Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN


INSPEKTASI HIGIENE SANITASI
DEPOT AIR MINUM, SEKOLAH DAN PANGKAS RAMBUT
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LUBUK PINANG

OLEH :
MEILANI A NOVISTA
NIM. 221613252456

PROGRAM STUDI S1 ALIH JENJANG KESEHATAN LINGKUNGAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIDYAGAMA HUSADA
MALANG
2023
LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan Praktik Lapangan ini telah diperiksa dan disetujui sebagai hasil kegiatan
PKL untuk memenuhi persyaratan mata kuliah Program Sarjana Kesehatan
Lingkungan, Program Studi S-1 Alih Jenjang Kesehatan Lingkungan,
STIKES Widyagama Husada

Periode (08 Desember 2022) – (27 Januari 2023)

Malang, 27 Januari 2023

Pembimbing Lapangan Pembimbing Akademik

Tiwi Yuniastuti, S.SI., M.KES Dr. Rudy Joegijantoro, M.MRS


Nip. Nip.

Kepala Puskesmas
Lubuk Pinang

Bayu Arfina
Nip.

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan yang
berjudul “Inspeksi hygiene sanitasi depot air minum, sekolah dan pangkas rambut
di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Pinang”. Laporan ini menggambarkan tentang
keadaan dan sanitasi di setiap depot air minum, sekolah dan pangkas rambut
Puskesmas Lubuk Pinang. Penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan yang
telah diberikan oleh berbagai pihak, maka penulis menyampaikan ucapan
terimakasih kepada :
1. Irfany Rupiwardani, SE., MMRS selaku Kaprodi Kesehatan Lingkungan
2. Bayu Arfina selaku Kepala Puskesmas Lubuk Pinang.
3. Dr. Rudy Joegijantoro, MMRS selaku dosen pembimbing.
4. Tiwi Yuniastuti, S.SI., M.Kes selaku pembimbing lapangan.
5. Seluruh karyawan dan staff Puskesmas Lubuk Pinang.
6. Bapak dan Ibu dosen STIKES Widyagama Husada Malang.
7. Orang tua yang telah memberikan dukungan baik materi maupun motivasi.
8. Teman-teman semester V STIKES Widyagama Husada Malang.
Penulis menyadari bahwa laporan ini belum sempurna. Oleh karena itu, kami
mengharapkan saran untuk menyempurnakannya.Semoga laporan ini bermanfaat.

Lubuk Pinang, Januari 2023

Penulis
DAFTAR ISI

COVER
COVER DALAM....................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL.................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................viii
BAB I PENDAHULAN..........................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................3
1.3 Tujuan.............................................................................................................3
1.3.1 Tujuan Umum..........................................................................................3
1.3.2 Tujuan Khusus.........................................................................................4
1.4 Waktu Dan Tempat.........................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................5
BAB III TINJAUAN KASUS..............................................................................19
3.1 Pengolahan Limbah Padat Medis Puskesmas Kendalkerep.........................19
3.2 Sumber Sampah Medis Puskesmas Kendalkerep.........................................19
BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................................22
4.1 Profil UPT Puskesmas Kendalkerep.............................................................22
4.1.1 Visi Strategis.........................................................................................24
4.1.2 Misi Strategis.........................................................................................24
4.1.3 Tujuan....................................................................................................25
4.2 Pembahasan Kasus.......................................................................................25
BAB V PENUTUP................................................................................................28
5.1 Kesimpulan...................................................................................................28
5.2 Saran.............................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................29
LAMPIRAN..........................................................................................................31
DAFTAR TABEL

N Judul Tabel Halama


o n
2. Jenis Wadah dan label Limbah Medis Padat Sesuai
13
1 Kategorinya
3. Neraca Sampah Padat Medis Puskesmas Kendalkerep Bulan
20
1 Februari
DAFTAR GAMBAR

N Judul Gambar Halama


o n
3. Alur pengolahan sampah medis Puskesmas Kendalkerep 19
1
DAFTAR LAMPIRAN

N Judul Lampiran Halama


o n
Dokumen Limbah B3 (Bukti Pengangkutan Limbah B3
1 31
Puskesmas Kendalkerep)
2 Dokumentasi 32
BAB I
PENDAHULAN

