Di susun oleh :
Kelompok 1
1.AHYAR ANSORI
2.BAIQ FARISA IRWAHYU R.
3.ELYA AGUSTINI
4.FARID NAJDI
5.YULASTRI UTAMI
TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HAMZANWADI
2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan ucapan terima kasih kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena dengan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
kelompok ini sebagai persyaratan dalam memenuhi tugas mata kuliah pencemaran laut dan
pengendalianya.
Penyusun
DAFTAR ISI
JUDUL ...............................................................................................................
KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI .....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................
A.Latar Belakang.............................................................................................1
B.Rumusan Masalah........................................................................................2
C.Tujuan ..........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
1 Pengertian Logam Berat merkuri (HG).........................................................3
2 Lokasi............................................................................................................5
3 Jenis logam berat............................................................................................6
4 Sumber pencemar ..........................................................................................7
5 Proses pencemaran diperairan/organisme......................................................8
6 Dampak Terhadap Organisme........................................................................8
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan...................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Logam berat merupakan salah satu komponen pencemar lingkungan, baik di darat,
perairan maupun udara. Logam berat yang sering mencemari lingkungan terutama adalah
merkuri (Hg), timbal (Pb), cadmium (Cd), arsenik (Ar), chromium (Cr), nikel (Ni) dan besi
(Fe) (Palar, 2004). Salah satu lingkungan yang mudah tercemar yaitu perairan, sebab limbah
dari industri berupa limbah cair kebanyakan langsung dibuang ke sungai tanpa diolah terlebih
dahulu (Subanri, 2008). Hal tersebut dikarenakan banyak industri rumah tangga maupun
pabrik ternyata belum mempunyai instalasi pengolahan air limbah (IPAL) yang baik atau
sudah mempunyai tetapi tidak dioperasikan karena membutuhkan biaya yang tinggi. Logam
berat dapat menimbulkan efek-efek khusus pada makhluk hidup. Beberapa contoh penyakit
akibat adanya logam berat yaitu penyakit Minamata, bibir sumbing, kerusakan susunan saraf,
cacat pada bayi, kanker dan terganggunya fungsi imun (Darmono, 1995).
Logam berat dapat meracuni tubuh makhluk hidup apabila terakumulasi di dalam
tubuh dalam waktu yang lama dan di atas ambang batas toleran. Sebaliknya beberapa jenis
logam biasanya digunakan untuk pertumbuhan kehidupan biologis, misalnya pada
pertumbuhan alga atau tanaman air lain. Apabila tidak ada logam maka pertumbuhannya
akan terhambat, namun jumlah yang berlebihan akan mempengaruhi kegunaannya karena
menimbulkan daya racun yang dimiliki. Oleh karena itu, keberadaan zat ini perlu diawasi
jumlahnya dalam air limbah.
B.Rumusan Masalah
Menjelaskan tentang jenis logam berat
Sumber pencemar
Dampak yang ditimbulkan
C.Tujuan
Untuk mengetahui logam berat yang mencemari laut
Untuk mengetahui sumber pencemar
Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan
BAB II
PEMBAHASAN
2.Lokasi
Pantai Utara Jawa, yaitu: Kendal, Rembang, Tuban, Batang, dan Jepara.
4.Sumber Pencemar
Polutan merkuri masuk ke dalam lingkungan akuatik, bisa bersumber dari udara maupun
kegiatan antropogenik di daratan, seperti terlukis pada gambar 1 berikut:
Merkuri masuk ke perairan melalui hujan yaitu berkisar antara 0,0008 – 1,45 µg/1Hg.
Akan tetapi masuknya Hg ke dalam perairan sebagian besar akibat adanya
pencemaran.Kadar merkuri yang tinggi pada perairan umumnya diakibatkan oleh
buangan industri (industrial wastes) dan akibat sampingan dari penggunaan senyawa-
senyawa-senyawa anorganik dan senyawa organik. Fluktuasi merkuri di lingkungan
laut, terutama di daerah estuarin dan daerah pantai ditentukan oleh proses
sedimentation, floculation dan reaksi adsorpsi desorpsi.Transfer dan transformasi
merkuri dapat dilakukan oleh phytoplankton dan bakteri, disebabkan kedua organisme
tersebut relatif mendominasi suatu perairan, dan juga oleh rumput laut. Bakteri dapat
merubah merkuri menjadi methyl merkury, dan membebaskan merkuri dari sendimen.
