PUSKESMAS JETIS
Disusun oleh :
2017
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK PENGELOLAAN LIMBAH CAIR- B
Laporan Praktik mata kuliah promosi kesehatan ini telah dikoreksi dan disetujui
oleh pembimbing paktik pada :
Hari :
Tanggal :
Menyetujui,
Dosen Pembimbing Pembimbing Puskesmas
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Praktik
Belajar Lapangan di Wilayah Kerja Puskesmas Jetis Kota Yogyakarta untuk
memenuhi tugas Mata Kuliah Promosi Kesehatan Semester V.
Penyusun
3
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................2
KATA PENGANTAR.............................................................................................3
DAFTAR ISI............................................................................................................4
BAB I.......................................................................................................................5
PENDAHULUAN...................................................................................................5
A. LATAR BELAKANG..................................................................................5
B. RUMUSAN MASALAH..............................................................................6
C. TUJUAN.......................................................................................................6
BAB II......................................................................................................................7
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................7
A. PENGERTIAN..............................................................................................7
B. SUMBER PENCEMAR DALAM LIMBAH CAIR....................................9
C. KLASIFIKASI DAN KARAKTER LIMBAH CAIR................................10
BAB III..................................................................................................................15
HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................................15
A. HASIL.........................................................................................................15
B. PEMBAHASAN.........................................................................................16
BAB IV..................................................................................................................19
PENUTUP..............................................................................................................19
A. KESIMPULAN...........................................................................................19
B. SARAN.......................................................................................................19
Daftar Pustaka........................................................................................................20
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pelayanan kesehatan yang diberikan puskesmas merupakan
pelayanan yang menyeluruh yang meliputi pelayanan kuratif (pengobatan),
prefentif (pencegahan), promotif (peningkatan kesehatan) dan rehabilitatif
(pemulihan kesehatan). Pelayanan tersebut ditujukan kepada semua
penduduk dengan tidak membedakan jenis kelamin dan golongan umur,
sejak dari dalam kandungan sampai tutup usia.
5
daerah perkotaan, limbah domestik menjadi limbah dengan persentase
terbesar dalam menyumbang kerusakan lingkungan hidup.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana kondisi limbah cair yang ada di Puskesmas Jetis ?
2. Bagaimana kondisi limbah cair yang ada di RW 09 Jigoyudan ?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui kondisi limbah cair di Puskesmas Jetis.
2. Untuk mengetahui kondisi limbah cair di RW 09 Jogoyudan.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN
Limbah adalah masalah serius yang harus dihadapi setiap negara.
Keberadaan limbah dapat menjadi suatu gangguan bagi kehidupan
manusia. Adanya limbah sendiri memang tidak bisa dilepaskan dari
kehidupan manusia.
7
sendiri menjadi masalah yang paling serius karena umumnya tidak
dikelola dengan tepat. Terlebih di daerah perkotaan, limbah domestik
menjadi limbah dengan persentase terbesar dalam menyumbang kerusakan
lingkungan hidup. Limbah cair adalah limbah dalam wujud cair yang di
hasilkan oleh kegiatan rumah tangga atau industri yang dibuang ke
lingkungan dan diduga dapat mencemari lingkungan. Keputusan Menteri
Negara Lingkungan Hidup Nomor 112 Tahun 2003 mengatur tentang
Baku Mutu Air Limbah Domestik, dan Peraturan Menteri Negara
Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2014 tentang Baku Mutu Air
Limbah.
8
4. Menghilangkan tempat berkembangbiaknya bibit dan vektor
penyakit.
9
2. Sumber pencemar senyawa kimia organik dan anorganik
Pencemar senyawa kimia organic missal karbohidrat, protein,
lemak, minyak, pelumas, Biochemical Oxigen Demand (BOD),
Chemical Oxygen Demand (COD), Total Organic Carbon (TOC),
TOD, Alkalinitas. Pencemar seyawa kimia organic missal logam berat
M, P, Klorida, Sulfur, Hidrogen Sulfit, dan gas terlarut dalam limbah
cair. Jika nilai BOD tinggi terdapat kelebihan senyawa organic.
Konsentrasi oksigen (Dissolved Oxygen) larut dalam air bebas
pencemar atau kontaminan sebesar 7,59 mg/L.
3. Pencemar Mikrobiologi
Sumber pencemar mikrobiologi missal mikroba pathogen yaitu
thyposa cholera disentry, poliovirus, virus hepatitis B, salmonella
typhi, cacing parasite, bakteri, algae, protozoa, virus, dan coliform.
