Anda di halaman 1dari 35

PEMERIKSAAN

BAHAN BETON
FAS DAN NILAI SLUMP
KUAT TEKAN BETON
KUAT TEKAN MORTAR BETON
KUAT TEKAN HAMMER BETON
Faktor Air Semen dan Nilai Slump dan Kuat Tekan Beton
Faktor Air Semen dan Nilai Slump

• Menentukan Besarnya Faktor Air Semen


• Mengukur dan menentukan besarnya nilai
Slump
• Menentukan hubungan FAS dengan nilai Slump
Alat dan Bahan

Kerucut Abrams Penumbuk Mixer beton / Molen

Timbangan Bak pencampur / Loyang


. dan Cetok, cangkul / sekop.
Stop watch.

Pasir, Kerikil, air dan semen


1. Ambil semen, pasir, kerikil dengan perbandingan tertentu (ditentukan
oleh pihak laboratorium) atau dengan perbandingan 1 PC : 2 PS : 3 KR.
Timbanglah berat masing-masing bahan dalam gram. Tentukan factor air
semen sesuai petunjuk pihak laboratorium atau bisa dicoba dengan FAS :
0.45, 0.50 atau 0.55

Berat Material Beton = perbandingan mix design x (volume benda uji x 120%) x
berat jenis material
2. Masukkan bahan-bahan tersebut dalam loyang dengan urutan :
kerikil, pasir diaduk lalu semen. Setelah itu diberi air perlahan sambil di
aduk hingga adukan homogen.

Proses Pencampuran Semen, Pasir, Split dan air hingga homogen


PEMBUATAN BENDA UJI SILINDER BETON

BENDA UJI SILINDER


Silinder Besar (15 X 30) cm volume = 0,0053 m³
Silinder Kecil (10 x 20) cm volume = 0,00157 m³
+
= 0,00687 + 20% = 0,00824 m³
1
Semen = × 0,00824 = 0,00137 × 3150 𝑘𝑔/𝑚³ = 4,32 kg
6

2
Pasir = 6
× 0,00824 = 0,00275 × 2712 𝑘𝑔/𝑚³ = 7,45 kg
3
Kerikil = × 0,00824 = 0,00412 × 2717 𝑘𝑔/𝑚³ = 11,20 kg
6
PEMBUATAN BENDA UJI KUBUS BETON

BENDA UJI KUBUS


Kubus Besar (15 X 15) cm volume = 0,00338 m³
Kubus Kecil (10 x 10) cm volume = 0,001 m³
+
= 0,00438 + 20% = 0,00526 m³
1
Semen = × 0,00526 = 0,000876 × 3150 𝑘𝑔/𝑚³ = 2,76 kg
6

2
Pasir = 6
× 0,00526 = 0,001753 × 2712 𝑘𝑔/𝑚³ = 4,75 kg
3
Kerikil = × 0,00526 = 0,00263 × 2717 𝑘𝑔/𝑚³ = 7,15 kg
6
3. Olesi dinding dalam kerucut abrams dengan oli. Baru kemudian
adonan dimasukkan ke dalam kerucut abrams sebanyak 3 lapisan,
Setiap lapisan ditumbuk sebanyak 25 kali.

Memasukan Adonan Beton ke Dalam Kerucut Abrams


3. Setelah bidang atas dari kerucut Abrams diratakan, adukan
dibiarkan selama 30 detik, sambil menunggu bersihkan sisa-sisa
kotoran yang ada di sekitar kerucut abrams tadi. Kerucut diangkat
pelan-pelan secara vertikal. Segera setelah itu penurunan tinggi
puncak di ukur. Pengukuran minimal dilakukan pada tiga tempat
dan dibuat rata-rata. Dari hasil pengukuran ini dapat dihitung
nilai slump yang menunjukan kekentalan adukan.

Pengukuran Nilai Slump Beton


Hasil Percobaan • Uji Slump memilik fungsi untuk
menentukan
Data: konsistensi/kekakuan dari
campuran beton segar (untuk
A. Perbandingan bahan menentukan tingkat workability-
• Semen : 7,08 kg nya (workability beton =
kemampuan untuk dilaksanakan
• Pasir : 12,2 kg atau dikerjakan(mudah dibawa,
• Split : 18,35 kg dikerjakan, dipadatkan dan
dilakukan finishing)------homogen,
• Air : 3,18 kg kondisi plastis, Kelekatan adukan
semen, Kemampuan air beton,
B. Pengukuran Slump Kemampuan beton
mempertahankan kerataan dan
• Titik 1: 70 mm kelekatan jika dipindah
• Titik 2: 96 mm • Campuran beton yang terlalu
cair akan menyebabkan mutu
• Titik 3: 123 mm beton rendah dan lama
• Rata-rata : 96,3 mm mengering, apabila campuran
beton terlalu kering
menyebabkan adukan tidak
merata dan sulit dicetak
Kuat Tekan Beton

• Dapat menerangkan prosedur penentuan


kuat tekan beton
• Dapat membuat dan menguji benda uji
beton
• Dapat menghitung kuat tekan beton
Alat dan Bahan

Cetakan silinder 3 buah Penumbuk Timbangan.


