BAB VIII
PEMERIKSAAN SAND CONE
8.1 Pendahuluan
Kekuatan struktur suatu perkerasan jalan sangat bergantung pada daya
dukung tanah dalam kepadatan maksimum. Bila perkerasan jalan tidak memiliki
kekuatan secukupnya maka jalan tersebut akan cepat mengalami kerusakan.
Untuk menilai kekuatan dasar yang hendak dipakai pada saat penentuan tebal
lapisan perkerasan, digunakanlah California Bearing Ratio. Tanah merupakan hal
penting dalam pembangunan awal sebuah jalan raya atau jalan tol, tanah juga
merupakan komponen utama subgrade yang memiliki karakteristik dan perilaku
yang berbeda-beda, sehingga perlu diperhatikan dalam satu atau dua pekerjaan
tanah adalah kepadatan lapangan atau berat isi keringnya. Walaupun nilai
California Bearing Ratio telah memenuhi standar, namun jika kepadatan
lapisannya masih belum baik, maka deformasi akibat konsolidasi masih dapat
terjadi dan penyebaran beban ke lapisan tanah dibawahnya akan menjadi kurang
baik, serta berpotensi terjadi konsentrasi tegangan pada bagian tertentu dalam
lapisan tanah tersebut yang dapat mengakibatkan kegagalan lapisan tanah dasar
pondasi secara keseluruhan.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengukur atau memeriksa
kepadatan tanah di lapangan adalah dengan melakukan pengujian/tes sand cone,
yang sangat berpengaruh penting terhadap penentuan kepadatan tanah. Sand cone
test atau tes kepadatan tanah adalah sebuah pengujian yang dilakukan untuk
mencari nilai kepadatan tanah hasil pemadatan di lapangan yang dibandingkan
dengan nilai kepadatan tanah di laboratorium.
Tes sand cone posisinya memegang peranan penting pada pembangunan
suatu jalan raya atau jalan tol, dimana lapisan tanah perlu ditentukan
kepadatannya dengan menggunakan alat uji sand cone yang diuraikan disini
hanya terbatas untuk tanah yang mengandung butiran kasar tidak lebih dari 5 cm
dan kepadatan lapangan yang dimaksud adalah berat kering persatuan isi
(Hamidun, 2014).
92
86
Hasil pengujian dengan sand cone adalah berat isi kering tanah atau material
lapis dasar pondasi, yang merupakan kepadatan lapangan tanah atau lapis dasar
pondasi yang diperiksa dan bertujuan untuk mengevaluasi hasil pekerjaan
pemadatan di lapangan yang dinyatakan dalam derajat pemadatan (degree of
compaction), yaitu perbandingan antara 𝛿𝑑 lapangan dengan 𝛿𝑑 laboratorium.
Nilai kepadatan tanah dilapangan umumnya diharuskan memiliki nilai
kepadatan minimum 95%. Apabila hasil uji tidak mencapai nilai minimum
tersebut, maka tanah perlu dilakukan penambahan pemadatan dengan alat
pemadat hingga mencapai nilai kepadatan minimum tersebut. Adapun kondisi lain
yang menyebabkan nilai kepadatan tanah tidak mencapai kepadatan minimum
setelah dilakukan beberapa kali pemadatan, maka dapat diindikasikan tanah
tersebut sangat basah sehingga perlu dilakukan pembongkaran tanah tersebut
untuk dikeringan (dijemur) kemudian setelah dirasa cukup kering, tanah ditimbun
dan dipadatkan kembali.
Kran
Kran yang dapat dibuka /ditutup dengan diameter 1,27 cm.
2. Timbangan
Digunakan timbangan kapasitas 10 kg dengan ketelitian 0,1 gram dan
kapasitas 500 gram dengan ketelitian 0,1 gram, masing-masing 1 buah.
4. Wadah
5. Pasir Ottawa
Pasir Ottawa berfungsi sebagai parameter pada kepadatan tanah
5. Kaleng
6. Alat pemeriksa kadar air
Dimana:
W = Berat tanah basah dari lubang = W3 – W2
V = Volume tanah = volume lubang = volume pasir yang mengisi lubang.
W pasir
V=
δo
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
FAKULTAS TEKNIK
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
Jalan Prof. Dr. H. Hadari Nawawi Pontianak 78124
Telpon (0561) 40186, 36439, 43464 Kotak Pos 1049
92
91
Basah
Berat Cawan Timbang + Tanah
4
Kering (c gram) 31,367 34,690
34,941
5 Kadar Air Wd = ([b - c] / [c - a]) x 100% 34,416% %
6 Kadar Air Rata-rata W (%) 34,679%
δo W 10 gram
7 Kepadatan Tanah δk= x ( ) 1,9477
W 10 ( 1+W ) cm3
91
¿ 4525−2990
¿ 1535 gram
2. Volume Botol (V)
W 2 −W 1
V=
γ air
5420−670
¿
1
¿ 4750 cm3
3. Berat Pasir (Wp)
W p =W 3−W 1
¿ 8675−670
¿ 8005 gram
4. Berat Isi Pasir (δ o )
Wp
δ o=
V
8005
¿
4750
gr
¿ 1,685 3
cm
5. Berat Pasir Isi Lubang (W10)
W 10=W 6−W 7 −W o
¿ 8675−4980−1535
¿ 2160 gram
6. Berat Tanah (W11)
W 11=W 9−W 8
¿ 2860−355
¿ 2505 gram
92
8.8 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum sand cone adalah sebagai berikut:
1. Maksud dari percobaan ini adalah untuk menentukan kepadatan tanah di
lapangan pada lapisan tanah yang dipadatkan atau pada lapisan perkerasan
pada tanah yang akan ditinjau.
2. Pemerikasaan kepadatan tanah lapangan dengan metode Sand cone sangat
berguna dalam pemeriksaan kepadatan tanah karena sangat praktis dan
mudah dilakukan dan tidak memerlukan jangka waktu yang lama dalam
untuk mengetahui kepadatan suatu contoh tanah.
3. Dari hasil percobaan didapat hasil kepadatan tanah lapangan adalah:
δo W 11
Kepadatan Tanah δ k = x = 1,9477 gram/cm3
W 10 1+W
8.9 Saran
Adapun saran dari praktikum sand cone adalah sebagai berikut:
1. Saat melakukan praktikum sebaiknya dilakukan secara tepat dan teliti agar
hasilnya akurat.
2. Setelah praktikum selesai di lakukan, diharapkan mahasiswa membersihkan
alat benda uji.