Anda di halaman 1dari 50

LAPORAN PRAKTIK LAPANGAN

MEMPELAJARI SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH DI


PDAM TIRTA JAYA MANDIRI KABUPATEN SUKABUMI

DANDI FAUZI RIZKILLAH


F44160037

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2020

i
LAPORAN PRAKTIK LAPANGAN

MEMPELAJARI SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH DI


PDAM TIRTA JAYA MANDIRI KABUPATEN SUKABUMI

Oleh:
DANDI FAUZI RIZKILLAH
F44160037

Bogor, Februari 2020

Disetujui,
Pembimbing Akademik

Dr. Chusnul Arif, S.TP., M.Si


NIP. 19801206 200501 1 004

ii
Judul Praktik Lapangan : Mempelajari Sistem Distribusi Air Bersih di
PDAM
Tirta Jaya Mandiri Kabupaten Sukabumi.
Nama : Dandi Fauzi Rizkillah
NIM : F44160037
Pembimbing Lapangan : Rasdian Rasa, S.E.

Sukabumi, Januari 2020

Disetujui,
Pembimbing Praktik Lapangan,

Rasdian Rasa, S.E.


NIP. 1177199

iii
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia-Nya
laporan Praktik Lapangan (PL) yang berjudul “Sistem Distribusi Air Bersih di
PDAM Tirta Jaya Mandiri Kabupaten Sukabumi” dapat terselesaikan. Ucapan
terima kasih penulis ucapkan kepada PDAM Tirta Jaya Mandiri Kabupaten
Sukabumi yang telah memberikan izin serta kesempatan kepada penulis untuk
menyelesaikan kegiatan Praktik Lapangan. Ucapan terima kasih juga ingin penulis
sampaikan kepada pihak-pihak dibawah ini :

1 Bapak Prof. Dr. Ono Suparno, S.TP., M.T. selaku Penanggung Jawab
Praktik lapangan Fakultas Teknologi Pertanian,
2 Bapak Dr. Ir. I Wayan Astika, M.Si. selaku koordinator Panitia Praktik
lapangan Fakultas Teknologi Pertanian,
3 Bapak Dr. Chusnul Arif, S.TP., M.Si. selaku dosen pembimbing akademik
yang memberikan bimbingan selama pelaksanaan PL dan penyusunan
laporan PL,
4 PDAM Tirta Jaya Mandiri yang telah memberikan kesempatan untuk
melaksanakan praktik lapangan di Bagian Produksi, Subbagian Transmisi
Distribusi & Meter
5 Bapak Rasdian Rasa, S.E. selaku pembimbing lapangan dan atas bantuan
dan bimbingannya selama kegiatan Praktik lapangan
6 Bapak H. Warma Herawan, S.E., M.M. selaku kepala Bagian Produksi dan
Ibu Ida Darmawati, A.Md. selaku kepala Subbagian Kualitas Air atas
bantuan dan bimbingannya selama kegiatan praktik lapang

Terima kasih juga penulis sampaikan kepada seluruh pekerja dan staf
lainnya di PDAM Tirta Jaya Mandiri Kabupaten Sukabumi yang tak dapat
disebutkan satu persatu namanya. Terima kasih penulis ucapkan kepada seluruh
pihak yang telah membantu dan memberi masukan dalam pelaksanaan Praktik
lapangan. Apabila terdapat kesalahan pada laporan ini, penulis terbuka untuk
setiap kritik atau saran demi memperbaiki kekurangan yang ada. Semoga tulisan
ini dapat bermanfaat.

Sukabumi, Februari 2020

Dandi Fauzi Rizkillah

iv
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................v
DAFTAR TABEL...................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................viii
II. TINJAUAN UMUM.........................................................................................4
2.1 Ruang Lingkup...........................................................................................4
2.2 Keadaan Lokasi Kabupaten Sukabumi.......................................................4
2.3 Keadaan Umum Instansi.............................................................................5
2.3.1 Sejarah Perkembangan......................................................................5
2.3.2 Visi dan Misi Perusahaan.................................................................6
2.3.3 Struktur Organisasi Perusahaan........................................................7
III. KEGIATAN PRAKTIK LAPANGAN............................................................8
3.1 Subbagian Transmisi-Disrtribusi dan Meter...............................................8
3.2 Sumber dan Kapasitas Produksi Air...........................................................8
3.2.1 Mata Air............................................................................................8
3.3 Jaringan Perpipaan Mata Air Cipanas......................................................10
3.3.1 Sistem Transmisi............................................................................11
3.3.2 Reservoir.........................................................................................11
3.3.3 Sistem Perpipaan Distribusi............................................................13
3.4 Pengaturan Distribusi Air.........................................................................14
3.4.1 Kontinuitas......................................................................................14
3.4.2 Monitoring dan Evaluasi Jaringan Pipa..........................................14
3.4.3 Kuantitas.........................................................................................17
3.4.4 Kualitas...........................................................................................19
IV. PEMBAHASAN.............................................................................................22
4.1 Jaringan Pipa Distribusi............................................................................22
4.2 Tekanan Pengaliran...................................................................................22
4.3 Kehilangan Air..........................................................................................23
V. PENUTUP......................................................................................................26
5.1 Simpulan...................................................................................................26
5.2 Saran.........................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................27

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Kapasitas Produksi Air………………………………………...……….


….8
Tabel 2 Klasifikasi Mata air menurut debit…………………….…………………
10

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Peta Administrasi Kabupaten Sukabumi Jawa Barat…………….…….


4
Gambar 2 Peta Lokasi PDAM Tirta Jaya Mandiri Kabupaten Sukabumi….………
5
Gambar 3 Struktur organisasi PDAM Tirta Jaya Mandiri………...………….…...
7
Gambar 4 Mata Air Cipanas……………..
……………………………………….10
Gambar 5 Pipa transmisi Cipanas……………….…………………………..……
11
Gambar 6 Reservoir Cipanas………………………………………………..……
11
Gambar 7 Pipa Reserv oir Cipanas…...…………………………………..
……….12
Gambar 8 Flowmeter……….……………………………………………..………15
Gambar 9 Pengukuran debit dengan flowmeter………………………………..…
16
Gambar 10 Cara kerja GPR……………………….
……………………………...16
Gambar 11 Tampilan meter
air………………………………………………………...17
Gambar 12 Meter Induk pada Reservoir Cipanas……………...
………………....18
Gambar 13 Manometer (pressure gauge)………………...
……………………....18
Gambar 14 Grafik jumlah distribusi air PDAM Tirta Jaya Mandiri……...……...24
Gambar 15 Grafik jumlah air yang tidak dapat dipertanggungkawabkan PDAM
Tirta Jaya Mandiri…………………………………………....……...24
Gambar 14 Grafik kehilangan air PDAM Tirta Jaya Mandiri ...………………...25

vii
DAFTAR LAMPIRAN

29

viii
I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Air merupakan material yang membuat kehidupan terjadi di bumi. Manusia
dan semua makhluk hidup membutuhkan air sehingga dapat dikatakan air
merupakan salah satu sumber kehidupan. Air bersifat sumber daya yang
terbarukan dan dinamis yang berasal dari air hujan, air permukaan dan air tanah.
Pemanfaatan air harus dilakukan secara berkesimanbungan. Kuantitas air yang
dimanfaatkan harus mencapai jumlah yang minimal sementara kuantitas air yang
dimanfaatkan harus memenuhi standar kualitas tertentu (Darmasetiawan 2004).
Air bersih merupakan kebutuhan pokok yang digunakan untuk menunjang
segala kegiatan manusia, meliputi air bersih domestik dan non domestik. Oleh
karena itu sektor air bersih mendapat prioritas penanganan utama karena
menyangkut kehidupan orang banyak. Komoditi air bersih yang layak konsumsi
telah menjadi sumberdaya yang langka (resources scarcity), artinya dari segi
kuantitas tinggi pada musim hujan tetapi dari segi kualitas rendah. Kelangkaan air
bersih di Indonesia salah satunya disebabkan oleh ketidakmerataan penyebaran
penduduk dan keberadaan air bersih itu sendiri. Contohnya di Pulau Jawa, dengan
terkonsentrasinya penyebaran penduduk di wilayah Pulau Jawa menyebabkan
terjadinya kelangkaan air bersih, bahkan Pulau Jawa telah dinyatakan defisit sejak
tahun 1995 (Sanim 2003).
Setiap negara memiliki sebuah instansi atau badan yang mengatur dan
mengelola kebutuhan air bersih bagi penduduknya. Di Indonesia sendiri,
umumnya badan tersebut dinamakan PAM (Perusahaan Air Minum) atau PDAM
(Perusahaan Daerah Air Minum). Perusahaan Daerah Air Minum adalah
Perusahaan yang berbentuk Badan Hukum yang dapat mengurus kepentingannya
sendiri, ke luar, dan ke dalam terlepas dari Organisasi Pemerintah Daerah, seperti
PU Kabupaten/Kotamadya dan lain sebagainya (Henriquez 1985).
Dalam memastikan bahwa setiap penduduk mendapat air bersih yang cukup
diperlukan jaringan distribusi yang baik dan efisien. Aspek yang perlu
diperhatikan dalam suatu jaringan distribusi air adalah tersedianya jumlah air yang
cukup dan tekanan yang memenuhi serta menjaga kualitas air yang akan
didistribusikan (Makawimbang 2017). Aspek-aspek tersebut menjadi sasaran
mutu setiap PDAM di Indonesia, salah satunya adalah PDAM Tirta Jaya Mandiri
Kabupaten Sukabumi.
Praktik Lapangan ini dilaksanakan guna mempelajari proses distribusi air
bersih secara nyata di lapangan mulai dengan mengacu pada 3 aspek, yaitu
kontinuitas, kuantitas, dan kualitas.

I.2 Tujuan
Secara umum tujuan Praktik Lapangan adalah:
1. Tujuan Instruksional

1
a. Meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan mahasiswa
melalui latihan kerja dan pengaplikasian ilmu yang diperoleh sesuai
dengan bidang keahliannya.
b. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengidentifikasi,
merumuskan, dan memecahkan permasalahan sesuai dengan
keahliannya di lapangan secara sistematik dan interdisiplin
2. Tujuan Institusional
Memperkenalkan dan mendekatkan IPB, khususnya Fakultas Teknologi
Pertanian IPB dengan masyarakat, dan mendapatkan masukan bagi
penyusunan kurikulum dan peningkatan kualitas pendidikan yang sesuai
dengan kemajuan Iptek dan kebutuhan masyarakat pengguna.
Secara khusus tujuan Praktik Lapangan adalah :
1. Mempelajari Sistem Distribusi Air Bersih di PDAM Tirta Jaya Mandiri
Kabupaten Sukabumi
2. Mengetahui rangkaian-rangkaian evaluasi performa unit Distribusi Air
Minum.

I.3 Metodologi Pelaksanaan


Metodologi pelaksanaan Praktik Lapangan yang direncanakan diantaranya :
a. Orientasi
Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan staff perusahaan sebagai
pihak yang akan membantu pelaksanaan kegiatan Praktik Lapangan dan
mengenal tempat serta lingkungan PDAM Tirta Jaya Mandiri dan
melakukan pengumpulan data. Proses pengamatan langsung terkait
aspek yang berkaitan dengan topik. Pengumpulan data dilakukan untuk
keperluan penyusunan laporan. Data yang didapatkan dapat berupa data
primer maupun data sekunder.
b. Wawancara dan Diskusi dengan Pihak Terkait.
Proses ini dilakukan sebagai upaya pengumpulan informasi, data
aktual, dan klarifikasi permasalahan yang terjadi di lapangan dengan
menanyakan langsung kepada pihak yang berkepentingan terkait
dengan topik yang ada dan berdasarkan bimbingan dari pembimbing
lapang.
c. Praktik Langsung
Praktik langsung dilakukan untuk memperoleh pengalaman di dunia
kerja dan mempelajari kesesuaian antara teori yang disampaikan di
dalam perkuliahan dengan praktik di lapangan. Dalam melakukan
praktik, mahasiswa diharapkan dapat aktif berperan serta dalam
kegiatan kerja harian di perusahaan.
d. Studi Pustaka

2
Studi pustaka dilakukan untuk memperoleh pembuktian dan alasan-
alasan ilmiah dalam melakukan analisis terhadap permasalahan-
permasalahan yang dihadapi di lapangan.

I.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Praktik Lapangan ini dilakukan di PDAM Tirta Jaya Mandiri Kabupaten
Sukabumi selama 24 hari kerja efektif, pada tenggang waktu terhitung mulai
dari tanggal 30 Desember 2019 – 31 Januari 2020.

