Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN

HIGIENE SANITASI DEPOT AIR MINUM ISI ULANG


(DAMIU) KECAMATAN LANGSA TIMUR
KOTA LANGSA

0leh :

M. Fajar Ramadhan 2511910001


Safna Adrilla 2511910007
Rizka Dwi Nardila 2511910009
Silfia Rahmi 2511910015
Nur Raihani 2511910027

PROGRAM STUDI S-1 KESEHATAN LINGKUNGAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BUSTANUL ULUM LANGSA
2022
i

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan PBL dengan judul :


HIGIENE SANITASI DEPOT AIR MINUM ISI ULANG
(DAMIU) KECAMATAN LANGSA TIMUR
KOTA LANGSA
dengan praktikan :
M. Fajar Ramadhan 2511910001
Safna Adrilla 2511910007
Rizka Dwi Nardila 2511910009
Silfia Rahmi 2511910015
Nur Raihani 2511910027

Telah disahkan pada tanggal :

Jumat, 19 Agustus 2022

Mengetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Lapangan/CI

(Deasy Amanda V, S.T., M.T) (Siti Maryam, Amd.Kes)

Ketua Prodi Kesehatan Lingkungan


STIKes Bustanul Ulum Langsa

(Deasy Amanda V, S.T., M.T)


ii

DAFTAR ISI

Halaman
Lembar Pengesahan..................................................................................... i
Daftar Isi....................................................................................................... ii
Daftar Tabel.................................................................................................. iv
Daftar Lampiran.......................................................................................... v
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang.............................................................................. 1
B. Tujuan........................................................................................... 2
C. Manfaat......................................................................................... 3
BAB II Analisis Situasi Umum UPTD Puskesmas Langsa Timur.
A. Lokasi............................................................................................ 4
B. Visi dan misi................................................................................. 5
C. Jumlah karyawan.......................................................................... 5
D. Waktu kerja................................................................................... 6
BAB III Analisis Situasi Khusus UPTD Puskesmas Langsa Timur.
A. Sarana Kesehatan Dan Sumber Daya............................................ 7
B. Pengertian Upaya Kesehatan Masyarakat...................................... 7
C. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial......................................... 7
D. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan.............................. 9
E. Upaya Penyehatan Air Minum...................................................... 11
BAB IV ANALISIS HYGIENE SANITASI DEPOT AIR MINUM
ISI ULANG (DAMIU) KECAMATAN LANGSA TIMUR
KOTA LANGSA
A. Program Kerja yang Dilakukan..................................................... 12
B. Metode Penelitian.......................................................................... 12
C. Hasil Penelitian.............................................................................. 14
iii

BAB V Analisis Kegiatan UPTD Puskesmas Langsa Timur.


A. Identifikasi Masalah Kegiatan PBL .............................................. 20
B. Solusi/Pemecahan Masalah............................................................ 20
BAB VI Penutup
A. Kesimpulan............................................................................. 22
B. Saran....................................................................................... 22
Daftar Pustaka....................................................................................... 24
Lampiran
iv

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 4.1. Kondisi Lingkungan Depot Air Minum Isi Ulang Di Kecamatan
Langsa Timur Kota Langsa..............................................................
Tabel 4.2. Higene Sanitasi Peralatan Depot Air Minum Isi Ulang Di
Kecamatan Langsa Timur Kota Langsa...........................................
Tabel 4.3. Higene Sanitasi Sumber Air Baku Depot Air Minum Isi Ulang
Di Kecamatan Langsa Timur Kota Langsa........................................

Tabel 4.4. Higene Karyawan (Penjamah) Depot Air Minum Isi Ulang Pada
6 Depot Di Kecamatan Langsa Timur Kota Langsa...........................
v

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1 : Laik Hygiene Sanitasi Depot Air Minum.......................... 25
Lampiran 2 : Dokumentasi...................................................................... 28
Lampiran 3 : Lembar Konsultasi Laporan PBL...................................... 30
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Air merupakan kebutuhan mutlak bagi kehidupan manusia dan makhluk
hidup lainnya. Badan manusia terdiri dari sekitar 65% air. Kehilangan air cukup
banyak dapat berakibat fatal atau bahkan mengakibatkan kematian. Setiap hari
manusia memerlukan 2,5-3 liter air untuk minum dan makan. Air sangat
diperlukan oleh tubuh manusia seperti halnya udara dan makanan. Manusia tidak
bisa bertahan hidup tanpa adanya air. Selain berguna untuk manusia, air pun
diperlukan oleh makhluk hidp lain misalnya hewan dan tumbuhan.
Air minum, tetap menjadi kebutuhan pokok setiap orang, kapanpun,
dimanapun. Karena itu bisnis air minum tetap bergairah, tetap prospek, apalagi
jika kualitas dan higienitas air tanah dikawasan tersebut tercemar dan rendah
kualitasnya. Air yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan dapat menyebabkan
gangguan bagi yang menkomsumsinya.
Air yang ada di bumi umumnya tidak dalam keadaan murni (H20),
melainkan mengandung berbagai bahan baik terlarut maupun tersuspensi
termasuk mikroba. Oleh karena itu sebelum dikonsumsi, air harus diolah terlebih
dahulu untuk menghilangkan dan menurunkan kadar bahan tercemar sampai pada
tingkat yang aman. Air bersih adalah air yang tidak berwarna, dan tidak berbau
belum tentu aman dikonsumsi.
Tidak dapat disangkal bahwa komposisi tubuh manusia dewasa sekitar 60-
70% terdiri dari air, sementara pada bayi hampir 80% tubuhnya terdiri dari air,
dan pada janin bahkan lebih dari 90% tubuhnya terdiri dari air. Air dibutuhkan
oleh semua bagian tubuh manusia untuk dapat melakukan aktivitasnya. Guna air
bagi tubuh antara lain : bahan pembentuk sel, bahan pembawa, pengatur suhu,
pelarut, pereaksi, pelumas dan sebagai bantalan/adsorber.
Kebutuhan ini merupakan peluang bisnis air minum isi ulang yang dapat
kita manfaatkan dengan membuka depot air minum isi ulang (DAMIU).
Menjalankan usaha ini bisa meraup keuntungan yang besar, karena masyarakat
banyak yang beralih menggunakan jasa depot pengisian air isi ulang tersebut.

