KUALITAS
By AMAN 1
Kontrol Kualitas
A. Pendahuluan
B. Evaluasi Mutu Sesuai SNI 2847 atau ACI 318
C. Masalah Yang Perlu Diperhatikan
D. Applikasi Kontrol Kuwalitas
By AMAN 2
A. PENDAHULUAN
• Dalam menjaga apakah mutu beton dapat dicapai perlu
adanya kontrol kualitas.
• Pengertian kontrol kualitas disini bukan hanya
tergantung test akhir, tetapi harus dilakukan mulai
pemilihan bahan, proses produksi berlangsung, pada
saat pengecekan material, perencanaan, pencampuran,
pengecoran, pemadatan, curing dan testing benda uji
• Kontrol kualitas juga perlu dilakukan agar variasi dari
hasil test atau mutu beton ditekan sekecil mungkin
• Pengukuran variabilitas dilakukan dengan standart
deviasi (S) dan koefisien variasi
By AMAN 3
Variasi mutu beton disebabkan oleh :
a. Material
variabel karena semen, grading, kelembaban,
sifat-sifat fisik, bentuk partikel dan penggunaan
admixture
b. Selama Produksi
alat batching, metode mengangkut, manusia
pekerjanya, manajemen dsb
c. Testing
cara membuat benda uji, curing, cara
pengetesan, ketelitian cetakan dsb
By AMAN 4
• Ketelitian dari kontrol kualitas sangat dipengaruhi bagaimana
kita mengontrol ketiga hal tersebut di atas
• Pengukuran Variasi
menggunakan distribusi normal Gauss :
S = Standart deviasai
( x fcr ' ) 2
S x = Kuat tekan benda uji
n 1
fcr = Tegangan rata-rata
x V = Koefisien variasi
fcr '
n
S
V x100%
fcr '
By AMAN 6
Number of observations Relative frequency
25 0.40
1.34 S
20 0.32
Margin
15 0.24
10 0.16
Pf=10% 0.08
5
14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40
f’c fcr Sylinder Strength (Mpa)
Kutipan Prof.Lambotte:
“Kriterium pengujian beton yang baru, didasarkan pada Teori probabilitas, pada permulaannya
mungkin mengkhawatirkan orang,berhubung dpt menimbulkan kesan bahwa dg itu pekerjaan akan
dipersulit tanpa banyak manfaatnya,akan tetapi sesungguhnya merupakan satu2nya kriterium yang
jujur dan mempunyai dasar ilmiah……..”
Ref:Evaluasi secara Statistik Hasil2 Pemeriksaan Keteguhan dan Kwalifikasi Beton (Ir.Wiratman Wangsadinata),Maret 1973)
By AMAN 7
n
5%
By AMAN 8
Kriteria Penerimaan Beton yang Diterima Menurut
SNI 3 2847 2002
By AMAN 9
By AMAN 10
Contoh Penerapan Pada Beton
• Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam penerapan konsep
Variasi antara lain :
a. Kita tidak bisa merencanakan berdasarkan kekuatan rata-rata
seperti pada persamaan diatas. Bila kita lakukan hal ini berarti
separoh dari beton yang dicor mempunyai kekuatan dibawah
tegangan minimum yang disyaratkan, hal ini tidak dapat
diterima.