I.5 Pelaksana Praktik Lapangan


Nama : Dandi Fauzi Rizkillah
NIM : F44160037
Tingkat/ Semester : IV/ 7 (Tujuh)
Departemen : Teknik Sipil dan Lingkungan
Fakultas : Teknologi Pertanian
Perguruan Tinggi : Institut Pertanian Bogor

I.6 Pembimbing
Pelaksanaan kegiatan Praktik Lapangan ini dibimbing oleh:
a. Dr. Chusnul Arif, S.TP., M.Si.
Staf Pengajar Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, FATETA-IPB
sebagai dosen Pembimbing Skripsi
b. Dr. Ir. I Wayan Astika, M.Si.
Staf Pengajar Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, FATETA-IPB
sebagai koordinator pelaksana Praktik Lapang.
c. Dr. Ir. Roh Santoso Budi Waspodo, M.T. dan Joana Febrita, S.T., M.T.
Staf pengajar Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, FATETA-IPB
sebagai Satuan Tugas Praktik Lapang Departemen Teknik Sipil dan
Lingkungan, FATETA-IPB.
d. H. Warma Herawan, S.E., M.M., Rasdian Rasa, S.E., dan Ida
Darmawati, A.md
Kepala Bagian Produksi, Kepala Subbagian Trandis & Meter, Kepala
Subbagian Pengolahan & Laboratorium PDAM Tirta Jaya Mandiri
sebagai Pembimbing Lapangan.

3
II. TINJAUAN UMUM
2.1 Ruang Lingkup
Penulisan laporan Praktik Lapangan dibatasi pada hal-hal sebagai berikut:
a. Standar yang digunakan dalam penulisan ini disesuaikan dengan sasaran
mutu pada Bagian Produksi, Subbagian Transmisi Distribusi & Meter.
b. Data kehilangan air disesuaikan dengan data yang telah disediakan oleh
PDAM Tirta Jaya Mandiri.
c. Data tekanan pengaliran yang disajikan merupakan data pada Bulan
Desember 2019 pada setiap Cabang pelayanan.

2.2 Keadaan Lokasi Kabupaten Sukabumi


Kabupaten Sukabumi merupakan salah satu Kota strategis di wilayah Provinsi
Jawa Barat, setelah menjadi wilayah pembangunan, industri, dan pariwisata dari 7
(tujuh) wilayah pembangunan yang ada di Provinsi Jawa Barat, dengan fungsi
sebagai berikut:
 Counter magnet dari Jabotabek
 Menjadi salah satu pusat produksi pertanian
 Daerah rekreasi dan pariwisata
 Berperan dalam menjaga kelestarian lingkungan
Data hasil registrasi penduduk yang dirangkum dalam Kabupaten Sukabumi
Dalam Angka 2019, jumlah penduduk Kabupaten Sukabumi adalah 2,551,440
jiwa terdiri dari 1,298,677 jiwa penduduk laki-laki dan 1,252,763 jiwa penduduk
perempuan, yang tersebar di 47 wilayah Kecamatan, 5 kelurahan dan 399 Desa.
Berdasarkan data kependudukan, rata-rata pertumbuhan penduduk pada tahun
2017 0.36%. Luas wilayah Kabupaten Sukabumi 4,162 km2.

4
Gambar 1 Peta Administrasi Kabupaten Sukabumi Jawa Barat
Kabupaten Sukabumi secara geografis terletak antara 60 57’ - 70 25’ Lintang
selatan dan 1060 49’ – 1070 00’ Bujur timur dengan luas daerah 4.162 Km2 atau
11,21% dari luas Provinsi Jawa Barat. Gambar Peta Administrasi dapat dilihat
lebih jelas pada Lampiran 2. Secara Adminitrasi Kabupaten Sukabumi dibatasi
oleh:
 Sebelah Utara : Kabupaten Bogor
 Sebelah Selatan : Samudera Indonesia
 Sebelah Barat : Kabupaten Lebak dan Samudera Selatan
 Sebelah Timur : Kabupaten Cianjur

2.3 Keadaan Umum Instansi

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2020

JUDUL

PETA LOKASI PRAKTIK LAPANGAN


KANTOR PUSAT PDAM TIRTA JAYA MANDIRI
CIBADAK, KABUPATEN SUKABUMI

SKALA 1 : 2500

KANTOR PUSAT
PDAM TIRTA JAYA MANDIRI

Image digital Google Earth 2020

5
Gambar 2 Peta Lokasi PDAM Tirta Jaya Mandiri Kabupaten Sukabumi
2.3.1 Sejarah Perkembangan
Perkembangan perusahaan instansi ini diawali dengan pembangunan sarana air
minum untuk melayani Kota Palabuhanratu pada tahun 1981, dibentuklah Badan
Pengelola Air Minum (BPAM) Kabupaten Sukabumi yang berada dibawah
tanggung jawab PPSAB Jawa Barat sebagai salah satu kegiatan Direktorat
Jenderal Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum (DPU).
Tercatat sampai dengan akhir tahun 1989, BPAM telah menambah wilayah
pelayanan diantaranya Kecamatan Cibadak, Cicurug, Parungkuda, Jampang
Tengah, Sagaranten, Cisolok, dan Kalapanunggal. Kemudian atas dasar penilaian
perkembangan yang baik dan banyaknya rencana pengembangan air minum, maka
BPAM Kabupaten Sukabumi dialihstatuskan menjadi Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) Kabupaten Sukabumi.
Pada tahun 1990, dengan disahkannya Peraturan Daerah Tingkat II Kabupaten
Sukabumi, Nomor 02 Tahun 1990 tanggal 29 Januari 1990 tentang pembentukan
PDAM dan perubahan Perda No. 11 Tahun 2013, dilaksanakan serah terima
Pengelolaan Sarana Air Minum Departemen Pekerjaan Umum kepada
Departemen Dalam Negeri untuk selanjutnya dilimpahkan kepada Pemerintah
Kabupaten Sukabumi.
Pada bulan Agustus tahun 1990 dibangun kembali sistem penyediaan air
minum untuk Kecamatan Nagrak, Cikembar/Warungkiara, dan pada awal tahun
2003 Pemerintah Kabupaten Sukabumi menyerahkan sistem Penyediaan Air
minum Kecamatan Cikakak kepada PDAM untuk Pengelolaannya.
Pada tahun 2005 PDAM Kabupaten Sukabumi mengoperasikan wilayah
pelayanan baru di Kecamatan Parakansalak, tahun 2006 di Kecamatan Sukalarang
yang dibangun oleh pengembang di Perum Sukamaju dan Bojong Genteng, pada
tahun 2007 di Kecamatan Jampang Kulon/Surade dan Kecamatan Cisaat,
sedangkan untuk tahun 2009 Kabupaten Sukabumi mendapat bantuan sarana air
minum di tiga kecamatan, yaitu: Kecamatan Sukalarang, Kecamatan
Pelabuhanratu dan Kecamatan Ciambar
Pada Tahun 2010, telah dibangun SPAM IKK Kabandungan yang
memanfaatkan sumber dari Sungai Citamiang. Pada tahun 2011 dibangun SPAM
IKK Bojong Genteng dari sumber mata air Cipadurenan Kecamatan
Kalapanunggal. Pada tahun 2012 diadakan pembangunan SPAM IKK Caringin,
SPAM IKK Cikakak-Cisolok, dan SPAM IKK Sagaranten-Purabaya. Pada tahun
2017 dibangun SPAM Cibuntu Kecamatan Cidahu untuk melayani Kecamatan
Bojong Genteng, Parungkuda dan Cidahu.

6
Pada awal tahun 2018 PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) Tirta Jaya
Mandiri disiapkan dan dialihstatuskan menjadi Perumda Air Minum Tirta Jaya
Mandiri melalui disahkannya Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi No. 5
Tahun 2018 tentang Perusahaan Umum Daerah Air Minum.
Pada tahun 2018 dibangun kembali SPAM Cipanas Kecamatan Cidahu untuk
melayani Kecamatan Cidahu dan Cicurug. Pada tahun yang sama, wilayah selatan
Sukabumi dibangun IKK Tenjo Laut, Kecamatan Cikakak yang merupakan
bantuan Pemerintah Hungaria melalui hibah dari pemerintah pusat ke pemerintah
Kabupaten Sukabumi. Total cabang pelayanan saat ini sebanyak 22 cabang/unit
yang tersebar di 24 kecamatan di Kabupaten Sukabumi.

2.3.2 Visi dan Misi Perusahaan


Visi Perumda Air Minum Tirta Jaya Mandiri Kabupaten Sukabumi adalah
Terwujudnya Perumda Air Minum Tirta Jaya Mandiri Kabupaten Sukabumi yang
Handal dan Profesional.
Untuk mewujudkan Visi tersebut Perumda Air Minum Tirta Jaya Mandiri
Kabupaten Sukabumi mempunyai Misi sebagai berikut:
1. Meningkatkan mutu pelayanan.
2. Meningkatkan profesionalisme SDM.
3. Meningkatkan kinerja perusahaan.
4. Menjaga kelestarian sumber air baku melalui kerjasama dengan instansi
terkait dan antar daerah.

2.3.3 Struktur Organisasi Perusahaan


PDAM Tirta Jaya Mandiri merupakan perusahaan daerah yang bergerak di
bidang penyediaan air bersih di wilayah Kabupaten Sukabumi. Secara garis besar,
Bupati merupakan pimpinan tertinggi yang dibawahi oleh Badan Pengawas dan
Direktur Utama. Direktur Utama kemudian dibawahi oleh Direktur Teknik dan
Direktur Umum. Direktur Umum membawahi Bagian Umum, Bagian Hubungan
Pelanggan, Bagian Kepegawaian, dan Bagian Keuangan. Direktur Teknik
membawahi Bagian Perencanaan, Bagian Produksi, dan Bagian Perawatan. Selain
itu, terdapat kelompok fungsional, yaitu Bagian SPI (Satuan Pengawas Internal),
Penelitian & Pengembangan, Staf Ahli, dan Cabang bertanggung jawab langsung
kepada Direktur Utama. Struktur Organisasi PDAM Tirta Jaya Mandiri dapat
dilihat pada Gambar 3. Setiap bagian sendiri memiliki subbagian yang bertujuan
untuk memudahkan pekerjaan seperti pada Bagian Produksi yang terbagi menjadi
dua subbagian, yaitu Subbagian Trandis (Transmisi Distribusi) dan Meter, dan
Subbagian Pengolahan dan Laboratorium.

7
Bupati
Bupati

Dewan
Dewan
Pengawas
Pengawas
Direktur Utama
Direktur Utama
Sekretariat
Sekretariat
Dewan
Dewan
Pengawas
Pengawas

Direktur
Direktur Direktur Kelompok
Umum Direktur Kelompok
Umum Teknik
Teknik Fungsional
Fungsional
Keuangan
Keuangan

Bagian
Bagian Bagian Bagian
Bagian
Bagian Bagian
Bagian Bagian Bagian Bagian
Bagian
Bagian Keperawat
Keperawat Bagian Produksi Perawatan Satuan
Satuan Staf
Umum
Hubungan
Hubungan Keuangan
Keuangan an Perencanaan Produksi Perawatan Penelitian Staf Ahli
Ahli
Umum Pelanggan
Pelanggan an Perencanaan Pengawas
Pengawas Penelitian dan
dan
Intern
Intern Pengembangan
Pengembangan
Subbagian
Subbagian Subbagian Subbagian
Subbagian Kas Subbagian
Subbagian Subbagian Subbagian
Subbagian Kas Subbagian
Subbagian
Subbagian
Tata Usaha Pelayanan
Pelayanan
Administrasi
Administrasi Perencanaan
Perencanaan Trandis & Perawatan
Perawatan
Staf Umum &
Tata Usaha Kepegawaian Elektrik/Mekanik
Elektrik/Mekanik Staf Umum &
Pelanggan
Pelanggan Kepegawaian Program
Program Meter Keuangan
Keuangan
Subbagian Bidang
Subbagian
Pembukuan Bidang Umum
Umum &
&
Subbagian
Subbagian Subbagian Pembukuan Subbagian
Subbagian Subbagian Subbagian Pengembangan
Pengembangan
Pengadaan Subbagian Subbagian Subbagian
Pengadaan Rekening
Rekening Pengembanga
Pengembanga Evaluasi & Subbagian Perawatan Staf
Staf Teknik
Teknik
Perlengkapan Evaluasi & Subbagian Perawatan
Perlengkapan nn Pegawai Pelaporan Pengolahan
Pengolahan & Bangunan
& Aset Subbagian
Subbagian
Pegawai Pelaporan & Bangunan & &
& Aset Subbagian Laboratorium
Laboratorium Instalasi
Instalasi
Subbagian Verifikasi
Verifikasi Bidang
Pemasaran
Pemasaran Bidang
Subbagian Kepala
Kepala Kepala
Kepala Teknik
Teknik
Subbagian Unit Subbagian
Gudang
Gudang Subbagian
Subbagian Cabang
Cabang Unit Subbagian
Subbagian
Subbagian Pajak Perawatan
Perawatan
Tangki Pajak
Tangki Kaur.
Kaur. Trandis
Trandis
Subbagian
Subbagian Produksi
Humas Produksi
Humas
Kaur.
Kaur.
Adminkeu
Adminkeu Subbagian penempatan praktik lapangan
Kaur.
Kaur.
Teknik
Teknik

Gambar 3 Struktur organisasi PDAM Tirta Jaya Mandiri

III. KEGIATAN PRAKTIK LAPANGAN

3.1 Subbagian Transmisi-Disrtribusi dan Meter


Pelaksanaan praktik lapangan dilakukan di Bagian Produksi Subbagian
Transmisi-Distribusi dan Meter PDAM Tirta Jaya Mandiri. Subbagian Transmisi-
Distribusi dan Meter inilah yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa air
minum yang telah diolah PDAM Tirta Jaya Mandiri dapat disalurkan hingga ke
pelanggan tanpa mengurangi kualitas air yang disalurkan selama 24 jam dengan
tekanan dan volume yang sesuai dengan sasaran mutu yang telah ditetapkan.
Sasaran mutu Subbagian Transmisi-Distribusi dan Meter adalah
1. Pemerataan tekanan di jaringan pelanggan dengan rata-rata tekanan 0.6 –
0.8 bar 90% untuk jalur perpompaan dan 0.4 – 0.6 bar untuk jalur
gravitasi;
2. Memastikan kondisi meter-meter induk dan beberapa SL (secara
sampling) tetap terukur kinerjanya setiap tahun.
Untuk memenuhi sasaran mutu tersebut, diperlukan usaha-usaha seperti
diantaranya, pengaturan air bersih, pemeliharaan jaringan, dan pemeliharaan
meter air. Selain usaha-usaha tersebut, Subbagian Transmisi-Distribusi dan Meter
melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi pola operasional pendistribusian air,
melakukan analisis data mengenai keadaan jaringan-jaringan pipa distribusi,

8
melakukan perencanaan rehabilitasi dan pengembangan jaringan distribusi dalam
jangka panjang, menyelenggarakan dan mengawasi perbaikan dan penggantian
pipa-pipa distribusi maupun meteran air termasuk perlengkapannya secara terus
menerus untuk seluruh wilayah pelayanan.

