjian Kerja Bersama antara perseroan dengan serikat
pekerja dilingkunga perusahaan.
Setelah melalui assessment pada bulan januari 2005, perseroan menerima
sertifikat dengan predikat bendera emas atas penerapan sistem manajemen
kesehatan dan keselamatan kerja (SMK3). Sistem tersebut diterapkan perseroan
untuk menciptakan kesadaran karyawan tentang kesehatan dan keselamatan kerja
dilingkungan kerja. Hal tersebut memberikan konstribusi terhadap iklim
kenyamanan dan keamanan karyawan dalam menjalankan tugas nya.

Kepedulian Lingkungan dan Sosial


Sistem manajemen lingkungan ISO:14000 telah di impelementasikan
perseroan sejak tahun 2001 dan telah diintegrasikan ke dalam sistem manajemen
Semen Gresik (SMSG). Pengelola lingkungan berpedoman pada peraturan
perundangan yang berlaku dan persyaratan lingkungan yang lain, khususnya
terhadap komitmen yang tertulis pada dokumen dokumen yang telah mendapat
rekomendasi dari komisi AMDAL (analisa dampak lingkungan) pusat dan daerah
untuk studi AMDAL, RKL/RPL dan UKL/UPL.
Sejak periode tahun 2003/2004 dalam program penilaian pringkat kinerja
perusahaan (Proper) oleh kantor kementrian lingkungan hidup RI, perusahaan
mendapat peringkat BIRU yang berarti perusahaan telah melaksanakan upaya
pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan dan telah mencapai hasil
yang sesuai dengan persyaratan minimun sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang undangan yang berlaku.

Program Kemintraan dan Bina Lingkungan


Sementara itu untuk mewujudkan salah satu misi perseroan yang terkait
dengan usaha peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar, perseroan secara
berkelanjutan dan sistematis menerapkan program coorporate social responcibility
(CSR) yang meliputi kegiatan program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL),
serta organisasi keagamaan.

12
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

Program Bina Lingkungan


Untuk kegiatan bina lingkungan, berbagai program pemberdayaan kondisi
sosial masyarakat telah dilakukan. Sebagian besar program tersebut telah
difokuskan pada bidang :
1. umum, antara lain meliputi pembangunan jalan, Sarana penerangan, sanitasi,
pavingisaasi dan perbaikan fasilitas umum lainnya
2. Keagamaan, TPA/TPQ melalui madrasah, pondok pesantren, kegiatan sosial
kemasyarakatan dan keagamaan serta tempat ibadah lainnya.
3. Kesejateraan sosial, meliputi bantuan paket sembako, peringantan hari besar
nasional, dan pemberian dana hibah untuk kegiatan organisasi kelompok
pemuda dan masyarakat.
4. Kesehatan, melalui pemberian bantuan untuk peningkatan kesehatan
masyarakat serta pengobatan gratis bagi masyarakat kurang mampu.
5. Pendidikan, meliputi bantuan bea siswa, perbaikan mutu kurikulum, peralatan
peraga, seminar, kuliah praktik mahasiswa, kursus/latihan keterampilan serta
berbagai program peningkatan mutu para pendidik.

Bidang lainnya, yang meliputi pemberian bantuan yang diberikan untuk


peningkatan mutu lingkungan hidup, kebudayaan, olah raga, turnamen serta
bencana alam.
Pada tahun 2005 Perseroan memanfaatkan lahan green belt sebagai lahan
pengembangan energi alternatif dan tanaman sela yang lain, sebagaimana pada
pemberdayaan keramba ikan yang selama ini hasilnya dinikmati oleh masyarakat
penggarap.

Program Kemitraan dalam Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan


Program kemitraan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil
agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dan dari bagian laba
Perseroan.
Wilayah kerja mitra binaan Perseroan mancakup hampir seluruh propinsi
di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan lokasi pabrik-pabrik Perseroan berada di
pulau Sumatera, Jawa, dan Sulawesi.
Di samping pinjaman dana tersebut, juga diberikan hibah dalam bentuk
promosi, informasi pasar, pengembangan SDM (pendidikan dan pelatihan) serta
pengembangan produksi & teknologi. Agar semua bantuan yang diberikan
menjadi transparan di masyarakat, maka setiap bantuan yang dikeluarkan oleh
Perseroan selalu diinformasikan kepad Bupati DPRD serta semua pihak yang
berkepentingan.
Dalam melaksanakan Bina Lingkungan dan pemberdayaan ekonomi
kerakyatan, pada tahun 2005 Perseroan mendapat penghargaan dari Corporate

13
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

Forum for Community Development (CFCD) dalam kompetisi CSR Award 2005,
yaitu :
1. The First Best Practice in Economy Program within Manufacturing
Industry
2. The Second Best Practice in Social Program within Manufacturing
Industry
Perseroan juga mempunyai komitmen untuk membantu meningkatkan
pemberdayaan kaum kurang mampu yang disalurkan melalui organisasi
keagamaan.

2.6 Produk
Perseroan memproduksi berbagai jenis semen. Semen utama yang
diproduksi adalah semen Portland Tipe II-V (Non-OPC). Di samping itu, juga
memproduksi berbagai tipe khusus dan semen campur (mixed cement), untuk
penggunaan yang terbatas. Berikut ini penjelasan mengenai jenis semen yang
diproduksi serta penggunaannya. Semen produksi perseroan memiliki kualitas
yang tinggi dan telah memenuhi standar SNI, ini wujud komitmen perusahaan
sebagai produsen semen berkualitas di Indonesia dan produsen semen terbesar
di Asia Tenggara.

SEMEN PORTLAND TIPE I

Dikenal pula sebagai Ordinary Portland Cement


(OPC), merupakan semen hidrolis yang dipergunakan
secara luas untuk konstruksi umum, seperti konstruksi
bangunan yang tidak memerlukan persyaratan khusus,
antara lain bangunan perumahan, gedung-gedung
bertingkat, landasan pacu, dan jalan raya.

SEMEN PORTLAND II

Semen Portland II adalah semen yang mempunyai


ketahanan terhadap sulfat dan panas hidrasi sedang.
Misalnya untuk bangunan di pinggir laut, tanah rawa,
dermaga, saluran irigasi, beton, massa dan bendungan.

14
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

SEMEN PORTLAND TIPE III


Semen jenis ini merupakan semen yang
dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan bangunan yang
memerlukan kekuatan tekan awal yang tinggi setelah proses
pengecoran dilakukan dan memerlukan penyelesaian
secepat mungkin, seperti pembuatan jalan raya bebas
hambatan, bangunan tingkat tinggi dan bandar udara.

SEMEN PORTLAND TIPE V


Semen Portland Tipe V dipakai untuk konstruksi
bangunan-bangunan pada tanah/air yang mengandung
sulfat tinggi dan sangat cocok untuk instalasi pengolahan
limbah pabrik, konstruksi dalam air, jembatan,
terowongan, pelabuhan, dan pembangkit tenaga nuklir.

SPECIAL BLENDED CEMENT (SBC)


Special Blended Cement (SBC) adalah semen khusus yang diciptakan
untuk pembangunan megaproyek jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) dan
sesuai digunakan untuk bangunan di lingkungan air laut, dikemas dalam bentuk
curah.

PORTLANDT POZZOLAN CEMENT (PPC)

Portland Pozzolan Cement adalah bahan pengikat


hidrolis yang dibuat dengan menggiling terak, gypsum, dan
bahan pozzolan. Digunakan untuk bangunan umum dan
bangunan yang memerlukan ketahanan sulfat dan panas hidrasi
sedang, seperti : jembatan, jalan raya, perumahan, dermaga,
beton massa, bendungan, bangunan irigasi, dan fondasi pelat
penuh.

PORTLAND COMPOSITE CEMENT (PCC)


Portland Composite Cement adalah bahan pengikat
hidrolis hasil penggilingan bersama-sama terak, gypsum, dan
satu atau lebih bahan anorganic. Kegunaan semen jenis ini
sesuai untuk konstruksi beton umum, pasangan batu bata,
plesetan bangunan khusus seperti beton para-cetak, beton para-
tekan dan paving block.

15
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

OIL WELL CEMENT (OWC) CLASS G HRC

Oil Cement Class G HRC Merupakan semen khusus


yang digunakan untuk pembuatan sumur minyak bumi dan gas
alam dengan konstruksi sumur minyak di bawah permukaan
laut dan bumi. OWC yang telah diproduksi adalah Class G,
High Sulfat Resistant (HSR) disebut juga sebagai “Basic
OWC”. Aditif dapat ditambahkan untuk pemakaian pada
berbagai kedalaman dan temperatur tertentu.

SEMEN THANG LONG PCB40

Portland cement blender (PCB40) sesuai dengan TCVN


6260:19979. Semen Thang Long PCB40 dapat meningkatkan
daya kerja concrete, meningkatkan daya tahan terhadap
penyerapan air, erosi lingkungan dan bertahan lama, dan sangat
cocok untuk iklim di Vietnam.
SEMEN THANG LONG PC50
Semen jenis ini sesuai untuk bangunan berspesifikasi
tinggi atau beton khusus yang digunakan untuk proyek-proyek besar, sesuai
dengan standar negara-negara pengimpor semen di Asia, Eropa dan Amerika.

SUPER WHITE CEMENT


Super White Cement adalah semen putih
berkualitas tinggi yang dapat diaplikasikan untuk
keperluan dekorasi baik interior maupun eksterior, serta
melapisi nat sambungan keramik, profile, dan lainnya.
Selain lebih putih, produk semen putih Semen Gresik
memiliki banyak keunggulan seperti lebih hemat, lebih
rekat dan lebih kuat.

16
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

2.7. Anak Perusahan

Gambar 2.11. Struktur Kepemilikan dan Entitas Anak Perusahaan

2.7.1 Anak Perusahaan Penghasil Semen

1. PT. SEMEN PADANG


2. PT. SEMEN TONASA
3. PT. SEMEN GRESIK
4. THANG LONG CEMENT JOINT STOCK COMPANY (VIETNAM)
5. PT. SEMEN INDONESIA ACEH
6. PT. SEMEN KUPANG INDONESIA
2.7.2 Anak Perusahaan Bukan Penghasil Semen

1. PT. UNITED TRACTORS SEMEN GRESIK


2. PT. INDUSTRI KEMASAN SEMEN GRESIK
3. PT. KAWASAN INDUSTRI GRESIK
4. PT. VARIA USAHA

17
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

5. PT. SWADAYA GRAHA


6. PT. ETERNIT GRESIK
7. PT. SGG ENERGI PRIMA
8. PT. SEMEN INDONESIA BETON
9. PT. KRAKATAU SEMEN INDONESIA
10. PT. SINERGI INFORMATIKA SEMEN INDONESIA

2.7.3 Afiliasi
1. PT. WARU ABADI
2. PT. VARIA USAHA BETON
3. PT. VARIA USAHA BAHARI
4. PT. VARIA USAHA DHARMA SEGARA
5. PT. VARIA USAHA LINTAS SEGARA
6. PT. VARIA USAHA BARITO
7. PT. SWABINA GATRA
8. PT. KONSULTA SEMEN GRESIK
9. PT. SEPATIM SATAMTAMA
10. PT. BIMA SEROJA ABADI
11. UNIVERSITAS INTERNASIONAL SEMEN INDONESIA (UISI)
12. TLCC
13. APCC

18
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

BAB III
LANDASAN TEORI

3.1. Pengertian Semen


Semen berasal dari bahasa latin “cementum”, dimana kata ini mula-mula
dipakai oleh bangsa Roma yang berarti bahan atau ramuan pengikat, dengan kata
lain semen dapat didefinisikan adalah suatu bahan perekat yang berbentuk serbuk
halus, bila ditambah air akan terjadi reaksi hidrasi sehingga dapat mengeras dan
digunakan sebagai pengikat (mineral glue). Pada mulanya semen digunakan
orang-orang Mesir Kuno untuk membangun piramida yaitu sejak abad ke-5
dimana batu batanya satu sama lain terikat kuat dan tahan terhadap cuaca selama
berabad-abad. Bahan pengikat ini ditemukan sejak manusia mengenal api karena
mereka membuat api di gua-gua dan bila api kena atap gua maka akan rontok
berbentuk serbuk. Serbuk ini bila kena hujan menjadi keras dan mengikat
batubatuan disekitarnya dan dikenal orang sebagai batu Masonry. (Anonim. 1980.
Handout Kuliah Teknologi Semen. Jurusan Teknik Kimia, FTI-ITS).
Semen merupakan salah satu bahan perekat yang jika dicampur dengan air
mampu mengikat bahan-bahan padat seperti pasir dan batu menjadi suatu
kesatuan kompak. Sifat pengikatan semen ditentukan oleh susunan kimia yang
dikandungnya. Adapun bahan utama yang dikandung semen adalah kapur (CaO),
silikat (SiO2), alumunia (Al2O3), ferro oksida (Fe2O3), magnesit (MgO), serta
oksida lain dalam jumlah kecil (Lea and Desch, 1940).
Massa jenis semen yang diisyaratkan oleh ASTM adalah 3,15 gr/cm3,
pada kenyataannya massa jenis semen yang diproduksi berkisar antara 3,03
3 3
gr/cm sampai 3,25 gr/cm . Variasi ini akan berpengaruh proporsi campuran
semen dalam campuran. Pengujian massa jenis ini dapat dilakukan menggunakan
Le Chatelier Flask (ASTM C 348-97).

3.2. Fungsi Semen


Fungsi semen adalah mengikat butir-butir agregat hingga membentuk
suatu massa padat dan mengisi rongga-rongga udara di antara butir-butir agregat.
Walaupun komposisi semen dalam beton hanya sekitar 10%, namun karena
fungsinya sebagai bahan pengikat maka peranan semen menjadi penting. Semen
yang digunakan untuk pekerjaan beton harus disesuaikan dengan rencana
kekuatan dan spesifikasi teknik yang diberikan.
3.3. Bahan Baku Semen
Bahan baku pembuatan semen adalah batu kapur, pasir silika, tanah liat
dan pasir besi. Total kebutuhan bahan mentah yang digunakan untuk
memproduksi semen yaitu:

19
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

1) Batu kapur
Batu kapur merupakan sumber utama oksida yang mempumyai rumus
CaCO3 (Calcium Carbonat), pada umumnya tercampur MgCO3 dan MgSO4. Batu
kapur yang baik dalam penggunaan pembuatan semen memiliki kadar air ± 5%,
dan penggunaan batu kapur dalam pembuatan semen itu sendiri sebanyak ± 81 %.

