Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH BIOTOKSIKOLOGI

TOKSIKOLOGI HEAVY METAL KADMIUM DI SUNGAI SIAK

NAMA : MEY IZZA ZANNUBA ARRIFAH


NIM : 185080301111028
KELAS : T02

TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2019
KATA PENGANTAR

Rasa syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Kuasa yang telah

melimpahkan rahmat-Nya berupa kesehatan, kesempatan serta pengetahuan

sehingga makalah ini bisa selesai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan..

Mudah-mudahan makalah sederhana yang telah berhasil kami susun ini bisa

dengan mudah dipahami oleh siapapun yang membacanya. Sebelumnya kami

meminta maaf bilamana terdapat kesalahan kata atau kalimat yang kurang

berkenan. Serta tak lupa kami juga berharap adanya masukan serta kritikan yang

membangun dari Anda demi terciptanya makalah yang lebih baik lagi

Malang, 13 Maret 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................... ii
BAB I......................................................................................................................... 1
Pendahuluan............................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................2
1.3 Tujuan.......................................................................................................... 2
BAB II........................................................................................................................ 3
Pembahasan............................................................................................................. 3
1. Faktor Penyebab Paparan Logam berat..........................................................3
2. Efek Dari Logam Berat Terhadap Biota Dan Manusia Yang Mengkonsumsi
Biota Terpapar Logam Berat..................................................................................5
3. Bagaimana cara mengatasi paparan logam berat?.........................................7
BAB III....................................................................................................................... 8
3.1 Kesimpulan..................................................................................................8
3.2 Saran........................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................9

ii
iii
BAB I

Pendahuluan
1.1. Latar Belakang

Permaslahan pencemaran air oleh logam berat telah menjadi masalah di seluruh

dunia termasuk di Indonesia, dikarenakan sifat logam berat yang tidak dapat

dihancurkan dan dapat terakumulasi dalam perairan.Jenis logam berat yang

berbahaya dan sering mencemari lingkungan antara lain merkuri (Hg), timbal (Pb),

arsenik (As), kadmium (Cd), khromium (Cr) dan nikel (Ni). Kadar logam berat yang

tinggi pada perairan akan mengakibatkan logam berat yang semula dibutuhkan

untuk proses metabolisme dapat berubah menjadi racun dan menimbulkan efek

toksik pada biota.

Kandungan logam berat dalam perairan dapat mengurangi keragaman spesies

perairan dan menurunkan produktivitas hasil budidaya. Selain itu, konsumsi ikan

hasil budidaya yang telah tercemar logam berat akan menyebabkan manusia

terpapar logam berat. Lgam berat Cd dapat menyebabkan penyakit dan logam Pb

dapat menurunkan sintesis hemoglobin, gangguan fungsi ginjal, sendi, sistem

reproduksi dan kardiovaskular serta kerusakan sistem saraf pusat.

Masuknya logam berat di air kedalam tubuh ikan melalui insang dan kulit akan

meningkatkan kadar sendimen. Sehingga akan meningkatkan logam berat pada

tubuh ikan dengan distribusi logam berat yang berbeda-beda dan juga berpengaruh

pada daging ikan.Timbal merupakan salah satu logam berat non essensial yang

berbahaya dan dapat menyebabkan efek keracunan (toksisitas) pada makhluk

hidup. Toksisitas Pb dapat memberikan pengaruh terhadap laju pertumbuhan,


semakin lbanyak paparan Pb dan semakin tinggi konsentrasi Pb akan menurunkan

laju pertumbuhan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa sajakah factor yang membuat suatu perairan tercemar oleh logam

berat?

2. Apakah efek dari paparan logam berat terhadap biota perairan dan manusia

yang mengkonsumsi biota yang terpapar logam berat?

3. Bagaimana cara mengatasi paparan logam berat?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui apa sajakah factor yang menyebabkan paparan logam berat

2. Mengetahui efek dari logam berat terhadap biota dan manusia yang

mengkonsumsi biota terpapar logam berat

3. Mengetahui cara untuk mengatasi paparan logam berat

2
BAB II

Pembahasan

1. Faktor Penyebab Paparan Logam berat

Sungai Siak merupakan salah satu dari sungai di Indonesia yang tercemar oleh

logam berat di daerah Kepulauan Riau. Tingginya kadar Pb (timbal) pada perairan

akan memberikan dampak pada organisme yang hidup di dasar sungai, salah

satunya adalah Hemibagrus nemurus (Ikan Baung). Lokasi Sungai Siak terletak di

Desa Teluk Mesjid telah tercemar oleh logam berat dengan hasil analisa logam berat

Pb pada air yaitu 0,3636 ppm, sedimen yaitu 36,36 ppm dan udang galah

(Macrobranchium sp) yaitu 45,45 ppm.Hasil tersebut menunjukan bahwa Sungai

Siak telah tercemar logam berat dan melebihi batas baku mutu. Timbal merupakan

salah satu jenis logam berat non essensial yang berbahaya dan dapat menyebabkan

efek keracunan (toksisitas) pada makhluk hidup. Toksisitas Pb dapat memberikan

pengaruh terhadap laju pertumbuhan, semakin lama pemaparan Pb dan semakin

tinggi konsentrasi Pb akan menurunkan laju pertumbuhan.