Dalam menentukan karakteristik limbah maka ada tiga jenis sifat yang
harus diketahui yaitu :
1) Sifat Fisik
10
Sifat fisik suatu limbah ditentukan berdasarkan jumlah padatan
terlarut, tersuspensi dan total padatan, alkalinitas, kekeruhan, warna,
salinitas, daya hantar listrik, bau dan temperature. Sifat fisik ini beberapa
diantaranya dapat dikenali secara visual tapi untuk mengetahui secara pasti
maka digunakan analis laboratorium.
a. Padatan
b. Kekeruhan
Sifat keruh air dapat dilihat dengan mata secara langsung karena
ada partikel koloidal yang terdiri dari kwartz, tanah liat, sisa bahan-bahan,
protein dan ganggang yang terdapat dalam limbah.kekeruhan merupakan
sifat optis larutan. Sifat keruh membuat hilang nilai estetikanya.
c. Bau
11
bahaya yang ditimbulkannya dibandingkan dengan limbah yang tidak
menghasilkan bau.
d. Temperatur
e. Warna
2) Sifat Kimia
a. BOD
12
menjadi bahan organic yang lebih sederhana. Nilai ini hanya merupakan
jumlah bahan organik yang dikonsumsi bakteri. Penguraian zat-zat organis
ini terjadi secara alami. Aktifnya bakteri-bakteri menguraikan bahan-
bahan organik bersamaan dengannya habis pula terkonsumsi oksigen.
b. COD
c. Methan
d. Keasaman air
13
e. Alkalinitas
g. Oksigen terlarut
3) Sifat Biologis
14
lain seperti asam amino. Bahan yang mudah larut dalam air akan terurai
menjadi enzim dan bakteri tertentu. Bahan ragi akan terfermentasi
menghasilkan alkohol. Pati sukar larut dalam air, akan tetapi dapat diubah
menjadi gula oleh aktifitas mikrobiologi. Bahan-bahan ini dalam limbah
akan diubah oleh mikroorganisme menjadi senyawa kimia yang sedrehana
seperti karbon dioksida dan air serta amoniak.
BAB III
A. HASIL
1. Limbah Puskesmas
Sumber limbah di Puskesmas berasal dari limbah rumah tangga
dan limbah medis. Limbah rumah tangga yang dihasilkan setiap
harinya berkisar 300 liter dan biasanya di buang disaluran limbah kota.
Sedangkan untuk limbah medis Puskesmas di ambil oleh Dinkes Kota
Yogyakarta paling lama 3 bulan sekali dengan kisaran 5000 liter per
sekali ambil.
2. Limbah Warga RW 09
Hasil pemeriksaan sampel air limbah di aliran Kali Code :
a. Sampel segera BOD
Sampel DO BOD
AP S 9,5 9,5
AC S1 8,8 8,8
AC S2 8,5 8,5
15
AC S2 : Air Campuran Segera Sungai 2
Sampel DO BOD
AP E 7,8 7,8
AC E1 7,8 7,8
AC E2 7,3 7,3
c. COD
Sampel COD
S1 1900
S2 1400
BL 0
S1 : Sungai 1
S2 : Sungai 2
BL : Blangko (Kontrol)
B. PEMBAHASAN
1. Profil Puskesmas
Puskesmas Jetis terletak di Jl. P. Diponegoro No.91 Kota
Yogyakarta. Wilayah kerja Puskesmas Jetis seluas 156,00 Ha dan jumlah
penduduk 27.326 jiwa yang tersebar di 3 (tiga) kelurahan yaitu :
16
NO KELURAHAN KK JUMLAH JUMLAH JUMLAH RT
JIWA RW
1 Bumijo 3.360 10.291 13 55
2 Cokrodiningratan 2.858 8.935 11 60
3 Gowongan 2.619 8.100 13 52
Jumlah 8.836 27.326 37 167
2. Limbah Puskesmas
3. Limbah Warga
17
agar dapat mengetahui seberapa besar cemaran air sungai setelah
melewati RW 09. Pengambilan sampel air sungai di Titik 1 (S1)
dilakukan pada pukul 09.00 WIB sedangkan di Titik 2 (S2) dilakukan
pada pukul 09.10 WIB.
18
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Puskesmas Jetis Kota Yogyakarta tidak memiliki IPAL sendiri, jadi untuk
mengolah limbah cair khususnya limbah medis meminta bantuan dari
Dinkes Kota
2. Limbah domestik Puskesmas Jetis langsung dibuang ke saluran limbah
kota yang bermuara ke sungai.
3. Sampel air limbah domestik warga yang diambil yaitu dari Sungai Code.
4. Hasil pemeriksaan BOD pada sampel segera maupun eram masih dibawah
baku mutu, artinya masih bisa dikatakan aman.
5. hasil pemeriksaan COD melebihi baku mutu yang di anjurkan yaitu
melebihi 100 mg/L.
B. SARAN
1. Bagi Puskesmas :
Melakukan pemantauan sungai baik secara fisik, kimia, maupun biologi
untuk melihat seberapa besar dampak dari limbah cair domestik yang
dihasilkan warga
2. Bagi Masyarakat :
Mengurangi jumlah limbah cair yang dibuang di aliran sungai untuk
meminimalisir dampak pencemaran sungai.
19
Daftar Pustaka
20