Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KIMIA ANALITIK III

“Analisis Kandungan Logam Merkuri(Hg) di Perairan”

Oleh :

Nama :Novalita Yusuf (442419010)

Prodi : Kimia

Kelas : KimiaB

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan
dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Gororntalo, 13 Oktober 2021

Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Terpaparnya suatu zat dalam lingkungan sekarang ini dapat terjadi diberbagai jenis
lingkungan. Seperti halnya dilingkungan perairan. Salah satu zat yang dapat terpapar dalam
suatu lingkungan adalah Hg atau biasa disebut merkuri. Merkuri merupakan logam berat
yang sangat beracun dibandingkan dengan semua logam berat lainnya (Saputra,2011).
Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup di bumi
ini. Air adalah sumber daya alam yang sangat dibutuhkan bagi kehidupan manusia, baik
untuk keperluan industri, pertanian, perikanan maupun air minum. Hal ini sesuai dengan
tujuan deklarasi penyelamatan air, yaitu mencapai kelangsungan hidup yang seimbang di
seluruh dunia (Nasution, 2012). Fungsi air bagi kehidupan tidak dapat digantikan oleh
senyawa lain. Penggunaan air yang utama dan sangat vital bagi kehidupan adalah sebagai air
minum (Mulia, 2005). Sumber air minum dapat bersumber dari air tanah (sumur) dan air
permukaan.
Pencemaran yang dapat menghancurkan tatanan lingkungan hidup, biasanya berasal dari
limbah-limbah yang sangat berbahaya, yang memiliki daya racun yang tinggi. Biasanya
senyawa kimia yang sangat beracun bagi organisme hidup dan manusia adalah senyawa-
senyawa kimia yang mempunyai bahan aktif. Daya racun yang dimiliki oleh bahan aktif akan
bekerja sabagaipenghalang kerja enzim dalam proses fisiologi atau metabolisme tubuh
sehingga metabolisme terputus. Disamping itu, bahan beracun dari senyawa kimia juga dapat
terakumulasi atau menumpuk dalam tubuh, akibatnya timbul masalah keracunan kronis (Kim
et al., 2019).
Terpaparnya zat merkuri (Hg) dalam lingkungan dapat mempengaruhi kulaitas lingkungan
itu sendiri apabila kandungan merkuri tersebut melebihi dari baku mutu yang sudah
ditentukan. Menurut peratutaan PP No.82 tahun 2001 batas baku mutu merkuri dalam air
sungai adalah <0.001 ppm.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini yaitu:
1. Bagaimana menganalisis kandungan logam merkuri diperairan ?
2. Bagaimana dampak dari paparan zat merkuri (Hg) terhadap lingkungan perairan ?
1.3. Tujuan
Tujuan dari makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui analisis kandungan logam merkuri diperairan
2. Untuk mengetahui dampak dari paparan zat merkuri (Hg) terhadap lingkungan
perairan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Merkuri (Hg)
Merkuri merupakan unsur yang sangat jarang dalam kerak bumi, dan relatif pada
beberapa daerah vulkanik dan endapan-endapan mineral biji dari logam-logam berat.
Merkuri digunakan pada berbagai aplikasi seperti amalgam gigi, sebagai fungsida, dan
beberapa penggunaan industri termasuk untuk proses penambangan emas merkuri juga
digunakan dalam produksi gas klor dan soda kaustik, termometer, bahan tambal gigi, dan
baterai (Widaninggrum dkk, 2007).
Dari kegiatan penambangan menyebabkan tingginya konsentrasi merkuri dalam air
tanah dan air permukaan pada daerah pertambangan. Elemen air raksa relatif tidak
berbahaya kecuali kalau menguap dan terhirup secara langsung pada paru-paru. Merkuri
digunakan dalam termometer karena memilki koefisien konstan, yaitu tidak terjadi
perubahan volume pada suhu tinggi rendah.
Merkuri terdapat sebagai komponenrenik dari minyak mineral, dengan bantuan
kontinental yang rata-rata mengandung sekitar 80 ppb atau lebih kecil lagi. Senyawa-
senyawa alkil merkuri lebih tahan urai daripada senyawa alkil atau merkuri anorganik.
Oleh karena itu, senyawa alkil merkuri lebih berbahaya sebagai bahan pencemar.
Merkuri yang terdapat dalam lilmbah perairan umum diubah oleh aktifitas
mikroorganisme menjadi metil-merkuri (Me-Hg) yang memiliki sifat racun dan daya ikat
yang kuat disamping kelarutannya yang tinngi terutama dalam hewan air.
Adapun kadar merkuri Menurut Peraturan Menteri Kesehatan maksimum di dalam air
sebesar 0,001 mg/L atau sekitar 1 (µg/L). Apabila merkuri masuk ke perairan akan
berikatan dengan chlor yang ada didalam air membentuk ikatan HgCl.
Hg atau merkuri merupakan salah satu unsur yang paling beracun diantara logam berat
yang ada dan apabila terpapar pada konsentrasi yang tinggi maka akan mengakibatkan
kerusakan otak secara permanen dan kerusakan ginjal (Stancheva, 2013). Dikarenakan
operasional penambangan emas biasa menggunakan air raksa atau Hg sebagai media
pengikat emas dan biasanya akan membuang limbahnya yang masih mengandung
merkuri ke perairan.
Berdasarkan Harahap (1991), logam berat merkuri mudah larut dan mengubah
kestabilan dari bentuk karbonat menjadi hidroksida yang membentuk ikatan partikel pada
perairan, kemudian mengendap membentuk lumpur. Penyebab logam berat merkuri tidak
terdeteksi di permukaan perairan karena merkuri memiliki sifat yang mudah mengikat
bahan organik dan mengendap di dasar perairan. Logam berat merkuri yang bersatu
dengan sedimen menyebabkan kadar logam berat di dalam sedimen lebih tinggi
dibandingkan di perairan.
Merkuri disungai ataupun daerah perairan dapat mempengaruhi keadaan biota yang
ada diperairan tersebut. Banyak biota ayang terganggu ekosistemnya, tapi ada jenis
