Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

MEKANIKA TANAH DAN PONDASI


“PENGUJIAN SAND CONE”

DISUSUN OLEH
Rahmad Junaidi
1019040024

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA


JURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL
PRODI D4 TEKNIK PENGOLAHAN LIMBAH
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan


kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya
lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PENGUJIAN SAND CONE”
tepat waktu. Makalah “PENGUJIAN SAND CONE” disusun guna memenuhi tugas pada
mata kuliah Mekanika Tanah dan Pondasi. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah
ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang bagaimana struktur beton bertulang
pada bangunan.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Luqman
Cahyono, S.Pd., M.T. selaku dosen mata kuliah. Penulis juga mengucapkan terima kasih
pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan laporan ini. Penulis menyadari
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
DASAR TEORI

Percobaan sand cone merupakan salah satu jenis pengujian yang dilakukan
dilapangan, untuk menentukan berat isi kering (kemadatan) tanah asli ataupun hasil suatu
pekerjaan pemadatan, yang dapat dilakukan pada tanah kohesif maupun non-kohesif.

Cara lain yang dapat dilakukan untuk tujuan yang sama yaitu :

a. Metoda silinder (Drive Silinder method), khusus untuk tanah kohesif. b.


b. Metoda balon karet (Rubber Ballon method), untuk semua jenis tanah c.
c. Metoda Nuclear (Nuclear method), untu semua jenis tanah.

Percobaan kerucut pasir (sand cone) merupakan salah satu jenis pengujian yang
dilakukan di lapangan, untuk menentukan berat isi kering (kepadatan tanah) asli ataupun
hasil suatu pekerjaan pemadatan, pada tanah kohesif maupun non kohesif.

Percobaan ini biasanya dilakukan untuk mengevaluasi hasil pekerjaan pemadatan di


lapangan yang dinyatakan dalam derajat pemadatan (degree of compaction), yaitu
perbandingan antara γd lapangan (kerucut pasir) dengan γd maks hasil percobaan
pemadatan di laboratorium dalam persentase lapangan.

Kerucut Pasir (sand cone) terdiri dari sebuah botol plastik atau kaca dengan sebuah
kerucut logam dipasang di atasnya. Botol kaca dan kerucut ini diisi dengan pasir Ottawa
kering yang bergradasi buruk, yang berat isinya sudah diketahui. Apabila menggunakan
pasir lain, cari terlebih dahulu berat isi pasir tersebut.

Menurut Anthony (Pudyawardhana, 2016) Sand cone adalah salah satu alat untuk
menentukan kepadatan ditempat dari lapisan tanah atau perkerasan yang telah dipadatkan,
hasilnya didapat setelah contoh material yang di dapat dilapangan diolah di laboratorium.
Metode pengujian ini meliputi persyaratan dan ketentuan-ketentuan pengujian tanah yang
mempunyai partikel berbutir tidak lebih dari 5 cm. Tujuan metode ini untuk memperoleh
angka kepadatan lapangan (γd)

Sand cone test adalah pemeriksaan kepadatan tanah di lapangan dengan


menggunakan pasir Ottawa sebagai parameter kepadatan tanah yang mempunyai sifat
kering, bersih, keras, tidak memiliki bahan pengikat sehingga dapat mengalir bebas. Pasir
Ottawa yang digunakan adalah lolos saringan no.10 dan tertahan di saringan no.200.
Metode ini hanya terbatas untuk lapisan atas tanah yaitu antara 10 – 15 cm.

Sand cone adalah untuk pemeriksaan kepadatan tanah di lapangan pada lapisan
tanah atau lapisan perkerasan yang telah dipadatkan. Pengujian yang diuraikan hanya
berlaku terbatas pada ukuran butiran tanah dan batuan tidak lebih dari 5 cm
diameternya.Yang dimaksud dengan kepadatan lapangan adalah berat kering per satuan isi
(Hadijah,2015)
BAB II
METODOLOGI PRAKTIKUM
2.1 Alat dan Bahan
1. Ember untuk tempat pasir.
2. Kertas untuk corong pasir.
3. Peralatan lain seperti : sendok, kuas, sendok dempul, dan peralatan untuk
menentukan kadar air.
4. Neraca digital dengan ketelitian 0,1 gram.
5. Pasir laut (pasir putih).
6. Alat pengujian sand cone.
7. Palu untuk alat Bantu pembuat lubang dalam tanah.
8. Pahat untuk mencongkel tanah.
9. Botol transparan kapasitas 1 galon.
10. Kerucut dengan diameter 16.5 Cm.
11. Oven pengering tanah sample pengujian.

