Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN

Tugas Mandiri Mata Kuliah Alat dan Mesin Pertanian


“ POMPA AIR ”

Dosen Pengampu :

Dr. Soesilo Wibowo

Y. Bayu Suharto, M.Si

Disusun Oleh :

Nama : Meisi Anggraini


NIRM : 02.01.18.024
Tingkat : PPB-2A

KEMENTERIAN PERTANIAN

BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN

POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN BOGOR

PROGRAM STUDI PENYULUHAN PERTANIAN BERKELANJUTAN


BOGOR

201
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur penyusun panjatkan atas kehadiran Tuhan


Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyusun
dapat menyusun dan menyelesaikan Laporan Tugas Mandiri Mata
Kuliah Alat dan Mesin Pertanian.

Laporan ini disusun atas dasar untuk memenuhi tugas mandiri


mata kuliah Alat dan Mesin Pertanian. Disusunnya Laporan ini
dengan tujuan agar pembaca dapat mengetahui dan memahami
mengenai Pompa Air serta bagaimana cara kerja nya.

Dalam hal ini penyusun banyak berterima kasih atas masukan


dan saran kepada pihak-pihak yang membantu dalam penyusunan
Laporan Tugas Mandiri Mata Kuliah Alat dan Mesin Pertanian.

Akhir kata, semoga Laporan Tugas Mandiri Mata Kuliah Alat


dan Mesin Pertanian ini dapat bermanfaat khususnya bagi pembaca
pada umumnya.

Musi Rawas, Maret 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................iii

1.1 Latar Belakang............................................................................................1

1.2 Tujuan 2

1.3 Manfaat 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................3

2. 1. Pompa Air....................................................................................................3

2.2 Jenis-jenis Pompa....................................................................................4

2.2.1 Pompa sentrifugal....................................................................................4

2.2.2 Pompa Volut............................................................................................5

2.2.3 Pompa Diffuser.......................................................................................5

2.2.4 Pompa Jenis Poros Tegak (Vertical)................................................6

2.2.5 Pompa Jenis Poros Mendatar (Horizontal).....................................7

2.2.6 Pompa torak.............................................................................................7

2.2.7 Pompa Aksial...........................................................................................8

2.3 Cara mengoperasikan Pompa............................................................10

2.4 Perawatan Pompa..................................................................................10

2.5 Pompa Air Tanpa Listrik........................................................................12

2.5.1 Pompa Tali.............................................................................................12

2.5.2 Pompa Bambu.......................................................................................13

2.5.3 Pompa Isap Sistem Balok Penjepit.................................................15

2.6 Penerapan Pompa Air di Indonesia....................................................17

2.6.1 Pompa Air Bertenaga Energi Matahari (Solar Cell) Untuk


Pengairan Sawah....................................................................17

iii
2.6.2 Pemanfaatan Pompa Air Tenaga Surya untuk Kebutuhan
Irigasi di Lahan Pertanian Desa Balingbing Kabupaten
Subang.......................................................................................18

2.6.3 Prototype Sistem Pompa Air Tenaga Surya Untuk


Meningkatkan Produktivitas Hasil Pertanian...................18

2.6.4 Industri kimia dan industri minyak.............................................24

2.6.5 Pompa Drainase.......................................................................24

2.6.6 Industri Makanan.......................................................................24

BAB III PENUTUP............................................................................................20

3.1 Kesimpulan................................................................................................21

3.2 Saran 21

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................22

Lampiran....................................................................................................27

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Bagian Pompa Sentrifugal..........................................................4

Gambar 2. Bagian Pompa Volut....................................................................5

Gambar 3. Bagian Pompa Diffuser...............................................................6

Gambar 4. Bagian Pompa Jenis Poros Tegak (Vertical)........................6

Gambar 5. Bagian Pompa Jenis Poros Mendatar (Horizontal).............7

Gambar 6. Pompa torak...................................................................................8

Gambar 7. Bagian Pompa Torak...................................................................8

Gambar 8. Pompa aksial..................................................................................9

Gambar 9. Instalasi Pompa Air.......................................................................9

Gambar 10. Cara kerja pompa tali..............................................................13

Gambar 11. Bentuk dasar bambu................................................................14

Gambar 12. Merangksi pompa bambu.......................................................14

Gambar 13. Konstruksi rumah pompa tanpa sambungan las.......... 15

Gambar 14. Punutupan sumur guna mencegah pencemaran oleh


air bocoran................................................................................15

Gambar 15. Prinsip kerja pompa isap........................................................16

Gambar 16. Prototype Sistem Pompa Air Tenaga Surya.....................19

v
DAFTAR LAMPIRAN

vi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semua makhluk hidup memerlukan air, karena air


merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan. Tidak satupun
kehidupan yang ada di dunia ini dapat berlangsung terus tanpa
tersedianya air yang cukup bagi manusia,

Kebutuhan akan air ini amat mutlak, karena sebenarnya zat


pembentuk tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air, yang
jumlahnya sekitar 73 % dari bagian tubuh tanpa jaringan lemak
(Azwar, 1995).