bakteri yang ditemukan resisten terhadap merkuri, walaupun bakteri tersebut terpapar
dengaan merkuri dalam waktu yang lama, bakteri ini disebut bakteri resisten merkuri,
dimana bakteri ini memiliki gen yang resisten.
Pada umumnya merkuri berbenuk logam padat dan merupakan salah satu elemen
alami yang dapat ditemukan diberbagai lingkungan. Siklus merkuri secara luas terjadi
pada lingkungan, ketika diudara, merkuri akan terangkut semuanyaa, maupun daerah.
Merkuri telah digunakan digunakan pada penambangan emas sebagai pemisah dari batu-
batuan selama berabad abad karena merkuri harganya murah, mudah digunakan dan
relative efesien.
2.2. Kadar air pada sungai
Air merupakan sumber daya alam yang digunakan untuk memenuhi hajat hidup orang
banyak sehingga perlu dilindungi agar tetap bisa bermanfaat bagi hidup dan kehidupan
manusia serta mahluk hidup lainnya, oleh karena itu, perlindungan terhadap kualitas air
sangat penting dan berpengaruh besar terhadap kesehatan mahluk hidup dan peningkatan
lingkungan yang sehat, untuk menjaga atau mencapai kualitas tersebut, yaitu kualitas air
yang dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan sesuai dengan mutu air yang diinginkan,
maka perlu upaya pelestarian untuk memelihara fungsi air sehingga kualitasnya tetap
memenuhi baku mutu yang ditetapkan (Susanto, 2005).
Air adalah unsur kehidupan yang sangat mendasar mencakup semua aktivitas
manusia, tidak semua air bisa di dunia bisa dimanfaatkan langsung oleh manusia, karena
keadaan dan kondisi tertentu air baku harus terlebih dahulu di olah atau di proses menjadi
air bersih yang sesuai dengan standar kesehatan. Air bawah permukaan merupakan
sumber air terbesar yang di eksploitasi manusia sehingga untuk mencukupi kebutuhan
akan air yang selalu meningkat, manusia selalu mencari sumber-sumber air tanah yang
baru (Hendrayana, 2004).
Di Indonesia, pencemaran merkuri akibat adanya penambangan emas tanpa ijin
(PETI) ditemukan di berbagai tempat, namun tidak pernah ada investigasi atau laporan
adanya penderita keracunan merkuri. Misalnya di Pongkor, Jawa Barat dilaporkan bahwa
konsentrasi merkuri di sedimen sungai berkisar antara 0-2,688 ppm, sedangkan di tanah
didapat konsentrasi sebanyak 1-1300 ppm (Soemirat, 2003 mengutip dari Gunradi, 2001).
Logam berat merkuri (Hg) sangat berbahaya bagi ekosistem perairan. Logam berat yang
masuk ke dalam lingkungan perairan akan mengalami pengendapan, pengenceran, dan
dispersi, kemudian diserap oleh organisme yang hidup di perairan tersebut. Merkuri yang
terdapat di perairan akan di ubah menjadi metil merkuri oleh bakteri tertentu, proses ini
disebut biometilasi (Wardana, 2004).
Salah satu penyebab pencemaran lingkungan oleh merkuri adalah pembuangan sisa
hasil pengolahan (tailing) pengolahan emas yang diolah secara amalgamasi. Pada proses
amalgamasi emas, merkuri dapat terlepas ke lingkungan dalam tahap pencucian dan
penggarangan/pendulangan. Pada proses pencucian, limbah yang umumnya masih
mengandung merkuri dibuang langsung ke badan air. Hal ini disebabkan merkuri tersebut
tercampur/terpecah menjadi butiran-butiran halus yang sifatnya sukar dipisahkan pada
proses penggilingan yang dilakukan bersamaan dengan proses amalgamasi, sehingga
pada proses pencucian merkuri dalam ampas terbawa masuk ke sungai (Widowati, 2008).
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Hasil & Pembahasan
Syarat-syarat air yang bisa digunakan sebagai air bersih adalah tidak berwarna, tidak
berbau, rasanya tawar, tidak berkeruh, dan temperaturnya normal. Kekeruhan adalah sifat
optik air akibat dari penyerapan dan pemancaran cahaya oleh bahan-bahan yang terdapat
dalam air. Warna air sangat bervariasi bergantung pada sumbernya, seperti air sungai
biasanya berwarna kuning kecoklatan karena mengandung lumpur, air rawa-rawa
berwarna coklat, kuning, atau kehijauan, dan air sumur berwarna coklat kemerahan
karena mengandung besi. Warna air yang tidak normal biasanya menunjukkan adanya
polusi berupa bahan-bahan kimia terlarut dan tersuspensi, termasuk yang bersifat koloid.
Parameter pencemaran air yang sangat penting dianalisis adalah kandungan logam
beratnya karena diketahui bahwa logam berat mempunyai sifat toksik dan berbahaya bagi
kehidupan logam berat menimbulkan efek kesehatan bagi manusia dan daya racun yang
dimiliki akan bekerja sebagai penghalang kerja enzim sehingga proses metabolisme
terputus. Logam berat yang dianalisis adalah kadar merkuri atau Hg dikarenakan
beberapa hal diantaranya berdasarkan sifat kimia dan fisik tingkatan tertinggi daya racun
logam berat terhadap biota air secara berurutan adalah Hg (merkuri).
Merkuri merupakan salah satu unsur yang paling beracun diantara logam berat yang ada
dan apabila terpapar pada konsentrasi yang tinggi akan mengakibatkan kerusakan otak
permanen dan kerusakan ginjal. Selain itu kadar merkuri perlu diuji karena diketahui
bahwa operasional penambangan emas biasa menggunakan raksa sebagai media pengikat
emas dan membuang limbah yang masih mengandung merkuri ke perairan.
Kadar atau konsentrasi larutan sampel air sumur dapat dicari setelah absorbansi larutan
sampel diukur dan diintropolasi ke dalam kurva kalibrasi sebagai persamaan garis lurus
yang diperoleh. Jika nilai regresi mendekati 1, maka absorbansi yang diperoleh adalah
baik atau signifikan.
Absorban Kadar
0,06 0,004329638

