REFERAT Pdam
REFERAT Pdam
Pembimbing :
dr. Wienta Diarsavitri, M.Sc., PhD
Penyusun:
Siansari Pramesthi 2015.04.2.0133
Silvia Halim P. 2015.04.2.0134
Sonia M. Kamadjaja 2015.04.2.0136
Sylvi Tjahjono 2015.04.2.0137
Totok Subianto 2015.04.2.0138
Tri Santoso Tjandra 2015.04.2.0139
Ulya Lutfiana 2015.04.2.0140
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HANG TUAH SURABAYA
2017
LEMBAR PENGESAHAN REFERAT
PERAN PDAM DALAM PENYEDIAAN AIR BERSIH DAN AIR MINUM
UNTUK MASYARAKAT
Mengesahkan :
Pembimbing,
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
Air, dalam hal ini air bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok
yang sangat dibutuhkan manusia dalam menjalankan kehidupannya sehari-
hari. Sebagai contoh yang paling mudah tetapi paling penting adalah untuk
minum. Tanpa minum manusia tidak akan bisa hidup. Sumber air dapat
berasal dari mata air di pegunungan, danau, sungai, sumur, hujan, dan
lainnya. (Totok Sutrisno, 2006) Air merupakan komponen ekosistem yang
sangat penting bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya, yang
dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran
rakyat. Hal ini tertuang dalam Pasal 33 ayat (3) Undang Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Sesuai ketetapan PERMENKES RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010,
air merupakan kebutuhan hidup yang sangat vital bagi kehidupan manusia.
Manusia memerlukan air bersih dan memenuhi syarat kualitas yang cukup
sesuai dengan standar kualitas air minum.
Untuk mendapatkan air yang berkualitas dan sesuai dengan standar
kualitas air minum, diperlukan suatu pengolahan air yang bisa menjamin
terpenuhinya kualitas yang diinginkan. Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) merupakan suatu badan usaha yang mengolah dan melayani
kebutuhan air minum masyarakat. Oleh karena itu, berdasarkan uraian di
atas, kita hendaknya mengetahui bagaiaman pengolahan air baku menjadi
air siap minum yang biasa dilakukan di PDAM. Selain itu, juga dapat
mengetahui bagaimana pengolahan air baku menjadi air siap minum secara
sederhana yang dapat diterapkan di daerah-daerah yang penyediaan air
siap minumnya kurang.
1
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. PDAM
2.1.1. Definisi PDAM
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) adalah badan usaha milik
pemerintah daerah, yang melaksanakan fungsi pelayanan menghasilkan
kebutuhan air minum/air bersih bagi masyarakat, diharapkan dapat
memberikan pelayanan akan air bersih yang merata kepada seluruh lapisan
masyarakat, membantu perkembangan bagi dunia usaha dan menetapkan
struktur tarif yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan masyarakat.
Artinya PDAM memiliki dua fungsi, yaitu fungsi pelayanan kepada
masyarakat dan fungsi menambah penerimaan daerah.
Perusahaan Daerah Air Minum mempunyai fungsi pokok pelayanan
umum kepada masyarakat, sehingga di dalam menjalankan fungsinya
tersebut. Perusahaan Daerah Air Minum harus mampu membiayai dirinya
sendiri dan harus berusaha mengembangkan tingkat pelayanan dan
diharapkan mampu memberikan sumbangan kepada Pemerintah Daerah
dalam fungsinya sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah. Oleh karena itu
perlu penyelenggaraan dan pembinaan PDAM yang didasarkan pada asas
ekonomi yang sehat, sehingga mampu berkompetisi dengan perusahaan
lain dalam meraih peluang bisnis yang lebih menguntungkan.
Sumber daya air di Indonesia dikelola oleh Perusahaan Air Minum
(PAM) yang mendapatkan wewenang dari pemerintah dalam pengelolaan
kebutuhan konsumsi air bersih bagi masyarakat dan yang berada di setiap
pemerintahan daerah dinamakan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
PAM atau PDAM Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Menurut
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 tahun 1999 tentang pedoman
penilaian kinerja Perusahaan Daerah Air Minum, Perusahaan Daerah Air
Minum yang selanjutnya disingkat PDAM adalah perusahaan milik Daerah
Provinsi atau Daerah Kabupaten dan atau Daerah Kota. PDAM merupakan
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang dituntut dapat memberikan
2
pelayanan umum di bidang air bersih bagi masyarakat, baik secara kualitas,
kuantitas dan kontinuitas secara profesional dan trasparan. Berdasarkan
Undang-undang Nomor 5 tahun 1962, kehadiran PDAM dimungkinkan
sebagai kesatuan usaha milik Pemerintah Daerah (Pemda) yang
memberikan jasa pelayanan dan menyelenggarakan kemanfaatan umum di
bidang air minum. Aktivitas PDAM yaitu mulai dari mengumpulkan,
mengolah dan menjernihkan, sampai mendistribusikannya kepada
pelanggan. Tingkat pelayanan PAM atau PDAM saat ini masih memiliki
kendala terutama dalam hal pendistribusian pelayanan air yang tidak
merata. Pendistribusian lebih banyak difokuskan untuk melayani kegiatan
komersial yang mendukung pembangunan ekonomi dan hanya konsumen
yang memiliki kemampuan membayar dapat memiliki akses terhadap air
bersih, sehingga perhatian diberikan lebih banyak kepada masyarakat di
daerah perkotaan dibandingkan dengan daerah pedesaan. Padahal jumlah
penduduk daerah pedesaan mencapai sekitar 70 persen dari jumlah
penduduk Indonesia.