2) Pasir silika
Pasir silika memiliki rumus SiO2 (silikon dioksida). Pada umumnya pasir
silika terdapat bersama oksida logam lainnya, semakin murni kadar SiO2 semakin
putih warna pasir silikanya, semakin berkurang kadar SiO2 semakin berwarna
merah atau coklat, disamping itu semakin mudah menggumpal karena kadar
airnya yang tinggi. Pasir silika yang baik untuk pembuatan semen adalah dengan
kadar SiO2 ± 90%, dan penggunaan pasir silika dalam pembuatan semen itu
sendiri sebesar ± 9%.

3) Tanah liat
Rumus kimia tanah liat yang digunakan pada produksi semen
SiO2Al2O3.2H2O. Tanah liat yang baik untuk digunakan memiliki kadar air ± 20
%, kadar SiO2 tidak terlalu tinggi ± 46 %, dan penggunaan tanah liat dalam
pembuatan semen itu sendiri sebesar ± 9%.

4) Pasir besi
Pasir besi memiliki rumus kimia Fe2O3 (Ferri Oksida) yang pada
umumnya selalu tercampur dengan SiO2 dan TiO2 sebagai impuritiesnya. Fe2O3
berfungsi sebagai penghantar panas dalam proses pembuatan terak semen. Kadar
yang baik dalam pembuatan semen yaitu Fe3O2 ± 75%-80%. Pada penggilingan
akhir digunakan gipsum sebanyak 3-5% total pembuatan semen. penggunaan pasir
besi dalam pembuatan semen itu sendiri sebesar ± 1%.

20
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

3.4 Proses Pembuatan Semen


Secara garis besar proses produksi semen melalui 5 tahap, yaitu :

1. Penambangan dan penyimpanan bahan mentah


Semen yang paling umum yaitu semen portland memerlukan empat
komponen bahan kimia yang utama untuk mendapatkan komposisi kimia
yang sesuai. Bahan tersebut adalah kapur (batu kapur), silika (pasir silika),
alumina (tanah liat), dan besi oksida (bijih besi). Gipsum dalam jumlah
yang sedikit ditambahkan selama penghalusan untuk memperlambat
pengerasan.

2. Penggilingan dan pencampuran bahan mentah


Semua bahan baku dihancurkan sampai menjadi bubuk halus dan
dicampur sebelum memasuki proses pembakaran.

3. Homogenisasi dan Pencampuran bahan mentah


Alat utama yang digunakan untuk mencampur dan
menghomogenkan bahan baku adalah blending silo, dengan media
pengaduk adalah udara.

4. Pembakaran
Tahap paling rumit dalam produksi semen portland adalah proses
pembakaran, dimana terjadi proses konversi kimiawi sesuai

5. Proses pendinginan
Pendinginan ( cooler ) dilengkapi dengan alat penggerak material,
sekaligus sebagai saluran udara pendingin yang disebut grate dan alat
pemecah clinker (clinker breaker).

6. Penggilingan Akhir
dimana terjadinya pula penggilingan clinker dengan gypsum adalah
cement mill. Bagian dalam cement mill merupakan enam grinding roller
dengan grinding table dibawahnya. Mekanisme kerja roller mill yaitu
material masuk melalui cerobong feed pada roller mill, kemudian material
jatuh di tengah-tengah grinding table.

7. Pengemasan
Setelah melalui tahap pengolahan akhir, maka semen dari silo
semen akan ditransportasikan dengan air slight menuju tempat packer.

21
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

22
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

3.5. Mesin pemroses semen

A) Limestone and Clay Crushing (Crusher)


1. Impact type Crusher
Impact Type Crusher, disebut juga Fast Running Type Crusher,
seperti Hammer Crusher dan Impact Crusher. Type Crusher ini sangat mudah dan
sederhana bila dibandingkan dengan kemampuan dan kapasitasnya. Reduction
Ratio untuk alat ini sampai dengan 1 : 50.

Gambar 3.2. Double rotor hammer crusher.


Circumferential speed untuk Hammer Crusher sekitar 30-40 m/detik,
sedangkan untuk Impact Crusher sekitar 30-50 m/detik. Penentuan kriteria
abrasivines dan stickness (kelengkatan) raw material berdasarkan pada :
1. Untuk abrasivines dinyatakan oleh adanya kandungan silika bebas dalam
raw material.
2. Sedangkan derajat stickness raw material berdasarkan pada kandungan
air dan komposisi mineraloginya.

b) Raw mill (Penggilingan Material)


Untuk penggilingan Raw Material di pabrik Rembang digunakan Vertical
Roller Mill 52,5 buatan FLS midth, yang mempunyai Grinding Table dengan
diameter 5,9 m, dan tiga buah Grinding Roller. Kapasitas terpasang dari Roller
Mill adalah 600 MTPH. Raw material yang akan digiling di dalam Mill
mempunyai kadar air 16% dengan ukuran material kurang dari 108 mm.
Komposisi dari Raw Material adalah sebagai berikut :
1. Clay/Limestone Mix : 84.46 % atau 507 MT.
2. Corrective Limestone : 13.51 % atau 81.10 MT.
3. Silica Sand : 1.59 % atau 9.54 MT.
4. Iron Sand : 0.44 % atau 2.64 MT.

23
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

Gambar 3.3. Raw Mill (Penggiling Material )

c) Kiln feed (Pembakaran Material)


Tepung baku produk dari Roller Mill dimasukkan ke dalam satu Blending
421SI01 dan 412.BI2, yang masing-masing berkapasitas 40.000 MT. Tipe
Blending Silo adalah Continous Flow-Silo desain dari FLS, pemasukan tepung
baku ke masing-masing Silo diatur secara bergantian dengan Timer setiap 36
menit. Tepung baku produk dari Roller Mill dimasukkan ke dalam setiap
Blending Silo melalui lubang pemasukan yang diletakkan di pusat dari puncak
masing-masing Silo. CF-Silo berfungsi sebagai Mixing Chamber dan Storage
Silo yang beroperasi secara Continue Flow Silo, artinya pengisian ke dalam Silo
bersamaan dengan pengeluaran material dari dalam Silo.

Gambar 3.4. Homogenezing Chamber Silo dengan Feeding


Arrangement Preheater Kiln
Prinsip dari proses pencampuran material berdasarkan atas perbedaan
Layer Material yang bercampur sewaktu material tersebut dikeluarkan dari dalam

24
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

Silo. Jadi proses Blending akan berjalan dengan baik bila terbentuk sebanyak
mungkin Layer Material di dalam Silo dengan komposisi yang berbeda.
Terbentuknya Layer di dalam Silo akibat adanya pengumpanan ke dalam kedua
Silo lewat Air Slide Feed System yang bergantian, dengan ketebalan Layer
maksimal satu meter. Layer-Layer Material yang terbentuk di dalam Silo akan
bergabung dan tercampur sewaktu proses pengeluaran.

Dasar dari Silo dibagi dalam 7 sektor heksagonal yang identik dan masing-
masing dibagi lagi menjadi 6 segmen yang berbentuk segitiga, sehingga di Bottom
atau dasar Silo terdiri dari 42 segmen. Pada semua segmen ditutup dengan
Aeration Box yang masing-masing tidak tergantung pada yang lainnya artinya
masing-masing Aeration Box berdiri sendiri. Supply udara untuk Aerasi atau
Fluidizing pada tiga segmen Aeration Box dilakukan secara serempak oleh Rotary
Blower yang terpisah atau berbeda. Atau dengan kata lain setiap segmen
mendapat Aerasi dari satu Blower dan Aerasi yang terjadi pada ketiga segmen
berjalan serempak atau bersamaan waktunya. Di pusat masing-masing sektor
terdapat lubang pengeluaran dan diatasnya dipasang Cone yang terbuat dari baja.
Tujuan pemasangan Cone adalah untuk me-release Pressure yang ada di atas
lubang pengeluaran agar pengeluaran tepung baku dari bagian yang diaerasi di
daerah Bottom Silo terjamin kelancarannya. Prinsip kerja dari Homogenizing
CF.Silo adalah berdasarkan pada efek pengeluaran Raw Meal (tepung baku) pada
beberapa tempat pengeluaran yang terdapat di dalam dasar Silo dengan rate yang
berbeda. Untuk memperoleh hasil pencampuran yang terbaik, perlu menjaga isi
dari setiap Silo sedikitnya separuh dari kapasitas Silo atau 10.000 ton, sebab bila
isi Silo kurang dari setengahnya, akan mengakibatkan proses pencampuran
material menjadi tidak baik.
d). Suspension Preheater
Tipe dari Suspension Preheater yang digunakan di PT. Semen Gresik
Rembang adalah tipe Double String. Dimana setiap String pada Double String
Preheater, terdiri dari lima Stage, masing-masing Cyclone dipasang secara seri satu
di atas yang lain. Pada Cyclone paling atas atau Stage pertama terdapat dua Cyclone
(Double Cyclone) yang dipasang secara pararel, penomoran Stage pada Cyclone
dimulai dari atas ke bawah. Tujuan memasang Double Cyclone pada Stage pertama
adalah untuk meningkatkan efisiensi pemisahan antara gas panas dan material di
dalam Preheater. Stage pertama sampai ketiga berfungsi sebagai pemanas awal
umpan Kiln, sedangkan Stage keempat dipakai sebagai pemisah produk keluar dari
Flash Calciner yang telah ter-calcinasi.

25
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

Gambar 3.5. Preheater ILC Kiln

Perpindahan panas di dalam Cyclone, terbesar terjadi di dalam Riser Duct


masing-masing Cyclone. Hal ini terjadi terutama karena beda suhu antara gas dan
umpan Kiln masih cukup besar. Proses perpindahan panas antara gas panas dan
material dingin berjalan secara Cocurrent atau searah. Pada Down Pipe masing-
masing Cyclone dipasang Tipping Valve, sehingga ada sedikit material untuk
melindungi agar tidak terjadi aliran gas lewat Down Pipe. Dinding bagian dalam
Cyclone dan Calciner dilapisi oleh Refractory Brick dan Castable yang merupakan
bahan atau material yang tahan terhadap panas dan aus.
e). Flash Calciner

Umpan Kiln yang telah mengalami pemanasan awal di dalam Cyclone


Stage satu sampai tiga dimasukkan ke dalam Calciner lewat Down Pipe
Cyclone Stage tiga. ILC dan SLC Calciner dilengkapi Second Burner sehingga
Calciner berfungsi sebagai Furnace. Umpan Kiln yang sebagian besar terdiri
dari Limestone (Calcium Carbonat), akan mengalami penguraian menjadi
Calcium Oxyde dan Carbon Dioxyde.
Reaksinya sebagai berikut :

CaCO3 ------------> CaO + O2.

Kebutuhan bahan bakar batu bara pada kondisi operasi yang optimal untuk ILC
Calciner adalah 3.8 ton/jam dengan Heat Consumption 24.3 x 10 kCal/jam,
sedangkan untuk SLC Calciner adalah 16.8 ton/jam dengan Heat Consumption 108.0
x 10 kCal/jam. Temperatur operasi Furnace di dalam masing-masing Calciner diatur
dan dijaga agar Rate Calcinasi minimal dapat mencapai 90%.

26
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

Exhaust Gas Kiln masuk ke dalam ILC Calciner secara Axial pada daerah
Bottom Cone dan meninggalkan Calciner lewat atas Calciner dari arah samping
menuju Cyclone ILC Stage-IV. Sedangkan untuk meningkatkan proses
pencampuran bahan bakar, umpan Kiln dan gas panas di dalam ILC Calciner,
pemasukan udara Tertiary pada Bottom Cone Calciner dibuat secara tangensial.
Dengan masuknya udara Tertiary secara tangensial maka akan menghasilkan
Swirel Effect atau efek putaran yang cukup di dalam Calciner, sehingga menaikkan
Ratention Time partikel di dalam Calciner. Udara Tertiary masuk ke dalam SLC
Calciner dari Tertiary Air Duct lewat Central Inlet Bottom Cone, dan Exhaust
,Gas Calciner meninggalkan Calciner lewat Outlet Cone pada bagian atas
Calciner. Posisi Damper Tertiary Air Duct diatur sesuai dengan kebutuhan
udara pembakar, untuk membakar bahan bakar di dalam kedua Calciner agar
tercapai pembakaran yang sempurna.

f) Rotary Kiln
Rotary Kiln merupakan silinder baja dengan diameter 5,6 m dan
Panjangnya 84 m, dan ditumpu oleh tiga buah Tire. Setiap Tire ditumpu oleh
sepasang Carrying Roller. Sudut kemiringan Rotary Kiln adalah 4%, dan bagian
dalam Rotary Kiln dilapisi batu tahan api. Umpan Kiln dari Cyclone Stage empat
SLC yang telah mengalami Calcinasi di dalam Preheater masuk ke dalam Kiln
pada Inlet Kiln. Material tersebut di dalam Kiln akan mengalami empat tahapan
proses atau seolah-olah di dalam Kiln dibagi dalam empat zona tahapan proses
yaitu :

1. Calcina Zone (900 – 1000C), material yang belum ter-calcinasi di dalam


Preheater akan mengalami Calcinasi lebih lanjut di dalam Calcining
Zone.
2. Transition Zone (1000 – 1200C), material mulai berubah fasa dari fasa
padat ke fasa cair.

27
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

3. Sintering Zone (1200 – 1350C), pada daerah ini material akan meleleh
(Sintering) membentuk mineral Clinker sebagai produk Kiln. Sintering Zone
sering disebut juga sebagai Burning Zone. Cooling Zone, material akan
mengalami pendinginan awal sebelum masuk ke Cooler.

Gambar 3.7.Rotary Kiln

Kebutuhan bahan bakar atau panas untuk reaksi pembentukan terak di


dalam Kiln adalah sekitar 40% dari total bahan bakar seluruhnya dan sisanya
yang 60 % digunakan di Preheater. Agar diperoleh kualitas Clinker yang baik,
maka bentuk api dan temperatur reaksi di daerah Sintering Zone dijaga sekitar
1400o - 1500o C. Untuk mendapatkan Loading Factor yang sesuai dan tepat
dengan umpan rata-rata, maka kecepatan putaran Kiln harus disesuaikan.

g). Clinker Cooler


o
Clinker panas yang keluar dari Kiln dengan temperatur sekitar 1400 C
turun ke Cooler, dan didinginkan di dalam Reciprocating Grate Cooler yang
terdiri dari 9 Compartment. Sebagai media pendingin diambil dari udara luar
yang dihembuskan ke dalam Undergrate Cooler atau Compartment oleh 14
buah Cooling Fan. Clinker hasil pendinginan keluar dari Cooler dengan
o
temperatur 82 C. Clinker yang berukuran besar sebelum keluar dari Cooler
dihancurkan dahulu oleh Clinker Breaker.

