AN PERENCANAAN TERPADU
TEKN
IS
4-1
USUL KONSULTAN MANAJEMEN PEMANTAUAN DAN EVALUASI
AN PERENCANAAN TERPADU
TEKN
IS
4-2
Picture 7 ...
USUL KONSULTAN MANAJEMEN PEMANTAUAN DAN EVALUASI
AN PERENCANAAN TERPADU
TEKN
IS
Tahapan Persiapan
Persiapan yang biasa dilakukan saat dimulainya pekerjaan jasa konsultasi.
Beberapa kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Melakukan mobilitasi tenaga ahli dan pendukung;
b. Merumuskan Metodologi Pendekatan, bertujuan untuk merumuskan
metodologi agar lebih rinci dan operasional;
c. Persiapan dasar, merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mempertajam
serta mendudukan rencana serta metoda pelaksanaan pekerjaan yang riil
akan dilaksanakan. Kegiatan persiapan dasar ini lebih ditekankan pada
koordinasi intern dengan pemberi kerja untuk memperoleh kesepakatan
mengenai metoda dan rencana kerja yang akan dilaksanakan
d. Melakukan Identifikasi Kebutuhan, bertujuan untuk memahami kebutuhan
dan menentukan tindakan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
tersebut;
e. Desk Studi, dilakukan untuk mempertajam pemahaman tentang hipotesa
awal;
f. Persiapan tim mencakup upaya penyiapan tim kerja yang bersifat koordinasi
internal tim tenaga ahli serta koordinasi dengan tim supervisi pemberi kerja;
g. Menyusun Laporan Pendahuluan, sebagai dimulainya pelaksanaan pekerjaan
oleh tim;
h. Pelaksanaan pembahasan Laporan Pendahuluan, untuk mendapatkan
masukan-masukan terkait dengan tahapan selanjutnya.
4-3
Picture 7 ...
USUL KONSULTAN MANAJEMEN PEMANTAUAN DAN EVALUASI
AN PERENCANAAN TERPADU
TEKN
IS
Tahapan Pelaksanaan
Beberapa kegiatan tahapan pelaksanaan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1 Menyusun indikator kinerja pembangunan infrastruktur PUPR berbasis
pengembangan wilayah per tematik kawasan;
2 Menyusun profil kinerja pembangunan infrastruktur PUPR di kawasan
prioritas tahun 2015-2021 terkait pencapaian target pengembangan wilayah;
3 Menyusun hasil pemantauan dan evaluasi multiplier effect hasil
pembangunan MP dan PSN bidang PUPR. Lokasi pemantauan adalah Kota
Baru Maja, Tanjung Selor, Sofifi, dan Sorong;
4 Menyusun strategi optimalisasi pembangunan infrastruktur PUPR di kawasan
prioritas yang perlu dilakukan di tahun-tahun mendatang;
5 Menyusun rekomendasi berupa masukan bagi penyusunan strategi
perencanaan dan pemrograman infrastruktur PUPR, termasuk untuk
pengembangan Kota Baru Maja, Tanjung Selor, Sofifi, dan Sorong;
Konsultan memahami mengenai lokasi kegiatan dari Kerangka Acauan Kerja
(KAK) dengen mencoba menjawab apa yang dimaksud dengan lokasi kegiatan ini,
yaitu
lokasi rapat koordinasi dalam rangka konsultasi:
4-4
Picture 7 ...
USUL KONSULTAN MANAJEMEN PEMANTAUAN DAN EVALUASI
AN PERENCANAAN TERPADU
TEKN
IS
a. DKI Jakarta
b. Bogor
Tujuan dari rapat koordinasi diatas adalah untuk melakukan koordinasi dan
sinergi kebijakan antar K/L maupun pemerintah daerah dalam rangka
mendukung keterpaduan program pengembangan wilayah.
Pandemi yang melanda dunia memberi tantangan tersendiri bagi para pelaku
usaha dan organisasi di seluruh dunia, berupa adaptasi terhadap perubahan cara
bekerja, berkolaborasi, dan berkreasi. Dengan hybrid meeting, konsep
pertemuan tak terikat di lokasi tertentu. Hybrid meeting berarti gabungan dari
partisipasi secara langsung dan virtual, online, atau cloud. Misalnya, sebuah
rapat dihadiri beberapa orang dari ruang rapat, sementara peserta lain
bergabung dari rumah atau lokasi lain.
4-5
Picture 7 ...
