LAPORAN PRAKTIKUM
Oleh
2110311005
FAKULTAS PERTANIAN
2022
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM
PENENTUAN PH TANAH
Telah diperiksa dan dinyatakan memenuhi syarat pada tanggal 07 Juni 2022
Asisten I Asisten II
Asisten V
Jember, 2022
ii
PRAKATA
1. Bapak Ir Bagus Tripama MP., selaku dosen pembina mata kuliah Dasar Ilmu
Tanah yang telah memberikan arahan teoritis kepada penulis.
2. Udkhulis Silmy, Shinta Khuzzaimatul Laili, Reni Puji Rahayu, Andito Guruh
Mahardika Ramadhan dan Angga Dicky Saputra yang telah memberikan
motivasi serta membimbing dalam pelaksanaan praktikun dasar ilmu tanah
3. Kedua orang tua saya yang telah memberikan dukungan, do’a dan semangat
hingga saat ini
4. Teman-teman saya telah memberikan dukungan dan membantu saya dalam
menyelesaikan laporan ini
5. Semua pihak yang telah membantu penulis untuk menyelesaikan laporan
praktikum ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu
Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………...i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii
PRAKATA ............................................................................................................ iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv
I. PENDAHULUAN ...........................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .....................................................................................2
1.3 Tujuan ........................................................................................................2
II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................3
III. METODOLOGI PENELITIAN ................................................................5
3.1 Tempat dan Waktu ....................................................................................5
3.2 Bahan dan Alat ..........................................................................................5
3.3 Prosedur Kerja ...........................................................................................5
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................7
4.1 Hasil...........................................................................................................7
4.2 Pembahasan ...............................................................................................7
V. KESIMPULAN .............................................................................................10
5.1 Kesimpulan ..............................................................................................10
5.2 Saran ........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................11
LAMPIRAN ..........................................................................................................12
iv
v
I. PENDAHULUAN
1
asam organik dan anorganik serta ion-ion H+ dan Al dapat ditukar. Misal koloid
dan sumber alkalinitas atau garam-garam alkalis.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum dengan materi “penentuan ph tanah” yaitu :
1. Mahasiswa dapat mengenal dan menggunakan alat-alat yang digunakan
untuk mengukur pH tanah.
2
II. TINJAUAN PUSTAKA
Larutan tanah merupakan sifat tanah yang mengandung ion-ion terlarut yang
merupakan hara tanaman. Konsentrasi ion-ion ini sangatlah beragam, tergantung
pada ion terlarut serta jumlah bahan pelarut. Reaksi tanah yang penting ialah masam,
netral, dan alkalis. Hal ini didasarkan pada jumlah ion H+ dan OH- dalam larutan
tanah. Bila dalam larutan tanah ditemukan ion H+ lebih banyak dari ion OH-, maka
reaksi tanah tersebut adalah masam. Bila ion H+ sama dengan atau seimbang dengan
ion OH- maka reaksi tersebut adalah netral. Dan jika ion OH- lebih banyak dari ion
H+ maka reaksi tersebut disebut reaksi alkalis (Pairunan, 1985).
Kemasaman tanah merupakan salah satu sifat yang penting. Sebab terdapat
hubungan pH dengan ketersediaan unsur hara, juga terdapat beberapa hubungan
3
antara pH dan semua pembentukan serta sifat-sifat tanah. Pada umumnya pH tanah
ditentukan oleh : 1. Pencampuran satu bagian tanah dengan dua bagian air suling
(bahan lain yang sesuai seperti larutan garam netral), 2. Campurkanlah mereka untuk
mendapatkan tanah dan air sampai mendekati kesetimbangan, dan kemudian, 3.
Ukurlah pH suspensi air tanah. Tedapat beberapa komponen dalam tanah yang
mempengaruhi konsentrasi larutan tanah. Keadaan dipersukar oleh bahan-bahan
tanah besar perubahannya diantaranya interaksi. Bagian ini dimulai dengan suatu pH
tertentu dan faktor – faktor yang mengendalikan pH pada sebagian besar tanah, yang
umumnya berkisar 4 – 10, pH kurang dari 4, biasanya dikaitkan dengan hadirnya
asam kuat seperti asam sulfat (Foth, 1999)
Kemasaman tanah ditentukan oleh dinamika ion di dalam tanah, ion yang
terdapat dalam suspensi tanah berada keseimbangan dengan ion yang terjerap.
Akibat dari proses itu, maka dikenal 2 jenis kemasaman yaitu kemasaman aktif dan
kemasaman potensial. Kemasaman aktif disebabkan oleh ion di dalam larutan tanah,
sedangkan kemasaman potensial disebabkan oleh ion dan Al yang terjerap pada
permukaan kompleks jerapan. (Hardjowigeno, 2003).
