PERTEMUAN 7
KERANGKA DASAR VERTIKAL
PENGANTAR
• Titik-titik muka bumi yang yang di ukur dikelompokkan ke dalam 2
(dua) kelompok besar yaitu : Titik-titik kerangka dasar dan titik-titik
detail.
• Titik- titik kerangka dasar adalah sejumlah titik yang ditandai dengan
patok kayu atau beton yang dibuat dengan kerapatan tertentu yang
akan digunakan untuk menentukan koordinat dan ketinggian titik-titik
detail.
PENGANTAR
• Ada dua macam titik kerangka, yaitu Titik Kerangka Dasar Horizontal
(KDH) dan Titik Kerangka Dasar Vertikal (KDV). Sedangkan titik detail
adalah titik-titik posisi horizontal dan ketinggian yang telah ada di
lapangan, seperti titik-titik di sepanjang sungai, bangunan, jalan, spot
height (titik tinggi), sawah, dll.
• Umumnya titik-titik kerangka dasar vertikal (KDV) menjadi satu
dengan titik-titik kerangka dasar horizontal (KDH) dalam satu
patok/pilar. Ketinggiannya dapat dinyatakan dengan sistem umum
yaitu terhadap muka air laut rata-rata atau dengan sistem
setempat/lokal.
Metode Penentuan Posisi Vertikal
• Pada alat sipat datar, yang digunakan sebagai garis datar 3 adalah
garis bidik dari alat. Sedangkan di A dan di B dipasang rambu ukur
yang tegak di masing-masing titik. Dengan menggunakan alat sipat
datar dan rambu, panjang AA1 dan BB1 diukur.
• Pada titik A dan B, angka pada rambu adalah nol. Jika panjang AA = x,
dan panjang BB = y, maka nilai a dan b ini dapat langsung dibaca
melalui lensa alat dengan menggunakan benang tengah diafragma
sebagai indeks pembacaan. Jadi beda tinggi antara titik A dan titik B
adalah :
ΔhAB = AA1 – BB1 = x – y
SIFAT DATAR MEMANJANG