Anda di halaman 1dari 58

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PDAM KOTA MAKASSAR


PENGUJIAN KUALITAS AIR

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Penyelesaian Studi Stara 1 Pada
Jurusan Teknik Kimia

DISUSUN OLEH :

NINDY ANA LAMBOGIA (09220150041)


MUTIAH ALFIRAH (09220170010)
MUSLINDAH MUHARRAM (09220170015)

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2021
LAPORAN KERJA PRAKTEK
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Kampus II UMI, Jl. Urip Sumoharjo KM. 5, Tlp. (0411) 44762 Fax (0411)
447562, Makassar 90231, Email : fakultasteknologiindustri.umi@gmail.com

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KERJA PRAKTEK PADA PDAM KOTA MAKASSAR

Nama Stambuk
1. Nindy Ana Lambogia 09220150041
2. Mutiah Alfirah 09220170010
3. Muslindah Muharram 09220170015

Jurusan Teknik Kimia


Fakultas Teknologi Industri
Universitas Muslim
Indonesia

Laporan Kegiatan Kerja Praktek ini Diperiksa dan Disetujui oleh :


Makassar, 29 Maret 2021
Menyetujui,
Pembimbing Dosen Pembimbing Lapangan

Gusnawati, ST .,MT . Uliyani

ii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LAPANGAN
Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Uliyani
Jabatan : Analis Laboratorium PDAM Makassar

Telah melakukan kegiatan bimbingan sejak tanggal 22 Februari s.d 29 Maret 2021
dan memeriksa hasil laporan Kerja Praktek Mahasiswa berikut ini :
Nama Stambuk
1. Nindy Ana Lambogia 09220150041
2. Mutiah Alfirah 09220170010
3. Muslindah Muharram 09220170015

Jurusan Teknik Kimia


Fakultas Teknologi Industri
Universitas Muslim
Indonesia

Makassar, 29 Maret 2021


Mengetahui, Menyetujui,
Kepala Lab PDAM MAKASSAR Analis Lab PDAM MAKASSAR
(Pembimbing Lapangan)

Ir. Hj. Purnama Sari, ST.,MT.,IPM. Uliyani


KATA PENGANTAR

Assalammu 'alaikum Wr. Wb.


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan kerja
praktek UMI Tahun 2021 ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Tak lupa
pula kami kirimkan shalawat serta salam kepada Rasulullah SAW yang telah
memperjuangkan Islam serta menjadi teladan bagi seluruh umat manusia.
Laporan ini merupakan rangkuman dari seluruh kegiatan yang telah kami
lakukan selama berada di lokasi kerja praktek. Dengan ini, kami menyampaikan
ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang telah membantu,
khususnya kepada :
1. Orang tua yang telah memberikan dukungan, baik secara material maupun
spiritual.
2. Ibu Gusnawati, ST .,MT. selaku dosen pembimbing kerja praktek yang telah
memberikan arahan dan bimbingan.
3. Ibu Ir. Hj. Purnama Sari, ST.,MT.,IPM. selaku kepala lab PDAM Makassar
dan Ibu Uliyani selaku pembimbing lapangan serta segenap pegawai Perumda
Air Minum (PDAM) Kota Makassar yang telah memberikan sumbangsih
pemikiran serta tenaga untuk kami semua.
4. Rekan-rekan mahasiswa seangkatan dan secara istimewa teman sekelompok
yang membantu dalam melakukan penulisan laporan ini.
Demikian sebagai pengantar kata, semoga laporan ini dapat diterima dan
bermanfaat bagi pembaca.
Billahi Taufiq Walhidayah
Wassalamu Alaikum Wr.
Wb
Makassar, 29 Maret 2021

Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...........................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LAPANGAN..............................iii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iv
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
DAFTAR TABEL................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang...................................................................................1
1.2. Maksud dan Tujuan Kerja Praktek....................................................2
1.3. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek (KP).........................2
1.4. Manfaat Pelaksanaan Kerja Praktek (KP)..........................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sejarah Singkat PDAM......................................................................4
2.2. Visi dan Misi PDAM Kota Makassar................................................6
2.3. Definisi dan Karateristik Air Baku....................................................7
2.4. Sumber Air Baku Utama....................................................................7
2.5. Definisi dan Persyaratan Dalam Penyediaan Air Bersih.................10
2.6. Proses Produksi................................................................................13
2.7. Pengujian Jartest..............................................................................18
BAB III PROSEDUR KERJA
3.1. Metode Pengujian............................................................................20
3.2. Sarana dan Peralatan........................................................................30
3.3.Hasil Uji Parameter Pengukuran Kualitas Air Bersih Selama KP di
PDAM...............................................................................................32
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan......................................................................................39
4.2. Saran................................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Instalasi dan kapasitas produksi air........................................................5


Tabel 2.2. Parameter pengukuran kualitas air bersih.............................................12
Tabel 3.1 Parameter pengukuran kualitas air bersih..............................................32
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Logo PDAM Kota Makassar..............................................................6


LAPORAN KERJA PRAKTEK
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Kampus II UMI, Jl. Urip Sumoharjo KM. 5, Tlp. (0411) 44762 Fax (0411)
447562, Makassar 90231, Email : fakultasteknologiindustri.umi@gmail.com

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kerja praktek adalah salah satu mata
kuliah wajib dalam kurikulum Jurusan
Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri
Universitas Muslim Indonesia dengan bobot
sebanyak 3 Satuan Kredit Semester (SKS).
Tujuan dasar dari kegiatan kerja praktek
adalah untuk meningkatkan kemampuan dan
ilmu mahasiswa teknik kimia pada bidang
industri dan aplikasi ilmu pengetahuan serta
dapat membandingkan ilmu di lapangan
dengan ilmu yang telah diterima di
perkuliahan.
Pemahaman proses dan operasi di
industri merupakan hal penting untuk
menambah wawasan mahasiswa dalam dunia
kerja. Kerjasama antara perusahaan dengan
institusi perguruan tinggi perlu terus
ditingkatkan agar dunia akademik dapat
mengikuti perkembangan dunia industri yang
berkembang. Oleh karena itu, mahasiswa
teknik kimia berkewajiban untuk
meningkatkan pemahaman dari segi
keilmuan maupun segi keterampilan dasar.
Sehingga kedepannya menjadi sarjana teknik
yang berkualitas, profesional, dan memiliki
kemampuan analisa yang baik.
Kegiatan kerja praktek merupakan
bentuk aktivitas agar mahasiswa memiliki
pandangan dan gambaran tentang kebutuhan
dunia kerja di industri saat ini. Mahasiswa
diharapkan dapat melihat secara langsung
LAPORAN KERJA PRAKTEK
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Kampus II UMI, Jl. Urip Sumoharjo KM. 5, Tlp. (0411) 44762 Fax (0411)
447562, Makassar 90231, Email : fakultasteknologiindustri.umi@gmail.com
proses dan penambahan maupun pengurangan karena air
operasi yang mengalami siklus hidrologi. Meskipun
terjadi di jumlah air di bumi selalu tetap, namun
tempat kerja kualitas air mengalami perubahan seiring
praktek dan dengan pertumbuhan jumlah populasi
juga ikut manusia dan aktivitas yang mengiringinya.
terlibat Pertumbuhan jumlah
dalam
penanganan
kasus
tersebut, baik
secara
langsung
maupun
dalam
memberikan
gagasan.
Air
menjadi
kebutuhan
yang sangat
vital bagi
kehidupan
manusia dan
makhluk 1
hidup pada
umumnya.
Ketersediaan
air di bumi
selalu
konstan,
artinya tidak
mengalami
LAPORAN KERJA PRAKTEK
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Kampus II UMI, Jl. Urip Sumoharjo KM. 5, Tlp. (0411) 44762 Fax (0411)
447562, Makassar 90231, Email : fakultasteknologiindustri.umi@gmail.com

penduduk yang tinggi telah mengakibatkan tidak semua komponen


masyarakat dapat menikmati air bersih (Rohmawati, 2020).
Masalah utama yang dihadapi oleh sumber daya air meliputi
permasalahan kuantitas air yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan
yang terus meningkat dan juga permasalahan kualitas air untuk keperluan
domestik yang semakin menurun dari tahun ke tahun. Kegiatan industri dan
kegiatan lain berdampak negatif terhadap sumber daya air, termasuk
penurunan kualitas air. Kondisi ini dapat menimbulkan gangguan,
kerusakan, dan bahaya bagi makhluk hidup yang bergantung pada sumber
daya air. Oleh karena itu, diperlukan pengelolaan dan perlindungan sumber
daya air secara seksama (Effendi, 2003).

