A. TUJUAN
1. Untuk menetukan kepadatan tanah di Lapangan.
2. Menentukan dan memahami prosedur pengujian kerucut pasir ( sand cone ).
3. Mengetahui dan mempergunakan peralatan yang digunakan dalam pengujian kerucut
pasir (sand cone).
4. Menentukan berat isi tanah kering di Lapangan.
B. DASAR TEORI
Percobaan kerucut pasir (sand cone) merupakan salah satu pengujian di lapangan yang
dilakukan untuk menentukan berat isi yang tanah kering asli ataupun hasil suatu pekerjaan
pemadatan pada tanah kohesi maupun non kohesi.
Percobaan ini biasanya untuk mengevaluasi hasil pekerjaan pemadatan di lapangan
yang dinyatakan dalam derajat pemadatan yaitu perbandingan antara D di lapangan dengan
D maks hasil percobaan pemadatan di laboratorium.
Pemadatan dimaksud untuk meningkatkan pemadatan kekuatan geser dari pada
tanah tersebut sehingga dapat di pertahankan daya dukung pondasi yang ada di atasnya
untuk meningkatkan stabilitas lereng tanah ,mengurangi sifat mampat, mengurangi
permeabilitas lereng dan mengurangi perubahan volume akibat kadar air.
Pada hampir semua spesifikasi pekerjaan tanah diharuskan untuk mencapai
kepadatan akan menurunkan drastis di lapangan berupa berat volume kering. Sebesar 90%
- 95%, berat volume kering maksimum tanah tersebut untuk mencapai hubungan kadar air,
berat volume, dan untuk mengevaluasi tanah tersebut agar memenuhi persyaratan
pemadatan perlu diadakan pengujian pemadatan.
Sand cone digunakan untuk mengetahui berat volume kering maksimum di
lapangan bila kadar organik melebihi 8%-10%, maka berat volume maksimum pada
pemadatan akan menurun drastis, sedangkan tanah dengan kadar organik ˃10% tidak baik
untuk pekerjaan pemadatan.
Kelompok 4
2C D4 Jasa Konstruksi
Laboratorium Pengujian Tanah
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
Penyelesaian secara kualitatif mengenai deposit tanah berbutir sebagai berikut
:kepadatan 0 – 15% tanah sangat lepas, 15% - 50% tanah lepas, 50% - 70% tanah
menengah, 70% - 85% tanah padat, 85 – 100% tanah sangat padat.
Adapun rumus yang di gunakan
Berat air = w2 – w1
berat air
Volume botol = l air
Berat pasir = w3 – w1
w2−w3
Berat isi pasir = 𝑝= 𝑤3−𝑤1
Keterangan :
W1 = berat corong + botol (gr)
W2 = berat corong + botol + air (gr)
W3 = berat corong + botol + pasir (gr)
W4 = berat corong + botol + pasir (gr)
W5 = berat corong + botol + sisa pasir (gr)
W6 = berat corong + botol + pasir penuh (gr)
W7 = berat corong + botol + sisa pasir (gr)
W8 = berat corong + botol + talan (gr)
W9 = berat wadah kosong
dlab = kepadatan tanah di lapangan (%)
dlab = kepadatan laboratorium (%)
Kelompok 4
2C D4 Jasa Konstruksi
Laboratorium Pengujian Tanah
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
C. ALAT DAN BAHAN
a) Alat
Kelompok 4
2C D4 Jasa Konstruksi
Laboratorium Pengujian Tanah
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
b) Bahan
Kelompok 4
2C D4 Jasa Konstruksi
Laboratorium Pengujian Tanah
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
D. LANGKAH KERJA
Di Lapangan :
Kelompok 4
2C D4 Jasa Konstruksi
Laboratorium Pengujian Tanah
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
- Timbang botol transparan + corom logam + pasir menggunakan timbangan
kapasitas 10 kg
- Menutup keran lalu meletakkan botol transparan + corong logam pada plat dasar
dengan posisi corong pada lubang tengah plat
- Membuka keran dan dan membiarkan pasir mengisi lubang hingga terisi penuh
lalu tutup kerannya
- Menimbang botol transparan + corong logam + sisa pasir menggunakan timbangan
kapasitas 10 kg
- Menimbang berat isi galian + talam menggunakan timbangan kapasitas 10kg
- Menimbang tanah galian menggunakan timbangan kapasitas 10 kg
- Memasukkan tanah galian ke oven dengan suhu kurang lebih 115ºC sampai berat
sampel tanah menjadi konstan kurang lebih 24 jam lalu menimbang beratnya untuk
memeriksa kadar air.
Kelompok 4
2C D4 Jasa Konstruksi
Laboratorium Pengujian Tanah
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
Tabel 2.16.2 Data Pengujian Kadar Air
Berat air
W2 – W1 = 5.530 – 640
= 4.890 gram
Berat pasir
W3 – W1 = 8.290 – 640
= 7.650 gram
Berat pasir dalam corong
W4 – W5 = 8.290 – 6.500
= 1.790 gram
Berat pasir dalam lubang
W10 = (W6 –W7) – (W4 – W5)
= 1.900 gram
Berat tanah basah
W8 – W9 = 2.400 – 640
= 2.240
Volume botol
berat air
Vp = γ air
= 4.890 cm³
Berat isi pasir
berat air
. γp =
l air
=1.564
Berat pasir dalam corong + lubang
W6-W7 = 8.070– 6.500
= 1.790 gram
Kadar air
58,61−53,19
Cawan 22 = 53,19−13,38 × 100%
= 13.61 %
Kelompok 4
2C D4 Jasa Konstruksi
Laboratorium Pengujian Tanah
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
67,70−60,66
Cawan 16 = 60,66−13.23 × 100%
= 14.84
13.61+14.84
Rata- rata =
2
= 14.225%
Berat isi tanah basah γ
(W8−W9 )
.γ= V
2.400−0.160
= 1.215
= 1,844 gram/cm³
Berat isi tanah kering (γd) di lapangan
γ
. γd = 100+w × 100%
1,844
= × 100%
100+14,65
= 1,614 gr/cm³
Derajat kepadatan di lapangan
γd lap
D = × 100%
γlab
1,614
= 1,630 × 100%
= 99.02 %
Kelompok 4
2C D4 Jasa Konstruksi
Laboratorium Pengujian Tanah
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
F. KESIMPULAN
Dan hasil pengujian dan analisa perhitungan data, maka didapatkan berat isi tanah
basah sebesar 1,844 gram/𝑐𝑚3 , berat isi kering dilapangan sebesar 1,614 gram/𝑐𝑚3
dan derajat kepadatan sebesar 99,02%
Kelompok 4
2C D4 Jasa Konstruksi
Laboratorium Pengujian Tanah
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Ujung Pandang
E. DOKUMENTASI
Kelompok 4
2C D4 Jasa Konstruksi