Anda di halaman 1dari 39

1

DEFINISI ADC
Apa itu ADC?

A N A L O G T O D I G I TA L

CONVERTER Input Output

• Perangkat analog( A D C )mengkonversi sinyal


yang ADC
analog menjadi sinyal digital
• Dunia fisika menggunakan nilai/ kuantitas analog Sinyal analog Sinyal digital
(kontinyu), seperti temperatur, panas, tekanan,
cahaya, kelembaban dll.
• Komputer digital menggunakan nilai biner (diskrit)
dengan keadaan 0 dan 1.

1 Sumber Referensi: http://www.contohURL.com


2

APA ITU ADC?

A N A L O G T O D I G I TA L

CONVERTER

(AD
• ADC digunakan untuk C ) akuisisi data.
proses
sensor
• Kuantitas/ variabel fisika seperti kecepatan, ADC CPU + display
panas, dsb diubah menjadi sinyal listrik (tegangan
atau arus) oleh suatu device yang bernama
transducer (sensor).
• ADC dibutuhkan untuk mengkonversi kuantitas
tersebut ke dalam bilangan digital.

2 Sumber Referensi: http://www.contohURL.com


3

Data Biner

Binary Electronic Electronic


digit (bit) charge (LED) state
Definisi
• Adalah data dengan
1 ON bilangan berbasis 2 yang
terdiri dari angka 0 dan 1.
• Angka 0 dan 1 merupakan
bilangan yang
2 OFF merepresentasikan data.

3
Sumber Referensi: http://www.contohURL.com
4

BIT DAN BYTE

Bit Keterangan • Bit atau Binary Digit adalah data


1 1 bit biner dengan angka 0 dan 1.
• Sedangkan 1 Byte = 8 bit
0 1 bit
10 2 bit
1101 4 bit
1001 1100 8 bit

4
Sumber Referensi: http://www.contohURL.com
CONTOH PENGGUNAAN ADC
5

01 02 03
VOLTMETER DIGITAL HANDPHONE TERMOKOPEL DIGITAL

04 05 06
OSILOSKOP DIGITAL TERMOMETER DIGITAL PERANGKAT DIGITAL LAINNYA

Sumber Referensi: http://www.contohURL.com


6

ANALOG VS DIGITAL

6
7

REPRESENTASI SINYAL ANALOG DAN DIGITAL

Waktu (ms) Representasi analog (mV) Representasi digital (biner)

1 3 0011
2 5 0101
3 9 1001
4 10 1010

7
8

Keunggulan Nilai Digital

1. Relatif kurang sensitive terhadap distorsi (noise dan losses)


2. Dapat direproduksi lebih akurat
3. Lebih mudah merekonstruksi suatu sinyal
4. Lebih banyak opsi penyimpanan
5. Dapat diproses secara matematik dan logika
6. Lebih mudah untuk distandardisasi
7. Sistem lebih mudah untuk didesain
8. Sistem digital dapat dibuat lebih kecil (arus rendah)
9. Terdapat opsi penggunaan display

8
9

Tantangan ADC

1. Butuh waktu untuk mengkonversi sinyal analog ke digital.


2. Tidak pernah memperoleh 100% reproduksi, melainkan sederet nilai diskrit.
3. Membutuhkan desain rangkaian yang lebih kompleks.

9
PRINSIP KERJA ADC
10

Karakter Prinsip ADC

1 RESOLUSI

Contoh: ADC 8 bit  output 8 bit digital    =  = 255 nilai diskrit.


ADC 12 bit  output 12 bit digital    = 4096 nilai diskrit.
2

2 KECEPATAN
SAMPLING
Sumber Referensi: http://www.contohURL.com
11

Contoh Perbandingan Resolusi

ADC 8 bit ADC 12 bit

Full scale measurement range = 0 – 10 V Full scale measurement range = 0 – 10 V


Resolusi ADC 8 bit= 255 level kuantisasi Resolusi ADC 12 bit= 4096 level
Resolusi tegangan ADC = = kuantisasi
0.039 V Resolusi tegangan ADC = =
0.0024 V
Resolusi tegangan ADC =

11 Sumber Referensi: http://www.contohURL.com


12

Karakter Prinsip ADC


2- Kecepatan Sampling ADC

• Seberapa sering sinyal


analog dikonversikan ke Mencuplik/ sampling
sinyal analog
bentuk sinyal digital pada
selang waktu tertentu.
• Satuan kecepatan
sampling biasanya
dinyatakan dalam Hasil sampling: sinyal digital
“sample per second
(SPS)”.
Kecepatan samplingrendah Kecepatan samplingtinggi