1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek


Maksud dilaksanakannya Kerja Praktek (KP) ini adalah untuk
mempelajar dan mengaplikasikan keilmuan sesuai dengan disiplin ilmu
Teknik Kimia.
Adapun tujuan pelaksanaan kerja praktek adalah :
1. Memperolah pengalaman dalam hal engineering praktis, kemampuan
berkomunikasi, dan bersosialisasi didalam dunia kerja.
2. Untuk menambah pengetahuan dan pola fikir mahasiswa tentang
permasalahan-permasalahan yang ada pada dunia kerja khususnya dalam
bidang Teknik Kimia.
3. Untuk mengetahui metode pengambilan sampel.
4. Untuk mengetahui metode pengujian sampel ( air baku, air sedimen dan
air bersih ) yang akan di uji.

1.3 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek (KP)


Pelaksanaan KP dilaksanakan pada Perumda Air Minum (PDAM)
Makassar yang terletak di Jl. DR. Ratulangi No.3 Mangkura, Kec. Ujung
Pandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90114. Dimulai dari tanggal 22
Februari 2021 sampai dengan tanggal 29 Maret 2021.

2
1.4 Manfaat Pelaksanaan Kerja Praktek (KP)
Adapun manfaat dari pelaksanaan Kerja Praktek adalah:
1. Bagi Universitas
Memepererat hubungan universitas sebagai Lembaga Pendidikan
dengan industri serta untuk memperkenalkan Pendidikan di Universitas.
2. Bagi Mahasiswa
a. Memperoleh pengetahuan dan menambah wawasan dalam dunia
kerja sebelum terjun ke lapangan.
b. Menambah informasi mengenai dunia industri air minum dengan
pengembangan ilmu pengetahuan dan keterampilan.
c. Mengetahui proses kerja pada industri.
LAPORAN KERJA PRAKTEK
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Kampus II UMI, Jl. Urip Sumoharjo KM. 5, Tlp. (0411) 44762 Fax (0411)
447562, Makassar 90231, Email : fakultasteknologiindustri.umi@gmail.com

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Singkat PDAM


1. Instalasi Pengolahan Air I Ratulangi
Pendirian Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Kota
Makassar, terus menerus mengalami perkembangan melalui tahap demi
tahap dalam lintasan sejarah yang cukup panjang, berawal pada tahun
1924 dengan dibangun Instalasi Pengolahan Air (IPA) I Ratulangi oleh
Pemerintah Hindia Belanda dengan nama Waterleidjding Bedrijf
kapasitas produksi terpasang 50 liter/detik, kemudian pada jaman
pendudukan Jepang tahun 1937 ditingkatkan menjadi 100 liter/detik, air
baku diambil dari Sungai Jeneberang yang terletak 7 km disebelah
selatan kota, dipompa melalui saluran tertutup ke Instalasi Ratulangi.
Tahun 1974 berubah menjadi Dinas Air Minum Kota Madya Ujung
Pandang. Seiring dengan usianya IPA Ratulangi berangsur-angsur
mengalami penurunan kapasitas produksi.
Tahun 1976 status PDAM, dari Dinas Air Minum diubah menjadi
Perusahaan Air Minum Kota Madya Ujung Pandang sesuai dengan
Peraturan Pemerintah Daerah No. 21/P/II/1976, dengan kapasitas
produksi terpasang PDAM turun menjadi 50 liter/detik, disebabkan
karena usia.
2. Instalasi Pengolahan Air II Panaikang
Untuk memenuhi kebutuhan air bagi penduduk Kota Makassar yang
makin meningkat, maka pada tahun 1977 dibangun Instalasi Pengolahan
Air (IPA) II Panaikang dengan kapasitas tahap pertama 500 liter/detik.
Sumber air baku diambil dari bendungan Lekopancing Sungai Maros
sejauh ± 29,6 Km dari Kota Makassar, kemudian tahun 1989 IPA
Panaikang ditingkatkan kapasitasnya menjadi 1300 liter/detik. Instalasi
Panaikang dibangun dengan konstruksi beton.

4
LAPORAN KERJA PRAKTEK
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Kampus II UMI, Jl. Urip Sumoharjo KM. 5, Tlp. (0411) 44762 Fax (0411)
447562, Makassar 90231, Email : fakultasteknologiindustri.umi@gmail.com

3. Instalasi Pengolahan Air III Antang


Tahun 1985 melalui paket pembangunan Perum Perumnas dibangun
Instalasi Pengolahan Air (IPA) III Antang dengan kapasitas awal 20
liter/detik, dimana menggunakan air baku dari Sungai Lekopaccing.
Kemudian berturut-turut pada tahun 1992, 2003 dan tahun 2009
dibangun IPA dengan kapasitas 20 liter/detik, 50 liter/detik, dan terakhir
berkapasitas 35 liter/detik.
4. Instalasi Pengolahan Air IV Maccini Sombala
Pada tahun 1993 di daerah Maccini Sombala dibangun Instalasi
Pengolahan Air (IPA) IV berkapasitas 300 liter/detik (IPA paket 6 x 50
liter/detik), dengan sumber air baku dari Sungai Jeneberang. IPA ini
mempunyai 2 intake, yaitu di Maccini dan di Malengkeri. Instalasi
Pengolahan Air V Somba Opu
Pada tahun 2001, dibangun Instalasi V Somba Opu yang
berkapasitas 1300 liter/detik di Kabupaten Gowa, dibangun dengan
konstruksi beton, dengan sumber air baku dari Danau Bili-Bili sejauh ±
16 km.
Tabel 2.1 Instalasi dan kapasitas produksi air
No. Instalasi
Kapasitas
Penjernihan Sumber Air Baku
Produksi
Air
1 IPA I Ratulangi 50 liter/detik Sungai Jeneberang
2 IPA II Panaikang 1400 liter/detik Bendungan Lekopaccing
Sungai Maros
3 IPA III Antang 135 liter/detik Bendungan Lekopaccing
Sungai Maros
4 IPA IV Maccini 300 liter/detik Sungai Jeneberang
5 IPA V Somba Opu 1500-1600
Waduk Bili-Bili
liter/detik
(Sumber : PDAM Kota Makassar, 2020)

5
2.2 Visi dan Misi

Gambar 2.1 Logo PDAM Kota


Makassar Sumber : PDAM Kota
Makassar, 2020
Secara umum logo ini bermakna “Air bersih untuk semua Lapisan
Masyarakat”. Hal itu terlihat dari bentuknya, yaitu berupa Tetesan air yang
berada diatas aliran air yang terus mengalir keseluruh lapisan masyarakat.
Aliran air bermakna keseluruhan dan wawasan global. Makna ini sangat
berkesesuain dengan Visi dan Misi dari PDAM Makassar.
a. Visi :
“ Mewujudkan menjadi salah satu perusahaan air minum terbaik,
mandiri, dan professional berwawasan global ”
b. Misi :
1. Memberikan pelayanan air minum sesuai standar kesehatan dengan
tersedianya air baku yang optimal.
2. Menyediakan air minum yang berkualitas, kuantitas dan kontinuitas.
3. Memenuhi cakupan layanan air minum yang maksimal kepada
masyarakat.
4. Menjadikan perusahaan yang professional dengan sumber daya yang
berkompetensi, dan berdaya saing global.
5. Memenuhi kinerja keuangan yang mandiri dan produktifitas yang
efisien dan efektif serta berdaya saing global.
2.3 Definisi dan karakteristik Air Baku
Air merupakan materi esensial, merupakan kebutuhan pokok bagi
kehidupan manusia, sehingga jika kebutuhan air tersebut baik dalam segi
kuantitas maupun kualitas belum tercukupi dapat memberikan dampak yang
besar terhadap kerawanan kesehatan maupun sosial (widayat, 2002)
Kualitas air minum pelanggan dapat di pengaruhi oleh kualitas air baku
menentukan proses pengolahan di suatu Instalasi Pengolahan Air Minum
(IPAM). Air baku yang digunakan oleh PDAM di kota Makassar berasal
dari sungai Lekopaccing (Wahyono, dkk, 2007).
Sumber air baku memegang peranan yang sangat penting dalam industri
air minum. Air baku atau raw water merupakan awal dari suatu proses
dalam penyediaan dan pengolahan air bersih. Berdasarkan SNI 6774:2008
tentang spesifikasi unit paket instalasi pengolahan air dan tata cara
perencanaan unit paket instalasi pengolahan air pada bagian istilah dan
definisi yang disebut dengan air baku yaitu air yang berasal dari sumber air
permukaan, cekungan air tanah dan atau air hujan yang memenuhi ketentuan
baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air minum. Sumber air baku bisa
berasal dari sungai, danau, sumur air dalam, mata air dan bisa juga dibuat
dengan cara membendung air buangan atau air laut.
Dalam jumlah air yang kecil, air bawah tanah, termasuk air yang
dikumpulkan dengan cara rembesan, bisa dipertimbangkan sebagai sebuah
sumber air. Dimana kualitas sumber air bawah tanah secara umum sangat
baik bagi air permukaan dan di beberapa tempat yang memiliki musim
dingin yang bisa memanfaatkan salju sebagai suber air. Hal ini adalah
menghemat biaya operasional dan pemeliharaan karena secara umum
kualitas air bawah tanah sangat baik sebagai air baku.

