MAKALAH
Oleh :
Elina Haqie (CMR0180040)
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL..................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................2
1.3 Tujuan............................................................................................................2
1.3.1 Tujuan Umum.....................................................................................2
1.3.2 Tujuan Khusus....................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................4
2.1 Sistem Penyediaan Air Bersih.......................................................................4
2.2 Standar Kualitas Air Minum.........................................................................5
2.3 Persyaratan Penyediaan Air Bersih...............................................................7
2.4 Unit Air Baku................................................................................................7
BAB III PEMBAHASAN......................................................................................9
3.1 Gambaran Umum PDAM Tirta Handayani Gunungkidul............................9
3.2 Kasus Pengelolaan Air Bersih di PDAM Tirta Handayani Gunungkidul.....9
3.3 Analisis Pengolahan Air Bersih di PDAM Tirta Handayani Gunungkidul 10
3.3.1 Sumber Air Baku...............................................................................10
3.3.2 Klasifikasi Air...................................................................................11
3.3.3 Jenis Air............................................................................................11
3.3.4 Aktivitas Pencemaran Air Baku........................................................11
3.3.5 Baku Mutu Kualitas Air Bersih Sesuai dengan Regulasi yang
Berlaku..............................................................................................12
3.3.6 Baku Mutu Kualitas Air Bersih Olahan Sesuai dengan Regulasi yang
Berlaku..............................................................................................13
iii
3.3.7 Parameter yang Masih Menjadi Kendala / Belum Sesuai dengan
Baku Mutu Air Bersih......................................................................13
3.3.8 Unit Distribusi...................................................................................14
3.4 Metode Pengolahan Air Bersih....................................................................15
3.5 Diagram Alur Proses Pengolahan Air Bersih...............................................15
BAB IV PENUTUP..............................................................................................17
4.1 Kesimpulan...................................................................................................17
4.2 Saran.............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................19
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Baku Mutu Air Minum Untuk Parameter Wajib ....................................6
Tabel 3.1 Hasil Pengujian Kualitas Air SPAM Bribin on Site..............................12
Tabel 3.2 Hasil Pengujian Kesadahan Total Coliform pada Air Baku..................12
Tabel 3.3 Hasil Pengujian Kualitas Air Olahan SPAM Bribin on Site..................13
Tabel 3.4 Hasil Pengujian Kesadahan Total Coliform pada Air Baku..................13
v
DAFTAR GAMBAR
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
mengalami penurunan efisiensi. Selain itu, pompa mengalami kerusakan yang
disebabkan oleh efek korosi dan scaling pada komponen mekaniknya, namun
secara elektikal kondisi pompa masih dalam kondisi baik.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
2
1.3.2 Tujuan Khusus
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
Gambar 2.1 Unit Produksi Air Bersih (Anonim, 2017)
3. Unit Distribusi
Dalam sistem distribusi air bersih terdiri dari reservoar distribusi
dan jaringan pipa distribusi.
a Reservoar Distribusi
Reservoar distribusi merupakan tempat penampungan air
sementara yang menampung air disaat pemakaian lebih sedikit dari
suplai dan digunakan untuk menutupi kekurangan disaat pemakaian
lebih besar dari suplai. Reservoar distribusi biasanya berupa menara
reservoar/tangki atau ground reservoir. Reservoar distribusi umumnya
berbentuk kotak dan bentuk bulat atau kerucut biasanya dibuat untuk
menambah nilai artistik sehingga enak dipandang.
b Jaringan Pipa
Pemakaian jaringan pipa dalam bidang teknik sipil terdapat pada
sistem jaringan distribusi air minum. Sistem jaringan ini merupakan
bagian yang paling mahal dari suatu perusahaan air minum. Oleh
karena itu harus dibuat perencanaan yang teliti untuk mendapatkan
sistem distribusi yang efisien. Jumlah atau debit air yang disediakan
tergantung pada jumlah penduduk dan jenis industri yang dilayani.
5
2.2 Standar Kualitas Air Minum
6
3) TDS mg/l 500
4) Kekeruhan NTU 5
5) Rasa Tidak berasa
6) Suhu °C Suhu udara ± 3
b. Parameter Kimiawi
1) Alumunium mg/l 0,2
2) Besi mg/l 0,3
3) Kesadahan mg/l 500
4) Khlorida mg/l 250
5) Mangan mg/l 0,4
6) pH mg/l 6,5 – 8,5
7) Seng mg/l 3
8) Sulfat mg/l 250
9) Tembaga mg/l 2
10) Amonia mg/l 1,5
1. Persyaratan Kualitatif
Persyaratan kualitatif menggambarkan mutu atau kualitas dari air
baku air bersih.
a. Syarat-syarat fisik
Air minum harus jernih, tidak berwarna, tidak berbau dan tidak
berasa.
b. Syarat-syarat kimia
Air minum tidak boleh mengandung bahan-bahan kimia.
c. Syarat bakteriologis atau mikrobiologis
Air minum tidak boleh mengandung kuman patogen dan parasitic.
d. Syarat-syarat radiologis
Air minum tidak boleh mengandung zat yang menghasilkan bahan
yang mengandung radioaktif.