1
2

Menurut SK Menperindag No. 651/MPP/KEP/10/2004 yang dimaksud


dengan depot air minum adalah usaha industri yang melakukan proses pengolahan
air baku menjadi air minum dan menjual langsung kepada konsumen.
Pemilik depot air minum merupakan orang yang paling bertanggung jawab
dalam mengelola usaha depot air minum. Oleh karena itu, pemilik harus
mengetahui hygiene sanitasi depot air minum. Higiene sanitasi adalah upaya
kesehatan untuk mengurangi atau menghilangkan faktor-faktor yang menjadi
penyebab terjadinya pencemaran terhadap air minum dan sarana yang digunakan
untuk proses pengolahan, penyimpanan, dan pembagian air minum. Higiene
sanitasi depot air minum isi ulang meliputi variabel tempat, peralatan, sumber air
baku, dan penjamah.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, masyarakat di Kecamatan
Langsa Timur saat ini sebagian besar menggunakan air produksi depot air minum
isi ulang untuk dikonsumsi karena tidak perlu dimasak, harganya murah dan
terdapat layanan antar sehingga tidak perlu membeli langsung ke depot meskipun
higiene dan sanitasi depot air minum isi ulang tersebut masih diragukan. Karena
depot-depot yang jumlahnya cukup banyak dan sangat rawan kecelakaan karena
faktor lokasi, penyajian, dan pewadahan (pengemasan) yang dilakukan secara
terbuka dengan menggunakan wadah botol galon plastik air minum kemasan isi
ulang, serta kurangnya pengetahuan pengelola tentang higiene sanitasi depot.
Bahkan rata-rata beberapa lokasi depot air minum isi ulang letaknya
dengan jalan raya, lingkungan sekitaran depot banyak bertebaran debu, dan
karyawan pengelolaan tidak menggunakan pakaian kerja dan tidak memiliki tutup
kepala. Sehingga dengan ini diperlukan upaya pembinaan dan pengawasan
higiene sanitasi yang memadai agar tidak berdampak buruk terhdap kesehatan
konsumen.

B. Tujuan PBL
1. Tujuan Umum
Kegiatan ini bertujuan untuk memeriksa hygiene sanitasi depot air
minum isi ulang (DAMIU) di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kecamatan
Langsa Timur, Kota Langsa.
3

2. Tujuan Khusus
a) Mendeskripsikan kondisi DAMIU di Kecamatan Langsa Timur, Kota
Langsa.
b) Memperoleh gambaran tentang proses produksi air isi ulang di
Kecamatan Langsa Timur, Kota Langsa
c) Mengetahui dan memahami cara pemeriksaan hingga dapat menilai
hygiene sanitasi DAMIU di Kecamatan Langsa Timur, Kota Langsa.

C. Manfaat PBL
1. Bagi Puskesmas
Hasil kegiatan PBL dapat memberi informasi yang terkait dengan
masalah DAMIU di Kecamatan Langsa Timur, Kota Langsa dan
memberi masukan mengenai alternatif pemecahan masalah, sehingga
membantu upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
2. Bagi Program Studi S-1 Kesehatan Lingkungan
a) Kegiatan PBL dapat meningkatkan kerjasama dengan instansi
pemerintah melalui kerjasama dari mahasiswa.
b) Melalui hasil PBL dapat diperoleh umpan balik yang berkaitan
dengan pengintegrasian mahasiswa dengan pembangunan
masyarakat, sehingga kurikulum Jurusan Kesehatan Lingkungan
lebih dapat disesuaikan Kegiatan PBL merupakan wujud dari
salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian
kepada masyarakat.
3. Bagi Mahasiswa
Kegiatan PBL memberikan pengalaman belajar kepada
mahasiswa, sehingga mampu menganalisis masalah DAMIU dan
mencari alternatif pemecahan masalah. Dengan demikian, maka
mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang sudah dipelajari selama
diperkuliahan secara langsung di masyarakat.
4

BAB II
ANALISIS SITUASI UMUM
UPTD PUSKESMAS LANGSA TIMUR

A. Lokasi
UPTD puskesmas langsa Timur terletak di Desa Alue Pineung tepatnya di
jalan Medan - Banda aceh Kecamatan Langsa Timur Kabupaten Langsa Kota,
Aceh. Luas wilayah kerja UPTD puskesmas Langsa Timur adalah 78,23 km 2
memiliki luas bangunan 1.380,96 m2 dengan luas tanah 5.513 m2. Pada tahun
2017 UPTD puskesmas langsa timur telah resmi terakreditasi dengan status
terakreditas madiyah, ini salah satu usaha dalam meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan diwilayah kecamatan Langsa Timur.
Jarak dan waktu tempuh ke puskesmas terjauh yaitu 5,4 km dari pusat kota
dan waktu tempuh menuju puskesmas 10-15 menit. Jalan yang ditempuh ke
puskesmas dapat dilalui oleh kendaraan dan tidak ada kendala untuk menjangkau
puskesmas.
UPTD puskesmas Langsa Timur terletak di kecamatan Langsa Timur yang
berbatasan dengan wilayah:
1. Sebelah Utara :Berbatasan dengan Selat Malaka
2. Sebelah Selatan :Berbatasan dengan Kabupaten Aceh Timur
3. Sebelah Timur :Berbatasan dengan Kecamatan Langsa Kota dan
Kecematan Langsa Lama
4. Sebelah Barat :Berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tamiang
Estimasi penduduk Kecamatan Langsa Timur Tahun 2019 sebesar 16.403
jiwa, terdiri dari 8.156 jiwa penduduk laki-laki dan 8.247 jiwa penduduk
perempuan. Angka tersebut merupakan hasil perhitungan yang dilakukan pusat
data dan informasi dinkes dengaan bimbingan badan pusat statistik.
Rasio jenis kelamin pada 2019 sebesar 98,9 yang artinya terdapat 98 laki-
laki diatara 98 perempuan. Data ini berguna untuk pengembangan perencanaan
pembagunan yang berwawasan gender, terutama yang berkaitan dengan
perimbangan pembangunan pada laki-laki secara adil.

4
5

B. Visi Dan Misi


1. Visi
Visi adalah suatu gambaran menantang tentang keadaan masa depan yang
berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan . visi berkaitan dengan pandangan
ke depan puskesmas langsa timur diarahkan agar dapat berkarya secara produktif,
inovatif, antisipatif sebagai rujukan pelayanan kesehatan pertama masyarakat.
Untuk mencapai sasaran pembangunan kesehatan dan dengan
mempertimbangkan perkembangan masalah serta kecenderungan masalah
kesehatan ke depan maka ditetapkan visi Puskesmas Langsa Timur.
Visi puskesmas adalah terwujudnya masyarakat kecamatan langsa timur
yang islami, sehat dan mandiri.
2. Misi
Misi UPTD Puskesmas Langsa Timur antara lain :
1. Mendorong terwujudnya kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
2. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
3. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang adil, bermutu, merata dan
terjangkau
4. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan.

