Anda di halaman 1dari 9

Laboratorium Mekanika Tanah

Jurusan Teknik Sipil


Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
2.2 Pemeriksaan Kepadatan Tanah dengan Sand Cone
ASTM D1556 / D1556M

2.2.1 Tujuan
a. Untuk menghitung nilai kepadatan (berat isi kering) tanah di
lapangan.
b. Untuk menentukan nilai derajat kepadatan di tempat dan berat satuan
tanah menggunakan peralatan kerucut pasir.

2.2.2 Teori Dasar


Percobaan kerucut pasir (sand cone) merupakan salah satu jenis pengujian
lapangan yang dilakukan untuk menentukan berat isi kering (kepadatan) tanah asli
ataupun hasil suatu pekerjaan pemadatan pada tanah kohesif maupun non kohesif.
Percobaan ini biasanya dilakukan untuk mengevaluasi hasil pekerjaan pemadatan
di lapangan yang dinyatakan dalam derajat pemadatan (degree of compaction),
yaitu perbandingan antara d lapangan dengan d laboratorium hasil percobaan pemadatan
di laboratorium dalam persentase.
Kerucut pasir (sand cone) terdiri dari sebuah tabung plastik atau kaca
dengan sebuah kerucut logam dipasang di atasnya. Tabung kaca dan kerucut ini
diisi dengan pasir Ottawa kering yang bergradasi seragam, yang berat isinya sudah
diketahui. Apabila menggunakan pasir lain, cari terlebih dahulu berat isi pasir
tersebut.
Di lapangan, sebuah lubang kecil digali pada permukaan tanah yang telah
dipadatkan. Apabila berat tanah yang telah digali dari lubang tersebut dapat
ditentukan (Wwet) dan kadar air dari tanah galian itu juga diketahui, maka berat
kering dari tanah (Wdry) dapat dicari dengan persamaan:

𝑊𝑤𝑒𝑡
𝑊𝑑𝑟𝑦 =
1+𝑤
keterangan:
w = Kadar air (%)
Wdry = Berat kering tanah (gram)
Wwet = Berat basah tanah (gram)

Mytha Amelya (21101154330064) 14


Laboratorium Mekanika Tanah
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
Setelah lubang tersebut digali (tanah asli ditimbang seluruhnya), kerucut
dengan tabung berisi pasir diletakkan di atas lubang. Pasir dibiarkan mengalir
keluar dari tabung mengisi seluruh lubang dan kerucut. Sesudah itu, berat dari
tabung, kerucut, dan sisa pasir dalam tabung ditimbang.
Volume dari tanah yang digali dapat ditentukan dengan persamaan
sebagai berikut:
𝑊𝑐ℎ − 𝑊𝑐
𝑣=
𝛾𝑑𝑟𝑦

keterangan:
Wch = Berat pasir yang mengisi kerucut dan lubang saat pengujian (gram)
Wc = Berat pasir yang mengisi kerucut pada kalibrasi (gram)
dry = Berat isi kering (pasir) (g/cm3)
V = Volume tanah galian (cm3)

2.2.3 Peralatan
a. Tabung transparan untuk tempat pasir dengan isi  4 liter.
b. Corong kalibrasi pasir diameter 16,51 cm.
c. Pelat untuk corong pasir ukuran 30,48 cm × 30,48 cm dengan lubang
bergaris tengah 16,51 cm.
d. Peralatan lain seperti: sendok, kuas, sendok dempul dan peralatan
untuk menentukan kadar air.
e. Timbangan dengan kapasitas 500 gram dengan ketelitian 0,1 gram.
f. Pasir bersih dan kering, tidak mengandung bahan pengikat dan lolos
saringan No. 20 dan tertahan pada saringan No. 40.

2.2.4 Benda Uji


Benda uji yang digunakan dalam pemeriksaan ini adalah sampel tanah
dalam kondisi asli (disturbed) dari hasil galian lobang dan pasir ottawa.

2.2.5 Prosedur Percobaan


a. Mencari Volume Corong:
1. Timbang alat/sand cone (tabung + corong + pasir) (W5).
2. Balikkan alat/sand cone di tempat yang datar.
Mytha Amelya (21101154330064) 15
Laboratorium Mekanika Tanah
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
3. Buka kran sand cone sehingga pasir turun.
4. Jika pasir sudah berhenti turun, kran ditutup.
5. Timbang kembali tabung + corong + sisa pasir (W6).
6. Volume corong dapat diperoleh dengan rumus

(W5 − W6 )
 sand

b. Menentukan Berat Isi Tanah (percobaan lapangan).


