OLEH:
DOSEN PENGAMPU I
Prof. Dr. QOMARIYATUS SHOLIHAH, Dipl. Hyp. S. T., M. T
DOSEN PENGAMPU II
MUHAMMAD FIRMANSYAH, S. T., M. T
OLEH:
KELOMPOK 6
DOSEN PENGAMPU:
1. Prof. Dr. QOMARIYATUS SHOLIHAH, Dipl. Hyp. S. T., M. T
2. MUHAMMAD FIRMANSYAH, S. T., M. T
OLEH:
ELNA RASANI NIM. 1610815220007
MUHAMMAD REFQI CHANDRA HAKIM NIM. 1610815210016
TSANIYA NURINA RAMADHANTY NIM. 1610815220024
Dosen Pengampu I
Dosen Pengampu II
Dr. Rony Riduan, S.T., M.T Dr. Ing Yulian Firmana Arifin, S.T., M.T
NIP. 19761017 199903 1 003 NIP. 19750719 200003 1 00
i
PERNYATAAN
ii
KATA PENGANTAR
Penulis
iii
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................... 2
1.3. Tujuan dan Manfaat ............................................................................ 2
1.4. Metode Penulisan ................................................................................ 3
III. PEMBAHASAN
3.1. Pemukiman Kumuh ............................................................................. 11
3.1.1. Faktor Munculnya Pemukiman Kumuh ................................... 11
3.1.2. Karakteristik Pemukiman Kumuh ............................................ 13
3.1.3. Masalah yang Timbul dari Pemukiman Kumuh ....................... 15
3.1.4. Penanggulangan Pemukiman Kumuh ...................................... 19
3.2. Persyaratan kesehatan perumahan dan lingkungan pemukiman ....... 20
3.2.1. Penilaian Rumah Sehat ............................................................ 25
iv
DAFTAR PUSTAKA
SOAL-SOAL LATIHAN
RIWAYAT PENULIS
v
1
I. PENDAHULUAN
kepada penghuni serta apa yang dilakukan penghuni terhadap rumah (John
F.C. Turner, 1972).
Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau
hunian dan sarana pembinaan keluarga. Jadi, selain berfungsi sebagai
tempat tinggal atau hunian yang digunakan untuk berlindung dari
gangguan iklim dan makhluk hidup lainnya, rumah merupakan tempat awal
pengembangan kehidupan (Siswono Yudohusoda, 1991).
Kebutuhan dasar manusia akan rumah bervariasi tergantung
penghuninya masing-masing. Berdasarkan Hierarchy of Need, kebutuhan
akan rumah dapat dikategorikan sebagai berikut:
1. Physiological needs (kebutuhan untuk makan dan minum),
merupakan kebutuhan biologis yang hampir sama untuk setiap
orang, yang juga merupakan kebutuhan terpenting selain sandang
dan pangan.
2. Safety or security needs (kebutuhan akan keamanan), merupakan
tempat berlindung bagi penghuni dari gangguan sekitar baik manusia
maupun hewan dan lingkungan yang tidak diinginkan.
3. Social or afiliation needs (kebutuhan berinteraksi), sebagai tempat
untuk berinteraksi dengan keluarga dan teman sebagai pemenuh
kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial.
4. Self actualiztion needs (kebutuhan akan ekspresi diri), rumah bukan
hanya sebagai tempat tinggal, tetapi menjadi tempat untuk
mengaktualisasikan diri dan bidang kreasi masing-masing individu
(Maslow, 1954).
kebakaran.
6. Pertumbuhan tidak terencana sehingga penampilan fisiknya pun
tidak teratur dan terurus.
7. Secara sosial terisolir dari permukiman lapisan masyarakat lainnya.
8. Permukiman tersebut pada umumnya berlokasi di sekitar pusat
kota dan seringkali tak jelas pula status hukum tanah yang ditempati.
(Utami Trisni, 1997).
11
III. PEMBAHASAN
3.1. Simpulan
Adapun kesimpulan yang didapat dari makalah kesehatan lingkungan
pemukiman ini adalah:
1. Pemukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan
hutan lindung, baik yang berupa kawasan perkotaan atau pedesaan.
Prasarana lingkungan pemukiman adalah kelengkapan dasar fisik
lingkungan yang memungkinkan lingkungan pemukiman dapat
berfungsi sebagaimana mestinya.
2. Pemukiman kumuh ialah kawasan yang proses pembentukannya
karena keterbatasan kota dalam menampung perkembangan kota
sehingga timbul kompetisi dalam menggunakan lahan perkotaan.
Pemukiman kumuh timbul akibat ledakan penduduk di suatu daerah
yang wilayahnya tidak cukup besar.
3. Pemukiman kumuh menimbulkan dampak negatif dari berbagai
aspek khususnya aspek kesehatan dan aspek lingkungan.
4. Kesehatan perumahan dan lingkungan pemukiman adalah kondisi
fisik, kimia, dan biologis di dalam rumah, di lingkungan rumah dan
perumahan, sehingga memungkinkan penghuni mendapatkan derajat
kesehatan yang optimal.
5. Perumahan yang sehat harus terdiri atas rumah sehat yang
memenuhi beberapa persyaratan misalnya letak rumah, kondisi fisik,
kondisi fisiologis, kondisi psikologis, dan memiliki fasilitas fasilitas
yang sesuai.
3.2. Saran
1. Pembangunan dari pemukiman dan perumahan haruslah disertai
dengan berbagai pertimbangan dalam hal kesehatan penduduk yang
27
Azizah Aulia, dkk. 2011. Analisa Kualitas Udara Ambien dengan Parameter Gas
SO2, NO2, dan CO di Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja Provinsi
Kalimantan Selatan.
Krieger J and Higgins DL. (2002). Housing and Health : Time Again for Public
Action. Am J Public Health 92:5, 758-759.
Supriadi, Rahim dan Ngaka Putu Sueca. 2004. Pemukiman kumuh masah atau
solusi. Jurnal pemukiman natah. Hal 1-4.
Turner, J.F.C. 1972. Freedom To Build. Marion Boyars Publisher Ltd, London