28
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

Gambar 3.8. Clinker Cooler

h). Control dari Pyroprocessing System


Sistem kontrol pada Pyroprocessing merupakan gabungan antara
pengontrolan secara automatis dan manual. Untuk menaikkan dan menurunkan
umpan rat-rata Kiln diatur (di-set) oleh operator, dan secara automatis Feed Kiln
akan berubah naik atau turun sesuai dengan ratio dari Feed dengan Feed Kiln. Atau
dengan kata lain penambahan Kiln Feed akan sinkron dengan kenaikan Feed Kiln
agar Kiln Loading terjaga konstan. Penambahan atau pengurangan kecepatan
putaran SP.Fan dikontrol secara manual agar kandungan oksigen dalam sistem
terjaga sesuai dengan target yaitu sekitar 2,5 - 3 %.

i). Coal mill / coal storage grinding


Coal Grinding yang digunakan merupakan type RollerMill, size 32.5
FLSmidth atau Air Swept Vertical Roller Mill, yang didesain mampu menghasilkan
produk batu bara halus 80 MT/jam, dengan kehalusan 80% lolos ayakan 90
mikron. Kapasitas Coal Mill sangat dipengaruhi oleh kualitas Raw Coal yang
terdiri dari kadar air dan kekerasan (HGI). Material masuk mill dengan kadar
air maksimal sampai 15%, dan sumber panas yang digunakan selama proses
pengeringan dan penggilingan berasal dari exit gas Preheater.

29
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

Gambar 3.9. Coal Mill

j). Cement Mill


Clinker Grinding terdiri dari dari dua buah cement mill dengan system vertical
roll mill buatan Loesche yang dilengkapi enam buah roller grinding dan didesain
mampu menghasilkan produk semen tipe-1 sebanyak 2 x 250 ton/jam.

Gambar 3.10. Cement Mill

30
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

k). Packer
Pengemasan semen dibagi menjadi 2, yaitu pengemasan dengan
menggunakan zak (kraft dan woven) dan pengemasan dalam bentuk curah. Semen
dalam bentuk zak akan didistribusikan ke toko-toko bangunan dan end user.
Sedangkan semen dalam bentuk curah akan didistribusikan ke proyek-proyek.
Tahapan proses pengemasan dengan menggunakan zak adalah sebagai berikut:
Silo semen tempat penyimpanan produk dilengkapi dengan sistem aerasi
untuk menghindari penggumpalan/koagulasi semen yang dapat disebabkan oleh air
dari luar, dan pelindung dari udara ambient yang memiliki humiditas tinggi.
Setelah itu Semen dari silo dikeluarkan dengan menggunakan udara bertekanan
(discharge) dari semen silo lalu dibawa ke bin penampungan sementara sebelum
masuk ke mesin packer atau loading ke truck.

Gambar 3.11. Bentuk Zak

Gambar 3.12. Bentuk Curah

31
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

A. Alat Transportasi Zat Padat

Di dalam industri, bahan-bahan yang digunakan tidak jarang merupakan


bahan yang berat maupun berbahaya bagi manusia. Untuk itu diperlukan alat
transportasi khusus untuk mengangkut bahan-bahan tersebut mengingat
keterbatasan kemampuan tenaga manusia baik itu berupa kapasitas bahan yang
akan diangkut maupun keselamatan kerja dari karyawan.

Salah satu jenis alat pengangkut yang sering digunakan adalah conveyor yang
berfungsi untuk mengangkut bahan -bahan industri yang berbentuk padat.
Pemilihan alat transportasi (conveying equipment) material padatan antara lain
tergantung pada :
 Kapasitas material yang ditangani
 Jarak perpindahan material
 Kondisi pengangkutan : horizontal, vertikal atau inklinasi
 Ukuran, bentuk dan sifat material
 Harga peralatan tersebut.
Jenis-jenis alat transportasi zat padat adalah sebagai berikut :

1. Belt Conveyor
Belt conveyor pada dasarnya merupakan peralatan yang terdiri
dari sabuk yang tahan terhadap pengangkutan benda padat. Sabuk yang digunakan
pada belt conveyor ini dapat dibuat dari berbagai jenis bahan misalnya dari karet,
plastik, kulit ataupun logam yang tergantung dari jenis dan sifat bahan yang akan
diangkut. Untuk mengangkut bahan -bahan yang panas, sabuk yang digunakan
terbuat dari logam yang tahan terhadap panas.

Karakteristik belt conveyor adalah sebagai berikut :

1. Jarak tempuh dapat bermil-mil.


2. Kecepatan s/d 5,08 m/detik = 1000 ft/menit
3. Kapasitas s/d 4539 metric ton/jam = 5000 ton/jam
4.
Kemiringan : maksimum 30o, biasanya 18-20o
5. Bahan yang ditransfer tidak mengalami pengecilan ukuran
6. Sederhana, paling banyak digunakan
7. Sudut naik (elevasi) terbatas.
8. Baik untuk mengangkut tepung, granular, gumpalan
9. Tidak baik untuk mengangkut bahan yang mudah terbawa angin.

32
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

Gambar 2.1 Belt Conveyor

2. Chain Conveyor
Chain conveyor pada dasarnya adalah alat yang menggunakan rantai
sebagai alat bantu untuk menggerakkan material. Chain conveyor dapat dibagi
atas beberapa jenis conveyor, yaitu :
 Scraper Conveyor
 Apron Conveyor
 Bucket Conveyor
 Bucket Elevator

2.1 Scraper Conveyor
Scraper conveyor merupakan konveyor yang sederhana dan paling murah
diantara jenis-jenis conveyor lainnya. Conveyor jenis ini dapat digunakan dengan
kemiringan yang besar. Conveyor jenis ini digunakan untuk mengangkut material-
material ringan yang tidak mudah rusak, seperti : abu, kayu dan kepingan.
Karakteristik dari scaper conveyor:
 Dapat beroperasi dengan kemiringan sampat 45°.
 Mempunyai kecepatan maksimum 150 ft/m.
 Kapasitas pengangkutan hingga 360 ton/jam.
 Harganya murah.

33
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

Gambar 2.2 Scraper Conveyor

2.2 Apron Conveyor


Apron Conveyor digunakan untuk variasi yang lebih luas dan untuk beban
yang lebih berat dengan jarak yang pendek. Apron Conveyor yang sederhana
terdiri dari dua rantai yang dibuat dari mata rantai yang dapat ditempa dan
ditanggalkan dengan alat tambahan A. Palang kayu dipasang pada alat tambahan
A diantara rantai dengan seluruh tumpuan dari tarikan conveyor. Untuk bahan
yang berat dan pengangkutan yang lama dapat ditambahkan roda (roller) pada alat
tambahan A. Selain digunakan roller, palang kayu dapat juga digantikan dengan
plat baja untuk mengangkut bahan yang berat.

Karakteristik dan apron conveyor:


 Dapat beroperasi dengan kemiringan hingga 25°.
 Kapasitas pcngangkutan hingga 100 ton/jam.
 Kecepatan maksimum 100 ft/m.
 Dapat digunakan untuk bahan yang kasar, berminyak maupun yang besar.
 Perawatan murah.

Secara umum bucket elevator terdiri dari timba-timba (bucket) yang dibawa oleh
rantai atau sabuk yang bergerak. Timba-timba yang digunakan memiliki beberapa
bentuk sesuai dengan fungsinya masing-masing. Bentuk - bentuk dari timba-timba
dapat dibagi atas :

a. Minneapolis Type
Bentuk ini hampir dipakai di seluruh dunia. Dipergunakan untuk
mengangkut butiran dan material kering yang sudah lumat.

b. Buckets for Wet or Sticky Materials


Bucket yang lebih datar dan dipergunakan untuk mengangkut material
yang cenderung lengket.
c. Stamped Steel Bucket for Crushed Rock

34
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

Dipergunakan untuk mengangkut bongkahan -bongkahan besar dan


material yang berat.

Gambar 2.4 Jenis Bucket Elevator

Gambar 2.5 Bucket Elevator

3. Screw Conveyor
Jenis konveyor yang paling tepat untuk mengangkut bahan padat
berbentuk halus atau bubur adalah konveyor sekrup (screw conveyor). Alat ini
pada dasarnya terbuat dari pisau yang berpilin mengelilingi suatu sumbu sehingga
bentuknya mirip sekrup. Pisau berpilin ini disebut flight.
Macam-macam flight adalah :
 Sectional flight
 Helicoid flight
 Special flight, terbagi :
 cast iron flight
 ribbon flight
 cut flight
Konveyor berfiight section (Gambar 2.6-a) dibuat dari pisau-pisau pendek
yang disatukan -tiap pisau berpilin satu putaran penuh- dengan cara disimpul tepat
pada tiap ujung sebuah pisau dengan paku keling sehingga akhirnya akan
membentuk sebuah pilinan yang panjang.

35
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

Sebuah helicoid flight, bentuknya seperti pita panjang yang berpilin


mengelilingi suatu poros (Gambar 2.6-b). Untuk membentuk suatu konveyor,
flight-flight itu disatukan dengan cara dilas tepat pada poros yang bersesuaian
dengan pilinan berikutnya.
Flight khusus digunakan dimana suhu dan tingkat kerusakan tinggi adalah
flight cast iron. Flight-flight ini disusun sehingga membentuk sebuah konveyor
(Gambar 2.6-c).
Untuk bahan yang lengket, digunakan ribbon flight (Gambar 2.6-d). Untuk
mengaduk digunakan cut flight (Gambar 2.6-e). Flight pengaduk ini dibuat dari
flight biasa, yaitu dengan cara memotong-motong flight biasa lalu membelokkan
potongannya ke berbagai arah
Untuk mendapatkan konveyor panjang yang lebih sederhana dan murah,
biasanya konveyor tersebut itu disusun dari konveyor-konveyor pendek. Sepasang
konveyor pendek disatukan dengan sebuah penahan yang disebut hanger dan
disesuaikan pasangan pilinannya.
Tiap konveyor pendek mempunyai standar tertentu sehingga dapat
dipasang dengan konveyor pendek lainnya, yaitu dengan cara memasukkan salah
satu poros sebuah konveyor ke lubang yang terdapat pada poros konveyor yang
satunya lagi (Gambar 2.7).

Gambar 2.6 Screw Conveyor :


Keterangan gambar:
a. Sectional
b. Helicoid

36
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

c. Cast Iron
d. Riboon
e. Cut Flight

Gambar 2.7 Screw Conveyor Coupling

Gambar 2.8. Screw conveyor secara keseluruhan

4. Pneumatic Conveyor
Konveyor yang digunakan unluk mcngangkul bahan yang ringan atau
berbentuk bongkahan kecil adalah konvenyor aliran udara (pneumatic conveyor).
Pada jenis konveyor ini bahan dalam bentuk suspensi diangkut oleh aliran udara.

Pada konveyor ini banyak alat dipakai, antara lain:


 Sebuah pompa atau kipas angin untuk menghasilkan aliran udara.
 Sebuah cyclone untuk memisahkan partikel-partikel besar.
 Sebuah kotak penyaring (bag filter) untuk menyaring debu.
Pada tipe yang sederhana (Gambar 2.11), sebuah pompa cycloida akan
menghasilkan kehampaan yang sedang dan sedotannya dihubungkan dengan
sistem pengangkulan. Bahan -bahan akan terhisap naik melalui selang yang dapat
dipindah-pindahkan ujungnya.

Kemudian, aliran udara yang mengangkut bahan padat dalam bentuk suspensi
akan menuju siklon dan selanjutnya menuju ke pompa.
Jika bahan-bahan ini mengandung debu, debu ini tentunya akan merusak
pompa dan debu ini juga akan membahayakan jika dibuang ke udara, dengan kala

37
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

lain debu adalah produk yang tidak diinginkan. Karenanya, sebuah kotak
penyaring ditempatkan diantara siklon dan pompa.
Jenis konveyor ini terutama digunakan untuk mengangkut bahan yang
kebersihannya harus tetap terjaga baik (seperti biji-bijian, bahan-bahan lumat
seperti soda abu, dan lain-lain) supaya keadaannya tetap baik dan tidak
mengandung zat-zat beracun seperti timbal dan arsen.
Konveyor ini juga dapat dipakai untuk mengangkut bahan-bahan yang
berbentuk bongkahan kecil seperti chip kayu, bit pulp kering, dan bahan lainnya
yang sejenis. Kadang-kadang juga digunakan bila jalan yang dilalui bahan
berkelok-kelok atau jika bahan harus diangkat dan lain-lain hal yang pada tipe
konveyor lainnya menyebabkan biaya pengoperasian lebih tinggi.
Kecepatan aliran udara pada kecepatan rendah adalah 3000-7500 fpm dan
pada kecepatan tinggi adalah 10000-20000 fpm. Sedangkan jumlah udara yang
digunakan untuk mengangkut tiap ton bahan per jam adalah 50-200 cfm,
tergantung pada keadaan dan berat bahan,jarak dan kemiringan pengangkutan, dan
lain-lain.

Gambar 2.9 Pneumatic Conveyor

38
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Dasar Teori


Electrical room adalah gedung yang digunakan untuk menempatkan panel
distribusi dan trafo yang selanjutnya disalurkan ke setiap beban di area tertentu.
Electrical room terdiri dari Switchgear Medium Voltage, Switchgear Low
Voltage, MCC, Trafo, Ruang PLC, Ruang Baterai dan UPS, serta Panel Drive
Medium dan Low Voltage. Di PT Semen Gresik Pabrik Rembang mempunyai 12
Electrical room, pada penelitian ini kami memilih ER 05, yang mana berada di
area mesin Kiln dan Coal mill.
MCC merupakan tempat pengontrolan operasi motor listrik yang terdiri
dari beberapa komponen yaitu, motor starter, busbar, dan beberapa peralatan
control yang kesemuanya berfungsi untuk melakukan pengontrolan operasi motor
listrik dan menempatkan komponen–komponen tersebut dalam suatu panel-panel
yang terintegrasi yang terbuat dari lempengan campuran besi metal dan besi
carbon yang berupa box atau kotak
Dalam pengontrolan motor dengan tegangan rendah peralatan utama yang
terdapat pada MCC antara lain
 Moulded case circuit breaker (MCCB) atau Miniature Circuit Breaker
(MCB).
 Kontaktor Magnetik.
 Relay pengaman gangguan lebih (Overload Relay)
Trafo control (Control Power Transformer).