3.2 Sumber dan Kapasitas Produksi Air


Kapasitas Produksi dari beberapa jenis sistem seperti pengolahan lengkap,
sumber mata air, dan sumur dalam yang terpasang saat ini telah mencapai 679
liter/detik, dan baru dioperasikan (dimanfaatkan) sebesar 421 L/d. Rincian lebih
lengkap terdapat pada tabel 1.

3.2.1 Mata Air


Mata air adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tanah.
Mata air (spring) berasal dari air tanah pada lapisan kedap air yang relatif dangkal
(perched water table) (Marviyanasari dan Nugraheni 2013). Mata air mempunyai
debit yang bervariasi dari debit yang sangat kecil, yaitu kurang dari 10 L/d hingga
debit yang besar yaitu 10 m3/d (Todd dan Mays 2005). Melalui variasi debit ini,
tentu saja mata air dimanfaatkan sesuai dengan keperluannya masing-masing
(Sudarmaji et al. 2016).
PDAM Tirta Jaya Mandiri memiliki 8 sumber mata air yang dimanfaatkan.
Pada Kecamatan Cibadak terdapat Mata Air Cipanas dengan debit 258 L/d, Mata
Air Cirosa dengan debit 10 L/d, Mata Air Cikanyere dengan debit 2 L/d, Mata Air
Caringin dengan debit 10 L/d. Pada Kecamatan Kalapanunggal dan
Bojonggenteng terdapat Mata Air Ciparudenan dengan debit 20 L/d. Pada
Kecamatan Nagrak terdapat Mata Air Citangkalak dengan debit 14 L/d. Pada
Kecamatan Parungkuda terdapat Mata Air Cibunti dengan debit 80 L/d. Pada
Kecamatan Cicurug terdapat Mata Air Cikombo dengan debit 50 L/d.
Tabel 1 Kapasitas Produksi Air
Debit Kapasitas Kapasitas
Jenis Sistem Sumber Terpasang Dimanfaatkan
No Cabang/Unit
Sumber pengaliran
(L/d) (L/d) (L/d)
1 PL Ratu Sungai Pompa 870 140 68.30
Mata Gravitasi/
2 Cibadak 288 70 43
Air Pompa
Mata
3 Cicurug Gravitasi 122 50 50
Air
Kolam
WR.
4 Tando Pompa 100 80 63
Kiara/Cikembar
PLTA
Sagaranten/Puraab
5 Sungai Pompa 100 20 12
aya
Sumur
6 Bojong Lopang Pompa 5 4 2.55
Dalam
Tapping
7 Parungkuda Gravitasi 15 0 0
Cipanas
Mata
8 Kalapanunggal Gravitasi 35 30 26.36
Air
9 Cisolok/Tenjolaut Sungai Pompa 405 40 14.40

9
Mata
Air/
10 Nagrak Pompa 25 20 8
Sumur
dalam
11 Parakan Salak Sungai Gravitasi 100 20 12.73
Mata
Air/ Graviasi/
12 Sukalarang 20 50 28.81
Sumur Pompa
dalam
Mata
13 Bojong Genteng Gravitasi 10 10 9
Air
Mata
14 Kutajaya Gravitasi 5 0 0
Air
Sumur
15 Babakan Cisaat Pompa 12 0 0
Dalam
Jampang
16 Sungai Gravitasi 100 20 7.65
Kulon/Surade
Mata
17 Cidahu Gravitasi 50 15 10.92
Air
18 Ciambar Sungai Gravitasi 80 20 9.80
19 Kabandungan Sungai Gravitasi 300 20 14.34
Gravitasi/
20 Citarik Sungai 700 20 20
Pompa
Caringin/
21 Sungai Gravitasi 300 50 20
Cicantayan

Salah satu mata air utama yang dimanfaatkan oleh PDAM Tirta Jaya Mandiri
adalah Mata Air Cipanas. Hal tersebut dikarenakan debit pada mata air ini
merupakan yang terbesar dibandingkan dengan debit pada mata air lainnya. Mata
air Cipanas ini berada di Jl. Pasir Doton, Desa Pasir Doton, Kec Cidahu ,
Kabupaten Sukabumi.

Gambar 4 Mata Air Cipanas


Sumber Mata Air Cipanas secara keseluruhan memiliki debit sebesar 760 l/det
namun yang dimanfaatkan oleh PDAM Tirta Jaya Mandiri saat ini sebesar 260
l/det. Hal ini dikarenakan Mata Air Cipanas dibagi menjadi beberapa yang
dimanfaatkan oleh perusahaan air minum dalam kemasan (AMDK). Menurut
Meinzer dalam Todd (1980), mata air dapat diklasifikasikan menjadi 8 kelas
menurut debitnya seperti yang disajikan dalam Tabel 2.

10
Tabel 2 Klasifikasi Mata air menurut debit
Kelas Debit (Liter/detik)
I >= 10,000
II 1,000 <= x < 10,000
III 100 <= x < 1,000
IV 10 <= x < 100
V 1 <= x < 10
VI 0.1 <= x < 1
VII 0.01 <= x < 0.1
VIII < 0.01
Sumber: Meinzer dalam Todd (1980)
Berdasarkan Tabel 2, dapat disimpulkan bahwa Mata Air Cipanas ini
merupakan Mata Air Kelas III. Mata Air Cipanas ini digunakan untuk memenuhi
kebutuhan air penduduk dari sumber hingga Kecamatan Cibadak. Sumber mata
air Cipanas juga memenuhi syarat kualitas air sesuai dengan PERMENKES No.
416/MENKES/PER/IX/1990 tentang Persyaratan Kualitas Air Bersih baik dari
segi fisik, kimiawi, dan bakteriologi.

3.3 Jaringan Perpipaan Mata Air Cipanas


Jaringan perpipaan Mata Air Cipanas terbagi menjadi dua jenis jaringan pipa,
yaitu jaringan pertama untuk sistem transmisi kemudian jaringan kedua untuk
sistem distribusi ke wilayah cabang pelayanan Cidahu, Cicurug, Parungkuda
hingga Cibadak. Sebagian besar jaringan distribusi ini menggunakan pipa
berdiameter 250 mm.
3.3.1 Sistem Transmisi
Sistem transmisi merupakan suatu sistem yang berfungsi membawa air baku
dari sumber ke lokasi pengolahan dan atau dari bangunan pengumpul ke titik awal
distribusi (NSPM KIMPRASWIL 2002). Sistem transmisi air sangat erat
kaitannya dengan sistem perpipaan, karena proses transmisi air baku ke reservoir
secara umum melalui saluran pipa dengan memanfaatkan aliran dalam pipa
tersebut (Suriza et al. 2015). Pada umumnya, saluran terbagi menjadi dua jenis,
yaitu saluran terbuka dan saluran tertutup. Sistem pengaliran transmisi yang
digunakan untuk mengalirkan air adalah sistem tertutup. Alasan penggunaan
sistem ini adalah untuk menghindari adanya gangguan-gangguan luar yang dapat
masuk ke aliran, seperti ranting, daun, atau lainnya yang dapat menurunkan
kualitas air. Pipa yang digunakan menggunakan material baja (steel) dengan
diameter 250 mm seperti pada Gambar 5 untuk mengalirkan air ke reservoir
terdekat.

11
Gambar 5 Pipa transmisi Cipanas

3.3.2 Reservoir

Gambar 6 Reservoir Cipanas


Reservoir berfungsi untuk menampung air yang telah dipompa dari sumber
sebelum dialirkan ke pelanggan. Penggunaan reservoir ini dilatarbelakangi bahwa
sebagian besar pelanggan menggunakan air pada saat jam puncak sedangkan pada
saat penggunaan air sedikit terjadi pada jam minimum. Saat jam minimum itulah,
terjadi pengisisan air tertampung ke dalam reservoir, sehingga pada saat jam
puncak aliran dapat terbantu dan merata. Selain fungsi tersebut, reservoir juga
mempunyai fungsi lain, yaitu:
1. untuk menambah tekanan air pada jaringan pipa distribusi;
2. agar tekanan air pada jaringan pipa distribusi relatif stabil;
3. sebagai tempat persediaan air pada keadaan darurat;
4. sebagai tempat penampungan air dengan larutan kimia;
5. sebagai tempat pengendapan pasir
Volume perancangan reservoir dirancang sama dengan kebutuhan pada waktu
devisit pemakaian ataupun surplus pemakaian (Sianturi 2013).

12
Jenis reservoir dapat dibagi berdasarkan bentuk, fungsi, maupun tinggi
reservoir terhadap permukaan tanah sekitarnya. Berdasarkan tinggi relative
reservoir terhadap permukaan tanah sekitarnya, terbagi menjadi dua bagian, yaitu
elevated reservoir dan ground reservoir. Elevated reservoir merupakan reservoir
yang seluruh bagian penampungan terletak lebih tinggi dari permukaan tanah
sekitarnya. Sedangkan Ground reservoir merupakan reservoir yang sebagian
besar atau seluruh reservoir tersebut terletak setara dengan permukaan tanah di
sekitarnya. Berdasarkan materialnya, reservoir terbagi menjadi reservoir tangki
baja, beton cor, pasangan bata, dan fiber glass.
Reservoir yang digunakan untuk jaringan distribusi Cipanas adalah ground
reservoir dengan volume sebesar 300 m3 (pada Gambar 6) yang kemudian
dialirkan dengan pipa utama berdiameter 250 mm (pada Gambar 7) menggunakan
sistem gravitasi dan dialirkan langsung ke pelanggan melalui pipa distribusi
berdiameter 250 mm. Reservoir ini dibangun dengan konstruksi beton Untuk
melindungi konstruksi tersebut dari karat dan penyerapan panas, maka dilakukan
perlindungan dengan pemberian cat pada reservoir.

