DEFINISI ADC
Apa itu ADC?
A N A L O G T O D I G I TA L
A N A L O G T O D I G I TA L
CONVERTER
(AD
• ADC digunakan untuk C ) akuisisi data.
proses
sensor
• Kuantitas/ variabel fisika seperti kecepatan, ADC CPU + display
panas, dsb diubah menjadi sinyal listrik (tegangan
atau arus) oleh suatu device yang bernama
transducer (sensor).
• ADC dibutuhkan untuk mengkonversi kuantitas
tersebut ke dalam bilangan digital.
Data Biner
3
Sumber Referensi: http://www.contohURL.com
4
4
Sumber Referensi: http://www.contohURL.com
CONTOH PENGGUNAAN ADC
5
01 02 03
VOLTMETER DIGITAL HANDPHONE TERMOKOPEL DIGITAL
04 05 06
OSILOSKOP DIGITAL TERMOMETER DIGITAL PERANGKAT DIGITAL LAINNYA
ANALOG VS DIGITAL
6
7
1 3 0011
2 5 0101
3 9 1001
4 10 1010
7
8
8
9
Tantangan ADC
9
PRINSIP KERJA ADC
10
1 RESOLUSI
2 KECEPATAN
SAMPLING
Sumber Referensi: http://www.contohURL.com
11
Data A N A L O G T O D I G I TA L Data
Sampling Kuantisasi Pengkodean
Analog CONVERTER
Digital
(ADC)
2 - Kuantisasi
1 - Pencuplikan (sampling) 3 – Pengkodean
Mengubah sinyal waktu Mengubah sinyal Mengkodekan sinyal
kontinyu menjadi sinyal waktu amplitudo kontinyu diskrit dalam
digital dengan parameter menjadi sinyal amplitudo representasi biner
frekuensi sampling. diskrit dengan parameter (digital).
jumlah representasi bit
1 – Sampling ADC
Sinyal analog pertama kali akan disampling
pada setiap interval sampling atau periode
sampling, Ts.
Frekuensi sampling/ sampling rate =
Kriteria Nyquist
1 – Sampling ADC
Sinyal asli
Aliasing
15
16
2 - Kuantisasi
• Hasil dari proses sampling adalah
deretan pulsa dengan nilai amplitudo
maksimum dan minimum dari sinyal
asli.
• Nilai-nilai amplitudo ini tidak dapat
langsung dikodekan, sehingga perlu
dikuantisasi terlebih dahulu.
• Kuantisasi dilakukan dengan
mengelompokkan data diskrit ke
dalam kelompok data dengan cara
memetakan nilai input seperti nilai
pembulatan.
Level kuantisasi, L, dinyatakan dalam persamaan:
Dimana, bps = bit per sample
bit rate = bit/ detik = bps . Fs
Keterangan:
∆ = step kuantisasi
Fs = Frekuensi sampling
A = amplitudo
18
19
• Error kuantisasi dibatasi oleh
Sifat Kuantisasi
Step Kuantisasi Kebutuhan jumlah Jumlah bit yang Error rata-rata (eq)
level kuantisasi diperlukan
20
21
3 - Pengkodean
• Pengkodean adalah proses
mengkodekan data hasil kuantifikasi
ke dalam bentuk digital (0/1) atau
dalam suatu nilai biner.
Contoh kasus: Berapakah data digital output dari rangkaian ADC IC 0804 (8 bit) yang diberi
tegangan input analog sebesar 4V dan tegangan referensi IC diset 5V.
Solusi: Data ADC = (4/5) x (28-1) = (4/5) x 255 = 204
Data digital output IC = 204 = 1100101
22 Sumber Referensi: http://www.contohURL.com
23
KOMPARATOR ADC
Tegangan
Referensi
Komparator
25
26
1. Op-amp dirancang beroperasi dalam mode linear dengan umpan balik negatif.
2. Karena op-amp tidak memiliki histeresis internal, jaringan histeresis eksternal selalu diperlukan untuk
sinyal input yang bergerak lambat.
3. Spesifikasi arus op-amp yang diam hanya berlaku ketika umpan balik aktif. Beberapa op-amp
menunjukkan peningkatan arus diam ketika input tidak sama.
4. Komparator dirancang untuk menghasilkan tegangan output terbatas yang mudah berinteraksi dengan
logika digital.
1
Clock source yang
dikoneksikan pada
Waktu ADC
Konversi
2
Sejumlah waktu Metode yang
diperlukan oleh digunakan untuk
ADC untuk konversi data
mengkonversi
sinyal analog ke
bilangan digital.
3
Waktu konversi Teknologi fabrikasi
tersebut yang digunakan
bergantung pada 3 (MOS atau TTL)
hal berikut;
JENIS-JENIS
ADC
1.Flash ADC (ADC Simultan)
2.Sigma-delta ADC
3.Dual Slope Integrating ADC
4.Successive approximation ADC
ADC SIMULTAN
SPESIFIKASI
Flash ADC
Prinsip Kerja
2-bit Flash ADC
Tabel: Output komparator untuk kisaran tegangan
input analog dan hasil output digitalnya
Tiga op-amp sebagai komparator.
Vin analog dihubungkan ke
semua input non-inverting op-
amp.
Terminal inverting dihubungkan
ke sekumpulan Vref : V/4, 2V/4
dan 3V/4 yang diperoleh
menggunakan rangkaian pembagi
tegangan dan sumber tegangan
+V.
Output komparator dalam
saturasi positif (misal logika 1)
saat Vnon-inv > Vinv dan
keadaan sebaliknya untuk
saturasi negatif.
30 Sumber Referensi: http://www.contohURL.com
31
Kelebihan Kekurangan
Prinsip Kerja:
Jenis-Jenis ADC • Saat nilai analog dimasukkan
kapasitor terisi osilator beralih
Dual Slope ADC ke counter.
- Counter berhitung sampai nilai
yang ditentukan counter reset
input pindah dan kapasitor
bersiap kosong.
- Ketika kapasitor kosong maka
counter mulai menghitung.
- Saat tegangan kapasitor
mencapai tegangan referensi
maka hitungan berhenti dan
nilainya disimpan di register
output digital.
Dual Slope ADC dikenal juga dengan nama
Counter-Ramp atau Counter Digital ADC
KONVERSI
= 255 • 2 µs = 510 µs
= 4095 • 2 µs = 8.19 ms
34
Sumber Referensi: http://www.contohURL.com
35
JENIS-JENIS ADC
SUCCESSIVE-APPROXIMATION
REGISTER ADC
• Jika tegangan dari DAC menjadi lebih tinggi dari nilai analog
yang dimasukkan, maka bit diatur ulang ke 0 dan MSB
berikutnya bertambah dan dibandingkan.
Contoh Kasus:
8-bit SAR memiliki resolusi 10 mV. Berapa output digital untuk
tegangan input 505 mV?
Solusi:
Steps = Vin/Resolusi = 505 mV/ 10 mV = 50.5 steps
50 steps = 0011 0010
51 steps = 0011 0011
36 Sumber Referensi: http://www.contohURL.com
37
Kelebihan Kekurangan
A D C R e s o lu tio n C o m p a ris o n
Type Kecepatan (relatif) Harga (relatif)
D u a l S lo p e
Dual Slope Lambat Sederhana
F la s h
Flash Sangat cepat Mahal
S u c c e s s iv e A p p ro x Successive Appox Sederhana – Cepat Murah
S ig m a -D e lta Sigma-Delta Lambat Murah
0 5 10 15 20 25
R e s o lu tio n (B its )
39