4.2 Permasalahan di ER 05
Permasalahan yang ada pada electrical room 5 terjadi pada penamaan dan
penempatan MCC. Banyak MCC yang diletakkan tidak sesuai tempat nya, slot
kosong, dan beberapa nama hilang.

39
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

4.2.1 Hasil Evaluasi Equipment dan Lokasi MCC di ER 05


831MC05.1 ( Screw Compressor )
Rated Power kondisi letak
Current Nom Power, Nom.
No Location Object ID Description Machine of Module catatan
(A) (kW) aktif tidak aktif sesuai tidak sesuai
(kW)
1 831MC05.1 +01.1 831MC051Q01 Incomimng Feeder
2 831MC05.1 +02.1 Space 300
3 831MC05.1 +02.2 831MC05.1F31 Control Voltage 230 V AC 4,83 2,70 2,70
4 831MC05.1 +02.3 341CP01Q01 Screw Compressor 289,00 132,00 160,00
5 831MC05.1 +02.4 741CP05Q01 Feeder for Screw Compressor 741CP05
447,40 250,00 250,00
6 831MC05.1 +03.1 Space 150
7 831MC05.1 +03.2 Space 150
8 831MC05.1 +03.3 741VU01PX1 Ventilation Unit (No MCC) 39,37 22,00 22,00
9 831MC05.1 +03.4 Space 150
10 831MC05.1 +03.5 341CP02Q01 Screw Compressor 289,00 132,00 160,00
11 831MC05.1 +03.6 741CP04Q01 Feeder for Screw Compressor 741CP04
447,40 250,00 250,00
12 831MC05.1 +04.1 Space 300
13 831MC05.1 +04.2 831MC051Q22 Space Feeder 90,00
14 831MC05.1 +04.3 341CP03Q01 Screw Compressor 289,00 132,00 160,00
15 831MC05.1 +04.4 741CP03Q01 Feeder for Screw Compressor 741CP03
447,40 250,00 250,00
16 831MC05.1 +05.1 Space 300
17 831MC05.1 +05.2 831LT051PX1 Lighting Transformer (LT) 161,06 90,00 90,00
18 831MC05.1 +05.3 341CP04Q01 Screw Compressor 289,00 132,00 160,00
19 831MC05.1 +05.4 741CP02Q01 Feeder for Screw Compressor 741CP02
447,40 250,00 250,00
20 831MC05.1 +06.1 Space 300
21 831MC05.1 +06.2 831WD051PX1 Welding Receptacle 178,96 100,00 110,00
22 831MC05.1 +06.3 341CP05Q01 Screw Compressor 289,00 132,00 160,00
23 831MC05.1 +06.4 741CP01Q01 Feeder for Screw Compressor 741CP01
447,40 250,00 250,00
24 831MC05.1 +07.1 Space 300
25 831MC05.1 +07.2 831MC051Q23 Spare Feeder 160,00 kosong
26 831MC05.1 +07.3 831MC051Q26 Spare Feeder 160,00
27 831MC05.1 +07.4 831MC056Q29 Spare Motor Starter 250,00
28 831MC05.1 +08.1 Space 300
29 831MC05.1 +08.2 Spare Feeder 241,59 135,00 160,00
30 831MC05.1 +08.3 831MC051Q26 Spare Feeder 160,00
31 831MC05.1 +08.4 831MC056Q21 Spare Motor Starter 200,00

Persentase hasil :
1. Tidak aktif : 19%
2. Tidak sesuai : 3,2%

40
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

831MC05.2 ( Raw Mill Product Transport )


Rated Power kondisi letak
Current Nom Power, Nom.
No Location Object ID Description Machine of Module catatan
(A) (kW) aktif tidak aktif sesuai tidak sesuai
(kW)
1 831MC05.2 +01.1 Bus Tie from 831LV05.1
2 831MC05.2 +02.1 Space 100
3 831MC05.2 +02.2 831MC052Q35 Spare feeder 6,80 3,80 4,00
4 831MC05.2 +02.3 341DA04PX1 Guillotine Damper 13,42 7,50 7,50
5 831MC05.2 +02.4 341FN03VD1 Feeder for VFD 380 AUX 13,42 7,50 7,50
6 831MC05.2 +02.5 341BF03HE1 Bag Filter Hopper-1 Heating 14,32 8,00 11,00
7 831MC05.2 +02.6 341BF03HE2 Bag Filter Hopper-2 Heating 14,32 8,00 11,00
8 831MC05.2 +02.7 341BF03HE9 Bag Filter Hopper-9 Heating 14,32 8,00 11,00
9 831MC05.2 +02.8 341BF03HE5 Bag Filter Hopper-5 Heating 14,32 8,00 11,00
10 831MC05.2 +02.9 831MC052F31 Control Voltage 230 V AC 4,83 2,70 2,70
11 831MC05.2 +02.10 Space 300
12 831MC05.2 +03.1 Space 50
13 831MC05.2 +03.2 341BF03HE3 Bag Filter Hopper-3 Heating 14,32 8,00 11,00
14 831MC05.2 +03.3 341BF03HE4 Bag Filter Hopper-4 Heating 14,32 8,00 11,00
15 831MC05.2 +03.4 341BF03HE6 Bag Filter Hopper-6 Heating 14,32 8,00 11,00
16 831MC05.2 +03.5 341BF03HE7 Bag Filter Hopper-7 Heating 14,32 8,00 11,00
17 831MC05.2 +03.6 341BF03HE8 Bag Filter Hopper-8 Heating 14,32 8,00 11,00
18 831MC05.2 +03.7 341BF03HE10 Bag Filter Hopper-10 Heating 14,32 8,00 11,00
19 831MC05.2 +03.8 341BF03HE11 Bag Filter Hopper-11 Heating 14,32 8,00 11,00
20 831MC05.2 +03.9 341BF03HE12 Bag Filter Hopper-12 Heating 14,32 8,00 11,00
21 831MC05.2 +03.10 341CV01MO1 Drag Chain Conveyor 16,46 9,20 11,00
22 831MC05.2 +03.11 341WS02PX1 Water Injection 248,75 139,00 160,00
23 831MC05.2 +04.1 341CV02MO1 Drag Chain Conveyor 16,46 9,20 11,00
24 831MC05.2 +04.2 341CV03MO1 Drag Chain Conveyor 16,46 9,20 11,00
25 831MC05.2 +04.3 341DA07PX1 Throttle valve 3,94 2,20 2,20
26 831MC05.2 +04.4 341DA08PX1 Louvre Damper 1,34 0,75 5,50
27 831MC05.2 +04.5 341DA09PX1 Louvre Damper 6,62 3,70 4,00
28 831MC05.2 +04.6 341SC01MO1 Screw Conveyor 19,69 11,00 11,00
29 831MC05.2 +04.7 341TV01MO1 Double Flap Gate 3,94 2,20 2,20
30 831MC05.2 +04.8 341VS01MO1 Vibrating Screen 3,51 1,96 2,20
31 831MC05.2 +04.9 341VU01PX1 Ventilation Unit 53,69 30,00 30,00
32 831MC05.2 +04.10 341CT01PX1 Local Control Panel For Conditioning Tower 393,71 220,00 250,00
33 831MC05.2 +05.1 341VS01MO2 Vibrating Screen 3,51 1,96 2,20 tidak ada nama
34 831MC05.2 +05.2 341AM01MO1 Dust Monitoring ( Raw Mill Stack) /Purge air fan 0,66 0,37 0,37
35 831MC05.2 +05.3 341AN01PX1 Gas Analyser /Emission monitoring system 9,84 5,50 5,50
36 831MC05.2 +05.4 341RF08MO1 Rotary air lock for Conditioning Tower 2,68 1,50 1,50
37 831MC05.2 +05.5 341RF09MO1 Rotary Air Lock 2,68 1,50 1,50
38 831MC05.2 +05.6 341RF10MO1 Rotary Air Lock for Bag Filter 341 BF 01 0,66 0,37 0,37
39 831MC05.2 +05.7 341RF11MO1 Rotary Air Lock for Bag Filter 341 BF 01 0,66 0,37 0,37
40 831MC05.2 +05.8 341RF12MO1 Rotary Air Lock for Bag Filter 341 BF 01 0,66 0,37 0,37
41 831MC05.2 +05.9 421BL01MO2 Rotary Blower (Silencing hoodfan) 1,34 0,75 0,75
42 831MC05.2 +05.10 Space 200
43 831MC05.2 +05.11 421BL01MO1 Rotary Blower 80,53 45,00 55,00
44 831MC05.2 +05.12 421FG01PX1 Local Control For LOW 136,14 76,08 90,00
45 831MC05.2 +06.1 341RF13MO1 Rotary Air Lock for Bag Filter 341 BF 01 0,66 0,37 0,37
46 831MC05.2 +06.2 341RF14MO1 Rotary Air Lock for Bag Filter 341 BF 01 0,66 0,37 0,37
47 831MC05.2 +06.3 341RF15MO1 Rotary Air Lock for Bag Filter 341 BF 01 0,66 0,37 0,37
48 831MC05.2 +06.4 341RF16MO1 Rotary Air Lock for Bag Filter 341 BF 01 0,66 0,37 0,37
49 831MC05.2 +06.5 341RF17MO1 Rotary Air Lock for Bag Filter 341 BF 01 0,66 0,37 0,37
50 831MC05.2 +06.6 341RF18MO1 Rotary Air Lock for Bag Filter 341 BF 01 0,66 0,37 0,37
51 831MC05.2 +06.7 341RF19MO1 Rotary Air Lock for Bag Filter 341 BF 01 0,66 0,37 0,37
52 831MC05.2 +06.8 341RF20MO1 Rotary Air Lock for Bag Filter 341 BF 01 0,66 0,37 0,37
53 831MC05.2 +06.9 341RF21MO1 Rotary Air Lock for Bag Filter 341 BF 01 0,66 0,37 0,37
54 831MC05.2 +06.10 Space 200
55 831MC05.2 +06.11 351CV01MO1 Drag Chain Conveyor 39,37 22,00 22,00
56 831MC05.2 +06.12 351CV02MO1 Drag Chain Conveyor 53,69 30,00 30,00
57 831MC05.2 +07.1 Space 100
58 831MC05.2 +07.2 351CV03MO1 Drag Chain Conveyor 26,84 15,00 15,00
59 831MC05.2 +07.3 351BE01MO2 Inching Drive Bucket Elevator 2,68 1,50 1,50
60 831MC05.2 +07.4 351RF03MO1 Rotary Air Lock 0,66 0,37 0,37
61 831MC05.2 +07.5 351RF04MO1 Rotary Feeder 5,37 3,00 3,00
62 831MC05.2 +07.6 351EH01PX1 Electrical Hoist 13,42 7,50 7,50
63 831MC05.2 +07.7 831MC041Q22 Spare Motor Starter 7,50
64 831MC05.2 +07.8 351FN09MO1 Filter Fan 13,42 7,50 7,50
65 831MC05.2 +07.9 831MV051PX1 380 VAC Power Feeder heater for MV Switchgear 17,90 10,00 11,00
66 831MC05.2 +07.10 831LT052PX1 Lighting Transformer (LT) 161,06 90,00 90,00
67 831MC05.2 +07.11 351BE01MO1 Chain Bucket Elevator 39,37 22,00 22,00
68 831MC05.2 +08.1 Space 150
69 831MC05.2 +08.2 Space 150
70 831MC05.2 +08.3 351RF07MO1 Rotary Air Lock 3,94 2,20 2,20
71 831MC05.2 +08.4 351SG03MO1 Sliding Gate 7,16 4,00 4,00
72 831MC05.2 +08.5 341FN03M02 Cooling Fan 26,84 15,00 15,00
73 831MC05.2 +08.6 421BL05MO1 Blower 0,00 0,00
74 831MC05.2 +08.7 351FN15MO1 Filter Fan 39,37 22,00 22,00
75 831MC05.2 +08.8 831MC052Q26 Spare Motor Starter (No MCC) 37,00 kosong
76 831MC05.2 +08.9 831MC052Q27 Spare Motor Starter 55,00
77 831MC05.2 +09.1 Space 100
78 831MC05.2 +09.2 Space 100
79 831MC05.2 +09.3 831MC052Q28 Spare Motor Starter 0,37 kosong
80 831MC05.2 +09.4 831MC052Q29 Spare Motor Starter 0,37 kosong
81 831MC05.2 +09.5 831MC052Q30 Spare Motor Starter (No MCC) 2,20
82 831MC05.2 +09.6 831MC052Q31 Spare Feeder (No MCC) 0,75
83 831MC05.2 +09.7 831MC052Q32 Spare Feeder 0,75
84 831MC05.2 +09.8 351SJ01PX1 Sump Pump Dust Bin Area 9,84 5,50 5,50
85 831MC05.2 +09.9 Space 150 0.51
86 831MC05.2 +09.10 341DA02PX01 Guillotine Damper 13,42 7,50 7,50
87 831MC05.2 +09.11 741CP02QO1 Screw Compressor (Spare) 200,00 0.24

Persentase hasil :
1. Tidak aktif : 17,2%
2. Tidak sesuai : 5,7%

41
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

831MC05.3 (Kiln Feed)