b. Bila melaksanakan test pada beton, kita mencoba
mengevaluasi penyebaran kekuatan dari pada struktur beton,
berdasarkan jumlah benda uji yang terbatas
c. Sebab variasi kekuatan beton tidak hanya karena variasi
campuran, tetapi juga karena sampel variasi, maka ada 2
resiko yang harus seimbang ialah resiko oleh produsen
terhadap beton yang ditolak dan resiko konsumen, bila tidak
cukup benda ujinya
d. Melihat hal tersebut diatas, maka harus ada rencana langkah-
langkah yang diikuti bila beton tidak dapat memenuhi kriteria
perencanaan
By AMAN 11
Pendekatan dengan Koefisien Variasi (ACI)
By AMAN 12
Tabel 1 : Faktor Penentuan Nilai t
40 3 in 10 0.52
50 2.5 in 10 0.67
60 2 in 10 0.84
68.27 1 in 6.3 1
70 1.5 in 10 1.04
80 1 in 10 1.28
90 1 in 20 1.65
95 1 in 40 1.96
95.45 1 in 44 2
98 1 in 100 2.33
99 1 in 200 2.58
99.73 1 in 741 3
By AMAN 13
Fasilitas produksi beton mempunyai catatan uji kuat tekan lapangan untuk mutu yang disyaratkan atau dalam kisaran 7 MPa dari mutu beton yang
disyaratkan
tidak
ya
Dua kelompok uji berurutan( total 30) 15 hingga 29 uji berurutan
30 contoh benda uji berurutan
ya tidak
tidak ya tidak
Tidak ada data
ya untuk s
Hitung rata-rata S( ps.7.3.1 penj) Hitung s dan koreksi menggunkan tabel (Tabel 4)
Hitung S(ps.7.3.1)
tidak
Buat campuran percobaan yang
menggunakan sekurang-kurangnya tiga rasio
ya
air semen atau kadar bahan semen yang
Hasil mewakili satu proporsi campuran berbeda
Kuat tekan rata-rata kuat tekan Plot grafik kuat tekan rata-rata terhadap proporsi
rata-rata perlu campuran dan lakukan interpolasi untk mendapatkan Tentukan proporsi campuran menurut pasal ps. 7-4
kuat tekan rata-rat perlu ( membutuhkan ijin khusus)
tidak
ya
Persetujuan
By AMAN 14
Penentuan Tegangan rata-rata dengan
Deviasi Standart
• Pada peraturan ACI, bila hanya S didasarkan jumlah 30
benda uji berturut-turut, perkiraan untuk menentukan
struktur tradisional tegangan rata-rata fcr lebih besar dari
fc’ minimum sebesar :
2 MPa (400 psi) bila S < 2.1MPa (300 psi)
3 MPa (500 psi) bila 2.1 ≤S< 2.8MPa (300-400 psi)
4 MPa (700 psi) bila 2.8 ≤ S < 3.5MPa (400-500 psi)
6.2 MPa (900psi) bila 3.5 ≤ S < 4.1MPa (500-600 psi)
8.3 MPa(1200psi) bila S ≥ 4.1 MPa (600psi)
By AMAN 15
• Kelebihan kekuatan tsb diatas adalah kekuatan margin untuk
mendapatkan kekuatan rata-rata tertinggi agar memenuhi
kriteria dibawah ini:
By AMAN 16
Standart Deviasi pada jumlah Benda uji Terbatas
By AMAN 17
Standard Deviasi S Pasal.7.3.1
By AMAN 18
Standart deviasi benda uji n > 30 (pasang)
By AMAN 19
Standard Deviasi 2 Kelompok Percobaan R 5.3.1.
By AMAN 20
By AMAN 21
Tabel. 4 Faktor Koreksi Standart Deviasi jika Jumlah
Pengujian Kurang 30 benda uji.
By AMAN 22
Number of test Multiplying factor
10 1.36
11 1.31
12 1.27
13 1.24
14 1.21
15 1.18
16 1.16
17 1.14
18 1.12
19 0.11
Tabel : Faktor pengali 20 1.09
Standar Deviasi (Philleo) 21 1.08
22 1.07
23 1.06
24 1.05
25 1.04
26 1.03
27 1.02
28 1.02
29 1.01
30 1
By AMAN 23
By AMAN 24
By AMAN 25
Tabel Coefisien Standart Deviasi (S)
General < 400 400 to 500 500 to 600 600 to 700 > 700
Construction (28.1) (28.1)(35.2) (35.2)(42.2) (42.2)(49.2) (49.2)
Testing < 200 200 to 250 200 to 250 300 to 350 > 350
Laboratory Trial (14.1) (14.1)(17.6) (17.6)(21.1) (21.1)(24.6) (24.6)
Batches
- General Construction < 5.0 5.0 to 10.0 10.0 to 15.0 to 20.0 > 20
- Laboratory control < 3.0 3.0 to 5.0 15.0 7.0 to 10.0 > 10.0
- Within test variation < 3.0 3.0 to 4.0 5.0 to 7.0 5.0 to 6.0 > 6.0
field controls < 2.0 2.0 to 3.0 4.0 to 5.0 4.0 to 5.0 > 5.0
- Laboratory control 3.0 to 4.0
By AMAN 28
CONTOH KONTROL KUALITAS
By AMAN 29
EVALUASI DAN
PENERIMAAN BETON
APLIKASI DARI
SNI 03 – 2847 - 2002
By AMAN 30
TUJUAN
Peserta mampu ;
1. Menetapkan jumlah benda uji silinder
beton dan melakukan pengambilan contoh
beton segar.