/ Cetakan kubus 3 buah.

Bak pencampur / Loyang dan


Cetok, cangkul / sekop.
Mixer beton / Molen Vaselin / Oli.

Pasir, kerikil, air dan semen


1. Siapkan cetakan beton silinder dan kubus yang bagian dalamnya sudah diolesi
vaselin / oli.
2. Masukan adukan beton ke dalam cetakan dengan pengisian dilakukan dalam
tiga lapis, tiap lapisan kurang lebih 1/3 volume. Tusuk setiap lapisan sebanyak 25
kali untuk silinder dan ±32 kali untuk kubus (menurut ASTM / SII dan SNI 1991), cara
penusukan seperti pada percobaan slump test hingga lapis terakhir.

Melapisi Oil ke Cetakan Memasukan Adonan ke Cetakan Menumbuk Beton


3. Ratakan bagian atas cetakan dengan adukan beton tadi dan beri kode kelompok
dan tanggal pembuatan

Adonan Beton di dalam Cetakan


4. Biarkan selama 24 jam setelah itu buka cetakan lalu rendam sampel beton
tersebut kedalam air sampai dengan umur beton yang dikehendaki atau sampai saat
akan dilakukan pengujian kuat tekannya .

Membuka Bekisting Merendam Beton


5. Menimbang benda uji dan memberi caping belerang

Menimbang Benda Uji Memberi Caping pada Benda Uji Silinder saja
4. Pengujian kuat tekan pada beton bisa dilakukan pada umur 3 hari sesuai
petunjuk dari pihak laboratorium.

Uji Tekan Beton (Benda Uji Silinder dan Kubus)


HASIL PERCOBAAN
Uji Kuat Tekan Beton (Benda Uji Silinder)
Dengan Perbandingan Semen : Pasir : Split = 1 : 2 : 3
Tanggal Kokoh
Ukuran Luas Gaya Kokoh
Berat tekan 28
Contoh penampang tekan tekan
(gram) Cor Uji hari
(cm) (cm) (ton) (kg/cm2)
(kg/cm2)

12310 43 243,331 374,35


15 x 30 176,714 23/8/2017 30/8/2017
12350 47 265,966 409,17

Tabel Perbandingan Kekuatan beton pada bermacam-macam variabel


ditunjukkan dibawah ini:
Umur beton
3 5 7 14 21 28 90 365
(hari)
PC biasa
0,4 0,525 0,65 0,88 0,95 1 1,2 1,33

PC kekuatan
0,55 0,6 0,75 0,9 0,95 1 1,15 1,2
awal tinggi
Untuk Uji Kuat Tekan Beton Benda Uji Kubus
Dengan Perbandingan Semen : Pasir : Split = 1 : 2 : 3
Output dari uji tekan untuk benda uji kubus bernilai K atau kg/cm2
Tanggal Kokoh
Berat Ukuran Luas Gaya Kokoh tekan
(gra Contoh penampang tekan tekan 28 hari
m) (cm) (cm) Cor Uji (ton) (kg/cm2) (kg/cm
2)

7800 27 120 184,62


15x15x15 225 23/8/2017 30/8/2017
7870 27,5 122 187,69

𝐺𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑘𝑎𝑛 (𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝐵𝑎𝑐𝑎𝑎𝑛)


Kokoh Tekan = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔 𝐵𝑒𝑛𝑑𝑎 𝑈𝑗𝑖
27000 2
= 120 kg/cm
225
Perhintungan Konversi Kuat Tekan :
120 0,65
= 1 ,didapat x (kuat tekan beton umur 28 hari) = 184,62 (kg/cm2)
𝑥
Kuat Tekan Mortar Beton

• Membuat
benda uji
kekuatan tekan
mortar
• Menghitung uji
kekuatan tekan
mortar
Alat dan Bahan

Cetakan kubus 5 x 5 x 5 cm

Penumbuk Vaselin / Oli.