Gambar 7 Pipa Reservoir Cipanas


3.3.3 Sistem Perpipaan Distribusi
Fungsi pokok jaringan distribusi adalah menghantarkan air minum ke seluruh
pelanggan dengan tetap memperhatikan faktor kualitas, kuantitas, dan kontinuitas
dengan tekanan dan kecepatan air yang memenuhi standar. Kondisi yang
diinginkan pelanggan adalah kapan saja mereka membuka kran, air harus selalu
tersedia. Oleh karena itu, pada sistem pengaliran ini menurut waktu pengaliran
dibagi menjadi dua (Saparina 2017), yaitu
1. Sistem berkelanjutan
Pada sistem ini, suplai dan distribusi air dilaksanakan selama 24 jam.
 Keuntungannya adalah air akan selalu tersedia selama 24 jam
 Kerugiannya adalah pemakaian air akan cenderung boros, dan apabila
ada sedikit kehilangan air, jumlah air terbuang akan sangat besar.
2. Sistem bergilir

13
Pada sistem ini, air didistribusikan hanya selama beberapa jam dalams atu
hari, yaitu dua sampai empat jam pada pagi hari dan sore hari. Sistem ini
diterapkan apabila kuantitas air dan tekanan air tidak mencukupi.
 Keuntungan dari sistem ini adalah pemakaian air cenderung lebih
hemat dan jumlah air akan terbuang sedikit
 Kerugiannya adalah setiap rumah memerlukan tempat penampungan
air serta diperlukan pipa dengan dimensi yang lebih besar.
Sistem jaringan pipa distribusi terbagi menjadi dua jenis sistem perpipaan,
yaitu jaringan pipa terbuka dan jaringan pipa tertutup (Lubis dan Affandy 2014).
1. Sistem jaringan pipa terbuka
Sistem ini memiliki ciri bahwa pipa tidak saling berhubungan, area
konsumen disuplai melalui satu jalur pipa utama dan adanya pipa terbuka.
Daerah yang cocok untuk sistem ini adalah
 Perkembangan penyebaran penduduk ke arah memanjang
 Sarana jaringan jalan yang tidak berhubungan
 Keadaan topografi dengan kemiringan medan menuju satu arah
2. Sistem jaringan pipa tertutup
Sistem ini memiliki ciri bahwa pipa-pipa dengan kebutuhan saling
berhubungan, air mengalir melalui dua arah atau lebih dan area pemakaian
mendapatkan air melalui beberapa jalur pipa utama. Sistem jaringan ini
cocok untuk daerah:
 Perkembangan kota atau desa yang cenderung ke segala arah
 Sarana jalan yang saling berhubungan
 Keadaan topografi yang cenderung datar
Selain itu, terdapat pola pengaliran atau jaringan distribusi terbagi menjadi
1. Sistem cabang
Air hanya mengalir dari satu arah dan pada setiap ujung pipa akhir daerah
pelayanan terdapat titik akhir.
2. Sistem melingkar
Pada sistem ini, pipa induk distribusi saling berhubungan dengan yang lain
membentuk jaringan melingkar ke suatu titik yang data melalui beberapa
arah dengan tekanan yang relatif stabil.
3. Sistem kombinasi
Sistem jaringan perpipaan ini merupakan kombinasi antara sistem cabang
dengan sistem melingkar.
Sistem distribusi air Cipanas ini merupakan sistem pengaliran kontinyu karena
pengaliran dilakukan selama 24 jam dengan tipe jaringan pipa terbuka
dikarenakan keadaan topografi medan menuju satu arah. Pengaliran dilakukan
secara gravitasi dikarenakan beda elevasi yang mencukupi memungkinkan
pengaliran tersebut. Pola pengaliran yang digunakan menggunakan sistem cabang
dikarenakan setiap titik pelayanan terdapat titik buntu. Pipa yang digunakan
memiliki diameter 550 mm dan 475 mm. Pipa yang digunakan untuk pengaliran
ini menggunakan material besi dikarenakan lebih kuat dibandingkan material lain
seperti PVC.

14
3.4 Pengaturan Distribusi Air
Pengaturan distribusi air memiliki beberapa program untuk memenuhi 3K
(Kontinuitas, Kualitas, dan Kuantitas).
3.4.1 Kontinuitas
Menurut Ibrahim et al (2011), untuk memenuhi kontinuitas air dilakukan
program pengaliran 24 jam dengan sasaran, yaitu:
 Pengaliran 24 jam untuk seluruh jaringan pelanggan;
 Tekanan minimal 0.8 atm;
 Menekan komplain pelanggan;
 Menekan kehilangan air;
 Meningkatkan pendapatan

3.4.2 Monitoring dan Evaluasi Jaringan Pipa


Selain program pengaliran 24 jam, dilakukan juga program monitoring dan
evaluasi jaringan pipa. Program ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa
pengaliran dapat berjalan dengan lancar dan apabila terdapat gangguan, maka
gangguan tersebut dapat diatasi dengan secepatnya. Program ini memiliki
kegiatan berupa perhitungan debit selama 24 jam dan pencarian titik-titik
kebocoran.
1. Perhitungan debit selama 24 jam
Pelaksanaan perhitungan debit ini dilakukan dengan maksud untuk
mengetahui debit di suatu Kawasan. Pada perhitungan ini, minimal
memerlukan 2 titik (lokasi) pengukuran yang berbeda. Pengukuran debit
ini menggunakan sebuah alat bernama Flowmeter (pada Gambar 8). Cara
pengukuran debit dengan flowmeter disajikan pada Gambar 11 dengan
langkah-langkah
 Pengukuran diameter pipa dengan meteran;
 penentuan titik penempatan sensor (2 titik);
 pada 2 titik tersebut (pastikan tidak ada kotoran/lumut yang menempel
pada permukaan pipa, jika ada maka dilakukan pengangkatan kotoran
dahulu);
 oleskan gemuk pada permukaan sensor untuk menghindari adanya
kontak sensor dengan udara pada saat pengukuran (jika tidak terdapat
gemuk, dapat digunakan gel, misalnya pasta gigi);
 pasangan sensor pada permukaan pipa dengan rantai, kemudian
dihubungkan dengan flowmeter;
 Pada flowmeter, dilakukan setting beberapa elemen, seperti diameter
pipa dan jenis pipa;
 Flowmeter akan membaca debit secara otomatis.

Akan tetapi diperlukan beberapa persyaratan dalam penggunaan flowmeter


diantaranya;
 Penentuan material dan dimensi pipa
 Hindari pipa vertikal yang mengalir ke bawah

15
 Hindari pemasangan sensor pada atas dan bawah pipa horizontal
 Identifikasi konfigurasi pipa di hulu (elbow, reducer)
 Permukaan pipa harus mulus
 Pipa harus penuh untuk mendapatkan operasi yang maksimal.

Gambar 8 Flowmeter

16
Gambar 9 Pengukuran debit dengan flowmeter
2. Pencarian kebocoran
Pencarian kebocoran pada jaringan perpipaan dilakukan secara
konvensional, yaitu dengan menelusuri jaringan perpipaan mulai dari
jaringan di hulu hingga ke hilir. Apabila terdapat indikasi kebocoran, maka
akan langsung diadakan perbaikan oleh bagian pemeliharaan jaringan.
Namun cara ini masih memiliki kekurangan, yaitu masih terdapat kesulitan
dalam mendeteksi kebocoran pada pipa yang tertanam dalam tanah maupun
yang sudah dibeton. Salah satu solusi terhadap permasalahan ini adalah
penggunaan alat seperti ground penetrating radar (GPR). Cara kerja GPR ini
berupa pengiriman gelombang radar ke bawah permukaan tanah, gelombang
tersebut akan dipantulkan pada konstanta diskontuinitas yang berbeda (Rao
et al. 2007). GPR ini juga memang berfungsi untuk inspeksi pipa apabila
terdapat kebocoran dikarenakan adanya perbedaan konstanta dieletrik antara
pipa dengan air.

Gambar 10 Cara kerja GPR


Sumber: Zhou et al. 2019
3.4.3 Kuantitas
Pada aspek ini, diperlukan pemantauan tekanan serta debit pengaliran
kemudian perlunya pengaturan debit dan tekanan yang sesuai dengan kebutuhan
air terutama pada jam puncak juga sesuai dengan kriteria pengaliran.
Pada pemantauan debit dan tekanan tersebut, diperlukan alat-alat pendukung
untuk memudahkan dalam mengetahui nilai debit dan tekanan pengaliran. Alat-
alat tersebut adalah:
1. Meter Air

17
Nama Pabrikan

Kubikasi

Meteorology Class

Posisi pemasangan
1 liter
Nominal flowrate

0.1 liter
Headloss pada Qn

Kelas temperatur
Gambar 11 Tampilan meter air

Merupakan alat untuk mengukur volume air yang mengalir melalui sistem
perpipaan, yang secara terus menerus, dan dilengkapi dengan unit penghitung, dan
indikator volume air melalui jaringan pipa (BSN 2008). Komponen utama meter
air adalah register, rangkaian roda gigi, dan bagian pengukur. Tampilan dari
meter air disajikan pada Gambar 11.
Beberapa penjelasan mengenai komponen tampilan meter air adalah sebagai
berikut:
 Debit nominal merupakan debit tertinggi dalam kondisi kerja operasi yang
harus dioperasikan dengan baik
 Meteorology Class (terdiri dari tipe A/B/C) menunjukan tingkat keakuratan
meter air, tipe C merupakan yang paling akurat dan begitupun seterusnya.
 Kelas temperatur menunjukan nilai temperatur maksimum yang dapat
diterima oleh meter air.
PDAM Tirta Jaya Mandiri Kabupaten Sukabumi sendiri menggunakan
berbagai jenis merek meter air, seperti Itron dan Linflow. Alasan pemilihan merek
meter itu tentu saja dilihat dari reputasi dan pencapaian perusahaan pembuat meter
itu sendiri, sebagai contoh bahwa Linflow telah lulus uji ISO 9001:2000 dan
berbagai standar lainnya. Hal itu menunjukan bahwa PDAM Tirta Jaya Mandiri
sangat berhati-hati dalam memilih produk agar hanya produk dengan kualitas
tinggi saja yang digunakan dalam jaringan distribusi ini. Pembacaan meter air
dilakukan satu kali dalam tiga bulan untuk memudahkan dalam mengetahui debit
dan volume pemakaian air. Volume pemakaian air sendiri dapat diketahui dengan
persamaan (1) sedangkan debit diperoleh dengan persamaan (2).

V = A – B …..………………………………………………….…………….….(1)
V
D = ….…………………………………………………………………………(2)
T
Keterangan:
V = Volume pemakaian air (m3)
A = Hasil pembacaan stand akhir
B = Hasil Pembacaan stand awal

18
D = Debit (m3/detik)
T = Waktu (1 bulan)

Gambar 12 Meter Induk pada Reservoir Cipanas


2. Manometer

Gambar 13 Manometer (pressure gauge)


Manometer (Pressure gauge) berfungsi untuk membaca nilai tekanan pada
aliran air dalam pipa. Manometer ini akan menunjukan nilai 0 saat terkena
tekanan atmosfer. Manometer ini termasuk alat yang sensitive sehingga harus
diperlakukan dengan hati-hati. Seperti letak manometer harus pada temperature
ambien dan terhindar dari getaran. Manometer ini biasanya dipasang di titik
tertentu yang memerlukan monitoring. Manometer yang digunakan oleh pihak
PDAM Tirta Jaya Mandiri ini disajikan pada Gambar 13. Cara penggunaannya

19
cukup mudah, yaitu dengan membaca jarum penunjuk pada layer manometer.
Satuan tekanan yang digunakan pada manometer ini adalah bar.
3.4.4 Kualitas
Kualitas merupakan salah satu aspek yang penting dalam sistem distribusi air.
Kualitas air minum didasarkan pada Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
492/MENKES/PER/IV/2010 pada pasal 3 nomor 1 menyebutkan bahwa air
minum yang aman harus memenuhi syarat fisik, mikrobiologis, kimiawi, dan
radio aktif. Secara umum, bahwa:
 Persyaratan fisik dapat dilihat dari kejernihan, tidak berbau, dan tidak
berasa
 Persyaratan kimiawi dapat dilihat dari kandungan bahan kimiawi yang
tidak mengandung racun serta tidak mengandung zat-zat kimiawi dalam
jumlah yang melampaui batas
 Persyaratan bakteriologis dapat dilihat melalui kandungan bakteri patogen
yang dapat menganggu kesehatan
 Persyaratan radioaktifitas dapat dilihat dari air yang bebas dari kandungan
zat atau bahan yang mengandung radioaktif (Firmanila 2016).
Pada umumnya, permasalahan mengenai kualitas ini sangat sering terjadi di
banyak tempat. Keluhan-keluhan pelanggan yang diutarakan pada umumnya
berupa masalah kualitas air terutama kekeruhan air. Hal tersebut disebabkan oleh
beberapa faktor, misalnya adanya kebocoran atau lubang pada pipa akibat korosi
yang mengakibatkan kotoran masuk ke dalam air yang dialirkan. Atau tekanan
yang rendah dapat mengakibatkan terjadinya pengendapan dalam pipa.
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kualitas air (Haq dan
Masqudi 2014) adalah
 Telah melalui proses pengolahan desinfeksi untuk menghilangkan bakteri
dan kuman penyakit sesuai dengan standar yang berlaku;
 Jaringan pipa distribusi menggunakan jaringan pipa air yang tidak mudah
bocor dan berkarat;
 Jaringan pipa distribusi dibersihkan secara rutin;
 Tekanan air terjaga kestabilannya.
Oleh karena pentingnya aspek kualitas serta untuk menjaga mutu demi
kepuasan konsumen, maka pihak PDAM Tirta Jaya Mandiri selalu berupaya
untuk menjaga kualitas air dengan berbagai upaya. Salah satu upaya-upaya
tersebut antara lain adalah dengan membersihkan jaringan pipa distribusi secara
rutin. Metode yang digunakan dalam pencucian pipa adalah Flushing baik secara
konvensional maupun dengan metode flushing yang inovatif, yaitu air scouring.

