Anda di halaman 1dari 11

PELAYANAN KESEHATAN PADA LANJUT USIA

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah

Keperawatan Gerontik

Dosen Pengampu :

Hasmita, S.KM, Biomed

Di Susun Oleh :

3E – Kelompok 4

1. Syafrina Rahmah 21334135


2. Zahra Tunisa Fariza 21334154

DEPARTEMEN KEPERAWATAN

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang

"Pelayanan Kesehatan Pada Lanjut Usia".

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak

akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak. Kami

berterima kasih pula kepada ibu Hasmita, S.KM, Biomed selaku dosen pada mata

kuliah Keperawatan Gerontik sehingga kami dapat menambah wawasan mengenai

materi tersebut.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik

dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena

itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami

dapat memperbaiki makalah ini. Kami berharap semoga makalah yang kami susun

ini memberikan manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.

12 September 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii


DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iii
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ..................................................................................................... 2
BAB II ................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 3
A. Konsep Pelayanan Kesehatan Pada Lansia ............................................................. 3
B. Jenis Pelayanan Kesehatan Pada Lansia ................................................................. 3
C. Manfaat Pelayanan Kesehatan Lansia..................................................................... 5
D. Sarana dan Prasarana Yang Dipergunakan .............................................................. 6
BAB III............................................................................................................................... 7
PENUTUP .......................................................................................................................... 7
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 7
B. Saran ....................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 8

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan yang mengalami peningkatan kualitas tiap tahun
mempengaruhi bertambahnya jumlah penduduk khususnya lansia. Penanganan
lansia perlu dijadikan perhatian karena meningkatnya jumlah lansia berarti
meningkat juga kualitas hidupnya. Banyak lansia yang mendapatkan fasilitas
kesehatan seperti puskesmas dan posyandu lansia dengan baik sehingga Usia
Harapan Hidup (UUH) lansia terus meningkat. Sisi lainnya, lansia juga akan
mengalami tahapan penurunan kesehatan fisik dan psikis yang akan menjadikan
tergantung pada orang lain secara perlahan (Nurul, 2016).
Menurut World Health Organization (WHO) angka lansia di dunia yang
berumur 60 tahun keatas mencapai 600 juta jiwa. Secara global populasi lansia
diperkirakan akan terus meningkat sampai 21 % dari total populasi dunia pada
tahun 2025, atau bisa disebut meningkat dua kali lipat menjadi 2 miliar jiwa.
Oleh sebab itu jumlah lansia mengalami pertambahan yang sangat pesat dari
tahun ketahun (Pikir, 2014).
Meningkatnya populasi lansia ini membuat pemerintah perlu merumuskan
kebijakan dan program yang ditujukan kepada kelompok penduduk lansia
sehingga dapat berperan dalam pembangunan dan tidak menjadi beban bagi
masyarakat. Undang-Undang No 13 Tahun 1998 tentang kesejahteraan lansia
menetapkan, bahwa batasan umur lansia di Indonesia adalah 60 tahun ke atas
(Depsos RI, 2004).
Lanjut usia (lansia) adalah proses hilangnya kemampuan fungsi jaringan
secara perlahan, proses ini ditandai dengan adanya penuaan seperti penurunan
daya ingat, rambut yang mulai memutih, kulit yang mulai mengendur disertai
otot yang tidak lagi lentur, penurunan kemampuan pendengaran juga
penglihatan, dan emosi yang lebih sensitif (Priyoto, 2015).
B. Rumusan Masalah
Mampu mengetahui mengenai pelayanan kesehatan pada lanjut usia

C. Tujuan Penulisan
1. Mampu mengetahui konsep pelayanan kesehatan pada lansia
2. Mampu mengetahui mengenai jenis – jenis pelayanan kesehatan pada lansia
3. Mampu mengetahui manfaat dari pelayanan kesehatan pada lansia
4. Mampu mengetahui sarana dan prasarana yang digunakan dalam pelayanan
kesehatan lansia

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Pelayanan Kesehatan Pada Lansia


Levey dan Loomba (1973), Pelayanan Kesehatan Adalah upaya yang
diselenggarakan sendiri/secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah, dan mencembuhkan
penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok, atau
masyarakat.
Pelayanan kesehatan adalah sub sistem pelayanan kesehatan yang tujuan
utamanya adalah promotif (memelihara dan meningkatkan kesehatan),
preventif (pencegahan), kuratif (penyembuhan), dan rehabilitasi (pemulihan)
kesehatan perorangan, keluarga, kelompok atau masyarakat, lingkungan.
Meningkatnya populasi lansia ini membuat pemerintah perlu merumuskan
kebijakan dan program yang ditujukan kepada kelompok penduduk lansia
sehingga dapat berperan dalam pembangunan dan tidak menjadi beban bagi
masyarakat. Undang-Undang No 13 Tahun 1998 tentang kesejahteraan lansia
menetapkan, bahwa batasan umur lansia di Indonesia adalah 60 tahun ke atas
(Depsos RI, 2004).

