Oleh:
IMROTUL AZIZAH
20.2.02.010
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Mengetahui,
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
serta hidayah-Nya sehingga Laporan Praktek Kerja Lapang I ini dapat terselesaikan
dengan baik dan tepat waktu. Dalam penyusunan laporan ini tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Bapak I Gusti Putu Gede Rumayasa Yudana, S. Pi, M.P selaku direktur
Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo
2. Ibu Citra Zaskia Pratiwi, M. T. selaku Dosen Pembimbing yang telah memberi
bimbingan dan arahannya kepada penulis
3. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan Laporan Praktek
Kerja Lapang I ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih kurang
sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran demi
kesempurnaan Laporan ini.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
iv
3.5.4 Analisis Data ..................................................................................... 15
3.6 Jadwal Kegiatan ....................................................................................... 16
IV. KEADAAN UMUM ....................................................................................... 17
4.1 Kondisi Umum Lokasi Praktik Kerja Lapang ............................................. 17
4.1.1 Sejarah Berdirinya IBAP Probolinggo ................................................ 17
4.1.2 Lokasi IBAP Probolinggo ................................................................... 18
4.1.3 Tugas Pokok dan Fungsi ................................................................... 19
4.1.4 Struktur Organisasi ............................................................................ 20
4.1.5 Ketenagakerjaan ............................................................................... 21
4.3 Sarana dan Prasarana .............................................................................. 21
4.3.1 Sarana………………………………………………………………………21
4.3.2 Parasarana ........................................................................................ 25
V. HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................................... 34
5.1 Spesifikasi dan Komponen Pompa Celup Listrik ....................................... 34
5.1.1 Spesifikasi Pompa Celup Listrik ......................................................... 34
5.1.2 Komponen Pompa Celup Listrik ........................................................ 34
5.2 Pengoperasian dan Perawatan Pompa Celup Listrik ................................ 35
5.2.1 Pengoperasian Pompa Celup Listrik .................................................. 35
5.2.2 Perawatan Pompa Celup Listrik......................................................... 37
5.3 Perhitungan Debit Air Pompa Celup Listrik ............................................... 37
5.4 Perhitungan Head Pompa Celup Listrik .................................................... 38
5.5 Perhitungan Biaya Operasional Listrik ...................................................... 39
VI. KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................... 40
6.1 Kesimpulan ............................................................................................... 40
6.2 Saran ........................................................................................................ 41
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 42
LAMPIRAN............................................................................................................. 44
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
vi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
viii
I. PENDAHULUAN
1
lingkungan budidaya, pada budidaya udang, teknologi ini telah
menimbulkan masalah kualitas air yang cukup serius, karena
ketidaksesuaian lahan.
Demikian juga pakan dengan kadar protein tinggi dan sisa pakan yang
tidak dimakan akan menjadi amoniak dan nitrit yang bersifat toksik.
Timbunan bahan organik dari sisa pakan dan ekskresi yang mengendap di
dasar tambak memicu penurunan daya dukung tambak yang
menyebabkan penurunan oksigen dan keracunan pada udang. Hal ini
dapat menimbulkan penyakit pada budidaya karena disebabkan
meningkatnya BOD (Biological Oxygen Demand). Protein dari sisa makan
yang akan meningkatkan kadar amoniak yang membuat kualitas perairan
buruk (Mulyana, 2011)
Pada kolam intensif, biasanya menggunakan pompa untuk
memindahkan air dari satu tempat ke tempat lainnya, salah satunya adalah
pompa celup air. Pompa celup air atau submersible water pump
merupakan komponen yang mengandung brushed motor (motor bersikat),
namun submersible water pump digunakan untuk memindahkan cairan.
Submersible water pump harus tercelup air ketika dihidupkan, karena
apabila dioperasikan tanpa air dapat merusak struktur rotor di dalamnya.
Oleh karena itu, dilaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapang untuk
mengetahui penggunaan pompa celup listrik pada tambak udang
vannamei (Litopenaeus Vannamei) di Instalasi Budidaya Air Payau Kota
Probolinggo Provinsi Jawa Timur.