Logam berat masuk kedalam tubuh ikan melalui insang, kulit,tingginya logam

berat di air akan meningakibatkan penumpukan pada sedimen. Sehingga ikan

baung yang mencari makan di dasar perairan sungai dinyatakan sudah

terkontaminasi logam berat pada sedimen yang pada akhirnya akan meningkatkan

kadar logam berat pada tubuh ikan dengan distribusi logam berat yang berbeda-

beda dan juga berpengaruh pada daging ikan baung.

3
Logam berat di perairan banyak berasal dari sumber industri di sekitar

lingkungan perairan dan limbah rumah tangga yang dibuang ke perairan.Logam

berat sesungguhnya bermanfaat bagi metabolism organisme akuatik jika sesuai

dengan standar kualitas. Besi (Fe), Tembaga (Cu), dan Seng (Zn) adalah logam

esensial, yang memiliki peran penting dalam sistem biologis [5]. Kadmium (Cd),

Chromium (Cr), dan Timbal (Pb) adalah logam non-esensial yang beracun di

perairan. Logam berat jenis timbal tidak diperlukan keberadaanya pada fungsi

biologis hewan dan metabolism bhakan pada konsentrasi rendah seklipun.

Menurut sumber berita banyak berdiri parbrik di bantaran sungai Siak,sekitar

satu kilometer dari sungai Siak berdiri pabrik sawit PT Teguh Karsa Wana Lestari

(TKWL). Selain itu ada tiga pabrik sawit lain di Siak yang bermasalah dengan

system pembuangan limbahnya yakni PT Anugerah Tani Makmur (ATM), PT Sri

Indrapura Sawit Lestari (SISL) dan PTPN V. Limbah-limbah pabrik yang dibuang ke

sungai Siak bagian hulu terus terbawa hingga hilir menyebabkan akumulasi bahan-

bahan pencemaran di Daerah Aliran Sungai Siak bagian hilir lebih berat.

4
2. Efek Dari Logam Berat Terhadap Biota Dan Manusia Yang
Mengkonsumsi Biota Terpapar Logam Berat

Logam berat secara umum masuk ke lingkungan melalui dengan dua cara, yakni

secara natural dan antropogenik (terlepas ke lingkungan dengan campur tangan

manusia atau tidak alami). Kondisi alami atau secara natural merupakan terlepasnya

logam berat di lingkungan akibat adanya pelapukan sedimen akibat cuaca, erosi,

serta aktivitas vulkanik. Sedangkan, terlepasnya logam berat secara antropogenik

terjadi akibat aktivitas manusia diantaranya electroplating/pelapisan logam,

pertambangan, peleburan, penggunaan pestisida, pupuk penyubur tanah, dan lain

lain.

Logam Kadmium (Cd) memiliki efek yang sangat unik kepada anak-anak yakni

dapat membantu perkembangan otak pada anak. Namun di sisi lain,kadmium

menimbulkan efek yang tidak baik untuk manusia dewasa seperti dapat menaikkan

resiko terjadinya kanker payudara, penyakit kardiovaskular atau paru-paru, dan

penyakit jantung. Efek lain yang menunjukkan toksisitas kadmium adalah kegagalan

fungsi ginjal, encok, pembentukan artritis, juga kerusakan tulang.

Logam kadmium (Cd) akan mengalami proses biotransformasi dan bioakumulasi

dalam organisme hidup (tumbuhan, hewan dan manusia). Jumlah akumulasi logam

berat pada organisme perairan cukup tinggi dan akan terus mengalami peningkatan

(biomagnifikasi).Organisme yang berada pada rantai makanan biota yang tertinggi

akan mengalami akumulasi kadmium (Cd) yang lebih banyak. Kadmium dapat

terakumulasi dalam di tubuh manusia dan dapat dikeluarkan dari tubuh manusia

5
sekitar 20-30 tahun lamanya. Efek dari paparan logam berat cadmium beragam

mulai dari hipertensi sampai kanker.

Dalam ekosistem air kadmium dapat terakumulasi dalam remis, tiram, udang,

lobster dan ikan. Kerentanan terhadap kadmium dapat sangat bervariasi antara

organisme perairan. Organisme air laut lebih tahan terhadap keracunan kadmium

daripada organisme air tawar. Racun kadmium pada umumnya menyerang saluran

pernapasan, misalnya menghisap debu dan asap kadmium terutama kadmium

oksida (CdO). Gejala yang timbul berupa gangguan saluran pernapasan, mual,

muntah, kepala pusing dan sakit pinggang. Akibat dari keracunan akut ini dapat

menimbulkan penyakit paru-paru yang akut dan kematian. Efek kronis terjadi dalam

selang waktu yang cukup lama hal ini disebabkan karena kadmium yang masuk ke

dalam tubuh dalam jumlah yang kecil sehingga dapat ditolerir oleh tubuh. Efek akan

muncul saat daya racun yang dibawa kadmium tidak dapat lagi ditolerir tubuh karena

adanya akumulasi kadmium dalam tubuh. Adapun batas kandungan logam kadmium

yang direkomendasikan untuk konsumsi menurut ketentuan FAO/ WHO (JECFA=

Joint Expert Committe on Food Additive) yaitu sebesar 400-500 μg per minggu untuk

orang dewasa atau 7 μg per kg berat badan per hari.