2.4 Sumber Air Baku Utama


Pada dasarnya jumlah air yang ada di bumi adalah tetap dan mengikuti
suatu siklus (daur ulang) yang disebut dengan siklus hidrologi. Dengan
adanya penyinaran matahari, maka air mengalami penguapan atau evaporasi
dan akan membentuk uap air. Uap air ini kemudian akan menyatu ditempat
tinggi, yang dikenal dengan awan. Oleh angin, awan ini akan terbawa
semakin tinggi sehingga mencapai temperatur yang rendah, yang
menyebabkan titik- titik air jatuh ke bumi sebagai hujan. Air hujan sebagian
akan mengalir ke dalam tanah, jika air ini keluar pada permukaan bumi atau
tanah maka air ini akan disebut mata air. Sedangkan air hujan yang jatuh ke
bumi atau tanah lalu mengalir ke tempat yang rendah (cekung), maka air
tersebut akan membentuk suatu danau atau telaga. Tetapi banyak
diantaranya yang mengalir ke laut kembali. Berdasarkan sumbernya, air
dapat digolongkan menjadi empat kelompok, yaitu:
1. Air Atmosfer
Air atmosfer terjadi dari proses evaporasi air permukaan dan
evapotranspirasi dari tumbuh-tumbuhan oleh bantuan sinar matahari
melalui proses kondensasi kemudian jatuh ke bumi dalambentuk hujan,
salju ataupun embun. Air atmosfer mempunyai sifat tanah (soft water)
karena kurang mengandung garam-garam dan zat-zat mineral sehingga
terasa kurang segar dan juga akan boros terhadap pemakaian sabun.
Disamping itu, air atmosfer mempunyai sifat agresif terutama pada pipa-
pipa penyalur maupun bak-bak reservoir sehingga hal ini akan
mempercepat terjadinya korosi.
2. Air Laut
Air laut mempunyai sifat asin karena mengandung garam NaCl.
Kadar garam dalam air laut kurang lebih 3%. Dengan keadaan ini, maka
air laut tidak memenuhi syarat untuk air minum apabila belum diolah
terlebih dahulu. Air laut jarang digunakan sebagai air baku untuk air
minum karena pengolahan untuk menghilangkan kadar garamnya
membutuhkan biaya yang cukup besar.
3. Air Permukaan
Air permukaan merupakan air hujan yang mengalir dipermukaan
bumi. Pada umumnya air ini akan mengalami pengotoran selama
pengalirannya. Beban pengotoran ini untuk masing-masing air
permukaan akan berada tergantung daerah pengaliran air permukaan.
Macam-macam air permukaan antara lain :
a. Air Sungai
Dalam penggunannya sebagai air minum haruslah mengalami
suatu pengolahan yang sempurna, mengingat bahwa air mempunyai
derajat pengotoran yang tinggi. Air sungai merupakan penampungan
dari berbagai jenis limbah yang terdapat disekitarnya baik itu limbah
domestik maupun limbah industri. Sungai yang telah tercemar oleh
limbah industri yang berat akan sulit diolah serta membutuhkan
proses yang lebih kompleks.
b. Air Rawa
Pada umumnya air rawa berwarna, karena adanya zat-zat organik
yang telah membusuk. Dengan banyaknya zat organik menyebabkan
kadar O2 yang terlarut dalam air sedikit sehingga kadar Fe dan Mn
yang terlarut dalam air menjadi tinggi.
c. Air Tanah
Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 7 tahun
2004 tentang Sumber Daya Air. (Undang-undang RI No. 7, 2004)
Air tanah berasal dari air hujan yang jatuh ke pemukaan bumi lalu
meresap ke dalam tanah dan mengalami proses filtrasi secara
alamiah. Proses- proses yang telah dialami air hujan tersebut, di
dalam perjalanannya ke bawah tanah, membuat air tanah menjadi
lebih baik dan lebih murni dibandingkan air permukaan.
2.5 Definisi dan Persyaratan dalam Penyediaan Air Bersih
Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari dan
akan menjadi air minum setelah dimasak terlebih dahulu. Sebagai
batasannya, air bersih adalah air yang memenuhi persyaratan bagi sistem
penyediaan air minum. Adapun persyaratan yang dimaksud adalah
persyaratan dari segi kualitas air yang meliputi kualitas fisik, kimia, biologi
dan radiologis, sehingga apabila dikonsumsi tidak menimbulkan efek
samping (ketentuan Umum PERMENKES untuk penyediaan dan
pengolahan air minum No.492/MENKES/PER/IV/2010 dalam modul
gambaran umum penyediaan dan pengolahan air minum edisi maret 2003
hal 3 dan 41). Sedangkan pengertian air minum menurut Kepmenkes RI No.
907/ MENKES
/SK/VII/2002 adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses
pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan (bakteriologis, kimiawi,
radioaktif, dan fisik) dan dapat langsung diminum.
A. Syarat Fisik
Secara fisik air bersih harus jernih, tidak berbau dan tidak berasa.
Selain itu juga suhu air bersih sebaiknya sama dengan suhu udara atau
kurang lebih 25°C, dan apabila terjadi perbedaan maka batas yang
diperbolehkan adalah 25°C ± 3°C. Dalam standar persyaratan fisik air
minum parameter yang dianalisis yaitu : kekeruhan (turbidity) dan
derajat keasaman (pH), dan segi rasa dan bau serta warna.
1. Kekeruhan (Turbidity)
Kekeruhan dalam air disebabkan oleh adanya zat tersuspensi
seperti lempung, lumpur, zat organik, plankton, dan zat-zat
lainnya.Kekeruhan merupakan sifat optis dari suatu larutan, yaitu
hamburan dan absorpsi cahaya yang melaluinya. Kekeruhan dapat
mengganggu penetrasi sinar matahari sehingga menghambat
fotosintesa tanaman air (Hariyani dkk, 2011)
Kekeruhan yang tinggi dapat melindungi mikroorganisme dari
pengaruh proses desinfeksi, sehingga dapat mendorong pertumbuhan
bakteri. Karena itu pada proses desinfeksi air harus selalu rendah
untuk memperoleh hasil efektif.
2. Derajat Keasaman (pH)
Derajat keasaman (pH) menyatakan instansi keasaman dan
alkaliitas dari suatu cairan encer. Mewakili konsentrasi ion hidrogen,
larutan elektrolit bila dilarutkan dalam air akan terurai menjadi ion
negatif dan ion positif. Dalam penyediaan air, pH merupakan suatu
faktor yang harus diperhatikan. pH air sangat penting pengaruhnya
terhadap proses koagulasi. Diperlukan netralisasi untuk menghindari
supaya air tidak menjadi agresif. Pengaruh yang menyangkut aspek
kesehatan, bahwa pH air yang terkecil dari 6,5 dan lebih besar dari
9,2 akan menyebabkan senyawa menjadi racun (Asmadi dkk, 2011).
3. Rasa dan Bau
Perubahan rasa secara normal dalam menyediakan air bersih
merupakan suatu indikator tentang kualitas sumber air.
4. Warna
Warna dari air minum kemungkinan disebabkan oleh zat-zat
organik yang membusuk, senyawa logam seperti besi atau mangan
ataupun air buangan industri yang berwarna pekat.
B. Syarat Kimiawi
1. Tidak mengandung unsur-unsur kimia dalam jumlah yang
melampaui batas dan bersifat beracun. Seperti Besi (Fe) dan klorida
(Cl).
2. Kandungan sisa klor max 5.0
3. Tidak mengandung zat yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan.
4. Tidak mengandung zat yang kadarnya melebihi batas-batas tertentu,
sehingga menimbulkan gangguan ekonomi, teknis dan fisiologis.
C. Syarat Bakteriologis
Aspek bakteriologis sangat penting untuk penyediaan air bersih yang
memenuhi syarat kesehatan. Paling ideal apabila air minum bebas dari
kuman phatogen, dan bakteri ecoli.
D. Syarat Kuantitas
Persyaratan kuantitas dalam penyediaan air bersih adalah ditinjau
dari banyaknya air baku yang tersedia. Persyaratan kuantitas juga
ditinjau dari standar debit air bersih yang dialirkan ke konsumen sesuai
dengan jumlah kebutuhan air bersih. Kebutuhan air bersih masyarakat
bervariasi, bergantung pada letak geografis, kebudayaan, tingkat
ekonomi, dan skala perkotaan tempat tinggalnya.
E. Syarat Kualitas
Standar kualitas air bersih yang ada di Indonesia saat ini
menggunakan PERMENKES RI No.492/MENKES/PER/IV/2010
tentang syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air dan PP RI No.82
Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian
Pencemaran Air, sedangkan standar kualitas air minum menggunakan
Kepmenkes RI No. 907/MENKES/VII/2002 tentang Syarat dan
Pengawasan Kualitas Air Minum (Hariyanti, 1997).
Kualitas air minum dalam kemasan itu harus memenuhi syarat
mikrobiologi, klinis, dan syarat fisik,” kata Ika Setyani, ahli gizi dari
MRCCC Siloam Semanggi seperti dilansir CNNIndonesia.com. “Syarat
fisik bisa dilihat dari penampilannya, sedangkan syarat mikrobiologi
terkait adanya bakteri merugikan seperti E.coli. Kalau syarat kimia
terkait zat yang ada dalam air.”
Standar kualitas air minum yang digunakan telah diatur oleh
Pemerintah melalui PERMENKES No.492/MENKES/PER/IV/2010,
seperti pada tabel 2.2
Tabel 2.2 Parameter pengukuran kualitas air bersih
No Parameter Satuan Baku Mutu
1. Bau - Tidak berbau
2. pH - 6,5 – 8,5
3. Suhu °C Suhu udara ± 3
4. Total Padatan Terlarut (TDS) mg/L 500
5. Kekeruhan NTU 5
6. Rasa - Tidak berasa
7. Warna TCU 15
9. Kesadahan sebagai CaCO3 mg/L 500
10. Zat Organik (KmnO4) mg/L 10
11. Besi (Fe) mg/L 0,3
12. Mangan (Mn) mg/L 0,4
13. Seng (Zn) mg/L 3
14. Klorida (Cl) mg/L 250
15. Nitrat sebagai N (N-NO3) mg/L 50
16. Sulfat (SO4) mg/L 250
17. Nitrit sebagai N (N-NO2) mg/L 3,0
18. Sisa Klor (Cl2) mg/L 5,0
(Sumber : PERMENKES No.492/MENKES/PER/IV/2010)