12 Sumber Referensi: http://www.contohURL.com


PROSES KONVERSI ADC
13

Proses konversi (ADC)

Data A N A L O G T O D I G I TA L Data
Sampling Kuantisasi Pengkodean
Analog CONVERTER
Digital

(ADC)

2 - Kuantisasi
1 - Pencuplikan (sampling) 3 – Pengkodean
Mengubah sinyal waktu Mengubah sinyal Mengkodekan sinyal
kontinyu menjadi sinyal waktu amplitudo kontinyu diskrit dalam
digital dengan parameter menjadi sinyal amplitudo representasi biner
frekuensi sampling. diskrit dengan parameter (digital).
jumlah representasi bit

13 Sumber Referensi: http://www.contohURL.com


14

1 – Sampling ADC
Sinyal analog pertama kali akan disampling
pada setiap interval sampling atau periode
sampling, Ts.
 
Frekuensi sampling/ sampling rate =

Kriteria Nyquist

1. Sinyal yang disampling adalah sinyal band-limited.


2. Sampling rate minimal adalah 2x frekuensi tertinggi dari sinyal asli
atau sinyal input.
14 Sumber Referensi: http://www.contohURL.com
15

1 – Sampling ADC

Sinyal asli

Sinyal hasil sampling/


sinyal digital

Aliasing

15
16

2 - Kuantisasi
• Hasil dari proses sampling adalah
deretan pulsa dengan nilai amplitudo
maksimum dan minimum dari sinyal
asli.
• Nilai-nilai amplitudo ini tidak dapat
langsung dikodekan, sehingga perlu
dikuantisasi terlebih dahulu.
• Kuantisasi dilakukan dengan
mengelompokkan data diskrit ke
dalam kelompok data dengan cara
memetakan nilai input seperti nilai
pembulatan.

16 Sumber Referensi: http://www.contohURL.com


Tahapan Kuantisasi
17

Menentukan step kuantisasi (∆)


Nilai max dan min dalam setiap level (L)
sinyal asli
1   2

Memberi nilai kuantisasi dari Estimasi nilai amplitudo sampel


0 sampai L-1 di titik tengah
zona
3 ke dalam nilai kuantisasi (0 – L-
1) 4

Sumber Referensi: http://www.contohURL.com


18

Hubungan Step Kuantisasi dengan Range


Kuantisasi

 
Level kuantisasi, L, dinyatakan dalam persamaan:
 
Dimana, bps = bit per sample
bit rate = bit/ detik = bps . Fs
Keterangan:
∆ = step kuantisasi
Fs = Frekuensi sampling
A = amplitudo

18
19

Kesalahan Kuantisasi (eq)

 
• Error kuantisasi dibatasi oleh

• Error kuantisasi tidak akan melebihi dari setengah nilai step


kuantisasinya.

19 Sumber Referensi: http://www.contohURL.com


20

Sifat Kuantisasi

Step Kuantisasi Kebutuhan jumlah Jumlah bit yang Error rata-rata (eq)
level kuantisasi diperlukan

Besar Berkurang Lebih hemat Membesar


(memburuk)

Kecil Bertambah Boros Mengecil (membaik)

20
21

Contoh Tabel Hasil Kuantisasi sinyal waktu diskrit

21 Sumber Referensi: http://www.contohURL.com


22

3 - Pengkodean
• Pengkodean adalah proses
mengkodekan data hasil kuantifikasi
ke dalam bentuk digital (0/1) atau
dalam suatu nilai biner.

• Secara matematis, proses ADC dapat


dinyatakan dalam persamaan:

Hasil pengkodean: X1=11; X2=11; X3=01;


X4=01; X5=10; X6=10

Contoh kasus: Berapakah data digital output dari rangkaian ADC IC 0804 (8 bit) yang diberi
tegangan input analog sebesar 4V dan tegangan referensi IC diset 5V.
Solusi: Data ADC = (4/5) x (28-1) = (4/5) x 255 = 204
Data digital output IC = 204 = 1100101
22 Sumber Referensi: http://www.contohURL.com
23

KOMPARATOR ADC

• Komparator adalah piranti elektronik


(biasanya berupa IC) yang merupakan
bentuk komunikasi yang paling
mendasar antara wujud digital dan
analog.
• Secara sederhana, komparator untuk
ADC ini membandingkan dua tegangan
pada kedua terminal inputnya.
• Bergantung pada tegangan mana yang
lebih besar, maka outputnya akan
berupa sinyal digital 1 (high) atau 0
(low).

