Disusun Oleh :
Asep Saepudin
162141005
FAKULTAS TEKNIK
TANGERANG - BANTEN
2019/2020
LEMBAR PENGESAHAN
Menyetujui,
Tangerang , 6 Mei 2019
Manajer QA Pembimbing
PT. Molex Ayus Pharmaceutical Lapangan
Mengetahui
Ketua Program Studi Teknik Industri
Universitas Pramita Indonesia
2
LEMBAR PENGESAHAN
3
LEMBAR PENILAIAN PRAKTEK MAHASISWA
4
70 – 79 :B Universitas Pramita Indonesia
56 – 69 :C
45 – 55 :D
( Eva Sulastri ST., MPd )
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji serta syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Kuliah Kerja Praktek di PT. Molex Ayus Pharmaceutical serta dapat
menyelesaikan laporan Kerja Praktek yang berjudul PENGAMBILAN SAMPEL
BAHAN KEMAS DENGAN MENGGUNAKAN METODA ANSI/ASQCZ ini
dengan baik.
Shalawat serta salam penulis sanjungkan kepada baginda nabi besar kita,
Nabi Muhamad SAW, keluarga serta para sahabat yang telah membawa kita ke
zaman yang penuh kemulian.
1. Bapak Khaerul Fahmi, ST. MT selaku ketua program studi fakultas teknik
Universitas Paramita Indonesia.
2. Ibu Eva Sulastri, ST. MPd selaku Ketua Program Studi sekaligus
Koordinator Kuliah Kerja Praktek fakultas Teknik Industri Universitas
Paramita Indonesia.
3. Ibu Juarsiani S.Si APT selaku QA manager di PT. Molex Ayus
Pharmaceutical
5
4. Ibu Lisna Yuliani S.Si APT selaku QC manager di PT. Molex Ayus
Pharmaceutical
5. Ibu Dra. Yulis Adriana selaku Ass. Manager di PT. Molex Ayus
Pharmaceutical
6. Bapak Khotib selaku Supervisor bahan baku dan bahan kemas di PT.
Molex Ayus Pharmaceutical
7. Seluruh pimpinan dan staf PT. Molex Ayus Pharmaceutical yang telah
banyak memberikan ilmu, pengalaman serta bimbingan dan meluangkan
8. waktunya untuk mengarahkan saya selama Kuliah Kerja Praktek ini
berlangsung.
9. Kepada rekan-rakan karyawan di PT. Molex Ayus Pharmaceutical yang
telah banayak membantu penulis dalam menyelesaikan laporan Kuliah
Kerja Praktek.
10. Dan tidak lupa untuk keluarga yang telah memberikan bantuan, dukungan
dan do’a selama masa Kuliah Kerja Praktek.
Akhir kata, penulis berharap Allah SWT akan membalas semua kebaikan
segala pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan Kuliah Kerja
Praktekn ini. Penulis menyadari tidak ada manusia yang sempurna. Begitu juga
didalam penulisan dan penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek ini masih
banyak terdapat kekurangan, namun dengan segala kerendahan hati penulis sangat
mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun dari para pembaca.
Harapan penulis, semoga laporan ini dapaat bermanfaat, khususnya bagi
penulis dan umumnya bagi para pembaca yang membutuhkannya.
6
Tangerang, 12 Agustus 2019
Asep Saepudin
DAFTAR ISI
DATA MAHASISWA i
LEMBAR PENGESAHAN I ii
DAFTAR GAMBAR ix
DAFTAR TABEL x
BAB I 1
PENDAHULUAN 1
7
1.2 TUJUAN 2
1.3 MANFAAT 2
BAB II 6
2.2.1 Visi 7
2.2.2 Misi 7
BAB III 10
LANDASAN TEORI 10
BAB IV 21
PEMBAHASAN 21
8
4.1.1 Tujuan 21
4.1.4 Definisi 22
4.1.6 Prosedur 22
4.2.1 Tujuan 31
BAB V 39
4.1. KESIMPULAN 39
4.2. SARAN 41
DAFTAR PUSTAKA 43
9
DAFTAR GAMBAR
10
Gambar 4.2 Tingkat Inspeksi II........................................................................27
DAFTAR TABEL
11
12
BAB I
PENDAHULUAN
1
juga dapat langsung menerapkan teori-teori yang didapat pada saat
kegiatan perkuliahan.