4
III. METODOLOGI PENELITIAN
6. Gelas ukur, digunakan untuk mengukur volume larutan atau zat cair
dengan tepat
5
5. Tuangkan yang sudah dikocor ke beaker glass
6. Tuang aquades 10 ml, aduk rata hingga larut
7. Ukur menggunakan pH meter selama 1 menit
8. Angka pH lalu catat hasilnya.
6
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
NO Horizon pH
1 Horizon A 11, 1
2 Horizon E 10,2
3 Horizon O 8,9
Dari table diatas diketahu bahwa masing masing horizon memiliki kadar
pH yang berbeda, horizon A memiliki kadar pH yang tinggi diantara yang lain sebaliknya
horizon O memiliki kadar pH yang rendah diantara yang lain.
4.2 Pembahasan
7
dengan pH rendah ataupun tinggi akan mempersulit tanaman menyerap unsur
hara. Artinya, tanaman mampu menyerap optimal unsur hara tersebut pada
kondisi pH netral, yakni 7.
• Ciri-Ciri umum larutan asam (biasanya dihitung skala (0-6) yaitu :
Terasa masam, Bersifat korosif, Dapat memerahkan kertas lakmus
biru, Larutan dalam air dapat mengantarkan arus listrik,
Menyebabkan perkaratan logam (korosif). Contoh larutan Asam :
Air jeruk, Hidrogen Klorida/Asam Klorida (HCL), Tembaga(II)
Sulfat (CuSO4), Alumunium Sulfat (AlSO4) dllContoh cairan
bersifat basa: Air laut, cairan pemutih dll.
• Ciri-ciri umum larutan basa (biasanya dihitung skala (8-14) yaitu :
Rasanya pahit, Bersifat licin, Dapat membirukan kertas lakmus
merah, Larutan dalam air dapat mengantarkan listrik, Jika
mengenai kulit, maka kulit akan melepuh (kaustik Contoh larutan
basa : Air Sabun, Amoniak (NH3), Soda Api/Natrium Hidroksida
(NaOH),Natrium Karbonat (Na2CO3)
• Contoh larutan netral (biasanya dihitung skala (7):
Alkohol/Ethanol, garam (Natrium Klorida=NaCl), Amonium
Klorida, Air abu, air murni dll
pH tanah di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu bahan induk tanah,
pengendapan, vegetasi alami, pertumbuhan tanaman, kedalaman tanah dan pupuk
nitrogen.
8
umumnya mempunyai pH tinggi dibandingkan dengan tanah yang
berkembang dari batuan masam
• Pengendapan, jika air berasal dari air hujan melewati tanah, kation
kation basa seperti Ca dan Mg akan tercuci. Kation kation basa
yang hilang tersebut kedudukannya di tapak jerapan tanah akan di
ganti oleh kation kation masam seperti Al, H, dan Mn. Oleh karena
itu, tanah tanah yang terbentuk pada lahan dengan curah hujan
tinggi biasanya lebih masam dibandingkan pada tanah tanah pada
lahan kering atau acid.
• Vegetasi alami, tanah yang berada di bawah kondisi vegetasi hutan
akan cenderung lebih masam di bandingkan dengan yang
berkembang di bawah padang rumput. Hutan tanaman dengan daun
kecil (konifer) dapat menyebabkan lebih masam dibandingkan
dengan hutan tanaman berdaun lebar.
• Pertumbuhan tanaman, tanah sering menjadi masam jika di tanami
atau untuk aktifitas pertanian, sebab basa basa akan hilang (ikut
terpanen).
• Kedalaman tanah, pada lahan dengan curah hujan tinggi, umumnya
kemasaman meningkat sesuai dengan kedalaman lapisan tanah,
sehingga kehilangan topsoil oleh erosi dapat menyebabkan lapisan
olah tanah menjadi lebih masam.
• Pupuk nitrogen, nitrogen tanah dapat berasal dari pupuk, bahan
organik , sisa hewan, fiksasi N oleh leguminose dapat
menyebabkan tanah lebih masam.
9
V. KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang di dapat pada praktikum kali ini adalah:
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan dapat diperoleh data yaitu
pada lapisan satu diukur menggunakan pH meter dengan hasil 11,1 dengan kriteria
basa sangat kuat. Pada lapisan dua dengan menggunakan pH meter dengan hasil
10,2 dengan kriteria basa sangat kuat. Pada lapisan tiga dengan menggunakan pH
meter dengan hasil 8,9 dengan kriteria basa kuat.
5.2 Saran
Tambah bangku dan meja dikarenakan kurang, tambah pendingin ruangan
soalnya tempatnya panas bener untuk coas kurang mencairkan suasana.
10
DAFTAR PUSTAKA
Foth, Henry D. 1999. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
Hardjowigeno . S. 1987. Dasar– Dasar Ilmu Tanah, Akademik,Presindo Jakarta.
Hardjowigeno, Sarwono. 2003. Ilmu Tanah. Jakarta: Akademika Pressindo.
Pairunan,A.1985. Dasa - Dasar Ilmu Tanah. Badan Kerjasama Perguruan Tinggi
NegriIndonesia Timur: Makassar.
Sarwono, H. 2003. Ilmu Tanah. Akademika Pressindo. Jakarta
11
LAMPIRAN 1.
12
LAMPIRAN 2.
Gambar 4. Gambar 5.
13