2.6 Proses Produksi


1. Bangunan Intake
Bangunan penangkap air atau intake ini merupakan bangunan untuk
menangkap atau mengumpulkan air dari suatu sumber asal air untuk
dapat dimanfaatkan. Fungsi dari bangunan penangkap ini sangan penting
artinya untuk menjaga kontinuitas pengaliran.
Unit ini berfungsi sebagai tempat pengambilan air baku dari sungai.
Debit air yang diambil dari sungai untuk diolah pada IPA (Instalasi
Pengolahan Air) dapat diatur dengan menentukan jumlah dan jenis
pompa yang beroperasi. Debit air yang dipompakan akan tergantung
pada level air sungai. Makin rendah level air sungai, maka semakin kecil
debit yang dapat dialirkan oleh suatu pompa. Pompa-pompa yang
terdapat di intake berfungsi untuk mentransfer air baku dari Sungai
Lekopaccing ke instalasi pengolahan. Air dari sungai masuk melalui
mulut intake dimana terdapat screen (saringan) yang berfungsi untuk
menyaring sampah kasar. Selanjutnya air melewati pintu air yang
mengatur aliran air selanjutnya ke dalam intake. Air baku yang masuk
pada unit ini, kemudian mengalir merata ke seluruh bak penampung
sementara yang masih dalam keadaan kotor sebagaimana air pada Sungai
Lekopaccing. Kemudian air yang telah terkumpul disedot dan disalurkan
melalui pipa transmisi kedalam unit prasedimentasi (Asmadi dkk, 2011)
Dalam bidang pengolahan air minum beberapa bahan kimia yang
digunakan untuk berbagai proses. Bahan-bahan kimia yang umum
digunakan di Indonesia :
1. Aluminium sulfat (tawas), Poly Aluminium Chloride (PAC), untuk
proses koagulasi/flokulasi.
2. Abu soda atau kapur untuk netralisasi atau koreksi pH.
3. Kaporit dan Gas Chlor untuk desinfeksi.
Bahan-bahan kimia dalam perusahaan air minum mempunyai sifat
dan wujud yang berbeda. Kebanyakan terdapat sebagai bubuk yang
dipaket dalam kantong atau tong. Bahan-bahan kimia yang umum
digunakan dalam pengolahan air adalah aluminium sulfat (tawas),
kaporit dan kapur atau soda. Penanganan bahan kimia harus dilakukan
secara hati-hati, karena sifat yang berbahaya.
2. Koagulasi dan Flokulasi
Koloid dibagi menjadi dua yaitu koloid yang hidrofob (benci air) dan
hidrofil (suka air). Koloid hidrofob tidak bereaksi atau tidak larut dalam
air, misalnya clay (tanah lempung). Sementara koloid hidrofil, bereaksi
atau larut dalam air. Koloid yang terdapat dalam air berupa silica, besi,
color dan padatan organik berupa protein berupa lemak, karbohidrat, dll.
Koloid selalu membutuhkan proses koagulasi untuk mencapai ukuran
yang efektif untuk mengendap. Untuk mempercepat pengendapan dalam
water treatment plan digunakan proses koagulasi dan flokulasi. Proses
tersebut mengakibatkan partikel yang halus akan tumbuh menjadi ukuran
yang lebih besar sehingga mempercepat proses pengendapan.
Koagulasi merupakan suatu proses pengolahan air dengan
menggunakan sistem pengadukan cepat sehingga dapat mereaksikan
bahan kimia (koagulan) secara seragam ke seluruh bagian air baku
sehingga dapat membentuk flok-flok yang berukuran lebih besar dan
dapat diendapkan diproses sedimentasi. Koagulasi cara kimia yaitu
proses penjernihan air dilakukan dengan memberikan penambahan
bahan kimia sebagai koagulan berbentuk garam (aluminium sulfat) atau
Poly Aluminium Clorida (PAC) untuk mempercepat terjadinya
pembentukan flok yang dapat diendapkan (Holt et al, 2004).
Unit ini berfungsi untuk membubuhkan koagulan secara teratur
sesuai dengan kebutuhan (dosis yang tepat). Koagulan adalah bahan
kimia yang dibubuhkan pada air untuk membantu proses pengendapan
partikel- partikel kecil yang tak dapat mengendap secara gravitasi. Alat
pembubuhan koagulan yang digunakan yaitu secara gravitasi atau
dengan menggunakan pompa.Yang perlu diperhatikan dalam
pembubuhan koagulan adalah perpipaan yang mengalirkan zat kimia
supaya tidak tersumbat, karena itu diperlukan secara teliti terhadap
peralatan- peralatannya (Asmadi, 2012).
Sedangkan flokulasi yaitu pengadukan secara lambat terhadap air
tersebut selama periode waktu tertentu di perlukan untuk memungkinkan
partikel tumbuh dan membentuk flok-flok.
Bahan kimia yang digunakan untuk proses koagulasi umumnya
diklasifikasikan menjadi tiga golongan, yakni zat koagulan, zat alkali
dan
zat pembantu koagulan. Zat koagulan digunakan untuk menggumpalkan
partikel-partikel pada tersuspensi, zat warna, koloid dan lain-lain agar
membentuk partikel yang besar atau flok. Sedangkan zat alkali dan zat
pembantu berfungsi untuk mengatur pH agar kondisi air baku dapat
menunjang proses flokulasi, serta membantu agar pembentukan flok
dapat berjalan dengan lebih cepat.
Penentuan :
1. Dosis optimal
Untuk mendapatkan koagulasi yang baik, koagulan dengan dosis
optimal harus dibubuhkan kedalam air dan di campurkan secara baik.
Dosis optimal akan bervariasi tergantung pada sifat alamiah air baku
dan komposisi keseluruhan (pH, temperatur, kekeruhan, komposisi
kimia). Untuk menentukan dosis koagulan optimum harus dilakukan
dengan percobaan laboratorium yang disebut jartest.
2. pH Optimal
Koagulasi optimal akan terjadi pada pH yang tergantung dari
sifat air baku dan komposisi keseluruhannya. Sekali lagi pH optimal
ini harus ditentukan dengan percobaan jartest.
Untuk alum, batas-batas pH untuk koagulasi optimum tidak
terlalu besar, yaitu antara 6,5-8,5.
Masalah operasi yang dapat terjadi yaitu kegagalan dalam
pembentukan flok di sebabkan oleh kesalahan dalam operasi, yaitu:
a. Konsentrasi larutan tidak tepat
b. Debit pembubuhan terlalu kecil
c. Dosis koagulan atau basa yang tidak tepat
d. Flok-flok pecah
3. Sedimentasi
Sedimentasi adalah pemisahan partikel-partikel padatan
tersuspensi dalam air dengan pengendapan secara gravitasi. Bak
sedimentasi sering disebut juga sebagai clarifier, jika tujuan utama
operasi sedimentasi untuk menghasilkan aliran yang keluaran yang
rendah padatan tersuspensi maka bak sedimentasi disebut sebagai
clarifier. Sedimentasi dilakukan setelah proses koagulasi dan
flokulasi dimana tujuannya adalah untuk memperbesar partikel
padatan sehingga menjadi lebih berat dan dapat mengendap dalam
waktu yang lebih singkat serta dapat mengurangi beban kerja unit
filtrasi dan memperpanjang umur pemakaian unit penyaring
selanjutnya.
4. Filtrasi
Penyaringan cepat adalah proses penjernihan dengan cara
menyaring air yang akan di olah melalui media penyaringan yang
terdiri atas pasir. Akibat tertahannya kotoran, media penyaring harus
di bersihkan secara teratur dengan pencucian yang berurutan di sebut
periode penyaringan dan tergantung pada kehilangan tekanan di
seluruh media penyaringan dan kekeruhan air yang akan di saring.
Penyaringan bertujuan untuk menghilangkan flok-flok yang sudah
terbentuk dan tidak teredapkan.
Dua sistem penyaringan cepat yang bayak digunakan :
penyaringan cepat pada kecepatan (constant rate) dan pada
kecepatan berkurang (declining rate). Penyaringan cepat merupakan
proses pengolahan yang dapat diandalkan dan mudah dioperasikan.
5. Desinfeksi
Air yang masuk pada proses ini berarti sudah bebas dan
pengotor, namun tidak menutup kemungkinan air tersebut masih
mengandung kuman dan bakteri. Oleh sebab itu, diperlukan proses
kimia yang digunakan antara lain uv, ozonisasi dan chlor.
6. Reservoar
Reservoar yaitu tempat penampungan air bersih sementara
sebelum didistribusikan kepada konsumen. Reservoir digunakan
untuk memodelkan jika terdapat suatu tampungan air atau reservoir.
Reservoir berfungsi sebagai tempat penampungan air bersih yang
telah disaring melalui filter. Air yang dalam reservoir ini sebelum
disalurkan ke konsumen diberikan gas klor untuk membunuh bakteri
yang terkandung dalam air tersebut. Air tersebut telah bersih dan
bebas dari bakteriologis dan ditampung dan ditampung pada bak
reservoir (tandon) untuk diteruskan pada konsumen.
Fungsi keberadaan reservoar adalah :
1. Penampungan terakhir kali air yang telah diolah dan memenuhi
syarat kualitas air minum.
2. Sebagai sarana vital penyaluran air ke masyarakat dan sebagai
cadangan air.
3. Sebagai tempat penyimpanan kelebihan air agar dapat tercapai
keseimbangan antara kebutuhan dan suplai
4. Keperluan instalasi, seperti pencucian filter, pembubuhan alum.
5. Tempat penyimpanan air saat desinfektan
6. Sebagai pengaman untuk gelombang tekanan balik.