Melihat kondisi tersebut, PDAM dituntut untuk dapat meningkatkan
dan mengembangkan kualitas perusahaannya baik dalam hal pelayanan,
kualitas produk maupun keefisienan dan keefektifitasan organisasinya. Hal
tersebut dilakukan sebagai upaya untuk melakukan penyesuaian terhadap
perkembangan lingkungan yang semakin dinamis sehingga dapat
meningkatkan akuntabilitas dan kinerja yang berorientasi kepada
pencapaian hasil. Dalam kondisi yang selalu berubah-ubah, perencanaan
strategis merupakan langkah awal yang tepat untuk melakukan
penyesuaian terhadap perubahaan tersebut. Sehingga PDAM
membutuhkan perencanaan strategis agar dapat memberdayakan para
manajer dan seluruh karyawan untuk membuat keputusan yang berkaitan
dengan peningkatan kinerja pelayanan publiknya. Strategi perusahaan
yang tepat menjadi hal yang sangat penting untuk memanfaatkan peluang
dan menghindari atau mencegah ancaman dari luar dengan
memberdayakan seluruh sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan
secara efisien dan efektif.(Fusion, 2014)
3
2.1.2. Sifat Dan Tujuan PDAM
Berdasarkan Perda Kota Surabaya Nomor 7 Tahun 1976 pasal 3, dan
pasal 4 disebutkan bahwa sifat dan tujuan didirikan PDAM adalah: (1) Pasal
3 menyebutkan sifat Perusahaan Daerah Air Minum adalah memberi jasa
dan menyelenggarakan manfaat umum, dan (2) Pasal 4 menyebutkan
tujuan didirikan PDAM adalah memberi pelayanan air minum bagi seluruh
masyarakat secara adil dan merata serta secara terus-menerus memenuhi
syarat-syarat kesehatan.
Sebagai perusahaan pemberi jasa dan menyelenggarakan manfaat
umum yang sifatnya nirlaba, PDAM tidak seharusnya berorientasi pada
keuntungan, melainkan harus lebih berorientasi pada mutu pelayanan yang
berkualitas, mampu menyediakan air dengan mutu tinggi yang memenuhi
syarat-syarat kesehatan (tidak berwarna, dan tidak berbau), kontinuitas,
inovatif, sehingga PDAM dapat mempertahankan diri, dan di masa depan
diharapkan dapat menjadi sebuah perusahaan pemberi jasa yang mandiri,
memiliki performance yang dapat dipercaya serta dibanggakan oleh
masyarakat khususnya Kota Surabaya.(Jati, 2014)
4
1901 : Pembangunan sistem penyediaan air minum mata air Pandaan
oleh Carel Willem Weijs. Penyelesaian pekerjaan membutuhkan
waktu 2,5 tahun. Pekerjaan terdiri dari:
Pembangunan sumber mata air Toyo Arang (107 SHVP)
dengan kapasitas 62-73 liter/detik
Pembangunan sumber mata air Plintahan (264 SHVP) dengan
kapasitas 102-125 liter/detik
Pembangunan reservoir/tandon tamanan (103 SHVP)
Pemasangan pipa transmisi, diameter 450mm dengan
panjang: 38,318 Km
Pemasangan 133 Km jaringan pipa distribusi (22 Km pipa
dengan diameter 20-50mm, 111 Km pipa sirkulasi dengan
diameter 60-150 mm)
Selain itu jyga pemasangan 16 km pipa ke daerah militer / laut
1.000 Hidran dan 150 air mancur jalan
5
1959 : Pembangunan IPAM Ngagel II kapasitas 1.000 liter/detik, didesain
& dilaksanakan oleh F.A. Degremont (Perancis).
1982 : Pembangunan IPAM Ngagal III kapasitas 1.000 lt/dt dgn lisensi
dari Neptune Microfloc (Amerika Serikat).
6
2006 : Peningkatan kapasitas IPAM Karangpilang I menjadi 1.450 lt/dt
Peningkatan kapasitas IPAM Karangpilang II menjadi 2.750
lt/dt
7
6. Dalam rangka pencapaian tujuan tersebut diatas, maka Perusahaan
Daerah Air Minum Kota Surabaya perlu menyatukan pandangan dan
pendapat bagi seluruh jajaran karyawan dan karyawatinya, yaitu
dengan membuat Visi, Misi, Strategi dan Standar Pelayanan Prima,
untuk dijadikan motivasi/pendorong dalam melaksanakan program
program PDAM Surya Sembada Surabaya.
Kebijakan Mutu :
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Surabaya
bertekad memberikan pelayanan prima dengan menyelenggarakan
hubungan yang baik dengan pelanggan melalui penyediaan
informasi yang akurat serta penanganan pengaduan yang mudah
dan cepat yang mengutamakan kepuasan pelanggan, serta
senantiasa melakukan perbaikan yang berkesinambungan, sesuai
dengan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000
Strategi Perusahaan :
Strategi Perusahaan yang akan dilakukan baik dalam jangka
pendek, menengah maupun jangka panjang adalah :
1. Perubahan atau Reposisi Organisasi :
Sumber daya manusia
Struktur;
Sistem;
Budaya Perusahaan
2. Meningkatkan Pelayanan Kepada pelanggan :
Kualitas
Kuantitas (Capacity Building);
Kontinuitas;
3. Mencari sumber-sumber air baku yang lebih baik dari segi kualitas
dan kuantitas;
4. Merehab, membangun Infrastruktur Sistem Penyediaan Air Minum
yang ada, sesuai untuk pelanggan dan perkembangan teknologi;
8
5. Membangun kemampuan Soft Skill dalam pembangunan Sistem
Penyediaan Air Minum (SPAM) yang meliputi instalasi, transmisi,
distribusi,
6. Menjadikan perusahaan yang profesional dan mandiri dalam
pengelolaan yang profesional.
9
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat agar mendapatkan kehidupan
yang sehat, bersih, dan produktif.
Jenis air minum menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
907/MENKES/SK/VII/2002, meliputi :
1. Air yang didistribusikan melalui pipa untuk keperluan rumah tangga
2. Air yang didistribusikan melalui tangki air
3. Air Kemasan
4. Air yang digunakan untuk produksi bahan makanan dan minuman
yang disajikan kepada masyarakat.
Peraturan Pemerintah No. 20 tahun 1990 mengelompokkan kualitas
air menjadi beberapa golongan menurut peruntukannya, antara lain :
1) Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara
langsung, tanpa pengolahan terlebih dahulu.
2) Golongan B, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum.
3) Golongan C, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan
dan peternakan.
4) Golongan D, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian,
usaha di perkotaan, industri, dan pebangkit listrik tenaga air.
