PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
hidup tidak dapat berpijak jika tidak ada tanah. Tanah adalah bagian permukaan kulit
bumi yang merupakan tempat kegiatan organisme. Manusia dan hewan darat
melakukan kegiatan seperti hidup, tumbuh dan berkembang, dan kegiatan lainnya di
atas tanah. Tanaman juga membutuhkan tanah sebagai media tumbuh tanaman. Tanah
Tanah juga memiliki peranan penting dalam siklus hidrologi. Dalam siklus
hidrologi, air hujan yang jatuh mencapai tanah akan mengalami infiltrasi. Infiltrasi
adalah peristiwa dimana air bergerak melalui celah-celah dan pori-pori serta batuan
yang ada dibawah tanah yang dapat bergerak secara vertikal dan horizontal di bawah
Tanah tidak hanya sebagai media pertumbuhan bagi tanaman, tetapi juga sebagai
media pengatur air. Kondisi tanah menentukan jumlah air yang masuk ke dalam tanah
pelapukan mineral dan bahan organik tanah, yaitu reaksi yang mempersiapkan hara
larut bagi pertumbuhan tanaman. Selain itu, air juga berfungsi sebagai media gerak
menyerap air cepat dan meneruskan air yang diterima ke bawah. Berdasarkan gaya
yang bekerja pada air tanah yaitu gaya adhesi, kohesi dan gravitasi, maka air tanah
B. Tujuan
Menetapkan kadar air contoh tanah kering angin, kapasitas lapang, dan kadar
air maksimum tanah dengan metode gravimetri (perbandingan massa air dengan
Air terdapat di dlam tanah karena ditahan/diserap oleh massa tanah, tertahan
oleh lapisan kedap air, atau karena keadaan drainase yang kurang baik. Air adalah
zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui
sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71%
Kandungan air tanah dapat ditentukan dengan beberapa cara. Sering dipakai
istilah-istilah nisbih, seperti basah dan kering. Kedua-duanya adalah kisaran yang
tidak pasti tentang kadar air sehingga istilah jenuh dan tidak jenuh dapat diartikan
yang penuh terisi dan yang menunjukkan setiap kandungan air dimana pori-pori
belum terisi penuh. Jadi yang dimaksud dengan kadar air tanah adalah jumlah air
yang bila dipanaskan dengan oven yang bersuhu 105oC hingga diperoleh berat tanah
Berdasarkan gaya yang bekerja pada air tanah yaitu gaya adhesi, kohesi dan
1. Air Higroskopis
Air higraskopis adalah air yang diadsorbsi oleh tanah dengan sangat
kuat, sehingga tidak tersedia bagi tanaman. Jumlahnya sangat sedikit dan
merupakan selaput tipis yang menyelimuti agregat tanah. Air ini terikat kuat pada
matriks tanah ditahan pada tegangan antara 31-10.000 atm (pF 4,0 – 4,7).
2. Air Kapiler
Air kapiler merupakan air tanah yang ditahan akibat adanya gaya kohesi
dan adhesi yang lebih kuat dibandingkan gaya gravitasi. Air ini bergerak ke
samping atau ke atas karena gaya kapiler. Air kapiler ini menempati pori mikro
dan dinding pori makro, ditahan pada tegangan antara 1/3 – 15 atm (pF 2,52 –
a. Kapasitas lapang, yaitu air yang dapat ditahan oleh tanah setelah air
dijenuhi air atau setelah hujan lebat tanah dibiarkan selama 48 jam,
lapang, tanah mengandung air yang optimum bagi tanaman karena pori
Kandungan air pada kapasitas lapang ditahan dengan tegangan 1/3 atm
b. Titik layu permanen, yaitu kandungan air tanah paling sedikit dan
mulai layu dan jika hal ini dibiarkan maka tanaman akan mati. Pada
titik layu permanen, air ditahan pada tegangan 15 atm atau pada pF
4,2. Titik layu permanen disebut juga sebagai koefisien layu tanaman.