C. Jumlah Karyawan
1. Sumber Daya Manusia
Jumlah seluruh karyawan puskesmas langsa timur adalah 102 orang
terdiri dari 78 PNS 8 tenaga kontrak dan 16 PTT
a. Berdasarkan pendidikan
1. S1 kedokteran umum : 4 orang
2. S1 kedokteran gigi : 1 orang
3. S1 keperawatan : 4 orang
4. S1 kesehatan masyarakat : 7 orang
5. D3 keperawatan : 12 orang
6. D3 perawat gigi : 3 orang
7. D3 analisis farmasi : 1 orang
8. D3 kebidanan : 33 orang
6

9. SPK : 6 orang
10. SMA : 6 orang

D. Waktu Kerja
Puskesmas Langsa Timur beroperasi mulai hari senin hingga jum’at,
dengan waktu kerja 8 jam/hari. Jam operasi dimulai pada pagi hari pukul 08:00
WIB, istirahat siang dimulai pukul 12:00 s.d 14.00 WIB dan selesai pada pukul
16:00 WIB.
Untuk ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD), jam kerja karyawan dibagi
menjadi 3 bagian/shift. Yaitu shift pagi dimulai jam 08.00 WIB, dilanjutkan shift
siang pukul 14.00 WIB kemudian shift malam dimulai pukul 20:00 WIB.
BAB III
ANANLISIS SITUASI KHUSUS
UPTD PUSKESMAS LANGSA TIMUR

A. Sarana Kesehatan Dan Sumber Daya


Sarana kesehatan yang terdapat di wilayah kerja Puskesmas Langsa Timur
adalah:
1. Puskesmas induk
2. 1 unit puskesmas pembantu
3. 1 unit mobil puskesmas keliling
4. 1 unit mobil ambulans
5. 14 unit puskesdes
6. 16 desa siaga
7. 19 posyandu
8. 95 orang kader posyandu terlatih.

B. Pengertian Upaya Kesehatan Masyarakat


Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas yang merupakan kepanjangan
dari UKM Puskesmas sebagaimana yang disebutkan dalam Pasal 1 Permenkes 75
Tahun 2014 tentang Puskesmas memiliki pengertian sebagai berikut: Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah
kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat. Selanjutnya
dalam pasal 36 disebutkan UKM Puskesmas dibagi menjadi 2 bagian yaitu UKM
Esensial dan UKM Pengembangan.

C. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial


Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial merupakan upaya
kesehatan yang wajib atau harus dilaksanakan oleh suatu puskesmas demi
mencapai Standar Pelayanan Minimal Kabupaten/Kota bidang kesehatan. UKM
Esensial ini terdiri dari:

7
8

1. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana


Bentuk-bentuk kegiatan dari upaya kesehatan ini adalah
penyuluhan Keluarga Berencana (KB), kunjungan rumah pada ibu pasca
salin dengan risiko, pelaksanaan Kegiatan Stimulasi, Deteksi, Intervensi
Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) pada anak pra sekolah.
2. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat   
Beberapa contoh kegiatan dalam upaya kesehatan ini adalah
penanganan dan pendampingan pada balita gizi buruk, penyuluhan Air
Susu Ibu (ASI) eksklusif, dan pemantauan tumbuh kembang anak melalui
Posyandu Balita di setiap pedukuhan.
3. Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit  
Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit dilakukan dengan
kegiatan pemantauan dan pendampingan pasien Tuberkulosis,
penyelidikan epidemiologi jika ditemukan kasus demam berdarah,
campak, diare atau penyakit lain yang memungkinkan terjadinya
penularan.
4. Upaya Penyehatan Lingkungan  
Kesehatan lingkungan dicapai melalui berbagai kegiatan, beberapa
diantaranya adalah pemantauan penggunaan air bersih, deklarasi stop BAB
sembarangan, pemantauan jentik secara berkala, pengelolaan sampah yang
terstandar, dan pemantauan tata kelola limbah di lingkungan rumah
maupun instansi.
5. Upaya Promosi Kesehatan  
Promosi perilaku hidup bersih dan sehat merupakan kunci dari
upaya peningkatan kesehatan masyarakat. Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) terdiri dari 10 indikator, yaitu : persalinan ditolong oleh
tenaga kesehatan, memberi bayi ASI eksklusif, menimbang balita setiap
bulan di Posyandu, menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan
sabun, penggunaan jamban sehat, pemberantasan jentik nyamuk,
mengkonsumsi sayur dan buah setiap hari, melakukan aktivitas fisik setiap
hari, dan tidak merokok. Kegiatan lain dari upaya promosi kesehatan
9

adalah pembinaan dan pendampingan posyandu balita dan posyandu


lansia.
10

6. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat  


Untuk pasien atau masyarakat yang membutuhkan perawatan di
rumah, Puskesmas langsa timur menyediakan pelayanan kunjungan
rumah oleh tenaga kesehatan yang sesuai dengan permasalahan pasien.
Upaya kesehatan ini juga bertujuan untuk menjangkau pasien yang
kesulitan mengakses layanan dalam gedung.

D. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan


Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan merupakan
upaya kesehatan masyarakat yang kegiatannya memerlukan upaya yang
sifatnya inovatif dan/atau bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi
pelayanan, disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan, kekhususan
wilayah kerja dan potensi sumber daya yang tersedia di masing-masing
Puskesmas.
1. Upaya Kesehatan Lansia  
Pelayanan kesehatan lanjut usia (lansia) bertujuan menyediakan
pelayanan kesehatan lanjut usia yang bermutu dan berkesinambungan di
puskesmas. Ketersediaan pelayanan ini diharapkan dapat meningkatkan
kesadaran para lanjut usia untuk membina kesehatannya secara mandiri,
meningkatkan kemampuan dan peran serta keluarga dan masyarakat dalam
menghayati dan mengatasi kesehatan, serta meningkatkan jenis dan
jangkauan pelayanan kesehatan lanjut usia.
2. Upaya Kesehatan Remaja  
Tahap remaja merupakan tahapan perkembangan yang unik dimana
terjadi masa peralihan dari seorang anak menjadi seorang dewasa. Tahapan
yang penuh dengan tantangan ini seringkali diikuti dengan munculnya
berbagai permasalahan, seperti pergaulan bebas yang mengarah pada
kehamilan di usia remaja, penggunaan Narkotika, Psikotropika dan obat
terlarang (NAPZA), ataupun kenakalan remaja lainnya. Untuk mendampingi
remaja dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya
pendampingan terhadap remaja, Puskesmas langsa timur menyediakan
11