Dan untuk mendukung program diatas maka program S1
Universitas Pramita Indonesia khususnya jurusan Teknik Industri
menetapkan suatu kurikulum yaitu Kuliah Kerja Praktek bagi mahasiswa
yang akan mengakhiri pendidikan S1. Penulis sendiri melakukan kegiatan
Kuliah Kerja Praktek di PT. Molex Ayus Pharmaceutical yang terletak di
Jl. Raya Serang, Km 11,5, Cikupa Tangerang-Banten.
1.2 TUJUAN
Tujuan diadakan Kuliah Kerja Praktek (KKP) dibagi menjadi dua
tujuan, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Dimana tujuan umum
Kuliah Kerja Praktek ini adalah agar mahasiswa dapat menerapkan secara
langsung ilmu dan pengetahuan yang telah didapat selama kuliah kedalam
dunia kerja yang sesungguhnya.
Selain itu tujuan khusus dari Kuliah Kerja Praktek ini antara lain :
1. Melengkapi nilai SKS sebagai syarat kelulusan mahasiswa program S1
Teknik industri
2. Mengaplikasikan kemampuan akademis yang diperoleh diperkuliahan
ke dunia kerja nyata.
3. Untuk mempersiapkan tenaga kerja yang siap pakai.
1.3 MANFAAT
Manfaat dari pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek ini adalah :
1. Menambah ilmu pengetahuan, wawasan mengenai proses pengambilan
sampel pada bagian bahan kemas.
2. Dapat memberikan pengalaman yang sangat berharga karena dapat
mengetahui secara nyata kondisi yang terjadi dilapangan, sehingga
2
hasil Kerja Peraktek ini dapat dijadikan bahan perbandingan dengan
teori-teori yang didapat selama masa kuliah.
3
1.7 BATASAN MASALAH
Agar laporan kuliah kerja praktek ini lebih terarah, dan menghindari pembahasan
menjadi terlalu luas, maka dalam hal ini penulis membuat batasan
masalah. Adapun batasan masalah dalam laporan Kuliah Kerja Praktek ini
adalah :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab satu ini berisi latar belakang, tujuan, manfaat, jadwal
kegiatan KKP, metode pengumpulan data, rumusan
masalah, batasan masalah dan sistematika penulisan.
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Pada bab dua ini berisikan tentang profil perusahaan, visi dan misi
, serta struktur organisasi perusahaan.
4
BAB III LANDASAN TEORI
Pada bab tiga ini berisikan tentang sejarah dan juga beberapa teori
dari para ahli yang menjadi landasan bagi penulis unutk
melakukan analisa.
BAB IV PEMBAHASAN
Pada bab empat ini penulis menguraikan tentang pengamatan dan
pembahasan laporan Kerja Praktek.
BAB V PENUTUP
pada bab lima ini berisikan tentang kesimpulan dari topik yang
penulis paparkan didalam laporan Kerja Praktek ini dan
saran-saran yang mungkin diperlukan dalam
pengembangan ilmu pengetahuan.
5
BAB II
6
a. Membangun perusahaan yang baik, bermanfaat bagi pengusaha,
pekerja dan konsumen PT. Molex Ayus Pharmaceuteical.
b. Menciptakan lapangan pekerjaan yang diharapkan mampu
berperan serta dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
c. Memproduksi obat-obatan yang berkualitas dengan harga
terjangkau, yang merupakan upaya nyata untuk berpartisipasi
meningkatkan taraf kesehatan masyarakat.
2.2.1 Visi
Menjadi perusahaan industri farmasi yang menyediakan produk kesehatan
yang berkualitas dengan mutu terjamin dan harga yang kompetitif.
2.2.2 Misi
a. Memproduksi produk kesehatan yang dibutuhkan masyarakat
serta menjamin efektivitas dan keamanan produk.
b. Menyediakan produk kesehatan dengan harga terjangkau serta
kualitas terjamin.
c. Menjadi yang terbaik dalam bidang produksi, sumber daya
manusia, organisasi, pemasaran, serta manajemen.
7
PT Molex Ayus pharmaceutical di pimpin oleh seorang direktur
utama dan di bantu oleh jajaran direksi lainya seperti direktur keuangan
dan direktur pemasaran.