2
1.2.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapang I adalah sebagai
berikut:
1. Mengetahui spesifikasi dan komponen pompa celup listrik yang
digunakan pada budidaya udang vannamei
2. Mengetahui pengoperasian dan perawatan pompa celup listrik
3. Menghitung debit air dan kerugian head pompa celup listrik
4. Menghitung biaya operasional listrik pompa celup (submersible
pump) selama 1 siklus
3
II. TINJAUAN PUSTAKA
4
2.2 Komponen Mesin Pompa Celup
Berikut komponen – komponen beserta material pada pompa celup Showfu 4 inch:
1. Cable = V.C.T
2. Handle = Stainless Steel
3. Motor Head Cover = Cast Iron
4. Condensor = Diameter 1
5. Upper Bracket = Diamater 1
6. Upper Ball Bearing = Cast Iron
7. Coil
8. Shaft = Stainless Steel
9. Rotor = Steel Plate
10. Stator = Steel Plate
11. Motor Casing = Cast Iron
12. Hose Coupling = Plastic
13. Mechanical Seal = Ceramic - Carbon
14. Oil Seal = Synthetic Rubber
15. Pump Casing = Cast Iron
16. Impeller = Cast Iron
17. Suction Cover = Cast Iron
18. Stainer = Steel
19. Float Switch = Only for SCA
5
Gambar 1. Konstruksi Pompa Celup
1. Mesin Penggerak
Mesin pompa air memiliki sesuatu mesin penggerak berupa motor listrik
(elektromotor). Motor listrik tersebut berupa rangkaian gulungan yang terdiri dari rotor
dan stator yang hendak berputar apabila dihubungkan ke sumber listrik. Putaran
dinamo inilah yang bertugas menggerakan putaran impeller.
2. Kapasitor
Kapasitor pada mesin pompa air memiliki jenis kapasitor starting. Kapasitor
starting ini berfungsi bagaikan pengangkat putaran dini dinamo penggerak kala mesin
pompa air dinyalakan. Apabila dinamo telah berputar, sampai kapasitor starting ini
hendak terputus secara otomatis.
3. Tabung Pompa Air
Tabung pompa air yakni tempat dimana terjadinya siklus pemompaan air.
Tabung pompa air ini berupa ruang kecil yang dilengkapi oleh jalur lubang hisap dan
saluaran keluar air dan di dalam tabung pompa air inilah letak berputarnya impeller.
6
4. Impeller
Impeller yakni komponen mesin pompa air berupa kipas bergerigi. Impeller
inilah yang berfungsi menghasilkan tenaga hisap dan tenaga dorong sehingga siklus
pemompaan air pula hendak terjalin.
5. Mekanikal Seal
Mekanikal seal yakni sesuatu seal yang memiliki pegas untuk tekanan. Pada
mesin pompa air, mekanikal seal ini berfungsi bagaikan penutup jalur poros impeller
dengan tabung pompa air sehingga, kala poros impeller berputar, air tidak dapat
mengalir keluar.
6. Check Valve
Check valve yakni bagian pompa air yang berfungsi buat menutup saluran
hisap. Dengan adanya check valve ini, air tidak hendak keluar (kembali ke sumber air)
kala mesin pompa air tidak menyala.
7. Otomatis Pompa Air
Otomatis mesin pompa air yakni rangkaian saklar yang bekerja secara
otomotis yang digerakan oleh tekanan air. Saklar otomatis ini hendak terputus kala
kran air ditutup dan hendak terhubung kembali kala kran air dibuka.