10
2. Air Permukaan
Air permukaan seperti sungai, danau, telaga, waduk, rawa, air terjun,
dan sumur permukaan, sebagian besar dari air hujan yang jatuh ke
permukaan bumi. Air hujan tersebut kemudian mengalami pencemaran
baik oleh tanah, sampah maupun lainnya. Pada umumnya air
permukaan telah terkontaminasi dengan berbagai zat-zat yang
berbahaya bagi kesehatan, sehingga memerlukan pengolahan terlebih
dahulu sebelum dikonsumsi oleh masyarakat.
3. Air Tanah
Air tanah berasal dari air hujan yang jatuh ke permukaan bumi yang
kemudian mengalami perkolasi atau penyerapan ke dalam tanah dan
mengalami proses filtrasi secara alamiah. Proses-proses yang telah
dialami air hujan tersebut, di dalam perjalanannya ke bawah tanah,
membuat air tanah menjadi lebih baik dan lebih murni dibandingkan
dengan air permukaan. Secara praktis air tanah adalah air bebas
polutan karena berada di bawah permukaan tanah. Tetapi tidak
menutup kemungkinan bahwa air tanah dapat tercemar oleh zat-
zat yang mengganggu kesehatan.
4. Mata Air
Adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tanah
hampir tidak terpengaruh oleh musim dan kualitas atau kuantitasnya
sama dengan air dalam.
11
mengandung zat kimia yang dapat mengubah fungsi tubuh, tidak dapat
diterima secara estetis, dan dapat merugikan secara ekonomis. Pada
hakekatnya tujuan ini dibuat untuk mencegah terjadinya serta meluasnya
penyakit bawaan air (Slamet, 2004).
Untuk menjamin agar air minum yang dikonsumsi masyarakat tidak
menimbulakan gangguan kesehatan, pengaturan mengenai air minum telah
diatur dalam Permenkes RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang
persyaratan kualitas air minum. Air minum akan memenuhi kriteria aman
bagi kesehatan apabila memenuhi syarat fisika, mikrobiologis, kimiawi dan
radioaktif yang dimuat dalam parameter wajib dan parameter tambahan
(Depkes RI, 2010)
12
A. Parameter Wajib
Parameter wajib merupakan persyaratan kualitas air minum yang
wajib diikuti dan ditaati oleh seluruh penyelenggara air minum. Parameter
wajib meliputi :
A. Parameter yang berhubungan langsung dengan kesehatan
Tabel 2. 1 Parameter wajib kualitas air minum yang berhubungan langsung
dengan kesehatan
NO Jenis Parameter Satuan Kadar Maksimum
Yang
Diperbolehkan
Paramenter yang berhubungan
langsung dengan kesehatan
A. Parameter Mikrobiologi
1) E.Coli Jumlh per 100 ml 0
sampel
2) Total Bakteri Coliform Jumlh per 100 ml 0
sampel
B. Kimia An-organik
1) Arsen mg/l 0,01
2) Flourida mg/l 1,5
3) Total Kromium mg/l 0,05
4) Kadmium mg/l 0,003
5) Nitrit, (Sebagai NO2-) mg/l 3
6) Nitrat, (Sebagai NO3-) mg/l 50
7) Sianida mg/l 0,07
8) Selenium mg/l 0,01
Sumber : Permenkes RI No. 492/Menkes/Per/IV/2010
13
B. Parameter wajib yang tidak berhubungan langsung dengan kesehatan
Tabel 2. 2 Parameter wajib kualitas air minum yang tidak berhubungan
langsung dengan kesehatan
No Jenis Parameter Satuan Kadar maksimum
yang
diperbolehkan
Parameter yang tidak berhubungan langsung
dengan kesehatan
A. Parameter Fisik
1) Bau Tidak berbau
2) Warna TCU 15
3) Total zat padat terlarut (TDS) mg/l 500
4) Kekeruhan NTU 5
5) Rasa Tidak berasa
6) Suhu OC Suhu udara 3
B. Parameter Kimiawi
1) Aluminium 0,2
2) Besi 0,3
3) Kesadahan 500
4) Khlorida 250
5) Mangan 0,4
6) pH 6,5 8,5
7) Seng 3
8) Sulfat 250
9) Tembaga 2
10) Amonia 1,5
Sumber : Permenkes RI No. 492/Menkes/Per/IV/2010
14
B. Parameter Tambahan
Merupakan peryaratan kualitas air minum yang dapat ditetapkan oleh
pemerintah daerah masing-masing yang yang sesuai dengan kondisi
lingkungan daerah masing-masing. Diantaranya :
1. Persyaratan Kimiawi, yang terdiri dari ;
a) Bahan Kimia Anorganik
b) Bahan Kimia Organik
c) Pestisida
d) Desinfektan dan hasil simpanganya
Air minum yang akan dikonsumsi tidak mengandung bahan bahan
kimia (organik, anorganik, pestisida dan desinfektan) melebihi ambang
batas yang telah ditetapkan, sebab akan menimbulkan efek kesehatan bagi
tubuh konsumen.
2. Radioaktifitas
Kadar maksimum cemaran radioaktifitas dalam air minum tidak boleh
melebihi batas maksimum yang diperbolehkan.
15
Gambar 2.1 Aerator
2) Prasedimentasi
Adalah proses pengendapan secara grafis untuk memisahkan benda-
benda yang tersuspensi (suspended matter) seperti pasir kasar, pasir
halus, dan lumpur yang sangat halus (silt) dari air baku. Proses ini
merupakan pengolahan pendahuluan (preliminary treatment), sehingga
dapat mengurangi beban pengolahan pada proses-proses selanjutnya.
Proses ini sangat efektif untuk air baku dengan kekeruhan tinggi.
16
Gambar 2.3 Koagulasi
4) Flokulasi
Didefinisikan sebagai proses pembentukan partikel flok hasil
penggabungan partikel-partikel kecil dengan cara pengadukan. Produk
yang ditambahkan dalam proses ini disebut flokulan (flocculating
agents). Flokulan dapat memprcepat laju reaksi atau dapat
meningkatkan mutu partikel flok yang terbentuk, sehingga lebih padat
dan tida mudah pecah. Flokulen dapat diklasifikasikan berdasarkan
asalnya (buatan atau alam), muatan listriknya (anionik, kationik atau
non-ionik), serta organik atau anorganik. Efektifitas proses flokulasi ini
snagat tergantung dari efektifitas proses koagulasi.