1.1 Latar Belakang


Air merupakan kebutuhan yang mendasar dan sangat diperlukan oleh manusia, hewan
maupun tumbuhan. Oleh manusia air dimanfaatkan untuk berbagai keperluan hidup
seperti minum, mandi, memasak, mencuci dan keperluan lainnya. Kebutuhan akan air
untuk keperluan sehari-hari berbeda untuk tiap tempat dan tiap tingkatan kehidupan
artinya semakin tinggi taraf kebutuhan hidup manusia, semakin meningkat pula jumlah
air yang diperlukan (Suriawiria 1996). Menurut Peraturan Menteri Kesehatan
(PERMENKES) No. 492 Tahun 2010, Air minum adalah air yang melalui proses
pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat
langsung diminum. Kecenderungan penggunaan air minum isi ulang oleh masyarakat di
perkotaan semakin meningkat, salah satu penyebabnya adalah pencemaran air tanah
yang semakin parah hingga saat ini. Air minum isi ulang adalah salah satu jawaban
pemenuhan kebutuhan air minum masyarakat yang murah dan praktis. Hal ini yang
menjadi alasan mengapa masyarakat memilih air minum isi ulang untuk dikonsumsi. Air
minum isi ulang adalah salah satu jenis air minum yang dapat langsung diminum tanpa
dimasak terlebih dahulu, karena telah mengalami proses pemurnian baik secara
penyinaran ultraviolet, ozonisasi, ataupun keduanya. Pada era sekarang ini kesadaran
masyarakat untuk mendapatkan air yang memenuhi syarat kesehatan semakin
meningkat. Seiring dengan hal tersebut maka dewasa ini semakin menjamur pula depot
air minum isi ulang (DAMIU) yang menyediakan air siap minum. Namun tidak semua
depot air minum isi ulang (DAMIU) dikelola dengan baik sesuai persyaratan permenkes
nomor492/menkes/per/IV/2010tentang persyaratan kualitas air minum baik parameter
fisika, kimia maupun biologi. Parameter fisika adalah salah satu parameter yang
digunakan untuk mengukur kadar kualitas air yang berhubungan dengan fisika seperti
suhu, kecepatan arus, kecerahan dan tinggi air, kecerahan, kedalaman, warna air,
kekeruhan, salinitas, TDS (total dissolved solid) atau TSS (total suspended
solid).Parameter kimia adalah parameter yang sangat penting untuk menentukan air
tersebut dikatakan baik atau tidak.Parameter kimia meliputi dissolved oxygen (DO), pH,
amoniak, nitrat, nitrit,kesadahan, sulfat maupun logam. Parameter biologi meliputi ada
atau tidaknya bahan organik atau mikroorganisme seperti bakteri coli, virus, bentos dan
2

plakton. Organisme yang peka akan mati di lingkungan air yang tercemar. Bakteri
patogen yang memengaruhi kualitas air sesuai Kepmenkes yaitu bakteri coliform, seperti
Escherichia coli, Clostridium perfringens, dan Salmonella. Bakteri coliform adalah
golongan bakteri intestinal, yaitu hidup didalam saluran pencernaan manusia. Bakteri
coliform adalah bakteri indikator keberadaan bakteri patogenik lain. Lebih tepatnya,
bakteri coliform fekal adalah bakteri indikator adanya pencemaran bakteri
patogen.Penentuan coliform fekal menjadi indikator pencemaran dikarenakan jumlah
koloninya pasti berkorelasi positif dengan keberadaan bakteri pathogen E. coli jika
masuk ke dalam saluran pencernaan dalam jumlah banyak dapat membahayakan
kesehatan. Walaupun E. coli merupakan bagian dari mikroba normal saluran
pencernaan, tapi saat ini telah terbukti bahwa galur-galur tertentu mampu
menyebabkan gastroenteritis taraf sedang hingga parah pada manusia dan hewan.
Sehingga, air yang akan digunakan untuk keperluan sehari-hari berbahaya dan dapat
menimbulkan penyakit infeksius (Suriaman 2008). Berdasarkan hal tersebut, maka perlu
dilakukan penelitian mengenai uji kualitas depot air minum isi ulang di wilayah
Tangerang Selatan sehingga dapat diketahui layak atau tidak untuk dikonsumsi sesuai
dengan baku mutu yang ditetapkan.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana parameter fisika pada depot air minum ?