2.7 Pengujian Jartest


Jartest adalah suatu percobaan skala laboratorium untuk menentukan
kondisi operasi optimum pada proses pengolahan air dan air limbah. Metode
ini dapat menentukan nilai pH, variasi dalam penambahan dosis koagulan
pada skala laboratorium untuk memprediksi kebutuhan pengolahan air yang
sebenarnya.
Metode jartest mensimulasikan proses koagulasi dan flokulasi untuk
menghilangkan padatan tersuspensi (suspended solid) dan zat-zat organik
yang dapat menyebabkan masalah kekeruhan, bau, dan rasa.
Jartest memberikan data mengenai kondisi optimum untuk proses
parameter-parameter seperti :
1. Dosis koagulan dan koagulan pembantu
2. pH
3. Metode pembubuhan bahan kimia
a. Pada atas atau dibawah permukaan air
b. Pembubuhan beberapa bahan kimia secara bersamaan atau berurutan
c. Lokasi pembubuhan relatif terhadap peralatan pengadukan
4. Waktu dan intensitas pengadukan cepat dan pengadukan lambat
(flokulasi)
5. Waktu penjernihan
LAPORAN KERJA PRAKTEK
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Kampus II UMI, Jl. Urip Sumoharjo KM. 5, Tlp. (0411) 44762 Fax (0411)
447562, Makassar 90231, Email : fakultasteknologiindustri.umi@gmail.com

BAB III
METODE PENGUJIAN
3.1 Metode
Untuk menunjang produksi yang lebih
Pengujian
bermutu dan mampu bersaing di pasaran,
memiliki sarana / fasilitas pengawasan dan
pengendalian mutu yang berupa
laboratorium. Laboratorium ini digunakan
untuk memeriksa dan menganalisa sifat
fisika maupun sifat kimia dari bahan baku
air, dan air yang siap didistribusikan ke
pelanggan.
1. Pemeriksaan Kekeruhan
Tempat pengambilan sampel untuk
pemeriksaan kekeruhan terhadap tiga
titik. Adapun kegiatan tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Air baku yang terdapat pada bak
koagulasi yang belum ditambahkan
dengan bahan koagulan.
b. Air sedimentasi yang terdapat pada bak
sedimen kedua.
c. Air bersih yang mengalir melalui kran di
laboratorium
Faktor-faktor kekeruhan Nephelometric
Turbidity Unit (NTU) air ditentukan oleh :
1. Benda-benda halus yang disuspensikan
(seperti lumut, dsb)
2. Jasad-jasad renik yang merupakan
plankton.
3. Warna air (antara lain yang
ditimbulkan oleh zat-zat koloid
yang berasal dari daun-daun)
Prosedu
r
LAPORAN KERJA PRAKTEK
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Kampus II UMI, Jl. Urip Sumoharjo KM. 5, Tlp. (0411) 44762 Fax (0411)
447562, Makassar 90231, Email : fakultasteknologiindustri.umi@gmail.com
p t:
e 1. Turbidimeter
m 2. Wadah sampel
e 3.
r A
i l
k a
s t
a
a t
n u
l
k i
e s
k
e B

r a

u h

h a

a n

n
:
1. Sampel (air baku, air sedimentasi, dan
y
air bersih )
a
2. Tissue
i
t
u 20

A
l
a
LAPORAN KERJA PRAKTEK
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Kampus II UMI, Jl. Urip Sumoharjo KM. 5, Tlp. (0411) 44762 Fax (0411)
447562, Makassar 90231, Email : fakultasteknologiindustri.umi@gmail.com

Cara kerja :

1. Mengambil sampel air dengan menggunakan wadah yang telah


tersedia.
2. Membilas kuvet dengan air bersih kemudian diisi dengan air sampel
sampai batas yang telah ditentukan
3. Menutup kuvet dengan rapat, dan mengeringkan kuvet dengan
menggunakan tissue.
4. Kuvet diletakkan dalam alat turbidimeter
5. Membaca hasil pengukuran kekeruhan dan mencatat pada format
pencatatan yang telah tersedia (terlampir)
2. Pemeriksaan pH
Tempat pengambilan sampel untuk pemeriksaan pH dilakukan pada
tiga sampel yaitu :
a. Air baku yang berasal dari bak penampungan sebelum ditambahkan
dengan koagulan.
b. Air sedimentasi yang berasal dari bak sedimen.
c. Air bersih yang berasal dari
reservoir. Prosedur pemeriksaan pH
Alat :
1. Lovibond
2. Tabung reaksi
3. Alat tulis
Bahan :
1. Sampel air (air baku, air sedimentasi, dan air bersih)
2. Indikator Phenol Red
Cara kerja :
1. Mengambil sampel air dengan menggunakan wadah yang telah
tersedia
2. Membersihkan tabung reaksi dengan air bersih

21
3. Memasukkan sampel air ke dalam tabung reaksi
4. Tambahkan indikator Phenol Red sebanyak ± 2 tetes kemudian
kocok hingga homogen
5. Masukkan tabung ke dalam alat lovibond
6. Cocokkan warna larutan dengan disk yang ada pada alat
7. Catat hasilnya dalam tabel yang telah tersedia
3. Pemeriksaan Sisa Chlor
Pada pemeriksaan sisa chlor hanya dilakukan satu kali dalam sehari
yaitu pada pagi hari, hal ini disebabkan karena terbatasnya bahan obat
(chloride total reagent – DPD) yang digunakan sebagai indikator untuk
mengetahui sisa chlor yang terdapat dalam air minum.
Sampel air yang diperiksa merupakan air bersih yang telah siap
didistribusikan ke konsumen.
Prosedur pemeriksaan sisa chlor :
Alat :
1. Tabung reaksi
2. Alat tulis
3. Lovibond
Bahan :
1. Sampel air bersih
2. Tablet DPD chloride total reagent
Cara kerja :
1. Ambil sampel air di pipa air bersih di dalam tabung reaksi
2. Masukkan tablet DPD Chloride total reagent kemudian di kocok
hingga homogen
3. Cocokkan warna air disk pada lovibond
4. Penentuan Dosis Optimum
Pemeriksaan ini dilakukan apabila terjadi perubahan tingkat
kekeruhan pada air baku. Sampel air merupakan air dari bak
penampungan air baku sebelum ditambahkan koagulan.
Prosedur pemeriksaan dosis optimum
Alat :
1. Jartest
2. Gelas beaker 6 buah
Bahan :
1. Aquadest
2. Larutan PAC (Poly Aluminium Chloride)
Cara kerja :
1. Ambil larutan PAC pada bak penampung koagulan (PAC) sebanyak
1000 ml untuk mengetahui konsentrasi larutan PAC.
2. Sampel air dimasukkan kedalam gelas beaker masing-masing 1000 ml
3. Larutan PAC dimasukkan kedalam gelas beaker dengan
perbandingan yang berbeda tiap gelas (tergantung pada kekeruhan
air).
4. Kemudian diaduk dengan menggunakan alat jartest dengan
pengadukan cepat 120 rpm selama 1 menit, pengadukan lambat
selama 40 rpm selama 20 menit dan didiamkan selama 10 menit.
5. Sampel air diambil untuk pemeriksaan kekeruhan, pemeriksaan pH.
6. Setelah pemeriksaan parameter diatas, maka dapat diketahui dosis
optimum PAC yang yang efektif berdasarkan kekeruhan rendah.
7. Dosis PAC optimum dicatat pada format pencatatan yang telah
tersedia (terlampir).

