Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA CV.ATHAYA


MINERAL LANGSA
Dosen Pengampu: Dewiyana ST.MT

Di Susun Oleh:

Kelompok 4 (Empat)

1. Laisa Tanjila Yasta (220503008)]


2. Reza Willafa Fiola (220503026)
3. Lia Ismawati Laia (220503013)
4. Indah Agnesia Sialagan (220503051)
5. Fikri Alamsyah (220503041)

PRODI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SAMUDRA
2023
DAFTAR ISI

LAPORAN ( COVER)...............................................................................................................1
DAFTAR ISI..............................................................................................................................2
KATA PENGANTAR.................................................................................................................4
BAB I.........................................................................................................................................5
PENDAHULUAN.....................................................................................................................5
1.1 Latar Belakang................................................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................6
1.3 Tujuan.............................................................................................................................6
BAB II........................................................................................................................................7
LANDASAN TEORI.................................................................................................................7
2.1 Pengertian Air Minum....................................................................................................7
BAB III......................................................................................................................................9
PENGUMPULAN DATA..........................................................................................................9
3.1 Metode Pengumpulan Data...........................................................................................9
3.2 Cara-cara Pengolahan dan Pemurnian Air Minum..........................................................9
3.2.1 Proses pengendapan...............................................................................................9
3.2.2 Penyaringan Multimedia.......................................................................................10
3.2.3 Softener.................................................................................................................11
3.2.4 Penyaringan Mikro................................................................................................11
3.2.5 Penyaringan Ultra..................................................................................................11
3.2.6 Reverse-Osmosis (RO)...........................................................................................12
3.2.7 Elekrik De-ionisasi.................................................................................................13
3.2.8 Distilasi Air Murni..................................................................................................13
BAB IV....................................................................................................................................14
DOKUMENTASI.....................................................................................................................14
Gambar 4.1 wawancara......................................................................................................14
Gambar 4.2 Pengangkutan produk.....................................................................................14
Gambar 4.3 stok produk.....................................................................................................14
Gambar 4.4 Foto Bersama..................................................................................................14
BAB V......................................................................................................................................15
PENUTUP................................................................................................................................15
5.1 Kesimpulan...................................................................................................................15
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
penulisan laporan ini dengan sebaik-baiknya. Penulisan laporan ini
dilaksanakan dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Sistem Rantai Pasok. Selain itu, penulisan laporan ini pun dimaksudkan
untuk mencapai kompetensi dasar perkuliahan Studi Kasus dan turun ke
lapangan langsung pada mata kuliah sistem rantai pasok. Dalam penulisan
laporan ini kami mengalami berbagai kesulitan. Kesulitan tersebut
menjadi rintangan yang menghalangi kami untuk menyelesaikan laporan
ini. Namun berkat bantuan, arahan, dorongan, serta bimbingan dari
berbagai pihak akhirnya kesulitan tersebut dapat teratasi. Sebagai
penutup, kami kembali mengucapkan terima kasih dan semoga laporan ini
dapat bermanfaat bagi pembacanya. Selain itu, kami juga mengharapkan
apresiasi dari pembaca baik berupa saran maupun kritik.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Air Minum Dalam Kemasan saat ini merupakan salah satu produk
instan yang beredar dipasaran dengan menawarkan berbagai macam
keunggulan dan manfaatnya. Dengan adanya persaingan antar perusahaan
air minum dalam kemasan akan membuat konsumen benar-benar selektif
dalam mengambil keputusan pembelian. Banyak orang memutuskan
untuk membeli suatu produk karena dihadapkan dengan kebutuhan.
Sehingga saat ini banyak masyarakat yang lebih menyukai produk
minuman atau makanan yang lebih alami karena tuntutan kebutuhan. Dan
di samping itu karena kesibukan masyarakat sehingga mereka lebih
memilih produk instan.

Secara jelas masyarakat cenderung bersikap rasional dan selektif


terhadap pembelian barang yang diinginkannya baik dari kualitas produk
maupun harganya. Walaupun produk yang dipilih oleh seorang konsumen
dengan harga yang tinggi namun karena kulitasnya konsumen tetap
mnmutuskan untuk mmembeli dan mengkonsumsi produk tersebut.
Konsumen dalam melakukan rencana pembelian dihadapkan pada
berbagai alternatif pilihan seperti produk. Salah satu unsur produk yang
sering diperhatikan konsumen adalah mereka.

Oleh karena itu konsumen sering menghadapi kebingungan dalam


memilih produk berdasarkan merek yang 1 akan dibeli. Keputusan
konsumen dalam membeli dan menggunakan produk bukan sekedar
karena nilai fungsi awalnya atau untuk mencukupi kebutuhan namun
juga karena nilai sosial dan emosionalnya. Untuk itu merek menjadi
semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya dengan
tercukupi kebutuhannya, namun konsumen mengaitkan atribut dengan
manfaatnya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka
permasalahan yang terjadi di CV. ATHAYA MINERAL LANGSA adalah
bagaimana membangun sistem informasi rantai pasok menggunakan
pendekatan Supply Chain Management.