1. Air Scouring
Air Scouring merupakan proses pencucian pipa untuk menghilangkan sedimen
atau material-material halus yang menempel pada permukaan pipa. Metode ini
dapat digunakan untuk mencuci pipa yang terlalu kecil tekanannya atau yang
dimensinya terlalu besar sehingga tidak efektif dengan metode pencucian
konvensional. Walaupun metode ini lebih mahal dibandingkan dengan metode

20
konvensional, namun masih terbilang terjangkau untuk diaplikasikan. Metode ini
memerlukan peralatan dan pekerja yang lebih banyak dibandingkan dengan
metode konvensional begitu juga dengan waktu pelaksanaannya namun
keuntungannya bahwa air yang digunakan lebih sedikit (Ellison 2003). Beberapa
peralatan yang diperlukan adalah:
 Kompresor, bergantung pada diameter pipa yang akan dibersihkan dan
lama pencucian
 Filter udara, untuk mencegah kontaminasi pada pipa
 Pendingin, untuk memudahkan pengembunan uap dan menjaga umur filter
 Selang, harus dijaga agar bersih sehingga kontaminan dalam selang tidak
ikut masuk dalam pipa
 Hidran
 Kotak untuk mengumpulkan sedimen
PDAM Tirta Jaya Mandiri telah melakukan proses pencucian pipa secara
berkala, yaitu setiap tiga bulan sekali. Dahulu metode yang digunakan dalam
proses pencucian ini adalah secara konvensional yaitu dengan mengandalkan
tekanan air dalam pipa itu sendiri. Namun akibat tekanan dalam pipa yang masih
rendah (1-2 atm) maka digunakan media berupa spons yang didorong dengan
tekanan air untuk membantu proses pembersihan pipa. Penambahan media
tersebut masih kurang efektif dalam membersihkan pipa.
Oleh karena metode ini masih terbilang baru, maka pihak PDAM Tirta Jaya
Mandiri melakukan uji coba pencucian pipa. Uji coba tersebut dilakukan di
jaringan perpipaan Cikembar dengan mempertimbangkan berbagai aspek, yaitu
kemudahan isolasi jaringan pipa dan kondisi wilayah yang lebih terstruktur.
Secara umum, pencucian pipa dengan metode ini terbagi menjadi 2 tahapan: tahap
persiapan dan tahap pencucian pipa.
Tahap persiapan terdiri dari kegiatan-kegiatan:
 Persiapan peralatan, yaitu kompresor dengan tekanan tinggi (8 atm), filter
udara, filter lemak, katup, dan manometer
 Pengecekan dan pengkondisian jaringan, yaitu isolasi, pembuatan stand
pipe untuk injeksi udara, cek kondisi valve, dan isolasi keran pelanggan.
 Pembuatan jadwal pelaksanaan dan pengiriman surat pemberitahuan
kepada pelanggan untuk mencegah complain dari pelanggan

Tahap pencucian terdiri dari kegiatan:


 Isolasi keran pelanggan dan pembukaan Wash Out di lokasi yang
menjalani pencucian pipa
 Injeksi udara dari kompresor ke dalam jaringan pipa dengan tekanan 2-4
bar
 Isolasi jaringan dibuka dan aliran air akan kembali normal.

Proses pencucian ini berlangsung selama 0.5 – 1.5 jam pada jaringan pipa
sepanjang 1.5 km. Waktu pencucian bergantung pada tingkat kekeruhan atau
kotoran yang terkandung dalam jaringan pipa. Proses pencucian ini akan berhenti

21
apabila air hasil pencucian yang keluar dari Wash Out memiliki tingkat kekeruhan
sesuai standar. Pengujian kekeruhan sendiri dilakukan dengan menggunakan alat
turbidimeter oleh pihak Pengolahan & Laboratorium. Namun waktu pencucian
juga dipengaruhi oleh diameter pipa yang akan dicuci, semakin kecil maka
semakin cepat proses pencucian. Beberapa kendala yang ditemui dalam proses
pencucian ini oleh pihak PDAM Tirta Jaya Mandiri adalah jangka waktu
persiapan yang terbilang lama (2-3 hari) untuk memastikan jaringan sudah
diisolasi kemudian ketersediaan kompresor apabila digunakan untuk skala yang
luas.

IV. PEMBAHASAN

4.1 Jaringan Pipa Distribusi


Jaringan pipa distribusi ini memerlukan perhatian khusus terutama dalam
memenuhi 3 aspek sasaran mutu, yaitu kontinuitas, kuantitas, dan kualitas.
Melalui tiga sasaran tersebut, diharapkan bahwa pelanggan akan dapat menikmati
air bersih ini dimana pun dan kapan pun. Oleh karena itu, diperlukan berbagai

22
upaya-upaya dari pihak PDAM Tirta Jaya Mandiri untuk memastikan bahwa
pengaliran dapat berlangsung dengan baik.
Namun tentu saja berbagai permasalahan yang timbul dalam proses jaringan
distribusi ini adalah tekanan pengaliran yang rendah, kehilangan air yang tinggi,
serta pelayanan yang tidak berlangsung selama 24 jam. Dalam mengatasi
permasalahan ini, diperlukan peta jaringan distribusi untuk memudahkan dalam
mengetahui titik-titik tekanan rendah dan lokasi kebocoran pipa secara pasti. Peta
jaringan distribusi ini sendiri umumnya harus memuat informasi sebagai berikut:
1. Simbol aksesoris pipa, seperti katup
2. Ukuran diameter pipa
3. Nama Jalan
4. Arah aliran
Terkadang jika skala jalur distribusi terlalu luas, maka di perlukan
penggambaran detil untuk memuat informasi yang lebih rinci. Pihak PDAM Tirta
Jaya Mandiri Kabupaten Sukabumi tentu memiliki gambar peta jaringan distribusi
untuk berbagai wilayah jalur distribusi. Namun pada beberapa jalur masih hanya
terdapat hardcopy. Keperluan softcopy peta jaringan distribusi ini merupakan
keperluan yang mutlak dikarenakan bahwa hardcopy tersebut akan rusak seiiring
berjalannya waktu. Selain itu, dengan adanya Softcopy peta jaringan ini maka peta
tersebut dapat diperbanyak sehingga dapat diketahui oleh karyawan baru.

4.2 Tekanan Pengaliran


Tekanan merupakan elemen yang penting dalam proses distribusi air bersih.
Kurangnya tekanan air dalam pengaliran akan berakibat bahwa air tidak akan
terdistribusikan secara merata (Dewi et al. 2015). Berdasarkan kriteria pipa
distribusi dan transmisi dari Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.
18/PRT/M/2007 bahwa tekanan minimal pada pipa distribusi ini sebesar 0.5 atm
atau sekitar 5.16 m air.
PDAM Tirta Jaya Mandiri Kabupaten Sukabumi selalu melakukan monitoring
tekanan pengaliran di setiap cabang wilayah pelayanan. Monitoring ini dilakukan
setiap satu bulan oleh petugas di setiap cabang wilayah pelayanan kemudian
dilaporkan ke Kantor Pusat PDAM Tirta Jaya Mandiri. Pengukuran tekanan
dilakukan disetiap blok (setiap blok terkadang mencakup 1 perumahan namun
terkadang juga lebih dari 1 perumahan) dengan membagi menjadi 3 segmen, yaitu
hulu, tengah, dan hilir. Hasil pembacaan pada 3 segmen tersebut kemudian dirata-
rata menjadi data tekanan rata-rata. Setiap data tekanan rata-rata tersebut
kemudian direkap dengan data jumlah Sambungan Pelanggan Aktif. Data tekanan
rata-rata tersebut kemudian diklasifikasi menjadi 4 kelas, yaitu
 < 0.4 atm tergolong Sangat Buruk;
 0.4 – 0.7 atm tergolong Buruk;
 0.7 – 1 atm tergolong Baik;
 > 1 atm tergolong Sangat Baik.

23
Setelah dilakukan klasifikasi kemudian dihitung total serta persentase setiap
kelas untuk diketahui blok mana yang perlu perhatian dalam peningkatan tekanan
pengaliran. Data pemantauan tekanan disajikan pada Lampiran 1.
Berdasarkan data tersebut, dapat dilihat bahwa 6 cabang, yaitu Caringin,
Cisaat, Sukalarang, Sagaranten, Jampang Tengah dan Palabuhan Ratu telah
mencapai tekanan pengaliran yang baik dan sangat baik maksimal yaitu 100%
jumlah SA. Sedangkan Cabang Cibadak, Cisolok, Nagrak, Cikembar, Bojong
Genteng, Kuta Jaya, Ciambar, Kabandungan dan Citarik telah mencapai tekanan
pengaliran yang baik yaitu diatas 80 % untuk kategori Sangat Baik dan Baik.
Namun Cabang Pelayanan Cidahu, Jampang Kulon, Parakansalak, Kalapa
Nunggal, Parungkuda, dan Cicurug masih memerlukan upaya-upaya lebih dalam
meningkatkan tekanan pengaliran. Namun jika dilihat secara keseluruhan sudah
terlihat bahwa upaya dari PDAM Tirta Jaya Mandiri untuk meningkatkan
pelayanan dalam segi pemerataan tekanan.
Beberapa penyebab yang dapat menyebabkan hal tersebut adalah terjadinya
headloss akibat gesekan dengan dinding pipa (headloss mayor) atau akibat
komponen pipa lainnya (headloss minor) serta elevasi pada daerah pelayanan
yang relatif tinggi maupun pengaturan katup yang terlalu kecil (Nugroho et al.
2018). Namun selain karena faktor teknis seperti yang telah disebutkan dijelas,
kesalahan yang terjadi juga berupa aspek non teknis, yaitu pembacaan tekanan
yang hanya dilakukan di salah satu segmen saja, misalnya di hulu sehingga data
tekanan tersebut tidak dapat mewakili tekanan pengaliran seutuhnya.

4.3 Kehilangan Air


Salah satu upaya dalam meningkatkan pelayanan penyediaan air minum adalah
dengan mengoptimalkan sistem penyediaan air minum dengan menurunkan
kehilangan air fisik maupun non fisik (Farley et al. 2008). Menurut Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20/PRT/M/2006 kehilangan air maksimum
yang diijinkan adalah 20%. Tentunya untuk mencapai target tersebut bukanlah hal
yang mudah, dikarenakan analisis jumlah kebocoran fisik sulit untuk dilakukan.
Selain kebocoran fisik, kebocoran non fisik merupakan salah satu aspek yang
perlu diperhatikan. Kebocoran non fisik dapat disebabkan oleh pembacaan meter
yang tidak sesuai, pencurian air, dan lain-lainnya (Saparina 2017).
PDAM Tirta Jaya Mandiri juga tidak lepas dari permasalahan tersebut.
Kehilangan air didapat dari presentase Jumlah air yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan dan jumlah air distribusi.

24
960,000

950,000

940,000

930,000
Jumlah (m3)

920,000

910,000

900,000

890,000

880,000

870,000
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGU SEP OKT NOV DES

Tahun 2019

Gambar 14 Grafik jumlah distribusi air PDAM Tirta Jaya Mandiri

350,000

300,000

250,000
Jumlah (m3)

200,000

150,000

100,000

50,000

-
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGU SEP OKT NOV DES
Tahun 2019

Gambar 15 Grafik jumlah air yang tidak dapat dipertanggungkawabkan PDAM


Tirta Jaya Mandiri

Air yang tidak dapat dipertanggungjawab atau Non-Revenue Water (NRW)


adalah perbedaan antara volume input sistem dan konsumsi resmi yang ditagih,
dan komponennya adalah konsumsi resmi yang tidak ditagih dan kerugian nyata.
Air yang tidak diperhitungkan sering diambil sebagai ukuran efisiensi sistem
penyediaan air. Faktor utama penyebab air yang tidak diperhitungkan adalah
ketidakakuratan meteran, kehilangan karena kebocoran, perhitungan air yang
tidak akurat yang digunakan dalam instalasi dan penarikan air secara ilegal (Farok
2017). Jumlah distribusi air diukur menggunakan meteran air yang terletak pada
reservoir sebelum dialirkan melalui pipa distribusi. Grafik jumlah distribusi air
dan jumlah air yang tidak dapat dipertanggungjawabkan dapat dilihat pada
lampiran 6 dan lampiran 8.

25
35

30

25
Persentase (%)

20

15

10

0
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGU SEP OKT NOV DES

Tahun 2019

Gambar 16 Grafik kehilangan air PDAM Tirta Jaya Mandiri

Berdasarkan grafik di atas, dapat disimpulkan bahwa kehilangan air terbesar


terjadi di Bulan Maret sedangkan kehilangan air terendah adalah pada Bulan
September. Usaha PDAM dalam mengurangi kehilangan air dapat dilihat dari
penurunan kehilangan air secara periodik setelah Bulan Maret. Program yang
telah dilakukan oleh PDAM Tirta Jaya Mandiri dalam upaya mengurangi
kehilangan air adalah sebagai berikut:
1. Pemasangan dan penggantian water meter konsumen; penggantian ini
dilakukan jika ada keluhan dari konsumen, maka petugas akan melakukan
penggantian meter (meter yang diganti umumnya mengalami kerusakan,
mati, buram, tidak normal, dan lain-lain);
2. Pemasangan dan Penggantian water meter Induk produksi maupun
distribusi
3. Penggunaan pipa HDPE pada jaringan-jaringan baru karena pipa HDPE
tidak mudah bocor;
4. Pengaturan tekanan dengan menggunakan Pressure Reducing Valve;
5. Pemantauan kualitas air dengan perlakuan pencucian pipa dengan metode
Flushing konvensional maupun Air Scouring;
6. Pemantauan titik lokasi kebocoran pipa dengan cara konvensional.