7
e. Tidak perlu menghawatirkan air masuk dan merusak mesin karena sudah
kedap air
8
Mengecek Aliran Pengecekan besaran
Listrik Ampere yang mengaliri
c. Besar Aliran pompa menggunakan
Listeria tang Ampere dan
Thermal Overload
Rellay
Weekly (Mingguan) Mengecek instalasi Pengecekan instalasi
a. Instalasi Kabel kabel listrik pompa kabel listrik pompa
untuk menghindari
terjadi konsleting
Monthly (Bulanan) Mengecek kondisi Pengecekan kondisi
a. Pengecekan Pipa pipa saluran air pipa saluran air,
Saluran apakah ada
kebocoran, kotor,
b. Pengecekan tersumbat, dll
tahanan Isolasi Mengukur tahanan Pengukuran tahanan
isolasi isolasi, nilai harus lebih
besar dari 1 mega ohm
6 Monthly (6 Bulanan) Mengecek kondisi Pergantian seal
a. Pergantian Seal seal penyambung penyambung pompa
pompa dengan pipa dengan pipa saluran
saluran air air
Mengecek kondisi Melakukan pergantian
b. Baut Pengikat baut pengikat baut pengikat jika baut
Pada Pompa dan sudah berkarat dan
Pipa keropos untuk
mencegah kebocoran
Yearly (Tahunan) Mengecek Oli Melakukan pergantian
a. Pergantian Oli mechanical seal oli mechanical seal
Mengecek kondisi Melakukan overhoul
pompa setiap tahun untuk
b. Overhaul mengurangi
kemungkinan
terjadinya masalah
dimasa mendatang
9
d. Head dapat diatur sesuai dengan kebutuhan.
e. Komponennya sederhana dan tidak memerlukan komponen tambahan
untuk operasional.
f. Dimensi pompa kecil dan ringan.
g. Tidak membutuhkan rumah pompa yang besar.
h. Cara pengoperasian yang mudah tanpa komponen tambahan, tapi agak
rumit dalam penggantian seal pompa.
i. Jika ada kerusakan, penggantian komponen mudah.
j. Harga pompa agak mahal.
k. Kualitas material harus tahan korosi.
𝑉
𝑄 = 𝑡
(1)
10
tinggi/vertikal rise, dan gesekan hilang/friction loss. Perhitungan ini harus
dilakukan secara tepat dan akurat, agar siapapun dapat memilih tipe pompa
submersible yang sesuai.
Rumus:
𝑉𝑑2
𝐻 = ℎ𝑠𝑡𝑎𝑡 + ∆ℎ𝑝 + ℎ1 + 2𝑔
(2)
H = Total Pompa
∆ℎ𝑝 = Perbedaan tekanan pada permukaan air pada pipa isap dengan pipa
keluar ditetapkan hp = 1 atm = 101.3 kPa
hstat = Head Statis Total, perbedaan tinggi muka air antara pipa isap dengan
tinggi muka air pipa keluar (muka air bak penampung)
h1 = Kerugian head di pipa, belokan, sambungan, dll
𝑉𝑑2
= Head kecepatan keluar (m), dengan g = 9,8 m/dt 2
2𝑔
11
𝑄
𝑣= 1 × 𝜋 × 𝐷2 (3)
4
Kerugian hv pada katup isap dan saringan (pada pipa isap menuju pompa)
Diamater pipa = 4 inchi = 0.1 m
𝑣2
ℎ𝑣 = 𝑓𝑣 × (6)
2𝑔
Dengan :
fv = Koefisien kerugian katup (katup isap dan saringan) = 1.91
g = Gravitasi = 9.8 m/dt2
v = Kecepatan rata – rata di penampang masuk pipa
12
III. METODOLOGI
Metode yang digunakan dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapang adalah metode
survey dan magang. Tujuan metode survey adalah untuk mengetahui lokasi PKL,
sarana dan prasarana, dan alur proses produksi. Adapun tujuan magang adalah
mengetahui spesifikasi dan komponen pompa celup listrik yang digunakan pada
budidaya udang vannamei, mengetahui pengoperasian dan perawatan pompa celup
listrik, menghitung debit air dan head untuk pompa celup listrik, dan menghitung daya
listrik pompa celup (submersible pump) selama 1 siklus.
Dalam Praktek Kerja Lapang ini, sumber data yang digunakan adalah data primer dan
sekunder.