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui proses pengolahan air baku pada depot air minum.

1.3.2 Tujuan Khusus


1. Mengetahui gambaran kondisi dari hygiene sanitasi depot air minum isi ulang.
2. Mengetahui Air baku dan air minum.

1.4 Waktu Dan Tempat


Kegiatan Praktik Kerja Lapangan ini dilaksanakan pada :
Hari : Senin s/d Sabtu
Tanggal : 08 Desember 2022- 27 Januari 2023
3

Waktu : 07.00 - 14.00


Tempat : Puskesmas Lubuk Pinang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1
BAB III
TINJAUAN KASUS

3.1 Pengolahan Limbah Padat Medis Puskesmas Kendalkerep


Proses pengolahan limbah padat medis di Puskesmas Kendalkerep ini yakni
sampah dipisahkan antara sampah medis dan non medis. Setiap hari sampah padat
medis diambil dari setiap unit pelayanan dan ditimbang lalu sampah tersebut
dimasukkan dalam wadah yang berbeda dengan sampah non medis. Setelah itu
sampah medis disimpan didalam ruangan yang khusus untuk menyimpan sampah
tersebut, dan yang terakhir adalah pengangkutan setiap tiga bulan oleh pihak
ketiga yang merupakan pengolah sampah padat medis.

Sampah Puskesmas

Sampah Non Medis Sampah Medis

Penimbangan

Penyimpanan

Pengangkutan

Gambar 3.1 Alur pengolahan sampah medis Puskesmas Kendalkerep


5

3.2 Sumber Sampah Medis Puskesmas Kendalkerep


Limbah padat medis yang dihasilkan Puskesmas Kendalkerep berasal dari
beberapa pelayanan seperti ruang gigi, ruang KIA (Kesehatan Ibu dan Anak,
ruang UGD (Unit Gawat Darurat) dan ruang apotek. Berikut neraca sampah
Puskesmas Kendalkerep bulan Februari 2017.
Tabel 3.1 Neraca Sampah Padat Medis Puskesmas Kendalkerep Bulan Februari
2017

ASAL LIMBAH
No Tanggal Poli Gigi Ruang KIA Apotek UGD
(Kg) (Kg) (Kg) (Kg)
1 1 Februari 2017 0.17 0.2 0.2 2

2 2 Februari 2017 0.2 0.2 0.15 1

3 3 Februari 2017 0.17 0.16 0.17 4

4 4 Februari 2017 0.19 0.14 0.18 3

5 5 Februari 2017

6 6 Februari 2017 0.2 0.17 0.18 3

7 7 Februari 2017 0.17 0.17 0.6 4

8 8 Februari 2017 0.17 0.13 0.12 5

9 9 Februari 2017 0.3 0.3 0.11 2

10 10 Februari 2017 0.17 0.2 0.19 1

11 11 Februari 2017 0.3 0.4 0.16 2

12 12 Februari 2017

13 13 Februari 2017 0.18 0.18 0.19 3

14 14 Februari 2017 0.16 0.16 0.12 1

15 15 Februari 2017 0.17 0.17 0.3 4

16 16 Februari 2017 0.2 0.4 0.19 1

17 17 Februari 2017 0.18 0.15 0.4 3

18 18 Februari 2017 0.17 0.17 0.11 2


6

19 19 Februari 2017

20 20 Februari 2017 0.18 0.19 0.19 1

21 21 Februari 2017 0.2 0.13 0.4 4

22 22 Februari 2017 0.19 0.19 0.18 3

ASAL LIMBAH
No Tanggal Poli Gigi Ruang KIA Apotek UGD
(Kg) (Kg) (Kg) (Kg)

23 23 Februari 2017 0.19 0.17 0.17 2

24 24 Februari 2017 0.17 0.17 0.19 1

25 25 Februari 2017 0.3 0.5 0.2 2

26 26 Februari 2017

27 27 Februari 2017 0.17 0.15 0.13 4

28 28 Februari 2017 0.5 0.2 0.17 2

Total Per Poli 5 5 5 60


Total Per Bulan 75
Sumber : Data Skunder, 2017

Dari hasil penimbangan selama satu bulan didapatkan sampah padat medis
sebanyak 75 Kg pada Bulan Februari 2017, dengan masing – masing unit
pelayanan menghasilkan 5 Kg pada poli gigi, apotek, dan ruang KIA sedangkan
pada UGD menghasilkan 60 Kg sampah padat medis.
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Profil UPT Puskesmas Kendalkerep