26
V. PENUTUP

5.1 Simpulan
Simpulan yang dapat ditarik dari kegiatan praktik lapangan ini adalah:
1. PDAM Tirta Jaya Mandiri memiliki sumber air yang terdiri dari mata air
sebanyak delapan buah dengan debit 555 L/detik serta 9 Instalasi
pengolahan air dengan debit 2955 L/det juga sumur bor dengan debit
sebesar 117 L/det. Jaringan pipa transmisi Cipanas menggunakan pipa
steel dengan diameter 250 mm sedangkan jaringan pipa distribusi
menggunakan pipa HDPE dengan diameter 250 mm.
2. Sistem pengaliran distribusi mengacu pada 3 aspek, yaitu kontinuitas,
kuantitas, dan kualitas. Pada aspek kontinuitas, pihak PDAM Tirta Jaya
Mandiri telah mengadakan program pengaliran 24 jam, monitoring dan
evaluasi jaringan pipa. Pada aspek kuantitas, pihak PDAM Tirta Jaya
Mandiri selalu melakukan pemantauan debit dan tekanan dengan
menggunakan meter dan Manometer. Pada aspek kuantitas, pihak PDAM
Tirta Jaya Mandiri selalu melakukan pencucian pipa dengan metode
Flushing konvensional maupun Air Scouring.

5.2 Saran
1. Perlu adanya alat pendukung seperti GPR untuk memudahkan dalam
mendeteksi kebocoran.
2. Perlu edukasi kepada pelanggan mengenai perawatan meter air pelanggan.
3. Perlu adanya peta jaringan distribusi di seluruh cabang pelayanan

27
DAFTAR PUSTAKA
[BSN] Badan Standarisasi Nasional. 2008. SNI 2547:2008 Spesifikasi Meter Air
Minum. Jakarta (ID): Badan Standarisasi Nasional.
Darmasetiawan, martin. 2004, Sarana sanitasi Perkotaan. Ekamitra Engineering.
Jakarta
Dewi KH, Koosdaryani, Muttaqien AY. 2015. Analisis kehilangan air pada pipa
jaringan distribusi air bersih PDAM Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo.
E-Jurnal Matriks Teknik Sipil. 12(1): 9-16.
Ellison D. 2003. Investigation of Pipe Cleaning Methods. Denver (US): American
Water Works Association.
Farok G. 2017. Non-Revenue Water (NRW) is a challenge for Global Water
Supply System Management: A case study of Dhaka Water Supply System
Management. Journal of Mechanical Engineering. 46(1):28
Firmanila UD. 2016. Keterkaitan Karakteristik Wilayah Terhadap Distribusi Air
Bersih di Perkotaan Sumbawa Besar [Tugas Akhir]. Surabaya (ID): Institut
Teknologi Sepuluh Nopember.
Haq B, Masqudi A. 2014. Sistem distribusi air siap minum PDAM Kota Malang:
Studi kasus Kecamatan Blimbing. Jurnal Teknik Pomits. 3(2): 182-187.
Henriquez A. 1985. Air Bersih. Solo (ID): Tiga Serangkai.
Ibrahim, M., Masrevaniah, A. & Darmawan, V. (2011). Analisa Hidrolis Pada
Komponen Sistem Distribusi Air Bersih Dengan Waternet dan Watercad
Versi 8 (Studi Kasus Kampung Digiouwa, Kampung Mawa dan Kampung
Ikebo, Distrik Kamu, Kabupaten Dogiyai. Jurnal Pengairan, 2(2)
Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia. 2007. Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2007 tentang
Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.
Lubis Z, Affandy AN. 2014. Kebutuhan air bersih di Kecamatan Glagah Kabuaten
Lamongan. Jurnal Teknik. 6(2): 1-10.
Makawimbang AF. 2017. Perencanaan sistem penyediaan air bersih di Desa
Soyowan Kecamatan Ratatotok Kabupaten Minahasa Tenggara. Jurnal Sipil
Statik. 5(1): 31-40.
Marviyanasari S, Sugiyanto IGSIL. 2013. Pemanfaatan sumber mata air sebagai
kebutuhan penduduk di Desa Wonoharjo Kecamatan Sumberejo Kabupaten
Tanggamus Provinsi Lampung. Jurnal Penelitian Geografi. 1(1): 1-7.
Nugroho S, Meicahayanti I, Nurdiana J. 2018. Analisa jaringan perpipaan
distribusi air bersih menggunakan EPANET 2.0. JURNAL TEKNIK. 39(1):
62-66.
NSPM KIMPRASWIL. 2002. Pedoman/Petunjuk dan Manual Edisi Pertama
Bagian 6.
Rao DSP, Kuniar VSS, Kishore R, Bhikshnia V. 2007. Ground Penetrating Radar.
Geomorphological Tehcniques. 18(2-3): 83-90.
Sanim, B. 2003. Ekonomi Sumberdaya Air dan Manajemen Pengembangan
Sektor Air Bersih Bagi Kesejahteraan Publik. Orasi Ilmiah Guru Besar Tetap
Bidang Ilmu Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, Fakultas Pertanian 23
September 2003. IPB. Bogor.

28
Saparina W. 2017. Penurunan kehilangan air di sistem distribusi air minum
PDAM Kota Malang [tesis]. Surabaya (ID): Institut Teknologi Sepuluh
Nopember.
Sianturi N. 2013. Evaluasi sistem manajemen reservoir PDAM Tirtauli di
Kelurahan Tong Marimbun Kecamatan Siantar Marimbun Kota
Pematangsiantar. Jurnal Rancang Sipil. 2(1): 1-9.
Sudarmadji, Darmanto D, Widyastuti M, Lestari S. 2016. Pengelolaan mata air
untuk penyediaan air rumah tangga berkelanjutan di Lereng Selatan Gunung
Api Merapi. Jurnal Manusia dan Lingkungan. 23(1): 102-110.
Suriza Z, Fauzi M, Siswanto. 2015. Analisis sistem jaringan pipa transmisi air
baku Kecamatan Bunga Raya Kabupaten Siak. Jurnal FTEKNIK. 2(2): 1-10.
Todd DK. 1980. Groundwater Hydrology 1st Edition. New York (US): John Wiley
and Sons, Inc.
Todd DK, Mays LW. 2005. Groundwater Hydrology, 3rd Edition. London (IE):
John Wiley and Sons.

29
Lampiran 1 Data Tekanan setiap cabang
Jumlah Sl Aktif
No Kriteria Tekanan (bar) Keterangan
Jumlah Persentase (%)
Cabang Pelayanan: Pelabuhan Ratu
Sangat Buruk <0.4 0 0.00
Kriteria Baik Dan Sangat Baik
Buruk 0.4 – 0.7 0 0.00
1
Baik 0.7 – 1.0 6023 86.06 Jumlah SL 6999
Sangat Baik >1.0 976 13.94 Persentase (%) 100.00
Total 6999 100.00    
Cabang Pelayanan: Cicurug
Sangat Buruk <0.4 0 0.00
Kriteria Baik Dan Sangat Baik
Buruk 0.4 – 0.7 1289 27.21
2
Baik 0.7 – 1.0 3121 65.87 Jumlah SL 3449
Sangat Baik >1.0 328 6.92 Persentase (%) 72.79
Total 4738 100.00    
Cabang Pelayanan: Cibadak
Sangat Buruk <0.4 0 0.00
Kriteria Baik Dan Sangat Baik
Buruk 0.4 – 0.7 1104 19.05
3
Baik 0.7 – 1.0 4015 69.30 Jumlah SL 4690
Sangat Baik >1.0 675 11.65 Persentase (%) 80.95
Total 5794 100.00    
Cabang Pelayanan: Parungkuda
Sangat Buruk <0.4 0 0.00
Kriteria Baik Dan Sangat Baik
Buruk 0.4 – 0.7 792 25.54
4
Baik 0.7 – 1.0 2098 67.66 Jumlah SL 2309
Sangat Baik >1.0 211 6.80 Persentase (%) 74.46
Total 3101 100.00    
Cabang Pelayanan: Jampang Tengah
Sangat Buruk <0.4 0 0.00
Kriteria Baik Dan Sangat Baik
Buruk 0.4 – 0.7 0 0.00
5
Baik 0.7 – 1.0 212 65.84 Jumlah SL 322
Sangat Baik >1.0 110 34.16 Persentase (%) 100.00
Total 322 100.00    
Cabang Pelayanan: Kalapa Nunggal
Sangat Buruk <0.4 0 0.00
Kriteria Baik Dan Sangat Baik
Buruk 0.4 – 0.7 0 0.00
6
Baik 0.7 – 1.0 1983 71.46 Jumlah SL 2139
Sangat Baik >1.0 156 5.62 Persentase (%) 77.08
Total 2775 100.00    
Cabang Pelayanan: Cisolok
Sangat Buruk <0.4 28 1.30
Kriteria Baik Dan Sangat Baik
Buruk 0.4 – 0.7 377 17.47
7
Baik 0.7 – 1.0 1542 71.46 Jumlah SL 1753
Sangat Baik >1.0 211 9.78 Persentase (%) 81.23
Total 2158 100.00    
Cabang Pelayanan: Sagaranten
Sangat Buruk <0.4 0 0.00
Kriteria Baik Dan Sangat Baik
Buruk 0.4 – 0.7 0 0.00
8
Baik 0.7 – 1.0 21 100.00 Jumlah SL 21
Sangat Baik >1.0 0 0.00 Persentase (%) 100.00
Total 21 100.00    

Lampiran 1 (Lanjutan) Data Tekanan setiap cabang


Cabang Pelayanan: Nagrak
9
Sangat Buruk <0.4 83 4.79 Kriteria Baik Dan Sangat Baik

30
Buruk 0.4 – 0.7 259 14.95
Baik 0.7 – 1.0 1321 76.27 Jumlah SL 1390
Sangat Baik >1.0 69 3.98 Persentase (%) 80.25
Total 1732 100.00    
Cabang Pelayanan: Cikembar
Sangat Buruk <0.4 0 0.00
Kriteria Baik Dan Sangat Baik
Buruk 0.4 – 0.7 933 11.58
10
Baik 0.7 – 1.0 6981 86.62 Jumlah SL 7126
Sangat Baik >1.0 145 1.80 Persentase (%) 88.42
Total 8059 100.00    
Cabang Pelayanan: Parakansalak
Sangat Buruk <0.4 15 0.46
Kriteria Baik Dan Sangat Baik
Buruk 0.4 – 0.7 851 25.84
11
Baik 0.7 – 1.0 2129 64.65 Jumlah SL 2427
Sangat Baik >1.0 298 9.05 Persentase (%) 73.70
Total 3293 100.00    
Cabang Pelayanan: Sukalarang
Sangat Buruk <0.4 0 0.00
Kriteria Baik Dan Sangat Baik
Buruk 0.4 – 0.7 0 0.00
12
Baik 0.7 – 1.0 922 94.08 Jumlah SL 980
Sangat Baik >1.0 58 5.92 Persentase (%) 100.00
Total 980 100.00    
Cabang Pelayanan: Bojong Genteng
Sangat Buruk <0.4 0 0.00
Kriteria Baik Dan Sangat Baik
Buruk 0.4 – 0.7 243 16.40
13
Baik 0.7 – 1.0 1239 83.60 Jumlah SL 1239
Sangat Baik >1.0 0 0.00 Persentase (%) 83.60
Total 1482 100.00    
Cabang Pelayanan: Kuta Jaya
Sangat Buruk <0.4 0 0.00
Kriteria Baik Dan Sangat Baik
Buruk 0.4 – 0.7 106 15.38
14
Baik 0.7 – 1.0 583 84.62 Jumlah SL 583
Sangat Baik >1.0 0 0.00 Persentase (%) 84.62
Total 689 100.00    
Cabang Pelayanan: Cisaat
Sangat Buruk <0.4 0 0.00
Kriteria Baik Dan Sangat Baik
Buruk 0.4 – 0.7 0 0.00
15
Baik 0.7 – 1.0 265 85.76 Jumlah SL 309
Sangat Baik >1.0 44 14.24 Persentase (%) 100.00
Total 309 100.00    
Cabang Pelayanan: Jampang Kulon
Sangat Buruk <0.4 21 2.30
Kriteria Baik Dan Sangat Baik
Buruk 0.4 – 0.7 232 25.44
16
Baik 0.7 – 1.0 659 72.26 Jumlah SL 659
Sangat Baik >1.0 0 0.00 Persentase (%) 72.26
Total 912 100.00    
Cabang Pelayanan: Cidahu
Sangat Buruk <0.4 10 0.24
Kriteria Baik Dan Sangat Baik
Buruk 0.4 – 0.7 1112 26.19
17
Baik 0.7 – 1.0 3124 73.58 Jumlah SL 3124
Sangat Baik >1.0 0 0.00 Persentase (%) 73.58
Total 4246 100.00    

