UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
KATA PENGANTAR
Rasa syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Kuasa yang telah
sehingga makalah ini bisa selesai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan..
Mudah-mudahan makalah sederhana yang telah berhasil kami susun ini bisa
meminta maaf bilamana terdapat kesalahan kata atau kalimat yang kurang
berkenan. Serta tak lupa kami juga berharap adanya masukan serta kritikan yang
membangun dari Anda demi terciptanya makalah yang lebih baik lagi
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................... ii
BAB I......................................................................................................................... 1
Pendahuluan............................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................2
1.3 Tujuan.......................................................................................................... 2
BAB II........................................................................................................................ 3
Pembahasan............................................................................................................. 3
1. Faktor Penyebab Paparan Logam berat..........................................................3
2. Efek Dari Logam Berat Terhadap Biota Dan Manusia Yang Mengkonsumsi
Biota Terpapar Logam Berat..................................................................................5
3. Bagaimana cara mengatasi paparan logam berat?.........................................7
BAB III....................................................................................................................... 8
3.1 Kesimpulan..................................................................................................8
3.2 Saran........................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................9
ii
iii
BAB I
Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Permaslahan pencemaran air oleh logam berat telah menjadi masalah di seluruh
dunia termasuk di Indonesia, dikarenakan sifat logam berat yang tidak dapat
berbahaya dan sering mencemari lingkungan antara lain merkuri (Hg), timbal (Pb),
arsenik (As), kadmium (Cd), khromium (Cr) dan nikel (Ni). Kadar logam berat yang
tinggi pada perairan akan mengakibatkan logam berat yang semula dibutuhkan
untuk proses metabolisme dapat berubah menjadi racun dan menimbulkan efek
perairan dan menurunkan produktivitas hasil budidaya. Selain itu, konsumsi ikan
hasil budidaya yang telah tercemar logam berat akan menyebabkan manusia
terpapar logam berat. Lgam berat Cd dapat menyebabkan penyakit dan logam Pb
Masuknya logam berat di air kedalam tubuh ikan melalui insang dan kulit akan
tubuh ikan dengan distribusi logam berat yang berbeda-beda dan juga berpengaruh
pada daging ikan.Timbal merupakan salah satu logam berat non essensial yang
laju pertumbuhan.
1. Apa sajakah factor yang membuat suatu perairan tercemar oleh logam
berat?
2. Apakah efek dari paparan logam berat terhadap biota perairan dan manusia
1.3 Tujuan
2. Mengetahui efek dari logam berat terhadap biota dan manusia yang
2
BAB II
Pembahasan
Sungai Siak merupakan salah satu dari sungai di Indonesia yang tercemar oleh
logam berat di daerah Kepulauan Riau. Tingginya kadar Pb (timbal) pada perairan
akan memberikan dampak pada organisme yang hidup di dasar sungai, salah
satunya adalah Hemibagrus nemurus (Ikan Baung). Lokasi Sungai Siak terletak di
Desa Teluk Mesjid telah tercemar oleh logam berat dengan hasil analisa logam berat
Pb pada air yaitu 0,3636 ppm, sedimen yaitu 36,36 ppm dan udang galah
Siak telah tercemar logam berat dan melebihi batas baku mutu. Timbal merupakan
salah satu jenis logam berat non essensial yang berbahaya dan dapat menyebabkan
Logam berat masuk kedalam tubuh ikan melalui insang, kulit,tingginya logam
terkontaminasi logam berat pada sedimen yang pada akhirnya akan meningkatkan
kadar logam berat pada tubuh ikan dengan distribusi logam berat yang berbeda-
3
Logam berat di perairan banyak berasal dari sumber industri di sekitar
dengan standar kualitas. Besi (Fe), Tembaga (Cu), dan Seng (Zn) adalah logam
esensial, yang memiliki peran penting dalam sistem biologis [5]. Kadmium (Cd),
Chromium (Cr), dan Timbal (Pb) adalah logam non-esensial yang beracun di
perairan. Logam berat jenis timbal tidak diperlukan keberadaanya pada fungsi
satu kilometer dari sungai Siak berdiri pabrik sawit PT Teguh Karsa Wana Lestari
(TKWL). Selain itu ada tiga pabrik sawit lain di Siak yang bermasalah dengan
Indrapura Sawit Lestari (SISL) dan PTPN V. Limbah-limbah pabrik yang dibuang ke
sungai Siak bagian hulu terus terbawa hingga hilir menyebabkan akumulasi bahan-
bahan pencemaran di Daerah Aliran Sungai Siak bagian hilir lebih berat.
4
2. Efek Dari Logam Berat Terhadap Biota Dan Manusia Yang
Mengkonsumsi Biota Terpapar Logam Berat
Logam berat secara umum masuk ke lingkungan melalui dengan dua cara, yakni
manusia atau tidak alami). Kondisi alami atau secara natural merupakan terlepasnya
logam berat di lingkungan akibat adanya pelapukan sedimen akibat cuaca, erosi,
lain.