1. Timbang berat tabung + pasir + corong (W3).
2. Bersihkan daerah dimana akan dilakukan percobaan sand cone.
3. Letakkan pelat sand cone di atas tanah, gali lubang di tanah
sekitar 5 cm sesuai dengan diameter lubang pelat dan padatkan.
4. Tanah dari lubang dimasukkan kedalam wadah yang telah
diketahui beratnya lalu ditimbang. Kemudian masukkan sedikit
sampel dari tanah tersebut kedalam kontainer lalu ditimbang,
untuk dicari kadar airnya. Letakkan tabung yang berisi pasir
dengan corong kebawah di atas pelat tadi.
5. Buka kran corong, biarkan pasir mengalir memenuhi lubang pada
tanah dan corong. Setelah pasir berhenti mengalir, tutup kran, lalu
angkat tabung secara perlahan.
6. Timbang berat tabung, corong, dan sisa pasir dalam tabung (W4).

Mytha Amelya (21101154330064) 16


Laboratorium Mekanika Tanah
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
2.2.6 Bagan Alir

Persiapan pelakasanaan

Siapkan benda uji dan ambil data


yang dibutuhkan

Lakukan percobaan Lakukan percobaan di


lapangan laboratorium

Gali lubang sekitar 5-10 cm dan Letakkan tabung yang berisi pasir
ambil tanahnya sebagai sampel di tempat yang datar diatas pelat
dan buka kran corong lalu tunggu
hingga pasir memenuhi corong

Letakkan tabung yang berisi pasir


diatas pelat dan buka kran corong
lalu tunggu hingga pasir memenuhi Oven sampel tanah yang sudah

lubang dan corong diambil pada percobaan lapangan


untuk mecari nilai kadar airnya

Timbang berat tabung + corong


+ sisa pasir dalam tabung

Analisa Data hingga di dapatkan nilai


kepadatan tanah di lapangan dan
derajat kepadatan

Mytha Amelya (21101154330064) 17


Laboratorium Mekanika Tanah
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
2.2.7 Pengolahan Data
a. Berat isi pasir (sand)
1. Berat piston
2. Berat piston + pasir uji
3. Berat Pasir uji
4. Volume piston = Volume pasir uji
5. Berat isi pasir uji

b. Dari penimbangan diperoleh:


1. Berat wadah
2. Berat wadah + tanah galian
3. Berat tabung + corong + pasir
4. Berat tabung + corong + sisa pasir
5. Berat tabung + corong + pasir
6. Berat tabung + corong + sisa pasir
7. Berat kontainer
8. Berat kontainer + tanah basah
9. Berat kontainer + tanah kering

c. Kadar air (w)

𝑊8 − 𝑊9
𝑤= × 100 %
𝑊9 − 𝑊7

keterangan:
(W1) = Berat wadah
(W8) = Berat Kontainer + Tanah basah
(W9) = Berat Kontainer + Tanah kering

d. Volume tanah galian

(W3 − W4 ) − (W5 − W6 )
Vtg =
γsand

Mytha Amelya (21101154330064) 18


Laboratorium Mekanika Tanah
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
keterangan:
(W3) = Berat tabung + corong + pasir di lapangan
(W4) = Berat tabung + corong + sisa pasir di lapangan
(W5) = Berat tabung + corong + pasir di laboratorium

e. Berat kering

(W2 − W1 )
Wdry =
(1 + w)

keterangan:
(W) = Berat tabung
(W3) = Berat tabung + corong + pasir di lapangan
(W4) = Berat tabung + corong + sisa pasir di lapangan

f. Berat isi kering


Wdry
𝛾𝑑𝑟𝑦 = Vh
keterangan:
(dry) = Berat isi kering (g/cm3)
(Wdry) = Berat kering tanah (g)
(Vh) = Volume tanah galian (cm3)

g. Derajat kepadatan
γ d lap
D = x 100%
γ d lab

Nilai 95% < D


keterangan:
(Dr) = Kepadatan relatif
(d) = Rata-rata berat unit kering di lapangan
(d lab) = Rata-rata berat unit kering di lab