Lampiran 1 (Lanjutan) Data Tekanan setiap cabang


Cabang Pelayanan: Ciambar
Sangat Buruk <0.4 0 0.00
Kriteria Baik Dan Sangat Baik
Buruk 0.4 – 0.7 287 15.24
18
Baik 0.7 – 1.0 1421 75.46 Jumlah SL 1596
Sangat Baik >1.0 175 9.29 Persentase (%) 84.76
Total 1883 100.00    

31
Cabang Pelayanan: Kabandungan
Sangat Buruk <0.4 0 0.00
Kriteria Baik Dan Sangat Baik
Buruk 0.4 – 0.7 201 14.37
19
Baik 0.7 – 1.0 1198 85.63 Jumlah SL 1198
Sangat Baik >1.0 0 0.00 Persentase (%) 85.63
Total 1399 100.00    
Cabang Pelayanan: Citarik
Sangat Buruk <0.4 0 0.00
Kriteria Baik Dan Sangat Baik
Buruk 0.4 – 0.7 290 19.45
20
Baik 0.7 – 1.0 1176 78.87 Jumlah SL 1201
Sangat Baik >1.0 25 1.68 Persentase (%) 80.55
Total 1491 100.00    
Cabang Pelayanan: Caringin
Sangat Buruk <0.4 0 0.00
Kriteria Baik Dan Sangat Baik
Buruk 0.4 – 0.7 0 0.00
21
Baik 0.7 – 1.0 589 96.40 Jumlah SL 611
Sangat Baik >1.0 22 3.60 Persentase (%) 100.00
Total 611 100.00    
Cabang Pelayanan: Purabaya
22 Sangat Buruk <0.4 0 0.00
Kriteria Baik Dan Sangat Baik
Buruk 0.4 – 0.7 0 0.00
Baik 0.7 – 1.0 687 97.17 Jumlah SL 707
Sangat Baik >1.0 20 2.83 Persentase (%) 100.00
Total 707 100.00    

32
Lampiran 2 Peta Administrasi Kabupaten Sukabumi

Lampiran 3 Gambar Peta Lokasi Praktik Lapngan Kantor Pusat PDAM Tirta Jaya Mandiri
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2020

JUDUL

PETA LOKASI PRAKTIK LAPANGAN


KANTOR PUSAT PDAM TIRTA JAYA MANDIRI
CIBADAK, KABUPATEN SUKABUMI

SKALA 1 : 2500

KANTOR PUSAT
PDAM TIRTA JAYA MANDIRI

Image digital Google Earth 2020

Lampiran 4 Data Kapasitas Instalasi / Design Tahun 2019 Seluruh Cabang


N JUMLAH
URAIAN JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEPT OKT NOP DES
O (m3)

362. 362. 362. 362. 362. 362. 362. 362. 362. 362. 362. 362. 4.354.
1 PL.RATU
880 880 880 880 880 880 880 880 880 880 880 880 560
233. 233. 233. 233. 233. 233. 233. 233. 233. 233. 233. 233. 2.799.
2 CIBADAK
280 280 280 280 280 280 280 280 280 280 280 280 360
246. 246. 246. 246. 246. 246. 246. 246. 246. 246. 246. 246. 2.954.
3 CICURUG
240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 880
207. 207. 207. 207. 207. 207. 207. 207. 207. 207. 207. 207. 2.488.
4 WR.KIARA/CKB
360 360 360 360 360 360 360 360 360 360 360 360 320
SAGARANTEN/PURAB 51. 51. 51. 51. 51. 51. 51. 51. 51. 51. 51. 51. 622.
5
AYA 840 840 840 840 840 840 840 840 840 840 840 840 080
6. 6. 6. 6. 6. 6. 6. 6. 6. 6. 6. 6. 74.
6 BJ.LOPANG
221 221 221 221 221 221 221 221 221 221 221 234 663
57. 57. 57. 57. 57. 57. 57. 57. 57. 57. 57. 57. 684.
7 PARUNG KUDA
024 024 024 024 024 024 024 024 024 024 024 024 288
77. 77. 77. 77. 77. 77. 77. 77. 77. 77. 77. 77. 933.
8 KL.NUNGGAL
760 760 760 760 760 760 760 760 760 760 760 760 120
CISOLOK/TJLAUT/CIK 103. 103. 103. 103. 103. 103. 103. 103. 103. 103. 103. 103. 1.244.
9
AKAK 680 680 680 680 680 680 680 680 680 680 680 680 160
51. 51. 51. 51. 51. 51. 51. 51. 51. 51. 51. 51. 622.
10 NAGRAK
840 840 840 840 840 840 840 840 840 840 840 840 080
77. 77. 77. 77. 77. 77. 77. 77. 77. 77. 77. 77. 933.
11 PARAKAN SALAK
760 760 760 760 760 760 760 760 760 760 760 760 120
31. 31. 31. 31. 31. 31. 31. 31. 31. 31. 31. 31. 373.
12 SUKALARANG
104 104 104 104 104 104 104 104 104 104 104 104 248
31. 31. 31. 31. 31. 31. 31. 31. 31. 31. 31. 31. 373.
13 Bojong Genteng
104 104 104 104 104 104 104 104 104 104 104 104 248
18. 18. 18. 18. 18. 18. 18. 18. 18. 18. 18. 18. 217.
14 KUTAJAYA
144 144 144 144 144 144 144 144 144 144 144 144 728
20. 20. 20. 20. 20. 20. 20. 20. 20. 20. 20. 20. 248.
15 CISAAT
736 736 736 736 736 736 736 736 736 736 736 736 832
46. 46. 46. 46. 46. 46. 46. 46. 46. 46. 46. 46. 559.
16 JAMPANG KULON
656 656 656 656 656 656 656 656 656 656 656 656 872
38. 38. 38. 38. 38. 38. 38. 38. 38. 38. 38. 38. 466.
17 CIDAHU
880 880 880 880 880 880 880 880 880 880 880 880 560
46. 46. 46. 46. 46. 46. 46. 46. 46. 46. 46. 46. 559.
18 CIAMBAR
656 656 656 656 656 656 656 656 656 656 656 656 872
38. 38. 38. 38. 38. 38. 38. 38. 38. 38. 38. 38. 466.
19 KABANDUNGAN
880 880 880 880 880 880 880 880 880 880 880 880 560
46. 46. 46. 46. 46. 46. 46. 46. 46. 46. 46. 46. 559.
20 CITARIK
656 656 656 656 656 656 656 656 656 656 656 656 872
51. 51. 51. 51. 51. 51. 51. 51. 51. 51. 51. 51. 622.
21 CARINGIN
840 840 840 840 840 840 840 840 840 840 840 840 080
1.846. 1.846. 1.846. 1.846. 1.846. 1.846. 1.846. 1.846. 1.846. 1.846. 1.846. 1.846. 22.158.
  JUMLAH
541 541 541 541 541 541 541 541 541 541 541 554 503

Lampiran 5 Data Produksi Air Tahun 2019 Seluruh Cabang


N JUMLAH
URAIAN JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEPT OKT NOP DES
O (m3)

1 PL.RATU
201.876 195.000 201.876 201.876 195.000 200.000 201.876 201.876 200.000 195.000 200.000 195.000 2.389.380

2 CIBADAK
101.674 100.000 101.674 101.674 100.000 101.674 101.674 100.000 101.674 100.000 100.000 100.000 1.210.044

3 CICURUG
107.136 100.000 107.136 90.720 100.000 90.720 90.720 107.136 90.720 90.720 90.720 90.720 1.156.448
WR.KIARA/CK
4
B 227.664 227.664 227.664 228.096 214.272 225.000 228.096 228.096 225.000 213.000 200.000 213.000 2.657.552
SAGARANTEN
5
/PURABAYA 18.000 18.000 18.000 18.000 18.000 18.000 18.000 18.000 18.000 18.000 18.000 18.000 216.000

6 BJ.LOPANG
7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 84.000
PARUNG
7
KUDA 55.000 50.000 50.000 50.500 47.000 48.700 44.000 52.000 55.000 51.000 51.000 50.000 604.200

8 KL.NUNGGAL
44.000 44.000 44.000 44.000 44.000 44.000 44.000 44.000 44.000 44.000 44.000 44.000 528.000
CISOLOK/TJ.L
9
AUT 70.000 70.000 70.000 36.619 36.619 36.619 36.619 35.000 36.000 36.619 70.000 70.000 604.095

10 NAGRAK
30.000 30.000 30.000 30.000 30.000 30.000 30.000 30.000 30.000 30.000 30.000 30.000 360.000
PARAKAN
11
SALAK 40.000 35.000 40.000 35.000 35.000 40.000 37.000 37.500 42.000 40.000 41.000 40.000 462.500
SUKALARAN
12
G 23.000 23.000 23.000 23.000 23.000 23.000 23.000 23.000 23.000 23.000 23.000 23.000 276.000
BOJONG
13
GENTENG 38.000 37.498 38.000 31.104 32.141 31.104 31.104 23.000 31.200 32.141 30.000 25.000 380.292

14 KUTAJAYA
12.500 12.500 12.500 12.500 12.500 12.500 12.500 12.500 12.500 12.500 12.500 12.500 150.000

15 Babakan Cisaat
16.740 16.740 16.740 8.970 16.740 9.000 8.970 9.000 10.000 16.740 16.740 9.000 155.380
JAMPANG
16
KULON 26.784 26.784 26.784 20.000 22.200 21.000 20.000 20.000 22.000 22.200 22.000 20.000 269.752

17 CIDAHU
48.000 48.000 48.000 48.000 48.000 48.000 48.000 48.000 48.000 48.000 48.000 48.000 576.000

18 CIAMBAR
28.000 28.000 28.000 28.000 28.000 28.000 28.000 28.000 28.000 28.000 28.000 28.000 336.000
19 KABANDUNG
AN
54.819 54.819 54.819 54.819 50.000 54.819 50.000 40.000 55.000 50.000 50.000 40.000 609.095

20 CITARIK
24.000 24.000 24.000 24.000 24.000 24.000 24.000 24.000 24.000 24.000 25.000 24.000 289.000

21 CARINGIN
15.000 15.000 15.000 15.000 15.000 15.000 15.000 15.000 15.000 15.000 15.000 15.000 180.000
1.099.5 13.493.
  JUMLAH
1.189.193 1.163.005 1.184.193 1.108.878 1.098.472 1.108.136 59 1.103.108 1.118.094 1.096.920 1.121.960 1.102.220 738
1.189. 2.352. 3.536.3 4.645.2 5.743.7 6.851.8 7.951.4 9.054.5 10.172. 11.269. 12.391. 13.493.
  KUMULATIF  
193 198 91 69 41 77 36 44 638 558 518 738

Lampiran 6 Data Distribusi Air Tahun 2019 Seluruh Cabang


JUMLAH
NO URAIAN JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEPT OKT NOP DES
(m3)

1 PL.RATU
178.036 165.000 150.000 150.000 150.000 150.000 150.000 150.000 150.000 150.000 150.000 150.000 1.843.036

2 CIBADAK
82.000 77.760 77.760 73.125 77.760 75.000 73.125 77.760 77.000 77.760 82.000 77.760 928.810

3 CICURUG
90.720 90.720 90.720 90.720 93.744 90.720 90.720 90.720 90.720 90.720 90.720 90.720 1.091.664
WR.KIARA/C
4
KB 150.000 150.000 150.000 150.000 150.000 150.000 150.000 150.000 150.000 150.000 150.000 150.000 1.800.000
SAGARANTE
5
N/PURABAYA 18.000 18.000 18.000 18.000 18.000 18.000 18.000 18.000 18.000 18.000 18.000 18.000 216.000

6 BJ.LOPANG
7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 84.000
PARUNG
7
KUDA 55.000 50.000 50.000 50.500 47.000 48.700 44.000 52.000 55.000 51.000 51.000 50.000 604.200

8 KL.NUNGGAL
44.000 44.000 44.000 44.000 44.000 44.000 44.000 44.000 44.000 44.000 44.000 44.000 528.000
CISOLOK/TJ.L
9
AUT 31.586 30.000 30.000 30.922 30.619 30.000 30.922 31.000 30.000 31.000 32.000 30.000 368.049

10 NAGRAK
30.000 30.000 30.000 30.000 30.000 30.000 30.000 30.000 30.000 30.000 30.000 30.000 360.000
PARAKAN
11
SALAK 40.000 35.000 40.000 35.000 35.000 40.000 37.000 37.500 42.000 40.000 41.000 40.000 462.500
SUKALARAN
12
G 23.000 23.000 23.000 23.000 23.000 23.000 23.000 23.000 23.000 23.000 23.000 23.000 276.000
BOJONG
13
GENTENG 31.104 30.000 31.000 31.104 30.000 31.104 31.104 23.000 31.104 24.000 25.000 25.000 343.520
14 KUTAJAYA
12.500 12.500 12.500 12.500 12.500 12.500 12.500 12.500 12.500 12.500 12.500 12.500 150.000