2. Pembuatan benda uji silinder beton dan
perawatannya di laboratorium dan di
lapangan.
3. Mengambil tindakan bila fc’ tidak tercapai.
4. Evaluasi kekuatan pada struktur beton
bertulang yang telah ada.
By AMAN 31
FREKUENSI PENGUJIAN
1. Jumlah benda uji.
Minimum sebuah (1 pasang) untuk;
• 120 m3 BETON ATAU SEHARI PEKERJAAN.
• 500 m2 luas pelat atau dinding
By AMAN 32
PEMBUATAN BENDA UJI
By AMAN 33
PERAWATAN BENDA UJI DI LAPANGAN
a. Lindungi benda uji dari penguapan air, akibat
sinar matahari, hembusan angin → tutup dengan
kain basah, dari getaran, pembebanan secara
langsung.
b. Tempatkan pada tempat yang sejuk (them 16° -
27°c), jaga sampai 48 jam, benda uji jangan
dipindah-pindahkan.
c. Buka cetakan minimal pada (24 ± 8) jam, simpan
benda uji ditempat lembab pada themperature
(23 ± 1,7)°c, sampai menjelang diuji tekan.
By AMAN 34
PERAWATAN BENDA UJI DI
LABORATORIUM
a. Lindungi benda uji dari penguapan air, akibat
sinar matahari, hembusan angin → tutup dengan
kain basah, dari getaran, pembebanan secara
langsung.
b. Tempatkan pada tempat yang sejuk (them 16° -
27°c), jaga sampai 48 jam, benda uji jangan
dipindah-pindahkan.
c. Benda uji direndam kedalam air kapur jenuh
dengan themperature
(23 ± 1,7)°c, sampai menjelang diuji tekan.
By AMAN 35
SYARAT PEMBUATAN BETON YANG
MEMUASKAN
(DIPENUHI fc’ YANG DISYARATKAN)
HARUS DIPENUHI 2 SYARAT, YAITU:
By AMAN 36
LANGKAH-LANGKAH YANG HARUS
DIAMBIL BILA fc’ TIDAK DIPENUHI
By AMAN 37
CONTOH 1 : Menentukan hasil test kuat tekan 30 benda
uji silinder( pasang) beton untuk kolom struktur beton
bertulang direncanakan dengan mutu fc’ = 27,5 Mpa.
Test Kuat Tekan f’ci fcr,3 (f’ci –
(MPa) (28 ≥ fc’-3,5 ≥ fc fcr)2
Hari) = 24 MPa = 27,5 MPa
No Tanggal Sil I Sil II (MPa) (MPa) (MPa)
1 5 Maret ’06 32.0 32.9 32.45 Ok - - 0.7225
2 6 Maret ’06 33.9 35.2 34.55 Ok - - 1.5625
3 10 Maret ’06 32.5 32.8 32.15 Ok 33.05 Ok 1.3225
4 12 Maret ’06 33.1 34.5 33.80 Ok 33.50 Ok 0.2500
5 13 Maret ’06 34.5 33.8 34.15 Ok 33.37 Ok 0.2250
6 17 Maret ’06 30.2 31.5 30.85 Ok 32.93 Ok 6.0025
7 19 Maret ‘06 31.9 33.2 32.55 Ok 32.52 Ok 0.5625
By AMAN 38
8 21 Maret ’06 33.1 32.2 32.65 Ok 32.02 Ok 0.4225
9 25 Maret ’06 34.6 34.1 34.35 Ok 33.27 Ok 1.1025
10 28 Maret ’06 32.7 33.8 33.25 Ok 33.42 Ok 0.0025
11 30 Maret ’06 29.7 28.3 29.00 Ok 32.20 Ok 18.4900
12 2 Maret ’06 29.7 25.0 27.25 Ok 29.83 Ok 36.6025
13 5 Maret ’06 32.7 33.7 33.20 Ok 29.82 Ok 0.0100
14 8 Maret ’06 33.6 34.8 34.20 Ok 31.55 Ok 0.8100
15 9 Maret ’06 31.7 32.2 31.95 Ok 33.12 Ok 1.8225
16 15 maret ’06 30.5 32.3 31.40 Ok 32.52 Ok 3.6100
17 16 Maret ’06 34.3 35.0 34.65 Ok 33.67 Ok 1.8225