2. Persyaratan Kuantitatif
Persyaratan kuantitatif dalam penyediaan air bersih adalah ditinjau
dari banyaknya air baku yang tersedia. Artinya, air baku tersebut dapat
7
digunakan untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan jumlah penduduk
yang akan dilayani.
3. Persyaratan Kontinuitas
Arti kontinuitas disini adalah bahwa air baku untuk air bersih
tersebut dapat diambil terus menerus dengan fluktuasi debit yang relatif
tetap, baik pada saat musim kemarau maupun musim hujan (Kalensum,
2016).
Menurut Permen PUPR 27 Tahun 2016, unit air baku adalah sarana dan
prasarana pengambilan dan/atau penyedia air baku, meliputi bangunan
penampungan air, bangunan pengambilan/penyadapan, alat pengukuran, dan
peralatan pemantauan, sistem pemompaan, dan/atau bangunan sarana
pembawa serta perlengkapannya. Sumber air baku terdiri dari :
1. Mata air;
2. Air tanah; dan
3. Air permukaan (sungai, danau, air laut, waduk, embung).
Bangunan penampungan air merupakan bangunan pengumpul air baku
sebelum disalurkan ke unit produksi. Tipe-tipe bangunan pengambilan air
baku dengan sumber air baku adalah air tanah dibedakan menjadi sumur
dangkal dan sumur dalam.
1. Sumur dangkal
Pertimbangan pemilihan sumur dangkal adalah secara umum
kebutuhan air di daerah perencanaan kecil; potensi sumur dangkal
dapat mencukupi kebutuhan air bersih di daerah perencanaan (dalam
kondisi akhir musim kemarau/kondisi kritis.
Perlengkapan bangunan sumur dangkal dengan sistem sumur gali,
meliputi: ring beton kedap air, penyekat kontaminasi dengan air
permukaan tiang beton, ember/pompa tangan. Sedangkan
perlengkapan sumur dangkal dengan sistem sumur pompa tangan
8
(SPT) meliputi pipa tegak (pipa hisap), pipa selubung, saringan, sok
reducer.
2. Sumur dalam
Pertimbangan pemilihan sumur dalam adalah secara umum
kebutuhan air di daerah perencanaan cukup besar; di daerah
perencanaan potensi sumur dalam dapat mencukupi kebutuhan air
minum daerah perencanaan sedangkan kapasitas air dangkal tidak
memenuhi.
Sumur dalam sumur pompa tangan (SPT) dalam meliputi pipa tegak
(pipa hisap), pipa selubung, saringan, sok reducer. Sumur pompa
benam (submersible pump) meliputi pipa buta, pipa jambang,
saringan, pipa observasi, pascker socket/reducer, dop socket, tutup
sumur, batu kerikil.
2.1
9
BAB III
PEMBAHASAN
10
memfasilitasi keseluruhan wilayah layanan sehingga pendistribusian air
bersih tidak merata.
Pada suatu lokasi di Gunungkidul, PATS (Pengangkatan Air Tenaga
Surya) dikelola oleh pengurus yang tidak memiliki latar belakang pendidikan
dan keahlian dalam hal operasional dan pengelolaan SPAM (Sistem
Penyediaan Air Minum) dan panel surya. Pompa secara bertahap mengalami
penurunan fungsi dan pada akhirnya satu per satu rusak. Hal ini disebabkan
salah satunya karena pengelola tidak melakukan pemeliharaan dan perawatan
yang memadai terhadap pompa maupun perangkat panel surya (Anonim,
2017). Sedangkan menurut Setiawan (2013), kondisi panel surya di Desa
Giricahyo, Kecamatan Purwosari masih dalam keadaan baik walaupun sudah
mengalami penurunan efisiensi. Selain itu, pompa mengalami kerusakan yang
disebabkan oleh efek korosi dan scaling pada komponen mekaniknya, namun
secara elektikal kondisi pompa masih dalam kondisi baik.