13
Payau Probolinggo, definisi submersible pump, komponen pada submersible pump,
keunggulan submersible pump, pengoperasian submersible pump, karakteristik
submersible pump, perhitungan debit air pompa celup, perhitungan head submersible
pump.
14
3.5 Teknik Pengolahan dan Analisis Data
3.5.3 Teknik Pengolahan Data
15
3.6 Jadwal Kegiatan
Kegiatan selama Praktek Kerja Lapang I ini membahas mengenai penggunaan
pompa celup pada tambak udang vannamei di IBAP Probolinggo Provinsi Jawa Timur
dapat dilihat pada jadwal rencana kegiatan praktek Kerja Lapang I yang tertera pada
Lampiran 1.
16
IV. KEADAAN UMUM
17
Keputusan No. UP/824/I/XI/1974 tanggal 30 November 1974. Penentuan status
kelembagaan tersebut dimaksudkan untuk kelengkapan susunan organisasi Dinas
Perikanan Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur dengan Keputusan No.
PEM/73816/HK tanggal 11 Desember 1972.
18
dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Probolinggo dan Desa Pilang, sebelah
timur berbatasan dengan Desa Mangunharjo dan Pelabuhan Tanjung Tembaga.
Secara topografi IBAP Probolinggo ini terletak dipinggir pantai yang landai
dengan ketinggian 0,5 sampai 1meter dari permukaan laut dan tekstur tanahnya
lumpur berpasir. Pada saat air surut terendah jarah antara tempat pengambilan air
laut dengan tepi daratan 1.300meter dan pada saat pasang tertinggi kedalaman air
sekitar 60-96 cm.
Jarak antara jalan utama Kota Probolinggo dengan Instalasi Budidaya Air
Payau (IBAP) Probolinggo ±3 km. Sedangkan jarak dengan ibukota Jawa Timur yaitu
surabaya adalah 100 km. Jumlah luas areal lahan keseluruhan yang ada di IBAP
Probolinggo adalah ±6 Ha. Luas areal yang digunakan untuk lahan pertambakan ±4
Ha. Luas gedung yang ada di Instalasi Budidaya Air Payau (IBAP) Probolinggo seperti
kantor, laboratorium, bangsal kerja, musholla ±0,5 Ha. Luas rumah dinas atau rumah
operator (mesh) ±0,5 Ha. Luas Hatchery yang ada di Instalasi Budidaya Air Payau
(IBAP) Probolinggo ±1 Ha.
Terdapat tiga macam angin di Kota Probolinggo yang tertiup selama kurun
waktu satu tahun, yaitu angin gendhing yang tertiup pada bulan April-September,
angin barat yang tertiup pada bulan Oktober- Desember dan angin timur yang bertiup
pada bulan Januari-Maret.
19
Perikanan Provinsi Jawa Timur tugas tersebut ditingkatkan melalui optimalisasi
penerapan teknik pembenihan perikanan dengan mengembangkan komoditas
multispesies yang berorientasi pada permintaan pasar.
20
4.1.5 Ketenagakerjaan
Susunan organisasi dan tata kerja Unit Pelaksana Teknis Pengembangan
Budidaya Air Payau (UPT PBAP) Bangil ditetapkan berdasarkan Peraturan Gubernur
Jawa Timur Nomor 31 Tahun 2014. Jumlah tenaga kerja di Instalasi Budidaya Air
Payau (IBAP) Probolinggo secara keseluruhan adalah 20 orang yang terdiri dari
kepala Instalasi Budidaya Air Payau (IBAP) Probolinggo, 1 orang administrasi
keuangan, 1 orang administrasi umum, 3 orang petugas teknik budidaya perikanan, 2
orang pengawas budidaya perikanan, 1 orang pengelola barang inventaris, 1 orang
pengawas benih ikan, 2 orang teknisi budidaya, 1 orang out sourcing administrasi, 2
orang out sourcing keamanan, 1 orang out sourcing kebersihan dan 3 orang sukwan
kebersihan. Sebagai wujud pengembangan SDA, balai ini telah mengusahakan tugas
belajar dan ijin belajar maupun diklat bagi para pegawai. Tugas belajar maupun diklat
tersebut dilaksanakan atau ditempuh di dalam maupun di luar negeri.