Mytha Amelya (21101154330064) 19


Laboratorium Mekanika Tanah
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
2.2.8 Contoh pengolahan data:
a. Berat isi pasir (sand)
1. Berat piston + pasir (W11 ) = 123.4 gram
2. Berat piston (W10 ) = 9.3 gram
3. Berat Pasir (W11 − 𝑊10 )= 114.1 gram
4. Volume piston (V) = 80,77 cm3
(𝑊11 −𝑊10 )
5. Berat isi pasir uji = 1,41 g/cm3
𝑉
b. Dari data hasil penimbangan diperoleh:
1. Berat tabung + kerucut + pasir (W3 ) = 6900 gram
2. Berat tabung + kerucut + sisa pasir (W4 ) = 3600 gram
3. Berat wadah (W1 ) = 18 gram
4. Berat wadah + tanah galian (W2 ) = 1200 gram
5. Berat tanah galian (W2 − 𝑊1 ) = 1182 gram
6. Berat kontainer (W7 ) = 9,1 gram
7. Berat kontainer + tanah basah (W8 ) = 14,2 gram
8. Berat kontainer + tanah kering (W9 ) = 12.7 gram

c. Kadar air (w)


𝑊 −𝑊
W = 𝑊8 − 𝑊9 × 100%
9 7

14,2−12,7
W = 12,7 − 9,1 × 100%

= 41,66%
Nilai kadar air 41,66% merupakan nilai kadar air satu sampel tanah
galian, nilai kadar air rata-rata dari 3 sampel adalah 43,93%.
d. Berat kering (Wdry)
(𝑊2 −𝑊1 )
𝑊𝑑𝑟𝑦 = (1+𝑤)
1200−18
= 1 + 41.66

= 821,23 gram

Mytha Amelya (21101154330064) 20


Laboratorium Mekanika Tanah
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
e. Volume galian (Vtg)
(𝑊3 − 𝑊4 )−(𝑊5 −𝑊6 )
𝑉𝑡𝑔 = 𝛾 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑟
(6900−3600)−(3600 −2200)
= × 100%
1,41

= 1347.51 cm
f. Berat isi kering lapangan (d lap)
𝑊𝑑𝑟𝑦
𝛾𝑑 𝑙𝑎𝑝 = 𝑉𝑡𝑔

821,23
= 1347.51 × 100%

= 0,61 gr/cm3
g. Derajat kepadatan lapangan (D)
𝛾𝑑 𝑖𝑛 𝑠𝑖𝑡𝑢
D = × 100%
𝛾𝑑 𝑙𝑎𝑏
0,61
D = 1,16 × 100%

= 52,58%
2.2.9 Analisa dan kesimpulan
a. Analisa
Aplikasi dari percobaan ini dapat diterapkan pada penentuan
kepadatan tanah suatu daerah. Misalnya pada perkerasan jalan. Pada
pemeriksaan kepadatan dengan sand cone diperoleh nilai berat isi kering
tanah lapangan 0,61 g/cm3, sedangkan berat isi kering rata-rata dari
percobaan pemadatan laboratorium 1,16 g/cm3. Sehingga nilai derajat
kepadatan yang didapatkan sebesar 52,58%. Hal ini menunjukkan bahwa
perlu dilakukan pemadatan pada tanah jika tanah tersebut digunakan untuk
pelaksanaan pembangunan karena nilai derajat kepadatan tanah kurang
dari 90%. Derajat kepadatan yang baik yaitu sebesar 90% sampai 95%
berat volume kering maksimum tanah tersebut.
b. Kesimpulan
Dari data yang diperoleh, tanah tersebut memiliki derajat kepadatan
sebesar 52,58%. Hal ini menunjukkan tanah yang diuji termasuk tanah
yang tidak cukup padat karena nilai derajat kepadatannya kurang dari
90%. Sehingga tanah ini harus dipadatkan sampai derajat kepadatannya

Mytha Amelya (21101154330064) 21


Laboratorium Mekanika Tanah
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
minimal 90% jika akan digunakan untuk pelaksanaan pembangunan di
atasnya.

Mytha Amelya (21101154330064) 22

Anda mungkin juga menyukai