11
Plant) sebelum didistribusikan ke masyarakat. Dalam hal ini WTP hanya
digunakan pada saat kualitas air menurun atau pada saat tingkat kekeruhan air
tinggi, akan tetapi jika pada saat musim kemarau dengan kondisi air jernih
maka air dari sungai bawah tanah langsung dipompakan menuju reservoir
tanpa melalui proses pengolahan terlebih dahulu. Terdapat bangunan
penangkap air berupa sumuran dengan konstruksi bangunan terbuat dari
pasangan batu dan beton.
12
3.3.4 Aktivitas Pencemaran Air Baku
Air yang telah dipompa dari sumber air baku selanjutnya melalui
proses water treatment untuk menjaga kualitas air supaya aman dikonsumsi
oleh masyarakat. Tidak selalu air baku dari SPAM Bribin melalui pengolahan
di WTP karena sumber air baku cukup bersih sehingga hanya pada saat
musim hujan saja air baku melalui proses pengolahan karena air baku cukup
keruh.
Waktu operasional SPAM Bribin dengan kapasitas produksi 150
L/detik sudah mencapai 24 jam/hari sehingga hal ini tidak akan mengganggu
aktivitas masyarakat dalam konsumsi air bersih. Tipe bangunan pengolahan
air berupa IPA Paket dengan kapasitas 100 L/detik dengan konstruksi
bangunan dari baja.
3.3.5 Baku Mutu Kualitas Air Bersih Sesuai dengan Regulasi yang
Berlaku
Regulasi yang digunakan untuk baku mutu kualitas air bersih adalah
Permenkes No 492 Tahun 2010. IPA (Instalasi Pengolahan Air) di SPAM
Bribin menggunakan jenis IPA Paket. Untuk sampel air baku diambil dari
keran air yang belum melalui WTP. Hasil pengukuran on site berupa pH,
suhu dan TDS tercantum dalam Tabel 3.1. Sedangkan untuk hasil pengujian
kesadahan total dan total coliform telah disajikan dalam Tabel 3.2.
13
Tabel 3.2 Hasil Pengujian Kesadahan Total Coliform pada Air Baku
No Sampel Baku Mutu Air Baku Keterangan
Kesadahan Memenuhi baku
1 500 348
Total (mg/l) mutu
Total Memenuhi baku
2 coliform 0 0 mutu
(CFU/100ml)
3.3.6 Baku Mutu Kualitas Air Bersih Olahan Sesuai dengan Regulasi
yang Berlaku
Regulasi yang digunakan untuk baku mutu kualitas air bersih adalah
Permenkes No 492 Tahun 2010. IPA (Instalasi Pengolahan Air) di SPAM
Bribin menggunakan jenis IPA Paket. Untuk sampel air hasil olahan langsung
diambil dari WTP yang tersedia.
Tabel 3.3 Hasil Pengujian Kualitas Air Olahan SPAM Bribin on Site
No Parameter Baku Mutu Air Olahan Keterangan
Memenuhi baku
1 pH 6,5 – 8,5 7
mutu
Memenuhi baku
2 Suhu (°C) Suhu udara ± 3ºC 28,6
mutu
Memenuhi baku
3 TDS (ppm) 500 333
mutu
Tabel 3.4 Hasil Pengujian Kesadahan Total Coliform pada Air Baku
Air Keterangan
No Sampel Baku Mutu
Olahan
14
Kesadahan Memenuhi baku
1 500 320
Total (mg/l) mutu
Total Memenuhi baku
coliform mutu
2 0 0
(CFU/100ml
)
Tidak ada kendala dalam baku mutu air bersih maupun air hasil olahan
di SPAM Bribin. Berdasarkan hasil pengujian tersebut, kualitas air baku
maupun air hasil olahan SPAM Bribin telah memenuhi baku mutu air minum
dengan 5 parameter yang diuji yaitu pH, suhu, TDS, kesadahan total dan total
coliform sehingga dapat dikatakan air bersih yang berasal dari SPAM Bribin
layak dan aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat.
15
tidak melebihi dari kriteria desain yang telah ditentukan. Untuk
menanggulangi kebocoran tersebut, SPAM Bribin telah melakukan beberapa
cara sebagai berikut :
a. Untuk pipa GIP dengan mengelas bagian pipa yang bocor.
b. Untuk pipa PVC dengan memasang geboult joint.
3.4
16
3.4 Metode Pengolahan Air Bersih
Untuk meningkatkan kebutuhan air yang berkualitas, PDAM memiliki
Water Treatment Plant (WTP) yang merupakan sebuah sarana instalasi
pengolahan air dari air baku terkontaminasi untuk mendapatkan perawatan
kualitas air.