UPT Puskesmas Kendalkerep merupakan salah satu Puskesmas yang berada
di wilayah kerja Pemerintah Kota Malang. Kota Malang merupakan salah satu
pusat ekonomi, kebudayaan dan pendidikan di wilayah Jawa Timur. Sebagai salah
satu pusat perekonomian dapat dilihat dari banyaknya pusat-pusat perbelanjaan
dan pusat-pusat bisnis. Sebagai salah satu pusat kebudayaan dapat dilihat dari
banyaknya tempat-tempat yang bersejarah.
Adapun Sejarah Perkembangan UPT Puskesmas Kendalkerep UPT
Puskesmas Kendalkerep di Jalan Sulfat 100 Kelurahan Bunulrejo Kecamatan
Blimbing Kota Malang. UPT Puskesmas Kendalkerep terletak di dataran tinggi
dengan kondisi tanah yang subur serta letak yang strategis.UPT Puskesmas
Kendalkerep berdiri tahun 1982 - 1983 merupakan Puskesmas pembantu dari
Puskesmas Cisadea. Pada tahun 1984 Puskesmas Pembantu beralih fungsi
menjadi Puskesmas Induk dengan nama Puskesma Kendalkerep. Pada tahun 1987
Puskesmas Kendalkerep memiliki sebuah Puskesmas Pembantu yaitu Puskesmas
Pembantu Polehan.
Hingga tahun 1994 luas area Puskesmas Kendalkerep hanya seluas 57 M 2
Berturut – turut pada tahun 1994 Puskesmas Kendalkerep dilakukuan perluasan
pembangunan antara lain pembangunan ruang Poli Gigi ( 9 M 2 ), Ruang Tata
Usaha seluas 36 M2 . Pada Tahun 1997 dilakukan pembangunan Ruang KIA dan
Fisioterap seluas 65 M2 serta membangun teras seluas 84 M 2 , tahun 2000
dibangun lagi sebuah gudang dan ruang komputer seluas 32 M 2 . Pada tahun 2007
dibangunlah Puskesmas baru yang berada di sebelah Barat Puskesmas Lama
dengan luas 500 M2 dan berlantai dua. Sejak akhir tahun 2008 semua kegiatan
pelayanan dilaksanakan di Puskesmas yang baru. Pada tahun 2011 bangunan
Puskesmas lama dibongkar dan dibuat bangunan baru yang peruntukannya
digunakan sebagai Unit Rawat Inap. Sejak awal tahun 2012 Unit Rawat inap
tersebut telah difungsikan.
8

Selanjutnya sejarah Kepala UPT Puskesmas Kendalkerep berturut-turut sebagai


berikut :
Tahun 1982 – 1983 Dr. Mellyani
Tahun 1983 – 1985 Drg. Rini Mahendra
Agustus 1985 – 1987 Dr. Hetty Muktiati
Tahun 1987 – 1990 Dr. Harjono
Tahun 1990 – Oktober 2000 Dr. Fellix Kusuma H
Nopember 2000 – 2003 Dr. Nusindrati
Tahun 2004 - September 2013 Dr. Indah Serinurani E
September – Desember 2013 Dr. Endah Listiya Angraeni
Januari 2014 – 2015 Dr. Indah Serinurani E
Januari 2016 – sekarang Dr. Lisna

Untuk mencapai tujuan yang diinginkan digunakan nilai-nilai strategi ke depan


adalah sebagai berikut:
1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Kejujuran
3. Kedisiplinan
4. Setia kawan
5. Profesionalisme
6. Kerjasama tim
7. Ramah
Dengan motto UPT Puskesmas Kendalkerep
“ KEPUASAN MASYARAKAT ADALAH SEMANGAT KERJA KAMI ”
Janji UPT Puskesmas Kendalkerep :
3. Kami Siap Memberikan Pelayanan kepada masyarakat secara profesional
4. Kami siap membatu masyarakat dalam melakukan pemeliharaan kesehatan
individu, keluarga dan masyarakat secara mandiri.
9