USUL KONSULTAN MANAJEMEN PEMANTAUAN DAN EVALUASI
AN PERENCANAAN TERPADU
TEKN
IS
4-6
Picture 7 ...
USUL KONSULTAN MANAJEMEN PEMANTAUAN DAN EVALUASI
AN PERENCANAAN TERPADU
TEKN
IS
b. Provinsi Banten
Kota Baru Maja merupakan satu dari 10 kota baru publik yang ditetapkan
sebagai kota mandiri dan terpadu sesuai dengan sasaran yang tertuang di
dalam RPJMN tahun 2015-2019.
Kota Baru Maja diproyeksikan menjadi salah satu penyangga di bagian barat
Metropolitan Jakarta. Kedudukan Kota Baru Maja dalam konteks wilayah
yang lebih luas cukup strategis karena terletak di 2 Provinsi yang wilayahnya
meliputi 3 Kabupaten yaitu; Provinsi Banten (Kabupaten Lebak dan
Kabupaten Tangerang) dan Provinsi Jawa Barat (Kabupaten Bogor).
4-7
Picture 7 ...
USUL KONSULTAN MANAJEMEN PEMANTAUAN DAN EVALUASI
AN PERENCANAAN TERPADU
TEKN
IS
4-8
Picture 7 ...
USUL KONSULTAN MANAJEMEN PEMANTAUAN DAN EVALUASI
AN PERENCANAAN TERPADU
TEKN
IS
4-9
Picture 7 ...
USUL KONSULTAN MANAJEMEN PEMANTAUAN DAN EVALUASI
AN PERENCANAAN TERPADU
TEKN
IS
Delineasi Kota Baru Sorong akan berada di wilayah administrasi Kota Sorong
4-10
Picture 7 ...
USUL KONSULTAN MANAJEMEN PEMANTAUAN DAN EVALUASI
AN PERENCANAAN TERPADU
TEKN
IS
4-11
Picture 7 ...
USUL KONSULTAN MANAJEMEN PEMANTAUAN DAN EVALUASI
AN PERENCANAAN TERPADU
TEKN
IS
dalam lokasi survei, tetap dilakukan pengambilan data primer dan pengamatan
lapangan dengan melalui cara-cara lain yang disepakati oleh Pemilik Pekerjaan.
Berdasarkan cara memperolehnya, jenis data dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang
diperoleh dari objek yang diteliti oleh orang atau organisasi yang sedang
melakukan penelitian. Adapun contoh dari data primer seperti data hasil
wawancara langsung, hasil survei, dan kuesioner terhadap responden.
Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber lain yang telah
ada. Sehingga penulis tidak mengumpulkan data langsung dari objek yang diteliti.
Konsultan memahami mengenai data dasar dari Kerangka Acauan Kerja (KAK)
dengen mencoba menjawab apa yang dimaksud dengan data dasar ini, yaitu :
1. Rencana Pembangunan Nasional: RPJPN 2005 - 2025, RPJMN 2015 - 2019,
RPJMN 2020 – 2024, RKP 2020, RKP 2021, RKP 2022;
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah satu kesatuan tata cara
perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana
pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang
dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat
Pusat dan Daerah[1]. Sistem ini adalah pengganti dari Garis-Garis Besar Haluan
Negara (GBHN) dan mulai berlaku sejak tahun 2005.
RPJPN 2005 – 2025
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (disingkat RPJP
Nasional), adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional untuk
periode 20 (dua puluh) tahun. RPJP Nasional untuk tahun 2005 sampai
dengan 2025 diatur dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007.
Pelaksanaan RPJP Nasional 2005-2025 terbagi dalam tahap-tahap
perencanaan pembangunan dalam periodisasi perencanaan
pembangunan jangka menengah nasional 5 (lima) tahunan.
4-12
Picture 7 ...
USUL KONSULTAN MANAJEMEN PEMANTAUAN DAN EVALUASI
AN PERENCANAAN TERPADU
TEKN
IS
RKP 2020
Rencana Kerja Pemerintah (disingkat RKP) adalah rencana pembangunan
tahunan nasional, yang memuat prioritas pembangunan nasional,
rancangan kerangka ekonomi makro yang mencakup gambaran
perekonomian secara menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal, serta
program kementerian/lembaga, lintas kementerian/lembaga kewilayahan
dalam bentuk kerangka regulasi dan pendanaan yang bersifat indikatif.
RKP merupakan pedoman bagi penyusunan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) untuk tahun 2020.
4-13
Picture 7 ...