17
Gambar 2.5 Clearator
6) Filtrasi
Partikel tersuspensi dan partikel koloid yang tidak dapat dipisahkan
pada proses sebelumnya, dipisahkan dengan proses saringan pasir
cepat, yaitu proses penyaringan dengan media granular, yang
umumnya adalah pasir untuk single media, serta pasir dan antrasit
untuk dual media. Pemisahan partikel ini terjadi karena kombinasi
proses fisis dan kimiawi. Penyaringan dan adsorpsi partikel terjadi
karena adanya muatan listrik yang berlawanan. Beberapa faktor yang
mempengaruhi pemisahan partikel pada proses ini adalah :
Penyaringan yang terjadi pada permukaan filter bed.
Sedimentasi yang terjadi di dalam filter bed.
Kontak antara partikel flokulen dengan permukaan butir pasir atau
dengan partikel flokulen yang telah terdeposit.
Adsorpsi.
Koagulasi di dalam filter bed.
Aktivitas biologis yang tergantung dari pada konsentrasi partikel
organik yang ada di dalam air.
18
Gambar 2.6 Filtrasi
7) Desinfeksi
Tujuan utama desinfeksi adalah untuk memenuhi persyaratan
bakteriologi, yaitu bebas dari bakteri patogen. Desinfektan yang biasa
digunakan adalah gas chlor dengan waktu kontak minimum 20 sampai
30 menit dengan sisa chlor 0,05-0,2 mg/l. Waktu kontak dan sisa chlor
19
sangat dipengaruhi oleh kadar ammonia di dalam air. Jika
menggunakan ozone, maka untuk manghasilkan kadar sisa yang sama
dibutuhkan waktu kontak hanya kurang lebih 5 menit.
8) Reservoir
Air yang sudah diolah disimpan pada tanki untuk kemudian ditransfer
ke sistem distribusi. Tanki penyimpanan yang berlokasi pada instalasi
tersebut disebut dengan reservoir.
20
2.2.5. Air Baku Menjadi Air Siap Minum
Proses pengolahan air baku menjadi air siap minum sebagai berikut (Said,
2008):
Gambar 2.10 Diagram Proses Pengolahan Air Siap Minum (Said, 2008)
A. Cartridge Filter
Setelah disaring melalui filter penukar ion (softener), air dialirkan
melalui filter cartridge untuk menghilangkan kekeruhan yang mungkin
masih tersisa. Filter cartridge ini dapat menyaring padatan atau kekeruhan
sampai ukuran 5 mikron. Dengan demikian air yang keluar dari cartridge
filter ini sudah sangat jernih.
21
C. Ozon Generator
Penyempurnaan sterilisasi air yang telah diproses dilanjutkan
dengan injeksi ozon yang dihasilkan oleh generator ozon, setelah itu air
hasil olahan ditampung di bak penampung yang terbuat dari stainlees-steel,
selanjutnya dibagi melalui kran distribusi di tempat pengisian.
22
Gambar 2.13 Saringan Katun (Aimyaya, 2009)
2) Saringan Kapas
Teknik saringan air ini dapat memberikan hasil yang lebih baik dari
teknik sebelumnya. Seperti halnya penyaringan dengan kain katun,
penyaringan dengan kapas juga dapat membersihkan air dari kotoran dan
organisme kecil yang ada dalam air keruh. Hasil saringan juga tergantung
pada ketebalan dan kerapatan kapas yang digunakan.
3) Aerasi
Merupakan proses penjernihan dengan cara mengisikan oksigen ke
dalam air. Dengan diisikannya oksigen ke dalam air maka zat-zat seperti
karbon dioksida serta hidrogen sulfida dan metana yang mempengaruhi
rasa dan bau dari air dapat dikurangi atau dihilangkan. Selain itu partikel
23
mineral yang terlarut dalam air seperti besi dan mangan akan teroksidasi
dan secara cepat akan membentuk lapisan endapan yang nantinya dapat
dihilangkan melalui proses sedimentasi atau filtrasi.
24
5) Saringan Pasir Cepat (SPC)
Saringan pasir cepat seperti halnya saringan pasir lambat, terdiri atas
lapisan pasir pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Tetapi arah
penyaringan air terbalik bila dibandingkan dengan Saringan Pasir Lambat,
yakni dari bawah ke atas (up flow). Air bersih didapatkan dengan jalan
menyaring air baku melewati lapisan kerikil terlebih dahulu baru kemudian
melewati lapisan pasir. Untuk keterangan lebih lanjut dapat temukan pada
artikel Saringan Pasir Cepat (SPC).
25
Gambar 2.18 Gravity-Fed Filtering System (Aimyaya, 2009)
7) Saringan Arang
Saringan arang dapat dikatakan sebagai saringan pasir arang dengan
tambahan satu buah lapisan arang. Lapisan arang ini sangat efektif dalam
menghilangkan bau dan rasa yang ada pada air baku. Arang yang
digunakan dapat berupa arang kayu atau arang batok kelapa. Untuk hasil
yang lebih baik dapat digunakan arang aktif. Untuk lebih jelasnya dapat lihat
bentuk saringan arang yang direkomendasikan UNICEF pada gambar di
bawah ini.
26
8) Saringan air sederhana / tradisional
Saringan air sederhana/tradisional merupakan modifikasi dari saringan
pasir arang dan saringan pasir lambat. Pada saringan tradisional ini selain
menggunakan pasir, kerikil, batu dan arang juga ditambah satu buah
lapisan injuk / ijuk yang berasal dari sabut kelapa. Untuk bahasan lebih jauh
dapat dilihat pada artikel saringan air sederhana.
9) Saringan Keramik
Saringan keramik dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama
sehingga dapat dipersiapkan dan digunakan untuk keadaan darurat. Air
bersih didapatkan dengan jalan penyaringan melalui elemen filter keramik.
