OLEH :
MEILANI A NOVISTA
NIM. 221613252456
Laporan Praktik Lapangan ini telah diperiksa dan disetujui sebagai hasil kegiatan
PKL untuk memenuhi persyaratan mata kuliah Program Alih Jenjang Kesehatan
Malang, …………….
Kaprodi S1 Kesehatan
Lingkungan
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan yang
berjudul “Inspeksi hygiene sanitasi depot air minum, sekolah dan pangkas rambut
keadaan dan sanitasi di setiap depot air minum, sekolah dan pangkas rambut
Puskesmas Lubuk Pinang. Penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan yang
terimakasih kepada :
7. Orang tua yang telah memberikan dukungan baik materi maupun motivasi.
Penulis menyadari bahwa laporan ini belum sempurna. Oleh karena itu, kami
Penulis
DAFTAR ISI
COVER
COVER DALAM....................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL.................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................viii
BAB I PENDAHULAN..........................................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................................3
BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................................23
BAB V PENUTUP................................................................................................30
5.1 Kesimpulan...................................................................................................30
5.2 Saran.............................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................31
LAMPIRAN..........................................................................................................33
DAFTAR TABEL
o n
o n
o n
2 Dokumentasi 3
BAB I
PENDAHULAN
Air merupakan kebutuhan yang mendasar dan sangat diperlukan oleh manusia,
keperluan hidup seperti minum, mandi, memasak, mencuci dan keperluan lainnya.
Kebutuhan akan air untuk keperluan sehari-hari berbeda untuk tiap tempat dan
tiap tingkatan kehidupan artinya semakin tinggi taraf kebutuhan hidup manusia,
semakin meningkat pula jumlah air yang diperlukan (Suriawiria 1996). Menurut
Peraturan Menteri Kesehatan (PERMENKES) No. 492 Tahun 2010, Air minum
adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang
meningkat, salah satu penyebabnya adalah pencemaran air tanah yang semakin
parah hingga saat ini. Air minum isi ulang adalah salah satu jawaban pemenuhan
kebutuhan air minum masyarakat yang murah dan praktis. Hal ini yang menjadi
alasan mengapa masyarakat memilih air minum isi ulang untuk dikonsumsi. Air
minum isi ulang adalah salah satu jenis air minum yang dapat langsung diminum
tanpa dimasak terlebih dahulu, karena telah mengalami proses pemurnian baik
secara penyinaran ultraviolet, ozonisasi, ataupun keduanya. Pada era sekarang ini
semakin meningkat. Seiring dengan hal tersebut maka dewasa ini semakin
menjamur pula depot air minum isi ulang (DAMIU) yang menyediakan air siap
2
minum. Namun tidak semua depot air minum isi ulang (DAMIU) dikelola dengan
persyaratan kualitas air minum baik parameter fisika, kimia maupun biologi.
Parameter fisika adalah salah satu parameter yang digunakan untuk mengukur
kadar kualitas air yang berhubungan dengan fisika seperti suhu, kecepatan arus,
kecerahan dan tinggi air, kecerahan, kedalaman, warna air, kekeruhan, salinitas,
Parameter kimia adalah parameter yang sangat penting untuk menentukan air
mikroorganisme seperti bakteri coli, virus, bentos dan plakton. Organisme yang
peka akan mati di lingkungan air yang tercemar. Bakteri patogen yang
lain. Lebih tepatnya, bakteri coliform fekal adalah bakteri indikator adanya
merupakan bagian dari mikroba normal saluran pencernaan, tapi saat ini telah
sedang hingga parah pada manusia dan hewan. Sehingga, air yang akan digunakan
mengenai uji kualitas depot air minum isi ulang di wilayah Tangerang Selatan
sehingga dapat diketahui layak atau tidak untuk dikonsumsi sesuai dengan baku
1.3 Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
berukuran sangat kecil sehingga tidak bisa dilihat dengan mata telanjang
kecil ini disebut sebagai mikroorganisme, atau kerap diucap mikroba ataupun
jasad renik. Saat ini, mikrobiologi sangat berkembang luas pada bermacam
nitrogen, unsur non logam seperti sulfur dan fosfor, unsur logam seperti Ca,
Zn, Na, K, Cu, Mn, Mg, dan Fe, vitamin, air, dan energy(Radji,2011). Media
saboroud agar, oatmeal agar serta PDA(Potato Dextrose Agar). Media NA,
saboroud agar, oatmeal agar merupakan media instant sebaliknya media PDA
ialah media racikan dari ekstrak kentang walaupun tersedia juga dalam
bentuk instant.