2.2 Prosedur Percobaan

1. Mencari Volume Corong :


a. Timbang berat corong logam dan sebagai perlengkapannya (W1)
b. Letakan corong dengan logam diatas dan buka kranya
c. Isi dengan air sampai keluar dari keran
d. Tutup kerannya dan buang air yang kelebihan
e. Timbang corong logam dan perlengkapannya yang sudah terisi air (W2)
f. Berat air = volume botol (W2 –W1)
2. Mencari berat air pasir sebagai berikut:
a. Letakan corong logam dengan lubang diatasnya
b. Tutup keran dan isi corong dengan pasir
c. Buka keran dan juga supaya corong selalu terisi pasir minimal
setengahnya dan isi sampai corong logam terisi penuh.
d. Tutup keran dan buang kelebihan pasir
e. Timbang alat dan pasir (W3) Berat pasir (W3 – W1)
f. Berat isi pasir =
3. Tentukan jumlah pasir yang dibutuhkan untuk mengisi corong dengan
penuh sebagai berikut:
a. Tempat alat pada tempat yang datar
b. Timbang botol dan pasir (W4)
c. Isi alat dengan pasir sampai penuh, sampai pasir berhenti mengalir
d. Tutup keran dan timbang botol dan sisa pasir (W5)
e. Pasir yang dibutuhkan untuk mengisi corong dengan penuh (W4 – W5).
4. Siapkan permukaan tanah yang akan diuji dengan membuat rata
permukaaan tanah setempat
5. Tempatkan alat diatas permukaan yang sudah rata dan beri tanda pada
lubang pelat
6. Angkat alat tersebut dan buat lubang pada tanda dengan hati – hati.
7. Tempatkan lagi alat pada tempat semula dan buka keran dan birkan pasir
mengalir samapi berhenti, kemudian tutup kerannya.
8. Timbang berat tanah hasil galian (W7).
9. Timbang berat alat dan pasir (W6).
10. Ambil bekas tanah galian secukupnya dan periksa kadar airnya (W).
ANALISA DATA

DATA HASIL PRAKTIKUM


Berat botol + corong W1 1300 gram
Berat botol + corong + air W2 6250 gram
Botol + corong + air W3 9090 gram
= 6250-1300
Berat air W2-W1
= 4950 gram
= 9090-1300
Berat pasir W3 – W1
= 7790 gram
7790 gram
W 3−W 1 =
Berat isi pasir 4950 gram
W 2−W 1
= 1.6 gram
PASIR DALAM CORONG
Botol + pasir dalam botol W4 9420 gram
Berat pasir sisa + botol W5 8680 gram
= 9420 – 8680
Berat pasir dalam corong W4-W5
= 740 gram
KADAR AIR
Berat cawan + tanah basah W1 86 gram
Cawan + tanah kering W2 59 gram
Cawan kosong W3 14 gram

Berat air Berat tanah kering Kadar air

W 1−W 2
= x 100 %
= W1 - W2 = W2 – W3 W 2−W 3
= 86 – 59 = 59 – 14 27 gram
= x 100 %
= 27 gram = 45 gram 45 gram
= 0,6 %

Maka dengan demikian diperoleh :


W7 3650
γ = W 4−W 6−W 5 = 9 420−2660−8680

3650
= −1920

= - 1,901 gr/ cm³

KESIMPULAN
Dari hasil pengujian sand cone dapat di tarik kesimpulan yaitu didapat data Yd =
-1.901 itu berarti jika tanah dipadatkan aka nmengalami pengurangan volume sebesar data
uj yang telah dilaksanakan yaitu sekitar 1.901 gr/cm3.
1.
DAFTAR PUSTAKA

Santoro,Retno, dkk. Internet : https://sancrot.files.wordpress.com/2009/07/uji-sand-


cone.pdf. (Diakses pada 22 Juni 2021.
Rundawa Teknik .PERCOBAAN PEMERIKSAAN KEPADATAN LAPANGAN
DENGAN SAND CONE. Internet:
http://www.rundawateknik.co.id/2020/09/Percobaan-Pemeriksaan- Kepadatan-
Lapangan-Dengan-Sand-Cone-tujuan-sand-cone-tes-dasar-teori-sand- cone-
tes-kesimpulan-sand-cone-tes-prosedur-percobaan-sand-cone-tesbenda-uji-
sand-cone-tes-Analisa-data-sand-cone-tes-cara-menentukan-berat-isi-tanah-pasir-
dalam-corong-Analisa-perhitungan-sand-cone-tes-jual-sand-cone-harga-sand-cone-
tes-spek-sand-cone-tes-biand-spltsi-0813-2006-6151-supplier-sand-cone-biand-lab-
teknik-biand-lab-teknik-sipil-supplier-alat-laboratorium-teknik-sipil-indonesia-
biand-rundawa-Teknik-.html. (Diakses pada 22 Juni 2021).
Yudistira, Yuda. dkk. 2015. Analisa Kepadatan Tanah Timbulan Di Saluran Irigasi dengan
Metode Pengujian Proctor dan Sand Cone. Jurnal Konstruksi. Volume 13. Nomor 1.

Anda mungkin juga menyukai