Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KIMIA ANALITIK III

“Analisis Kandungan Logam Pb di Perairan”

Oleh :

Nama : Siti Maisaroh Mareteng


Nim : 442419024
Kelas : Kimia B

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, serta atas segala rahmatNya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa Saya mengucapkan terima kasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini bisa dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bias pembaca praktekkan
dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah
ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya. Untuk itu saya sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Gororntalo, 13 Oktober 2021

Penyusun
Daftar isi
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. 2
Daftar isi ................................................................................................................................................. 3
BAB 1 ..................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................................... 4
1.1. Latar Belakang ......................................................................................................................... 4
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................................................... 4
1.3.Tujuan ........................................................................................................................................... 4
BAB II .................................................................................................................................................... 5
TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................................................................... 5
2.1. Timbal (Pb) .................................................................................................................................. 5
2.2. Dampak Pb dalam Perairan ........................................................................................................... 5
BAB III ................................................................................................................................................... 7
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 7
3.1.Hasil & Pembahasan ...................................................................................................................... 7
BAB IV ................................................................................................................................................... 9
PENUTUP .............................................................................................................................................. 9
4.1. Kesimpulan................................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................................. 9
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Salah satu logam berat dengan penyebaran yang cukup melimpah di perairan laut adalah
logam berat Pb. Logam ini dapat ditemukan dimana saja. Pencemaran logam Pb dapat berasal
dari alam dan akibat aktivitas manusia terutama pada kegiatan industri dan transportasi yang
menyebabkan jumlah kandungan Pb akan terus mengalami peningkatan.Salah satu logam
berat dengan penyebaran yang cukup melimpah di perairan adalah logam berat Pb. Logam
ini dapat ditemukan dimana saja. Pencemaran logam Pb dapat berasal dari alam dan akibat
aktivitas manusia terutama pada kegiatan industri dan transportasi yang menyebabkan jumlah
kandungan Pb akan terus mengalami peningkatan.
Untuk mengetahui tingkat pencemaran di suatu perairan dapat digunakan bioindikator
berupa organisme tertentu yang memiliki sifat khas, diantaranya dapat mengakumulasi bahan-
bahan pencemar yang ada, sehingga dapat mewakili keadaan didalam lingkungan hidupnya.
Beberapa organisme telah diusulkan sebagai bioindikator pencemaran, salah satunya adalah
makrozoobentos. Makrozoobentos dapat dijadikan sebagai bioindikator kualitas di suatu
perairan karena hidupnya cenderung relatif menetap selalu kontak dengan limbah yang masuk
ke habitatnya sehingga menjadi sangat baik digunakan sebagai bioindikator lingkungan.
Kandungan logam berat dalam perairan dapat mengurangi keragaman spesies air dan
produktivitas hasil budidaya. Selain itu, konsumsi ikan hasil budidaya yang telah tercemar
akan menyebabkan manusia terpapar logam berat.

1.2. Rumusan Masalah


2. Bagaimana menganalisis kandungan logam Pb diperairan ?
3. Bagaimana dampak dari paparan zat Pb terhadap lingkungan perairan ?

1.3.Tujuan
1. Untuk mengetahui analisis kandungan logam Pbdiperairan
2. Untuk mengetahui dampak dari paparan zat Pb terhadap lingkungan perairan
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Timbal (Pb)


Timbal atau timah hitam, bahasa ilmiahnya Plumbum (Pb), mempunyai nomor atom
82, berat atom (BA) 207,2 dengan pemerian: ukuran kecil, padat dan berwarna abu-abu.
Timbal banyak digunakan dalam industri seperti produksi baterei penyimpanan untuk
mobil, amunisi, pelapis kabel, pipa, pewarna dan campuran dalam pembuatan pelapis
keramik serta bahan bakar. Timbal masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi, pencernaan,
kulit dan mata (Budiastuti et al., 2016)
Timbal (Pb) termasuk dalam kelompok logam yang beracun dan berbahaya bagi
kehidupan makhluk hidup.Limbah Timbal (Pb) dapat masuk ke badan perairan secara
alamiah yakni dengan pengkristalan Pb di udara dengan bantuan air hujan.Penggunaan Pb
dalam skala yang besar dapat mengakibatkan polusi baik di daratan maupun
perairan.Logam Pb yang masuk ke dalam perairan sebagai dampak dari aktifitas manusia
dapat membentuk air buangan atau limbah dan selanjutnya akan mengalami pegendapan
yang dikenal dengan istilah sedimen. Sedimen merupakan lapisan bawah yang melapisi
sungai, danau, teluk, muara dan lautan. Biasanya, kandungan logam berat dalam sedimen
lebih tinggi dibandingkan kandungan logam berat yang masuk ke dalam perairan
yangakan mengalami pengendapan pada sedimen (Budiastuti et al., 2016)

