PENGENTASANNYA
Alfinda Nigam Firmansyah _3211420078
Mariyam Novianti_3211420152
Risma Afriyani_3211420140
Doni Kurniawan_3211420127
Radito Jati Sumarto_3211420145
Nisrina shabrihanifah_3211420150
Rahman ardiansyah_3211420139
Asep Pauzi_3211420134
Yosediefa Ahmad Perdana_3211420149
Careza Sisiliana_3211420086
Alfayra Nabila Zahrayni_3211420130
Deby salima_3211420129
Novelino Surya Tjahjadi_3211420109
Ghifari Arfananda Wijaya_3211420111
Naufal Rafii Ramadhan_3211420146
01
PENGERTIAN
KEMISKINAN
Pengertian Kemiskinan
Menurut Nurwati (2008) Kemiskinan merupakan masalah sosial yang terus ada di
kehidupan masyarakat. Masalah kemiskinan sangatlah lama, dan dalam waktu yang panjang,
sama seperti halnya dengan usia manusia itu sendiri, dan unsur pokok permasalahanya adalah
menyangkut berbagai macam bentuk atau karakter kehidupan manusia. Dengan kata lain
bahwa kemiskinan ini merupakan masalah kehidupan yang sifatnya global atau mendunia,
artinya masalah kemiskinan sudah menjadi perhatian dunia, dan masalah tersebut ada di
semua negara, walaupun dampak dari kemiskinan sangatlah berbeda-beda.
Menurut Amarta sen (1987) dalam Haughton dan Shahidur (2012) kemiskinan di kaitkan
dengan kemampuan untuk menjalankan suatu fungsi dalam masyarakat. Dengan demikian
kemiskinan timbul apabila masyarakat tidak memiliki pendapatan, dan tidak mendapatkan
pendidikan yang memadai, serta kondisi kesehatan yang buruk. Kemiskinan di anggap sebagai
sebuah fenomena multidimensional.
02
FAKTOR
PENYEBAB
KEMISKINAN
DI INDONESIA
Secara makro, kemiskinan muncul karena adanya ketidaksamaan
01 pola kepemilikan sumber daya yang menimbulkan distribusi
pendapatan timpang, penduduk miskin hanya memiliki sumber daya
dalam jumlah yang terbatas dan kualitasnya rendah.
1. Kelompok referensi.
Kelompok referensi adalah kelompok yang memberikan pengaruh langsung atau tidak langsung
terhadap sikap dan perilaku seseorang.
2. Keluarga.
Keluarga memegang peranan terbesar dan terlama dalam pembentukan sikap dan
perilaku individu.Hal ini karena pola asuh orang tua akan membentuk kebiasaan anak
yang secara tidak langsung mempengaruhi pola hidupnya.
3. Kelas sosial.
Kelas sosial adalah sebuah kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama
dalam sebuah masyarakat, yang tersusun dalam sebuah urutan jenjang, dan para anggota
dalam setiap jenjang itu memiliki nilai, minat, dan tingkah laku yang sama.
4. Kebudayaan.
Kebudayaan yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat,
dan kebiasaan-kebiasaan yang diperoleh individu sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan
terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari pola-pola perilaku yang normatif, meliputi ciri-ciri
pola pikir, merasakan dan bertindak.
03
INDIKATOR
KEMISKINAN
DUA PANDANGAN TERHADAP
INDIKATOR KEMISKINAN
Kemiskinan Dalam
Ukuran Kemiskinan
Konteks yang Lebih
(Ahli Ekonomi)
Luas (Ahli Sosial)
TABEL PERBANDINGAN DUA PANDANGAN INDIKATOR KEMISKINAN
Ukuran kemiskinan: measurers (ahli Konteks yang lebih luas: explainers (ahli
ekonomi) sosial)
Menggunakan pendekatan kemampuan Menggunakan pendekatan multidimensional
pemenuhan kebutuhan dasar (basic need (multidimensional approach). Melihat
approach) kemiskinan dan penyebabnya dari berbagai sisi.