pelayanan kesehatan remaja. Bentuk pelayanan kesehatan remaja ini


diwujudkan dalam program Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR).
3. Upaya Kesehatan Jiwa  
Permasalahan kesehatan jiwa menjadi keprihatinan bersama karena
menimbulkan beban psikologis, ekonomi, dan sosial pada individu maupun
keluarga. Namun permasalahan ini relatif belum mendapat penanganan yang
maksimal oleh tenaga kesehatan. Oleh karena itu, Pelayanan kesehatan jiwa
dirasa perlu diinisiasi untuk membantu memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan jiwa individu, keluarga dan masyarakat serta lingkungannya.
Upaya yang dilakukan antara lain upaya promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif kepada pasien gangguan jiwa, keluarga dan masyarakat.
4. Upaya Kesehatan Indera  
Kesehatan indera merupakan aspek penting untuk menunjang individu
menjalankan peran dan tanggung jawabnya secara optimal. Puskesmas
Langsa Timur menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan indera untuk
membantu masyarakat menyadari pentingnya menjaga kesehatan indera dan
mengetahui upaya pengobatan yang tepat untuk mengatasi permasalahan
kesehatan indera. Pelayanan kesehatan indera merupakan upaya
pengembangan dari UKM esensial yang menjadi salah satu kekhasan
Puskesmas Langsa Timur.
5. Upaya Kesehatan Sekolah  
Upaya Kesehatan Sekolah (UKS) bertujuan untuk meningkatkan
kesehatan siswa dan lingkungan sekolah. UKS menjalankan fungsinya
berpedoman pada Trias UKS, yaitu :
a. Pelayanan kesehatan, bentuk kegiatannya adalah pemeriksaan siswa sakit
dan screening kesehatan untuk siswa kelas 1
b. Pendidikan kesehatan, bentuk kegiatannya adalah penyuluhan kesehatan
kepada siswa
c. Penyehatan lingkungan, bentuk kegiatannya adalah pengelolaan sampah dan
upaya kesehatang lingkungan.
6. Upaya Kesehatan Olahraga  
12

Saat ini, perhatian masyarakat tidak hanya tertuju pada pengendalian


penyakit menular tetapi juga pencegahan dari penyakit tidak menular, seperti
hipertensi dan diabetes mellitus. Penyakit tidak menular ini sebagian besar
disebabkan oleh faktor gaya hidup individu yang tidak sehat. Salah satu
upaya untuk mengatasi hal ini adalah dengan memiliki kebiasaan berolahraga
secara rutin.
Upaya kesehatan olahraga adalah salah satu program pengembangan
UKM yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat melalui
olahraga. Puskesmas Langsa Timur mengadakan kegiatan senam untuk
karyawan dan masyarakat umum setiap Kamis pukul 07.30. Kegiatan lainnya
adalah tes kebugaran untuk karyawan, masyarakat dan calon haji yang
dilaksanakan 1 (satu) tahun sekali.

E. Upaya Penyehatan Air Minum


Setiap penyelenggara air minum wajib menjamin air minum yang
diproduksinya aman bagi kesehatan (Depkes, 2010). Dan untuk menjaga
kualitas air minum tersebut agar aman dikonsumsi masyarakat maka
tempat yang terjamin hygiene dan sanitasinya, tenaga kerja yang sehat,
berperilaku bersih dan sehat serta peralatan yang direkomendasikan aman
serta air baku yang berasal dari sumber air baku yang berasal dari sumber
air bersih dan pengawasan yang terus menerus dapat menjamin mutu air
minum produksi depot air minum sehat dan aman (Depkes, 2006).
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Bakteriologis Depot Air Minum Hygiene
sanitasi depot air minum adalah upaya untuk mengendalikan faktor resiko
terjadinya kontaminasi yang berasal dari tempat, peralatan dan penjamah terhadap
air minum agar aman dikonsumsi.
BAB IV
ANALISIS HYGIENE SANITASI DEPOT AIR MINUM ISI ULANG
(DAMIU) KECAMATAN LANGSA TIMUR KOTA LANGSA

A. Program Kerja yang Dilakukan


Menganalisis DAMIU yang berlokasi di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Kecamatan Langsa Timur, Kota Langsa. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari
Senin, 8 Agustus 2022 pukul 10:00 WIB s/d selesai. Kegiatan yang dilakukan
mahasiswa/i yaitu menganalisis hygiene sanitasi berupa peralatan yang digunakan,
tempat depot air minum isi ulang, penjamah atau karyawan, dan sumber air baku
dan air minum.

B. Metode Praktek
Metode kegiatan praktek yang dilakukan pada Depot Air Minum Isi Ulang di
Gampong Buket Rata, Desa Alue Pineung Timur, Desa Alue Merbau, Kecamatan
Langsa Timur, Kota Langsa meliputi:
1. Jenis Kegiatan Praktek
Kegiatan ini bersifat observasi dengan pendekatan deskriptif yaitu ingin
mengetahui kondisi depot air minum isi ulang ditinjau dari higiene sanitasi,
dengan hanya melakukan observasi dan pengukuran variabel yang
dikumpulkan pada satu titik waktu tertentu di seluruh populasi sampel.
2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam kegiatan ini, yaitu:
a. Wawancara
Pengambilan dan melalui wawancara atau lisan langsung dengan sumber
datanya.
b. Dokumentasi
Pengambilan data dokumen tertulis maupun elektronik, dokumen
diperlukan untuk mendukung kelengkapan data yang lain.
3. Populasi dan Sampel Praktek
Populasi dan sampel dalam kegiatan ini, yaitu:
a. Populasi

12
Dalam kegiatan ini populasi target adalah total depot air minum isi ulang
di wilayah Kecamatan Langsa Timur, Kota langsa yang berjumlah 6 depot.