Kebutuhan akan jumlah air bagi setiap tanaman sangatlah


bervariasi tergantung pada jenis komoditi, iklim suatu wilayah dan
kondisi tanah daerah setempat. Bila suatu wilayah yang tersedia
cukup akan ketersediaan air maka yang dibutuhkan adalah
bagaimana mengelola air tersebut dengan bijak dan sesuai dengan
kebutuhan tanaman agar tidak melebihi atau kekurangan
sedangkan bagi wilayah yang memiliki keterbatasan persediaan air
maka harus dicarikan suatu solusi bagaimana mencari sumber
mata air yang lain yang kemudian dibantu oleh pompa untuk
memindahkan air tersebut dari sumbernya ke tempat yang lebih
membutuhkan.

Menurut Permenkes RI No. 416/MEN.KES/PER/IX/1990, Air


adalah air minum, air bersih, air kolam renang, dan air pemandian
umum. Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat
kesehatan dan dapat langsung diminum. Air bersih adalah air yang
digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi
syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak.

Ketersediaan air yang memenuhi syarat untuk memenuhi


kebutuhan masyarakat tersebut sering menjadi masalah, terutama

1
pada daerah yang sumber air permukaannya sangat terbatas, atau
air bawah tanahnya sangat dalam. Teknologi dan peralatan
pompanisasi untuk memperoleh air telah tersedia dan mudah
diperoleh oleh masyarakat. Pompanisasi inilah yang akan
membantu mempermudah untuk mendapatkan air bersih.
1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari penyusunan laporan ini ialah :

1. Untuk mengetahui jenis-jenis pompa air yang ada


2. Untuk mengetahui bagaimana pengaplikasian pompa air di
Indonesia
3. Untuk memahami cara kerja dari pompa air
4. Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian dari pompa air
yang digunakan

1.3 Manfaat

Adapun manfaat dari penyusunan laporan ini ialah :

1. Dapat mengetahui jenis-jenis pompa air


2. Dapat memahami pengaplikasian pompa air di Indonesia
3. Dapat memahami cara kerja pompa air
4. Dapat mengetahui keuntungan dan kerugian dari pompa air

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2. 1. Pompa Air (5 W + 1 H)
Pompa merupakan suatu pesawat yang memanfaatkan
energi dari luar (energi listrik, mekanik, dan energi lainnya) sebegai
penggerak. Pompa juga berfungsi mengubah tenaga mekanis dari
suatu sumber tenaga penggerak menjadi tenaga kinetis
(kecepatan). Tenaga ini berguna untuk mengalirkan cairan dan
mengatasi hambatan yang ada di sepanjang aliran

Pompa air adalah sebuah teknik dasar dan terapan, yang


diterapkan saat air melebihi cangkupan dengan tangan seseorang
atau mengangkatnya dengan keranjang yang dipegang oleh
tangan.

Pompa air juga dipakai untuk membawa air dari  sumber murni,
dipindahkan ke lokasi terdekat, dimurnikan atau dipakai untuk irigasi,
mandi atau pengolahan limbah, atau untuk mengevakuasi air dari
lokasi tak diinginkan. Terlepas dari hasilnya, tenaga yang dipakai
untuk pompa air sangat bergantung pada kadar air yang diinginkan.
Seluruh proses lainnya bergantung atau dimanfaatkan dari air yang
turun dari ketinggian atau beberapa sistem pompa tekan.

Pompa air ini dibuat untuk memindahkan cairan dari satu


tempat ke tempat lainnya (misalnya air dari aquifer bawah tanah ke
tangki penyimpanan air), dan mensirkulasi cairan sekitar sistem
(misalnya air pendingin atau pelumas yang melewati mesin-mesin
dan peralatan).

