Oleh:
i
KATA PENGANTAR
Imam Furqon
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam era globalisasi sekarang ini pendidikan mengalami
berkembang pesat yang dilatar belakangi oleh kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang semakin pesat menuntut mahasiswa untuk
mengembangkan pengetahuannya. Salah satu upaya untuk
menanggapi tuntutan tersebut adalah dengan memberikan
pengalaman kepada mahasiswa yang berorientasi pada
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada.
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) merupakan salah satu
bentuk pembelajaran berbasis lapangan. Pada kegiatan KKL
ini mahasiswa melakukan pengamatan langsung ke lapangan.
Salah satu pengamatan kegiatan KKL yang dilakukan adalah
mengamati proses penjernihan air dan mengaitkannya dengan
konsep keilmuan fisika yang didapatkan di kelas.
Lingkungan yang bersih merupakan bagian dari
pelengkap kenyamanan hidup dan menjaganya merupakan hal
yang sangat penting untuk dilakukan. Satu hal yang harus
diperhatikan yaitu kebersihan sumber daya air, terutama air
sungai yang menjadi sumber utama air yang diolah oleh
PDAM. Sejauh ini sebagian besar sungai terkontaminasi
limbah seiring dengan perkembangan industri, perkembangan
kota, dan aktifitas manusia. Jika hal ini terus terjadi maka
4
besar kemungkinan pengendapan dan kekeruhan air sungai
meningkat dan menurunkan kualitas air sungai.
Untuk memberikan kualitas air bersih yang memadai
kepada para pelanggan, perusahaan daerah air minum (PDAM)
perlu untuk melakukan penjernihan terhadap air sungai yang
diolahnya. Penjernihan ini dapat dilakukan melalui beragam
cara, baik dengan menggunakan bahan kimia, maupun dengan
teknik penjernihan lain. Dalam laporan ini akan dijelaskan
perbandingan teknik penjernihan air dengan menggunakan
tawas dan sinar ultraviolet, dimana kedua metode ini masing-
masing memilki kelebihan dan kekurangan masing-masing
dalam teknik penjernihan air.
B. Tujuan Pelaksanaan
Adapun tujuan pelaksanaan kegiatan KKL ini adalah
sebagai berikut:
1. Memenuhi persyaratan mata kuliah Kuliah Kerja Lapangan
(KKL) di Jurusan Pendidikan Fisika UIN Raden Fatah
Palembang.
2. Mengetahui dan mempelajari prinsip kerja dan alat
instrumentasi yang ada di PDAM Tirta Betuah Kabupaten
Banyuasin.
3. Meningkatnya wawasan pengetahuan dan daya nalar
mahasiswa terutama di bidang pengetahuan dan teknologi
yang berkaitan dengan ilmu fisika.
5
C. Manfaat
Adapun manfaat dari pelaksanaan kegiatan KKL ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagi Mahasiswa
Mengetahui secara langsung informasi dan cara kerja
penjernihan air minum, serta dapat memberikan
pengembangan pengetahuan maupun melatih diri dan
menambah pengalaman untuk beradaptasi dengan dunia
kerja yang sesungguhnya.
2. Bagi Perusahaan
Dapat menjadi bahan masukan bagi instansi untuk
menentukan kebijakan perusahaan di masa yang akan
datang berdasarkan hasil pengkajian dan analisis yang
dilakukan selama kuliah kerja lapangan (KKL).
3. Bagi Program Studi Pendidikan Fisika
Praktik kerja lapangan ini diharapkan dapat dijadikan
referensi bagi mahasiswa lainnya untuk mengkaji lebih
dalam lagi sistem penjernihan air, khususnya di PDAM
Tirta Betuah Kabupaten Banyuasin.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
7
UUD 1945 pasal 33 ayat (3) disebutkan bahwa “Bumi, air,
dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai
oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar
kemakmuran rakyat”. Dalam UU No. 7 tahun 2004 pasal 6
ayat (2) tentang sumber daya air, ditegaskan pula bahwa
“Penguasaan sumber daya air diselenggarakan oleh
pemerintah dan/atau pemerintah daerah dengan tetap
mengakui hak masyarakat hukum adat setempat dan hak
yang serupa dengan itu, sepanjang tidak bertentangan
dengan kepentingan nasional dan peraturan perundang-
undangan”. Kegiatan utama yang dikerjakan oleh PDAM
adalah menyediakan pasokan air bersih yang layak
dionsumsi dan disalurkan melalui pipa kepada masyarakat.