3. Air Gravitasi
Air gravitasi merupakan air yang tidak dapat ditahan oleh tanah karena
mudah meresap ke bawah akibat adanya gaya gravitasi. Air gravitasi mudah
hilang dari tanah dengan membawa unsur hara seperti N, K, Ca sehingga tanah
Air sangat penting bagi kehidupan, baik manusia, hewan maupun tumbuhan.
Seluruh proses metabolisme dalam tubuh makhluk hidup berlangsung dalam media
air. Air dalam kehidupan sehari-hari digunakan untuk berbagai keperluan seperti
keperluan rumah tangga, pertanian, ransportasi bahkan sampai industri. Air sebagai
pelarut universal, memiliki kemampuan ntuk melarutkan berbagai zat, mulai fasa gas
dari udara, fasa cair dari berbagai larutan, asa padat dan juga mikroorganisme. Oleh
karena itu air banyak sekali mengandung berbagai zat terlarut maupun tidak terlarut,
sehingga air sangat sukar diperoleh dalam keadaan murni. Apabila kandungan
berbagai zat tersebut tidak mengganggu kesehatan manusia, maka air dianggap
bersih. Air dikatakan tercemar apabila terdapat gangguan terhadap kualitas air,
dimana kandungan berbagai zat sudah melebihi ambang batas. Ambang batas kadar
zat dalam air berbeda-beda untuk jenis air sesuai peruntukannya. Misalnya kadar zat
untuk air minum berbeda ambang batasnya dengan kadar suatu zat untuk industri
Menurut Hanafiah dan Sutherland (2007), koefisien air tanah yang merupakan
1. Jenuh atau retensi maksimum, yaitu kondisi dimana seluruh ruang pori tanah
mulai menipis sehingga tegangan antar air-udara meningkat hingga lebih besar
3. Koefisien layu (titik layu permanen) adalah kondisi air tanah yang
4. Koefisien higroskopis adalah kondisi dimana air tanah terikat sangat kuat oleh
Alat yang digunakan dalam praktikum penetapan kadar air tanah yaitu botol
timbang, timbangan analitik, keranjang stainless, cawan tembaga porus, bejana seng,
kertas label, spidol, pipet ukuran 2 mm, bak perendam, serbet, kertas saring, oven,
tang penjepit, dan eksikator. Bahan yang digunakan yaitu contoh tanah kering angin
jenis vertisol.
B. Cara Kerja
gram).
b. Botol timbang di isi setengah contoh tanah kering angin yang berdiameter 2
c. Botol timbang yang berisi tanah dimasukkan ke dalam oven dengan tutup
penjepit.
e. Botol timbang yang tertutup dimasukkan ke eksikator selama 15 menit
kemudian dikeluarkan.
menggunakan rumus:
(b−c)
Kadar air= × 100 %
(c−a)
padatan).
e. Setelah 15 menit keranjang stainless dikeluarkan dari bejana seng lalu diayak
2
Kapasitas lapang= ×100 % + Ka
b−(a+2)
3. Kadar air maksimum tanah
b. Pada dasar cawan tembaga porus diberi kertas saring lalu dibahasi dengan air
c. Cawan tembaga porus dikeluarkan dari petridis dan diisi contoh tanah halus
1
kurang lebih nya. Cawan diketuk perlahan sampai permukaan tanah rata.
3
1
Masukkan kembali tanah halus dan lakukan hal yang sama hingga penuh,
3
d. Cawan tembaga porus direndam dalam bak perendam dengan ditumpu batang
kayu agar air bebas masuk ke dalam cawan tembaga porus selama 12-16 jam.
