Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT TUBERCULOSIS (TBC) DAN PENCEGAHAN

Disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah


Epidemiologi

Dosen
Khairunnisa, SKM., M.Kes., M.M

Disusun Oleh
KELOMPOK 10

Hikmatun Nafisah (20D30675)


Muhammad Nor Syamsawal Qamar (20D30684)
Nindira Fitri Amillya (20D30687)
Putri Aisya Maulida (20D30690)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HUSADA BORNEO BANJARBARU


PROGRAM STUDI PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................................................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang................................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................................... 1
C. Tujuan.............................................................................................................................................. 2
D. Manfaat............................................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................................... 3
A. Pengertian TBC............................................................................................................................... 3
B. Penyebab TBC................................................................................................................................ 3
C. Penularan TBC................................................................................................................................ 4
D. Gejala TBC...................................................................................................................................... 5
E. Cara Pencegahan TBC.................................................................................................................... 5
BAB III PENUTUP....................................................................................................................................... 7
A. Kesimpulan...................................................................................................................................... 7
B. Saran............................................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................... 8

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh kuman
dari kelompok Mycobacterium yaitu Mycobacterium tuberculosis. Sumber penularan
adalah pasien TB BTA positif melalui percik renik dahak yang dikeluarkannya
(Kemenkes RI, 2014). Tuberkulosis (TB) adalah infeksi bakteri yang dapat
menyerang hampir semua bagian tubuh, tetapi paling sering menyerang paru-paru,
kondisi ini disebut ‘tuberkulosis paru-paru’ (Queensland Health, 2017).
Tuberkulosis paru (TB paru) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh
kuman tuberkulosis (Mycobacterium tuberculosa). Penyakit ini masih menjadi
masalah kesehatan global. Diperkirakan sepertiga dari populasi dunia sudah tertular
TB paru, dimana sebagian besar penderita TB paru adalah usia produktif (15-50
tahun). Tahun 2013 terdapat 9 juta kasus baru dan 1,5 juta kematian akibat penyakit
TB paru (WHO, 2014). TB Paru merupakan penyakit dengan morbiditas tinggi dan
sangat mudah menyebar di udara melalui sputum (air ludah) yang dibuang
sembarangan di jalan oleh penderita TB Paru. Oleh sebab itu TB Paru harus
ditangani dengan segera dan hati-hati apabila ditemukan kasus tersebut di suatu
wilayah (Kemenkes RI, 2015).
Menurut WHO tuberkulosis merupakan penyakit yang menjadi perhatian global.
Dengan berbagai upaya pengendalian yang dilakukan, insiden dan kematian akibat
tuberkulosis telah menurun, namun tuberkulosis diperkirakan masih menyerang 9,6
juta orang dan menyebabkan 1,2 juta kematian pada tahun 2014. India, Indonesia
dan China merupakan negara dengan penderita tuberkulosis terbanyak yaitu
berturut-turut 23%, 10%, dan 10% dari seluruh penderita di dunia (WHO, 2015).
Berdasarkan latar belakang di atas, kami tertarik untuk membahas topik “Riwayat
Alamiah Penyakit TBC dan Pencegahannya”.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari TBC?
2. Bagaimana penyebab penyakit TBC?
3. Bagaimana cara Penularan TBC?

1
4. Apa gejala-gejala seseorang menderita TBC?
5. Bagaimana cara penanggulangan/pencegahan TBC?

C. Tujuan
Adapun tujuan penulisannya adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian dari TBC.
2. Untuk mengetahui penyebab penyakit TBC.
3. Untuk mengetahui cara penularan TBC.
4. Untuk mengetahui gejala-gejala TBC.
5. Untuk mengetahui cara penanggulangan/pencegahan TBC.