23 Sumber Referensi: http://www.contohURL.com


24

Cara kerja komparator Rangkaian komparator non-inverting


Rangkaian memperkuat perbedaan tegangan antara
Vin dan Vref, dan menghasilkan nilai Vout.

Jika Vin lebih besar daripada Vref, maka Vout akan


naik ke level saturasi positifnya, yaitu, ke tegangan di
sisi positif.

Jika Vin lebih rendah daripada Vref, maka Vout akan


jatuh pada level saturasi negatifnya, sama dengan
tegangan di sisi negatif.

Pada prakteknya, rangkaian ini dapat ditingkatkan


dengan memasukkan rentang tegangan hysteresis
untuk mengurangi sensitivitasnya terhadap noise.
Oleh karenanya, rangkaian tersebut akan
memberikan kinerja yang stabil walaupun sinyal Vin Image source: wikipedia
agak beriak (noisy).

24 Sumber Referensi: http://www.contohURL.com


25

Tegangan
Referensi
Komparator

25
26

Kelemahan op-amp sebagai komparator

1. Op-amp dirancang beroperasi dalam mode linear dengan umpan balik negatif.
2. Karena op-amp tidak memiliki histeresis internal, jaringan histeresis eksternal selalu diperlukan untuk
sinyal input yang bergerak lambat.
3. Spesifikasi arus op-amp yang diam hanya berlaku ketika umpan balik aktif. Beberapa op-amp
menunjukkan peningkatan arus diam ketika input tidak sama.
4. Komparator dirancang untuk menghasilkan tegangan output terbatas yang mudah berinteraksi dengan
logika digital.

26 Sumber Referensi: http://www.contohURL.com


27

1
Clock source yang
dikoneksikan pada
Waktu ADC
Konversi

2
Sejumlah waktu Metode yang
diperlukan oleh digunakan untuk
ADC untuk konversi data
mengkonversi
sinyal analog ke
bilangan digital.

3
Waktu konversi Teknologi fabrikasi
tersebut yang digunakan
bergantung pada 3 (MOS atau TTL)
hal berikut;

27 Sumber Referensi: http://www.contohURL.com


28

JENIS-JENIS
ADC
1.Flash ADC (ADC Simultan)
2.Sigma-delta ADC
3.Dual Slope Integrating ADC
4.Successive approximation ADC

28 Sumber Referensi: http://www.contohURL.com


29

ADC SIMULTAN

SPESIFIKASI

• ADC Simultan biasa disebut dengan flash


converter atau paraller converter.
• Untuk mengubah Vin analog menjadi sinyal
digital output n-bit menggunakan (2n - 1)
komparator.
• Jenis Flash ADC didasarkan pada prinsip
membandingkan Vin analog dengan satu set
Vref.
• Hasil dikonversi ke format digital menggunakan
encoder

29 Sumber Referensi: http://www.contohURL.com


30

Flash ADC
Prinsip Kerja
2-bit Flash ADC
Tabel: Output komparator untuk kisaran tegangan
input analog dan hasil output digitalnya
 Tiga op-amp sebagai komparator.
 Vin analog dihubungkan ke
semua input non-inverting op-
amp.
 Terminal inverting dihubungkan
ke sekumpulan Vref : V/4, 2V/4
dan 3V/4 yang diperoleh
menggunakan rangkaian pembagi
tegangan dan sumber tegangan
+V.
 Output komparator dalam
saturasi positif (misal logika 1)
saat Vnon-inv > Vinv dan
keadaan sebaliknya untuk
saturasi negatif.
30 Sumber Referensi: http://www.contohURL.com
31

Kelebihan dan Kekurangan Flash ADC

Kelebihan Kekurangan

• Sangat cepat • Tidak cocok untuk jumlah bit yang lebih


• Desain rangkaiannya sedernaha dan tinggi.
mudah • Untuk mengubah tegangan input analog
menjadi sinyal digital output n-bit, (2n - 1)
komparator diperlukan sehingga jumlah
pembanding yang diperlukan berlipat ganda
untuk setiap bit yang ditambahkan.