000,- tiap 500 g dan melimpahnya sumber alam yang bisa digunakan sebagai
menemukan media alternatif dari bahan- bahan yang mudah didapat serta
bakteri. Hampir setengah berat kering suatu bakteri adalah unsur karbon.
yang bisa digunakan sebagai media perkembangan bakteri adalah bahan yang
seperti dari bahan- bahan yang kaya akan karbohidrat dan protein.
coli, Bacillus sp., Staphyllococcus sp., Klebsiella sp. dan Pseudomonas sp.
Tidak hanya bakteri, bahan- bahan tersebut juga bisa digunakan sebagai
Media perkembangan bakteri pula bisa dibuat dari buah dan sayur-
mayur.
dari sayur- mayur seperti wortel, tomat, kubis, dan labu. Sayuran- sayuran.
baik itu pada medium cair ataupun padat. Sebagian buah juga digunakan
untuk medium perkembangan bakteri, seperti buah avokad dan buah bit.
Tidak hanya dari biji- bijian, sayur- mayur, ataupun buah, media
perkembangan bakteri juga bisa terbuat dari bermacam jenis umbi- umbian
Sumber karbohidrat lain yang bisa ditemui dengan mudah adalah dari
jenis umbi- umbian semacam ganyong, gembili, dan garut. Umbi- umbi
didapat, bahan- bahan tersebut mempunyai harga yang lebih murah bila
7
laboratorium.
pengolahan air baku menjadi air minum dalam bentuk curah dan menjual
mikrobiologi.
baku menjadi air minum pada depot air minum isi ulang adalah :
8
pasir atau jenis lain yang efektif dengan fungsi yang sama.
efisien.
Lampu ultraviolet dan ozon berguna sebagai desinfeksi pada air yang
telah diolah.
(reservoir). Bak penampung harus dibuat dari bahan tara pangan (food
pengaman
10
d) Pengisian dan pengeluaran air harus melalui kran Selang dan pompa
yang dipakai untuk bongkar muat air baku harus diberi penutup
kemungkinan kontaminasi.
tubuh dan juga perlindungan bagi pekerja yang terlibat dalam proses
yaitu:
1) Lokasi
2) Bangunan
mudah pemeliharaannya.
b) Tata ruang usaha depot air minum paling sedikit terdiri dari :
3) Lantai
4) Dinding
mudah dibersihkan.
tandon air.
6) Pintu
baik.
7) Pencahayaan
dan
13
8) Ventilasi
9) Kelembapan
pekerjaan/ aktivitas.
sabun.
dan tertutup.
d) Filter
e) Mikro Filter
i) Peralatan desinfeksi
unsur yang dapat larut dalam air, seperti Timah Hitam (Pb),
selama 10 detik
2) Setiap botol galon yang telah diisi langsung diberi tutup yang baru
tercemar.
air.
2.5.10 Pekarangan
terjadi genangan.
2.5.11 Pemeliharaan
meliputi:
kualitas air, orang bisa mengukur mutu dari bermacam berbagai air. Tiap
tipe air dapat diukur konsentrasi isi faktor yang tercantum didalam standard
mutu, dengan demikian bisa dikenal ketentuan kualitasnya, dengan kata lain
standard mutu bisa digunakan selaku tolak ukur. Standar mutu air bersih
Menteri Kesehatan standar mutu air minum Nomor. 492/ MENKES/ PER/
1V/ 2010 yang biasanya dituangkan dalam wujud statment ataupun angka
Peraturan ini terbuat dengan iktikad kalau air minum yang memenuhi
peraturan ini sudah diperoleh landasan hukum serta landasan teknis dalam
18
perihal pengawasan mutu air bersih. Demikian pula halnya dengan air yang
digunakan sebagai kebutuhan air bersih tiap hari, hendaknya air tersebut
tidak bercorak, tidak berasa, tidak berbau, jernih, serta memiliki temperatur
aman.
Faktor- faktor yang pengaruhi mutu air dipecah jadi 3 yaitu antara lain
aspek fisika, aspek kimia, serta aspek hayati. Dibawah ini hendak dijelaskan
a) Aspek Fisik
mutu air minum melaporkan kalau air yang layak dikonsumsi serta
mutu yang baik selaku sumber air minum ataupun air baku(air bersih),
antara lain wajib penuhi persyaratan secara raga, tidak berbau, tidak
berasa, tidak keruh, dan tidak bercorak. Ada pula sifat- sifat air secara
fisik bisa dipengaruhi oleh bermacam aspek antara lain selaku berikut:
1) Suhu
3) Kekeruhan
4) Warna
b) Faktor Kimia
Air bersih yang baik merupakan air yang tidak tercemar secara
berlebihan oleh zat- zat kimia yang beresiko untuk kesehatan antara lain
19
kimia dalam air bersih yang digunakan tiap hari sebaiknya tidak melebihi
minum dan air bersih. Ada pula sifat- sifat air secara kimia bisa
2) Klorida(Cl)
3) Kesadahan(CaCO3).