D. Manfaat
Adapun manfaat dari penulisannya adalah sebagai berikut ;
1. Dapat mengetahui definisi TBC.
2. Dapat memahami dan mengetahui penyebab penyakit TBC.
3. Dapat memahami dan mengetahui cara penularan TBC.
4. Dapat memahami dan mengetahui gejala-gejala TBC.
5. Dapat memahami dan mengetahui cara pencegahan TBC.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian TBC
Tuberkulosis (TBC atau TB) merupakan suatu penyakit infeksi yang disebabkan
oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini merupakan bakteri basil yang
sangat kuat sehingga memerlukan waktu lama untuk mengobatinya. Bakteri ini lebih
sering menginfeksi organ paru-paru dibandingkan bagian lain tubuh manusia.
Penyakit TBC dapat menyerang siapa saja (tua, muda, laki-laki, perempuan,
miskin, atau kaya) dan dimana saja. Setiap tahunnya, Indonesia bertambah dengan
seperempat juta kasus baru TBC dan sekitar 140.000 kematian terjadi setiap
tahunnya disebabkan oleh TBC. Bahkan, Indonesia adalah negara ketiga terbesar
dengan masalah TBC di dunia. Survei prevalensi TBC yang dilakukan di enam
propinsi pada tahun 1983-1993 menunjukkan bahwa prevalensi TBC di Indonesia
berkisar antara 0,2 – 0,65%. Sedangkan menurut laporan Penanggulangan TBC
Global yang dikeluarkan oleh WHO pada tahun 2004, angka insidensi TBC pada
tahun 2002 mencapai 555.000 kasus (256 kasus/100.000 penduduk), dan 46%
diantaranya diperkirakan merupakan kasus baru.

B. Penyebab TBC
Penyakit Tuberkulosis Paru (TB Paru) disebabkan oleh kuman TBC
(Mycobacterium tuberculosis) yang sebagian kuman TBC menyerang paru, tetapi
dapat juga mengenai organ tubuh lain. Kuman ini berbentuk batang, mempunyai
sifat khusus yaitu tahan terhadap asam pada pewarnaan. Oleh karena itu disebut
pula sebagai Basil Tahan Asam (BTA). Kuman TBC cepat mati dengan sinar
matahari langsung, tetapi dapat bertahan hidup beberapa jam di tempat yang gelap
dan lembab. Dalam jaringan tubuh kuman ini dapat dormant, tertidur lama selama
beberapa tahun.
Infeksi Primer
Infeksi primer terjadi saat seseorang terpapar pertama kali dengan kuman TBC.
Percikan dahak yang terhirup sangat kecil ukurannya, sehingga dapat melewati
system pertahanan mukosilierbronkus, dan terus berjalan sehingga sampai di
alveolus dan menetap disana. Infeksi dimulai saat kuman TBC berhasil berkembang
biak dengan cara membelah diri di paru, yang mengakibatkan peradangan di dalam

3
paru. Saluran limfe akan membawa kuman TBC ke kelenjar limfe disekitar hilus paru
dan ini disebut sebagai kompleks primer. Waktu antara terjadinya infeksi sampai
pembentukan kompleks primer adalah sekitar 4-6 minggu.
Adanya infeksi dapat dibuktikan dengan terjadinya perubahan reaksi tuberkulin
dari negative menjadi positif. Kelanjutan setelah infeksi primer tergantung dari
banyaknya kuman yang masuk dan besarnya respon daya tahan tubuh
(imunitasseluler). Pada umumnya reaksi daya tahan tubuh tersebut dapat
menghentikan perkembangan kuman TBC. Meskipun demikian ada beberapa kuman
akan menetap sebagai kuman persister atau dormant (tidur). Kadangkadang daya
tubuh tidak mampu menghentikan perkembangan kuman, akibatnya dalam beberapa
bulan, yang bersangkutan akan menjadi penderita TBC.
Tuberkulosis Pasca Primer
Tuberkulosis pasca primer biasanya terjadi setelah beberapa bulan atau tahun
sesudah infeksi primer, misalnya karena daya tahan tubuh menurun akibat terinfeksi
HIV atau status gizi buruk. Ciri khas dari tuberkulosis pasca primer adalah kerusakan
paru yang luas dengan terjadinya kavitas atau efusi pleura.

