OLEH :
MEILANI A NOVISTA
NIM. 221613252456
Laporan Praktik Lapangan ini telah diperiksa dan disetujui sebagai hasil kegiatan
PKL untuk memenuhi persyaratan mata kuliah Program Sarjana Kesehatan
Lingkungan, Program Studi S-1 Alih Jenjang Kesehatan Lingkungan,
STIKES Widyagama Husada
Kepala Puskesmas
Lubuk Pinang
Bayu Arfina
Nip.
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan yang
berjudul “Inspeksi hygiene sanitasi depot air minum, sekolah dan pangkas rambut
di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Pinang”. Laporan ini menggambarkan tentang
keadaan dan sanitasi di setiap depot air minum, sekolah dan pangkas rambut
Puskesmas Lubuk Pinang. Penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan yang
telah diberikan oleh berbagai pihak, maka penulis menyampaikan ucapan
terimakasih kepada :
1. Irfany Rupiwardani, SE., MMRS selaku Kaprodi Kesehatan Lingkungan
2. Bayu Arfina selaku Kepala Puskesmas Lubuk Pinang.
3. Dr. Rudy Joegijantoro, MMRS selaku dosen pembimbing.
4. Tiwi Yuniastuti, S.SI., M.Kes selaku pembimbing lapangan.
5. Seluruh karyawan dan staff Puskesmas Lubuk Pinang.
6. Bapak dan Ibu dosen STIKES Widyagama Husada Malang.
7. Orang tua yang telah memberikan dukungan baik materi maupun motivasi.
8. Teman-teman semester V STIKES Widyagama Husada Malang.
Penulis menyadari bahwa laporan ini belum sempurna. Oleh karena itu, kami
mengharapkan saran untuk menyempurnakannya.Semoga laporan ini bermanfaat.
Penulis
DAFTAR ISI
COVER
COVER DALAM....................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL.................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................viii
BAB I PENDAHULAN..........................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................3
1.3 Tujuan.............................................................................................................3
1.3.1 Tujuan Umum..........................................................................................3
1.3.2 Tujuan Khusus.........................................................................................4
1.4 Waktu Dan Tempat.........................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................5
BAB III TINJAUAN KASUS..............................................................................19
3.1 Pengolahan Limbah Padat Medis Puskesmas Kendalkerep.........................19
3.2 Sumber Sampah Medis Puskesmas Kendalkerep.........................................19
BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................................22
4.1 Profil UPT Puskesmas Kendalkerep.............................................................22
4.1.1 Visi Strategis.........................................................................................24
4.1.2 Misi Strategis.........................................................................................24
4.1.3 Tujuan....................................................................................................25
4.2 Pembahasan Kasus.......................................................................................25
BAB V PENUTUP................................................................................................28
5.1 Kesimpulan...................................................................................................28
5.2 Saran.............................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................29
LAMPIRAN..........................................................................................................31
DAFTAR TABEL
plakton. Organisme yang peka akan mati di lingkungan air yang tercemar. Bakteri
patogen yang memengaruhi kualitas air sesuai Kepmenkes yaitu bakteri coliform, seperti
Escherichia coli, Clostridium perfringens, dan Salmonella. Bakteri coliform adalah
golongan bakteri intestinal, yaitu hidup didalam saluran pencernaan manusia. Bakteri
coliform adalah bakteri indikator keberadaan bakteri patogenik lain. Lebih tepatnya,
bakteri coliform fekal adalah bakteri indikator adanya pencemaran bakteri
patogen.Penentuan coliform fekal menjadi indikator pencemaran dikarenakan jumlah
koloninya pasti berkorelasi positif dengan keberadaan bakteri pathogen E. coli jika
masuk ke dalam saluran pencernaan dalam jumlah banyak dapat membahayakan
kesehatan. Walaupun E. coli merupakan bagian dari mikroba normal saluran
pencernaan, tapi saat ini telah terbukti bahwa galur-galur tertentu mampu
menyebabkan gastroenteritis taraf sedang hingga parah pada manusia dan hewan.
Sehingga, air yang akan digunakan untuk keperluan sehari-hari berbahaya dan dapat
menimbulkan penyakit infeksius (Suriaman 2008). Berdasarkan hal tersebut, maka perlu
dilakukan penelitian mengenai uji kualitas depot air minum isi ulang di wilayah
Tangerang Selatan sehingga dapat diketahui layak atau tidak untuk dikonsumsi sesuai
dengan baku mutu yang ditetapkan.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana parameter fisika pada depot air minum ?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui proses pengolahan air baku pada depot air minum.
2.1
BAB III
TINJAUAN KASUS
Sampah Puskesmas
Penimbangan
Penyimpanan
Pengangkutan
ASAL LIMBAH
No Tanggal Poli Gigi Ruang KIA Apotek UGD
(Kg) (Kg) (Kg) (Kg)
1 1 Februari 2017 0.17 0.2 0.2 2
5 5 Februari 2017
12 12 Februari 2017
19 19 Februari 2017
ASAL LIMBAH
No Tanggal Poli Gigi Ruang KIA Apotek UGD
(Kg) (Kg) (Kg) (Kg)
26 26 Februari 2017
Dari hasil penimbangan selama satu bulan didapatkan sampah padat medis
sebanyak 75 Kg pada Bulan Februari 2017, dengan masing – masing unit
pelayanan menghasilkan 5 Kg pada poli gigi, apotek, dan ruang KIA sedangkan
pada UGD menghasilkan 60 Kg sampah padat medis.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1.3 Tujuan
Untuk menjalankan Misi Puskesmas Kendalkerep perlu ditetapkan
keinginan-keinginan apa yang akan diwujudkan dalam kurun 5 tahun kedepan
sebagai bentuk komitmen pembangunan daerah oleh Puskesmas Kendalkerep.
