Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

MYCOBACTERIUM TUBERCULOSIS

Kelompok IV
1. Fany Dwi Priyosantoso (221614251370)
2. Rina Hariyati (221613251471)
3. Lydias Trisnawati (221613251477)
4. Moh. Reksa Hidayat (221614251389)

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ( STIKES)

WIDYAGAMA HUSADA

2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran sangat
kecil dan hanya dapat diamati dengan menggunakan mikroskop. Mikroorganisme
terdapat dimana-mana. Mikroorganisme di dunia ini ada yang menguntungkan dan
ada juga yang merugikan. Mikroorganisme yang menguntungkan dapat kita
manfaatkan untuk kepentingan kesejahteraan hidup manusia. Akan tetapi, banyak
juga mikroorganisme yang tidak menguntungkan kita yaitu dengan menyebabkan
terjadinya penyakit pada tubuh manusia. Salah satu mikroorganisme yang dapat
menyebabkan atau menginfeksi manusia adalah Mycobacterium tuberculosis.
Bakteri ini dapat mengakibatkan penyakit tuberculosis pada manusia.
Tuberculosis itu sendiri merupakan salah satu penyakit yang mematikan dan
berbahaya di dunia. Tuberculosis merupakan penyakit berbahaya ke-3 yang
menyebabkan kematian didunia setelah penyakit kardiovaskuler dan penyakit
saluran pernapasan, dan merupakan nomor satu dari golongan penyakit infeksi.
Saat ini tuberculosis disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Penanganan TBC masih terus menjadi tantangan besar untuk para tenaga
kesehatan. Untuk memutuskan rantai penularan perlu pula mendapati perhatian
lintas sektoral karena berkaitan dengan faktor sosial budaya dan tempat hunian.
Namun pada dasarnya penyakit TBC bisa disembuhkan secara tuntas apabila
pasien mengikuti anjuran tenaga kesehatan untuk minum obat secara teratur dan
rutin sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Selain itu diperlukan juga kepedulian
dan pengawasan dari tenaga kesehatan untuk mengawal perkembangan terapi
pasien. Penyebab TBC memang bukan bakteri biasa, karena itu diperlukan
konsistensi dan kepatuhan pasien dalam menjalani terapi untuk mencapai hasil
terapi yang optimal.
Berangkat dari hal tersebut di atas maka dianggap perlu untuk mengetahui
apa itu Tuberkulosis dan apa penyebabnya. Menyangkut dengan penyebabnya
harus mengetahui hal-hal yang bersangkutan dengan bakteri tersebut agar
pencegahan ataupun pengobatan terhadap penyakit yang di hasilkan oleh bakteri
tersebut dapat di tangani secara tepat.
1.2 TUJUAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
 Mengetahui morfologi mycobacterium tuberculosis
 Mengetahui penyakit yang dihasilkan oleh M Tuberculosis
 Mengetahui Epidemiologi dan penyebaran penyakit tuberculosis
 Mengetahui upaya dilakukan untuk mencegah penyakit tuberculosis

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 MORFOLOGI TUBERCULOSIS


Mycobacterium tuberculosis pertama kali dideskripsikan pada tanggal 24
Maret 1882 oleh Robert Koch. Maka untuk mengenang jasa beliau, bakteri tersebut
diberi nama baksil Koch. Mycobacterium tuberculosis merupakan bakteri
penyebab penyakit tuberkulosa(TBC). Penyakit TBC pada paru-paru juga dikenal
sebagai Koch Pulmonum (KP)

Adapun bentuk bakteri Mycobacterium tuberculosis ini adalah basil tuberkel


yang merupakan batang ramping dan kurus, dapat berbentuk lurus ataupun bengkok
yang panjangnya sekitar 2-4 µm dan lebar 0,2 - 0,5 µm yang bergabung membentuk
rantai. Besar bakteri ini tergantung pada kondisi lingkungan.

Mycobacterium tuberculosis tidak dapat diklasifikasikan sebagai bakteri


gram positif atau bakteri gram negatif, karena apabila diwarnai sekali dengan zat
warna basa, warna tersebut tidak dapat dihilangkan dengan alkohol, meskipun
dibubuhi iodium. Oleh sebab itu bakteri ini termasuk dalam bakteri tahan asam.