B. Jenis Pelayanan Kesehatan Pada Lansia


Jenis pelayanan kesehatan terhadap lansia meliputi lima upaya kesehatan
yaitu: peningkatan (promotif), pencegahan (preventif), diagnosis dini dan
pengobatan, pembatasan kecacatan dan pemulihan.
a. Promosi (Promotif)
Upaya promotif merupakan tindakan secara langsung dan tidak
langsung untuk meningkatkan derajat kesehatan dan mencegah
penyakit. Upaya promotif juga merupakan proses advokasi kesehatan
untuk meningkatkan dukungan klien, tenaga provesional dan
masyarakat terhadap praktik kesehatan yang positif menjadi norma-
norma sosial. Upaya promotif di lakukan untuk membantu organ-organ

3
mengubah gaya hidup mereka dan bergerak ke arah keadaan kesehatan
yang optimal serta mendukung pemberdayaan seseorang untuk
membuat pilihan yang sehat tentang perilaku hidup mereka.
Upaya perlindungan kesehatan bagi lansia adalah sebagai berikut :
1. Mengurangi cedera, di lakukan dengan tujuan mengurangi kejadian
jatuh, mengurangi bahaya kebakaran dalam rumah, meningkatkan
penggunaan alat pengaman dan mengurangi kejadian keracunan
makanan atau zat kimia.
2. Meningkatkan keamanan di tempat kerja yang bertujuan untuk
mengurangi terpapar dengan bahan-bahan kimia dan meningkatkan
pengunaan sistem keamanan kerja.
3. Meningkatkan perlindungan dari kualitas udara yang buruk,
bertujuan untuk mengurangi pengunaan semprotan bahan-bahan
kimia, mengurangi radiasi di rumah, meningkatkan pengolahan
rumah tangga terhadap bahan berbahaya, serta mengurangi
kontaminasi makanan dan obat-obatan.
4. Meningkatkan perhatian terhadap kebutuhan gigi dan mutu yang
bertujuan untuk mengurangi karies gigi serta memelihara kebersihan
gigi dan mulut.

b. Pencegahan (Preventif)
- Dalam mencakup pencegahan primer, sekunder dan tersier.
- Melakukan pencegahan primer, meliputi pencegahan pada lansia
sehat, terdapat faktor risiko, tidak ada penyakit, dan promosi
kesehatan. Jenis pelayanan pencegahan primer adalah: program
imunisasi, konseling, berhenti merokok dan minum beralkohol,
dukungan nutrisi, keamanan di dalam dan sekitar rumah, manajemen
stres, penggunaan medikasi yang tepat.
- Melakukan pencegahan sekunder, meliputi pemeriksaan terhadap
penderita tanpa gejala dari awal penyakit hingga terjadi gejala
penyakit belum tampak secara klinis dan mengindap faktor risiko.

4
Jenis pelayan pencegahan sekunder antara lain adalah sebagai
berikut: kontrol hipertensi, deteksi dan pengobatan kangker,
screening: pemeriksaan rektal, papsmear, gigi mulut dan lain-lain.
- Melakukan pencegahan tersier, dilakukan sebelum terdapat gejala
penyakit dan cacat, mecegah cacat bertambah dan ketergantungan,
serta perawatan dengan perawatan di rumah sakit, rehabilisasi
pasien rawat jalan dan perawatan jangka panjang.

c. Diagnosis dini dan Pengobatan


- Diagnosis dini dapat dilakukan oleh lansia sendiri atau petugas
profesional dan petugas institusi. Oleh lansia sendiri dengan
melakukan tes dini, skrining kesehatan, memanfaatkan Kartu
Menuju Sehat (KMS) Lansia, memanfaatkan Buku Kesehatan
Pribadi (BKP), serta penandatangan kontrak kesehatan.
- Pengobatan: Pengobatan terhadap gangguan sistem dan gejala yang
terjadi meliputi sistem muskuloskeletal, kardiovaskular, pernapasan,
pencernaan, urogenital, hormonal, saraf dan integumen.