Timbangan.
Curing box
Stop watch

Compression Apparatus.
1. Ambil semen, dan pasir dengan perbandingan tertentu (ditentukan oleh pihak
laboratorium) atau dengan perbandingan 1 PC : 2 PS, Timbanglah berat masing-
masing bahan dalam gram. Tentukan factor air semen sesuai petunjuk pihak
laboratorium atau bisa dicoba dengan FAS : 0.45, 0.50 atau 0.55

Berat Material Mortar = perbandingan mix design x (volume benda uji x 120%) x
berat jenis material

2. Aduk semen dan pasir sampai rata atau homogen, Campurkan air sesuai FAS ke
dalam adukan semen dan pasir secara perlahan sambil mengaduk adonan semen
dan pasir, Mengaduk adonan manual sampai homogen plastis.
3. Pencetakan benda uji dimulai paling lambat 2,5 menit setelah selesai
pengadukan, Siapkan cetakan mortar berbentuk kubus yang bagian dalamnya
sudah diolesi vaselin / oli.
4. Memasukan adukan mortar kedalam cetakan kubus 5 x 5 x 5 cm. Mengisi cetakan
dalam dua lapis dimana setiap lapisan dipadatkan dengan alat penumbuk sebanyak
32 kali dalam waktu ±10 detik, Meratakan permukaan mortar kemudian simpan
cetakan di tempat lembab selama 24 jam. Setelah itu buka cetakan lalu rendam
sampel beton tersebut kedalam air sampai dengan umur beton yang dikehendaki
atau sampai saat akan dilakukan pengujian kuat tekannya .

Memasukan Adukan Mortar ke Dalam Cetakan


5. Pengujian kuat tekan pada beton bisa dilakukan pada umur 3 hari, atau sesuai
petunjuk dari pihak laboratorium.

Uji Tekan Mortar


Hasil percobaan

23 Agustus 30 Agustus
2017 2017

Kokoh Tekan = Gaya Tekan (Hasil Bacaan) : Luas Penampang


2500
= 100 kg/cm2
25

Rata-rata kuat tekan = ( 100 + 80 + 100)/ 3 = 93,333 kg/cm3


Hammer Test
• Mengetahui
kuat tekan
beton pada
elemen
konstruksi yang
sudah jadi.
• Menguasai
penentuan
kuat tekan
beton
bedasarkan
spesifikasi alat
Hammer.
Alat dan Bahan

Hammer Beton type N atau C.


Benda uji beton, atau elemen beton
dengan usia minimum 28 hari.
1. Tentukan daerah pada konstruksi atau elemen konstruksi yang akan di
amati, dan bagilah daerah tersebut menjadi bidang berukuran 15 x 15 cm
(Berdasarkan ASTM-C 805-02 pasal 7.2), Bersihkan daerah 15 x15 cm
tersebut dari plesteran dan sisa air semen dan ratakan permukaannya.
2. Tembakkan hammer pada daerah seluas 15 x 15 cm tersebut dengan
memakai alat hammer sejumlah 5 sampai 20 kali tembakan

Penembakkan Hammer secara vertikal Penembakkan Hammer secara horizontal


3. Bacalah nilai rebound R yang ditunjukkan oleh jarum pada hammer untuk
setiap pengujian, Tentukan pula sudut yang dibentuk oleh sumbu hammer
terhadap garis horisontal.
4. Dengan menunggunakan daftar tabel konversi, maka tentukan besarnya kuat
tekan elemen beton.
Grafik Konversi Rebond Number
HASIL PERCOBAAN.
Sudut 0° Sudut 90°

Nilai Rebound Terkoreksi = Pembacaan Alat Hammer + Faktor Koreksi


Aktual = Pembacaan dari table konversi atau hasil interpolasi dari table konversi
Tabel nilai kuat tekan dengan Hammer Test

Dari data yang kami


dapat, beton ini
memiliki kuat tekan
rata-rata 46,461 MPa
pada tabel pertama dan
30,548 MPa pada tabel
kedua

Contoh : didapat nilai rebound terkoreksi = 34,06


Maka dilakukan interpolasi pada data antara 34 dan 35
𝑦−𝑦1 𝑥−𝑥1 34,06−34 𝑥−30,1
= , 𝑗𝑎𝑑𝑖 = didapat nilai x
𝑦2−𝑦1 𝑥2−𝑥1 35−34 31,8−30,1
= 30,202 Mpa (kuat Tekan)

Anda mungkin juga menyukai