Beberapa filter kramik menggunakan campuran perak yang berfungsi
sebagai disinfektan dan membunuh bakteri. Ketika proses penyaringan,
kotoran yang ada dalam air baku akan tertahan dan lama kelamaan akan
menumpuk dan menyumbat permukaan filter. Sehingga untuk mencegah
penyumbatan yang terlalu sering maka air baku yang dimasukkan jangan
27
terlalu keruh atau kotor. Untuk perawatan saringn keramik ini dapat
dilakukan dengan cara menyikat filter keramik tersebut pada air yang
mengalir.
28
11) Saringan Tanah Liat.
Kendi atau belanga dari tanah liat yang dibakar terlebih dahulu dibentuk
khusus pada bagian bawahnya agar air bersih dapat keluar dari pori-pori
pada bagian dasarnya.
2.4. Peran PDAM Dalam Penyediaan Air Siap Minum Untuk
Masyarakat
Keputusan Ketua Badan Pendukung Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum Nomor 002/KPTS/K-6/IV/2010 Tentang Penilaian
Kinerja Pelayanan Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan
Air Minum Pada Perusahaan Daerah Air Minum Surat keputusan ini menjadi
dasar pada penerapan penentuan standar kualitas dan kinerja pelayanan
penyelenggaraan pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum oleh BPP
SPAM. Dalam surat keputusan tersebut berisi 5 (lima) keputusan yaitu:
1. Penilaian kinerja pelayanan penyelenggaraan pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum PDAM dilakukan dengan
menggunakan pendekatan balanced scorecard dengan pengukuran
terhadap aspek keuangan, pelayanan, operasi dan sumber daya
manusia.
2. Untuk setiap aspek terdiri atas beberapa indikator untuk lebih
memberikan kecermatan dalam melakukan evaluasi dan penilaian
kinerja pelayanan penyelenggaran pengembangan sistem penyediaan
air minum.
3. Hasil penilaian kinerja pelayanan pengembangan Sistem Penyediaan
Air Minum pada PDAM dikategorikan ke dalam 3 (tiga) kriteria,
yaitu: sehat, kurang sehat, dan sakit.
4. Penilaian kinerja pelayanan penyelenggaran pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum pada PDAM diberlakukan pula terhadap
penyelenggara pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum yang
melakukan kerjasama penyelenggaraan pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum dengan pemerintah, pemerintah daerah atau
PDAM (BPPSPAM, 2009)
29
2.4.1. Faktor yang Mempengaruhi Peran PDAM Surya Sembada
Surabaya
2.4.1.1. Faktor Internal
Faktor-faktor internal yang dimiliki perusahaan dapat dikelompokkan
menjadi empat bagian, antara lain sumber daya manusia, keuangan,
produksi dan operasi, serta pemasaran.
1. Aspek SDM
SDM adalah aspek yang penting bagi PDAM karena merupakan salah
satu faktor internal perusahaan yang sangat menentukan pertumbuhan
dan perkembangan. PDAM harus selalu memperhatikan kondisi
sumber daya manusia yang dimilikinya untuk menjaga kestabilan dan
pertumbuhan perusahaan. Untuk itu Bagian SDM memiliki peranan
penting dalam pengembangan manusia yang berkualitas dan
profesional di bidangnya. SDM PDAM Surya Sembada Surabaya yang
ada belum diberdayakan secara optimal. Hal ini dikarenakan masih
terdapat kekurangan karyawan dibagian tertentu dan penempatan
posisi atau kerja karyawan sesuai dengan latar belakang pendidikan
belum secara tepat. Tingkat pendidikan karyawan beragam mulai dari
SD, SLTP, SLTA, D3, S1, sampai S2, dapat diketahui bahwa di PDAM
Surya Sembada Surabaya yang menjadi dominan adalah karyawan
tetap dan mayoritas karyawannya berpendidikan SLTA. Hal ini
mengindikasikan bahwa pelatihan bagi karyawan sangat dibutuhkan
untuk meningkatkan pengetahuan dan motivasi kerja karyawan
terhadap perusahaan. Pengadaan program-program pelatihan dan
pengembangan karyawan dilakukan berdasarkan kebutuhan dari
masing-masing bagian dalam perusahaan dengan biaya tersendiri yang
khusus dikeluarkan untuk program pelatihan. Dengan meningkatnya
pengetahuan dan motivasi kerja karyawan terhadap perusahaan maka
sistem organisasi dalam perusahaan dapat berjalan sesuai dengan
prosedur. Hal ini akan mendukung dalam pencapaian kinerja
perusahaan yang baik.
30
2. Aspek Produksi dan Operasi
Aspek produksi dan operasi berhubungan dengan aktivitas mengubah
masukan atau input menjadi bentuk produk akhir agar dapat
dipergunakan atau dikonsumsi oleh konsumen. PDAM Surya Sembada
Surabaya melakukan pengolahan air menjadi air minum sesuai dengan
standar kesehatan. Air yang bersumber dari mata air memiliki kualitas
yang cukup baik dan memenuhi standar air minum jika dilihat dari segi
fisik dan kimia. Sedangkan jika dilihat dari segi biologis dikhawatirkan
terdapat bakteri yang dapat menimbulkan penyakit sehingga perlu
ditambahankan desinfektan. Pengolahan air baku yang dilakukan
PDAM Surya Sembada Surabaya menggunakan proses pengolahan
lengkap. Proses pengolahan lengkap terdiri dari enam tahap yaitu tahap
koagulasi, tahap flokulasi, tahap sedimentasi, tahap aerasi, tahap
filtrasi dan tahap desinfektan. Dalam kegiatan operasional PDAM Surya
Sembada Surabaya, sebagian sudah didukung oleh sistem informasi
manajemen yang berbasis komputer seperti sistem komputer
terintegrasi. Adapun fasilitas penunjang lainnya berupa laboratorium
penguji kualitas air, pengujian meter air dan mobil penanggulangan
kebocoran. Selain itu, PDAM Surya Sembada Surabaya pun memiliki
bengkel pemeliharaan yang memadai dan adanya sistem
komputerisasi yang diperuntukkan untuk memelihara saluran pipa
dinas dan induk sebagai upaya untuk menghindari terjadinya kerusakan
dan kebocoran yang dapat mengakibatkan kehilangan air. Sedangkan
pemeliharaan pipa persil (setelah meter) menjadi tanggung jawab
pelanggan.