18 19 Maret ‘06 33.8 35.0 33.65 Ok 33.23 Ok 0.1225
19 20 Maret ’06 39.2 38.4 38.80 Ok 35.70 Ok 30.2500
20 22 Maret ’06 36.6 33.6 35.10 Ok 35.85 Ok 3.2400
21 24 Maret ’06 35.0 34.3 34.65 Ok 36.18 Ok 1.8225
22 28 Maret ’06 32.0 30.6 31.30 Ok 33.68 Ok 4.0000
23 1 Mei ’06 35.1 35.0 35.05 Ok 33.67 Ok
By AMAN 3.0625 39
24 3 Mei ’06 37.4 38.0 37.70 Ok 34.68 Ok 19.3600
25 7 Mei ’06 36.5 37.0 36.75 Ok 36.50 Ok 11.9025
26 10 Mei ’06 32.4 32.9 32.65 Ok 35.70 Ok 0.4225
27 11 mei ’06 33.7 34.8 34.25 Ok 34.55 Ok 0.9025
28 15 Mei ’06 34.5 33.7 34.10 Ok 33.67 Ok 0.6400
29 16 Mei ’06 33.2 32.2 32.70 Ok 33.68 Ok 0.3600
30 18 Mei ‘06 29.3 30.3 29.80 Ok 32.20 Ok 12.2500
Jumlah 998.90 164.1750
998.90
Kuat tekan rata-rata, f ' cr 33.30 MPa
30
164.1750
Standard deviasi, s 2.379 MPa
30 1
By AMAN 40
Sesuai SNI 03-2847-2002 pasal 7.3.2
By AMAN 41
PENYEBAB KUAT TEKAN RENDAH
By AMAN 42
PERBAIKAN UNTUK MUTU BETON RENDAH
By AMAN 43
CARA PERBAIKAN/MENINGKATKAN MUTU
BETON
By AMAN 44
YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM TES
BOR INTI BETON (CORE DRILL)
By AMAN 45
SYARAT PENERIMAAN HASIL TEST BOR
INTI BETON
By AMAN 46
Contoh 2:
Untuk fc’ = 40 Mpa
No fc'(Mpa)
1.a 42.70
1.b 41.30
2.a 35.70
2.b 44.80
3.a 41.20
3.b 40.50
4.a 41.80
4.b 49.70
5.a 35.00
5.b 35.00
Lakukan analisa dan langkah-langkah yang perlu diambil.
By AMAN 47
Analisanya adalah sebagai berikut:
Syarat fci Syarat fcr, 3
No fc' test fc' ind fcr, 3
(> fc' - 3.5 Mpa) (> fc' Mpa)
1.a 42.7
42 OK
1.b 41.3
2.a 35.7
42.2 OK
2.b 44.8
3.a 41.2
43.1 OK 42.4 OK
3.b 40.5
4.a 41.8
45.8 OK 43.7 OK
4.b 49.7
5.a 35
35 TOK 40.1 OK
5.b 35
By AMAN 48
Diambil tiga buah core dari pekerjaan hari
ke 5 diperoleh data sebagai berikut:
By AMAN 49
Hasil core drill di atas dapat dianalisa dan
didapat harga fc’ terkoreksi
Rasio Faktor syarat
No fc' test Depth/Dia Strength Correction fc' koreksi 0.75 fc' = 30 MPa
(dari Grafik 1) *) 0.85 fc' = 34 Mpa
1 36.9 1.5 0.96 34.06 > 30 Mpa, Ok
2 38.2 1.9 0.99 36.36 > 30 Mpa, Ok
3 39.4 2 1 37.88 > 30 Mpa, Ok
fc' rata-rata 36.10 > 34 Mpa, Ok
By AMAN 50
EVALUASI KEKUATAN PADA STRUKTUR
EKSISTING
(SNI 03-2847-2002 PASAL 22)
Dilakukan Bila:
a. Adanya Kualitas Material Bangunan Yang
Meragukan.
b. Terdapat Bukti Adanya Kesalahan Konstruksi.
c. Telah Terjadi Deteroriasi.
d. Merubah Fungsi Bangunan.
e. Bangunan Atau Bagian Bangunan Tidak
Memenuhi Persyaratan Peraturan
By AMAN 51
PROSEDUR TEST PEMBEBANAN
a. Evaluasi kekuatan bangunan.
• Data tersedia → check akurasinya
• Data tidak tersedia → test NDT
dilapangan dan laboratorium
b. Prosedur analitis.
c. Prosedur pembebanan.