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari studi kasus yang kami lakukan di CV. ATHAYA
MINERAL LANGSA:

 Untuk mengetahui kualitas produk dan harga berpengaruh terhadap


keputusan pembelian ulang produk air mineral TARI.
 Untuk mengetahui kualitas produk dan harga berpengaruh terhadap
kepercayaan merek produk air mineral TARI.
 Untuk mengetahui transportasi yang digunakan untuk menghantar kan
produk ke costumer.
 Untuk mengetahui kendala apa saja yang terjadi pada proses pembuatan
air mineral.
 Untuk mengetahui tahapan-tahapan apa saja pada pembuatan produk dari
barang mentah hingga sampai barang jadi.
 Untuk mengetahui dimana saja cabang air mineral tari di Indonesia.

1.3 Manfaat Studi Kasus


Manfaat dari studi kasus yang telah kami lakukan ialah untuk
mengetahui tahapan-tahapan apa saja produk air mineral TARI, dan untuk
mengetahui kendala apa saja yang terjadi pada proses air mineral.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Air Minum


Air adalah sebuah zat yang ada di alam yang dalam kondisi normal di
atas permukaan bumi berbentuk cair, akan membeku pada suhu di bawah
nol derajat celcius dan mendidih pada suhu seratus derajat celcius. Ahli
kimia mendefinisikannya terdiri dari dua unsur yaitu oksigen dengan dua
‘lengan’ menggandeng hidrogen membentuk satu kesatuan disebut
molekul (Pitoyo Amrih, 2007). Air yang ada di alam ini pada hakekatnya
semua adalah timbunan molekulmolekul yakni pasangan oksigen dan dua
hidrogen.

Air merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia dan


keberadaannya dikuasi oleh negara. Hal itu dijelaskan dalam Pasal 33
ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945, bahwa “Bumi dan air dan kekayaan
alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat (UUD 1945).
Air sebagai salah satu kekayaan alam yang dilindungi negara memiliki
banyak manfaat salah satunya sebagai air minum.
Secara umum bagi tubuh manusia air bermanfaat sebagai zat yang
membersihkan tubuh pada saat mandi. Sedang secara khusus di dalam
tubuh manusia adalah antara lain sebagai media pembawa dengan cara
melarutnya nutrisi-nutrisi yang bersama darah akan diedarkan ke seluruh
organ tubuh yang membutuhkan, termasuk juga melarutnya sampah dan
racun dari sel-sel tubuh untuk dibawa keluar tubuh antara lain melalui
keringat, urine, ingus, dan lain-lain.
Air juga berfungsi sebagai penjaga suhu tubuh. Air berfungsi
sebagai regulator atau pengatur panas tubuh. Suhu udara lebih tinggi dari
suhu tubuh, maka sebagian air dalam tubuh akan berkorban menelusup
keluar melalui pori-pori tubuh. Suhu udara lebih rendah dari tubuh, maka
air dalam tubuh berinisiatif sebagai katalisator untuk mengolah beberapa
macam zat makanan sehingga terurai menjadi energi panas untuk menjaga
panas tubuh. Air yang terkandung di dalam otot juga berfungsi sebagai
pelumas bagi gerakan-gerakan tubuh, sehingga ketika seseorang lari-lari
pun tidak akan pernah terdengar suara berisik dari tubuh.
BAB III
PENGUMPULAN DATA
3.1 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang
diungkapkan dalambentuk hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadap pertanyaan penelitian. Jawaban itu masih perlu diuji secara
empiris dan untuk maksud inilah dibutuhkan pengumpulan data. Data
yang dikumpulkan oleh sampel yang telah ditentukan sebelumnya.
Sampel tersebut terdiri atas sekumpulan unit analisis sebagai sasaran
penelitian.
Variabel-variabel yang diteliti terdapat pada unit analisi yang variabel
ditentukan oleh definisi operasional variabel yang bersangkutan. Definisi
operasional itu menunjuk pada dua hal yang penting dalam hubungannya
dengan pengumpulan data yaitu indikator empiris dan pengukuran.