f. Cawan tembaga porus dimasukkan ke dalam oven selama 24 jam dengan suhu
105-110o C
rumus:
( b−a )−(c−d )
Kadar air maksimum= ×100 %
(c−d )
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Perhitungan:
b−c
Ka 1 = ×100 %
c−a
37,92−35,04
= ×100 % = 38,29 %
35,04−27,52
b−c
Ka 2 = ×100 %
c−a
34,19−32,63
= × 100 % = 15,26 %
32,63−22,41
Rata-rata Ka = (Ka 1 + Ka 2) : 2
= (38,29 + 15,26) : 2
= 26,77 %
2. Kapasitas Lapang
2
KL 2 = × 100 %+ Ka
b−(a+ 2)
2
= × 100 %+38,29
79,10−(79,80+2)
2
= ×100 % +38,29
−2,70
= 37,549 %
Rata-rata KL = (KL 1 + KL 2) : 2
= (38,926 + 37,549) : 2
= 38,237 %
Ulangan (a) +
Cawan +
tanah (b) setelah Petridis + cawan + Kadar air
Kertas Saring
basah dioven 24 kertas saring maksimum
Jenuh +
jenuh air jam (c g) setelah dioven (dg) (%)
Petridis (a g)
(b g)
KAM- 1 53,86 155,16 73,34 84,25 -10,285
KAM- 2 61,53 133,84 76,43 42,65 1,140
Rata-Rata -4,57
Perhitungan:
( b−c )−( c−d )
KAM 1 = ×100 %
( c −d )
(155,16−53,86 ) −( 73,34−84,25 )
¿ ×100 %
( 73,34−84,25 )
= -10,285 %
( b−c )−( c−d )
KAM 2 = ×100 %
( c −d )
(133,84−61,53 )−( 76,43−42,65 )
¿ ×100 %
( 76,43−42,65 )
= 1,140 %
B. Pembahasan
Berdasarkan penggolongan air tanah, ada gaya yang bekerja pada air tanah,
yaitu gaya adhesi, kohesi, dan gravitasi. Gaya adhesi adalah gaya tarik menarik antara
molekul zat yang tidak sejenis. Sedangkan gaya kohesi adalah gaya tarik menarik
antara molekul dalam zat yang sejenis. Dan gaya gravitasi adalahgaya yang
disebabkan oleh gravitasi bumi, contohnya benda yang jatuh dari atas ke bawah
Menurut Hardjowigeno (1993), berdasarkan gaya yang bekerja pada air tanah
yaitu gaya adhesi, kohesi dan gravitasi maka air tanah dibedakan menjadi :
1. Air Higroskopis
Air higroskopis adalah air yang diadsorbsi oleh tanah dengan sangat
kuat, sehingga tidak tersedia bagi tanaman. Jumlahnya sangat sedikit dan
merupakan selaput tipis yang menyelimuti agregat tanah. Air ini terikat kuat pada
matriks tanah ditahan pada tegangan antara 31-10.000 atm (pF 4,0 – 4,7).
2. Air Kapiler
Air kapiler merupakan air tanah yang ditahan akibat adanya gaya kohesi
dan adhesi yang lebih kuat dibandingkan gaya gravitasi. Air ini bergerak ke
samping atau ke atas karena gaya kapiler. Air kapiler ini menempati pori mikro
dan dinding pori makro, ditahan pada tegangan antara 1/3 – 15 atm (pF 2,52 –
4,20).
3. Air Gravitasi
Air gravitasi merupakan air yang tidak dapat ditahan oleh tanah karena
mudah meresap ke bawah akibat adanya gaya gravitasi. Air gravitasi mudah
hilang dari tanah dengan membawa unsur hara seperti N, K, Ca sehingga tanah
Kapasitas lapang, yaitu air yang dapat ditahan oleh tanah setelah air gravitasi
turun semua. Kondisi kapasitas lapang terjadi jika tanah dijenuhi air atau setelah
hujan lebat tanah dibiarkan selama 48 jam, sehingga air gravitasi sudah turun semua.
Pada kondisi kapsitas lapang, tanah mengandung air yang optimum bagi tanaman
karena pori makro berisi udara sedangkan pori mikro seluruhnya berisi air.
Kandungan air pada kapasitas lapang ditahan dengan tegangan 1/3 atm atau pada pF
2,54.