2.2 Etiologi
Dalam dahak, bakteri mycobacterium dapat bertahan selama 20-30 jam.
Basil yang berada dalam percikan bahan dapat bertahan hidup 8-10 hari. Biakan
basil ini apabila berada dalam suhu kamar dapat hidup 6-8 bulan dan dapat
disimpan dalam lemari dengan suhu 20°C selama 2 tahun. Mycobacterium
tuberculosis dapat tahan hidup di udara kering maupun dalam keadaan dingin atau
dapat hidup bertahun-tahun dalam lemari es. Hal ini dapat terjadi apabila kuman
berada dalam sifat dormant (tidur). Pada sifat dormant ini apabila suatu saat
terdapat keadaan dimana memungkinkan untuk berkembang, kuman tuberculosis
ini dapat bangkit kembali. Mycobacterium tuberculosis merupakan bakteri aerob,
oleh karena itu pada kasus TBC biasanya mereka ditemukan pada daerah yang
banyak udaranya.

Mikobakteria cepat mati dengan sinar matahari langsung, Tetapi dapat


bertahan hidup beberapa jam ditempat yang gelap dan lembab. Bakteri ini biasanya
berpindah dari tubuh manusia ke manusia lainnya melalui saluran pernafasan,
keluar melalui udara yang dihembuskan pada proses respirasi dan terhisap masuk
saat seseorang menarik nafas. Habitat asli bakteri Mycobacterium tuberculosis
sendiri adalah paru-paru manusia. Infeksi dimulai saat kuman tuberkulosis berhasil
berkembang biak dengan cara pembelahan diri di dalam paru – paru.

Bakteri Mycobacterium tuberculosis adalah bakteri yang dapat


menyebabkan penyakit tuberkolosis atau disingkat TBC. Sumber penularan adalah

2
penderita Tuberculosis (TB) yang dahaknya mengandung kuman TB hidup (BTA
(+)). Infeksi kuman ini paling sering disebarkan melalui udara (air borne, droplets
infection). Penyebaran melalui udara berupa partikel-partikel percikan dahak yang
mengandung kuman berasal dari penderitasaat batuk, bersin, tertawa, bernyanyi
atau bicara. Partikel mengandung kuman ini akan terhisap oleh orang sehat dan
menimbulkan infeksi di saluran napas. Bakteri aktif mikobakteria mencemari udara
yang ditinggali atau ditempati banyak manusia, karena sumber dari bakteri ini
adalah manusia. Bakteri ini dapat hidup selama beberapa jam pada udara terbuka,
dan selama itulah dia akan berterbangan di udara hingga akhirnyamenemukan
manusia sebagai tempat hidup.

Biasanya pencemaran oleh bakteri ini terjadi pada rumah yang penuh dengan
orang namun memiliki ventilasi yang buruk. Juga ditempat-tempat ramai yaitu
sarana perhubungan seperti bis sekolah, kapal laut, juga pada asrama, penjara,
bahkan dari dokter yang kurang memperhatikan sanitasi tubuhnya. Habitat asli dari
bakteri ini adalah manusia,dan hanya menjadikan lingkungan sebagai perantara.

2.3 PENYAKIT TUBERKULOSIS


Penyakit TBC adalah merupakan suatu penyakit yang tergolong dalam
infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit TBC
dapat menyerang pada siapa saja tak terkecuali pria, wanita, tua, muda, kaya dan
miskin serta dimana saja. Apabila seseorang sudah terpapar dengan bakteri
penyebab tuberculosis akan berakibat buruk seperti menurunkan daya kerja atau
produktivitas kerja, menularkan kepada orang lain terutama pada keluarga yang
bertempat tinggal serumah, dan dapat menyebabkan kematian. Pada penyakit
tuberkulosis jaringan pang paling sering diserang adalah paru-paru (95,9 %).
Gejala penyakit TBC digolongkan menjadi dua bagian, yaitu gejala umum
dan gejala khusus. Sulitnya mendeteksi dan menegakkan diagnosa TBC adalah
disebabkan gambaran secara klinis dari si penderita yang tidak khas, terutama pada
kasus-kasus baru.
a) Gejala umum (Sistemik)
 Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan
malamhari disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam
seperti influenza dan bersifat hilang timbul.
 Penurunan nafsu makan dan berat badan.
 Batuk-batuk selama lebih dari 2 minggu (dapat disertai dengan darah).
 Perasaan tidak enak (malaise), lemah.

b) Gejala khusus (Khas)


 Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan
sebagian bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan

3
kelenjar getah bening yang membesar, akan menimbulkan suara "mengi",
suara nafasmelemah yang disertai sesak.
 Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai
dengan keluhan sakit dada.
 Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang
pada suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di
atasnya, pada muara ini akan keluar cairan nanah.
 Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan
disebut sebagai meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam
tinggi, adanya penurunan kesadaran dan kejang-kejang.
Pada penderita usia anak-anak apabila tidak menimbulkan gejala, Maka TBC
dapat terdeteksi kalau diketahui adanya kontak dengan pasien TBC dewasa. Sekitar
30-50% anak-anak yang terjadi kontak dengan penderita TBC paru dewasa
memberikan hasil ujituberkulin positif. Pada anak usia 3 bulan – 5 tahun yang
tinggal serumah dengan penderitaTBC paru dewasa dengan BTA positif,
dilaporkan 30% terinfeksi berdasarkan pemeriksaanserologi/darah..
Penyakit tuberculosis memiliki beberapa variasi jenisnya. Adapun jenis-
jenis dari penyakit tuberculosis tersebut adalah:
 Tuberculosis paru terkonfirmasi secara bakteriologis dan histologis
 Tuberculosis paru tidak terkonfirmasi secara bakteriologis dan
histologis
 Tuberculosis pada sistem saraf
 Tuberculosis pada organ-organ lainnya
 Tuberculosis millier

4
BAB III
PEMBAHASAN
Penyebaran penyakit TBC biasanya dimulai melalui udara yang tercemar
dengan bakteri Mycobacterium tuberculosis yang dilepaskan pada saat penderita
TBC batuk. Pada anak-anak sumber infeksi umumnya berasal dari penderita TBC
dewasa. Bakteri tuberculosis ini bila sering masuk dan terkumpul di dalam paru-
paru akan berkembang biak menjadi banyak (terutama pada orang dengan daya
tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar melalui pembuluh darah atau
kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah infeksi TBC dapat menginfeksi hampir
seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang,
kelenjar getah bening, dan lain-lain, meskipun demikian organ tubuh yang paling
sering terkena infeksi bakteri ini adalah paru-paru.
Pada sebagian orang dengan sistem imun yang baik, bentuk ini akan tetap
dormant sepanjang hidupnya. Sedangkan pada orang-orang dengan sistem
kekebalan tubuh yang kurang, bakteri ini akan mengalami perkembang biakan
sehingga tuberkel bertambah banyak. Tuberkel yang banyak ini membentuk sebuah
ruang di dalam paru-paru. Ruang inilah yang nantinya menjadi sumber produksi
sputum(dahak). Seseorang yang telah memproduksi sputum dapat diperkirakan
sedang mengalami pertumbuhan tuberkel berlebih dan positif terinfeksi TBC.
Meningkatnya penularan infeksi yang telah dilaporkan saat ini, banyak
dihubungkan dengan beberapa keadaan, antara lain memburuknya kondisi sosial
ekonomi, belum optimalnya fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat,
meningkatnya jumlah penduduk yang tidak mempunyai tempat tinggal dan adanya
epidemi dari infeksi HIV. Disamping itu daya tahan tubuh yang lemah/menurun,
virulensi dan jumlah kuman merupakan faktor yang memegang peranan penting
dalam terjadinya infeksi TBC.
Komplikasi akibat penyakit TBC dapat menyerang beberapa organ vital
tubuh, diantaranya adalah tulang, usus, otak serta ginjal. TBC tulang ini bisa
disebabkan oleh bakteri TBC yang mengendap di paru-paru, lalu terjadi komplikasi
dan masuk ke tulang. Atau bisa juga bakteri TBC langsung masuk ke tulang lewat
aliran darah dari paru-paru. Waktu yang dibutuhkan bakteri untuk masuk dan
merusak tulang bervariasi. Ada yang singkat, tapi ada pula yang lama hingga
bertahun-tahun. Bakteri TBC biasanya akan berkembang biak dengan pesat saat
kondisi tubuh sedang lemah, misalnya selagi anak terkena penyakit berat. Saat itu
kekebalan tubuhnya menurun, sehingga bakteri pun leluasa menjalankan aksinya.
Bagian tulang yang biasa diserang bakteri TBC adalah sendi panggul,
panggul dantulang belakang. Gangguan tulang belakang bisa terlihat dari bentuk
tulang belakang penderita. Biasanya tidak bisa tegak, bisa miring ke kiri, ke kanan,
atau ke depan. Sendi panggul yang rusak pun membuat penderita tidak bisa berjalan
dengan normal. Sedangkan pada ibu hamil, kelainan panggul membuatnya tidak