Tujuan pendirian PDAM adalah untuk memenuhi
pelayanan dan kebutuhan akan air bersih bagi masyarakat
serta sebagai salah satu Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Betuah
merupakan Badan Usaha Milik Pemerintah Kabupaten
Banyuasin. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
Didirikan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin
Nomor 4 tahun 2005 tanggal 28 Februari 2005. Organ dan
kepegawaian Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta
Betuah Kabupaten Banyuasin telah disempurnakan dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 7 tahun
2008 tanggal 25 Februari 2008.
PDAM Tirta Betuah Kabupaten Banyuasin merupakan
hasil pemisahan dari PDAM Kabupaten Musi Banyuasin
8
sesuai dengan Surat Bupati Musi Banyuasin Nomor
690.098/PDAM/2003 tanggal 25 Februari 2003 perihal
Pengolahan Unit PDAM di Wilayah Kabupaten Banyuasin,
dimana segala hak dan kewajiban, perlengkapan dan
kekayaan, serta usaha dan personil dari Perusahaan Daerah
Air Minum Kabupaten Musi Banyuasin beralih kepada
Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Banyuasin.
Perusahaan ini berkedudukan dan berkantor pusat di Kota
Pangkalan Balai. Sesuai dengan kebutuhan dan
perkembangan daerah, maka Bupati dapat membentuk
cabang dan unit di kecamatan lainnya di dalam wilayah
Kabupaten Banyuasin.
2. Landasan Hukum
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 Pasal 33 ayat (3).
b. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1962 Tentang
Perusahaan Daerah.
c. Peraturan Pemerintah Nomor 16 tahun 2005 Tentang
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.
d. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 tahun 2007
Tentang Organ dan Kepegawaian Perusahaan Daerah
Air Minum.
e. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 4 Tahun
2005 Tentang Pendirian PDAM Tirta Betuah Kabupaten
Banyuasin dan Perubahan Perda Nomor 7 Tahun 2008.
9
f. Peraturan Bupati Banyuasin Nomor 388 Tahun 2005
Tentang Struktur Organisasi Tata Kerja Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Betuah Kabupaten
Banyuasin.
g. Keputusan Bupati Banyuasin Nomor 111/KPTS/IV/2019
Tentang Pengangkatan Dewan Pengawas Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Betuah Kabupaten
Banyuasin.
h. Keputusan Bupati Banyuasin Nomor
19002606/KPTS/IV/2019 Tentang Pengangkatan Dalam
Jabatan Direktur Perusahaan Daerah Air Minum Tirta
Betuah Kapupaten Banyuasin.
10
b. Meningkatkan kemampuan SDM di bidang air bersih
bagi karyawan PDAM Tirta Betuah Kabupaten
Banyuasin menuju pelayanan prima.
c. Meningkatkan kemampuan di bidang pembangunan air
bersih bagi masyarakat di Kabupaten Banyuasin.
d. Melakukan pengembangan jaringan dalam rangka
memberikan pelayanan air bersih di setiap Instalasi
Pengolahan Air (IPA) yang ada dalam rangka
pemerataan pendistribusian air bersih ke masyarakat.
e. PDAM Tirta Betuah dapat mengelola asset dengan baik
dan menjadi kebanggaan pemerintah daerah Kabupaten
Banyuasin.
11
E. Struktur Organisasi
12
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
13
sedimentasi (pengendapan),
tahap filtrasi (penyaringan)
akhir, hingga ke tahap
persiapan distribusi.
Rabu, 24 Observasi Intake Intake Building adalah tempat
Mei 2023 Building dimana air yang berasal dari
Pengumbuk sumbernya pertama kali
ditampung. Observasi intake
ini dilakukan di Desa
Pengumbuk, Kecamatan
Rantau Bayur, Kabupaten
Banyuasin, sekitar 30 menit
dari Kantor Cabang lokasi
KKL. Sumber air untuk PDAM
Tirta Betuah adalah sungai
musi yang melintasi
Kecamatan Rantau Bayur.
Jumat, 26 Penutupan Penutupan kegoiatan KKL
Mei 2023 kegiatan KKL dilaksanakan di Kantor Cabang
Betung PDAM Tirta Betuah
Unit Pengolahan Lubuk
Lancang. Kegiatan penutupan
meliputi peyampaian kesan dan
pesan dari perwakilan
mahasiswa dan kepala cabang
serta penyerahan plakat bagi
14
perusahaan yang diikuti
dengan dan kegiatan foto
bersama. Hadir pula dalam
kegiatan ini Kaur Administrasi,
Kaur Teknik, serta para
pegawai PDAM Tirta Betuah
Cabang Betung Unit
Pengolahan Lubuk Lancang
15
BAB IV
PEMBAHASAN
16
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
18
DOKUMENTASI
19