Rated Power kondisi letak


Current Nom Power, Nom.
No Location Object ID Description Machine of Module catatan
(A) (kW)
(kW) aktif tidak aktif sesuai tidak sesuai
1 831MC05.3 +01.1 Bus Tie from 831LV05.1
2 831MC05.3 +02.1 421BE01MO3 Belt Bucket Elevator Barring Motor 5,37 3,00 3,00
3 831MC05.3 +02.2 421FN01MO1 Fluxoslide Fan 7,16 4,00 4,00
4 831MC05.3 +02.3 421FN02MO1 Fluxoslide Fan 9,84 5,50 5,50
5 831MC05.3 +02.4 421FN03MO1 Fluxoslide Fan 9,84 5,50 5,50
6 831MC05.3 +02.5 421FN04MO1 Fluxoslide Fan 7,16 4,00 4,00
7 831MC05.3 +02.6 421FN05MO1 Fluxoslide Fan 7,16 4,00 4,00
8 831MC05.3 +02.7 421FN06MO1 Fluxoslide Fan 7,16 4,00 4,00
9 831MC05.3 +02.8 421FN07MO1 Fluxoslide Fan 7,16 4,00 4,00
10 831MC05.3 +02.9 421FN08MO1 Fluxoslide Fan 19,69 11,00 11,00
11 831MC05.3 +02.10 421FN09MO1 Fluxoslide Fan 19,69 11,00 11,00
12 831MC05.3 +02.11 351CS01PX1 Local Control For Silo Control System 221,91 124,00 132,00
13 831MC05.3 +02.12 831MC053F31 Control Voltage 230 V AC 4,83 2,70 2,70
14 831MC05.3 +03.1 421FN10MO1 Fluxoslide Fan 9,84 5,50 5,50
15 831MC05.3 +03.2 421FN11MO1 Filter Fan 26,84 15,00 15,00
16 831MC05.3 +03.3 421FN13MO1 Filter Fan 19,69 11,00 11,00
17 831MC05.3 +03.4 421FN14MO1 Filter Fan 19,69 11,00 11,00
18 831MC05.3 +03.5 421FN15MO1 Bag Filter Fan 26,84 15,00 15,00
19 831MC05.3 +03.6 421FN16MO1 Cooling Fan 3,94 2,20 2,20
20 831MC05.3 +03.7 421FN12MO1 Filter Fan 66,21 37,00 37,00
21 831MC05.3 +03.8 421BE01MO1 Bucket Elevator 447,40 250,00 250,00
22 831MC05.3 +04.1 421BE02MO3 Bucket Elevator Inching Drive 5,37 3,00 3,00
23 831MC05.3 +04.2 421FN17MO1 Cooling Fan 3,94 2,20 2,20
24 831MC05.3 +04.3 421FN18MO1 Cooling Fan 3,94 2,20 2,20
25 831MC05.3 +04.4 421FN19MO1 Cooling Fan 3,94 2,20 2,20
26 831MC05.3 +04.5 421RF01MO1 Rotary Air Lock 0,66 0,37 0,37
27 831MC05.3 +04.6 421RF02MO1 Rotary Air Lock 0,66 0,37 0,37
28 831MC05.3 +04.7 421RF03MO1 Rotary Air Lock 0,66 0,37 0,37
29 831MC05.3 +04.8 421RF05MO1 Rotary Air Lock 0,66 0,37 0,37
30 831MC05.3 +04.9 421RF04MO1 Rotary Air Lock 0,66 0,37 0,37
31 831MC05.3 +04.10 421RF06MO1 Rotary Air Lock 9,84 5,50 5,50
32 831MC05.3 +04.11 421RF07MO1 Rotary Air Lock 9,84 5,50 5,50
33 831MC05.3 +04.12 421BE01MO2 Bucket Elevator 447,40 250,00 250,00
34 831MC05.3 +05.1 Space 50
35 831MC05.3 +05.2 421RF08MO1 Rotary Air Lock 9,84 5,50 5,50
36 831MC05.3 +05.3 421RF09MO1 Rotary Air Lock 9,84 5,50 5,50
37 831MC05.3 +05.4 421SP01MO1 Deviding Gate (Splitter) 7,16 4,00 4,00
38 831MC05.3 +05.5 441DG11MO1 Two Way Splitter Gate 7,16 4,00 4,00
39 831MC05.3 +05.6 441DG12MO1 Two Way Splitter Gate 7,16 4,00 4,00
40 831MC05.3 +05.7 441DG21MO1 Two Way Splitter Gate 7,16 4,00 4,00
41 831MC05.3 +05.8 441DG22MO1 Two Way Splitter Gate 7,16 4,00 4,00
42 831MC05.3 +05.9 881DV04PX1 Diverter control box 0,89 0,50 0,75
43 831MC05.3 +05.10 881SS02PX1 Sending Station 6,62 3,70 4,00
44 831MC05.3 +05.11 421EH01PX1 Electrical Hoist 26,84 15,00 15,00
45 831MC05.3 +05.12 421BE02MO1 Belt Bucket Elevator Motor 447,40 250,00 250,00
46 831MC05.3 +06.1 Space 50
47 831MC05.3 +06.2 441XA01PX1 No MCC 6,62 3,70 4,00 kosong
48 831MC05.3 +06.3 441EL01PX1 Passsenger and goods lift 44,74 25,00 30,00
49 831MC05.3 +06.4 831MC053Q21 Spare Motor Starter (No MCC) 7,50 kosong
50 831MC05.3 +06.5 831MC053Q22 Spare Motor Starter 7,50 6.6
51 831MC05.3 +06.6 831MC053Q23 Spare Motor Starter 3,00 kosong
52 831MC05.3 +06.7 831MC053Q24 Spare Motor Starter 3,00
53 831MC05.3 +06.8 831MC053Q25 Spare Motor Starter (No MCC) 0,37 kosong
54 831MC05.3 +06.9 831MC053Q26 Spare Motor Starter 18,50 kosong
55 831MC05.3 +06.10 421BE02MO2 Belt Bucket Elevator Motor 447,40 250,00 250,00 kosong
56 831MC05.3 +07.1 Space 50
57 831MC05.3 +07.2 831MC053Q27 Spare Feeder 30,00 kosong
58 831MC05.3 +07.3 831MC053Q28 Spare Feeder 7,50
59 831MC05.3 +07.4 831MC053Q29 Spare Feeder 7,50 kosong
60 831MC05.3 +07.5 831MC053Q30 Spare Feeder 132,00 kosong
61 831MC05.3 +07.6 831MC053Q31 Spare Feeder 90,00
62 831MC05.3 +07.7 831MC053Q32 Spare Motor Starter 250,00
63 831MC05.3 +08.1 Space 100
64 831MC05.3 +08.2 Space 100
65 831MC05.3 +08.3 Space 100
66 831MC05.3 +08.4 Space 150
67 831MC05.3 +08.5 Space 150 kosong,7.6
68 831MC05.3 +08.6 831MC053Q33 Spare Motor Starter 15,00
69 831MC05.3 +08.7 421SP02MO1 Splitter Gate 2,68 1,50 1,50
70 831MC05.3 +08.8 421SP03MO1 Splitter Gate 2,68 1,50 1,50 8.4
71 831MC05.3 +08.9 831MC053Q36 Spare Motor Starter 250,00

Persentase hasil :
1. Tidak aktif : 29,5%
2. Tidak sesuai : 15,4%

42
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

831MC05.4 (Kiln)
Rated
Current Power, Power of kondisi letak
No Location Object ID Description Machine catatan
Nom (A) Nom. (kW) Module
aktif tidak aktif sesuai tidak sesuai
(kW)
1 831MC05.4 +01.1 Bus Tie from 831LV05.2
2 831MC05.4 +02.1 441AN01PX1 Kiln Inlet Analyzer 17,18 9,60 11,00
3 831MC05.4 +02.2 441AN02PX1 PH Outlert Analizer 10,04 5,61 7,50
4 831MC05.4 +02.3 441AN03PX1 PH Outlert Analizer 10,04 5,61 7,50
5 831MC05.4 +02.4 441DA05MO1 Hoisting Damper 6,68 3,73 4,00
6 831MC05.4 +02.5 441FN03MO1 Kiln Seal Fan Inlet 53,69 30,00 30,00
7 831MC05.4 +02.6 831MC054F31 Control Voltage 230 V AC 4,83 2,70 2,70
8 831MC05.4 +02.7 441AD01MO1 Kiln ID Fan 1 Barring 196,85 110,00 110,00
9 831MC05.4 +03.1 441FN06MO1 Hoisting Damper Fan 13,42 7,50 7,50
10 831MC05.4 +03.2 441KL01MO3 Cooling Fan for Kiln Main Drive 7,16 4,00 4,00
11 831MC05.4 +03.3 441KL01MO4 Cooling Fan for Kiln Main Drive 7,16 4,00 4,00
12 831MC05.4 +03.4 441FN05MO1 Kiln Outlet Sealing Air Fan 80,53 45,00 45,00
13 831MC05.4 +03.5 441AD01PX1 Kiln ID Fan 1 Aux. Power Supply 33,11 18,50 18,50
14 831MC05.4 +03.6 441AD02PX1 Kiln ID Fan 2 Aux. Power Supply 33,11 18,50 18,50
15 831MC05.4 +03.7 441AD02MO1 Kiln ID Fan 2 Barring 196,85 110,00 110,00
16 831MC05.4 +04.1 441DA01PX1 Louvre Damper 5,73 3,20 4,00
17 831MC05.4 +04.2 441DA02PX1 Louvre Damper 5,73 3,20 4,00
18 831MC05.4 +04.3 441DA03PX1 Throttle Valve 5,73 3,20 4,00
19 831MC05.4 +04.4 441DA04PX1 Throttle Valve 5,73 3,20 4,00
20 831MC05.4 +04.5 441FN01MO2 Preheater ID Fan 1 Cooling Fan 26,84 15,00 15,00
21 831MC05.4 +04.6 831MC054Q25 Spare Feeder 9,84 5,50 18,50
22 831MC05.4 +04.7 441FN02MO2 Preheater ID Fan 2 Cooling Fan 26,84 15,00 15,00 07.3
23 831MC05.4 +04.8 831MC054Q29 Spare Feeder 9,84 5,50 7,50
24 831MC05.4 +04.9 441CA01PX1 Over Head Crane (Preheater ID fan) 134,22 75,00 75,00 kosong
25 831MC05.4 +04.10 481FN01MO1 Primary Air Fan 357,92 200,00 200,00
26 831MC05.4 +05.1 Space 100
27 831MC05.4 +05.2 Space 150
28 831MC05.4 +05.3 491BU03PX1 Local Control For Oil Burner 8,95 5,00 5,50
29 831MC05.4 +05.4 481BU01MO1 Kiln Burner 6,62 3,70 4,00
30 831MC05.4 +05.5 481BU01MO2 Burner Carriage 2,68 1,50 1,50
31 831MC05.4 +05.6 491BU01PX1 Calciner burner 5,73 3,20 4,00
32 831MC05.4 +05.7 491FN01MO1 Cooling Fan 3,94 2,20 2,20
33 831MC05.4 +05.8 441FN04MO1 Kiln Cell Cooling Fan # 1 33,11 18,50 18,50
34 831MC05.4 +05.9 441FN04MO2 Kiln Cell Cooling Fan # 2 33,11 18,50 18,50
35 831MC05.4 +05.10 441FN04MO3 Kiln Cell Cooling Fan # 3 33,11 18,50 18,50
36 831MC05.4 +06.1 Space 200
37 831MC05.4 +06.2 441FN04MO4 Kiln Cell Cooling Fan # 4 33,11 18,50 18,50
38 831MC05.4 +06.3 441FN04MO5 Kiln Cell Cooling Fan # 5 33,11 18,50 18,50
39 831MC05.4 +06.4 441FN04MO6 Kiln Cell Cooling Fan # 6 33,11 18,50 18,50
40 831MC05.4 +06.5 441FN04MO7 Kiln Cell Cooling Fan # 7 33,11 18,50 18,50
41 831MC05.4 +06.6 441FN04MO8 Kiln Cell Cooling Fan # 8 33,11 18,50 18,50
42 831MC05.4 +07.1 Space 50
43 831MC05.4 +07.2 441CT01PX01 Feeder for Sub Control Cooling Fan 102,01 57,00 75,00
44 831MC05.4 +07.3 741DY02PX1 Air Dryer Compressor 21,12 11,80 15,00 741DR02PX1
45 831MC05.4 +07.4 441KL01MO5 Kiln Drive - 1 Heating 3,94 2,20 2,20
46 831MC05.4 +07.5 441KL01MO6 Kiln Drive - 2 Heating 3,94 2,20 2,20
47 831MC05.4 +07.6 441FN04MO9 Kiln Cell Cooling Fan # 9 33,11 18,50 18,50
48 831MC05.4 +07.7 441WP01MO1 Cooling Water pump 134,22 75,00 110,00
49 831MC05.4 +07.8 441WP01MO2 Cooling Water pump 134,22 75,00 110,00
50 831MC05.4 +08.1 831MC054Q21 Spare Motor Starter 7,50 05.4 44KL05
51 831MC05.4 +08.2 831MC054Q22 Spare Motor Starter 5,50
52 831MC05.4 +08.3 831MC054Q23 Spare Motor Starter 5,50
53 831MC05.4 +08.4 741DR01PX1 Air Dryer Compressor 66,21 37,00 37,00
54 831MC05.4 +08.5 441FN01VD01 Idfan 1 Auxilliary power 9,84 5,50 5,50
55 831MC05.4 +08.6 831MC054Q26 Spare Feeder 0,37
56 831MC05.4 +08.7 831MC054Q27 HVAC Panel 161,06 90,00 90,00
57 831MC05.4 +08.8 831MC054Q28 Spare Motor Starter 357,92 200,00 200,00
58 831MC05.4 +09.1 Space 100
59 831MC05.4 +09.2 Space 150
60 831MC05.4 +09.3 831MC054Q29 Idfan 2 Auxilliary power 9,84 5,50 5,50
61 831MC05.4 +09.4 831MC054Q30 Spare Feeder 90,00 kosong
62 831MC05.4 +09.5 831MC054Q31 Spare Motor Starter 55,00
63 831MC05.4 +09.6 831MC054Q32 Spare Motor Starter (No MCC) 55,00
64 831MC05.4 +09.7 831MC054Q33 Spare Motor Starter (No MCC) 110,00

Persentase hasil :
1. Tidak aktif : 12,5%
2. Tidak sesuai : 4,6%

43
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

831MC05.4X (Kiln Barring)