Pompa air salah satunya digunakan untuk irigasi sawah, irigasi


ini sangat bergantung pada penggunaan pompa air pertanian, baik
yang menggunakan bahan bakar, listrik maupun yang terdiri dari
banyak jenis tergantung pada desain dan penggunaan spesifiknya.

3
Penggunaan pompa air digunakan oleh petani untuk irigasi
sawah maupun masyarakat untuk pemenuhan persediaan kebutuhan
air bersih. Pompa-pompa air yang dipakai untuk menangani untuk
pengairan lahan-lahan pertanain umumnya menangani air tawar.

2.2 Jenis-jenis Pompa

Pembagian jenis pompa antara lain :


2.2.1 Pompa sentrifugal

Pompa sentrifugal adalah suatu mesin kinetis yang mengubah


energi mekanik menjadi energi fluida menggunakan gaya sentrifugal
(Sularso, 2004), pompa sentrifugal terdiri dari sebuah impeller yang
berputar di dalam sebuah rumah pompa (Casing). Pada rumah
pompa dihubungkan dengan saluran hisap dan saluran keluar.
Sedangkan impeller terdiri dari sebuah cakram dan terdapat sudu-
sudu, arah putaran sudu-sudu itu biasanya dibelokkan ke belakang
terhadap arah putaran.
Gambar 1. Bagian Pompa Sentrifugal

Kerja Pompa Sentrifugal


Pompa sentrifugal mempunyai impeller untuk mengangkat
zat cair dari tempat yang lebih rendah ke tempat yang lebih tinggi.
Daya dari luar diberikan kepada poros pompa untuk memutarkan

4
impeller di dalam zat cair, maka zat cair yang ada di dalam
impeller, oleh dorongan sudu-sudu ikut berputar. Karena timbul
gaya sentrifugal maka zat cair mengalir dari tengah-tengah impeller
ke luar melalui saluran di antara sudu-sudu. Di sini head tekan zat
cair menjadi lebih tinggi, demikian pula head kecepatannya
bertambah besar karena zat cair mengalami percepatan. Jadi
impeller pompa berfungsi memberikan kerja kepada zat cair
sehingga energi yang dikandungnya menjadi bertambah besar.
Selisih energi per satuan berat atau head total zat cair antara
saluran hisap dan saluran keluar pompa disebut head total pompa.
Dari uraian di atas jelas bahwa pompa sentrifugal dapat mengubah
energi mekanik dalam bentuk kerja poros menjadi energi fluida.
Energi inilah yang menyebabkan pertambahan head tekanan, head
kecepatan, dan head potensial pada zat cair yang mengalir secara
kontinyu (Sularso., 2004).

2.2.2 Pompa Volut

Pada sebuah pompa sentrifugal, zat cair pada impeller


secara langsung dibawa ke rumah volut, pompa volut diperlihatkan
seperti pada gambar berikut
Gambar 2. Bagian Pompa Volut

2.2.3 Pompa Diffuser

5
Pompa sentrifugal ini dilengkapi dengan sudu diffuser di
keliling luar impeller, konstruksi dan bagian-bagian dari pompa ini
sama dengan pompa volut. Fungsi dari diffuser adalah untuk
meningkatkan efisiensi pompa dan konstruksinya lebih kuat, maka
konstruksi ini sering dpakai pada pompa besar dengan head tinggi.
pompa ini juga sering dipakai sebagai pompa bertingkat 11 banyak
karena aliran dari tingkat satu ke tingkat berikutnya dapat dilakukan
tanpa menggunakan rumah volut.

Gambar 3. Bagian Pompa Diffuser

2.2.4 Pompa Jenis Poros Tegak (Vertical)

Pompa aliran campur dan pompa aliran aksial sering dibuat


dengan poros tegak (vertical). Poros ini dipegang di beberapa tempat
sepanjang pipa kolom oleh bantalan yang terbuat dari karet.

Gambar 4. Bagian Pompa Jenis Poros Tegak (Vertical)

6
2.2.5 Pompa Jenis Poros Mendatar (Horizontal)

Pompa ini mempunyai poros dengan posisi mendatar

Gambar 5. Bagian Pompa Jenis Poros Mendatar (Horizontal)