USUL KONSULTAN MANAJEMEN PEMANTAUAN DAN EVALUASI
AN PERENCANAAN TERPADU
TEKN
IS
RKP 2021
Rencana Kerja Pemerintah (disingkat RKP) adalah rencana pembangunan
tahunan nasional, yang memuat prioritas pembangunan nasional,
rancangan kerangka ekonomi makro yang mencakup gambaran
perekonomian secara menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal, serta
program kementerian/lembaga, lintas kementerian/lembaga kewilayahan
dalam bentuk kerangka regulasi dan pendanaan yang bersifat indikatif.
RKP merupakan pedoman bagi penyusunan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) untuk tahun 2021.
RKP 2022
Rencana Kerja Pemerintah (disingkat RKP) adalah rencana pembangunan
tahunan nasional, yang memuat prioritas pembangunan nasional,
rancangan kerangka ekonomi makro yang mencakup gambaran
perekonomian secara menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal, serta
program kementerian/lembaga, lintas kementerian/lembaga kewilayahan
dalam bentuk kerangka regulasi dan pendanaan yang bersifat indikatif.
RKP merupakan pedoman bagi penyusunan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) untuk tahun 2022.
4-14
Picture 7 ...
USUL KONSULTAN MANAJEMEN PEMANTAUAN DAN EVALUASI
AN PERENCANAAN TERPADU
TEKN
IS
4-15
Picture 7 ...
USUL KONSULTAN MANAJEMEN PEMANTAUAN DAN EVALUASI
AN PERENCANAAN TERPADU
TEKN
IS
4-16
Picture 7 ...
USUL KONSULTAN MANAJEMEN PEMANTAUAN DAN EVALUASI
AN PERENCANAAN TERPADU
TEKN
IS
4-17
Picture 7 ...
USUL KONSULTAN MANAJEMEN PEMANTAUAN DAN EVALUASI
AN PERENCANAAN TERPADU
TEKN
IS
pendayagunaan sumber daya air, dan pengendalian daya rusak air. Untuk
melaksanakan amanat ketentuan Pasal 11 ayat (5), Pasal 12 ayat (3), Pasal 13
ayat (5), Pasal 21 ayat (5), Pasal 22 ayat (3), Pasal 25 ayat (3), Pasal 27 ayat
(4), Pasal 28 ayat (3), Pasal 31, Pasal 32 ayat (7), Pasal 39 ayat (3), Pasal 42
ayat (2), Pasal 43 ayat (2), Pasal 53 ayat (4), Pasal 54 ayat (3), Pasal 57 ayat
(3), Pasal 60 ayat (2), Pasal 61 ayat (5), Pasal 62 ayat (7), Pasal 63 ayat (5),
Pasal 64 ayat (8), Pasal 69, Pasal 81, dan Pasal 84 ayat (2) Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, Pemerintah menerbitkan PP
42 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air.
4-18
Picture 7 ...
USUL KONSULTAN MANAJEMEN PEMANTAUAN DAN EVALUASI
AN PERENCANAAN TERPADU
TEKN
IS
4. Rencana Induk Sektor Bina Marga (Rencana Umum Jaringan Jalan Nasional);
Di Indonesia, jalan nasional merupakan jalan yang terdiri atas jalan
arteri dan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang
menghubungkan antar ibu kota provinsi, dan jalan strategis nasional, serta
jalan tol.
4-19
Picture 7 ...
USUL KONSULTAN MANAJEMEN PEMANTAUAN DAN EVALUASI
AN PERENCANAAN TERPADU
TEKN
IS
4-20
Picture 7 ...
USUL KONSULTAN MANAJEMEN PEMANTAUAN DAN EVALUASI
AN PERENCANAAN TERPADU
TEKN
IS
4-21
Picture 7 ...
USUL KONSULTAN MANAJEMEN PEMANTAUAN DAN EVALUASI
AN PERENCANAAN TERPADU
TEKN
IS
Konsultan memahami mengenai standar teknis dari Kerangka Acauan Kerja (KAK)
dengen mencoba menjawab apa yang dimaksud dengan standar teknis ini, yaitu
Norma standar pedoman dan kriteria (NSPK) yang dikeluarkan oleh Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta instansi lain yang terkait.
NSPK di Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
NSPK di Sekretariat Jenderal
NSPK di Direktorat Sistem dan Strategi Pengeloaan Sumber Daya Air
NSPK di Direktorat Irigasi dan Rawa
NSPK di Direktorat Sungai dan Pantai
NSPK di Direktorat Bina Operasi dan Pemeliharaan
NSPK di Direktorat Bendungan dan Danau
NSPK di Direktorat Air Tanah dan Air Baku
NSPK di Direktorat Bina Teknik
NSPK di Direktorat Kepatuhan Intern
4-22
Picture 7 ...
