8.1 Pendahuluan
Tanah sebagai dasar untuk suatu konstruksi harus mempunyai kepadatan yang
mencukupi agar mampu untuk menerima beban-beban yang bekerja di atasnya.
Untuk itu perlu diketahui kepadatan dari tanah tersebut. Karena walaupun nilai CBR
telah memenuhi standar, namun jika kepadatan lapisannya masih belum baik, maka
deformasi akibat konsolidasi masih dapat terjadi dan penyebaran beban ke lapis
tanah di bawahnya akan menjadi kurang baik, serta berpotensi terjadi konsentrasi
tegangan pada bagian tertentu dalam lapisan tanah tersebut yang dapat
mengakibatkan kegagalan lapis tanah dasar pondasi secara keseluruhan. Percobaan
kerucut pasir (sand cone) merupakan salah satu jenis pengujian yang dilakukan di
lapangan, untuk menentukan berat isi kering (kepadatan tanah) asli ataupun hasil
suatu pekerjaan pemadatan, pada tanah kohesif maupun non kohesif. Percobaan ini
biasanya dilakukan untuk mengevaluasi hasil pekerjaan pemadatan di lapangan yang
dinyatakan dalam derajat pemadatan (degree of compaction). Biasa digunakan untuk
pengujian pada perencanaan pondasi atau jalan raya.
Catatan :
Percobaan sand cone harus dilakukan pada cuaca yang cerah karena bila
hujan akan mempengaruhi percobaan sand cone dan apabila terjadinya hujan, air
hujan tersebut akan mengisi lubang percobaan. Pada saat membalikkan tabung
dan kerucut ke lubang. Usahakan pasir mengisi dengan penuh pada lubang.
8.5 Prosedur Percobaan
Adapun prosedur percobaan pada praktikum Pemeriksaan Kepadatan
Lapangan (Sand Cone) adalah sebagai berikut :
1. Sebelum pemeriksaan, yang perlu diketahui dahulu adalah :
- Berat volume pasir.
- Berat pasir yang akan mengisi kerucut dan lubang plat dasar WO
gram.
2. Memeriksa kepadatan tanah lapangan.
- Isilah botol dengan pasir secukupnya. Timbanglah berat botol
bersama pasir = W6 gram.
- Persiapkan permukaan tanah yang akan diperiksa, sehingga dapat
diperoleh bidang rata dan datar. Letakkan plat dasar diatas tanah,
buat tanda batas lubang plat pada tanah.
- Buat/gali lubang dalam tanah didalam tanda batas yang telah
dibuat. Kerjakan secara hati – hati, hindarkan terganggunya tanah
sekitar dindingdasar lubang.
- Kumpulkan/masukkan semua hasil tanah galian (jangan sampai
ada yang tercecer) dalam kaleng tertutup yang telah diketahui
beratnya (berat kaleng kosong bersama tutupnya = W8 gram.
Kemudian timbang kaleng dengan tutupnya yang berisi tanah =
W9 gram.
- Dengan plat dasar terletak diatas tanah, letakkan botol pasir
dengan corongnya menghadap ke bawah di tengah plat dasar.
Buka kran dan tunggu sampai pasir berhenti mengalir mengisi
lubang melalui corong, kemudian tutup kran.
- Tutup botol bersama corong dengan pasir yang masih tersisa
dalam botol,kemudian ditimbang = W7 gram.
- Ambil sebagian tanah dalam kaleng sebagai sampel.
- Siapkan cawan timbang sebanyak 2 buah dan timbang. Setelah
itu, masukkan tanah sampel ke cawan timbang kemudian
ditimbang kembali. Masukkan ke dalam oven selama 24 jam.
- Setelah 24 jam, timbang kembali kedua cawan tersebut.
3. Menetukan volume botol.
- Timbang botol kosong dan kering bersama corongnya = W1 gram.
- Dirikan botol dengan corongnya menghadap keatas kemudian isi
air sampai diatas kran. Kemudian tutup kran dan
bersihkan/keringkan air dalam corong.