13
13

b. Sampel
Sampel kegiatan ini adalah depot air minum isi ulang dan karyawan
depot air minum isi ulang di Kecamatan Langsa Timur, Kota Langsa. Teknik
pengambilan sampel adalah total sampling.
4. Objek Kegiatan Praktek
Adapun objek kegiatan ini adalah 6 depot air minum yang ada di
Kecamatan Langsa Timur, yaitu:
a. Ilham Water (Desa Alue Merbau)
b. R.O Ujung Blang (Desa Alue Merbau)
c. Bilal Water (Desa Alue Merbau)
d. Zikra (Desa Alue Pineung Timur)
e. Heru Water (Desa Alue Pineung Timur)
f. Mahabbah (Gampong Buket Rata)
5. Alat Pengumpul Data
Pada kegiatan ini alat pengumpul data atau sebagai instrumenya
menggunakan checklist, pedoman wawancara, hingga kamera untuk
mengambil gambar atau untuk merekam gambar yang telah ditentukan.
6. Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan dengan teknik manual. Dan data yang
diperoleh ditabulasi dan dianalisis secara deskriptif dengan cara merujuk pada
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 43 Tahun 2014 tentang Higiene Sanitasi
Depot. Masing masing elemen diperiksa apakah memenuhi persyaratan yang
ditetapkan dalam persyaratan Laik Hygiene Sanitasi Depot Air Minum jika
elemen yang diperiksa memenuhi persyaratan Laik Hygiene Sanitasi Depot
Air Minum maka kolom diisi sesuai dengan jumlah depot yang memenuhi.
Jika elemen yang diperiksa tidak memenuhi persyaratan Laik Hygiene
Sanitasi Depot Air Minum atau kondisi depot air minum tidak sesuai dengan
kalimat pernyataan maka kolom diisi dengan jumlah depot air minum yang
tidak memenuhi. Masing masing elemen diperiksa berdasarkan cara proses
mengolah depot air minum yang baik untuk Depot Air Minum yang baik.
14

C. Hasil Praktek
1. Kondisi Lingkungan Depot Air Minum isi Ulang
Kondisi lingkungan depot air minum isi ulang pada 6 depot yang ada di
Kecamatan Langsa Timur, Kota Langsa terlihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1
Kondisi Lingkungan Depot Air Minum Isi Ulang
Di Kecamatan Langsa Timur Kota Langsa

Hasil Praktek

Memenuhi Tidak Memenuhi


No Tempat
syarat Syarat
N N
1. Lokasi bebas dari
pencemaran dan penularan 2 4
penyakit
2. Bangunan kuat, aman, dan mudah
6 0
pemeliharaannya
3. Lantai kedap air,
permukaan rata, halus,
tidak licin, tidak retak,
2 4
tidak menyerap debu, dan
mudah dibersihkan, serta
kemiringan cukup landai
4. Dinding kedapair,
permukaan rata, halus,
tidak licin, tidak retak,
tidak menyerap debu, dan 2 4
mudah dibersihkan, serta
warna yang terang dan
cerah
5. Atap dan langit-langit harus
3 3
kuat, anti tikus, mudah
15

dibersihkan, tidak
menyerap debu, permukaan
rata, dan berwarna terang,
serta mempunyai
ketinggian cukup
6. Tata ruang terdiri atas
ruang proses pengolahan,
penyimpanan, pembagian
0 6
/penyediaan, dan ruang
tunggu
pengunjung/konsumen
7. Pencahayaan cukup terang
untuk bekerja, tidak
3 3
menyilaukan dan tersebar
secara merata
8. Ventilasi menjamin
Peredaraan /pertukaran 0 6
udara dengan baik
9 Kelembaban udara dapat
memberikan mendukung
kenyamanan dalam 2 4
melakukan
pekerjaan/aktivitas
10 Memiliki akses kamar
0 6
mandi dan jamban
11 Terdapat saluran
pembuangan air limbah
1 5
yang alirannya lancar dan
tertutup
12 Terdapat tempat sampah
0 6
yang tertutup
13 Terdapat tempat cuci 0 6
16

tangan yang dilengkapi air


mengalir dan sabun
14 Bebas dari lalat 3 3
Dari tabel 4.1. Dapat di lihat bahwa 6 depot air minum isi ulang yang
ada di Kecamatan Langsa Timur Kota Langsa kondisi lingkungannya sudah
memenuhi syarat dari segi bangunan. Namun untuk lokasi, lantai, dinding, dan
kelembapan hanya Depot Mahabbah (Gampong Buket Rata) dan Depot Heru
Water (Desa Alue Pineung Timur) yang memenuhi syarat. Kemudian pada
kondisi atap dan langit-langit, pencahayaan, serta bebas dari lalat yang
memenuhi syarat adalah Depot Mahabbah (Gampong Buket Rata), Depot Heru
Water (Desa Alue Pineung Timur) dan Depot Zikra (Desa Alue Pineung
Timur). Untuk saluran pembuangan air limbah yang tertutup dan lancar hanya
Depot Mahabbah (Gampong Buket Rata) yang memenuhi syarat. Dan ada juga
yang tidak memenuhi syarat yaitu tidak terdapat tata ruang pengolahan air
minum, fasilitas kamar mandi dan jamban, tidak terdapat ventilasi, tidak
terdapat tempat sampah, dan tidak terdapat tempat cuci tangan yang dilengkapi
dengan air mengalir serta sabun pada 6 depot di Kecamatan Langsa Timur
Kota Langsa.

2. Hygiene sanitasi peralatan depot air minum isi ulang


Higene sanitasi peralatan depot air minum isi ulang pada 6 depot yang
ada di Kecamatan Langsa Timur, Kota Langsa terlihat pada tabel 4.2
Tabel 4.2
Higene Sanitasi Peralatan Depot Air Minum Isi Ulang
Di Kecamatan Langsa Timur Kota Langsa
Hasil Praktek
Tidak
Memenuhi
No. Peralatan memenuhi
syarat
syarat
N N
1. Peralatan yangdigunakan terbuat dari 6 0
bahan tara pangan
17

2. Mikrofilter dan peralatan desinfeksi 6 0


masih dalam masa pakai /tidak
kadaluarsa
3. Tandon air baku harus tertutup dan 6 0
terlindung
4. Wadah / botol galon sebelum 5 1
pengisian dilakukan pembersihan
5. Wadah/galon yang telah diisi air 5 1
minum harus langsung diberikan
kepada konsumen dan tidak boleh
disimpan pada DAM lebih dari 1x24
jam
6. Melakukan sistem pencucian terbalik 6 0
(back washing) secara berkala
mengganti tabung macro filter
7. Terdapat lebih dari satu mikro filter 6 0
(μ) dengan ukuran berjenjang
8. Terdapat peralatan sterilisasi, berupa 6 0
ultra violet dan atau ozonisasi dan
atau peralatan disinfeksi lainnya yang
berfungsi dan digunakan secara benar
9. Ada fasilitas pencucian dan pembilasan 5 1
botol (galon)
10. Ada fasilitas pengisian botol (galon) 6 0
dalam ruangan tertutup
11. Tersedia tutup botol baru yang bersih 6 0

Dari tabel 4.2. Dapat dilihat bahwa 6 depot air minum isi ulang yang
ada di Kecamatan Langsa Timur, Kota Langsa memenuhi syarat pada bagian
peralatan yang terbuat dari bahan tara pangan, microfilter yang tidak
kadaluarsa, tandon air tertutup dan terlindung, melakukan system pencucian
terbalik, terdapat lebih dari satu mikro filter, terdapat peralatan sterilisasi,
fasilitas pengisian botol di ruangan tertutup, dan tersedia tutup botol yang
18

baru dan bersih. Namun pada Depot Heru Water (Desa Alue Pineung Timur)
tidak memenuhi syarat karena tidak ada fasilitas pencucian dan pembilasan
galon, wadah yang telah diisi disimpan lebih dari 1x24 jam di depot, dan
hanya melakukan pembersihan terbalik pada galon sebelum pengisian air.