6
3. Bagaimana cara mengatasi paparan logam berat?

Penurunan kadar logam berat merkuri (Hg) dapat dihilangkan dengan melakukan

perendaman dengan larutan jeruk nipis yang paling efektif yaitu pada konsentrasi 75

% dalam waktu 10 menit dengan presentase penurun 61,60 %. Kemampuan

larutan jeruk nipis untuk menurunkan kadar logam berat non essensial pada ikan

disebabkan oleh adanya zat asam sitrat yang terkandung dalam jeuk nipis. Gugus

fungsional –OH dan COOH pada asam sitrat menyebabkan ion sitrat dapat bereaksi

dengan ion logam membentuk garam sitrat. Rusli dalam Nasution et al. (2015),

menyatakan bahwa ion sitrat akan mengikat logam berat melalui proses

pengkhelatan sehingga dapat menghilangkan ion logam yang terakumulasi pada

ikan sebagai kompleks sitrat.

Usaha untuk mengatasi atau mengurangi pencemaran lingkungan adalah

dengan metode Fitoremediasi. Fitoremediasi merupakan penggunaan tumbuhan

untuk menghilangkan polutan dari tanah atau perairan yang terkontaminasi oleh

logam berat..Fitoremediasi merupakan bagian dari konsep teknologi alami yang

memanfaatkan peran tumbuhan sebagai solusi penyelesaian permasalahan

lingkungan.Fitoremediasi umumnya mengunakan tumbuhan akuatik,tumbuhan

akuatik memiliki berbagai macam manfaat selain sebagai tanaman hias, tumbuhan

akuatik juga dapat digunakan sebagai bahan kerajinan, bahan pangan, obat, dan

juga dapat dimanfaatkan sebagai pembuat minyak. Secara ekologis tumbuhan

akuatik bermanfaat cukup tinggi. tumbuhan akuatik dapat berperan sebagai

7
pengelola polutan / limbah cair. Sehingga dengan adanya tumbuhan akuatik maka

pencemaran perairan dapat diatasi dan kualitas air mampu dibebaskan dari polutan.

BAB III

3.1 Kesimpulan

Suatu perairan yang tercemar oleh limbah baik itu limbah organik maupun

limbah anorganik bahkan logam berat. Limbah – limbah tersebut dapat

memberikan dampak bagi ekosistem dan biota didalam perairan tersebut

maupun bagi kesehatan manusia karena logam berat memiliki tingkat toksisitas

yang tinggi yang apabila terakumulasi dalam tubuh dalam julah yang banyak

akan menimbulkan dampak yang serius bagi kesehatan.

3.2 Saran

Bagi industri – industri yang menggunakan limbah rumah tangga sebaiknya

lebih bijak untuk membuang limbahnya.Limbah tersebut diolah terlebih dahulu

sebelum limbah tersebut dibuang ke perairan agar perairan tersebut tidak

tercemar.

8
DAFTAR PUSTAKA

Anggraini N.,P. 2018. Kandungan Logam Berat Pb Pada Insang, Ginjal Dan Daging
Ikan Baung (Hemibagrus Nemurus C.V) Di Perairan Sungai Siak Desa Teluk
Mesjid Kecamatan Sungai Apit Provinsi Riau.1-9.
Budijono, B., Hasbi, M., & Sibagariang, R. D. 2020. Heavy Metals Content in Tissues
of Feather back Fish (Notopterus notopterus) from the Sail River, Pekanbaru.
In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 430, No.
1, p. 012034). IOP Publishing.
Irwanto, R., & Barorah, F. 2017. Kemampuan tumbuhan akuatik Salvinia molesta
dan Pistia stratiotes sebagai fitoremediator logam berat tembaga. In Prosiding
Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia (Vol. 3, No. 3, pp. 138-
145).
Istarani, F. F., & Pandebesie, E. S. 2014. Studi dampak arsen (As) dan kadmium
(Cd) terhadap penurunan kualitas lingkungan. Jurnal Teknik ITS, 3(1), D53-
D58.
Sabbir, W., Rahman, M. Z., Halder, T., Nuruzzaman, M., & Ray, S. (2018).
Assessment of heavy metal contamination in fish feed available in three
districts of South Western region of Bangladesh. International journal of
Fisheries and Aquatic Studies, 6(2), 100-104.

Anda mungkin juga menyukai