2.2.6 Pompa torak

Pompa torak sendiri terdiri dari beberapa detail bagian dari


mesinnya, yaitu ada bagian torak, katup, silinder, mekanik engkol,
lemari roda gigi, dan ada juga sungkup udara. Maka atas dasar
detail tersebut pompa pun dapat berjalan atau bekerja
sebagaimana mestinya dalam mengeluarkan cairan. Antara lain
kerja dari detail mesin :
1. Torak sendiri berfungsi sebagai penggerak keluarnya cairan
dari mesin,
2. Sedangkan katup berfungsi untuk membuka dan menutup
bagian silinder ketika beroperasi, sehingga dapat bekerja
secara otomatis atas dasar gerakan bolak-balik dari katup
tersebut,
3. Mekanik engkol berfungsi sebagai penggerak yang mengatur
gerak kerja motor diubah dalam gerak bolak-balik yang ada
pada torak,
4. Sungkup udara berfungsi untuk menjaga aliran air agar tetap
stabil atau tetap alirannya

Gambar 6. Pompa torak

7
Gambar 7. Bagian Pompa Torak

2.2.7 Pompa Aksial

Pompa aksial adalah salah satu alat yang berfungsi untuk


mengalirkan fluida dari potensial rendah ke potensial yang lebih
tinggi dengan menggunakan gerak putaran dari blades dan
mempunyai arah aliran yang sejajar dengan sumbu porosnya.
Pompa aksial ini dapat juga digolongkan sebagai salah satu dari
kinetik pump, karena perpindahan fluida di sini tidak disebabkan oleh
perpindahan dari alat-alat yang digerakkan oleh tenaga kinetis yang
berasal dari tenaga penggerak tersebut.
Cara Kerja Pompa Aksial, Karena adanya perputaran dari blade
yang mempunyai kedudukan sudut tertentu sehingga tekanan dari
sisi hisap blades pada daerah suction menjadi lebih rendah,
akibatnya fluida mengalir ke sisi hisap, blades tersebut yang
selanjutnya masuk ke sisi tekan blades, pada daerah discharge yang

8
bertekanan lebih tinggi, dan dari sini fluida bergerak atau mengalir ke
tempat yang bertekanan lebih rendah.
Gambar 8. Pompa aksial

Gambar 9. Instalasi Pompa Air

Sebelum kita lanjut pada cara mengoperasikan, ada baiknya


kita memperhatikan beberapa kelengkapan pompa antara lain :
- Sumber penggerak pompa, dalam hal ini dapat bersumber dari
tenaga listrik maupun motor penggerak diesel/ bensin. Untuk
pompa-pompa yang digunakan pada irigasi umumnya
menggunaka tenaga penggerak berupa motor penggerak diesel/
bensin karena kurangnya ketersediaan sumber arus listrik.
- Saringan, peran saringan sangat penting dalam proses
pengoperasian untuk menjamin agar benda-benda asing yang
dapat menghambat kegiatan/ merusak, masuk ke dalam rumah
pompa.
- Pipa, terdiri dari pipa pemasukan dan pembuangan. Berfungsi
untuk memasukkan dan mengeluarkan air ke tempat-tempat yang
ingi disalurkan.
2.3 Cara mengoperasikan Pompa

9
- Periksa kondisi pompa dan motor penggerak secara keseluruhan,
bila ada baut-baut yang longgar ataupun lepas segera diperbaiki.
- Periksa kondisi bahan bakar, minyak pelumas (oli) motor
penggerak dan air pendingin mesin (bila menggunakan pendingin
air, umumnya pada penggerak motor diesel)
- Pasang pipa pemasukan dan pengeluaran beserta saringannya.
- Tempatkan pipa pemasukan yang telah dirangkaikan dengan
saringan ke sumber air yang akan dipompa dan pipa pengeluaran
pada tempat yang akan disalurkan air.
- Isi air pancingan pada rumah pompa dan pipa pengisapan untuk
mudahkan pemompaan pada saat pertama kali mulai beroperasi.
- Hidupkan dan panaskan mesin selama + 3 menit tanpa beban
dengan putaran rendah.
- Bila mesin telah siap untuk beroperasi, naikkan putaran mesin
secara perlahan-lahan dengan cara menggeser tuas gas/
akselerasi.
- Air akan mengalir bila tidak terdapat kebocoran pada pipa
pengisapan.
- Perhatikan kondisi mesin dan pompa pada saat beroperasi.
- Bila persediaan air telah mencukupi, matikan mesin secara
perlahan-lahan, buka kembali sambungan pipa pengisapan dan
pengeluaran.
- Bersihkan bagian-bagian yang terkena lumpur pada mesin
pompa sebelum melakukan penyimpanan.
- Periksa kembali kondisi peralatan pompa.
2.4 Perawatan Pompa

Pompa air terdiri dari Pompa dan Motor Penggerak, pada


pompa irigasi umumnya menggunakan penggerak motor bensin
ataupun motor diesel. Perawatan pada pompa dapat kita urai satu
persatu, antara lain :
 Setelah digunakan sebaiknya dilakukan pembersihan
terhadap kotoran/ lumpur pada saat dioperasikan.