- Timbanglah botol yang telah terisi air = W2 gram, maka volume
botol:
W2-W1 3
Vbotol = cm
γair
= 4,73 gr/cm3
• Berat Pasir
Berat pasir dapat diperoleh dengan menggunakan rumus :
Wp = W3 – W1
= 8110 – 670
= 7440 gr
• Kepadatan Pasir
Kepadatan pasir dapat diperoleh dengan menggunakan rumus :
Wp
δo = v
7440
= = 1572,93 gr/cm3
4,73
• Berat Pasir Isi Lubang
Berat pasir dapat diperoleh dengan menggunakan rumus :
W10 = W6 – W7 – W0
= 8110 – 4270 – 1415
= 2425 gr
• Berat Tanah
Berat tanah dapat diperoleh dengan menggunakan rumus :
W11 = W9 – W8
= 2680 – 0
= 2680 gr
• Kadar Air
Kadar Air dapat diperoleh dengan menggunakan rumus :
b−c
W = c−a x 100%
= 20,27 %
= 23,71%
• Kadar Air Rata – Rata
Kadar air dapat diperoleh dengan menggunakan rumus :
W (37)−W(C40)
Kadar Air Rata – Rata = 2
20,27+23,71
= 2
= 21,99 %
• Kepadatan Tanah
Kepadatan tanah dapat diperoleh dengan rumus :
δ W11
Kepadatan Tanah (δ) = W0 x
10 1+W
1572,93 2680
= ×
2425 1+0,2199
= 7,56 gr/cm3
Keterangan :
I KERUCUT
1 Berat Botol + Pasir W4 (gram) 8110
2 Berat Botol + Sisa Pasir W5 (gram) 6695
3 Pasir Isi Kerucut (Wo = W4 - W5) Wo (gram) 1415
II BOTOL
1 Berat Botol Kosong W1 (gram) 670
2 Berat Botol + Air W2 (gram) 5400
3 Volume Botol (V = [W2 - W1] / γair) V (cm3) 4,73
III PASIR
1 Berat Botol + Pasir W3 (gram) 8110
2 Berat Pasir (Wp = W3 - W1) Wp (gram) 8109,33
3 δo Pasir (δo = Wp / V) δo (gr/cm3) 1572,93
IV LAPANGAN
1 Berat Botol + Pasir W6 (gram) 8110
2 Berat Botol + Sisa Pasir W7 (gram) 4270
3 Berat Kaleng Timbang W8 (gram) 0
4 Berat Kaleng Timbang + Tanah W9 (gram) 2680
5 Pasir Isi Lubang (W10 = W6 - W7 - Wo) W10 (gram) 2425
6 Berat Tanah (W11 = W9 - W8) W11 (gram) 2680
VI KEPADATAN TANAH
δ W 7,56
δO = WO × (1+W)
11
(gr/cm3)
10
8.7 Kesimpulan
Dari hasil Analisa yang telah dilakukan maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan, yaitu :
1. Pengujian dengan metode sand cone sangat efektif dalam pemeriksaan
kepadatan tanah karena sangat praktis, mudah dilakukan serta tidak banyak
memakan waktu.
2. Metode sand cone ini dapat menentukan kepadatan tanah baik pada lapisan
tanah di lapangan atau perkerasan lapisan tanah yang dipadatkan. Jenis pasir
yang digunakan pada metode sand cone ini adalah pasir Ottawa.
3. Dari hasil percobaan didapat hasil kepadatan tanah lapangan adalah :
δ0 W
Kepadatan Tanah (δk ) = W x 1+11 = 7,56 gr/cm3.
10 W
8.8 Saran
Dalam pelaksanaan praktikum Pemeriksaan Kepadatan Lapangan (Sand
Cone), agar mendapatkan hasil yang maksimal, maka yang harus dilakukan
ialah :
1. Pastikan saat memasukkan pasir ke dalam botol, pasir sudah benar – benar
terisi penuh didalam botol hingga ke bagian keran. Hal ini dapat dicek
dengan cara mengetuk bagian leher botol disekitar keran menggunakan jari
untuk mengetahui apakah botol sudah benar – benar terisi penuh dengan
pasir Ottawa.
2. Saat memasukkan pasir Ottawa ke dalam kaleng perlu dilakukan dengan
hati – hati agar pasir tidak terbuang, serta saat mobilisasi botol berisi pasir
kelapangan pastikan keran yang dipasang pada leher botol sudah terkunci
sehingga dalam perjalanan ketika terjadi guncangan, pasir didalam botol
tidak terbuang.
3. Setelah selesai praktikum dianjurkan untuk membersihkan alat – alat yang
telah digunakan dengan air bersih mengalir serta dilap kering setelahnya
agar bersih dan tidak berkarat.