4.1.1 Visi Strategis


Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan dan
peluang yang ada di Puskesmas Kendalkerep serta mempertimbangkan budaya
yang hidup dalam masyarakat, maka Visi yang dicanangkan pada tahun 2016
sampai 2020 adalah :
” MEWUJUDKAN MASYARAKAT YANG MANDIRI
UNTUK HIDUP SEHAT”
Penjabaran makna dari Visi di atas adalah sebagai berikut:
Mewujudkan : Suatu tindakan untuk menghasilkan sesuatu yang diharapkan
Masyarakat : Satu kesatuan penduduk dengan segala potensi dalam sistem
pemerintahan di wilayah kerja Puskesmas Kendalkerep
Mandiri : Suatu keadaan dimana masyarakat mau dan mampu berperan serta
secara aktif di dalam setiap usaha untuk meningkatkan derajad
kesehatan.
Hidup Sehat : Suatu Keadaan dimana seseorang terbebas dari penyakit baik
yang bersifat menular ataupun tidak menular serta terbebas dari
kelainan kejiwaan.
Masyarakat Yang Mandiri Untuk Hidup Sehat adalah gambaran masyarakat di
wilayah kerja Puskesmas Kendalkerep yang mau dan mampu berperan serta
secara aktif dalam setiap upaya kesehatan sehingga terwujud derajat kesehatan
yang setinggi – tingginya.

4.1.2 Misi Strategis


Misi adalah rumusan umum tentang upaya yang akan dilaksanakan untuk
mewujudkan Visi dengan mengantisipasi kondisi dan permasalahan yang ada serta
memperhatikan tantangan ke depan dengan memperhitungkan peluang yang
dimiliki. Misi berfungsi sebagai pemersatu gerak, langkah dan tindakan nyata bagi
segenap komponen penyelanggara pemerintahan tanpa mengabaikan mandat yang
diberikannya.
10

Untuk mencapai Visi yang telah ditetapkan maka Puskesmas Kendalkerep


merumuskan 4 Misi sebagai berikut :
1. Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan yang berkualitas dan
komprehensif melalui upaya promotif dan prefentif dengan sasaran
individu, keluarga, dan masyarakat. (Upaya Kesehatan Masyarakat)
2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bersifat kuratif dan
rehabilitatif secara holistik melalui peningkatan pelayanan yang
berkualitas (Upaya Kesehatan Perorangan).
3. Menyelenggarakan administrasi dan manajemen yang bersifat transaparan
dan akuntabel.
4. Memelihara dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan secara merata
dan terjangkau oleh masyarakat.

4.1.3 Tujuan
Untuk menjalankan Misi Puskesmas Kendalkerep perlu ditetapkan
keinginan-keinginan apa yang akan diwujudkan dalam kurun 5 tahun kedepan
sebagai bentuk komitmen pembangunan daerah oleh Puskesmas Kendalkerep.
Keinginan-keinginan tersebut ditetapkan dalam rumusan tujuan kegiatan
Puskesmas yang digunakan untuk memberikan arah terhadap program kegiatan
Puskesmas secara umum.

4.2 Pembahasan Kasus


Menurut KepMenKes R.I. No.1204/MENKES/SK/X/2004 adanya berbagai
sarana pelayanan kesehatan baik rumah sakit, klinik maupun puskesmas, akan
menghasilkan limbah baik cair maupun padat. Limbah padat rumah sakit /
puskesmas lebih dikenal dengan pengertian sampah rumah sakit. Limbah padat
puskesmas sendiri termasuk golongan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
yang perlu suatu pengolahan dan pemisahan dari sampah lainnya. Sehingga
puskesmas perlu melakukan pengolahan terhadap limbah padat medis tersebut.
Sampah padat medis ini apabila tidak dilakukan suatu pengolahan maka dapat
menimbulkan suatu rantai penyakit atau yang disebut infeksi nosokomial. Karena
dalam sampah padat medis tersebut telah terkontaminasi bakteri, virus, dan
11