10
Pembersihan pompa tersebut dapat menggunakan air bersih
yang disemprotkan sehingga kotoran tersebut dapat segera
hilang. Bila kotoran yang melekat dalam jangka waktu yang
lama dapat mengakibatkan karat serta menimbulkan
kerusakan.
- Periksa bagian-bagian yang rentan terhadap kebocoran, bila
terjadi ganti perapat (seal/ packing) segera sebelum
dioperasikan.
- Periksa kualitas minyak pelumas (oli) apakah dalam kondisi
masih baik atau kurang bagus. Pemeriksaan dapat dilakukan
setiap hari untuk mengecek jumlah oli. Untuk Penggantian
minyak pelumas dilakukan setiap 300 jam beroperasi.
- Periksa air pendingin bila dilengkapi berpendingin air setiap
hari jika kurang sebaiknya ditambah dan bila kotor/ keruh
sebaiknya dikuras kemudian diganti yang baru.
- Periksa saringan udara setiap 100 jam beroperasi jika kotor
sebaiknya dibersihkan. Untuk saringan udara tipe kering
pembersihan dilakukan dengan menyemprotkan udara
bertekanan dari dalam saringan keluar sehingga kotoran
dapat keluar sedangkan pada saringan udara tipe basah
cukup dibersihkan dengan merendam ke dalam minyak solar
kemudian ditiriskan.
- Periksa kondisi bahan bakar dan tangkinya. Gunakan bahan
bakar yang berkualitas (murni) agar tidak menghambat dalam
mengoperasikan di lapangan. Tangki bahan bakar harus
dalam kondisi bersih agar kotoran tidak masuk ke dalam
sistem pembakaran. Bersihkan tangki setiap 300 jam
beroperasi.
- Periksa saringan bahan bakar, pembersihan dilakukan setiap
100 jam beroperasi dan penggantian dilakukan untuk setiap
300 jam beroperasi.
2.5 Pompa Air Tanpa Listrik

11
Sebagian besar masyarakat didaerah pedesaan masih
menggunakan timba untuk memperoleh air bersih. Hal ini kurang
menguntungkan bila dihitung dari segi waktu dan tenaga yang
dipakai untuk menimba air. Mengingat pentingnya air bagi
masyarakat perlu diperkenalkan tentang penggunaan pompa air.
Masyarakat perlu didorong untuk mencoba cara yang lebih
menguntungkan untuk mempermudah memperoleh air. Waktu dan
tenaga yang biasanya digunakan untuk menimba air dapat
dimanfaatkan untuk mengerjakan pekerjaan lain. Jenis-jenis pompa
air tanpa listrik :
2.5.1 Pompa Tali

Pompa tali sangat menguntungkan masyarakat jika digunakan


didaerah perdesaan. Cara penggunaannya tidak memerlukan tenaga
yang besar. Wanita dan anak-anak dapat dengan mudah
menggunakan pompa tali untuk memperoleh air. Cara pemasangan
dan pemakaian pompa sebagai berikut :
a) Ukur panjang pipa sesuai dengan kedalaman sumur.
Masukkan tali yang telah bersimpul kedalam lubang pipa.
b) Pasang roda pemutar pada duduknya
c) Masukkan pipa beserta tali kedalam sumur
d) Masukkan ujung pipa melalui lubang yang tersedia untuk
saluran air.
e) Pasang tali pada roda pemutar, kemudian sambung kedua
ujungnya. Tali dipasang agak longgar agar waktu diputar
simpul tidak menyangut ujung pipa.
f) Putarlah bagian yang ada dalam pipa dengan arah ke atas.
Setelah diputar beberapa kali air akan keluar melalui ujung
pipa.

12
Gambar 10. Cara kerja pompa tali Gambar 11. Pemakaian Pompa Tali

Keuntungan :
a) Memudahkan pengambilan air dari dalam sumur, karena air
dapat langsung disalurkan ke tempat-tempat penyimpanan
melakui pipa yang disediakan.
b) Pompa tali ini dapat menaikkan air dari kedalaman sekitar 25
m.
c) Dapat digunakan oleh wanita dan anak-anak.
Kerugian :
Tidak dapat digunakan pada sumur yang mempunyai
kedalaman lebih dari 25 m.