3.2 Cara-cara Pengolahan dan Pemurnian Air Minum


Tidak semua air layak untuk dikonsumsi manusia secara langsung.
Mata air yang muncul disumur bor pada kondisinya yang masiih alami,
umumnya adalah sebuah bentuk air yang bisa dikatakan mendekati sifat
air murni. Air yang muncul sebagai mata air di sumur bor adalah air dari
air tanah resapan yang ada jauh di dalam tanah. untuk mendapatkan air
minum yang layak dapat dilakukan dengan berbagai cara yakni:

3.2.1 Proses pengendapan


Proses pemisahan bahan cemaran yang paling sederhana adalah dengan
cara proses pengendapan. Air yang akan diproses terlebih dahulu
ditampung di wadah antara yang bisa berupa tangki atau bak, kemudian
untuk beberapa waktu tertentu didiamkan sehingga terbentuklah endapan.
Selanjutnya, diambil air kira-kira beberapa centimeter di atas endapan,
sehingga endapan tidak ikut diambil. Bahan cemaran yang bisa
dipisahkan dengan proses ini tentunya

adalah bahan cemaran berupa partikel padat yang biasanya dengan mudah
dilihat oleh mata, bersifat mudah mengendap di air.

3.2.2 Penyaringan Multimedia


Istilah nama Multimedia dalam hal ini tidak dimaksudkan seperti
multimedia pada istilah dunia informasi. Disebut multimedia karena
penyaringan ini memanfaatkan berbagai media dalam proses
penyaringannya. Proses penyaringan ini sebenarnya tidak lebih adalah
tiruan dari proses penyaringan di alam. Media yang dipakai dalam proses
penyaringan ini adalah dari Batu Koral, Kerikil besar dan kecil, Pasir dari
yang kasar sampai halus dan Karbon aktif-Karbon aktif sebenarnya tidak
lebih adalah arang, hanya saja predikat aktif didapat karena proses
pembakaran arang tadi yang mencapai lebih dari duaribu derajat celsius.
Sifat Karbon aktif ini sangat disuka sebagai habitat oleh beberapa jenis
bakteri sehinga bakteri lebih memilih tinggal di situ dari pada ikut
bersama air. Bakteri yang terdapat di dalam air menimbulkan bau pada
air, sehingga karbon aktif juga dikenal sifatnya untuk menghilangkan bau.
Air untuk keperluan mandi dan cuci, setelah lewat dari media
penyaring ini sudah cukup, sedang untuk diminum perlu dilakukan proses
memasak air tersebut hingga mendidih untuk memastikan matinya semua
kontaminasi mikrobiologi pada air tersebut.
Penyaring Multimedia ini, biasa juga disebut sebagai Filtrasi Partikel.
Disebut demikian karena hanya mampu menyaring sampai ke tingkat
partikel (semua benda yang besar minimumnya mencapai sekitar seratus
mikron atau sepersepuluh militer).
3.2.3 Softener
Penyaring Multimedia ini, biasa juga disebut sebagai Filtrasi Partikel.
Disebut demikian karena hanya mampu menyaring sampai ke tingkat

partikel (semua benda yang besar minimumnya mencapai sekitar seratus


mikron atau Air memiliki sifat kekerasan, dengan terkandungnya ion-ion
mineral bebas di dalam air. Softener atau pelunak bertugas mengurangi
kadar ‘kekerasan’ dalam air atau mengurangi kadar ion mineral bebas
dalam air. Softener ini biasa disebut Anion exchange atau Resin softener.
Hampir semua toko kimia menjual resin ini yakni berwujud butiran-
butiran kecil dengan diameter sekitar satu milimeter, berwarna kuning
keemasan. Biasa dijual dalam bentuk kiloan kering.
Seperti juga penyaring multimedia, softener ini juga akan mengalami
kondisi jenuh, seolah-olah jumlah ion mineral bebas yang ‘ditangkap’
resin sampai pada kandungan dimana resin tidak dapat menangkap ion
mineral bebas lebih lanjut.

3.2.4 Penyaringan Mikro


Fungsinya hampir sama dengan Penyaring Multimedia, hanya saja
penyaring mikro ini mampu menyaring partikel seperseribu kali lebih
kecil dari yang mampu disaring oleh penyaring multimedia. Penyaring
Multimedia, kebanyakan dibuat dari bahan alam kemudian diberi
wadah,dan air yang akan disaring dilewatkan ke dalam wadah tadi. Pada
Penyaringan Mikro ini, media penyaring dibuat secara sintetis. Ada yang
berbahan dasar kertas, kain, ataupun benang plastik yang dianyam..

3.2.5 Penyaringan Ultra


Secara prinsip penyaringan ultra ini hampir sama dengan penyaringan
mikro. Kemampuan penyaringan ultra ini bisa mencapai seper-seratus
dari kemampuan penyaringan mikro atau bisa dikatakan sebagai mampu
memisahkan cemaran dalam air sampai sekecil seperseribu mikrometer.
Besar cemaran yang akan dipisahkan oleh penyaring ultra ini adalah
sampai besar satuan terkecil penggaris tersebut dibagi satu juta.
Wujud penyaring pun secara fisik hampir sama dengan penyaring
mikro. Hanya saja jumlah lapisan-lapisan penyaring yang bisa jadi sampai
lebih dari 22 dua kali lipat jumlahnya. Indikasi terhadap saat penggantian
media penyaring ini pun juga kurang lebih sama dengan media penyaring
mikro.