USUL KONSULTAN MANAJEMEN PEMANTAUAN DAN EVALUASI
AN PERENCANAAN TERPADU
TEKN
IS
4-23
Picture 7 ...
USUL KONSULTAN MANAJEMEN PEMANTAUAN DAN EVALUASI
AN PERENCANAAN TERPADU
TEKN
IS
4-24
Picture 7 ...
USUL KONSULTAN MANAJEMEN PEMANTAUAN DAN EVALUASI
AN PERENCANAAN TERPADU
TEKN
IS
4-25
Picture 7 ...
USUL KONSULTAN MANAJEMEN PEMANTAUAN DAN EVALUASI
AN PERENCANAAN TERPADU
TEKN
IS
4-26
Picture 7 ...
USUL KONSULTAN MANAJEMEN PEMANTAUAN DAN EVALUASI
AN PERENCANAAN TERPADU
TEKN
IS
4-27
Picture 7 ...
USUL KONSULTAN MANAJEMEN PEMANTAUAN DAN EVALUASI
AN PERENCANAAN TERPADU
TEKN
IS
4-28
Picture 7 ...
USUL KONSULTAN MANAJEMEN PEMANTAUAN DAN EVALUASI
AN PERENCANAAN TERPADU
TEKN
IS
4-29
Picture 7 ...
USUL KONSULTAN MANAJEMEN PEMANTAUAN DAN EVALUASI
AN PERENCANAAN TERPADU
TEKN
IS
4-30
Picture 7 ...
USUL KONSULTAN MANAJEMEN PEMANTAUAN DAN EVALUASI
AN PERENCANAAN TERPADU
TEKN
IS
4-31
Picture 7 ...
USUL KONSULTAN MANAJEMEN PEMANTAUAN DAN EVALUASI
AN PERENCANAAN TERPADU
TEKN
IS
4-32
Picture 7 ...
USUL KONSULTAN MANAJEMEN PEMANTAUAN DAN EVALUASI
AN PERENCANAAN TERPADU
TEKN
IS
4-33
Picture 7 ...
USUL KONSULTAN MANAJEMEN PEMANTAUAN DAN EVALUASI
AN PERENCANAAN TERPADU
TEKN
IS
berkelanjutan - yang didukung oleh tata kelola yang baik (Kelompok Bank
Dunia, 2008).
Prinsip G7 Ise-Shima untuk Mempromosikan Investasi Infrastruktur
Berkualitas tahun 2016 menyebutkan lima prinsip yang mencakup tata kelola,
efisiensi, ketahanan, penciptaan lapangan kerja, peningkatan kapasitas,
dampak sosial dan lingkungan, keselarasan dengan strategi ekonomi dan
pembangunan, dan mobilisasi sumber daya yang efektif.
IDB Group mendefinisikan infrastruktur berkelanjutan sebagai berikut:
“Infrastruktur berkelanjutan mengacu pada program infrastruktur yang
direncanakan, dirancang, dibangun, dioperasikan, dan dinonaktifkan dengan
cara memastikan ekonomi dan keuangan, sosial, lingkungan (termasuk
ketahanan iklim), dan keberlanjutan kelembagaan atas seluruh siklus hidup
program.”
Pendekatan kewilayan ini dilakukakan dengan tujuan supaya pembangunan
yang diakukan sesuai dengan daya dukung dan daya tampung wilayahnya.
Kawasan WPS juga dikategorikan dalam bebrapa kawasan tematik seprti
ekonomi khusus, kawasan industri, kawasan pariwisata, kawasan pertanian,
dan lain lain. Pembangunan berbasis WPS juga diharapkan akan
meningkatkan keterkaitan fungsi pengolahan, produksi, dan jasa juga
meningkatkan kualitas lingkungan dan meningkatnya tingkta kesejahteraan
masyarakat Indonesia. Dimana segala kebijakan yang diambil pemerintah ini
lahir dengan tujuan yang mulia demi kebaikan bangsa kedepannnya.
4-34
Picture 7 ...
USUL KONSULTAN MANAJEMEN PEMANTAUAN DAN EVALUASI
AN PERENCANAAN TERPADU
TEKN
IS
4-35
Picture 7 ...
USUL KONSULTAN MANAJEMEN PEMANTAUAN DAN EVALUASI
AN PERENCANAAN TERPADU
TEKN
IS
4-36
Picture 7 ...