2.2. Dampak Pb dalam Perairan


Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup
di bumi ini. Air adalah sumber daya alam yang sangat dibutuhkan bagi kehidupan
manusia, baik untuk keperluan industri, pertanian, perikanan maupun air minum. Hal ini
sesuai dengan tujuan deklarasi penyelamatan air, yaitu mencapai kelangsungan hidup
yang seimbang di seluruh dunia (Iyabu et al., n.d.). Fungsi air bagi kehidupan tidak dapat
digantikan oleh senyawa lain. Penggunaan air yang utama dan sangat vital bagi kehidupan
adalah sebagai air minum (Mahasri et al., 2014).
Air merupakan kebutuhan pokok manusia, air juga diperlukan untuk meningkatkan
kualitas hidup manusia, yaitu kegiatan industri dan teknologi. Apabila kegiatan tersebut
tidak membuang limbah secara sembarangan maka masalah pecemaran air sebenarnya
tidak perlu dikhawatirkan. Namun kenyataannya, masih banyak industri atau pusat
kegiatan kerja yang membuang limbah ke lingkungan melalui sungai, danau, atau
langsung ke laut. Pembuangan air limbah secara langsung ini menyebabkan pencemaran
air. Selain itu limbah dari perkampungan, kota, pasar, jalan, terminal, dan rumah sakit
juga berkontribusi dalam pencemaran air (Wardhana, 2006; Sastrawijaya, 2000).
Pencemaran air laut dapat diketahui melalui kondisi fisik dan kimiawi. Pencemaran
perairan Ngemboh terutama dalam hal ini dilihat dari fisik yaitu dengan melihat
perubahan warna air laut yang terjadi yang berwarna kecoklatan. Keadaan saat ini daerah
aliran sungai yang memiliki muara di laut juga dimanfaatkan sebagai tempat pembuangan
limbah dari berbagai aktivitas manusia. Kenyataan itu memberikan beban yang tidak
ringan bagi ekosistem perairan, karean akibat pembuangan limbah berasal dari industri,
perdagangan, pertanian, pemukiman transportasi dapat menimbulkan pencemaran pada
badan sungai yang berdampak pada menurunnya kualitas sumber daya alam (Husainy et
al., 2013).
Terjadinya suatu perubahan dalam perairan akan menimbulkan dampak bagi
organisme yang hidup didalamnya. Adanya logam berat Salah satunya logam Pb di
perairan sangat berbahaya secara langsung terhadap kehidupan biota perairan, yang
selanjutnya mempengaruhi secara tidak langsung terhadap kesehatan manusia.Hal ini
berkaitan dengan sifat-sifat logam berat yang sulitdidegradasi, sehingga terakumulasi
dalam lingkungan perairan dan keberadaannya secara alami sulit dihilangkan.Logam berat
dapat terakumulasi dalam biota perairan seperti kerang, dan ikan serta didalam
sedimen.Peningkatan konsentrasi timbal yang melebihi batas tertentu akan mempengaruhi
parameter kualitas air yang lain seperti pH, suhu, DO, dan TSS. Oleh karena itu,
identifikasi konsentrasi timbal perlu dilakukan secara berkala (Canyon Hydro et al.,
2013).
BAB III

PEMBAHASAN

3.1.Hasil & Pembahasan


Timbal atau timah hitam, bahasa ilmiahnya Plumbum (Pb), mempunyai nomor atom
82, berat atom (BA) 207,2 dengan pemerian: ukuran kecil, padat dan berwarna abu-abu
Timbal banyak digunakan dalam industri seperti produksi baterei penyimpanan untuk
mobil, amunisi, pelapis kabel, pipa, pewarna dan campuran dalam pembuatan pelapis
keramik serta bahan bakar. Timbal masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi, pencernaan,
kulit dan mata. Apabila air untuk budidaya ikan telah tercemar logam di atas ambang batas
akan menyebabkan kurang produktifnya tambak karena laju pertumbuhan ikan tidak
optimal. Kadar Pb 2,75-49,0 ppm akan menyebabkan kematian Biota perairan seperti
crustacea setelah 24 jam. Kadar Pb 0,1-0,2 ppm menyebabkan keracunan pada jenis ikan
tertentu dan pada kadar 188 ppm dapat membunuh ikan-ikan. Toksisitas Pb dapat
menyebabkan penurunan sintesis hemoglobin, gangguan fungsi ginjal, sendi, sistem
reproduksi dan kardiovaskular serta kerusakan kronis pada sistem saraf pusat dan perifer.
Logam berat yang masuk ke badan perairan dari berbagai macam kegiatan baik
secara langsung menggunakan logam berat tersebut dalam kegiatannya maupun
merupakan hasil sampingan dari aktivitas tersebut sangat berbeda-beda. Bahan pencemar
seperti logam berat masuk ke dalam tubuh biota melalui insang, mulut dan kulit kemudian
diserap melalui saluran pencernaan. Logam yang ada pada tubuh biota akan tertimbun di
dalam jaringannya terutama hati dan ginjal. Peningkatan kadar logam berat dalam air laut
dan diikuti peningkatan kadar logam berat dala biota laut melalui rantai makanan akan
menimbulkan keracunan akut dan kronik, bahkan bersifat karsinogenik pada manusia
yang mengkonsumsi hasil laut.