C. Manfaat Pelayanan Kesehatan Lansia


1. Terpenuhinya kebutuhan jasmani, rohani dan psikologis lansia secara
memadai serta teratasinya masalah-masalah akibat usia lanjut.
2. Terlindunginya lansia dari perlakukan yang salah.
3. Terlaksananya kegiatan yang bermakna bagi lansia.
4. Terpeliharanya hubungan yang harmonis antara lansia dengan keluarga dan
lingkungan.
5. Terbentuknya keluarga dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab
pelayanan terhadap lansia.
6. Melembaganya nilai-nilai penghormatan terhadap lansia.
7. Tersedianya pelayanan alternatif di luar pelayanan panti sosial bagi lansia.

5
D. Sarana dan Prasarana Yang Dipergunakan
Sarana dan prasarana yang dipergunakan untuk menylengarakan pelayanan
terhadap lansia, baik sarana fisik, sosial dan spiritual yang dijalankan di
berbagai tingkatan yaitu
1. Pelayanan tingkat masyarakat Pelayanan terhadap lansia adalah: keluarga
dengan lansia, kelompok lansia seperti klub/perkumpulan, panguyuban,
padepokan dan pengajian, serta bina keluarga lansia. Masyarakat mencakup
LKMD, Karang wreda day care dana sehat/JPKM.
2. Pelayanan tingkat dasar Pelayanan yang di selengarakan oleh berbagai
instansi pemerintahan dan swasta serta organisasi masyarakat, organisasi
profesi dan yayasan seperti: praktik dokter dan dokter gigi, balai pengobatan
klinik, puskesmas/balkesmas, panti tresna wreda, pusat pelayanan dan
perawatan lansia, praktik perawatan mandiri.
3. Pelayanan tingkat rujukan Pelayanan yang diselenggarakan di rumah sakit
dan rumah sakit khusus. Rujukan dapat bersifat sederhana, sedang, lengkap
dan paripurna. Rujukan secara konseptual terdiri atas rujukan medis yang
pada dasarnyan menyangkut masalah pelayanan medik perorangan dan
rujukan kesehatan masyarakat pada dasarnya menyangkut masalah
kesehatan masyarakat luas.

6
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Meningkatnya populasi lansia ini membuat pemerintah perlu merumuskan
kebijakan dan program yang ditujukan kepada kelompok penduduk lansia
sehingga dapat berperan dalam pembangunan dan tidak menjadi beban bagi
masyarakat. Undang-Undang No 13 Tahun 1998 tentang kesejahteraan lansia
menetapkan, bahwa batasan umur lansia di Indonesia adalah 60 tahun ke atas
(Depsos RI, 2004).
Pelayanan kesehatan adalah sub sistem pelayanan kesehatan yang tujuan
utamanya adalah promotif (memelihara dan meningkatkan kesehatan),
preventif (pencegahan), kuratif (penyembuhan), dan rehabilitasi (pemulihan)
kesehatan perorangan, keluarga, kelompok atau masyarakat, lingkungan.
Jenis pelayanan kesehatan terhadap lansia meliputi lima upaya kesehatan
yaitu: peningkatan (promotif), pencegahan (preventif), diagnosis dini dan
pengobatan, pembatasan kecacatan dan pemulihan.
Manfaat denga nada pelayanan kesehatan bagi lansia untuk membantu
lansia agar tetap sehat dan bugar, baik secara fisik maupun psikis, membantu
deteksi dini terhadap penyakit pada lansia dan gangguan kesehatan lainnya.
Sarana lansia untuk bisa lebih meningkatkan interaksi sosial dengan sesamanya
yang diharapkan dapat memperbaiki kondisi psikologisnya.

B. Saran
Semoga dengan makalah ini dapat menambah wawasan mengenai konsep
pelayanan kesehatan yang berguna bagi lansia.

7
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, R. A. (2019). Hubungan Peran Caregiver Dengan Pemenuhan Kebutuhan

Dasar Pada Lansia Yang Demensia Di Uptd Pusat Pelayanan Lanjut Usia

(Ppslu) Mappakasunggu Parepare. 105.

Padila. 2013. Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Nuhamedia : Yogyakarta

Depsos RI. 2004. Undang-Undang Tentang Kesejahteraan Lansia.

Anda mungkin juga menyukai