PT molex Ayus Pharmaceutical dalam melakukan kegiatan terbagai atas tiga
divisi, yaitu divisi kantor pusat, pabrik, dan divisi pemasaran. Kuliah
Kerja Praktek dilakukan sepenuhnya di dalam divisi pabrik, maka Bab ini
penulis akan fokuskan untuk menjelaskan divisi pabrik. Pada divisi pabrik,
direktur utama membawahi plant manager. Bertugas memastikan bahwa
operasional di pabrik berjalan lancar, sejalan dengan target dan strategi
perusahaan sesuai dengan peraturan perusahaan dan pemerintah dengan
memperhatikan perencanaan, Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB),
sistem pencatatan dan administrasi yang baik, sistem keselamatan,
kesehatan dan lingkungan yang baik.
8
3. Spv. Produksi I
4. Spv. Produksi II
5. Spv. Produksi III
6. Spv. Betalactam
7. Spv. Kemas
8. Spv. PKRT
9. Spv. Toll manufacturing
b. Manager IT membawahi :
1. Spv IT
2. Staff IT
c. Manajer teknik membahwahi
1. Spv. Teknik
2. Teknisi
9
f. Ass. Manager Research And Development (R&D) membawahi
staff R&D.
10
BAB III
LANDASAN TEORI
11
3.2 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP KEMASAN
Sebelum masuk jauh lebih dalam pembahasan tentang
Pengambilan sampel bahan kemas Primer pada bagian bahan kemas, maka
perlu terlebih dahulu dipahami tentang makna bahan kemas/kemasan itu
sendiri. Bahan kemasan memiliki pengertian yang sangat luas. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kemasan adalah bungkus
pelindung barang dagang. Pengertian kemasan adalah wadah atau
pembungkus yang berguna untuk mencagah atau meminimalisir terjadinya
kerusakan pada barang yang dikemas atau dibungkus. Pengertian Kemasan
juga dapat diartikan sebagai suatu system yang disusun sedemikian rupa
untuk mempersiapkan barang/produk agar dapat didistribusikan, dijual,
disimpan, dan digunakan. Selain itu, kemasan juga bias menjadi sarana
informasi dan pemasaran yang baik dengan membuat desain kemasan
yang kreatif sehingga lebih menarik dan lebih mudah diingat konsumen.
Untuk lebih memahai apa arti kemasan/pengemasan, kita dapat
merujuk kepada beberapa ahli tentang definisi kemasan. Dibawah ini
adalah arti kemasan menurut para ahli :
12
simpan dari bahan pangan yang dikemas dan juga meningkatkan
keamanan serta tetap mempertahankan kualitas.
13
NO.193/Kab/B/VII/71 peraturan tentang pembungkus dan penandaan
wadah, wadah adalah salah satu komponen yang penting untuk sediaan
farmasi, karena ketidak sesuaian wadah USP, wadah adalah alat untuk
menampung suatu obat, atau mungkin dalam hubungan langsung dengan
obat tersebut.
14
4. Harus mudah dibuka dan ditutup dan dapat meningkatkan
kemudahan penanganan, pengangkutan dan distribusi.
5. Harus manpu menjelaskan identifikasi dan informasi dari
bahan yang dikemasnya, sehingga dapat membantu promosi
atau memperlancar proses penjualan.
15
primer lainnya yaitu, botol, tube, dan lain-lain. Contoh
kemasan dasar/primer dapat dilihat pada Gambar 3.1, Gambar
3.2, Gambar 3.3 dan Gambar 3.4.
16
Gambar 3.3 Jenis Kemasan Botol Plastik
17
2. Kemasan tambahan (Secondary Package)
Adalah bahan kemas yang melindungi kemasan dasar/primer.
Kemasan dasar/primer dikemas lagi dalam satu dus dari bahan
karton duplex 310 gsm yang sering disebut dengan Folding
Box. Kemasan ini tidak menyentuh langsung dengan produk
yang dikemas dan dibuang bila produk tersebut akan
digunakan, contohnya kotak karton. Contoh kemasan
tambahan/sekunder dapat dilihat pada gambar 3.5, Gambar
3.6, Gambar 3.7 dan Gambar 3.8
18
Gambar 3.6 Jenis Kemasan Sekunder (Lexavon)
19
Gambar 3.8 jenis Kemasan Sekunder (Alpara)
20
Gambar 3.9 Jenis Kemasan Pengiriman (Shipping Package)
21
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1.1 Tujuan
Tujuan prosedur tetap ini dibuat untuk memastikan bahwa contoh bahan
kemas yang diambil untuk pengujian telah mewakili keseluruhan
bahan kemas yang diterima dari pmasok (representatif)
4.1.2 Ruang Lingkup
Prosedur tetap ini berlaku untuk pengambilan contoh bahan kemas primer,
sekunder dan tersier di PT. Molex Ayus Pharmaceutical
4.1.3 Tanggung Jawab
a. Bagian Pengawasan Mutu bertanggung jawab melakukan
pengambilan contoh bahan kemas.
b. Bagian gudang bertanggung jawab untuk menyiapkan bahan
kemas yang akan diambil contohnya.
c. Supervisor dan Manager Pengawas Mutu bertanggung jawab
untuk melatih dan mengawasi Prosedur Tetap ini kepada analis.
d. QA Manager bertanggung jawab mengkaji dan menyetujui
Protokol tetap ini.