Logam Kadmium (Cd) memiliki efek yang sangat unik kepada anak-anak yakni
menimbulkan efek yang tidak baik untuk manusia dewasa seperti dapat menaikkan
penyakit jantung. Efek lain yang menunjukkan toksisitas kadmium adalah kegagalan
dalam organisme hidup (tumbuhan, hewan dan manusia). Jumlah akumulasi logam
berat pada organisme perairan cukup tinggi dan akan terus mengalami peningkatan
akan mengalami akumulasi kadmium (Cd) yang lebih banyak. Kadmium dapat
terakumulasi dalam di tubuh manusia dan dapat dikeluarkan dari tubuh manusia
5
sekitar 20-30 tahun lamanya. Efek dari paparan logam berat cadmium beragam
Dalam ekosistem air kadmium dapat terakumulasi dalam remis, tiram, udang,
lobster dan ikan. Kerentanan terhadap kadmium dapat sangat bervariasi antara
organisme perairan. Organisme air laut lebih tahan terhadap keracunan kadmium
daripada organisme air tawar. Racun kadmium pada umumnya menyerang saluran
oksida (CdO). Gejala yang timbul berupa gangguan saluran pernapasan, mual,
muntah, kepala pusing dan sakit pinggang. Akibat dari keracunan akut ini dapat
menimbulkan penyakit paru-paru yang akut dan kematian. Efek kronis terjadi dalam
selang waktu yang cukup lama hal ini disebabkan karena kadmium yang masuk ke
dalam tubuh dalam jumlah yang kecil sehingga dapat ditolerir oleh tubuh. Efek akan
muncul saat daya racun yang dibawa kadmium tidak dapat lagi ditolerir tubuh karena
adanya akumulasi kadmium dalam tubuh. Adapun batas kandungan logam kadmium
Joint Expert Committe on Food Additive) yaitu sebesar 400-500 μg per minggu untuk
6
3. Bagaimana cara mengatasi paparan logam berat?
Penurunan kadar logam berat merkuri (Hg) dapat dihilangkan dengan melakukan
perendaman dengan larutan jeruk nipis yang paling efektif yaitu pada konsentrasi 75
larutan jeruk nipis untuk menurunkan kadar logam berat non essensial pada ikan
disebabkan oleh adanya zat asam sitrat yang terkandung dalam jeuk nipis. Gugus
fungsional –OH dan COOH pada asam sitrat menyebabkan ion sitrat dapat bereaksi
dengan ion logam membentuk garam sitrat. Rusli dalam Nasution et al. (2015),
menyatakan bahwa ion sitrat akan mengikat logam berat melalui proses
untuk menghilangkan polutan dari tanah atau perairan yang terkontaminasi oleh
akuatik memiliki berbagai macam manfaat selain sebagai tanaman hias, tumbuhan
akuatik juga dapat digunakan sebagai bahan kerajinan, bahan pangan, obat, dan
7
pengelola polutan / limbah cair. Sehingga dengan adanya tumbuhan akuatik maka
pencemaran perairan dapat diatasi dan kualitas air mampu dibebaskan dari polutan.
BAB III
3.1 Kesimpulan
Suatu perairan yang tercemar oleh limbah baik itu limbah organik maupun
maupun bagi kesehatan manusia karena logam berat memiliki tingkat toksisitas
yang tinggi yang apabila terakumulasi dalam tubuh dalam julah yang banyak
3.2 Saran
tercemar.
8
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini N.,P. 2018. Kandungan Logam Berat Pb Pada Insang, Ginjal Dan Daging
Ikan Baung (Hemibagrus Nemurus C.V) Di Perairan Sungai Siak Desa Teluk
Mesjid Kecamatan Sungai Apit Provinsi Riau.1-9.
Budijono, B., Hasbi, M., & Sibagariang, R. D. 2020. Heavy Metals Content in Tissues
of Feather back Fish (Notopterus notopterus) from the Sail River, Pekanbaru.
In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 430, No.
1, p. 012034). IOP Publishing.
Irwanto, R., & Barorah, F. 2017. Kemampuan tumbuhan akuatik Salvinia molesta
dan Pistia stratiotes sebagai fitoremediator logam berat tembaga. In Prosiding
Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia (Vol. 3, No. 3, pp. 138-
145).
Istarani, F. F., & Pandebesie, E. S. 2014. Studi dampak arsen (As) dan kadmium
(Cd) terhadap penurunan kualitas lingkungan. Jurnal Teknik ITS, 3(1), D53-
D58.
Sabbir, W., Rahman, M. Z., Halder, T., Nuruzzaman, M., & Ray, S. (2018).
Assessment of heavy metal contamination in fish feed available in three
districts of South Western region of Bangladesh. International journal of
Fisheries and Aquatic Studies, 6(2), 100-104.