Pada saat musim hujan, air baku pada Sungai Bribin menjadi keruh
sehingga dilakukan pengolahan air di WTP (Water Treatment Plant) sebelum
didistribusikan ke masyarakat. Dalam hal ini WTP hanya digunakan pada saat
kualitas air menurun atau pada saat tingkat kekeruhan air tinggi, akan tetapi
jika pada saat musim kemarau dengan kondisi air jernih maka air dari sungai
bawah tanah langsung dipompakan menuju reservoir tanpa melalui proses
pengolahan terlebih dahulu. Terdapat bangunan penangkap air berupa
sumuran dengan konstruksi bangunn terbuat dari pasangan batu dan beton.
Untuk memompakan air dari Goa Bribin, digunakan pipa jenis GIP
(Galvanized Iron Pipe) dan 4 pompa dengan spesifikasi pompa.
Di dalam IPA tidak terdapat semua unit pengolahan air secara lengkap,
melainkan hanya unit pengolahan Preklorinasi, Koagulasi, Sedimentasi,
Filtrasi dan Desinfeksi saja. Skema unit pengolahan air pada SPAM Bribin
dapat dilihat pada Gambar
Desinfeksi
17
Gambar 3.1 Instalasi Pengolahan Air SPAM Bribin
a. Proses saringan pasir halus sering mampat karena antara lumpur dan
pasir halus menyatu sehingga terjadi pemadatan.
b. Backwash kurang berfungsi maksimal sehingga pada saat melakukan
pengurasan molekul pasir dan lumpur masih menyatu.
c. Sering terjadi kerusakan pada elektro motor.
d. Fuse breaker sering putus.
18
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
PDAM Tirta Handayani Gunungkidul membagi daerah pelayanannya
menjadi 4 sistem yaitu sistem Bribin, Seropan, Wonosari dan Baron.
Pendistribusian air pada sub sistem bribin di Kabupaten Gunungkidul masih
belum merata, baru 27% dari wilayah cakupan yang sudah teraliri oleh air
PDAM. Hal itu disebabkan karena keterbatasan dana dari PDAM untuk
memfasilitasi keseluruhan wilayah layanan sehingga pendistribusian air
bersih tidak merata.
Daerah pelayanan dari SPAM Bribin mencakup Kecamatan Girisubo,
Rongkop, Tanjungsari, Tepus dan Semanu. Waktu pengaliran distribusi air
sudah mencapai 18 jam/hari dengan kapasitas distribusi 80 L/detik. Tingkat
kehilangan air mencapai 40.232 m atau 22,86% yang terdiri dari kebocoran
fisik dan kebocoran administrasi. Kebocoran fisik disebabkan oleh kerusakan
pada jalur perpipaan dan kurangnya tekanan air pada jalur pipa distribusi,
sedangkan kebocoran administrasi disebabkan oleh kesalahan pembacaan
meter, kerusakan water meter, sambungan liar dan operasional.
PDAM sub sistem Bribin yang terletak di Desa Dadap Ayu, Kecamatan
Semanu, Kabupaten Gunungkidul menggunakan sumber air baku sungai
bawah tanah Bribin yang memiliki kapasitas sumber air baku yaitu 750 L/dt
dengan kapasitas produksi 135 L/dt sehingga jumlah sisa air baku adalah 750
L/dt – 135 L/dt = 615 L/dt, maka PDAM sub sistem Bribin dapat memenuhi
kebutuhan air baku dengan tetap menggunakan sungai bawah tanah Bribin
sebagai sumber air baku.
Tidak ada kendala dalam baku mutu air bersih maupun air hasil olahan
di SPAM Bribin. Berdasarkan hasil pengujian tersebut, kualitas air baku
maupun air hasil olahan SPAM Bribin telah memenuhi baku mutu air minum
19
dengan 5 parameter yang diuji yaitu pH, suhu, TDS, kesadahan total dan total
coliform sehingga dapat dikatakan air bersih yang berasal dari SPAM Bribin
layak dan aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat.
Di dalam IPA tidak terdapat semua unit pengolahan air secara lengkap,
melainkan hanya unit pengolahan Preklorinasi, Koagulasi, Sedimentasi,
Filtrasi dan Desinfeksi saja.
20
DAFTAR PUSTAKA
https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/14206
Setiawan, C., Setiawan, A.A., Sihana. 2013. Kajian Sistem Pengangkatan Air
Tenaga Surya di Gua Plawan, Desa Giricahyo, Kecamatan Purwosari,
Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta. Skripsi. Universitas Gadjah Mada.
[pdf-embedder url=”http://pamsimas.org/konten/pustaka/peraturan/PMK-
No-492-ttg-Persyaratan-Kualitas-Air-Minum.pdf”]
21
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/53103/pp-no-82-tahun-2001
22