Absorban Kadar
0,17 1,249968626

0,23 1,929408074

0,28 2,495607613

0,39 3,741246601

0,41 3,967726417

0,42 4,080966325

Data pengukuran serapan larutan standar timbal (Pb) berbanding lurus dengan
konsentrasi larutan standar, dimana semakin tinggi konsentrasi, maka absorbansinya juga
semakin tinggi. Persamaan garis regresi yang dihasilkan adalah y = 0,088x0,059 dan
koefisien korelasi, r2= 0,997.koefisien tersebut mendekati satu yang menunjukkan bahwa
absorbansi sudah baik atau datanya sudah akurat.

Suhu perairan mempengaruhi proses kelarutan akan logam berat yang masuk ke
perairan. Semakin tinggi suhu perairan maka kelarutan logam berat akan semakin tinggi
pula.
BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Terjadinya suatu perubahan dalam perairan akan menimbulkan dampak bagi
organisme yang hidup didalamnya. Adanya logam berat Salah satunya logam Pb di
perairan sangat berbahaya secara langsung terhadap kehidupan biota perairan, yang
selanjutnya mempengaruhi secara tidak langsung terhadap kesehatan manusia.Hal ini
berkaitan dengan sifat-sifat logam berat yang sulitdidegradasi, sehingga terakumulasi
dalam lingkungan perairan dan keberadaannya secara alami sulit dihilangkan.Logam berat
dapat terakumulasi dalam biota perairan seperti kerang, dan ikan serta didalam sedimen.

DAFTAR PUSTAKA
Budiastuti, P., Rahadjo, M., & Dewanti, N. A. Y. (2016). Analisis pencemaran logam berat timbal
di badan Sungai Babon Kecamatan Genuk Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip),
4(5), 118–119.

Canyon Hydro, Summary, E., Of, F., Potential, T. H. E., Ferreres, X. R., Font, A. R., Ibrahim, A.,
Maximilien, N., Lumbroso, D., Hurford, A., Winpenny, J., Wade, S., Sataloff, R. T., Johns,
M. M., Kost, K. M., State-of-the-art, T., Motivation, T., Norsuzila Ya’acob1, Mardina
Abdullah1, 2 and Mahamod Ismail1, 2, Medina, M., … Masuelli, M. (2013). We are
IntechOpen , the world ’ s leading publisher of Open Access books Built by scientists , for
scientists TOP 1 %. Intech, 32(July), 137–144. http://www.intechopen.com/books/trends-in-
telecommunications-technologies/gps-total-electron-content-tec- prediction-at-ionosphere-
layer-over-the-equatorial-region%0AInTec%0Ahttp://www.asociatiamhc.ro/wp-
content/uploads/2013/11/Guide-to-Hydropower.pdf

Husainy, I. A., Bakti, D., & Leidonald, R. (2013). Analisis Kandungan Logam Berat Timbal (Pb)
di Air dan Sedimen Pada Aliran Sungai Percut Provinsi Sumatera Utara. Jurnal Sains, 5(2),
20–29.

Iyabu, H., Muhammad, A., La Kilo, J., & La Kilo, A. (n.d.). Besi dalam Air Sumur: Studi Kasus
di Kelurahan Dulalowo dan Heledulaa.

Mahasri, G., Eshmat, M. E., & Rahardja, B. S. (2014). Analisis Kandungan Logam Berat Timbal
(Pb) dan Cadmium (Cd) pada Kerang Hijau (Perna viridis L.) di Perairan Ngemboh
Kabupaten Gresik Jawa Timur [Analysis Of Heavy Metal Content Of Lead (Pb) And
Cadmium (Cd) Shells On Green (Perna viridis L.) On Water Dis. Jurnal Ilmiah Perikanan
Dan Kelautan, 6(1), 101–108.

Anda mungkin juga menyukai