USUL KONSULTAN MANAJEMEN PEMANTAUAN DAN EVALUASI
AN PERENCANAAN TERPADU
TEKN
IS
4-37
Picture 7 ...
USUL KONSULTAN MANAJEMEN PEMANTAUAN DAN EVALUASI
AN PERENCANAAN TERPADU
TEKN
IS
4-38
Picture 7 ...
USUL KONSULTAN MANAJEMEN PEMANTAUAN DAN EVALUASI
AN PERENCANAAN TERPADU
TEKN
IS
4-39
Picture 7 ...
USUL KONSULTAN MANAJEMEN PEMANTAUAN DAN EVALUASI
AN PERENCANAAN TERPADU
TEKN
IS
4-40
Picture 7 ...
USUL KONSULTAN MANAJEMEN PEMANTAUAN DAN EVALUASI
AN PERENCANAAN TERPADU
TEKN
IS
4-41
Picture 7 ...
USUL KONSULTAN MANAJEMEN PEMANTAUAN DAN EVALUASI
AN PERENCANAAN TERPADU
TEKN
IS
4-42
Picture 7 ...
USUL KONSULTAN MANAJEMEN PEMANTAUAN DAN EVALUASI
AN PERENCANAAN TERPADU
TEKN
IS
4-43
Picture 7 ...
USUL KONSULTAN MANAJEMEN PEMANTAUAN DAN EVALUASI
AN PERENCANAAN TERPADU
TEKN
IS
4-44
Picture 7 ...
USUL KONSULTAN MANAJEMEN PEMANTAUAN DAN EVALUASI
AN PERENCANAAN TERPADU
TEKN
IS
4-45
Picture 7 ...
USUL KONSULTAN MANAJEMEN PEMANTAUAN DAN EVALUASI
AN PERENCANAAN TERPADU
TEKN
IS
4-46
Picture 7 ...
USUL KONSULTAN MANAJEMEN PEMANTAUAN DAN EVALUASI
AN PERENCANAAN TERPADU
TEKN
IS
4-47
Picture 7 ...
USUL KONSULTAN MANAJEMEN PEMANTAUAN DAN EVALUASI
AN PERENCANAAN TERPADU
TEKN
IS
4-48
Picture 7 ...
USUL KONSULTAN MANAJEMEN PEMANTAUAN DAN EVALUASI
AN PERENCANAAN TERPADU
TEKN
IS
4-49
Picture 7 ...
USUL KONSULTAN MANAJEMEN PEMANTAUAN DAN EVALUASI
AN PERENCANAAN TERPADU
TEKN
IS
4-50
Picture 7 ...
USUL KONSULTAN MANAJEMEN PEMANTAUAN DAN EVALUASI
AN PERENCANAAN TERPADU
TEKN
IS
4-51
Picture 7 ...
USUL KONSULTAN MANAJEMEN PEMANTAUAN DAN EVALUASI
AN PERENCANAAN TERPADU
TEKN
IS
4-52
Picture 7 ...
USUL KONSULTAN MANAJEMEN PEMANTAUAN DAN EVALUASI
AN PERENCANAAN TERPADU
TEKN
IS
I Tahap Persiapan
II Tahap Pelaksanaan
4-53
USUL KONSULTAN MANAJEMEN PEMANTAUAN DAN EVALUASI
AN PERENCANAAN TERPADU
TEKN
IS
4 Survei Daerah
6 Rapat Koordinasi/FGD
1 Laporan Pendahuluan
2 Laporan Antara
4 Laporan Akhir
4-54
Picture 1 ...
USUL KONSULTAN MANAJEMEN PEMANTAUAN DAN EVALUASI
AN PERENCANAAN TERPADU
TEKN
IS
6 Prosiding Kegiatan
8 Ringkasan Eksekutif
9 Policy Brief
IV Pembahasan
1 Laporan Pendahuluan
2 Laporan Antara
3 Laporan Akhir
4-55
Picture 1 ...
USUL KONSULTAN MANAJEMEN PEMANTAUAN DAN EVALUASI
AN PERENCANAAN TERPADU
TEKN
IS
4-1
USUL KONSULTAN MANAJEMEN PEMANTAUAN DAN EVALUASI
AN PERENCANAAN TERPADU
TEKN
IS
4-1
USUL KONSULTAN MANAJEMEN PEMANTAUAN DAN EVALUASI
AN PERENCANAAN TERPADU
TEKN
IS
4-1