C. Penularan TBC
Penyakit TBC biasanya menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri
Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan pada saat penderita TBC batuk, dan
pada anakanak sumber infeksi umumnya berasal dari penderita TBC dewasa.
Bakteri ini bila sering masuk dan terkumpul di dalam paru-paru akan
berkembangbiak menjadi banyak (terutama pada orang dengan daya tahan tubuh
yang rendah), dan dapat menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar getah
bening. Oleh sebab itulah infeksi TBC dapat menginfeksi hampir seluruh organ tubuh
seperti: paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening,
dan lainlain, meskipun demikian organ tubuh yang paling sering terkena yaitu paru-
paru.
Saat Mikobakterium tuberkulosa berhasil menginfeksi paru-paru, maka dengan
segera akan tumbuh koloni bakteri yang berbentuk globular (bulat). Biasanya melalui
serangkaian reaksi imunologis bakteri TBC ini akan berusaha dihambat melalui
pembentukan dinding di sekeliling bakteri itu oleh sel-sel paru.

Mekanisme pembentukan dinding itu membuat jaringan di sekitarnya menjadi


jaringan parut dan bakteri TBC akan menjadi dormant (istirahat). Bentuk-bentuk

4
dormant inilah yang sebenarnya terlihat sebagai tuberkel pada pemeriksaan
fotorontgen.

D. Gejala TBC
Gejala penyakit TBC dapat dibagi menjadi 2, yaitu gejala umum dan gejala
khusus yang timbul sesuai dengan organ yang terlibat. Gambaran secara klinis tidak
terlalu khas terutama pada kasus baru, sehingga cukup sulit untuk menegakkan
diagnosa secara klinik.
1. Gejala Sistemik/Utama
a. Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan
malam hari disertai keringat malam.
b. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul.
c. Penurunan nafsu makan dan berat badan.
d. Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).
e. Perasaan tidak enak, lemah.
2. Gejala Khusus
a. Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan
sebagian bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan
kelenjar getah bening yang membesar, akan menimbulkan suara "mengi",
suara nafas melemah yang disertai sesak.
b. Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai
dengan keluhan sakit dada.
c. Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang
pada suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit
diatasnya, pada muara ini akan keluar cairan nanah.
d. Pada anak–anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan
disebut sebagai meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam
tinggi, adanya penurunan kesadaran dan kejang – kejang.

E. Cara Pencegahan TBC


Adapan tujuan dari pencegahan TBC, yaitu;
1. Menyembuhkan penderita.
2. Mencegah kematian.
3. Mencegah kekambuhan.
4. Menurunkan tingkat penularan.

5
Cara-cara pencegahan TBC sebagai berikut;
 Saat batuk seharusnya menutupi mulutnya, dan apabila batuk lebih dari 3 minggu,
merasa sakit di dada dan kesukaran bernafas segera dibawa kepuskesmas atau ke
rumah sakit.
 Saat batuk memalingkan muka agar tidak mengenai orang lain.
 Membuang ludah di tempat yang tertutup, dan apabila ludahnya bercampur darah
segera dibawa kepuskesmas atau ke rumah sakit.
 Mencuci peralatan makan dan minum sampai bersih setelah digunakan oleh
penderita.
 Bayi yang baru lahir dan anak-anak kecil harus diimunisasi dengan vaksin BCG.
Karena vaksin tersebut akan memberikan perlindungan yang amat bagus.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan demikian, bahwa penyakit tuberculosis (TBC) itu disebabkan
karena adanya bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Oleh karena itu untuk
mencegah penularan penyakit ini sebaiknya harus menjaga kebersihan
diri dan lingkungan. Tuberkulosis juga penyakit yang harus benar-benar
segera ditangani dengan cepat.

B. Saran
Saran yang paling tepat untuk mencegah penyakit tuberkulosis
adalah Meningkatkan daya tahan tubuh dengan makanan bergizi TBC
adalah penyakit yang dapat disembuhkan, untuk mencapai hal tersebut
penderita dituntut untuk minum obat secara benar sesuai yang dianjurkan
oleh dokter serta teratur untuk memeriksakan diri ke klinik/puskesmas.

7
DAFTAR PUSTAKA

Barbara, C.L. 1996. Perawatan Medikal Bedah (suatu pendekatan proses


keperawatan) Bandung Doengoes, M. Rencana Asuhan Keperawatan.
Edisi 3. Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Smeltzer and Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC

Anda mungkin juga menyukai