JUDUL
PENGUKURAN NILAI-NILAI ATTERBERG 1 (BATAS CAIR )
B. TUJUAN
1. Mahasiswa …..
2. Mahasiswa …..
3. Mahasiswa ….
(Minimal 5 )
C. ALAT DAN BAHAN
Alat :
1. Cassagrande
2. Spatel dan colet
3. Botol penguap
4. Cawan sampel
5. Cawan porselen + penumbuk
6. Timbangan analisis digital
7. Eksikator
8. Ayakan 0,5 mm
9. Oven
Bahan :
1.
2.
D. DASAR TEORI
1. Pengertian tanah
2. Komponen Tanah
3. Pengertian Konsistensi Tanah
4. Cara menentukan konsistensi tanah
5. Angka atteberg
6. Batas – batas atteberg
7. Pengertian batas cair
8. Ketukan- ketukan cassa grande
9. Rumus batas cair
KA = b – c x 100%
c- a
BC = KA x ( n)0,121
25
Keterangan :
KA = kadar air
Bc = Batas cair
n = jumlah
10. Harkat angka atteberg
Harkat angka-angka Atterberg menurut Harjowigeno (2010) adalah
Harkat Batas Mengalir Indeks Plastisitas Jangka Olah
..................................(% kadar air)........................................................
Sampel I
KA = b-c x 100%
c-a
Jadi,hasil dari kadar air sampel I adalah
BC = KA x ( n ) 0,121
25
Jadi,hasil dari batas cair sampel I adalah
Sampel II
KA = b-c x 100%
c-a
Jadi,hasil dari kadar air sampel II adalah
BC = KA x ( n ) 0,121
25
Jadi,hasil dari batas cair sampel II adalah
Sampel III
KA = b-c x 100%
c-a
Jadi,hasil dari kadar air sampel I adalah
BC = KA x ( n ) 0,121
25
Jadi,hasil dari batas cair sampel I adalah
Rata-rata kadar air
X KA = rata-rata KA
n
Jadi,rata-rata kadar air adalah
2. Analisis
- Hasil perhitungan
- Klasifikasi ketukan
- Pengelolaan tanah sesuai dengan tingkat air
- Kemampuan tanah menahan air
- Fungsi batas cair
- Faktor batas cair
- Analisis ketukan
- Pemanfaatan tanah tersebut
G. KESIMPULAN
( Max 1 lembar )
H. DAFTAR PUSTAKA