Rated
kondisi letak
Current Power, Power of
No Location Object ID Description Machine catatan
Nom (A) Nom. (kW) Module aktif tidak aktif sesuai tidak sesuai
(kW)
1 831MC05.4X +01 831MC054XQ02 Incoming From Emergency Genset
2 831MC05.4X +02 831MC054XQ03 Incoming From LVS
3 831MC05.4X +03.1 Space 50
4 831MC05.4X +03.2 441CL04MO1 Lubrication Oil Pump 1 0,98 0,55 0,75
5 831MC05.4X +03.3 441CL04MO2 Lubrication Oil Pump 2 0,98 0,55 0,75
6 831MC05.4X +03.4 441CL04MO3 Lubrication Oil Pump 3 0,98 0,55 0,75
7 831MC05.4X +03.5 441CL04MO4 Lubrication Oil Pump 4 0,98 0,55 0,75
8 831MC05.4X +03.6 441CL03MO1 Lubrication Oil Pump 1 0,98 0,55 0,75
9 831MC05.4X +03.7 441CL03MO2 Lubrication Oil Pump 2 0,98 0,55 0,75
10 831MC05.4X +03.8 441CL03MO3 Lubrication Oil Pump 3 0,98 0,55 0,75
11 831MC05.4X +03.9 441CL03MO4 Lubrication Oil Pump 4 0,98 0,55 0,75
12 831MC05.4X +03.10 441CL01MO1 Lubrication Oil Circulating Pump 1 9,84 5,50 5,50
13 831MC05.4X +03.11 831MC054XF31 Control Voltage 230 V AC 4,83 2,70 2,70
14 831MC05.4X +04.1 Space 100
15 831MC05.4X +04.2 441CL02MO1 Lubrication Oil Pump 1 0,98 0,55 0,75
16 831MC05.4X +04.3 441CL02MO2 Lubrication Oil Pump 2 0,98 0,55 0,75
17 831MC05.4X +04.4 441CL02MO3 Lubrication Oil Pump 3 0,98 0,55 0,75
18 831MC05.4X +04.5 441CL02MO4 Lubrication Oil Pump 4 0,98 0,55 0,75
19 831MC05.4X +04.6 441CL01MO2 Lubrication Oil Circulating Pump 2 9,84 5,50 5,50
20 831MC05.4X +04.7 441HT01MO1 Hydraulic Thrustor 1,97 1,10 1,50
21 831MC05.4X +04.8 441GS01PX1 Kiln Spray Lubrication System 7,16 4,00 4,00
22 831MC05.4X +04.9 441HT01MO1 Hydraulic Pump Heating Element 2,51 1,40 1,50
23 831MC05.4X +04.10 481FN02MO1 Emergency Air Fan 7,16 4,00 4,00
24 831MC05.4X +04.11 441KD01MO1 Kiln Aux. Drive 1 98,43 55,00 55,00
25 831MC05.4X +05.1 831UP051PX1 Feeder for UPS (230 VAC UPS) 53,69 30,00 30,00
26 831MC05.4X +05.2 831CG051PX1 Feeder for Battery Charger (110 VDC BATTERY)
26,84 15,00 15,00
27 831MC05.4X +05.3 831DT051PX1 Distribution Transfomer (DT) 116,32 65,00 75,00
28 831MC05.4X +05.4 831MC054XQ21 Spare Motor Starter 4,00
29 831MC05.4X +05.5 831MC054XQ22 Spare Motor Starter 4,00
30 831MC05.4X +05.6 831MC054XQ23 Spare Motor Starter 5,50
31 831MC05.4X +05.7 831MC054XQ24 Spare Motor Starter 5,50
32 831MC05.4X +05.8 831MC054XQ25 Spare Motor Starter 4,00
33 831MC05.4X +05.9 831MC054XQ26 Spare Motor Starter 4,00
34 831MC05.4X +05.10 441KD01MO2 Kiln Aux. Drive 2 98,43 55,00 55,00
35 831MC05.4X +06.1 Space 100
36 831MC05.4X +06.2 Space150 1,50
37 831MC05.4X +06.3 Space150 1,50
38 831MC05.4X +06.4 831MC054XQ31 Spare Motor Starter 0,75
39 831MC05.4X +06.5 831MC054XQ32 Spare Motor Starter 0,75
40 831MC05.4X +06.6 831MC054XQ36 Spare Feeder 4,00
41 831MC05.4X +06.7 831MC054XQ35 Control Voltage for Genset 7,16 4,00 4,00
42 831MC05.4X +06.8 831MC054XQ34 Spare Feeder 7,50
43 831MC05.4X +06.9 831MC054XQ33 Spare Feeder 7,50
44 831MC05.4X +06.10 831DT052PX1 Distribution Transfomer (DT) 134,22 75,00 75,00
45 831MC05.4X +06.11 831MC054XQ29 Spare Motor Starter 55,00
46 831MC05.4X +07.1 Space 100
47 831MC05.4X +07.2 831MC011Q29 Spare Feeder 7,50
48 831MC05.4X +07.3 831MC011Q30 Spare Feeder 37,00 kosong
49 831MC05.4X +07.4 Space 150
50 831MC05.4X +07.5 Space 150
51 831MC05.4X +07.6 Space 200
52 831MC05.4X +07.7 831WD052PX1 Welding Transformer 134,22 75,00 75,00 05.7
53 831MC05.4X +07.8 Space 300
54 831MC05.4X +07.9 831MC054XQ30 Spare Motor Starter 55,00

Persentase hasil :
1. Tidak aktif : 31%
2. Tidak sesuai : 3,7%

44
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

831MC05.5 (Pulverized Coal Feeding)


Rated kondisi letak
Current Power, Power of
No Location Object ID Description Machine catatan
Nom (A) Nom. (kW) Module aktif tidak aktif sesuai tidak sesuai
(kW)
1 831MC05.5 +01.1 Bus Tie from 831LV05.2
2 831MC05.5 +02.1 481VU01PX1 Ventilation Unit 5,73 3,20 4,00
3 831MC05.5 +02.2 481BL01MO2 Silence Hood Fan 0,66 0,37 0,37
4 831MC05.5 +02.3 481BL02MO2 Silence Hood Fan 0,66 0,37 0,37
5 831MC05.5 +02.4 481BL03MO2 Silence Hood Fan 0,66 0,37 0,37
6 831MC05.5 +02.5 831MC055F31 Control Voltage 230 V AC 4,83 2,70 2,70
7 831MC05.5 +02.6 481BL03MO1 Rotary Blower 286,33 160,00 160,00
8 831MC05.5 +02.7 481BL01MO1 Rotary Blower 286,33 160,00 160,00
9 831MC05.5 +03.1 Space 50
10 831MC05.5 +03.2 481PW01PX1 Coal Dust Feeding for Kiln 18,25 10,20 11,00
11 831MC05.5 +03.3 481PW02PX1 Coal Dust Feeding for Calciner 16,73 9,35 11,00
12 831MC05.5 +03.4 481PW03PX1 Coal Dust Feeding for Calciner 16,73 9,35 11,00
13 831MC05.5 +03.5 481BL04MO2 Blower Silence Hood Fan 0,66 0,37 0,37
14 831MC05.5 +03.6 481BL02MO1 Rotary Blower 286,33 160,00 160,00
15 831MC05.5 +03.7 481BL05MO1 Rotary Blower 447,40 250,00 250,00
16 831MC05.5 +04.1 481BL06MO2 Blower Silence Hood Fan 0,66 0,37 0,37
17 831MC05.5 +04.2 481SG01MO1 Slide gate 8,95 5,00 5,50
18 831MC05.5 +04.3 481SG02MO1 Slide gate 8,95 5,00 5,50
19 831MC05.5 +04.4 481SG03MO1 Slide gate 8,95 5,00 5,50
20 831MC05.5 +04.5 481BL05MO2 Blower Silence Hood Fan 0,66 0,37 0,37
21 831MC05.5 +04.6 481BL06MO1 Rotary Blower 447,40 250,00 250,00
22 831MC05.5 +04.7 481BL04MO1 Rotary Blower 447,40 250,00 250,00
23 831MC05.5 +05.1 Space 100
24 831MC05.5 +05.2 471SJ02MO1 Ssump Pump Coal Mill 7,16 4,00 4,00
25 831MC05.5 +05.3 Prepared Space
26 831MC05.5 +05.4 831MC055Q23 Spare Motor Starter 0,37
27 831MC05.5 +05.5 831MC056Q26 Spare Motor Starter 1,50
28 831MC05.5 +05.6 831MC055Q25 Spare Motor Starter 1,50
29 831MC05.5 +05.7 831MC055Q26 Spare Motor Starter 1,50
30 831MC05.5 +05.8 831MC055Q27 Spare Motor Starter 11,00
31 831MC05.5 +05.9 831MC055Q28 Spare Motor Starter 11,00
32 831MC05.5 +05.10 831MC055Q29 Spare Motor Starter 250,00
33 831MC05.5 +06.1 Space 100
34 831MC05.5 +06.2 Space 100
35 831MC05.5 +06.3 Space 100
36 831MC05.5 +06.4 481VA01MO1 22,00
37 831MC05.5 +06.5 831MC052Q34 Spare Motor Starter 11,00
38 831MC05.5 +06.6 Space 300
39 831MC05.5 +06.7 Space 300
40 831MC05.5 +06.8 831MC055Q30 Spare Motor Starter 160,00 rusak

Persentase hasil :
1. Tidak aktif : 45%
2. Tidak sesuai : 0%

45
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

831MC05.6 (Coal Grinding)


Rated
Current Power, Power of kondisi letak
No Location Object ID Description Machine catatan
Nom (A) Nom. (kW) Module aktif tidak aktif sesuai tidak sesuai
(kW)
1 831MC05.6 +01.1 461BF01HE1 Bus Tie
2 831MC05.6 +02.1 461MS01PX1 Pindah ke ER 06 0,55 2,20 2,20
3 831MC05.6 +02.2 461MS01MO1 Pindah ke ER 06 6,80 3,80 4,00
4 831MC05.6 +02.3 461BF01HE1 Bag Filter Heater 13,42 7,50 7,50
5 831MC05.6 +02.4 461RF05MO1 Rotary feeder 1,97 1,10 1,50
6 831MC05.6 +02.5 461FN05MO1 Bag Filter Fan 19,69 11,00 11,00
7 831MC05.6 +02.6 461WF01MO1 Raw Coal Feeder 59,32 33,15 37,00
8 831MC05.6 +02.7 461BC07MO1 Belt Conveyor 19,69 11,00 11,00
9 831MC05.6 +02.8 831MC057Q25 Spare Motor Starter 13,42 7,50 7,50 6,6
10 831MC05.6 +02.9 471SC01MO1 Feed Screw 26,84 15,00 15,00
11 831MC05.6 +02.10 461BC06MO1 Belt Conveyor 80,53 45,00 45,00
12 831MC05.6 +02.11 831MC056F31 Control Voltage 230 V AC 4,83 2,70 2,70
13 831MC05.6 +03.1 471AN01MO1 Gas Analyzer 19,99 11,17 15,00
14 831MC05.6 +03.2 471FN01MO1 Fan Motor 13,42 7,50 7,50
15 831MC05.6 +03.3 471EH01PX1 Electric hoist (Local Control Unitl) 49,93 27,90 30,00 4,8
16 831MC05.6 +03.4 471CL03MO1 Sparator gear oil pump 2,68 1,50 1,50
17 831MC05.6 +03.5 471CL03MO2 Sparator oil cooler 0,98 0,55 0,75
18 831MC05.6 +03.6 471WS01PX1 Water Injection System (Motor) 5,37 3,00 3,00
19 831MC05.6 +03.7 831MC051Q25 Spare Feeder 236,22 132,00 132,00
20 831MC05.6 +03.8 831MC051Q27 Spare Feeder 236,22 132,00 132,00 7,9
21 831MC05.6 +04.1 471TK01Q01 CO2 Inertisation System 19,99 11,17 15,00
22 831MC05.6 +04.2 471VU01Q01 Ventilation Unit 32,00 17,88 18,50
23 831MC05.6 +04.3 471RM01LQ1 Coal Mill Table Rotor Starter 13,42 7,50 7,50
24 831MC05.6 +04.4 471RF01MO1 Rotary Air lock 2,68 1,50 1,50
25 831MC05.6 +04.5 471RM01PX1 Brush lifting device for Coal mill main drive 5,37 3,00 3,00
26 831MC05.6 +04.6 471GS01MO1 Motor Grease Lubrication System 0,36 0,20 0,37
27 831MC05.6 +04.7 471RM01PX1 Coal Mill mill aux. (Atox mill LCP) 268,44 150,00 160,00
28 831MC05.6 +04.8 471SR01MO1 Sparator 447,40 250,00 250,00
29 831MC05.6 +05.1 881DV03PX1 Diverter control box 0,89 0,50 0,75
30 831MC05.6 +05.2 881SM03PX1 ATEX Sampler 0,89 0,50 0,75
31 831MC05.6 +05.3 881SSPX01 Sending Station 6,26 3,50 4,00
32 831MC05.6 +05.4 831MV052PX1 380 VAC Power Feeder heater for MV Switchgear 12,53 7,00 7,50
33 831MC05.6 +05.5 471RM01MO3 Coal Moill Main Drive Cooling fan 26,84 15,00 15,00
34 831MC05.6 +05.6 Space 100
35 831MC05.6 +05.7 471CV01MO1 Drag Chain Conveyor 26,84 15,00 1,50
36 831MC05.6 +05.8 Space 300
37 831MC05.6 +05.9 471CP02MO1 Compressor Unit 357,92 200,00 200,00
38 831MC05.6 +06.1 Space 50
39 831MC05.6 +06.2 831MC056Q22 Spare Motor Starter 3,00
40 831MC05.6 +06.3 831MC056Q23 Spare Motor Starter 3,00
41 831MC05.6 +06.4 831MC056Q24 Spare Motor Starter 11,00
42 831MC05.6 +06.5 461MS01PX1 Magnetic Sparetor Magnet 4,00
43 831MC05.6 +06.6 831MC055Q24 Spare Motor Starter 1,50 9,3
44 831MC05.6 +06.7 Space 100
45 831MC05.6 +06.8 831MC056Q28 Spare Motor Starter 55,00
46 831MC05.6 +06.9 471CP01MO1 Compressor Unit 357,92 200,00 200,00
47 831MC05.6 +07.1 Space 200
48 831MC05.6 +07.2 831MC056Q30 Spare Feeder 37,00
49 831MC05.6 +07.3 831MC056Q31 Spare Feeder 37,00
50 831MC05.6 +07.4 881SS03PX01 Sending Station 4,00
51 831MC05.6 +07.5 441SJX01 Sump Pump ER 05 7,16 4,00 4,00
52 831MC05.6 +07.6 831MC056Q34 Spare Feeder 1,50
53 831MC05.6 +07.7 831MC056Q35 Spare Feeder 1,50
54 831MC05.6 +07.8 831MC056Q36 Spare Feeder 160,00
55 831MC05.6 +07.9 831MC056Q37 Spare Feeder 132,00

Persentase hasil :
1. Tidak aktif : 45,5%
2. Tidak sesuai : 16,36%

46
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

831MC05.7 (Coal Product Transport)