5. Pengukuran Densitas PAC (Poly Alumimiun Chloride)


PAC atau (Poly Aluminium Chloride) adalah sejenis koagulan yang
banyak digunakan untuk pembersihan air dan memiliki sifat yang sama
seperti halnya tawas.
Prosedur pengukuran densitas PAC :
Alat :
1. Gelas ukur
2. Baume
3. Skala baume
Bahan :
larutan PAC (Poly Aluminium Chloride)
Cara kerja :
1. Ambil larutan PAC (Poly Aluminium Chloride) dari tangki injeksi
bahan kimia
2. Masukkan kedalam gelas ukur
3. Masukkan baume (specific gravity) kedalam larutan PAC
4. Baca penunjukan skala baume dan plotkan dengan grafik PAC dan
specitic gravity.
6. Pemeriksaan Alkalinitas
Alkalinitas secara umum menunjukkan konsentrasi basa atau bahan
yang mampu menetralisir keasaman dalam air.
Alat :
1. Erlenmeyer
2. Pipet
3. Buret
4. Gelas ukur
Bahan :
1. Sampel air (air baku, air sedimentasi, dan air bersih)
2. Indikator PP (Phenol Phtalein)
3. Indikator MO (Metil Orange)
Cara kerja :
1. Siapkan sampel air. Sampel air sebanyak 100 ml.
2. Masukkan sampel air ke dalam erlenmeyer
3. Tambahkan indikator PP (Phenol Phtalein) sebanyak 2 tetes.
4. Tambahkan indikator MO (Metil Orange) sebanyak 4 tetes
5. Titrasi dengan larutan H2SO4 0,02 N, sampai berubah warna menjadi
merah muda
Perhitungan
1000 x E x N.Titran x 50
Total alkalinitas =
ml sampel
Nilai sampel E yaitu volume larutan H2SO4 0,02 N.
7. Pemeriksaan Spektrofotometer
A. Prosedur pemeriksaan chromate Test (Cr)
Alat :
1. Spoit
2. Kuvet
3. Spektrofotometer
4. Tabung
reaksi Bahan :
sampel (air baku dan air bersih)
Cara kerja :
1. Siapkan sampel (air baku dan air bersih) dengan menggunakan
wadah yang tersedia.
2. Pipet masing-masing sampel sebanyak 5 ml.
3. Tambahkan 1 sendok Cr-1 kedalam tabung reaksi yang terisi
sampel
4. Tambahkan 6 tetes Cr-2 kocok dengan keras sampai bahan reaksi
benar-benar larut
5. Biarkan selama 1 menit (waktu reaksi)
6. Kemudian isi sampel kedalam kuvet dan ukur dalam
spektrofotometer.
7. Catat hasil yang didapatkan.
B. Prosedur Pemeriksaan Nitrite Test (NO2)
Alat :
1. Spoit
2. Kuvet
3. Spektrofotometer
4. Tabung
reaksi Bahan :
sampel (air baku dan air bersih)
Cara kerja :
1. Siapkan sampel (air baku dan air bersih) dengan menggunakan
wadah yang tersedia.
2. Pipet masing-masing sampel sebanyak 5 ml.
3. Tambahkan 1 sendok NO2-1 kedalam tabung reaksi yang terisi
sampel, kocok sampai bahan rekasi benar-benar larut.
4. Biarkan selama 10 menit (waktu reaksi)
5. Kemudian isi sampel kedalam kuvet dan ukur dalam
spektrofotometer.
6. Catat hasil yang didapatkan.
C. Prosedur pemeriksaan Ammonium Test (NH4+ )
Alat :
1. Spoit
2. Kuvet
3. Spektrofotometer
4. Tabung
reaksi Bahan :
sampel (air baku dan air bersih)
Cara kerja :
1. Siapkan sampel (air baku dan air bersih) dengan menggunakan
wadah yang tersedia.
2. Pipet masing-masing sampel sebanyak 5 ml dan kocok sampai
benar-benar larut
3. Pipet 0,6 NH4 kedalam tabung reaksi yang berisi sampel
4. Tambahkan 1 sendok NH4-2 kocok sampai bahan reaksi benar-
benar larut.
5. Diamkan selama 5 menit (waktu reaksi)
6. Tambahkan 4 tetes NH4-3
7. Diamkan selama 5 menit (waktu reaksi)
8. Kemudian isi kedalam kuvet dan ukur dalam spektrofotometer.
9. Catat hasil yang didapatkan
D. Prosedur Pemeriksaan Besi (Fe)
Alat :
1. Spoit
2. Kuvet
3. Spektrofotometer
4. Tabung
reaksi Bahan :
sampel (air baku dan air bersih)
Cara kerja :
1. Siapkan sampel (air baku dan air bersih) dengan menggunakan
wadah yang tersedia.
2. Pipet masing-masing sampel sebanyak 8 ml.
3. Tambahkan 1 tetes Fe-1 kedalam tabung reaksi yang terisi sampel
4. Pipet 0,5 mL Fe-2 kocok sampai bahan rekasi benar-benar larut.
5. Diamkan selama 5 menit (waktu reaksi)
6. Tambahkan Fe-3 sebanyak 1 kali semprot
7. Diamkan selama 10 menit (waktu reaksi)
8. Kemudian isi sampel kedalam kuvet dan ukur dalam
spektrofotometer.
9. Catat hasil yang didapatkan.
E. Prosedur kerja Nitrate Test (NO3)
Alat :
1. Spoit
2. Kuvet
3. Spektrofotometer
4. Tabung reaksi
Bahan :
sampel (air baku dan air bersih)
Cara kerja :
1. Siapkan sampel (air baku dan air bersih) dengan menggunakan
wadah yang tersedia.
2. Pipet 4 ml NO3-1 kedalam tabung reaksi.
3. Tambahkan masing-masing sampel sebanyak 0,5 ml kedalam
tabung reaksi
4. Pipet 0,5 NO3-2 kocok sampai benar-benar larut.
5. Diamkan selama 10 menit (waktu reaksi)
6. Kemudian isi sampel kedalam kuvet dan ukur dalam
spektrofotometer.
7. Catat hasil yang didapatkan
F. Prosedur kerja Sulfate Test (SO4)
Alat :
1. Spoit
2. Kuvet
3. Spektrofotometer
4. Tabung reaksi
Bahan :
sampel (air baku dan air bersih)
Cara kerja :
1. Siapkan sampel (air baku dan air bersih) dengan menggunakan
wadah yang tersedia.
2. Pipet masing-masing sampel sebanyak 2,5 ml kedalam tabung
reaksi
3. Tambahkan 2 tetes SO4-1
4. Tambahkan 1 sendok SO4-2 dan kocok sampai benar-benar larut
5. Diamkan selama 5 menit (waktu reaksi)
6. Tambahkan 2,5 ml SO4-3
7. Tambahkan 4 tetes SO4-4
8. Diamkan selama 7 menit (waktu reaksi)
9. Kemudian isi sampel kedalam kuvet dan ukur dalam
spektrofotometer.
10. Catat hasil yang didapatkan
8. Pemeriksaan Klorida
Prosedur Pemeriksaan klorida
Alat :
1. Labu erlenmeyer
2. Pipet skala
3. Bulb
4. Pipet tetes
Bahan :
1. Air sampel
2. Indikator PP (Phenolphtalein)
3. Indikator K2CrO2
4. Larutan AgNO3
Cara kerja :
1. Masukkan air sampel sebanyak 100 ml ke dalam erlenmeyer
2. Tambahkan indikator PP (Phenolphtalein) sebanyak 2 tetes
3. Tambahkan indikator K2CrO2 sebanyak 3 tetes
4. Titrasi dengan larutan AgNO3 0,0141 N, sampai berubah warna biru
muda.
Rumus :
1000
x vol titat AgNO3 x 0,01 N x 35,5
100
9. Pengujian Mikrobiologi
Pada analisis mikrobiologi, faktor yang menyebabkan hasil adalah
banyaknya kontaminasi bakteri, karena bakteri ada dimana saja.
Prosedur Penggunaan Coilert-18 & Quanti-Tray
1. Siapkan 100 ml sampel di dalam botol sampai steril.
2. Masukkan 1 kemasan reagent COILERT, dan kocok hingga larut.
Hati-hati agar jangan menyentuh bagian dalam botol atau kemasan
reagent yang sudah steril untuk menghindari kontaminasi.
3. Tuangkan ke dalam QUANTI-TRAY (˂1 – MPN/100 ml) atau
QUANTI-TRAY / 2000 (˂1 – 2,419 MPN/100 ml)
4. Segel dengan menggunakan QUANTI-TRAY SEALER dan
masukkan ke dalam inkubator selama 18 jam pada suhu 36 s/d 38 °C.
5. Interpretasikan hasil inkubasi selama 24 jam (TIDAK LEBIH DARI
28 JAM) dan bandingkan dengan komparator.
NEGATIF COLIFORM & E.COLI : Jernih, tidak ada perubahan
warna POSITIF COLIFORM: Warna kuning ˃ komparator
POSITIF E.COLI : Sinari well yang berwarna kuning dengan
menggunakan lampu UV 365 Watt.
6. Hitunglah jumlah well positif (termasuk well besar dibagian atas)
dan lihat pada table MPN yang sudah disediakan.