5) Derajat Keasaman(pH)
8) Oksigen Terlarut(DO) .
9) Fluorida(F)
c) Faktor Mikrobiologi
(total bakteri coliform dan E.coli) air minum yang telah ditetapkan
2) Escherichia Coli
21
BAB III
TINJAUAN KASUS
Proses pengolahan depot air minum isi ulang di Puskesmas lubuk pinang
ini yakni sering kita temui bahwa kebanyakan DAM tidak mengganti alat
Maka dari itu kami berupaya memberi penjelasan pada setiap Depot Air
Minum (DAM) agar lebih memperhatikan kualitas dan kuantitas air yang di
produksi.
Berbeda dengan bisnis lainnya, bisnis air minum ini dapat dikatakan salah
satu bisnis yang bahan bakunya termasuk paling mudah didapatkan, yaitu
“AIR”. Yang dimana air merupakan kebutuhan dasar bagi manusia yang
dipakai sehari-hari dalam setiap aktifitas kita. Hampir tidak ada kendala
apapun dalam penyediaan bahan baku ini. Asal pemilik memiliki sumber air
bersih, tidak bau dan tidak berwarna dan memenuhi persyaratan air yang
layak, maka pemilik sudah memiliki bahan bakunya. Air ini bisa berupa air
Namun, jika pemilik ingin menjaga kualitas, tidak ada salahnya jika pemilik
bekerja sama dengan perusahaan yang menyediakan air bersih yang standar
air minum, kemudian mereka pula yang mengirim bahan bakunya. Biasanya
dengan truk tangki dimana air didapatkan dari sumber mata air seperti mata
air pegunungan. tetapi dalam bekerja sama dengan cara membeli bahan baku
dari truk air minum. adapula beberapa hal yang tetap harus diperhatikan
BAB IV
PEMBAHASAN
UPT Puskesmas Lubuk Pinang merupakan salah satu Puskesmas yang berada
Bengkulu. Sebagai salah satu pusat perekonomian dapat dilihat dari banyaknya
Wilayah UPTD Puskesmas Lubuk Pinang terdiri dari 7 desa dengan batas
desa :
Air Manjunto
Luas wilayah Kerja Puskesmas seluruhnya 92,71km2 atau 2,30% dari luas
diatas permukaan laut berkisar antara 14-32 meter. Hampir semua desa
dilalui DAS (Daerah Aliran Sungai). Dikenal dengan nama Sungai Air
Manjunto. Desa yang memiliki luas terbesar adalah desa Lubuk Pinang
dengan luas 24,10 km² atau sekitar 26% dari luas Kecamatan Lubuk
Pinang. Sementara desa yang memiliki luas terkecil adalah desa Lubuk
Gedang dengan luas 5,42 km² atau sekitar 5,85% dari luas Kecamatan.
( km2) (%)
25
terjangkau.
26
berkesinambungan.
kesehatan.
pada bulan Desember 2022- Januari 2023 pada Depot Air Minum Isi Ulang
disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan narasi sebagai berikut :
Hygiene
Sanitasi Pada Depot Air Minum Isi Ulang (DAM) di Wilayah Puskesmas
1. Tempat 28 14 16 22 26
2. Peralatan 29 24 22 26 29
3. Penjamah 18 18 16 16 18
27
dan yang tidak memenuhi syarat terdapat 3 DAM yang berada dibawah
Air Minum, hal ini di sebabkan karena pada depot A masih di dapatkan atap
dan langit-langit tidak kuat, tidak anti tikus, tidak mudah dibersihkan, tidak
menyerap debu, permukaan tidak rata, tidak berwarna terang dan tidak
pengolahan air minum terasa lebih panas dan lebih kotor, tatanan ruang tidak
dan lokasi tidak bebas dari tikus, lalat dan kecoa, tidak melakukan
pembersihan sebelum pengisian air padan botol galon, hanya memiliki satu
tidak memiliki surat jaminan pasok air baku, dan tidak ada bukti tertulis
sehingga terlihat kumuh, tidak terdapat tempat sampah yang tertutup bisa
menyebabkan sampah di hinggapi oleh lalat dan vector lainya, tidak terdapat
tempat cuci tangan, mikro filter hanya satu sehingga partikel-partikel didalam
air tidak tersaring dengan sempurna, air baku nya tidak ada uji laboratorium
sehingga kualitas air minum yang dihasilkan tidak memenuhi syarat dan
terbalik dan air bakunya juga tidak memenuhi syarat, Sesuai yang tertera
pada Permenkes No. 43 tahun 2014 tentang higiene sanitasi depot air minum,
jika nilai telah mencapai 70 atau lebih, tetapi pada objek no 38 tidak
kesehatan.