Tenaga listrik merupakan sarana yang sangat vital dalam menunjang kegiatan
pembenihan dan budidaya. Tenaga listrik ini harus tersedia selama 24 jam, untuk itu
diperlukan daya listrik yang mencukupi. Pembagkit tenaga listrik yang digunakan
berasal dari jaringan PLN dengan daya yang terpasang sebesar 147 KVA dan 197
KVA dengan panjang jaringan 5000 m, 4 buah genset masing- masing dengan daya
150 KVA (2 buah), 100 KVA (1 buah), dan 125 KVA (1 buah) yang digunakan untuk
menanggulangi bila sewaktu-waktu listrik padam. Genset yang dimiliki juga dilengkapi
dengan alarm yang akan berbunyi otomatis apabila aliran listrik padam. Sistem
penyedia listrik dapat dilihat pada Gambar 4.
21
(a) Pembangkit tenaga listrik (b) Genset
B. Konstruksi Tambak
22
Gambar 6. Konstruksi tambak budidaya udang vaname
a. Air Tawar
Sumber air tawar di Instalasi Budidaya Air Payau (IBAP) Probolinggo
untuk kegiatan budidaya udang vannamei (Litopenaeus vannamei) bersumber
dari sumur bor. Proses penyediaan air tawar dengan menggunakan spiral
kemudain dialirkan ke dalam petakan.
23
b. Air Laut
Sumber air laut di Instalasi Budidaya Air Payau (IBAP) Probolinggo
untuk kegiatan budidaya udang vannamei (Litopenaeus vannamei) bersumber
dari laut. Air laut diambil ketika terjadi pasang dengan menggunakan pompa
dan dialirkan menuju tandon dengan menggunakan spiral yang diberi filter. Air
di dalam tandon di treatmen dengan ditambahkan kaporit dan dibiarkan
selama 3 hari hingga kotoran mengendap. Setelah kotoran mengendap air
dialirkan ke dalam petakan.
c. Sistem Aerasi
Kebutuhan oksigen merupakan hal yang sangat penting untuk
pemenuhi kebutuhan hidup. Kandungan oksigen terlarut dalam lingkungan
budidaya di petakan secara terkontrol berperan penting dan harus disuplai
secara teratur. Suplai oksigen terlarut pada tambak udang vannamei
(Litopenaeus vannamei) berasal dari berbagai sumber. diantaranya adalah
difusi oksigen dari udara, oksigen hasil fotosintesis oleh fitoplankton dan
adanya gerakan perairan oleh angin dan kincir air.
Alat yang digunakan untuk menyuplai oksigen tambahan dalam tambak udang
vannamei (Litopenaeus vannamei) adalah dengan menggunakan kincir air.
Kincir air berfungsi sebagai penyuplai oksigen di dalam tambak dan sebagai
pengaduk air di dalam tambak. Pemasangan kincir air harus tepat yaitu
24
dipasang di sudut kolam secara diagonal agar kincir lebih efisien. Sistem
aerasi adalah dengan menghubungkan kincir air pada aliran listrik sehingga
kincir berputar dan menyuplai oksigen.
4.3.2 Parasarana
A. Bangsal Budidaya
a. Bangsal A
25
dijaddikan satu ke dalam bak supaya terjadi perkawinan. Pakan yang diberikan
berupa pakan pellet.
b. Bangsal B
26
c. Bangsal C
d. Bangsal D
27
Gambar 13. Bangsal D
e. Bangsal E
f. Bangsal F
28
m. Bangsal F digunakan untuk pemeliharaan larva udang galah. Setiap bak
dilengkapi dengan sistem aerasi yang memadai serta setiap bak juga ditutup
dengan terpal untuk menjaga suhu agar tetap stabil. Perbedaan bangsal F
dengan bangsal lain adalah ukuran bak yang lebih kecil tetapi sitem aerasi
lebih banyak dan memadai.
g. Bangsal G
29
h. Bangsal H
i. Bangsal I
30
Gambar 18. Bangsal I
Akses jalan menuju lokasi IBAP Probolinggo memiliki kondisi yang cukup lebar
sehingga memudahkan untuk pendistribusian produksi pembenihan ketempat lain.