mahluk mikrobiologi lain yang dapat menularkan penyakit. Oleh karena itu
sampah medis ini perlu dipisahkan dengan sampah lain dan tempat pembuangan
serta penyimpanan sementara sampah padat medis juga harus terdapat ruangan
atau bangunan sendiri (PerMen LH No 30 Tahun 2009).
Pengelolaan sampah padat medis di Puskesmas Kendalkerep Malang ini
yakni bekerja sama dengan pihak pengelola dan pemanfaat limbah B3 yaitu PT.
PRIA (Putra Restu Ibu Abadi) yang berlokasi di Mojokerto. Perusahaan ini akan
mengambil sampah padat medis yang ada di puskesmas setiap 3 bulan sekali.
Terdapat biaya yang perlu dikeluarkan oleh puskesmas untuk membayar
pengolahan limbah padat medis dengan hitungan per kilogram. Petugas sanitarian
Puskesmas Kendalkerep sendiri sudah memilah antara sampah medis dan non
medis, serta terdapat safety box untuk pembuangan jarum suntik. Tempat
penyimpanan sementara limbah padat medis juga sudah ada di Puskesmas
Kendalkerep dimana tempat tersebut khusus untuk menyimpan sementara limbah
padat medis puskesmas.
Setiap sampah yang dihasilkan harus dipisah sesuai kategorinya dan
dimasukkan dalam kantong dan diberi label yang sesuai dengan sampah tersebut
dan kantong yang digunakan untuk wadah sampah medis infeksius menggunakan
kantong warna kuning dengan diberi lambang infeksius. Setiap sampah harus
dipisahkan sesuai kategorinya agar untuk memudahkan mengetahui jenis limbah
apa yang ada didalam kantong tersebut (Adisasmito, 2009).
Berdasarkan neraca sampah limbah padat medis yang dihasilkan Puskesmas
Kendalkerep lebih banyak pada Unit Gawat Darurat (UGD) yakni sebanyak 60
Kg pada Bulan Februari. Hal yang menyebabkan UGD menghasilkan limbah
padat medis lebih banyak karena pelayanan pasien yang membutuhkan
penanganan langsung di puskesmas dibawa ke ruang UGD. UGD di Puskesmas
Kendalkerep menjadi pusat perawatan dan pelayanan kesehatan dari pasien yang
datang sehingga limbah padat medis yang dihasilkan juga lebih banyak. Unit
pelayanan lain seperti apotik sampah padat medis yang dihasilkan seperti sisa obat
yang kadaluarsa dan wadah obat.
Tempat penyimpanan sementara limbah padat medis yang ada di Puskesmas
Kendalkerep sudah memenuhi persyaratan bangunan menurut PerMen LH No 30
12

Tahun 2009 seperti bangunan yang tidak mudah diresapi air hujan, cukup untuk
menampung limbah maksimal 90 hari, atap dan dinding yang tahan korosi dan
tidak mudah terbakar, dan lantai yang rata, kedap air dan tidak retak. Namun,
tempat penyimpanan limbah padat medis ini tidak dilengkapi label serta warna
kantong untuk penyimpanan sampah medis infeksius tidak sesuai kriteria menurut
Keputusan MenKes R.I. No.1204/MENKES/SK/X/2004 dengan warna kuning
dan diberi label untuk sampah medis infeksius, tetapi pada Puskesmas
Kendalkerep mengunakan kantong plastik bewarna hitam serta tidak adanya label
yang jelas dan menyebabkan sulitnya mengetahui jenis limbah yang ada didalam
kantong tersebut.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1. Sampah padat medis yang dihasilkan oleh Puskesmas Kendalkerep berasal
dari beberapa unit pelayanan seperti, apotik, ruang KIA (Kesehatan Ibu
dan Anak), poli gigi dan UGD (Unit Gawat Darurat).
2. Jumlah sampah padat medis yang dihasilkan yaitu : dari apotik, ruang
KIA dan poli gigi dihasilkan sebanyak 5 Kg pada masing – masing unit
pelayanan tersebut sedangkan pada UGD menghasilkan sampah medis
sebanya 60 Kg pada Bulan Februari.
3. Proses pengolahan sampah padat medis Puskesmas Kendalkerep yaitu
dengan pemilahan sampah medis dan non medis yang selanjutnya sampah
medis disimpan sementara di ruangan penyimpanan. Untuk pengelolaan
sampah medis pihak puskesmas bekerja sama dengan PT. PRIA (Putra
Restu Ibu Abadi) sebagai perusahaan pengolah/pengumpul/pemanfaat
limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).