Keinginan-keinginan tersebut ditetapkan dalam rumusan tujuan kegiatan
Puskesmas yang digunakan untuk memberikan arah terhadap program kegiatan
Puskesmas secara umum.
mahluk mikrobiologi lain yang dapat menularkan penyakit. Oleh karena itu
sampah medis ini perlu dipisahkan dengan sampah lain dan tempat pembuangan
serta penyimpanan sementara sampah padat medis juga harus terdapat ruangan
atau bangunan sendiri (PerMen LH No 30 Tahun 2009).
Pengelolaan sampah padat medis di Puskesmas Kendalkerep Malang ini
yakni bekerja sama dengan pihak pengelola dan pemanfaat limbah B3 yaitu PT.
PRIA (Putra Restu Ibu Abadi) yang berlokasi di Mojokerto. Perusahaan ini akan
mengambil sampah padat medis yang ada di puskesmas setiap 3 bulan sekali.
Terdapat biaya yang perlu dikeluarkan oleh puskesmas untuk membayar
pengolahan limbah padat medis dengan hitungan per kilogram. Petugas sanitarian
Puskesmas Kendalkerep sendiri sudah memilah antara sampah medis dan non
medis, serta terdapat safety box untuk pembuangan jarum suntik. Tempat
penyimpanan sementara limbah padat medis juga sudah ada di Puskesmas
Kendalkerep dimana tempat tersebut khusus untuk menyimpan sementara limbah
padat medis puskesmas.
Setiap sampah yang dihasilkan harus dipisah sesuai kategorinya dan
dimasukkan dalam kantong dan diberi label yang sesuai dengan sampah tersebut
dan kantong yang digunakan untuk wadah sampah medis infeksius menggunakan
kantong warna kuning dengan diberi lambang infeksius. Setiap sampah harus
dipisahkan sesuai kategorinya agar untuk memudahkan mengetahui jenis limbah
apa yang ada didalam kantong tersebut (Adisasmito, 2009).
Berdasarkan neraca sampah limbah padat medis yang dihasilkan Puskesmas
Kendalkerep lebih banyak pada Unit Gawat Darurat (UGD) yakni sebanyak 60
Kg pada Bulan Februari. Hal yang menyebabkan UGD menghasilkan limbah
padat medis lebih banyak karena pelayanan pasien yang membutuhkan
penanganan langsung di puskesmas dibawa ke ruang UGD. UGD di Puskesmas
Kendalkerep menjadi pusat perawatan dan pelayanan kesehatan dari pasien yang
datang sehingga limbah padat medis yang dihasilkan juga lebih banyak. Unit
pelayanan lain seperti apotik sampah padat medis yang dihasilkan seperti sisa obat
yang kadaluarsa dan wadah obat.
Tempat penyimpanan sementara limbah padat medis yang ada di Puskesmas
Kendalkerep sudah memenuhi persyaratan bangunan menurut PerMen LH No 30
12
Tahun 2009 seperti bangunan yang tidak mudah diresapi air hujan, cukup untuk
menampung limbah maksimal 90 hari, atap dan dinding yang tahan korosi dan
tidak mudah terbakar, dan lantai yang rata, kedap air dan tidak retak. Namun,
tempat penyimpanan limbah padat medis ini tidak dilengkapi label serta warna
kantong untuk penyimpanan sampah medis infeksius tidak sesuai kriteria menurut
Keputusan MenKes R.I. No.1204/MENKES/SK/X/2004 dengan warna kuning
dan diberi label untuk sampah medis infeksius, tetapi pada Puskesmas
Kendalkerep mengunakan kantong plastik bewarna hitam serta tidak adanya label
yang jelas dan menyebabkan sulitnya mengetahui jenis limbah yang ada didalam
kantong tersebut.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Sampah padat medis yang dihasilkan oleh Puskesmas Kendalkerep berasal
dari beberapa unit pelayanan seperti, apotik, ruang KIA (Kesehatan Ibu
dan Anak), poli gigi dan UGD (Unit Gawat Darurat).
2. Jumlah sampah padat medis yang dihasilkan yaitu : dari apotik, ruang
KIA dan poli gigi dihasilkan sebanyak 5 Kg pada masing – masing unit
pelayanan tersebut sedangkan pada UGD menghasilkan sampah medis
sebanya 60 Kg pada Bulan Februari.
3. Proses pengolahan sampah padat medis Puskesmas Kendalkerep yaitu
dengan pemilahan sampah medis dan non medis yang selanjutnya sampah
medis disimpan sementara di ruangan penyimpanan. Untuk pengelolaan
sampah medis pihak puskesmas bekerja sama dengan PT. PRIA (Putra
Restu Ibu Abadi) sebagai perusahaan pengolah/pengumpul/pemanfaat
limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).
5.2 Saran
1. Sebaiknya ruangan penyimpanan sampah padat medis diberi nama/label
agar orang tahu kalau tempat tersebut merupakan tempat penyimpanan
sampah padat medis.
2. Sebaiknya safety box yang sudah penuh segera dipindahkan ke tempat
penyimpanan sementara sampah padat medis agar tidak menumpuk dan
mengindarkan dari jangkauan pengunjung.
3. Sebaiknya penggunaan kantong dan pemberian label harus sesuai dengan
jenis limbah yang ada didalamnya agar mudah diketahui jenis limbah apa
yang ada dalam kantong tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Yunizar, Ahmad. 2014. Sistem Pengelolaan Limbah Padat Pada Rs. Dr. H. Moch.
Ansari Saleh Banjarmasin. An-Nadaa. Vol 1 No.1. Juni 2014. Hal 5-9
Lampiran (Bukti pengambilan Sampah medis)