31
3. Aspek Pemasaran
Pemasaran merupakan aktivitas yang berhubungan dengan pemberian
sarana yang dapat digunakan oleh pembeli untuk membeli produk dan
mempengaruhi calon pembeli untuk membeli, seperti iklan, promosi,
tenaga penjual, penetapan kuota dan penetapan harga. Keseluruhan
aktivitas tersebut tercakup dalam bauran pemasaran. Bauran
pemasaran dalam pemasaran terdiri dari empat komponen, yaitu :
- Produk
Keanekaragaman Produk
Produk utama PDAM adalah Air. Namun, PDAM menjual air dan
sebagai fasilitator untuk mengolah air baik yang bersumber dari mata
air maupun air permukaan menjadi bersih dan kemudian
didistribusikan kepada pelanggan.
Kualitas Produk
Kualitas produk merupakan salah satu faktor yang menjadi perhatian
PDAM Surya Sembada Surabaya untuk menentukan kualitas air
baku dan air minum, perusahaan menggunakan parameter sesuai
dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Dengan
adanya parameter tersebut maka air baku dan air minum PDAM
merupakan air yang berkualitas dan sesuai dengan standar
kesehatan.
Pelayanan kepada Konsumen
Pelayanan yang diberikan kepada konsumen mencakup
memberikan informasi yang dibutuhkan konsumen, menanggapi
pengaduan dari konsumen dan melayani pembayaran. Contohnya
adanya layanan pelanggan CS ( Customer Services ), CC ( Call
Center ), Loket Pembayaran Tagihan Bulanan dan Juga Loket
Tunggakkan apabila pelanggan menunggak pada waktu
pembayarannya .
32
- Harga
Tarif air minum adalah harga air minum untuk setiap meter kubik (m)
yang harus dibayar oleh pelanggan. Perhitungan dan penetapan tarif
air minum didasarkan pada keterjangkauan dan keadilan, mutu
pelayanan, pemulihan biaya (full cost recovery), efisiensi pemakaian
air, tranparansi dan akuntabilitas, serta perlindungan air baku.
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 tahun 1998
tentang pedoman penentuan tarif air minum, pola tarif air minum
PDAM di Indonesia menggunakan perhitungan tarif progresif dan
diskriminatif. Adapun penjelasan pola tersebut sebagai berikut :
Besar tarif air per m yang semakin tinggi akan dikenakan pada
pemakaian air yang semakin banyak (tarif progresif). Tarif air per m
untuk pemakaian air 10 m pertama akan lebih rendah daripada tarif
air per m untuk pemakaian air 10 m kedua dan seterusnya. Pola
ini diterapkan untuk mencegah pemborosan air oleh pelanggan
karena pelanggan akan membayar harga air per m lebih tinggi
untuk pemakaian air yang lebih banyak. Sehingga memungkinkan
untuk memperluas atau memperbanyak jumlah pelanggan karena
pemanfaatan air menjadi lebih efisien.
Tarif air per m akan lebih tinggi pada pelanggan yang
menggunakan air untuk kebutuhan komersial atau pelanggan yang
memiliki kemampuan finansial tinggi. Tarif air per m untuk
pelanggan niaga akan lebih tinggi daripada pelanggan rumah
tangga. Tarif air per m untuk pelanggan rumah tangga B akan lebih
tinggi daripada pelanggan rumah tangga A. Pola ini diterapkan agar
terjadi subsidi silang, subsidi dari pelanggan mampu kepada
pelanggan kurang mampu. Dengan demikian, masyarakat kurang
mampu masih mendapat peluang untuk menjadi pelanggan PDAM.
33
Pelayanan Air minum kepada masyarakat tidak hanya terbatas pada
daerah tertentu saja, melainkan juga mendukung program pemerintah
untuk Pelayanan air bersih, misalnya untuk :
Perumnas
Program Perbaikan Kampung ( KIP )
Kran Umum bantuan UNICEF / Pemerintah Pusat
Untuk Masyarakat yang daerahnya belum terjangkau jaringan pipa
distribusi , pelayanan dilakukan dengan menggunakan mobil tangki,
terminal air, hidran umum dan kran umum
- Tempat atau Saluran Distribusi
Dalam hal pendistribusian air, PDAM Surya Sembada Surabaya
masih memilih yaitu masih adanya daerah potensial yang belum ada
jaringan Distribusinya ( Pipa induk Tersiernya ), tetapi PDAM Surya
Sembada Surabaya memberikan bantuan pemasangan Pipa Induk (
Tersier ) secara gratis kepada calon pelanggan PDAM agar bisa
menjadi calon pelanggan PDAM dengan mengisi Form Pengajuan
Jaringan yang sudah disiapkan oleh PDAM.
- Promosi
Promosi yang diberikan PDAM Surya Sembada Surabaya yaitu
pemberian Diskon 50% kepada calon pelanggan yang didepan
Rumah sudah ada pipa induknya ( Pipa Tersiernya ) dan sudah ada
bangunnanya kurang lebih sudah terbangun 50% dan diskon ini tidak
setiap waktu terjadi atau telaksana tapi ada ketentuannya sesuai
pesetujuaan dari direksi.
2.4.1.2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal perusahaan merupakan langkah untuk mengetahui
faktor-faktor yang menjadi peluang dan ancaman bagi perusahaan.
Lingkungan eksternal dibagi menjadi dua yaitu lingkungan mikro dan
lingkungan makro perusahaan. Faktor-faktor yang termasuk dalam
lingkungan mikro antara lain pemasok, perantara, pelanggan, pesaing,
masyarakat. Sedangkan lingkungan makro terdiri dari lingkungan
34
demografi, ekonomi, alam, teknologi, politik/hukum dan sosial/budaya.