0,15 1,02348881

0,24 2,042647982

0,37 2,042647982

0,20 3,514766785

0,14 1,58968835

Data pengukuran serapan larutan standar merkuri (Hg) berbanding lurus dengan
konsentrasi larutan standar, dimana semakin tinggi konsentrasi, maka absorbansinya juga
semakin tinggi. Persamaan garis regresi yang dihasilkan adalah y = 0,088x0,059 dan
koefisien korelasi, r2= 0,997.koefisien tersebut mendekati satu yang menunjukkan bahwa
absorbansi sudah baik atau datanya sudah akurat.

Berdasarkan baku mutu PP No. 82 Tahun 2001 batas kadar merkuri adalah 1 ppb atau
0,001 ppm, sehingga kadar yang didapatkan tersebut mencapai sudah jauh melebihi
ambang batas baku mutu. Adanya merkuri di perairan tersebut dapat bersumber dari
pelepasan senyawa merkuri sebagai efek dari aktivitas bakteri yang hidup pada perairan
yang telah tercemar oleh logam merkuri, dimana proses ini berawal dari perombakan
logam merkuri yang mengendap pada dasar sedimen perairan yang telah tercemar
sebelumnya, selanjutnya ion-ion yang telah dirombak oleh aktivitas bakteri sangat mudah
menguap dan sangat beracun bagi biota di perairan.

Merkuri merusak system pusat nerves, system endokrin, ginjal, dan organ bagian
badan yang lain, dan akan mempengaruhi mulut, gusi dan gigi. Uap merkuri di udara jika
terhirup oleh manusia dapat mengakibatkan kerusakan otak dan pada akhirnya
menimbulkan kematian. Merkuri dan campurannya adalah senyawa yang terutama sekali
meracuni janin dan bayi. Wanita-wanita yang telah mengkonsumsi merkuri di dalam
kondisi hamil terkadang melahirkan anak-anak dengan cacat kelahiran yang serius.

BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Sumber pencemar berasal dari penambangan, kemungkinan juga berasal dari laut,
bagian. Logam berat yang berpotensi mencemari Sungai adalah: seng, kadmium, tembaga
dan merkuri. Berdasarkan baku mutu PP No. 82 Tahun 2001 batas kadar merkuri adalah 1
ppb atau 0,001 ppm, sehingga kadar yang didapatkan tersebut mencapai sudah jauh
melebihi ambang batas baku mutu.

Anda mungkin juga menyukai