2.5.2 Pompa Bambu

Pompa bambu ini mudah dan sederhana. Bahan dan alatnya


juga diperoleh dengan mudah. Pompa bambu ini menghisap air dari
dalam sumur, kemudian menekan / mendorong air ke bak
penampungan. Pompa bambu terdiri dari bambu, tabung piston,
pengungkit, bambu penghubung dengan klep dan dudukan pompa.
Berikut bahan yang diperlukan serta proses pembuatan pompa
bambu.

13
Gambar 11. Bentuk dasar bambu

Gambar 12. Merangksi pompa bambu

Perawatan

a) Pemompaan harus teratur dan hati-hati


b) Pompa bisa dipakai setiap hari
Keuntungan
a) Daya tahan pompa cukup lama
b) Kapasitas air yang diperoleh cukup besar
c) Air yang terhisap keatas jernih
Kerugian
Apabila bahan yang digunakan (bambu) tidak cukup tua,
kering dan tebal, akan mengakibatkan kerusakan pada rangkaian

14
bamb. Kerusakan tersebut akan menyebabkan konstruksi dari
bambu-bambu tersebut berubah dan tidak berfungsi lagi.

2.5.3 Pompa Isap Sistem Balok Penjepit

Pompa isap sistem balok penjepit dapat digunakan pada


sumur yang mempunyai kedalaman 15-20 m. Bahan dan alat mudah
didapat didaerah pedesaan. Pompa hisap tekan ini telah
disederhanakan untuk memenuhi kebutuhan didaerah pedesaan.

Gambar 13. Konstruksi rumah pompa tanpa sambungan las

Gambar 14. Punutupan sumur guna mencegah pencemaran oleh air


bocoran

15
Gambar 15. Prinsip kerja pompa isap

Pemeliharaan
a) Kencangkan baut dan mur yang
longgar.
b) Cat ulang secara teratur suku
cadang yang berkarat.
c) Ganti suku cadang yang aus dan
rusak.
d) Perbaiki semen yang retak-retak.

Keuntungan
Penggunaan pompa penghisap ini dapat mencapai tinggi
penaikan air 15 sampai 20 m.

16
Kerugian
a) Dengan sistem balok penjepit, kekuatan dari pompa
berkurang dan tidak tahan lama.
b) Pengerjaan konstruksi lebih rumit.

2.6 Penerapan Pompa Air di Indonesia

2.6.1 Pompa Air Bertenaga Energi Matahari (Solar Cell) Untuk


Pengairan Sawah

Pompa air bertenaga energi matahari ini digunakan pada areal


persawahan Kampung Jaya Makmur Distrik Kurik. Untuk membuat
pompa ini diperlukan panel surya 100 watt peak (wp) wp), inverter
1000 watt, motor penggerak, baterei berkekuatan 70 Ampere hours
(Ah), controller, dan bahan besi L untuk pembuatan rangka utama.
Permasalahan yang terjadi yakni dengan pengairan areal
persawahan milik mereka. Jarak antara sumber air dengan lahan,
terutama saat musim kering menghambat proses pengairan sawah.
Selain itu, penggunaan pompa air dengan tenaga diesel yang
memakai bahan bakar turut menyulitkan masyarakat yang
ekonominya sangat terbatas. Kedua permasalahan tersebut ikut
mengurangi kapasitas produksi padi serta harga jual padi yang
menjadi tinggi di pasaran.
Demostrasi atau uji coba pompa air dilakukan di balai kampung
warga Jaya Makmur karena ternyata sumber air yang digunakan
untuk pengairan sawah telah kering cukup lama karena musim
kemarau yang telah berlangsung sejak lama. Penelitian pompa air
tenaga surya untuk kebutuhan irigasi di lahan pertanian dengan
memakai pompa pabrikan model PS 1200 HR-14 dan panel surya
(solar cell) Polycristalline 100 wp sebanyak 6 buah diperoleh debit air
ratarata yang dihasilkan 0,7 liter/detik, daya listrik rata-rata 150,87
Watt, daya air rata-rata 47,04 Watt, daya spesifik rata-rata 32,25
Watt/m3, dan nilai rata-rata efisiensi panel surya sebesar 6,14%.