yang diplester
29
3. Lantai kedap air, permukaan rata, halus, tidak licin, tidak retak,
4. Dinding kedap air, permukaan rata, halus, tidak licin, tidak retak,
tidak menyerap debu, dan mudah dibersihkan, serta warna yang terang
udara yang cukup dan lebih tinggi dari ukuran tandon air
d. Pengoperasian alat :
alat dalam food candle, maka perlu dikonversi pada lux dimana 1 lux =
10 FC
berikut :
ruangan
d. Pengoperasian alat :
(1) Letakkan alat pada dinding ruang atau dapat menggunakan tripot
stabil
10. Akses terhadap fasilitas sanitasi adalah walaupun depot air minum tidak
dilingkungan tersebut ada sarana sanitasi yang dapat digunakan, baik milik
11. Saluran pembuangan air limbah yang alirannya lancar/tidak tersumbat dan
12. Tempat sampah dilengkapi tutup agar tidak menjadi sumber pencemar
13. Tempat cuci tangan dilengkapi air mengalir dan sabun dengan jumlah
yang mencukupi
14. Depot air minum harus bebas dari tikus, lalat dan kecoa, karena dapat
15. Peralatan yang digunakan terbuat dari bahan tara pangan antara lain pipa
pengisian air baku, tandon air baku, pompa penghisap dan penyedot, filter,
terbuat dari bahan tara pangan (food grade), seperti stainless steel atau
berkala dan tidak mengandung unsur logam berbahaya antara lain timah
16. Masa pakai adalah umur (life time) dari mikro filter, masa pakai ini
filter
17. Tandon penyimpanan air baku tidak terkena sinar matahari secara langsung.
32
19. Wadah/galon yang telah diisi air minum harus langsung diberikan kepada
konsumen dan tidak boleh disimpan pada DAM lebih dari 1x24 jam untuk
tabung filter dengan cara mengalirkan air tekanan tinggi secara terbalik
sehingga kotoran atau residu yang selama ini tersaring dapat terbuang
keluar. Untuk DAM yang tidak menggunakan sistem back washing maka
21. Mikro filter terdapat lebih dari satu buah dengan ukuran berjenjang
22. Peralatan sterilisasi/disinfeksi harus ada pada sebuah depot air minum,
dapat berupa Ultra Violet atau Ozonisasi atau peralatan disinfeksi lainnya
atau bisa lebih dari satu alat sterilisasi/desinfeksi yang berfungsi dan
dan hanya sekitar 30detik. Hal ini untuk menghindari tergoresnya bagian
pembilasan botol untuk membilas bagian dalam botol. Air yang digunakan
24. Fasilitas pengisian adalah sarana pengisian produk air minum ke dalam
botol
tertutup.
25. Setiap botol galon yang telah diisi langsung diberi tutup yang baru
dan bersih, tetapi bukan dengan metoda memasang segel (wrapping) dan
34
kain/lap bersih.
26. Penjamah DAM sehat dan bebas dari penyakit menular seperti
29. Selalui mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setiap
mengikuti kursus hygiene sanitasi depot air minum bisa didapat dari
33. Bahan baku yang dipakai sebagai bahan produksi air minum harus
34. Izin pengangkutan air mobil tanki dikeluarkan oleh instansi terkait,
baku. Perusahaan pengangkutan air harus memberikan hasil uji lab air
35. Kendaraan tangki air terbuat dari bahan yang tidak dapat melepaskan zat-
air oleh bahan kimia seperti Zn (seng), Pb (timbal), Cu (tembaga) atau zat
36. Bukti tertulis bisa berupa nota pembelian air baku dari perusahaan
diperiksa air dalam tangki harus mengandung sisa klor sesuai peraturan
perundang-undangan
38. Kualitas air minum yang dihasilkan harus sesuai dengan standar baku mutu
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
peralatan seperti Mikro filter minimal 3 Bulan Sekali agar air minum yang di
DAFTAR PUSTAKA
Randa Novalino1, N. S. (2016). Kualitas Air Sumur Gali Kelurahan Lubuk Buaya
Kecamatan Koto Tangah Kota Padang Berdasarkan Indeks Most Probable
Number (MPN). Jurnal Kesehatan Andalas. 2016; 5(3), 563-569.
38
Sari1, M. (2019). Analisis Bau, Warna, TDS, pH, dan Salinitas Air Sumur Gali.
ALKIMIA: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan Vol. 3 No. 1 2019, Vol. 3 No. 1
2019.