22
4.1.4 Definisi
a. Bahan kemas primer adalah bahan kemas yang langsung
kontak dengan sediaan, contohnya : Vial, botol, ampul, tutup
botol, blister, alumunium foil, tube, dll.
b. Bahan kemas sekunder adalah bahan kemas pelengkap yang
tidak langsung kontak dengan sediaan, contohnya : etiket,
brosur, dus polos, dus cetak, dus induk, dll.
c. Bahan kemas tersier adalah kemasan yang digunakan untuk
menggabungkan seluruh kemasan sekunder untuk
mempermudah proses pengiriman dan mencegah kerusakan
produk. Contohnya kardus packing.
4.1.5 Bahan Dan Alat
a) Gunting
b) Pisu potong (cutter)
c) Selotip
d) Lem
e) Alat ukur (Thickness gauge dan jangka sorong)
f) Wadah penampungan contoh/keranjang.
4.1.6 Prosedur
a. Personel
Personel atau karyawan yang ditugaskan untuk mengambil contoh
bahan kemas adalah karyawan dari bagian pengawasan mutu
yang telah dilatih.
23
b. Persiapan pengambilan contoh
Sebelum melakukan pengambilan contoh bahan kemas karyawan yang
bertugas harus mempersiapkan peralatan-peralatan yang
dibutuhkan meliputi :
a) Gunting
b) Pisau potong (cutter)
c) Selotip, lem
d) Alat ukur
e) Wadah penampung contoh/keranjang.
c. Lokasi Pengambilan Contoh
Lokasi pengambilan contoh bahan kemas adalah digudang dan diruang
kelas E khusus untuk kemas Primer.
d. Tingkat Inspeksi
Tingkat inpeksi menentukan hubungan antara jumlah unit sampel
dengan ukuran Lot atau Bets. Tingkat inpeksi yang
diberlakukan terhadap tiap kebutuhan ditetapkan oleh bagian
pengawas mutu, yaitu inpeksi tingkat I, tingkat II atau tingkat
III. Kecuali ditetapkan secara khusus, yang biasa diberlakukan
adalah inpeksi tingkat II. Inpeksi tingkat I berlaku untuk kasus
dimana pemeriksaan dapat dilonggarkan. Sedangkan inpeksi
tingkat III berlaku untuk kasus dimana pemeriksaan kasus perlu
diperketet.
e. Kode Pengambilan Sampel
24
Jumlah unit sampel yang akan diambil ditetapkan dengan pemberian
kode huruf. Table 1 digunakan untuk mendapatkan kode huruf
terhadap ukuran Lot atau Bets tertentu pada tingkat inpeksi
yang ditetapkan.
25
b. Masukan alat-alat dan label ke dalam keranjang atau
wadah penampung contoh (karton besar).
c. Buka ikatan kemasan dengan gunting atau buka tali
pengikat dengan tangan.
d. Buka tutup kemasan dengan tangan atau jika dilakukan
dengan selotip, pakailah pisau potong dengan
pelan-pelan.
26
dari ± 1mm. untuk brosur dan karton penyimpangan
tidak lebih dari ± 5mm.
d. Untuk warna tingkat penerimaan kualitas atau
Acceptance Qulity Level (AQL) adalah 10%.
e. Untuk komposisi foil atau tube tingkat penerimaan
kualitas atau Acceptance Quality level ( AQL) adalah
0.01%.
27
Gambar 4.1
28
Pola Pengambilan Sampel Untuk Inpeksi Normal
29
Pola Pengambilan Sampel Tunggal Untuk Inpeksi Yang
Diperketat.
30
Pola Penambilan Sampel Tunggal Untuk Inpeksi Yang
Longgar.
