STANDAR ACUAN
SNI 1744 : 2017
TUJUAN
Pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan nilai CBR (California Bearing Ratio)
tanah dan campuran tanah agregat yang dipadatkan di laboratorium pada kadar air tertentu yang
akan digunakan untuk perencanaan pembangunan jalan baru dan lapangan terbang.
Adapun tujuan dari praktikum ini untuk mendapatkan nilai daya dukung tanah dalam
keadaan padat maksimum.
DASAR TEORI DAN PENJELASAN
Harga CBR adalah perbandingan antara kekuatan bahan yang bersangkutan dengan
kekuatan bahan yang dianggap standar. Harga CBR dinyatakan dalam persen (%) dan cara yang
digunakan untuk menilai kekuatan tanah dasar adalah suatu percobaan penetrasi yang disebut
percobaan CBR. Dimana hasil percobaan tersebut dapat digambarkan pada suatu grafik untuk
mendapatkan tebal perkerasan dari suatu nilai CBR tertentu.
CBR adalah parameter penting dalam perencanaan dan desain infrastruktur, seperti jalan
raya, landasan bandara, dan struktur geoteknik lainnya. Nilai CBR yang tinggi menunjukkan
tanah yang kuat dan mampu menahan beban dengan baik, sementara nilai CBR yang rendah
menandakan tanah yang lemah dan memerlukan perhatian khusus dalam desain dan pemilihan
bahan konstruksi. Dimana untuk pondasi bawah (Subbase) nilai CBR minimum adalah > 35 %
(menurut Bina Marga), sedangkan menurut AASHTO CBR untuk lapisan pondasi bawah adalah
20%.
LANGKAH KERJA
1. Siapkan tanah lolos saringan No.4 ASTM sebanyak 5 kilo lalu masukan kedalam oven
selama 24 jam.
2. Setelah 24 jam keluarkan tanah dari oven, tunggu hingga tanah tidak terlalu panas lalu
letakan ke talam yang telah disediakan.
3. Tambahkan air dan campurkan kedalam tanah 27,381%(diambil dari pengujian
compaction) berat tanah lalu aduk sampai merata. Setelah itu masukan tanah kedalam
pelastik lalu tunggu hingga 24 jam.
4. Ukur tinggi dan diameter mold serta timbang dan catat hasilnya.
5. Oleskan oli kedalam mold agar sample mudah di keluarkan
6. Masukan tanah kedalam mold lalu tumbuk hingga 65x setelah ditumbuk lalu timbang dan
catat hasilnya (untuk CBR terdiri dari 15x, 30x, dan 65x tumbukan).
RUMUS
1
Vmold = πd 2 t
4
Berat Air
Kadar Air = x 100%
Berat Tanah Kering
Keterangan :
W1 = Berat cawan
W2 = Berat cawan + Tanah basah
W3 = Berat cawan + Tanah kering
W4 = Berat mold
W5 = Berat mold + Tanah basah
1 2
V Mould = π d t
4
1 22 2
V Mould = × × ( 15 , 19 ) × 11,635
4 7
3
V Mould =2109 ,34 cm
(198−56)−(156−56)
Kadar air ( W )= ×100
(156−56)
142−100
Kadar air ( W )= ×100
100
(19560−15960)
ρwet =
2109 ,34
3
ρwet =1,70669 gr /cm
1,0699
ρdry =
1+ 0 , 42
3
ρdry =1,2019 gr /cm
Tumbukan 65
1,9
= x 100%
3 x 1000
= 0,0633%
3,9
= x 100%
3 x 1500
= 0,08667%
¿ 95 % × 1,22761
¿ 1,16623 gr /cm3
GRAFIK
200 165.44
137.28
150
100 80.96
66.88
52.8
38.72
31.68
50 17.6
0
0
0 2 4 6 8 10 12 14
penetrasi ( mm)
1.14113
Pdry(gr/cm3)
1.08511 1.14
1.1
1.12
1.05 1.1
1.08
1 1.06
20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1
Kadar air(%) CBR
CBR Design = x
0,0267 X
0,0866
7
0,0267−0 , 08 66 0,0267−x
=
1, 09 822−1, 20 19 1,09822−1,166 23
−518400000 x=−34210275
456137
x=
6912000
x=0 , 06 59 %
TABEL REKAPITULASI
Swelling
Hari Pembacaan
1 3
2 5
3 7,6
4 7,7
KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, didapatkan beberapa data sample tanah
yaitu berat isi basah sebesar 1,707 gr/cm 3, berat isi kering 1,202 gr/cm 3, nilai CBR pada
penurunan 0,1 inci sebesar 0,0633%, dan pada penurunan 0,2 inci sebesar 0,0867%. CBR bisa
didapat dari grafik pemadatan antara berat isi kering, kadar air dan nilai CBR. Setelah melakukan
interpolasi dari grafik compaction dan CBR design, didapatkan CBR design sebesar 0,0659%
dan kesimpulan dari hasil pembacaan swelling pada tumbukan 65 didapatkan tanah tidak
Palu Talam besar Dial swealing Oli dan kuas Plat baja