17
Lahan yang dapat terairi dengan debit air sebesar 0,7 liter/detik dan
rata-rata kebutuhan air irigasi sebesar 0,44 liter/detik/ha adalah 1
ha/hari.
Dari hasil demonstrasi alat yang buat menunjukkan bahwa alat
tersebut memiliki prospek untuk membantu menyelesaikan
permasalahan yang terjadi tidak mengurangi kapasitas produksi
serta harga jual padi yang menjadi tinggi di pasaran.

2.6.2 Pemanfaatan Pompa Air Tenaga Surya untuk Kebutuhan Irigasi


di Lahan Pertanian Desa Balingbing Kabupaten Subang

Irigasi yang diterapkan di lahan pengamatan yaitu irigasi


sederhana, dimana sistem irigasi sederhana merupakan sistem yang
kontruksinya dilakukan dengan sederhana, tidak dilengkapi dengan
pintu pengatur dan alat ukur sehingga air irigasinya tidak terukur dan
tidak teratur. Kondisi sistem irigasi yang masih sederhana
menyebabkan ketersediaan air untuk lahan sawah di daerah
pengamatan pada musim kemarau menjadi sangat terbatas.
Kinerja pompa air tenaga surya tipe PS 1200 HR dengan
intensitas radiasi matahari sebesar 20,1 MJ/m2/hari adalah daya
listrik rata-rata sebesar 150,87 Watt. Daya air rata-rata yang
dihasilkan sebesar 47,04 Watt, dan daya spesifik sebesar rata-rata
58,61 Watt/m3. Efisiensi panel surya dengan tipe modul surya
polycrystalline jumlah modul 6 dan luas permukaan panel 3,84 m2
yaitu sebesar 6,14%. Lahan yang dapat terairi dengan debit air
sebesar 0,7 liter/detik dan rata-rata kebutuhan air irigasi sebesar
0,44 liter/detik/ha adalah 1 ha/hari.

2.6.3 Prototype Sistem Pompa Air Tenaga Surya Untuk


Meningkatkan Produktivitas Hasil Pertanian

Permasalahan ini menjadi prioritas utama dikarenakan lahan


pertanian desa Karangjoho sekitar 25 Ha, saat musim kemarau
kelompok Mitra Kelompok Tani Mardi Mulyo dan Sedyo Mulyo harus

18
mengoperasikan 2 buah diesel BBM yang masing-masing diesel
tersebut berdaya 23 HP (17.158 Watt) selama 24 Jam non stop.
Dalam waktu 24 jam diesel tersebut membutukan total BBM (solar)
kurang lebih sebanyak 120 liter atau senilai Rp. 618.000,- per hari.
Hal ini tentunya sangatlah tidak efisien, dan membebani petani desa
Karangjoho. Hal inilah yang menyebabkan produktivitas hasil
pertanian/ padi petani desa Karangjoho menurun, yang semula
petani dapat panen 3 kali dalam setahun, karena keterbatasan
system irigasi menjadi hanya bisa 2 kali dalam setahun.
Dibutuhkan suatu solusi teknologi tepat guna pada sistem
irigasi/pengairan lahan pertanian yang sulit saat musim kemarau,
maka diperoleh kesepakatan bahwa pihak pengusul menyediakan
teknologi tepat guna dan pihak mitra menyediakan sumber pengairan
irigasi dan membantu dalam pembuatan, instalasi dan perawatan
sistem pompa air tenaga surya. Pembuatan Hardware dan Program
membutuhkan peralatan dan bahan yang telah diracang sebelumnya
untuk membuat sistem PLTS dengan SPATS, kemudian peralatan ini
uji coba pada skala lab.
Apabila peralatan sistem PLTS dengan SPATS ini sudah teruji
skala lab kemudian pada tahap ini dilakukan pemasangan dan
Implementasi di daerah pengabdian. Meskipun begitu perlu adanya
penyuluhan berupa cara merangkai instalasi peralatan, cara kerja
alat dan perawatan peralatan sistem SPATS sehingga dapat
menigkatkan efektivitas dan efisies sistem yang ada.
Gambar 16. Prototype Sistem Pompa Air Tenaga Surya

19
2.6.4 Industri kimia dan industri minyak

Pompa-pompa yang dipakai didalam pabrik kimia sering


mempunyai konstruksi yang mirip dengan pompa untuk penggunaan
biasa (jenis tugas ringan). Untuk kedua bidang pemakaian tersebut
biasanya membutuhkan mekanis untuk mencegah kebocoran zat
cair melalui poros keluar pompa.