Rated kondisi letak
Current Power, Power of
No Location Object ID Description Machine catatan
Nom (A) Nom. (kW) Module aktif tidak aktif sesuai tidak sesuai
(kW)
1 831MC05.7 +01.1 Bus Tie from 831LV05.3
2 831MC05.7 +02.1 Space 50
3 831MC05.7 +02.2 471SC02MO1 Screw conveyor 19,69 11,00 11,00
4 831MC05.7 +02.3 471RF02MO1 Rotary Air lock 3,94 2,20 2,20
5 831MC05.7 +02.4 471SC03MO1 Screw conveyor 16,46 9,20 11,00
6 831MC05.7 +02.5 471RF03MO1 Rotary Air lock 3,94 2,20 2,20
7 831MC05.7 +02.6 471SC04MO1 Screw conveyor 16,46 9,20 11,00
8 831MC05.7 +02.7 471RF04MO1 Rotary Air lock 3,94 2,20 2,20
9 831MC05.7 +02.8 471BF01HE1 Bag filter heating 32,21 18,00 18,50
10 831MC05.7 +02.9 471BF01HE2 Bag filter heating 32,21 18,00 18,50
11 831MC05.7 +02.10 831MC057F31 Control Voltage 230 V AC 4,83 2,70 2,70
12 831MC05.7 +03.1 471SC05MO1 Screw conveyor 16,46 9,20 11,00
13 831MC05.7 +03.2 471RF05MO1 Rotary Air lock 3,94 2,20 2,20
14 831MC05.7 +03.3 471SC06MO1 Screw conveyor 3,94 2,20 2,20
15 831MC05.7 +03.4 471SC07MO1 Screw conveyor 3,94 2,20 2,20
16 831MC05.7 +03.5 471DA01PX1 Louvre damper 0,36 0,20 0,75
17 831MC05.7 +03.6 471DA02PX1 Louvre damper 1,61 0,90 1,50
18 831MC05.7 +03.7 471DA03MO1 Disc Valve 13,42 7,50 7,50
19 831MC05.7 +03.8 471DA04PX1 Louvre damper 1,61 0,90 1,50
20 831MC05.7 +03.9 471RF06MO1 Rotary Air lock 2,68 1,50 1,50
21 831MC05.7 +03.10 471RF07MO1 Rotary Air lock 2,68 1,50 1,50
22 831MC05.7 +03.11 471BF01HE3 Bag filter heating 32,21 18,00 18,50
23 831MC05.7 +03.12 471BF01HE4 Bag filter heating 32,21 18,00 18,50
24 831MC05.7 +04.1 831MC09Q24 Spare 7,16 4,00 4,00
25 831MC05.7 +04.2 471AN02PX1 Gas Analyzer 19,69 11,00 11,00
26 831MC05.7 +04.3 471AM01PX1 Purge air fan (Dust monitoring system ) 0,45 0,25 0,37
27 831MC05.7 +04.4 471CA01PX1 Crane for Coal mill 134,22 75,00 75,00
28 831MC05.7 +04.5 471EH02PX1 Hoist 66,21 37,00 37,00
29 831MC05.7 +04.6 471RF08MO1 Rotary Air Lock 9,84 5,50 5,50
30 831MC05.7 +04.7 471RF09MO1 Rotary Air Lock 0,66 0,37 0,37
31 831MC05.7 +04.8 471GA01PX1 Change over gate 0,25 0,14 0,37
32 831MC05.7 +04.9 471GA02PX1 Change over gate 0,25 0,14 0,37
33 831MC05.7 +04.10 471PP01MO1 Peters Pump 286,33 160,00 160,00
34 831MC05.7 +05.1 471SC08M01 Screw conveyor 4,00 1,29
35 831MC05.7 +05.2 471FN04MO1 Filter Fan 7,16 4,00 4,00
36 831MC05.7 +05.3 481AN01PX1 Local Control System (Coal bin gas monitoring ) 6,44 3,60 4,00
37 831MC05.7 +05.4 471FN02LQ1 Coal mill ID fan Rotor starter 5,37 3,00 3,00
38 831MC05.7 +05.5 471FN02MO2 Cooling fan for Coal Mill ID Fan 27,10 15,00 15,00
39 831MC05.7 +05.6 471FN02MO3 Brush lifting device for Coal mill ID Fan 5,42 3,00 3,00
40 831MC05.7 +05.7 831WD052PX1 Welding Transformer 134,22 75,00 75,00
41 831MC05.7 +05.8 831LT053PX1 Lighting Transformer (LT) 161,06 90,00 90,00
42 831MC05.7 +05.9 471PP02MO1 Peters Pump 286,33 160,00 160,00
43 831MC05.7 +06.1 481FN03M01 Filter Fan 9,84 5,50 5,50
44 831MC05.7 +06.2 Space 150
45 831MC05.7 +06.3 471RF08MO2 Rotary Air Lock 13,42 7,50 7,50
46 831MC05.7 +06.4 831MC057Q22 Spare Motor Starter 7,50 6,07
47 831MC05.7 +06.5 831MC057Q23 Spare Motor Starter 15,00 9,09
48 831MC05.7 +06.6 481FN04M01 Filter Fan 9,84 5,50 5,50
49 831MC05.7 +06.7 481FN05M01 Filter Fan 9,84 5,50 5,50
50 831MC05.7 +06.8 831MC057Q26 Spare Motor Starter 37,00
51 831MC05.7 +06.9 831MC057Q27 Spare Motor Starter 160,00
52 831MC05.7 +07.1 831MC057Q28 No MCC 30,00 4,7
53 831MC05.7+07.2 831MC057Q29 Spare Feeder 11,00 6,6
54 831MC05.7+07.3 831MC057Q30 SJ to Silo 9,84 5,50 5,50 8,7
55 831MC05.7+07.4 881SS01PX1 SS 01 7,16 4,00 4,00
56 831MC05.7+07.5 831MC057Q32 Spare Feeder 1,50 7,7
57 831MC05.7+07.6 Space 200
58 831MC05.7+07.7 831MC057Q33 Spare Feeder 90,00
59 831MC05.7+07.8 Space 300
60 831MC05.7+07.9 Space 300

Persentase hasil :
1. Tidak aktif : 38,3%
2. Tidak sesuai : 10%

47
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

4.3 Analisis Pembebanan Transformator Pada ER 05


4.3.1 Rincian Penelitian
Trafo pada ER 05 PT. Semen Gresik unit rembang berjumlah 9, dimana 4
diantaranya trafo distribusi dan sisanya trafo penunjang motor MV. Disini penulis
ingin menganalisa pembebanan pada trafo distribusi dan trafo motor MV pada
saat trafo bekerja saat itu dan trafo saat beban penuhdengan seluruh beban dari
daftar beban MCC. Penulis juga akan menghitung efisiensi trafo dan akhir
penelitian akan menyarankan nilai beban maksimum jika trafo ingin ditambah
pembebanannya. Penelitian pada laporan ini menggunakan beberapa metode
antara lain sebagai berikut :
1. Pengambilan data
Pengambilan data yang diperlukan penulis didapat dari display pengukuran
pada switchgear incoming dari mainsub dan switchgear keluaran dari trafo
distribusi. Data yang diambil meliputi arus, tegangan, daya dan faktor daya.
Pengambilan data ini hanya dilakukan satu kali karena keterbatasan waktu
dan penulis juga tidak tahu keakuratan alat ukur pada display switchgear.

2. Pengolahan Data
Tahap selanjutnya yaitu pengolahan data yang berupa menganalisis data
yang telah diperoleh pada saat pengambilan data serta menghitung data
yang diperlukan untuk bahan perbandingan antara data yang diambil
dilapangan dengan perhitungan rumus.

4.3.2 Gambar Single Line Diagram ER 05

Gambar 4.1.Singel line ER 05

48
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

4.3.3 Flowchart Penelitian

Gambar 4.2.Flowchart

4.3.4 Hasil dan Perhitungan Data Pembebanan


Perhitungan nilai daya beban transformator 831TM05.1 menggunakan rumus
sebagai berikut :

 P = √3 x V x I x Cos θ
 Q = √3 x V x I x Sin θ
 S = √3 x V x I S = √(P2 + Q2)

Perhitungan nilai efisiensi transformator 831TM05.1 menggunakan rumus sebagai


berikut :

ɳ = (Pout / Pin) x 100%

4.3.3.1 data dan perhitungan trafo distribusi 831TM05.1

4.3.3.1.1 Data aktual trafo distribusi 831TM05.1

49
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

Trafo distribusi 831TM05.1


2500KVA 6,3-0,4KV

arus (A) tegangan (kV) daya (KW) PF


R 83 RS 6,28 S (MVA) 0,88 0,83
S 84 ST 6,27 P (MW) 0,71
T 84 TS 6,27 Q (MVAR) 0,52

MCC 831MC05.1

Arus tegangan daya PF


R 986 RS 412,3 S (kVA) 694 0,83
S 976 ST 411,5 P(kW) 530
T 966 TS 411 Q(kVAR) 448

4.3.3.1.2. Data nominal trafo distribusi 831TM05.1

Trafo distribusi 831TM05.1


2500KVA 6,3-0,4KV
panel arus tegangan daya (MW) PF
S (MVA) 2,4996
MC051 4066,20 0,38 0,85
P (MW) 2,12

4.3.3.1.3. Perhitungan aktual trafo distribusi 831TM05.1.

KAPASITAS TRAFO BEBAN YANG TERHUBUNG


2500 kVA 694 kVA

kapasitas trafo yang bisa PERSENTASE PENGGUNAAN


digunakan TRAFO
2000 kVA 27,76 %

beban yang masih bisa ditambah


1306 kVA
1044,8 kW

Efisiensi trafo
78,86363636 %

50
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

4.3.3.1.4 Perhitungan nominal trafo distribusi 831TM05.1

KAPASITAS TRAFO BEBAN nominal penuh


2500 kVA 2499,647 kVA

kapasitas trafo yang sebaiknya persentase penggunaan


digunakan trafo
2000 kVA 99,98588 %

beban yang masih bisa ditambah


-499,647 kVA
-399,718 kW

4.3.3.2 data dan perhitungan trafo distribusi 831TM05.2

4.3.3.2.1 Data aktual trafo distribusi 831TM05.2

Trafo distribusi 831TM05.2


3000kVA 6,3-0,4kV
arus tegangan daya (KW) PF
R 103 RS 6,29 S (MVA) 1,14
S 107 ST 6,29 P (MW) 0,92 0,8
T 105 TS 6,28 Q (MVAR) 0,68

831LV05.2
arus tegangan daya PF
R 1694 RS 388 S (kVA) 1137
S 1731 ST 387,6 P(kW) 931 0,81
T 1665 TS 386,4 Q(kVAR) 650

831MC05.4X
arus tegangan daya PF
R 45 RS 387,4 S (kVA) 30
S 46 ST 386,9 P(kW) 16 0,53
T 43 TS 385,4 Q(kVAR) 25

831MC05.5
arus tegangan daya PF
R 729 RS 386,6 S (kVA) 493
S 766 ST 386,5 P(kW) 368 0,74
T 716 TS 385,5 Q(kVAR) 327

51
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

831MC05.4
Arus tegangan Daya PF
R 929 RS 387,2 S (kVA) 621
S 932 ST 387 P(kW) 543 0,87
T 924 TS 385,5 Q(kVAR) 291

4.3.3.2.2 Data nominal trafo distribusi 831TM05.2

Trafo distribusi 831TM05.2


3000KVA 6,3-0,4KV
panel arus tegangan daya (MW) PF
S (MVA) 1,7021765
831MC05.4 2589,26 0,38 0,85
P (MW) 1,45
S (MVA) 0,4762353
831MC054.X 724,42 0,38 0,85
P (MW) 0,40
S (MVA) 1,5129647
2301,44 0,38 0,85
831MC05.5 P (MW) 1,29

4.3.3.2.3. Perhitungan aktual trafo distribusi 831TM05.2.

KAPASITAS
TRAFO BEBAN YANG TERHUBUNG
3000 kVA 1144 kVA

kapasitas trafo yang bisa


digunakan persentase penggunaan trafo
2400 kVA 38,13333333 %

beban yang masih bisa


ditambah
1256 kVA
1004,8 kW
efisiensi trafo
99,73684211 %

4.3.3.2.4 Perhitungan nominal trafo distribusi 831TM05.2

KAPASITAS BEBAN nominal


TRAFO penuh
3000 kVA 3691,376471 kVA

kapasitas trafo yang sebaiknya persentase penggunaan


digunakan trafo
2400 kVA 123,0458824 %

52
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

beban yang masih bisa ditambah


-1291,376471 kVA
-1033,101176 kW

53
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

4.3.3.3 data dan perhitungan trafo distribusi 831TM05.3

4.3.3.3.1 Data aktual trafo distribusi 831TM05.3

Trafo distribusi 831TM05.3


2500KVA 6,3-0,4KV
arus tegangan daya (KW) PF
R 106 RS 6,27 S (MVA) 1,17
S 110 ST 6,28 P (MW) 0,94 0,81
T 109 TS 6,28 Q (MVAR) 0,69

831LV05.1
arus tegangan daya PF
R 1266 RS 388,9 S (kVA) 857
S 1303 ST 388 P(kW) 625 0,71
T 1262 TS 387,5 Q(kVAR) 587

831MC05.2
arus tegangan daya PF
R 258 RS 388,3 S (kVA) 172
S 265 ST 387,6 P(kW) 117 0,65
T 248 TS 386,9 Q(kVAR) 126

831MC05.3
arus tegangan daya PF
R 983 RS 387,6 S (kVA) 669
S 1020 ST 387,6 P(kW) 493 0,74
T 991 TS 386,3 Q(kVAR) 452

4.3.3.3.2 Data nominal trafo distribusi 831TM05.3

Trafo distribusi 831TM05.3


2500KVA 6,3-0,4KV
panel arus tegangan daya (MW) PF
S (MVA) 1,1271
MC052 1714,55 0,38 0,85
P (MW) 0,96
S (MVA) 1,6279
MC053 2476,33 0,38 0,85
P (MW) 1,38