Satu hal unik media penyaring ultra ini dipisahkan pengertiannya dari
penyaring mikro adalah bahwa penyaring ultra ini mampu memisahkan
bentuk cemaran tidak hanya yang disebut partikel (seperti pada penyaring
mikro), tapi sampai kepada bentuk cemaran untuk benda mati sampai
pada besaran yang disebut molekul, dan untuk makluk hidup sampai
kepada beberapa jenis virus sebagai jenis makluk hidup terkecil.

3.2.6 Reverse-Osmosis (RO)


Istilah RO merupakan singkatan dari Reverse Osmosis sebenarnya
kurang lebih adalah juga proses penyaringan. Hanya media penyaring di
sini menggunakan penyaring yang disebut sebagai Membran
Semipermeable. Membran semipermeable adalah kurang lebih pengertian
sederhananya semacam penyaring satu arah. Misalnya, membran ini
diletakkan pada wadah yang memisahkan sisi kiri dan sisi kanan.
Membran tersebut bersifat satu arah, misalnya diletakkan membran
tersebut sedemikian rupa sehingga secara alami membran akan
meneruskan cairan dari sisi kiri ke sisi kanan.

Pemurnian air dengan Reverse Osmosis, sekarang mulai banyak


menjamur di daerah perkotaan terutama pada depot-depot air minum isi
ulang. Ada depot air minum isi ulang yang menawarkan harga yang
cukup murah sekitar tigaribuan rupiah setiap galonnya, sementara ada
depot lainnya dengan harga yang paling tidak dua kalinya karena
prosesnya lebih istimewa yaitu dengan proses yang disebut Reverse
Osmosis.
3.2.7 Elekrik De-ionisasi
Secara pengertian layak dikonsumsi, proses Reverse Osmosis adalah
proses terakhir untuk pemurniannya, walaupun sementara ahli juga
berpendapat bila minum air hasil proses Reverse Osmosis adalah sesuatu
yang terlalu berlebihan. Keperluan air murni didalam industri terutama
untuk industri kimia, farmasi, elektronik, diperluan air murni yang benar-
benar murni sehingga memiliki sifat konduktifitas sangat rendah atau
tidak menghantarkan listrik. Untuk itu diperlukan air yang bebas dari ion
bebas hidrogen dan hidroksil.
Proses pemurnian untuk hal ini adalah disebut Elektrik De-ionisasi
yaitu air setelah proses Reverse Osmosis dilewatkan pada sebuah media
yang dialiri listrik dengan arus yang sangat tinggi sampai ribuan volt.
Pada aliran tersebut, air murni tetap mengalir sementara ion bebas yang
suka menempel pada kutub kutub muatan lawan jenisnya akan tertinggal
pada kutub sumber muatan tinggi tadi.

3.2.8 Distilasi Air Murni

Distilasi Air Murni adalah proses yang sangat canggih untuk


mendapatkan air yang memang benar-benar air murni. Pada proses
Reverse Osmosis, masih terdapat ion-ion bebas yang mungkin masih
menembus membran semipermeable. Walaupun secara definisi air
tersebut sudah tidak mengandung bahan cemaran didalamnya, untuk
industri-industri tertentu terutama untuk industri vaksin dan industri
elektronik, kandungan cemaran ion sampai tingkat minimal pun tidak
diijinkan. Untuk itu diperlukan proses terakhir pemurniannya yang
disebut sebagai Distilasi Air Murni. Air Reverse Osmosis diuapkan,
kemudian uapnya dengan tekanan tinggi dibuat gerakan melingkar
sehingga ion-ion yang masih terkandung terlempar keluar. Setelah itu uap
tadi ditampung untuk diembunkan kembali menjadi berwujud cair. Air ini
dikatakan sebagi Air Murni yang benar-benar murni
BAB IV
DOKUMENTASI

Gambar 4.1 wawancara

Gambar 4.2 Pengangkutan produk


Gambar 4.3 stok produk
Gambar 4.4 Foto Bersama

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari laporan ini yaitu dapat mengetahui apa saja
rantai pasok yang dibutuhkan oleh perusahaan air mineral ini. Dimana
pemasok bahan baku dalam pembuatan air mineral TARI ini yaitu dari
sumber mata air, yang di bor. Dan juga dapat mengetahui proses apa saja
yang diperlukan dalam pembuatan air mineral TARI.

Anda mungkin juga menyukai