Alat transportasi yang dimiliki oleh IBAP Probolinggo yaitu 1unit mobil Strada, 1unit
sepeda motor win dan 1unit tossa. Alat transportasi tersebut biasa digunakan sebagai
sarana pemenuhan kebutuhan kegiatan budidaya dan pembenihan seperti untuk
pembelian pakan, alat-alat pembenihan dan budidaya, bahan bakar dan keperluan
lainnya seperti pengiriman benih.
31
Gambar 19. Tossa
C. Laboratorium
D. Fasilitas Pendukung
32
komunikasi. Asrama berfungsi sebagai tempat menginap baik untuk para pelajar atau
mahasiswa yang sedang melakukan kegiatan magang ataupun penelitian.
Rumah dinas berfungsi sebagai tempat tinggal pegawai yang bekerja di Instalasi
Budidaya Air Payau (IBAP) Probolinggo. Rumah singgah sebagai tempat menginap
pegawai yang sedang melakukan pelatihan. Musholla sebagai tempat ibadah umat
muslim. Ruang rapat digunakan sebagai tempat pelatihan dan evaluasi kerja pegawai.
Ruang tamu berfungsi sebagai tempat menerima tamu dan ruang makan berfungsi
sebagai tempat menjamu tamu yang berkunjung ke Instalasi Budidaya Air Payau
(IBAP) Probolinggo.
Alat komunikasi yang dimiliki oleh IBAP Probolinggo adalah telepon, hp dan
fax. Kondisi alat-alat tersebut dalam keadaan baik. Telepon, hp dan fax sangat
diperlukan untuk memudahkan guna mendapatkan informasi serta berguna dalam
pengiriman dan penerimaan surat dari instansi lain.
33
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pompa celup listrik adalah salah satu alat bantu budidaya udang
vaname di Instalasi Budidaya Air Payau Kota Probolinggo. Pompa celup listrik
berfungsi untuk menyedot dan mengisi air dari laut ke tandon, lalu
mengalirkan dari tandon ke tiap petak tambak dengan waktu yang berbeda
sesuai dengan luas petak pada tambak.
a. Motor Listrik
Berfungsi sebagai mesin penggerak yang terdiri dari rotor dan stator
34
b. Kapasitor
Berfungsi sebagai pengangkat putaran dynamo penggerak kala mesin
pompa air dinyalakan
c. Casing Pompa
Berfungsi menutupi komponen dalam pompa
d. Impeller
Berfungsi sebagai penghasil tenaga hisap dan tenaga dorong sehingga
siklus pemompaan air pula hendak terjalin
e. Mechanical Seal
Berfungsi sebagai penutup jalur poros impeller dengan tabung pompan
air
f. Check Valve
Berfungsi sebagai penutup saluran hisap
35
Cara kerja pompa celup listrik bisa efisien karena pompa ini tidak akan
memboroskan energi untuk menarik cairan ke dalam pompa, seperti pada
pompa jenis lainnya dan juga motor mesinnya dapat didinginkan oleh cairan
yang ada di sekitarnya, sehingga bisa mencegah terjadinya overheating pada
pompa celup listrik tersebut. Sumber energi yang digunakan untuk
menyalakan pompa air jenis pompa celup listrik ini bisa berasal dari sumber
tegangan tinggi, yakni dengan besaran tinggi tegangan sekitar antara 3 kV
hingga 5 kV. Cara pengoperasian pompa celup listrik sebagai berikut:
• Pastikan kabel daya pompa celup listrik tidak terlipat/tertekuk selama
instalasi. Bawa pompa ke tempat perakitan dengan pegangan pompa.