Dalam kegiatannya bakteri membutuhkan bahan organic atau komponen-komponen
karbon, nitrogen dan posphat sebagai makanannya.
Kandungan logam Hg pada ikan tongkol ditentukan oleh penyerapan ikan selama hidup
di air yang juga terkait dengan jumlah logam berat Hg yang terlarut dalam air dan rantai
makanannya. Polutan merkuri masuk ke dalam lingkungan akuatik, bisa bersumber dari udara
maupun kegiatan antropogenik di daratan. Pencemaran perairan oleh merkuri mempunyai
pengaruh terhadap ekosistem setempat yang disebabkan oleh sifatnya yang stabil dalam
sendimen, kelarutannya yang rendah dalam air dan kemudahannya diserap dan terkumpul
dalam jaringan tubuh organisme air, baik melalui proses bioaccumulation maupun
biomagnification yaitu melalui food chain Di lapisan permukaan laut , kandungan merkuri
berkisar 0,1 µg/l, semakin ke dalam laut akan meningkat kandungannya hingga menjadi 0,15
µg/l sampai 0,27 µg/l. Hal ini dikarenakan adanya penyerapan merkuri oleh plankton di
permukaan laut dan terjadi perpindahan akumulasi ke dalam laut.
Merkuri mempunyai kemampuan yang tinggi untuk proses bioakumulasi pada
organisme laut. Hal ini menyebabkan merkuri akan terakumulasi pada jaringan tubuh
makhluk hidup. Pada banyak kasus, bioakumulasi merkuri ini berlanjut mengikuti rantai
makanan. Dengan demikian, predator mempunyai konsentrasi merkuri lebih tinggi dibanding
organisme dimakannya.Ikan tongkol merupakan jenis ikan predator yang hidup di lapisan
permukaan laut ataupun di laut dalam.Oleh karena hal inilah kandungan merkuri dalam ikan
tongkol lebih besar daripada ikan kecil lainnya.Pada penelitian yang dilakukan oleh Zodape
(2011) pada ikan laut di Mumbai-India menyatakan bahwa penyerapan logam berat oleh ikan
lebih besar terjadi pada jaringan seperti pada hati dan insang daripada penyerapan pada
daging ikan, sehingga kandungan logam berat Hg pada daging ikan hanya sebagian kecil
yang terdeteksi.Adanya kandungan logam berat yang lebih tinggi pada insang dan hati ini
disebabkan karena yang masuk ke dalam tubuh lebih banyak terserap dalam jaringan lunak
(ginjal dan hati) daripada yang terserap ke jaringan lainnya. Hal ini senada dengan penelitian
Sjahrul yang menyatakan bahwa, urutan kandungan logam berat pada organ tubuh ikan mulai
dari yang tertinggi sampai yang terendah adalah pada organ isi (hati dan ginjal), tulang, kulit,
dan daging.Hal ini berarti bahwa kandungan tertinggi kontaminan logam berat selain pada
organ isi dalam, juga pada tulang dan kulit. Oleh karena itu, masyarakat diharapkan lebih
berhati-hati dalam memilih bagian ikan yang akan dikonsumsi, yaitu cukup mengkonsumsi
bagian daging ikannya saja.
6.Dampak terhadap organisme
Kerusakan struktur komunitas
Kerusakan gen
Jaringan makanan terganggu
Menurunnya kualitas air
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Sumber pencemar yang ada di pantai utara jawa yaitu logam berat jenis merkuri (HG),proses
masuknya HG kedalam perairan sebagian besar akibat adanya pencemaran. Kadar yang tinggi
pada di perairan umumnya diakibatkan oleh buangan industri dan akibat sampingan dari
penggunaan senyawa-senyawa organik dan senyawa anorganik.
DAFTAR PUSTAKA
Al-ard : Jurnal Teknik Lingkungan Volume 2, NO 2
Mirdad,Yosep Patadungan,Isrun.Juni 2013,Status logam berat merkuri (hg) dalam tanah pada
kawasan pengolahan tambang emas di kelurahan poboya,kota palu