Titik layu permanen, yaitu kandungan air tanah paling sedikit dan
menyebabkan tanaman tidak mampu menyerap air sehingga tanaman mulai layu dan
jika hal ini dibiarkan maka tanaman akan mati. Pada titik layu permanen, air ditahan
pada tegangan 15 atm atau pada pF 4,2. Titik layu permanen disebut juga sebagai
Terdapat pula faktor – faktor yang dapat memengaruhi kadar air tanah. Antara lain:
daripada partikel mineral tanah yang berarti luas permukaan penyerapan juga
lebih banyak sehingga makin tinggi kadar bahan organik tanah makin tinggi
tanah, semakin dalam maka ketersediaan dan kadar air tanah juga semakin
banyak.
jumlah air yang dapat diabsorbsi dengan efisiensi tumbuah dalam tanah.
pada efisiensi pengguanaan air tanah dan penentuan air yang dapat hilang melalui
maupun non alamiah mempunyai gaya osmotik yang dapat menarik dan
Faktor lainnya yang mempengaruhi kadar air tanah adalah tekstur tanah,
kemampuan tanah untuk mengikat air, contohnya tanah yang bertekstur liat lebih
mampu mengikat air dalam jumlah banyak dibandingkan tanah yang bertekstur pasir,
sedangkan tanah bertekstur pasir lebih mampu mengikat air daripada tanah bertekstur
debu.
Faktor lain yang memengaruhi kadar air tanah adalah struktur tanah, pori
tanah, dan peremeabilitas tanah. Tanah yang mempunyai ruang pori lebih banyak
akan mampu menyimpan air dalam jumlah lebih banyak. Karena ruang-ruang pori
percobaan pertama, tanah tersebut memiliki kadar air kering udara sebesar 38,29%
pada percobaan Ka1 dan 15,28% pada percobaan Ka2, sehingga ditetapkan kadar air
kering tanah udara dengan rata-rata sebesar 26,77%. Pada percobaan kedua, kadar air
kapasitas lapang (metode pendekatan) pada tanah vertisol pada percobaan KL1
didapatkan hasil kapasitas lapang sebesar 38,926% dan pada percobaan KL2
didapatkan hasil nilai kapasitas lapang sebesar 37,237%, sehingga nilai rata-rata
kapasitas lapang untuk tanah vertisol sebesar 38,23%. Pada percobaan ketiga, yaitu
percobaan kadar air maksimum tanah dengan menggunakan tanah vertisol didapatkan
hasil kadar air maksimum sebesar -10,285% pada percobaan KAM1 dan hasil sebesar
1,140% pada percobaan KAM2, sehingga didapatkan hasil rata-rata kadar air
kapasitas maksimum tanah tanah vertisol sebesar -4,57%. %. Ini sama halnya seperti
menurut Hardjowigeno (1992) bahwa air terdapat dalam tanah karena ditahan
(diserap) oleh massa tanah, tertahan oleh lapisan kedap air, atau karena keadaan
drainase yang kurang baik. Air dapat meresap atau ditahan oleh tanah karena adanya
gaya-gaya adhesi, kohesi, dan gravitasi. Lain halnya dengan kadar air maksimum,
suatu jenis tanah ditentukan oleh daya hisap matriks atau partikel tanah, kedalaman
tanah dan pelapisan tanah (Hakim, 1986). Tekstur tanah yang halus menyebabkan
porositasnya rendah sehingga mampu menahan air. Tinggi rendahnya kadar air
maksimum tergantung juga pada jenis tanah, sebab tanah juga mempunyai tekstur
A. Kesimpulan
1. Pengaruh kadar air maksimum bagi pertumbuhan tanaman yaitu ketika pada
pertumbuhan tanaman.
2. Kadar air tanah kering udara dari contoh tanah vertisol adalah 38,29% dan
3. Kadar air kapasitas lapang dari contoh tanah vertisol adalah 38,926% dan
4. Kadar air maksimum dari contoh tanah vertisol adalah -10,285% dan 1,140%
B. Saran
1. Praktikan lebih memerhatikan apa yang disampaikan oleh asisten saat asisten
memberikan arahan.
2. Cara kerja dalam praktikum harus dilakukan dengan sesuai dan teliti agar
maksimal.
4. Semoga dalam praktikum selanjutnya dapat terus menambah ilmu bagi praktikan
maupun asisten.
DAFTAR PUSTAKA
Hanafiah, K dan Sutherland, R.A. 2007. “Spatial variability of 137Cs and influence
71.
Indranada dan Zapata, F. 2002, ”Handbook for the assessment of soil erosion and
Saridevi, et all. 2013. “Perbedaan Sifat Biologi Tanah pada Beberapa Tipe