31
Table 4.1. Jumlah sampling bahan kemas sesuai dengan Metoda
Military Standard (Mil-Std-105D) dengan
inspeksi normal (tingkat inspeksi II)
32
Table 4.2. Batas penerimaan sampel kemas (10%)
4.2.1 Tujuan
Prosedur tetap ini menjelaskan metode analisa yang digunakan untuk
memastikan bahwa kualitas bahan kemas yang akan digunakan
telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Salah satunya yaitu :
33
a) Memastikan kemasan atau Packaging bahan kemas
alumunium foil tidak rusak.
34
A. Alumunium Foil Depan
1. Ukuran
Ukur lebar alumunium foil menggunakan penggaris yang telah
dikalibrasi.
Persyaratan : 260 – 261 mm
342 – 343 mm
2. Berat
Potong alumunium foil dengan ukuran 5x5 cm. Timbang seksama
potongan tersebut dengan timbangan analitik. Hitung berat
alumunium foil dengan persamaan berikut :
Berat (g/m²) = hasil penimbangan x 400
Persyaratan : ≥ 90 g/m²
3. Warna Bahan
Periksa warna alumunium foil bagian muka luar dan muka dalam.
Persyaratan : warna dasar hijau dan brand warna merah.
4. Warna Teks
Periksa warna alumunium foil bagian muka luar dan muka dalam.
Persyaratan : merah dan hitam.
5. Komposisi
Lakukan perendaman dalam Asam Nitrat Pekat selama 15 menit
untuk mengetahui 4 lapisan pada alufoil tersebut. Untuk
spesifikasinya dapat di lihat pada COA (Certivicate Of
Analis)
Persyaratan : OPP20/PE20/AL12/PE30
6. No Registrasi
Periksa No Registrasi dengan seksama (sesuaikan dengan nomor
registrasi terbaru pada protap)
Persyaratan : DTL 9230902604A1
35
7. Thickness Gauge
Periksa alumunium foil dengan Thickness gauge untuk mengukur
ketebalan.
Persyaratan : 0.082 ± 0.005 mm.
36
Catatan :
● Apabila hasil pemeriksaan sesuai dengan persyaratan
prosedur tetap maka bahan kemas Alumunium foil Alpara
Kaplet dinyatakan lulus dan diberi Label berwarna hijau
seperti pada gambar 4.6, tetapi apabila hasil pemeriksaan
tidak sesuai dengan persyaratan yang ada pada prosedur
tetap maka hasilnya dinyatakan tidak lulus dan akan diberi
label berwarna merah.
● Jika syarat maksimal cacat berjumlah 2 dan jumlah yang
cacat adalah 2, maka perlu dilakukan sampling ulang. Jika
sampling ulang masih ditemukan yang cacat maka produk
bahan kemas akan ditolak dan dikembalikan ke supplier.
37
Gambar 4.5 Label Karantina
38
Gambaar 4.6 Label Release
TABEL 4.3
(………………………) (……………..…..)
RM : Raw Material
PM : Packaging Material
39
TABEL 4.4 LAPORAN PEMERIKSAAN ALUFOIL ALPARA KAPLET
MOLEX AYUS
PEMERIKSAAN BAHAN KEMAS
Bahan Kemas Alufoil Alpara kap. 342 Jenis Inspeksi Normal
Tgl.
50
Pemeriksaan 19/09/19 Jumlah Kedatangan
Nama
8
Pemasok Indogravure Jumlah Sampling
No. LBD 1715 AQL 10%
No. Analisa 2038/BK-QC/BS-19 Jumlah Yang Cacat 0
Syarat Max Yang Cacat ≤2
PEMERIKSAA
SPESIFIKASI HASIL PEMERIKSAAN KESIMPULAN
N
Ukuran 342 - 343 mm 342 mm Sesuai
Berat ≥ 90 gr/m² 94.64 gr/m²
95.48 gr/m²
97.2 gr/m²
94.28 gr/m²
sesuai
95.04 gr/m²
95.52 gr/m²
95.12 gr/m²
96.08 gr/m²
Warna bahan Warna dasar hijau & brand Warna dasar hijau & brand sesuai
warna merah warna merah
40
BAB V
4.1. KESIMPULAN
41
4. Pemeriksaan bahan kemas dilakukan untuk memastikan bahwa kulitas
bahan kemas yang akan digunakan telah memenuhi persyaratan yang
telah ditetapkan oleh perusahaan. Metode yang digunakan dalam
proses penyamplingan dan pemeriksaan bahan kemas yaitu metode
Probability Sampling atau metode pengambilan sampel secara acak.