3. Sumber Air Baku Depot Air Minum Isi Ulang


Sumber air baku depot air minum isi ulang pada 6 depot yang ada di
Kecamatan Langsa Timur, Kota Langsa terlihat pada tabel 4.3.
19

Tabel 4.3
Higene Sanitasi Sumber Air Baku Depot Air Minum Isi Ulang
Di Kecamatan Langsa Timur Kota Langsa
Hasil Praktek
Tidak
Memenuhi
No. Sumber Air Baku memenuhi
syarat
syarat
N N
1. Bahan baku memenuhi persyaratan fisik, 6 0
mikrobiologi dan kimia standar
2. Pengangkutan air baku memiliki surat 6 0
jaminan pasok air baku
3. Kendaraan tangki terbuat dari bahan 6 0
yang tidak dapat melepaskan zat-zat
beracun kedalam air/harus tara pangan
4. Ada bukti tertulis/sertifikat sumber air 6 0
5. Pengangkutan air baku paling lama 12 6 0
jam ke depot air minum
6. Pengangkutan air baku paling lama 12 6 0
jam ke depot air minum
7. Kualitas air minum yang dihasilkan 6 0
memenuhi persyaratan fisik,
mikrobiologi dan kimia standar yang
sesuai standar baku mutu atau
persyaratan kualitas air minum
Dari tabel 4.3. Dapat dilihat bahwa 6 depot air minum isi ulang yang
ada di Kecamatan Langsa Timur, Kota Langsa semua higene sanitasi
sumber air bakunya 100% memenuhi syarat karena diambil dari 1 sumber
yang sama yaitu air tanah di Desa Lengkong yang telah teruji baik sebelum
diedarkan.

4. Higene Karyawan Depot Air Minum Isi Ulang


20

Kondisi higene karyawan (penjamah) depot air minum isi ulang pada
6 depot yang ada di Kecamatan Langsa Timur Kota Langsa terlihat pada tabel
4.4

Tabel 4.4
Higene Karyawan (Penjamah) Depot Air Minum Isi Ulang Pada 6
Depot Di Kecamatan Langsa Timur Kota Langsa
Hasil Praktek
Tidak
Memenuhi meme
No. Karyawan syarat nuhi
syarat
N N
1. Sehat dan bebas dari penyakit 6 0
menular
2. Tidak menjadi pembawa 6 0
kuman penyakit
3. Berperilaku higiene dan sanitasi 0 6
setiap melayani konsumen
4. Selalui mencuci tangan dengan sabun 0 6
dan air mengalir setiap melayani
konsumen
5. Menggunakan pakaian 6 0
kerja yang bersih dan rapi
6. Melakukan pemeriksaan kesehatan 0 6
secara berkala minimal 1 (satu) kali
dalam setahun
7. Operator/penanggung jawab/pemilik 0 6
memiliki sertifikat telah mengikuti
kursus higiene sanitasi depot air
minum

Dari tabel 4.4 Dapat dilihat bahwa 6 depot air minum isi ulang
yang ada di Kecamatan Langsa Timur, Kota Langsa untuk syarat penjamah
21

ada beberapa syarat yang tidak terpenuhi yaitu tidak berperilaku hygiene
saat melayani konsumen, tidak mencuci tangan sebelum melayani
konsumen, tidak melakukan pemeriksaan Kesehatan secara berkala dan
tidak memiliki sertifikat hygiene sanitasi depot air minum.
BAB V
ANALISIS KEGIATAN

A. Identifikasi Masalah
Berdasarkan kegiatan yang dilakukan, mahasiswa/i dapat menyimpulkan
bahwa terdapat masalah terkait dengan kegiatan yang dilakukan seperti:
1. Pada obsevasi DAMIU ditemukan bahwa beberapa depot dari enam tempat
DAMIU yang ada di Kecamatan Langsa Timur, Kota Langsa yang tidak
memenuhi syarat adalah DAMIU Ilham Water, R.O Ujung Blang, dan Bilal
Water yang ketiganya berada di Desa Alue Merbau serta DAMIU Zikra
Water yang berada di Desa Alue Pineung Timur. Keempat DAMIU tersebut
tidak memenuhi syarat hygiene sanitasi Damiu berdasarkan penilaian dari laik
hygiene sanitasi permenkes No.43 Tahun 2014, dimana syarat yang tidak
terpenuhi meliputi sampah yang tidak tertutup dan tidak ada tempat cuci
tangan yang dilengkapi air mengalir dan sabun, tata ruang tidak terpisah
antara ruang proses pengolahan, penyimpanan, pembagian atau peyediaan,
dan ruang tunggu pengunjung atau konsumen, kemudian ventilasi tidak
tersedia serta terdapat tanda-tanda keberadaan vector seperti lalat, tidak
memenuhi syarat karena tidak ada fasilitas pencucian dan pembilasan galon,
wadah yang telah diisi disimpan lebih dari 1x24 jam di depot, dan hanya
melakukan pembersihan terbalik pada galon sebelum pengisian air.
2. Penjamah atau karyawan pada DAMIU yang ada di Kecamatan Langsa
Timur, Kota Langsa ada yang tidak memenuhi syarat pada saat melayani
konsumen, penjamah tidak berperilaku hygiene dan sanitasi saat melayani
konsumen, tidak mencuci tangan sebelum melayani konsumen, tidak
melakukan pemeriksaan Kesehatan secara berkala dan tidak memiliki
sertifikat hygiene sanitasi depot air minum.