(Kotler, 2000)
A. Lingkungan Mikro Perusahaan
1. Pemasok
PDAM Surya Sembada Surabaya adalah satu-satunya perusahaan
Air Minum di Surabaya dengan demikian pemasok terbesar PDAM
adalah calon pelanggan potensial yaitu masyarakat kalangan kebawah,
menengah keatas dan perusahaan- perusahan pasti membutuhkan Air
PDAM , karena sebagai sumber kebutuhan yang penting bagi
perusahaan.
2. Perantara
Perantara bagi PDAM Surya Sembada Surabaya adalah Bank BRI
karena perusahaan ini mau berkerjasama dengan PDAM Surya
Sembada Surabaya untuk mencakup pelayanan dengan memberikan
mikro kredit bagi pelanggan PDAM yang memiliki kendala kekurangan
biaya untuk Menjadi calon pelanggan PDAM.
3. Pelanggan
Perusahaan harus mempelajari pasar pelanggan secara seksama
karena setiap tipe pasar pelanggan mempunyai karakteristik yang
berbeda. Kategori pelanggan PDAM Surya Sembada Surabaya terdiri
dari pemasangan sosial , real easted , usaha , dan pemerintah
4. Pesaing
PDAM Surya Sembada Surabaya merupakan sebuah perusahaan
daerah yang memiliki wewenang dari Pemerintah Daerah dalam
penyediaan kebutuhan konsumsi air minum bagi masyarakat.
Wewenang tersebut menjadikan PDAM sebagai penyedia tunggal air
minum. Oleh karena itu, PDAM tidak memiliki pesaing.
B. Lingkungan Makro Perusahaan
1. Lingkungan Alam
Lingkungan alam disekitar perusahaan berpengaruh terhadap
kegiatan produksi dan operasi perusahaan. Bagi PDAM, kemudahaan
untuk mendapatkan sumber air dan letak daerah berpengaruh terhadap
35
proses pengolahan dan pendistribusian air. Sejauh ini, PDAM Surya
Sembada Surabaya tidak memiliki kesulitan dalam mendapatkan sumber
air karena memiliki sumber sumber air yang ada disurabaya .
2. Lingkungan Teknologi
Teknologi industri berkembang sangat cepat, terutama pada
teknologi pengolahan produk yang mampu meningkatkan kualitas dan
kuantitas produk. Proses pengolahan air PDAM Surya Sembada
Surabaya menggunakan teknologi semi modern dan pengolahan
lengkap (manual). Dalam kegiatan operasional PDAM Surya Sembada
Surabaya sebagian sudah didukung oleh sistem informasi manajemen
yang berbasis komputer seperti sistem komputer terintegrasi. Sistem
tersebut terdiri dari CIS, LIS dan EIS yang mampu melaksanakan
pemantauan di semua bagian dan otomatisasi semua data administrasi
dan penagihan pelanggan secara cepat dan tepat. Dengan demikian,
teknologi yang terus berkembang memberikan peluang bagi PDAM
Surya Sembada Surabaya karena pemanfaatan teknologi sangat
membantu untuk bekerja secara efektif dan efisien.
3. Lingkungan Politik / Hukum
Arah, kebijakan dan stabilitas politik pemerintah merupakan faktor
penting yang harus diperhatikan perusahaan. Dalam hal pemanfaatan
sumber daya air, pemerintah mengeluarkan Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 7 tahun 2004 tentang sumber daya air. UU No. 7 tahun
2004 merupakan peraturan perundangan yang memberikan
perlindungan terhadap kepentingan kelompok masyarakat ekonomi
lemah dengan menerapkan prinsip pengelolaan sumber daya air yang
mampu menyelaraskan fungsi sosial, lingkungan hidup dan ekonomi.
Tindak lanjut dari penjabaran UU No. 7 tahun 2004, pemerintah
mengeluarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16
tahun 2005 tentang pengembangan sistem penyediaan air minum
(SPAM).
36
4. Lingkungan Sosial / Budaya
Kondisi sosial masyarakat selalu berubah-ubah, sehingga
perusahaan harus tanggap terhadap perubahan tersebut. Meningkatnya
jumlah penduduk setiap tahun berdampak pada berkembangnya sektor
niaga karena adanya peningkatan kebutuhan masyarakat seperti
makanan, minuman dan pakaian. Laju pertumbuhan sektor niaga
memberikan peluang bagi PDAM Surya Sembada Surabaya karena
meningkatkan jumlah pelanggan yang berpengaruh terhadap
meningkatnya pendapatan PDAM Surya Sembada Surabaya. Namun,
peningkatan jumlah pelanggan tidak diimbangi dengan meningkatnya
kesadaran masyarakat dalam penggunaan air. Hal ini dikarenakan masih
adanya pemborosan air yang dilakukan oleh pelanggan seperti
membiarkan air meluap dari bak mandi, mencuci kendaraan dengan air
langsung dari kran dan anak-anak yang bermain dengan alat
penyemprot air. Pemborosan air mengakibatkan pemanfaatan air
menjadi tidak efisien. Oleh karena itu, rendahnya kesadaran masyarakat
dalam penggunaan air dapat menjadi ancaman bagi PDAM.
2.4.1.3. Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, dan Peluang PDAM Surya
Sembada Surabaya
A. Kekuatan
Kekuatan yang dimiliki PDAM Surya Sembada Surabaya antara lain :
1. Sistem organisasi berjalan sesuai dengan prosedur akan
mendukung pencapaian kinerja perusahaan yang baik. Pada tahun
2006, kinerja PDAM Surya Sembada Surabaya masuk dalam
klasifikasi baik dengan tiga aspek penilaian yaitu keuangan,
operasional dan administrasi. Selain itu, struktur satuan
pengendalian intern PDAM Surya Sembada Surabaya,
pengendalian organisasi dan kepegawaian, keuangan maupun
pengawasan sudah terbentuk, sehingga segala kegiatan dan
pelaksanaan tugas berpedoman pada ketentuan yang ada. Dengan
adanya pengendalian tersebut maka sistem organisasi PDAM
Surya Sembada Surabaya dapat berjalan sesuai dengan prosedur.