Bahan dan alat yang digunakan dalam penyamplingan dan
pemeriksaan yaitu Penggaris, Cutter, Gunting dan dan Thickness
gauge (alat pengukur ketebalan).
5. Prosen penyamplingan dan pemeriksaan bahan kemas Alufoil Alfara
Kaplet.
a. Proses penyamplingan
● Buka kemasan pelastik alufoil yang akan disampling.
● Periksa lembaran alufoil pastikan tidak ada kerusakan.
● Periksa warna dan teks pastikan sesuai dengan protap
alfara kaplet.
● Potong sampel alufoil dengan panjang 1-2m dengan
menggunakan gunting untuk dilakukan pemeriksaan.
● Setelah pengambilan alufoil untuk pemeriksaan, kemudian
tutup kembali bahan kemas alufoil dengan rapih agar tetap
steril.
b. Proses pemeriksaan
● Ukur lembar alufoil menggunakan penggaris
● Potong alufoil dengan ukuran 5x5cm, lalu timbang
potongan alufoil tersebut.
● Periksa warna bahan alufoil bagian muka luar dan muka
dalam.
● Periksa warna teks alufoil bagian muka luar dan muka
dalam.
● Pengecekan komposisi yaitu dengan cara perendaman
dalam Asam Nitrat Pekat selama 15 menit.
42
● Periksa Nomor Registrasi.
● Ukur ketebalan alufoil dengan menggunakan Thickness
gauge.
6. Pemeriksaan bahan kemas baik primer, sekunder maupun tersier tetap
di lakukan sesuai dengan protap atau SOP perusahaan
7. Dengan adanya penelitian ini, penulis dapat mengetahui proses atau
alur dari sistem pemeriksaan bahan kemas pada PT. Molex Ayus
Pharmaceutical.
8. Selama kerja praktek di PT Molex Ayus pharmaceutical penulis dapat
menambah wawasan tentang penerapan kerja praktis dan disiplin yang
di dapat selama kuliah.
4.2. SARAN
Dengan selesainya laporan kuliah kerja praktek yang penulis buat sendiri, maka
penulis memberikan sedikit saran baik untuk pihak perusahan, universitas
dan bagi para mahasiswa dengan harapan dapat menunjang di era global
dan kemajuan bagi semua pihak yang berkepentingan.
A. Bagi Perusahaan
Saran yang dapat penulis sampaikan untuk PT. Molex Ayus Pharmaceutical
adalah sebagai berikut :
1. Sebaiknya untuk setiap pegawai maupu staf dapat meningkatkan
kedisiplinan dalam bekerja.
2. Tingkatkan lagi pengawasan terhadap karyawan baik itu pada
bagian bahan kemas, bahan baku maupun produksi
3. Semoga ruang lingkup kerjanya bias lebih kondusif lagi serta
meningkatkan cara kerja yang efektif dan efisien.
4. Kurangi pemborosan bahan kemas, perhitungkan dengan matang
jumlah pemesanan bahan kemas dengan penggunaan untuk
produksi agar tidak terlalu banyak bahan kemas yang terbuang.
43
B. Bagi Universitas
1. Agar meningkatkan hubungan kerja sama antara pihak Universitas
dengan perusahaan-perusahan diwilayah Tangerang.
2. Sebaiknya dalam pelaksanaan kuliah kerja praktek Universitas
selalu siap memonitoring anak-anak didiknya dengan teratur, agar
pihak Universita tau bagaimana peserta didiknya bertingkah laku
didunia industry.
3. Dalam melaksanakan kuliah kerja praktek , hendaknya
teman-teman memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya untuk
membandingkan teori yang didapatkan pada saat kegiatan
perkuliahan dengan praktek yang ada diperusahaan karena fasilitas
yang ada diperusahaan lebih lengkap. Kampus seharusnya
menambah fasilitas yang ada khususnya pada alat-alat praktek di
tiap-tiap jurusan.
C. Bagi Mahasiswa
1. Diharapkan agar teman-teman mahasiswa yang melaksanakan
kuliah kerja praktek supaya membina kerjasama yang baik dengan
para karyawan, maupun teman-teman yang sama-sama
melaksanakan kuliah kerja praktek.
2. Bagi siswa, pesan yang ingin penulis sampaikan supaya waktu
yang diberikan pihak universitas maupun instansi dapat
dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mengerjakan tugas yang telah
diberikan dan semoga bias menjaga nama baik Universitas.
44
45
DAFTAR PUSTAKA
46
47