3.2 Sarana dan Peralatan


Peranan laboratorium untuk menunjang usaha penyediaan air sangat
penting. Oleh karena itu perlu laboratorium penelitian air untuk melayani
kebutuhan masyarakat, khususnya untuk keperluan proyek penyediaan air
bersih.
Perlengkapan yang diperlukan secara garis besar dibagi menjadi 3
kelompok:
1. Bangunan laboratorium
2. Perlengkapan dan peralatan Laboratorium
3. Bahan-bahan kimia
Bila ketiga perlengkapan tersebut sudah tersedia, maka dapat dilakukan
tes dilaboratorium.
Tes parameter-parameter kualitas air yang diambil dari:
1. Sumber
2. Proses-proses pengolahan
3. Air minum yang sudah diproduksi
Adapun peralatan yang digunakan pada proses :
1. Proses Produksi
a. Bak air baku
b. Bak koagulasi
c. Bak flokulasi
d. Bak sedimentasi
e. Bak filtrasi
f. Compresesor untuk pencucian filter
g. Tabung chlor
h. Pompa chlor
2. Analisa hasil produksi (Laboratorium)
a. Alat baume
b. Alat turbidimeter
c. Alat lovibond
d. Alat jertest
e. Alat Incubator
3. Proses kerja laboratorium
a. Analisa kekeruhan
b. Analisa pH
c. Analisa spektrofotometer
d. Analisa bakteriologi

3.3 Hasil Uji Parameter Pengukuran Kualitas Air Bersih Selama KP


di PDAM
Berikut hasil pengujian sampel yang diperoleh saat KP, yaitu :
Tabel 3.1 Parameter pengukuran kualitas air bersih

No Alamat Kekeruhan pH Sisa Alkalinity Khlorida TDS


(NTU) Khlor (Mg/L) (Mg/L) (Mg/L)
(Mg/L)
1 Jl. Kakatua 1,05 6,9 0,3 28 20 26
No. 30

2 Jl. 0,84 6,9 0,2 40 24 26


Cendrawasi
Asrama
Matoangin
No. 3
3 Baji Pamoji 0,86 7,0 0,1 38 34 58
No.1
4 Baji Pasugai 0,58 7,0 0 40 35 66
No.18

5 Baji Pamoji 0,75 7,0 0,1 40 27 58


Dalam No.2

6 Jl. Pettarani 3 0,56 6,9 0 38 24 29


No. 17

7 Jl. Dr 0,86 6,9 0,2 58 21 44


Basalama
Racing
Center No.1
A
8 Jl. Pongtiku 4,60 7,0 0 62 18 42
No.39

9 Jl. Sunu 0,82 6,9 0,5 58 16 47


No.208

10 Jl. Ujung 0,82 6,9 0,7 68 13 44


Pandang
Baru No.23
11 Jl. Datuk 0,89 6,9 0,6 58 25 47
Ditiro No.25

12 Jl. Sungai 0,68 6,9 0 56 22 45


Poso No.1

13 Mappayoki 0,97 7,0 0,3 90 23 48


No.61

14 Stadion No.9 0,70 6,9 0,3 45 20 28

15 Cendrawasi 4 0,36 6,9 0,1 45 16 31


No.5

16 Tekokor 0,42 7,1 0 96 53 82


No.51 A

16 Cendrawasih 0,61 7,0 0 68 24 75


5 No.14

17 Rajawali 0,58 6,9 0,2 38 21 28


No.28

18 Nori Lr. 302 0,71 6,9 0,2 40 20 28


No.12

19 Merak No.24 0,90 6,8 0,2 40 20 28

20 Belibis 0,56 6,9 0,2 38 22 28


No.50

21 Gagak No.27 0,89 6,9 0,3 40 20 29


22 Jl. Baji 0,82 6,9 0,2 28 21 51
Pamai No.24

23 Jl. Baji 1,07 6,9 0,1 28 19 50


Areng

24 Jl. Baji Gau 0,86 6,9 0,1 22 18 50

25 Jl. Baji Ampe 0,81 6,8 0,2 26 22 48


No.27 A

26 Jl. Baji 0,79 6,8 0,1 22 31 51


Dakka No.5

27 Jl. Muh Tahir 0,54 6,9 0,8 34 2 37


No.3

28 Jl. Inaliom 0,45 6,9 0,8 38 28 340


Bassang
No.9
29 Jl. Sultan 1,88 6,9 0,5 22 8 32
Alauddin
No.9
30 Jl. A Tonro I 0,70 6,9 0,5 20 13 25
No.30

31 Jl. Kumala 2 0,79 6,9 0,8 18 15 29


No.5
33 Jl. 0,87 7,0 0,8 20 17 52
Mappaodang
No.39
34 Jl. Veteran 0,48 6,9 1,2 22 10 28
Selatan Lr.3
No.6
35 Jl. Andi 0,65 6,9 1,2 22 15 28
Tonro No.9
36 Jl. Dg 2,75 7,0 - 24 21 52
Ngeppe No.9
37 Jl. A 0,40 6,8 0,5 16 17 28
Mangerangi
No.20
38 Jl.Boulevard 1,01 6,8 0,1 36 16 32
Ruko Topaz
f 30
39 Jl. Kompleks 0,47 6,8 0,2 20 12 28
crysant H16
40 Jl. Tamalate 1,91 7,4 - 194 26 235
1 No.3
41 Jl.Monumen 0,45 7,0 0,3 18 20 27
Emmy
Soelan No.2
42 Jl. Tidung 1,53 7,0 0,1 18 14 29
Mariolo
komp.
Gubernur
No.23
43 Jl. Harimau 1,56 7,0 - 130 46 316
No.82
44 Jl. Kabaena 0,59 6,9 0,1 39 19 47
No.16
45 Jl. Buruh 1,48 7,1 - 34 26 43
No.20
46 Jl. Ponegoro 0,90 7,1 0,1 32 13 40
No.IIA
47 Jl. K.H 0,79 7,2 0,2 36 16 71
Abdullah
No.12
48 Jl. Sangir 1,34 7,1 - 74 34 74
No.159
49 Jl. Ternate 2,17 7,2 0,2 26 22 40
37/79
50 Jl. Lambeh 0,82 6,8 0,2 24 26 56
No.85
51 Jl. Hos 4,27 7,2 0,1 200 41 276
Cokrominoto
No.15
52 Jl. Bolu No.8 0,60 7,1 - 40 22 60
53 Jl. Muna 1,07 6,9 0,7 46 17 49
No.19
54 Jl. Adhyaksa 0,45 7,0 0,1 48 13 44
Baru Lr.4
No.4
55 Jl. Toa 6,35 7,0 0,1 52 15 45
Daeng 3
No.63 A
56 Jl. Dr 1,33 7,0 0,1 36 1 45
Lamena
No.95
57 Jl. 1,51 7,0 0,2 40 18 33
Perumahan
Delta Mas I
Blok X
No.21
58 Jl. Puri Raya 1,67 7,0 0,2 38 15 28
G2. 54 B
59 Jl. Toddopoli 1,69 7,0 0,1 30 16 27
10 No.54 B
60 Jl. Pandang 0,66 7,0 0,3 28 13 26
Raya No.5
61 Jl. Sultan 0,71 6,9 0,7 42 23 51
Alauddin
No.259 A
62 Jl. Landak 0,59 7,1 - 160 43 290
Lama No.23
63 Jl. Beruang 1,13 7,3 - 152 58 361
No.93
64 Jl. Tupai 0,73 7,1 0,1 30 16 0,31
No.92
65 Jl. Dr Sali 1,58 6,7 - 26 16 0,35
Ratulangi
No.200 D
66 Jl. Lagaligo 1,28 6,9 - 38 19 0,52
No.26
67 Jl. Chairil 0,88 7,1 - 38 19 0,50
anwar No.4
68 Jl. Bonto 0,90 7,3 - 50 17 0,44
Lempangan
No.34 F
69 Jl. Saweri 0,59 6,9 - 40 21 0,45
Gading No.9
70 Jl. Gunung 0,61 6,7 0,1 24 14 0,29
Merapi
No.206/208
71 Jl. Gunung 6,99 7,1 - 148 34 296
Nona No.5
72 Jl. Teduh 1,66 6,7 0,8 30 11 86
bersinar perm
bosowa indah
73 Jl. Gunung 1,06 6,5 - 38 14 96
Bulusaraung
78/83
74 Jl. 0,83 7,0 - 58 15 97
Pajenekang
No.21
75 Jl. Laiya 0,72 7,0 0,4 42 12 96
No.44
76 Jl. Satangnga 1,38 6,9 - 44 19 94
No.5 mks
77 KH. Wahid 0,85 7,4 - 138 26 90
Yasim 85
78 KH. Agus 0,78 7,2 - 52 18 92
Sahro No.42
79 Jl. Lamuru 1,21 7,0 - 68 12 95
No.94
80 Jl. Bunga 1,66 7,0 - 42 17 94
ejaya No.4
81 Jl. Sembilan 1,32 6,9 0,4 46 13 94
No.2
82 Jl. Kandea 0,89 7,0 - 66 17 93
No.37
83 Jl. Maccini 1,45 6,9 0,7 36 12 40
Sawah No.71
84 Jl. Maccini 0,36 6,9 0,7 28 14 25
Kidul No.56
85 Jl. Maccini 1,26 6,9 0,7 24 22 24
Baru No.85
87 Jl. Maccini 0,80 6,9 0,5 28 18 25
Gusung
No.86
88 Jl. Kalap 0,77 6,8 0,7 30 14 28
Peto No.16
89 Jl. Balana 1,20 6,9 0,5 26 15 24
No.30
90 Jl. Kerung- 1,47 6,5 - 32 13 29
kerung
No.7A
91 Jl. Maccini 0,55 6,9 0,7 34 13 24
Tengah
No.53
92 Jl. Muh 0,94 6,8 0,7 24 15 23
Yamin 18
93 Jl. Abu Bakar 0,46 6,9 0,5 28 16 25
Lambogo
No.196
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
PDAM atau Perusahaan Daerah Air Minum merupakan salah satu unit
usaha milik daerah, yang bergerak dalam distribusi air bersih bagi
masyarakat umum. PDAM terdapat di setiap provinsi, kabupaten dan kota
madya di seluruh Indonesia.
Berdasarkan hasil yang kami peroleh dari kerja praktek dapat di
simpulkan semakin tinggi dosis PAC yang di berikan pada air baku maka
akan semakin rendah tingkat kekeruhan (NTU) air baku.
PDAM di kota Makassar memiliki 5 instalasi pengolahan air (IPA),
Salah satunya yaitu pada IPA III Antang, dimana proses pengolahan air
baku menjadi air bersih pada instalasi ini melalui bebetapa tahapan mulai
dari proses penambahan bahan kimia (koagulan) berupa poly aluminum
klorida pada air baku, pembentukan flok (flokulasi), Pengendapan
(sedimentasi), Penyaringan (Filtrasi), hingga penambahan gas klor.