B. Solusi/Pemecahan Masalah
Berdasarkan permasalah yang telah ditentukan, mahasiswa/i dapat
memberikan masukan terkait permasalahan tersebut, meliputi:

20
21

1. Bagi pemilik depot air minum isi ulang di Kecamatan Langsa Timur, Kota
Langsa harus melengkapi fasilitas didepot, seperti menyediakan tepat sampah
tertutup, tempat cuci tangan yang dilangkapi sabun dan air mengalir serta
penyediaan ventilasi pada bangunan agar memberikan kenyamanan bagi
konsumen. Pemilik depot air minum isi ulang di Kecamatan Langsa Timur,
Kota Langsa sebaiknya tidak menyimpan galon yang berisi air minum selama
1x24 jam di DAM.
2. Bagi penjamah sebelum melayani konsumen harus mencuci tangan dengan
sabun dan air mengalir serta mengikuti kursus hygiene sanitasi depot air
minum untuk mendapatkan sertifikat hygiene sanitasi depot air minum.
3. Tenaga kesehatan khususnya tenaga kesehatan lingkungan UPTD Puskesmas
Langsa Timur, Kota Langsa harus secara rutin melakukan pemeriksaan agar
kualias air minum pada depot air minum isi ulang tetap terjamin dan
memenuhi baku mutu syarat yang telah ditetapkan.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pemeriksaan pada depot air minum isi ulang di Kecamatan
Langsa Timur, Kota Langsa didapatkan hasil dari seluruh data yang telah
dikumpulkan bahwasannya:
1. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan di depot air minum isi ulang
Kecamatan Langsa Timur, Kota Langsa beberapa sudah termasuk baik yaitu
DAMIU Mahabbah yang terletak di Gampong Buket Rata dan DAMIU Heru
Water di desa Alue PineungTimur, namun beberapa DAMIU yang harus
meningkatkan komponen yang belum tersedia atau belum digunakan
sebagaimana harusnya yaitu DAMIU Ilham Water, R.O Ujung Blang, dan
Bilal Water yang ketiganya berada di Desa Alue Merbau serta DAMIU Zikra
Water yang berada di Desa Alue Pineung Timur, hal ini guna memenuhi
syarat kesehatan yang telah ditetapkan untuk hygiene sanitasi depot air
minum isi ulang.
2. Pemeriksaan ini dilakukan dengan laik hygiene sanitasi depot air minum yang
tertera pada Peraturan Menteri Kesehatan Repuplik Indonesia Nomor 43
Tahun 2014 Tentang Hygene Sanitasi Depot Air Minum sebagai pedoman
pemeriksaan.
3. Puskesmas Langsa Timur khususnya pada petugas kesehatan lingkungan
melakukan pemeriksaan secara rutin terhadap depot air minum isi ulang yang
ada di wilayah kerja Kecamatan Langsa Timur.

B. Saran
Setelah melakukan kegiatan PBL maka mahasiswa/i dapat memberikan
masukan terkait permasalahan yang terdapat di depot air minum isi ulang di
Kecamatan Langsa Timur, Kota Langsa antara lain:
1. Bagi pengusaha depot air minum isi ulang yang ada di Kecamatan Langsa
Timur, Kota Langsa diharapkan mempertahankan aspek-aspek higiene
sanitasi depotnya yang memenuhi syarat kesehatan agar konsumen aman
meminum air produksi depotnya.

22
23

2. Kondisi depot air minum isi ulang yang tidak memenuhi syarat sebaiknya
pengusaha depot membuat ventilasi yang luasnya 10% dari luas ruang depot,
tempat cuci tangan yang dilengkapi dengan sabun dan air mengalir,
menyediakan tempat sampah yang tertutup, dan menyediakan pakaian kerja
yang bersih dan rapi, serta melengkapi mesin dan peralatan produksi dengan
tahap-tahap penyaringan serta mencuci wadah (galon) dengan air bersih
bersuhu 60-85ºC dan menggunakan deterjen yang diperlukan.
3. Bagi Dinas Kesehatan Kota Langsa atau UPTD Puskesmas Langsa Timur
sebagai instansi berwenang disarankan melakukan pengawasan dan
pembinaan lebih ketat terhadap pengusaha dan karyawan depot air minum isi
ulang yang ada di Kecamatan Langsa Timur, Kota Langsa serta mengadakan
kursus tentang bagaimana menjamah makanan dan minuman yang memenuhi
syarat kesehatan agar mutu produk yang dihasilkan terkontrol dengan baik
dan sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan.
4. Bagi para konsumen untuk mengolah kembali air minum dari depot sebelum
dikonsumsi misalnya dengan cara perebusan hingga mendidih agar aman
dikonsumsi.
24

DAFTAR PUSTAKA

Abdilanov, D., Hasan, W., Marsaulina, I. (2012). Pelaksanaan Penyelenggaraan


Hygiene Sanitasi dan Pemeriksaan Kualitas Air Minum pada Depot
Air Minum Isi Ulang di Kota Padang Tahun 2012.
Depkes RI, 2006. Kemenkes RI. Pedoman Pelaksanaan Penyelenggaraan
Hygiene Sanitasi Depot Air Minum, Dirjen Penyehatan Lingkungan,
Jakarta.
Felicia, Ghina Ajeng.2020. Laporan Praktikum Pemeriksaan Depot Ar Minum Isi
Ulang (DAMIU). Politeknik Kesehatan Kemenkes Palembang.
Keputausan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No.
651/MPP/Kep/10/2004 tentang Persyaratan Teknis Depot Air Minum
dan Perdagangan.
Peraturan Menteri Kesehatan Repuplik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 Tentang
Hygene Sanitasi Depot Air Minum
Purba I.O.2011. Pelaksanaan Penyelenggaraan Hygiene Sanitasi Depot di
Kecamatan Medan Johor Skripsi, Universitas Sumatra Utara Medan
Prihatini, Rohmania.2012. Kualitas Air Minum Isi Ulang pada Depot Air Minum
di wilayah Kabupaten Bogor Tahun 2008-2011, Skripsi, UI.
Sembiring FY. 2008. Manajemen Pengawasan Sanitasi Lingkungan dan Kualitas
Bakteriologis Pada Depot Air Minum Isi Ulang Kota Batam.USU.
Suprihatin B., & R.A (2008). Hygiene Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang di
Kecamatan Tanjung Redep Kabupaten Berau Kalimantan TImur.
Jurnal Kesehatan Lingkungan, Volume 4(No.2),81-88
25

Lampiran 1. Laik Hygiene Sanitasi Depot Air Minum


PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUPLIK INDONESIA
NOMOR 43 TAHUN 2014
TENTANG HYGENE SANITASI DEPOT AIR MINUM

INSPEKSI SANITASI DEPOT AIR MINUM (DAM)

1. Nama DAM :
2. Nama Pemilik/Penanggung jawab :
3. Alamat DAM :
4. Tanggal/Bulan/Tahun mulai beroperasi :
5. Lokasi/tempat sumber air baku :
6. Jarak dari sumber air baku :
7. Luas bangunan :