Pompa-pompa untuk industri minyak dipakai bukan hanya untuk


pengilangan tetapi juga penyaluran. Bila diperlukan penyaluran
minyak melalui pipa berjarak jauh umumnya dipakai pompa
sentrifugal bertingkat banyak. Pompa ini mempuyai head sangat
tinggi tetapi kapasitas alirannya tidak begitu besar.

2.6.5 Pompa Drainase

Digunakan untuk mengeringkan air hujan disuatu daerah yang


luas seperti lahan pertanian dan kota, diperlukan pompa-pompa
berdiameter besar untuk menanggulangi jumlah air yan banyak.
Head yang diperlukan umumnya rendah sehingga sering dipakai
pompa aksial atau aliran campur.

2.6.6 Industri Makanan

Industri makanan memakai pompa-pompa yang memenuhi


syarat-syarat kebersihan dan kesehatan. Pompa ini dipakai untuk
menangani zat makanan cair didalam proses pabrik. Jenis pompa
yang dipergunakan terdiri dari berbagai macam seperti pompa
sentrifugal dan pompa volumetrik serta pompa torak.

20
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Adapun kasimpulan dari pembahasan mengenai pompa air ini
ialah :
a) Pompa air ini dibuat untuk memindahkan cairan dari satu tempat
ke tempat lainnya (misalnya air dari aquifer bawah tanah ke tangki
penyimpanan air), dan mensirkulasi cairan sekitar sistem
(misalnya air pendingin atau pelumas yang melewati mesin-mesin
dan peralatan).
b) Pompa air salah satunya digunakan untuk irigasi sawah, irigasi ini
sangat bergantung pada penggunaan pompa air pertanian, baik
yang menggunakan bahan bakar, listrik maupun yang terdiri dari
banyak jenis tergantung pada desain dan penggunaan
spesifiknya. Penggunaan pompa air digunakan oleh petani untuk
irigasi sawah maupun masyarakat untuk pemenuhan persediaan
kebutuhan air bersih.

c) Ada berbagai jenis dan macam dari pompa air, mulai dari yang
menggunakan tenaga listrik maupun tanpa listrik. Ada 7 pompa air
yakni pompa air sentrifugal, pompa air volut, pompa air diffuser,
pompa air jenis poros tegak (vertical), pompa air jenis poros
mendatar (horizontal), pompa air torak, dan pompa air aksial.
Untuk pompa air tanpa listrik ada 3 jenis yakni, pompa tali, pompa
bambu, dan pompa air isap sistem balok penjepit.
d) Untuk penerapan atau pengaplikasian pompa air di Iindonesia
telah banyak digunakan bahkan dengan penggunaan pompa air
ini dapat meningkatkan produksi pertanian.
3.2 Saran
Perlu dilakukannya penyuluhan berupa cara merangkai instalasi
peralatan, cara kerja alat dan perawatan peralatan sistem pompa air
sehingga dapat menigkatkan efektivitas dan efisies sistem yang ada.

21
DAFTAR PUSTAKA
Taufiq, tuhana.2019. Pompa Air Tanpa Listrik. Klaten: Saka Mitra
Kompetensi

Modul Pompa Air Irigasi (Irrigation Pump).Kementerian Pertanian

Anis, Samsudin dan Karwono.2008.Buku Ajar Dasar


Pompa.Semarang: Universitas Negeri Semarang

Setiadi, Rusandhi Lisendsa, Edy Suryadi., dan Sophia Dwiratna


NP.2017. Kajian Pemanfaatan Pompa Air Tenaga Surya untuk
Kebutuhan Irigasi di Lahan Pertanian.Bandung: Universitas
Padjajaran

Rettob, Abraham Laurens, dan Richard S. Waremra.2019.Pompa Air


Bertenaga Energi Matahari (Solar Cell) Untuk Pengairan Sawah.
Papua: Universitas Masamus

Apribowo, Chico Hermanu, Brillianto Teguh Endah S., dan Miftahul


Anwar.2017.Prototype Sistem Pompa Air Tenaga Surya Untuk
Meningkatkan Produktivitas Hasil Pertanian.Surakarta: Universitas
Sebelas Maret

Sularso dan Haruo Tahara.2000. Pompa dan Kompresor Pemilihan,


Pemakaian dan Pemeliharaan.Jakarta: PT Pradnya Paramita

22
Lampiran

Lampiran 1. Buku Pompa & Kompresor

Lampiran 2. Buku Pompa Air Tanpa Listrik

23

Anda mungkin juga menyukai