37
2. Marjin laba yang cukup baik. Tujuan didirikannya suatu perusahaan
adalah untuk memperoleh laba. PDAM Surya Sembada Surabaya
sebagai perusahaan daerah pun memiliki tujuan tersebut tetapi
memperoleh keuntungan yang wajar. Keuntungan yang wajar
adalah batas kewajaran tingkat keuntungan yang dapat ditorelansi
dalam penyelenggaraan penyediaan air minum dan sanitasi dalam
jangka waktu tertentu. Marjin laba yang terus meningkat dapat
menambah pendapatan PDAM Surya Sembada Surabaya untuk
membiayai kegiatan operasional dan melunasi kewajiban
perusahaan.
3. Penyedia tunggal air minum. PDAM Surya Sembada Surabaya
merupakan sebuah perusahaan daerah yang memiliki wewenang
dalam penyediaan kebutuhan konsumsi air minum bagi
masyarakat. Dengan wewenang tersebut menjadikan PDAM Surya
Sembada Surabaya sebagai penyedia tunggal air minum, karena
tidak ada perusahaan lain yang mendapatkan wewenang tersebut
atau dengan kata lain PDAM sebagai perusahaan monopoli.
4. Sumber Bahan Baku yang melimpah.
5. Kualitas Bahan Baku yang baik.
B. Kelemahan
Kelemahan yang dimiliki PDAM Surya Sembada Surabaya antara lain :
1. Sumber daya manusia belum diberdayakan secara optimal karena
masih saja terdapat kekurangan karyawan dibagian tertentu seperti
dibagian sumber, pengolahan dan laboratorium. Selain itu,
penempatan kerja atau posisi sesuai dengan latar belakang
pendidikan belum secara tepat. Hal tersebut dapat menghambat
jalannya kegiatan dan aktivitas PDAM karena SDM merupakan
aspek penting bagi pertumbuhan dan perkembangan perusahaan.
2. Banyaknya Kebocoran pipa, air yang tidak keluar ( TDA) di PDAM
Surya Sembada Surabaya.
38
3. Adanya daerah potensial yang belum ada pipa induk ( pipa tersier
PDAM ) sehingga calon pelanggan tidak bisa mendaftar sebagai
pelanggan PDAM.
4. Pelayanan air yang belum mencapai 24 jam secara merata.
5. Laporan Keuangan yang masih jadi satu dengan pusat.
C. Peluang
Peluang yang dimiliki PDAM Surya Sembada Surabaya antara lain :
1. Laju pertumbuhan penduduk setiap tahun berdampak pula pada
berkembangnya Perusahaan Air Minum PDAM Surya Sembada
Surabaya karena berdampak pada meningkatnya permintaan air
yang akan berpengaruh terhadap meningkatnya pendapatan
PDAM.
2. Pelanggan yang terdiri dari hampir seluruh golongan masyarakat.
Air merupakan kebutuhan penting bagi manusia, tanpa air manusia
tidak dapat melangsungkan kehidupannya. Sebagian besar
pelanggan PDAM Surya Sembada Surabaya adalah rumah tangga
yang terdiri dari hampir seluruh golongan masyarakat baik
golongan atas, menengah, maupun bawah. Pelanggan yang terdiri
dari hampir seluruh golongan masyarakat merupakan perwujudan
dari fungsi sosial PDAM yaitu dapat memenuhi kebutuhan semua
lapisan masyarakat dengan memberlakukan tarif air minum
yangdisesuaikan dengan kondisi dan fungsi tempat pelanggan
serta adanya pelanggan yang tersubsidi.
3. Efisiensi penagihan rekening air yang cukup tinggi .Hal ini
merupakan peluang bagi PDAM Surya Sembada Surabaya karena
mengindikasikan bahwa masyarakat memiliki kemampuan daya
beli untuk konsumsi air minum. Efisiensi penagihan yang cukup
tinggi menunjukkan kemampuan pelanggan untuk membayar air.
Oleh karena itu, pelanggan memiliki kemampuan daya beli untuk
konsumsi air minum.
4. Teknologi yang terus berkembang Proses pengolahan air PDAM
Surya Sembada Surabaya menggunakan teknologi semi modern
39
dan pengolahan lengkap (manual). Dalam kegiatan operasional
PDAM Surya Sembada Surabaya, sebagian sudah didukung oleh
sistem informasi manajemen yang berbasis komputer. Teknologi
yang terus berkembang memberikan peluang bagi PDAM Surya
Sembada Surabaya karena pemanfaatan teknologi sangat
membantu untuk bekerja secara efektif dan efisien.
5. Walikota Surabaya sangat mendukung terhadap pengembangan
PDAM. PDAM Surya Sembada merupakan perusahaan air minum
milik daerah yang melayani konsumsi air minum masyarakat Kota
Surabaya. Sebagai perusahaan daerah, PDAM sangat didukung
oleh Walikota Surabaya karena sebagai salah satu sumber
pendapatan daerah. Sebesar 55 persen dari modal PDAM Surya
Sembada Kota Surabaya merupakan penyertaan modal dari
Walikota Surabaya. (Fusion, 2014)
40
BAB 3
KESIMPULAN
Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa
proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung
diminum. Sumber air minum dapat berasal dari air hujan, air permukaan, air
tanah, dan mata air. Pemanfaatan air dalam kehidupan harus memenuhi
persyaratan baik kualitas dan kuantitas yang erat hubungannya dengan
kesehatan. Adapun syarat air minum adalah tidak berwarna, tidak berbau,
tidak berasa, tidak mengandung zat patogen dan tidak mengandung bahan
kimia berbahaya. Berdasarkan Permenkes RI No.
492/MENKES/PER/IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum, air
minum akan memenuhi kriteria aman bagi kesehatan apabila memenuhi
syarat fisika, mikrobiologis, kimiawi dan radioaktif yang dimuat dalam
parameter wajib dan parameter tambahan. Proses pengolahan air baku
menjadi air siap minum terdiri dari 3 tahap, yaitu: cartriadge filter, sterilisator
ultra violet dan ozon generator.
41
memenuhi ketentuan baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air minum.
Air baku yang sudah diolah akan menjadi air yang siap minum.
42
DAFTAR PUSTAKA
Said, Nuli. 2008. Pengolahan Air Siap Minum. Jakarta : Pusat Teknologi
Lingkungan, hal 502-526.
43