54
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

4.3.3.3.3 Perhitungan aktual trafo distribusi 831TM05.3

KAPASITAS
TRAFO BEBAN YANG TERHUBUNG
2500 kVA 857 kVA

kapasitas trafo yang sebaiknya


digunakan persentase penggunaan trafo
2000 kVA 34,28 %

beban yang masih bisa ditambah


1143 kVA
914,4 kW
efisiensi trafo
73,24786325 %

4.3.3.3.4 Perhitungan nominal trafo distribusi 831TM05.3

KAPASITAS BEBAN nominal


TRAFO penuh
2500 kVA 2755,088235 kVA

kapasitas trafo yang sebaiknya


digunakan persentase penggunaan trafo
2000 kVA 110,2035294 %

beban yang masih bisa ditambah


-755,0882353 kVA
-604,0705882 kW

4.3.3.4 data dan perhitungan trafo distribusi 831TM05.4

4.3.3.4.1 Data aktual trafo distribusi 831TM05.4

Trafo distribusi 831TM05.4


2500KVA 6,3-0,4KV
arus tegangan daya COS PHI
R 35 RS 6,29 S (MVA) 0,38
S 36 ST 6,28 P(MW) 0,27 0,71
T 36 TS 6,26 Q(MVAR) 0,27

55
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

831LV05.3
arus tegangan daya PF
R 548 RS 393,5 S (kVA) 367
S 546 ST 392,6 P(kW) 260 0,7
T 526 TS 392,8 Q(kVAR) 258

831MC05.6
arus tegangan daya PF
R 340 RS 393,1 S (kVA) 230
S 342 ST 392,6 P(kW) 180 0,79
T 332 TS 392,8 Q(kVAR) 141

831MC05.7
arus tegangan daya PF
R 211 RS 393,2 S (kVA) 141
S 212 ST 393 P(kW) 78 0,61
T 201 TS 392 Q(kVAR) 118

4.3.3.4.2 Data Nominal trafo distribusi 831TM05.4

Trafo distribusi 831TM05.4


2500KVA 6,3-0,4KV
panel arus tegangan daya (MW) PF
S (MVA) 1,5792
831MC05.6 2398,80 0,38 0,85
P (MW) 1,34
S (MVA) 0,9656
831MC05.7 1470,86 0,38 0,85
P (MW) 0,82

4.3.3.4.3 Perhitugan Aktual trafo distribusi 831TM05.4

KAPASITAS
TRAFO BEBAN YANG TERHUBUNG
2500 kVA 367 kVA

kapasitas trafo yang sebaiknya


digunakan persentase penggunaan trafo
2000 kVA 14,68 %

beban yang masih bisa ditambah


1633 kVA
1306,4 kW
efisiensi trafo
96,57894737 %

56
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

4.3.3.4.4 Perhitugan Nominal trafo distribusi 831TM05.4

KAPASITAS TRAFO BEBAN nominal penuh


2500 kVA 2544,838 kVA

kapasitas trafo yang sebaiknya persentase penggunaan


digunakan trafo
2000 kVA 101,7935 %

beban yang masih bisa ditambah


-544,838 kVA
-435,87 kW

4.3.3.5 data dan perhitungan trafo MV 341FN03

4.3.3.5.1 data aktual trafo MV 341FN03

Trafo MV 341FN03
3818KVA 6,3kV - 6x1,835kW
arus tegangan daya PF
R 72 RS 6,29 S (MVA) 0,917647
S 72 ST 6,29 P(MW) 0,78 0,85
T 71 TS 6,27 Q(MVAR)

4.3.3.5.2 data nominal trafo MV 341FN03

Beban motor
Arus tegangan daya PF
P(MW) 2,85
334 6000 0,85
S(MVA) 3,35294

4.3.3.5.3 Perhitungan aktual trafo MV 341FN03

KAPASITAS BEBAN YANG


TRAFO TERHUBUNG
3818 kVA 917,6470588 kVA

kapasitas trafo yang sebaiknya


digunakan persentase penggunakan trafo
3054,4 kVA 24,03475796 %

57
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

beban yang masih bisa ditambah


2136,752941 kVA
1709,402353 kW

4.3.3.5.4 Perhitungan nominal trafo MV 341FN03

BEBAN YANG
KAPASITAS TRAFO TERHUBUNG
630 kVA 445 kVA

kapasitas trafo yang sebaiknya persentase penggunakan


digunakan trafo
504 kVA 70,63492 %

beban yang masih bisa ditambah


59 kVA
47,2 kW

4.3.3.6 data dan perhitungan trafo MV 441FN01

4.3.3.6.1 data aktual trafo MV 441FN01

Trafo MV 441FN01
3818KVA 6,3kV - 6x1,835kW
arus tegangan daya PF
R 107 RS 6,29 S (MVA) 1,337209
S 107 ST 6,29 P(MW) 1,15 0,86
T 105 TS 6,27 Q(MVAR)

4.3.3.6.2 data nominal trafo MV 441FN01

Beban motor
Arus tegangan daya PF
P(MW) 2,7
312 6000 0,86
S(MVA) 3,139535

4.3.3.6.3 Perhitungan aktual trafo MV 441FN01

KAPASITAS
TRAFO BEBAN YANG TERHUBUNG
3818 kVA 1337,209302 kVA

58
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

kapasitas trafo yang sebaiknya


digunakan persentase penggunakan trafo
3054,4 kVA 35,0238162 %

beban yang masih bisa ditambah


1717,190698 kVA
1373,752558 kW

4.3.3.6.4 Perhitungan nominal trafo MV 441FN01

BEBAN YANG
KAPASITAS TRAFO TERHUBUNG
3818 kVA 3139,535 kVA

kapasitas trafo yang sebaiknya persentase penggunakan


digunakan trafo
3054,4 kVA 82,22983 %

beban yang masih bisa ditambah


-85,1349 kVA
-68,1079 kW

4.3.3.7 data dan perhitungan trafo MV 441KL01

4.3.3.7.1 data aktual trafo MV 441KL01

Trafo MV 441KL01
2500KVA 6,3kV-0,7kV
arus tegangan daya COS PHI
R 83 RS 6,29 S (MVA) 1,125
S 85 ST 6,29 P(MW) 0,9 0,8
T 82 TS 6,27 Q(MVAR)

4.3.3.7.2 data nominal trafo MV 441KL01

Beban motor
Arus tegangan daya PF
864 690 P(MW) 0,8
0,8
S(MVA) 1

59
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

Beban motor
Arus tegangan daya PF
864 690 P(MW) 0,8
0,8
S(MVA) 1

4.3.3.7.3Perhitungan aktual trafo MV 441KL01

BEBAN YANG
KAPASITAS TRAFO TERHUBUNG
2500 kVA 1125 kVA

kapasitas trafo yang sebaiknya persentase penggunakan


digunakan trafo
2000 kVA 45 %

beban yang masih bisa ditambah


875 kVA
700 kW

4.3.3.7.4 Perhitungan nominal trafo MV 441KL01

BEBAN YANG
KAPASITAS TRAFO TERHUBUNG
2500 kVA 2000 kVA

kapasitas trafo yang sebaiknya persentase penggunakan


digunakan trafo
2000 kVA 80 %

beban yang masih bisa ditambah


0 kVA
0 kW

4.3.3.8 data dan perhitungan trafo MV 441FN02

4.3.3.8.1 data aktual trafo MV 441FN02

Trafo MV 441FN02
3818kVA 6,3kV - 6x1,835kW
arus tegangan daya COS PHI
R 106 RS 6,29 S (MVA) 1,364706
S 107 ST 6,29 P(MW) 1,16 0,85
T 106 TS 6,27 Q(MVAR)

60
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

4.3.3.8.2 data nominal trafo MV 441FN02

Beban motor
Arus tegangan daya PF
P(MW) 1700
200 6000 0,85
S(MVA) 2000

4.3.3.8.3 perhitungan aktual trafo MV 441FN02

BEBAN YANG
KAPASITAS TRAFO TERHUBUNG
3818 kVA 1364,706 kVA

kapasitas trafo yang sebaiknya persentase penggunakan


digunakan trafo
3054,4 kVA 35,744 %

beban yang masih bisa ditambah


1689,694 kVA
1351,755 kW

4.3.3.8.4 perhitungan nominal trafo MV 441FN02

BEBAN YANG
KAPASITAS TRAFO TERHUBUNG
3818 kVA 3176,471 kVA

kapasitas trafo yang sebaiknya persentase penggunakan


digunakan trafo
3054,4 kVA 83,19724 %

beban yang masih bisa ditambah


-122,071 kVA
-97,6565 kW

61
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

4.3.3.9 data dan perhitungan trafo MV 471FN03

4.3.3.9.1 data aktual trafo MV 471FN03

Trafo MV 471FN03
630kVA 6,3kV-0,7kV
arus tegangan daya COS PHI
R 7 RS 6,29 S (MVA) 0,084337
S 8 ST 6,3 P(MW) 0,07 0,83
T 7 TS 6,28 Q(MVAR)

4.3.3.9.2 data nominal trafo MV 471FN03

Beban motor
Arus tegangan daya PF
P(MW) 0,445
462 690 0,83
S(MVA) 0,536145

4.3.3.9.3 perhitungan aktual trafo MV 471FN03

BEBAN YANG
KAPASITAS TRAFO TERHUBUNG
3818 kVA 84,33735 kVA

kapasitas trafo yang sebaiknya persentase penggunakan


digunakan trafo
3054,4 kVA 2,208941 %

beban yang masih bisa ditambah


2970,063 kVA
2376,05 kW

4.3.3.9.4 perhitungan nominal trafo MV 471FN03

BEBAN YANG
KAPASITAS TRAFO TERHUBUNG
630 kVA 445 kVA

kapasitas trafo yang sebaiknya persentase penggunakan


digunakan trafo
504 kVA 70,63492 %

beban yang masih bisa ditambah


59 kVA
47,2 kW

62
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

4.3.4 Analisa dan Pembahasan

Pembebanan pada masing masing trafo di ER 05 memiliki nilai


persentasepengguaan yang kapasitas yang berbeda beda, pada trafo distribusi
831TM01, 831TM02, 831TM03, 831TM04 mempunyai peresentase penggunaan
aktual tidak lebih dari 40%, terendah terdapat pada 831TM0.4 dengan persentase
14% dan tertinggi pada trafo 831TM0.2 dengan persentase 38%. Persentase
penggunaan trafo dengan beban nominal penuh memiliki perbedaan sangat besar
dengan penggunaan aktual dengan persentase lebih dari 100% yang mana
831TM0.2 mempunyai persentase pembebanan 123%. Dengan hasil perhitungan
seperti itu seharus nya trafo tidak bisa dibebani lagi oleh equipment lagi, akan
tetapi jika dibandingkan dengan nilai aktual maka trafo masih bisa dibebani
dengan catatan seluruh beban tidak boleh menggunakan arus maksimum saat
running, jika arus maksimum biasa nya terjadi saat starting maka equipment tidak
boleh starting secara bersamaan agar beban trafo tidak melebihi kapasitas nya.

63
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

Efisiensi trafo pada ER 05 terhitung ada yang sangat baik dan juga ada yang
baik. Efisiensi yang terbaik ada pada trafo 831TM0.2 dan 831TM0.4 dengan
efisiensi 99% dan 96%, tapi perbedaan sangat signifikan terdapat pada trafo
831TM0.1 dan 831TM0.3 dengan efisiensi 78% dan 73%. Nilai efisiensi yang
baik adalah 100% namun karena timbulnya rugi-rugi inti yaitu rugi-rugi histerisis
dan rugi-rugi arus eddy membuat nilai efisiensi pada transformator kurang dari
100%, rugi-rugi tersebut mengalami perubahan menjadi panas.

64
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Setelah melaksanakan Praktik Kerja Nyata di PT. Semen Gresik (Persero)
Pabrik Rembang, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa proses pembuatan semen
dimulai dari penambangan batu kapur dan tanah liat, pengahancuran dan
penggilingan, pencampuran bahan mentah, pembakaran, pendinginan,
pencampuran akhir dan pengemasan.
Sistem Distribusi Daya Listrik di PT Semen Gresik menggunakan daya 45
MVA dan memiliki tegangan 150 KV dan diturunkan di Main Substation menjadi
6,3 KV. Selanjutnya pembagian menjadi tiga line yang masing masing
bertegangan 6,3 KV tersebut kemudian diturunkan kembali menggunakan trafo
menjadi 400 V yang berada di setiap electrical room. Motor medium voltage
memakai tegangan 6,3 KV sedangkan motor low voltage memakai tegangan 400
Volt.
Berdasarkan hasil analisa dari transformator ER 05 PT. Semen Gresik unit
rembang yang dijadikan sampel dapat diambil kesimpulan :

1. Persentase pembebanan aktual pada trafo masih sangat sedikit sehingga


masih bisa ditambah beban baru, tapi dengan catatan.
2. Persentase pembebanan nominal penuh pada trafo sudah maksimal akan
tetapi trafo masih aman karena beban tidak sepenuhnya berjalan sesuai list
beban nominal
3. Dengan hasil perhitungan seperti diatas trafo MV masih sangat aman
karena beban nominal pada trafo mv memiliki rata rata 80%
4. Efisiensi trafo distribusi 831TM0.1 dan 831TM0.3 harus diperhatikan
lebih, agar efisiensi tidak mempengaruhi kinerja trafo.
5. Penulis hanya melakukan pengambilan data sekali dan diambil dengan
cara melihat nilai parameter pada display switchgear.

5.2 Saran
Atas dasar kerja praktik yang telah dilaksanakan, maka penulis akan
memberikan saran untuk penggunaan trafo di electrical room 05, antara lain :
diperlukan kembali pengukuran ulang menggunakan alat yang terkalibrasi dan
dilakukan secara berkala.

65
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

DAFTAR PUSTAKA

Duda W. H. 1980. “Cement Data Book”, 3rd Edition. International Process


Engineering in The Cement Industry, Bouverlag GMBH, Weisbaden
and Berlin, Mac Donald and Evan London.
Effendi, 1987. “Teknologi Semen”. Gresik. PT Semen Gresik (Persero) Tbk.
Labahn, Otto.1971. “Cement Engineers Handbook”, 3rd Edition,
Bouverlag GMBH, Weisbaden, and Berlin, Germany.
Perray E Kurt, “Cement Manufacture”, Chemical. New York, 1979.

Dimitri I.M, Arifin M, Wijayanto B, 2019. “Laporan Praktik Kerja


Nyata”.Surakarta.

66
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

LAMPIRAN

67
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

Presensi Kehadiran Mahasiswa

68
LAPORAN PRAKTIK KERJA NYATA
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk. PABRIK REMBANG
Gunem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59263

Jadwal Kunjungan Orientasi Seksi Kerja

69

Anda mungkin juga menyukai