Menakankan aspek ekonomi dalam melihat Pendekatan kemiskinan multidimensi
kemiskinan; (Multidimensional Poverty Index/MPI) yang
menganalisa kemiskinan pada level rumah
Kemiskinan diartikan sebagai ketidakmampuan tangga maupun individu melalui tiga dimensi,
seseorang untuk memenuhi kebutuhan dasar. yaitu pendidikan, kesehatan, dan standar hidup.
Setiap dimensi terdiri dari beberapa indikator
yang masing-masing terdiri atas dua indikator
untuk dimensi kesehatan dan pendidikan, serta
enam indikator untuk dimensi standar hidup.
Garis kemiskinan (poverty line), setara dengan
gaji pokok ditambah tunjangan anak (Saunders,
2005). Ukuran kemiskinan dengan poverty line
ini sangat terkait dengan dua konsep;
• Kemiskinan mutlak (absolute poverty)
• Kemiskinan relatif (relative poverty)
02
01
GUNNAR
BANK DUNIA ALDER
KARLSSON
01 BANK DUNIA
Setiap dekade strategi pengentasan kemiskinan mengalami perkembangan mulai dari
penciptaan lapangan kerja, peningkatan pendapatan, pengembangan kesehatan dan
Pendidikan, perlindungan sampai dengan pemberdayaan kaum miskin.
.
Meliputi:
1. Strategi dalam jangka pendek, yaitu memindahkan sumberdaya – sumberdaya kepada kaum
miskin dalam jumlah yang memadai. Perbaikan kemiskinan dalam jangka pendek diantaranya
menciptakan kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan dan memperbaiki distribusinya.
2. Strategi jangka pangjang dengan menumbuhkan swadaya setempat. Perbaikan dalam jangka
Panjang dengan memperbaiki dan memenuhi harkat hidup secara individual dan sosial yang
bermartabat.
Pada prinsipnya kemiskinan adalah sutau situasi yang perlu diatasi oleh pemerintah.
Oleh karena fungsi pemerintah sebagai pengayom, sekaligus pelindung warga negara.
Semakin sejahtera warga negara maka pembangunan akan semakin meningkat dan
memperkuat kedaulatan negara, terkhusus Indonesia yang tercinta ini. Strategi
pengentasan kemiskinan yang dilaksanakan pemerintah melalui tiga program yaitu:
01 Dari aspek individu sebagai seorang kepala keluarga, yang berusia lanjut:
a. Diberi kesempatan untuk berwirausaha, yakni terlebih dahulu menggali kebisaan
mereka untuk diberi pelatihan dan pendampingan terlebih dahulu.
b. Bekerjasama dengan kementrian ketenagakerjaan dan pihak perbankan untuk
memberikan permodalan kepada yang bersangkutan.
c. Setelah modal cair, maka kepala keluarga tersebut diberi bantuan modal fisik usaha
misalnya perangkat alat, rombong jualan, mesin jahit, yang bukan berbentuk dana.
02 Jika kepala keluarga masih dalam usia sekolah dan pendidikan dasar:
a. Tetap diberi kesempatan untuk melanjutkan pendidikan dasar.
b. Diberi pelatihan dan pendampingan untuk bisa bekerja sambil sekolah, dengan
memberi bantuan modal usaha berupa modal dan perangkat fisik yang sesuai
untuk menjalankan usahanya.
c. Bagi para kepala keluarga yang mengalami PHK, diberi insentif oleh pemerintah
jangan berupa biaya hidup. Akan tetapi insentif untuk menciptakan sumber
pendapatan baru, misalnya bercocok tanam, berkebun, berternak, dan menjahit.
DAFTAR PUSTAKA
5. Nanga, M. dkk. 2018. Analisis Wilayah dengan Kemiskinan Tinggi. Jakarta: Kedeputian
Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Kementrian PPN/Bappenas.
SEKIAN
TERIMA
KASIH