T
a
n B
d o
Objek a b Uraian Hasil
o
( t

)
I. Tempat
1 2 Lokasi bebas dari pencemarandan
penularan penyakit
2 2 Bangunan kuat, aman, mudah dibersihkan dan
mudah pemeliharaannya
3 2 Lantai kedap air, permukaan rata, halus, tidak
licin, tidak retak, tidak menyerap debu, dan
mudah dibersihkan, serta kemiringan cukup
landai
4 2 Dinding kedap air, permukaan rata, halus, tidak
licin, tidak retak, tidak menyerap debu, dan
mudah dibersihkan, serta warna yang terang dan
cerah
5 2 Atap dan langit-langit harus kuat, anti tikus,
mudah dibersihkan, tidak menyerap debu,
permukaan rata, dan berwarna terang, serta
mempunyai ketinggian cukup
26

6 2 Tata ruang terdiri atas ruang proses


pengolahan,penyimpanan,pembagian/penyediaan
, dan ruang tunggu pengunjung/konsumen
7 2 Pencahayaan cukup terang untuk bekerja, tidak
menyilaukan dan tersebar secara
merata

8 2 Ventilasi menjamin peredaraan/pertukaran udara


dengan baik
9 2 Kelembaban udara dapat memberikan
mendukung kenyamanan dalam melakukan
pekerjaan/aktivitas
1 2 Memiliki akses kamar mandi dan jamban
0

1 2 Terdapat saluran pembuangan air limbah yang


1 alirannya lancar dan tertutup

1 2 Terdapat tempat sampah yang tertutup


2

1 2 Terdapat tempat cuci tangan yang dilengkapi air


3 mengalir dan sabun

1 2 Bebas dari tikus, lalat dan kecoa.


4

II. Peralatan
1 3 Peralatan yang digunakan terbuat dari bahan
5 tara pangan
.
1 3 Mikrofilter dan peralatan desinfeksi masih dalam
6 masa pakai/tidak kadaluarsa
.
1 2 Tandon air baku harus tertutup dan
7 terlindung
.
1 2 Wadah/botolgalon sebelum pengisian dilakukan
8 pembersihan
.
1 2 Wadah/galon yang telah diisi air minum harus
9 langsung diberikan kepada konsumen dan tidak
. boleh disimpan pada DAM lebih dari 1x24 jam
2 3 Melakukan sistem pencucian terbalik
0 (back washing)secara berkala mengganti
. tabung macro filter
2 3 Terdapat lebih dari satu mikro filter (μ) dengan
27

1 ukuran berjenjang
.
2 5 Terdapat peralatan sterilisasi, berupa ultra violet
2 dan atau ozonisasi dan atau peralatan disinfeksi
. lainnya yang berfungsi dan digunakan secara
benar
2 2 Ada fasilitas pencucian dan pembilasan botol
3 (galon)
.
2 2 Ada fasilitas pengisian botol (galon) dalam
4 ruangan tertutup
.
2 2 Tersedia tutup botol baru yang bersih
5
.
III. Penjamah
2 3 Sehat dan bebas dari penyakit menular
6
.
2 3 Tidak menjadi pembawa kuman penyakit
7
.
2 2 Berperilaku higiene dan sanitasi setiap melayani
8 konsumen
.
2 2 Selalui mencuci tangan dengan sabun dan air
9 mengalir setiap melayani konsumen
.
3 2 Menggunakan pakaian kerja yang bersih
0
.
dan rapi
3 3 Melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala
1 minimal 1 (satu) kali dalam setahun
.
3 3 Operator/penanggung jawab/pemilik memiliki
2 sertifikat telah mengikuti kursus higiene sanitasi
. depot air minum
Iv. Air Baku Dan Air Minum
3 5 Bahan bakumemenuhi persyaratanfisik,
3 mikrobiologi dan kimia standar
.
3 2 Pengangkutan air baku memiliki surat
4 jaminan pasok air baku
.
3 3 Kendaraan tangki air terbuat dari bahan
5 yang tidak dapat melepaskan zat-zat
. beracun kedalam air/harus tara pangan
3 2 Ada bukti tertulis/sertifikat sumber air
6
.
28

3 3 Pengangkutan air baku paling lama 12


7 jam sampai ke depot air minum dan selama
. perjalanan dilakukan desinfeksi
3 10 Kualitas Air minumyang dihasilkan memenuhi
8 persyaratan fisik, mikrobiologi dan kimia standar
. yang sesuai standar baku mutu atau persyaratan
kualitas air
minum
100
29

Lampiran 2. Dokumentasi

Tampak depan depot air minum isi


ulang

Serah Terima dengan Ketua Tata


Usaha

Tempat sterilisasi dan ozonisasi Tendon air

Filter 1 dan 2 Filter 3


30

Tampak langit-langit Wadah tutup botol galon

Saluran pembuangan air limbah Foto bersama saat observasi di


DAMIU Kecamatan Langsa Timur

Penyerahan Cenderamata kepada


UPTD Puskesmas Langsa Timur

Tim PBL UPTD Puskesmas Langsa


Timur
31

Lampiran 3. Lembar Konsultasi Laporan PBL


LEMBAR KONSUL LAPORAN PBL
MAHASISWA/I PRODI S-1 KESEHATAN LINGKUNGAN
STIKes BUSTANUL ULUM LANGSA

TEMPAT DINAS : UPTD PUSKESMAS LANGSA TIMUR


RUANGAN : PROGRAM
JUDUL LAPORAN : DAMIU MAHABBAH GAMPONG BUKET RATA
KECAMATAN LANGSA TIMUR KOTA LANGSA
PEMBIMBING : SITI MARYAM, Amd.Kes

BIMBINGAN YANG
NO HARI/TANGGAL PARAF
DIBERIKAN

LANGSA, AGUSTUS 2022


Ketua Prodi S-1 Kesehatan Lingkungan
STIKes Bustanul Ulum Langsa

(DEASY AMANDA V, S.T., M.T)


32

LEMBAR KONSUL LAPORAN PBL


MAHASISWA/I PRODI S-1 KESEHATAN LINGKUNGAN
STIKes BUSTANUL ULUM LANGSA

TEMPAT DINAS : UPTD PUSKESMAS LANGSA TIMUR


RUANGAN : PROGRAM
JUDUL LAPORAN : DAMIU MAHABBAH GAMPONG BUKET RATA
KECAMATAN LANGSA TIMUR KOTA LANGSA
PEMBIMBING : DEASY AMANDA V, S.T., M.T

BIMBINGAN YANG
NO HARI/TANGGAL PARAF
DIBERIKAN

LANGSA, AGUSTUS 2022


Ketua Prodi S-1 Kesehatan Lingkungan
STIKes Bustanul Ulum Langsa

(DEASY AMANDA V, S.T., M.T)

Anda mungkin juga menyukai