5.2 Saran
1. Sebaiknya ruangan penyimpanan sampah padat medis diberi nama/label
agar orang tahu kalau tempat tersebut merupakan tempat penyimpanan
sampah padat medis.
2. Sebaiknya safety box yang sudah penuh segera dipindahkan ke tempat
penyimpanan sementara sampah padat medis agar tidak menumpuk dan
mengindarkan dari jangkauan pengunjung.
3. Sebaiknya penggunaan kantong dan pemberian label harus sesuai dengan
jenis limbah yang ada didalamnya agar mudah diketahui jenis limbah apa
yang ada dalam kantong tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Adisasmito. 2009. Sistem Manajemen Lingkungan Rumah Sakit. Jakarta :


Rajawali Pers.
Amro, AMA. 2011. Evaluasi Pengelolaan Limbah Padat Secara Terpadu Di
Rumah Sakit Jurnal Dian. Vol 11 No. 2
Depkes RI. 2004. Kepmenkes RI No.1204/Menkes/SK/X/2004 Tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit. Jakarta: Depkes RI.
Depkes RI. 2006. Kepmenkes RI No.1428/Menkes/SK/XII/2006 Tentang
Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Puskesmas,
Jakarta: Depkes RI.
Dewi, C. 2014. Pengelolaan Limbah Medis Padat Di Rumah Sakit Umum Daerah
Kelet Kabupaten Jepara. Skripsi : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Ilmu Keolahragaan.
Ditjen P2MPL. 2004. Kepmenkes RI Nomor : 1204/Menkes/SK/X/2004 Tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit. Jakarta: Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.
Effendi, Ferry. Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas, Teori dan
Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Elok Fatchiyati. 2010. Penentuan Alokasi Limbah Medis Padat Puskesmas
Menuju Instalasi Penanganan Limbah Medis Padat Wilayah Surakarta
Menggunakan Model Integer Linear Programming. Skripsi : Jurusan Teknik
Industri Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta
Hapsari. 2010. Analisis Pengelolaan Sampah Dengan Pendekatan Sistem Di
Rsud Dr. Moewardi Surakarta. Tesis: Universitas Diponegoro
Semarang
Permen LH Nomor 30 .2009. Tentang Tata Laksana Perizinan Dan Pengawasan
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun Serta Pengawasan
Pemulihan Akibat Pencemaran Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun
Oleh Pemerintah Daerah

Permenkes RI No 13. 2015. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lingkungan


Di Puskesmas.
Permenkes RI Nomor 44. 2016. Pedoman Manajemen Puskesmas.
Pratiwi, Dyah. 2013. Analisis Pengelolaan Limbah Medis Padat Pada Puskesmas
Kabupaten Pati. Skripsi : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu
Keolahragaan.
15

Rahno, Dionisius, dkk.2015 Pengelolaan Limbah Medis Padat Di Puskesmas


Borong Kabupaten Manggarai Timur Propinsi Nusa Tenggara Timur J-PAL,
Vol. 6, No. 1, 2015.

Samaritan Dwi Lassmy. 2015. Gambaran Manajemen Pengelolaan Limbah Padat


Di Health Centre Perusahaan X Lampung Tengah. Jurnal Medika Respati.
Vol X Nomor 4 Oktober 201.

Yunizar, Ahmad. 2014. Sistem Pengelolaan Limbah Padat Pada Rs. Dr. H. Moch.
Ansari Saleh Banjarmasin. An-Nadaa. Vol 1 No.1. Juni 2014. Hal 5-9
Lampiran (Bukti pengambilan Sampah medis)

Dokumen Limbah B3 (Bukti Pengangkutan Limbah B3 Puskesmas


Kendalkerep)
Lampiran 2 (Dokumentasi)

Tempat sampah medis dan non medis

Tempat penyimpanan sementara sampah padat medis


18

Lanjutan (Lampiran Dokumentasi)

Safety Box dan kantong sampah


medis

Pengambilan sampah padat medis oleh pihak ketiga


(PT. PRIA)

Anda mungkin juga menyukai