• Pastikan ukuran dan spesifikasi pompa sesuai dengan pipa pembuangan
air ketika disambungkan.
• Pompa celup menggunakan selang spiral untuk mengalirkan air dari
tandon ke bak atau tempat penampungan
• Setelah itu turunkan pompa celup kedalam tandon yang sudah berisikan
air
• Pastikan letak pompa celup berdiri atau vertikal di dalam air agar
mempermudah proses mengalirnya air
• Lalu, sambungkan kabel pompa celup ke sumber listrik
• Setelah pompa celup menyala, air akan mengalir ke tempat pemfilteran
agar air tetap jernih jika sudah masuk pada bak atau petak
• Pompa celup bekerja selama 5,5 jam
• Setelah pompa celup selesai digunakan, pastikan kabel telah terputus dari
sumber listrik karena jika tetap tersambung akan menimbulkan overheat
• Letakkan pompa air celup dan pastikan di dalam air yang punya struktur
tanah datar dan sedikit guncangan
36
5.2.2 Perawatan Pompa Celup Listrik
Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya kerusakan pada
pompa celup, sebagai berikut:
1. Terlalu lama pompa celup terendam air
2. Selang tidak diletakkan dengan baik dan benar (tertekuk)
3. Tidak ada pengecekan pada kabel yang dapat menimbulkan konslet
=1m
= 19.800 s
V =p×l×t
V = 1000 × 𝑡
V = 1000 × 1
= 1000 𝑚 3
37
Debit Air (Q) :
𝑉
𝑄=
𝑡
1.000
=
19.800
= 0,05 𝑚 3 /𝑠
Jadi debit air pada tambak berukuran 1000 m 2 adalah sebesar 0,05 m3/s
Diketahui :
𝑄
𝑣= × 𝜋 × 𝐷2
1
4
= 𝑄 × 4 × 𝜋 × 𝐷2
= 1570 × 10−6
= 0,00157 𝑚/𝑠
Jadi kecepatan aliran pada luas 1000 m2 adalah sebesar 0,00157 m/s
Diketahui :
38
Gaya gravitasi (g) = 9,8 m/s
𝐿 𝑣2
ℎ𝑓 = 𝑓 × ×
𝐷 2𝑔
10 0,001572
= 0,02 × ×
0,05 2 × 9,8
0,00000246
= 0,02 × 200 ×
19,6
= 5 × 10−7 m
= 0,255 kW
1 siklus = 3 bulan
39
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil PKL I adalah sebagai berikut:
40
6.2 Saran
Adapun saran dari penulis untuk Instalasi Budidaya Air Payau Kota
Probolinggo mengenai pompa celup adalah sebagai berikut.
41
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. Metode Penelitian. Disertasi. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif
Anonim. 2021. Bagian-Bagian Pompa Air Dan Fungsinya. Diambil tanggal 12 Mei
Anonim. 2021. Perhitungan Head dan Spesifikasi Pompa Untuk Unit Produksi
A’la. H. 2019. Bab III Metode Penelitian. Skripsi. Institute Agama Islam Negeri.
Kudus.
Bahrul, B. 2021. Jenis Pompa Air Berikut cara kerja dan Fungsinya. Diambil tanggal
satelit-submersible-pump/
42
Palestin, M. R. 2017. Prototipe Sistem Monitoring Dan Kontrol Suhu Air Pada Kolam.
Mangawing, F. 2012. Perhitungan Head dan Spesifikasi Pompa Untuk Unit Produksi
Septiana, I. 2018. Cara Menghitung Daya Listrik Pada Perangkat. Diambil tanggal 13
Y, Mo. 2017. Cara Penggunaan Pompa Air Celup (Submersible Pump). Diambil
43
LAMPIRAN
No Jadwal Kegiatan
Jenis Kegiatan April Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Studi Pustaka
2. Penulisan proposal
3. Observasi
4. Wawancara
5. Pengolahan Data
6. Penulisan Laporan
44