31 Sumber Referensi: http://www.contohURL.com


32

Prinsip Kerja:
Jenis-Jenis ADC • Saat nilai analog dimasukkan 
kapasitor terisi  osilator beralih
Dual Slope ADC ke counter.
- Counter berhitung sampai nilai
yang ditentukan counter reset
 input pindah dan kapasitor
bersiap kosong.
- Ketika kapasitor kosong maka
counter mulai menghitung.
- Saat tegangan kapasitor
mencapai tegangan referensi
maka hitungan berhenti dan
nilainya disimpan di register 
output digital.
Dual Slope ADC dikenal juga dengan nama
Counter-Ramp atau Counter Digital ADC

32 Sumber Referensi: http://www.contohURL.com


33

Kelebihan dan Kekurangan Dual Slope ADC


Kelebihan Kekurangan

u Mengambil rata- u Lambat


rata sinyal input u Komponen
u Imunitas terhadap tambahan yang
derau lebih besar presisi diperlukan
dibandingkan jenis untuk memperoleh
ADC lainnya akurasi yang tinggi
u Akurasi tinggi

33 Sumber Referensi: http://www.contohURL.com


34

Jika menggunakan 8-bit digital ramp


dengan frequency input 500kHz, maka
WAKTU waktu konversi adalah:

KONVERSI
= 255 • 2 µs = 510 µs

Jika menggunakan 12-bit digital ramp


dengan frequency input 500kHz, maka
waktu konversi adalah:
Waktu konversi

= 4095 • 2 µs = 8.19 ms
34
Sumber Referensi: http://www.contohURL.com
35

JENIS-JENIS ADC
SUCCESSIVE-APPROXIMATION
REGISTER ADC

Prinsip kerja ADC ini adalah:


• Register aproksimasi disetel ulang semuanya ke angka nol.

• Vinput  bit register aproksimasi yang paling signifikan


berubah dari 1 menjadi 0.
Output digital register diubah kembali ke analog melalui
DAC dan dibandingkan dengan tegangan analog yang
digunakan.

• Jika tegangan dari DAC menjadi lebih tinggi dari nilai analog
yang dimasukkan, maka bit diatur ulang ke 0 dan MSB
berikutnya bertambah dan dibandingkan.

• Proses berlanjut dengan cara ini sampai nilai LSB tercapai.


Di LSB, jika nilai yang diterapkan membuat tegangan output
DAC lebih tinggi, maka bit diatur ulang ke 0.
Kemudian nilai tersebut disimpan ke register output dan
memberikan output EOC untuk mengindikasikan bahwa
35 Sumber Referensi: http://www.contohURL.com
terdapat suatu nilai di dalam register.
36

Konversi SAR ADC

Contoh Kasus:
8-bit SAR memiliki resolusi 10 mV. Berapa output digital untuk
tegangan input 505 mV?
Solusi:
Steps = Vin/Resolusi = 505 mV/ 10 mV = 50.5 steps
50 steps = 0011 0010
51 steps = 0011 0011
36 Sumber Referensi: http://www.contohURL.com
37

Waktu Konversi SAR ADC


Secara teoritis, setiap langkah dalam proses perbandingan membutuhkan
waktu.
Oleh karena itu dibutuhkan aproksimasi SAR ADC dengan jumlah clock
tepi yang sama dengan jumlah bit yang ditangani.
Jika SAR ADC memiliki output 8-bit dan frekuensi clock input 500 kHz,
maka dibutuhkan kira-kira:
8 • (1 / 500kHz) = 8 • 2μs = 16µs
Dalam praktik sebenarnya mungkin diperlukan lebih dari satu tepi clock
per step, tetapi tipe ini masih lebih cepat daripada beberapa metode lain.
37
38

Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan Kekurangan

u Kecepatan tinggi u Waktu yang


u Respon cepat dan diperlukan lebih
akurat lama untuk
mendapatkan
u Harga sebanding resolusi tinggi
dengan kecepatan
u Kecepatan terbatas
~5Msps

38 Sumber Referensi: http://www.contohURL.com


39

Perbandingan Jenis ADC

A D C R e s o lu tio n C o m p a ris o n
Type Kecepatan (relatif) Harga (relatif)
D u a l S lo p e
Dual Slope Lambat Sederhana
F la s h
Flash Sangat cepat Mahal
S u c c e s s iv e A p p ro x Successive Appox Sederhana – Cepat Murah
S ig m a -D e lta Sigma-Delta Lambat Murah

0 5 10 15 20 25
R e s o lu tio n (B its )

39

Anda mungkin juga menyukai