4.2 Saran
Sebaiknya lebih memperlengkap alat-alat laboratoriumnya yang ada di
PDAM kota makassar salah satunya seperti seperangkat alat titrasi agar
dapat mempermudah saat proses pengujian.
LAPORAN KERJA PRAKTEK
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Kampus II UMI, Jl. Urip Sumoharjo KM. 5, Tlp. (0411) 44762 Fax (0411)
447562, Makassar 90231, Email : fakultasteknologiindustri.umi@gmail.com

DAFTAR PUSTAKA

Asmadi dan Suarno. 2012. Dasar-dasar Teknologi Pengolahan Air Limbah.


Gosyen Publishing : Yogyakarta

Asmadi, dkk. 2011. Teknologi Pengolahan Air Minum. Edisi 1. Gosyen Oublishing
: Yogyakarta

Effendi, H. 2003. Telah Kualitas Air Bagi Pengolahan Sumber Daya dan
Lingkungan Perairan. Cetakan Kelima : Yogyakarta

Hariyanti. 1997. Air tanah. Erlangga : Jakarta

Holt, dkk. 2004. The Future for Electrocoagulation as A Localised Water


Treatment Technology. Chemosphere. 59 : 335-367

Rohmawati, Y. and Kustomo, K. (2020) ‘Analisis Kualitas Air pada Reservoir


PDAM Kota Semarang Menggunakan Uji Parameter Fisika, Kimia, dan
Mikrobiologi, serta Dikombinasikan dengan Analisis Kemometri’,
Walisongo Journal of Chemistry, 3(2), p. 100.

Ridho Adi Putra Tambunan. 2014. Peran PDAM dalam Pengolahan Bahan Air
Baku Air Minum Sebagai Perlindungan Kualitas Air minum. Universitas
Atma jaya : Yogyakarta

Wahyu Widayat. 2002. Teknologi pengolahan Air Sadah. Jurnal Teknik


Lingkungan, Vol.3, No.3

Yudi Wahyono, Ririh Yudhastuti, dan Soedjajadi Kemani. 2007. Pengaruh


Pengolahan dan Pendistribusian Terhadap Kualitas Air Pelanggan PDAM
Mojokerto. Jurnal Kesehatan Lingkungan : Mojokerto
LAPORAN KERJA PRAKTEK
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Kampus II UMI, Jl. Urip Sumoharjo KM. 5, Tlp. (0411) 44762 Fax (0411)
447562, Makassar 90231, Email : fakultasteknologiindustri.umi@gmail.com

LAMPIRAN
LAPORAN KERJA PRAKTEK
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Kampus II UMI, Jl. Urip Sumoharjo KM. 5, Tlp. (0411) 44762 Fax (0411)
447562, Makassar 90231, Email : fakultasteknologiindustri.umi@gmail.com

Ai
r
Ba
ku
(In
ta
ke Pembub
uhan
Poly P
Alumini R
um O
Chlorid S
a (PAC) E
Re S
Pr
ce P
o
rvi E
s
or N
e
(P G
s
en O
a Pembubuh L
K
m an A
o
pu Gas H
Chlor A
N
AI
R
B
P A
F r
i K
o U
l s
t M
e E
r s
a N
s S
i
LAPORAN KERJA PRAKTEK
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Kampus II UMI, Jl. Urip Sumoharjo KM. 5, Tlp. (0411) 44762 Fax (0411)
447562, Makassar 90231, Email : fakultasteknologiindustri.umi@gmail.com

Maintenance
BAG
A
N

S
Staff Ke T
pa R
la U
Operator Se K
1. Operator ksi T
Chemical IP U
2. Operator A R
Kualitas III
A I
nt N
an S
T
Operator Intake A
N
S
I
P
D
Laboratorium A
Analisis/Staff
LAPORAN KERJA PRAKTEK
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Kampus II UMI, Jl. Urip Sumoharjo KM. 5, Tlp. (0411) 44762 Fax (0411)
447562, Makassar 90231, Email : fakultasteknologiindustri.umi@gmail.com

Gambar Bak Sedimentasi Gambar Bak Filtrasi

Gambar Bak Koagulasi Gambar Bak Flokulasi

Gambar Tabung Gas Klor Gambar Pipa Air Bersih

Gambar Pipa Air Baku Gambar Turbidity Meter


LAPORAN KERJA PRAKTEK
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Kampus II UMI, Jl. Urip Sumoharjo KM. 5, Tlp. (0411) 44762 Fax (0411)
447562, Makassar 90231, Email : fakultasteknologiindustri.umi@gmail.com

Gambar Alat Spektrofotometer Gambar Pengambilan Air Baku

Gambar Pemeriksaan Kekeruhan Gambar Pemeriksaan Sisa Chlor

Gambar Pemekrisaan pH Gambar Pemeriksaan Alkalinitas

Gambar Alat Jartest Gambar Pengujian Sampel


menggunakan alat Spektrofotometer
LAPORAN KERJA PRAKTEK
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Kampus II UMI, Jl. Urip Sumoharjo KM. 5, Tlp. (0411) 44762 Fax (0411)
447562, Makassar 90231, Email : fakultasteknologiindustri.umi@gmail.com

Gambar Pengujian Mikrobiologi Gambar Alat Quanti-Tray Sealer

Gambar sampel Mikrobiologi Gambar Alat Inkubator


LAPORAN KERJA PRAKTEK
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Kampus II UMI, Jl. Urip Sumoharjo KM. 5, Tlp. (0411) 44762 Fax (0411)
447562, Makassar 90231, Email : fakultasteknologiindustri.umi@gmail.com

FORMAT ISIAN JARTEST


LAPORAN KERJA PRAKTEK
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Kampus II UMI, Jl. Urip Sumoharjo KM. 5, Tlp. (0411) 44762 Fax (0411)
447562, Makassar 90231, Email : fakultasteknologiindustri.umi@gmail.com

FORMAT KUALITAS HARIAN

Anda mungkin juga menyukai