5
bisa melahirkan secara normal. Jika kelainannya masih ringan, upaya pemberian
obat-obatan dan operasi bisa dilakukan. Lain halnya jika berat, tindakan operasi
tidak bisa menolong karena sendi atau tulang sudah hancur. Penderita bisa cacat
seumur hidup.
Selain karena komplikasi, TBC usus ini bisa timbul karena penderita
mengonsumsi makanan/minuman yang tercemar bakteri TBC. Bakteri ini bisa
menyebabkan gangguan seperti penyumbatan, penyempitan, bahkan
membusuknya usus. Ciri penderita TBC usus antara lain anak sering muntah akibat
penyempitan usus hingga menyumbat saluran cerna. Mendiagnosis TBC usus
tidaklah mudah karena gejalanya hampir sama dengan penyakit lain. Ciri lainnya
tergantung bagian mana dan seberapa luas bakteri itu merusak usus. Demikian juga
dengan pengobatannya. Jika ada bagian usus yang membusuk, dokter akan
membuang bagian usus itu lalu menyambungnya dengan bagian usus lain.
Bakteri TBC juga bisa menyerang otak. Gejalanya hampir sama dengan
orang yang terkena radang selaput otak, seperti panas tinggi, gangguan kesadaran,
kejang-kejang, juga penyempitan sel-sel saraf di otak. Kalau sampai menyerang
selaput otak, penderita harus menjalani perawatan yang lama. Sayangnya, gara-
gara sel-sel sarafnya rusak, penderita tidak bisa kembali ke kondisi normal.
. Gejala yang biasa terjadi antara lain mual-muntah, nafsu makan menurun,
sakit kepala,lemah, dan sejenisnya. Gagal ginjal akut bisa sembuh sempurna
dengan perawatan dan pengobatan yang tepat. Sedangkan gagal ginjal kronik sudah
tidak dapat disembuhkan.Beberapa di antaranya harus menjalani cangkok ginjal.
Penderita yang mengalami komplikasi berat perlu dirawat inap di rumah
sakit. Penderita TB paru dengan kerusakan jaringan luas yang telah sembuh (BTA
negatif) masih bisa mengalami batuk darah. Keadaan ini seringkali dikelirukan
dengan kasus kambuh.Pada kasus seperti ini, pengobatan dengan OAT (Obat Anti
Tuberkulosis) tidak diperlukan, tapi cukup diberikan pengobatan simptomatis. Bila
perdarahan berat, penderita harus dirujuk ke unit spesialistik.

PENCEGAHAN PENYAKIT TUBERCULOSIS


Pencegahan terhadap kemungkinan terjangkitnya penyakit ini merupakan
langkah yang paling efektif dan efisien. Adapun yang dapat kita lakukan sebagai
upaya pencegahan adalah sebagai berikut:
 Konsumsi makanan bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh
 Vaksinasi BCG
 Lingkungan
 Membuka jendela agar rumah mendapatkan cukup sinar matahari dan
udara segar
 Menjemur alas tidur agar tidak lembab
 Olahraga teratur
 Tidak merokok

6
BAB IV

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Salah satu mikroorganisme yang dapat menyebabkan atau menginfeksi
manusia adalah Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini dapat mengakibatkn
penyakit tuberculosis pada manusia. Tuberculosis itu sendiri merupakan salah
satu penyakit yang mematikan dan berbahaya di dunia.
Penyakit TBC merupakan suatu penyakit yang tergolong dalam infeksi
yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Apabila seseorang
sudah terpapar dengan bakteri penyebab tuberculosis akan berakibat buruk
bahkan dapat menyebabkan kematian. Pada penyakit tuberkulosis jaringan
yang paling sering diserang adalah paru-paru (95,9 %).
Infeksi dimulai saat kuman TB berhasil berkembang biak dengan cara
pembelahan diri di paru-paru, yang mengakibatkan peradangan di dalam paru,
saluran limfe akan membawa kuman TB ke kelenjar limfe disekitar hilus paru,
dan ini disebut sebagai kompleks primer. Waktu antara terjadinya infeksi
sampai pembentukan kompleks primer adalah 4 - 6 minggu.
Adapun yang dapat kita lakukan sebagai upaya pencegahan adalah:
 Konsumsi makanan bergizi
 Vaksinasi
 Lingkungan
 Membuka jendela agar rumah mendapatkan cukup sinar matahari dan
udara segar
 Menjemur alas tidur agar tidak lembab
 Olahraga teratur
 Tidak merokok

7
DAFTAR PUSTAKA

 Mycobacterium Tuberculosis http://www.scribd.com/doc/31733293/Makalah-


Mycobacterium-Tuberculosis
 https://journal.fkm.ui.ac.id/bikfokes/article/view/4660

 WHO. 2019. Global Tuberculosis Report 2019. Diakses melalui


https://www.who.int/teams/global-tuberculosis-programme/global-report-
2019
 WHO. 2020. Global Tuberculosis Report 2020. Diakses melalui
https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/336069/9789240013131-
eng.pdf?ua= 1
 http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/783

Anda mungkin juga menyukai