15 Babakan Cisaat
8.640 10.000 10.000 8.970 8.928 9.000 8.970 9.000 9.000 10.000 10.000 9.000 111.508
JAMPANG
16
KULON 20.000 20.000 20.000 20.000 22.000 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 21.000 20.000 243.000

17 CIDAHU
48.000 48.000 48.000 48.000 48.000 48.000 48.000 48.000 48.000 48.000 48.000 48.000 576.000

18 CIAMBAR
28.000 28.000 28.000 28.000 28.000 28.000 28.000 28.000 28.000 28.000 28.000 28.000 336.000
KABANDUNG
19
AN 20.000 20.000 20.000 30.000 20.000 30.000 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 260.000

20 CITARIK
22.000 22.000 22.000 22.000 22.000 22.000 22.000 22.000 22.000 22.000 25.000 22.000 267.000

21 CARINGIN
9.000 9.000 9.000 9.000 9.000 9.000 9.000 9.000 9.000 9.000 9.000 9.000 108.000
948 919. 910. 911. 906. 916. 897. 902.4 916. 905.9 917. 903.9 10.957.2
  JUMLAH
.586 980 980 841 551 024 341 80 324 80 220 80 87
948 1.868. 2.779.5 3.691. 4.597.9 5.513. 6.411. 7.313. 8.230. 9.136. 10.053. 10.957.
  KUMULATIF  
.586 566 46 387 38 962 303 783 107 087 307 287

Lampiran 7 Data Air yang dapat dipertanggung jawabkan (tercatat dalam rekening) Tahun 2019 Seluruh Cabang
JUMLAH
NO URAIAN JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEPT OKT NOP DES
(m3)

1 PL.RATU
91.774 98.268 84.109 90.450 98.448 104.361 87.567 99.621 104.210 102.255 111.892 102.885 1.175.840

2 CIBADAK
66.787 66.934 61.860 66.076 65.791 68.375 63.381 67.280 73.900 58.811 71.683 74.898 805.776

3 CICURUG
56.658 60.964 52.892 56.437 57.186 64.305 50.803 59.211 71.126 60.511 68.383 63.202 721.678

4 WR.KIARA/CKB
108.940 121.612 109.929 117.728 112.068 120.225 126.453 134.095 148.494 139.858 146.056 130.271 1.515.729
SAGARANTEN/PURAB
5
AYA 8.191 9.897 9.183 8.222 8.694 9.397 7.985 10.069 10.727 10.828 11.906 12.197 117.296

6 BJ.LOPANG
4.428 5.101 4.136 4.593 4.244 5.090 4.659 5.213 5.116 4.942 5.716 4.939 58.177

7 PARUNG KUDA
43.392 48.278 41.063 47.208 42.783 48.472 41.223 51.844 49.068 49.714 48.730 47.910 559.685

8 KL.NUNGGAL
37.392 38.228 35.076 37.618 38.546 40.958 37.865 40.738 41.812 41.538 43.190 43.338 476.299

9 CISOLOK/TJ.LAUT
22.814 23.452 19.901 19.605 24.531 26.311 20.259 25.655 28.117 27.362 30.972 26.876 295.855
10 NAGRAK
19.721 19.681 18.673 20.013 21.093 22.031 21.724 22.716 25.471 26.370 28.673 28.218 274.384

11 PARAKAN SALAK
27.873 30.993 28.638 31.180 29.593 37.433 30.141 37.139 41.582 39.681 40.158 38.408 412.819

12 SUKALARANG
17.582 15.566 15.155 16.594 18.013 16.229 14.982 16.592 16.346 15.104 13.648 16.006 191.817

13 BOJONG GENTENG
21.862 22.038 20.300 21.871 21.371 25.486 20.337 21.967 23.977 23.262 24.100 23.356 269.927

14 KUTAJAYA
6.874 9.003 7.908 8.754 8.146 8.548 7.576 9.972 8.827 10.059 9.027 8.404 103.098

15 Babakan Cisaat
3.363 4.040 4.290 4.052 3.785 4.673 4.724 4.567 4.417 5.064 5.046 4.341 52.362

16 JAMPANG KULON
17.437 16.651 15.308 16.251 16.694 18.982 15.707 17.949 18.059 12.262 8.844 12.462 186.606

17 CIDAHU
28.648 34.804 26.898 33.948 30.659 38.194 32.015 32.687 47.106 38.582 42.830 41.722 428.093

18 CIAMBAR
22.135 22.635 22.021 21.759 22.599 22.555 23.390 25.413 25.687 25.529 27.595 26.477 287.795

19 KABANDUNGAN
14.372 14.149 13.764 14.418 14.184 14.701 12.925 14.676 15.279 16.108 15.457 15.001 175.034

20 CITARIK
15.445 11.404 13.119 16.610 15.741 17.492 18.048 16.312 18.467 18.997 23.593 21.053 206.281

21 CARINGIN
6.021 5.902 5.222 5.907 5.785 6.257 6.977 6.783 8.255 7.367 7.645 8.012 80.133
68 667. 665. 724.8 656. 727. 793. 741. 792. 757.2 8.478.2
  JUMLAH
648.706 7.440 615.915 100 841 68 241 177 146 784 781 37 36

1.3 1. 2.619. 3.285.0 4.009.8 4.666. 5.393.2 6.186. 6.928. 7.720.9 8.478.2
  KUMULATIF  
648.706 36.146 952.061 161 02 70 111 88 434 218 99 36

Lampiran 8 Data Air yang tidak dapat di pertanggung jawabkan Tahun 2019 Seluruh Cabang
N JUMLAH
URAIAN JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEPT OKT NOP DES
O (m3)

1 PL.RATU
86.262 66.732 65.891 59.550 51.552 45.639 62.433 50.379 45.790 47.745 38.108 47.115 667.196

2 CIBADAK
15.213 10.826 15.900 7.049 11.969 6.625 9.744 10.480 3.100 18.949 10.317 2.862 123.034

3 CICURUG
34.062 29.756 37.828 34.283 36.558 26.415 39.917 31.509 19.594 30.209 22.337 27.518 369.986
WR.KIARA/C
4
KB 41.060 28.388 40.071 32.272 37.932 29.775 23.547 15.905 1.506 10.142 3.944 19.729 284.271
SAGARANTE
5
N/PURABAYA 9.809 8.103 8.817 9.778 9.306 8.603 10.015 7.931 7.273 7.172 6.094 5.803 98.704

6 BJ.LOPANG
2.572 1.899 2.864 2.407 2.756 1.910 2.341 1.787 1.884 2.058 1.284 2.061 25.823
PARUNG
7
KUDA 11.608 1.722 8.937 3.292 4.217 228 2.777 156 5.932 1.286 2.270 2.090 44.515

8 KL.NUNGGAL
6.608 5.772 8.924 6.382 5.454 3.042 6.135 3.262 2.188 2.462 810 662 51.701
CISOLOK/TJ.L
9
AUT 8.772 6.548 10.099 11.317 6.088 3.689 10.663 5.345 1.883 3.638 1.028 3.124 72.194

10 NAGRAK
10.279 10.319 11.327 9.987 8.907 7.969 8.276 7.284 4.529 3.630 1.327 1.782 85.616
PARAKAN
11
SALAK 12.127 4.007 11.362 3.820 5.407 2.567 6.859 361 418 319 842 1.592 49.681
SUKALARAN
12
G 5.418 7.434 7.845 6.406 4.987 6.771 8.018 6.408 6.654 7.896 9.352 6.994 84.183
BOJONG
13
GENTENG 9.242 7.962 10.700 9.233 8.629 5.618 10.767 1.033 7.127 738 900 1.644 73.593

14 KUTAJAYA
5.626 3.497 4.592 3.746 4.354 3.952 4.924 2.528 3.673 2.441 3.473 4.096 46.902

15 Babakan Cisaat
5.277 5.960 5.710 4.918 5.143 4.327 4.246 4.433 4.583 4.936 4.954 4.659 59.146
JAMPANG
16
KULON 2.563 3.349 4.692 3.749 5.306 1.018 4.293 2.051 1.941 7.738 12.156 7.538 56.394

17 CIDAHU
19.352 13.196 21.102 14.052 17.341 9.806 15.985 15.313 894 9.418 5.170 6.278 147.907

18 CIAMBAR
5.865 5.365 5.979 6.241 5.401 5.445 4.610 2.587 2.313 2.471 405 1.523 48.205
KABANDUNG
19
AN 5.628 5.851 6.236 15.582 5.816 15.299 7.075 5.324 4.721 3.892 4.543 4.999 84.966

20 CITARIK
6.555 10.596 8.881 5.390 6.259 4.508 3.952 5.688 3.533 3.003 1.407 947 60.719

21 CARINGIN
2.979 3.098 3.778 3.093 3.215 2.743 2.023 2.217 745 1.633 1.355 988 27.867
299.8 232.5 295.0 244.7 240. 191. 241. 175. 123. 164. 124. 146. 2.479.
  JUMLAH
80 40 65 41 710 156 100 303 178 196 439 743 051
299.8 532.4 827.4 1.072.2 1.312. 1.504.0 1.745. 1.920. 2.043.6 2.207.8 2.332.3 2.479.
  KUMULATIF  
80 20 85 26 936 92 192 495 73 69 08 051

Lampiran 9 Data Kehilangan Air Tahun 2019 Seluruh Cabang


JUMLAH
NO URAIAN JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEPT OKT NOP DES
(%)

1 PL.RATU
48,45 40,44 43,93 39,70 34,37 30,43 41,62 33,59 30,53 31,83 25,41 31,41 36,20

2 CIBADAK
18,55 13,92 20,45 9,64 15,39 8,83 13,33 13,48 4,03 24,37 12,58 3,68 13,25

3 CICURUG
37,55 32,80 41,70 37,79 39,00 29,12 44,00 34,73 21,60 33,30 24,62 30,33 33,89
WR.KIARA/
4
CKB 27,37 18,93 26,71 21,51 25,29 19,85 15,70 10,60 1,00 6,76 2,63 13,15 15,79
SAGARANT
5 EN/PURAB
AYA 54,49 45,02 48,98 54,32 51,70 47,79 55,64 44,06 40,41 39,84 33,86 32,24 45,70

6 BJ.LOPANG
36,74 27,13 40,91 34,39 39,37 27,29 33,44 25,53 26,91 29,40 18,34 29,44 30,74
PARUNG
7
KUDA 21,11 3,44 17,87 6,52 8,97 0,47 6,31 0,30 10,79 2,52 4,45 4,18 7,37
KL.NUNGG
8
AL 15,02 13,12 20,28 14,50 12,40 6,91 13,94 7,41 4,97 5,60 1,84 1,50 9,79
CISOLOK/T
9
J.LAUT 27,77 21,83 33,66 36,60 19,88 12,30 34,48 17,24 6,28 11,74 3,21 10,41 19,62

10 NAGRAK
34,26 34,40 37,76 33,29 29,69 26,56 27,59 24,28 15,10 12,10 4,42 5,94 23,78
PARAKAN
11
SALAK 30,32 11,45 28,41 10,91 15,45 6,42 18,54 0,96 1,00 0,80 2,05 3,98 10,74
SUKALARA
12
NG 23,56 32,32 34,11 27,85 21,68 29,44 34,86 27,86 28,93 34,33 40,66 30,41 30,50
BOJONG
13
GENTENG 29,71 26,54 34,52 29,68 28,76 18,06 34,62 4,49 22,91 3,08 3,60 6,58 21,42

14 KUTAJAYA
45,01 27,98 36,74 29,97 34,83 31,62 39,39 20,22 29,38 19,53 27,78 32,77 31,27
Babakan
15
Cisaat 61,08 59,60 57,10 54,83 57,61 48,08 47,34 49,26 50,92 49,36 49,54 51,77 53,04
JAMPANG
16
KULON 12,82 16,75 23,46 18,75 24,12 5,09 21,47 10,26 9,71 38,69 57,89 37,69 23,21

17 CIDAHU
40,32 27,49 43,96 29,28 36,13 20,43 33,30 31,90 1,86 19,62 10,77 13,08 25,68

18 CIAMBAR
20,95 19,16 21,35 22,29 19,29 19,45 16,46 9,24 8,26 8,83 1,45 5,44 14,35
KABANDU
19
NGAN 28,14 29,26 31,18 51,94 29,08 51,00 35,38 26,62 23,61 19,46 22,72 25,00 32,68
20 CITARIK
29,80 48,16 40,37 24,50 28,45 20,49 17,96 25,85 16,06 13,65 5,63 4,30 22,74

21 CARINGIN
33,10 34,42 41,98 34,37 35,72 30,48 22,48 24,63 8,28 18,14 15,06 10,98 25,80
31 25, 32, 26, 26, 20, 26, 19 13 1 13 16 22,
   JUMLAH
,61 28 39 84 55 87 87 ,42 ,44 8,12 ,57 ,23 62

Anda mungkin juga menyukai