By AMAN 52
PROSEDUR PEMBEBANAN
a. Umur minimal struktur 56 hari, kecuali ada
persetujuan dari semua pihak.
b. Diukur pada bagian yag kritis
c. Total beban ≥ 0,85 (1.4 D + 1.7L).
Yang diaplikasikan dalam ≥ 4 tahap.
By AMAN 54
SYARAT PENERIMAAN (PS 22.5.2)
a. Struktur yang di uji tidak menunjukkan adanya retak belah pada
bagian beton yang tertekan.
2
lt
max
b. Lendutan maksimum terukur
20000h
max
Lendutan permanen terukur r max
4
bila dilakukan ulangan syarat ini berubah memenuhi
f max
menjadi r max , f max max kedua
5
Paling sedikit lendutan 75% setelah 24 jam
H = tebal total komponen struktur
l = bentang komponen strutur yang diuji (mm)
By AMAN 55
c. Struktur yang di uji tidak menunjukkan adanya
retak akibat adanya kegagalan geser.
By AMAN 56
By AMAN 57
CONTOH 3. HASIL PERHITUNGAN
EVALUASI MUTU BETON K-350
By AMAN 58
EVALUASI MUTU BETON
Proyek : JAKARTA MONORAIL
Jenis Benda Uji : BORE PILE K-350 (28 hari) PT. ADHI KARYA (Persero) Tbk.
Periode : APRIL 2006 Divisi Monorail
No Tanggal Tanggal Supplier Tempat Lokasi Kode Benda Uji Umur Luas Benda Uji 1 Benda Uji 2 Kuat Tekan Kuat Tekan Rata-rata Ket. 3Rata-rata Ket. Rumusan
Pengiriman Tes Beton Tes Pengecoran (Silinder) Penampang Beban Slump Berat jenis Beban Slump Berat jenis (1) (2) 2 Silinder Berurutan
(hari) (cm2) (KN) (cm) (gr/cm3) (KN) (cm) (gr/cm3) (Kg/cm2) (Kg/cm2) (Kg/cm2) x'-μ (x'-μ) 2
1 1-Apr-06 29-Apr-06 HOLCIM TRISAKTI BP KS B - 1A 28 176.63 710 16 2.340 670 16 2.360 410.02 386.92 398.47 Ok !! 3.99 15.92
2 1-Apr-06 29-Apr-06 HOLCIM TRISAKTI BP KS B - 1A 28 176.63 680 16 2.340 687 16 2.330 392.70 396.74 394.72 Ok !! 0.24 0.06
3 4-Apr-06 2-May-06 HOLCIM TRISAKTI BP KS B - 2B 28 176.63 710 16 2.330 705 16 2.340 410.02 407.13 408.58 Ok !! 400.59 Ok !! 14.10 198.70
4 4-Apr-06 2-May-06 HOLCIM TRISAKTI BP KS B - 2B 28 176.63 673 16 2.330 690 16 2.320 388.65 398.47 393.56 Ok !! 398.95 Ok !! -0.92 0.84
5 5-Apr-06 3-May-06 HOLCIM TRISAKTI BP KS B - 1B 28 176.63 673 16 2.350 660 16 2.330 388.65 381.15 384.90 Ok !! 395.68 Ok !! -9.58 91.80
6 5-Apr-06 3-May-06 HOLCIM TRISAKTI BP KS B - 1B 28 176.63 665 16 2.340 670 16 2.340 384.03 386.92 385.48 Ok !! 387.98 Ok !! -9.00 81.07
7 6-Apr-06 4-May-06 HOLCIM TRISAKTI BP KS C - 2A 28 176.63 700 16 2.340 670 16 2.340 404.25 386.92 395.58 Ok !! 388.65 Ok !! 1.10 1.22
8 6-Apr-06 4-May-06 HOLCIM TRISAKTI BP KS C - 2A 28 176.63 685 16 2.350 680 16 2.360 395.58 392.70 394.14 Ok !! 391.73 Ok !! -0.34 0.12
9 7-Apr-06 5-May-06 HOLCIM TRISAKTI BP KS C - 1A 28 176.63 680 16 2.360 685 16 2.340 392.70 395.58 394.14 Ok !! 394.62 Ok !! -0.34 0.12
10 7-Apr-06 5-May-06 HOLCIM TRISAKTI BP KS C - 1A 28 176.63 693 16 2.340 690 16 2.370 400.20 398.47 399.34 Ok !! 395.87 Ok !! 4.86 23.58
11 8-Apr-06 6-May-06 HOLCIM TRISAKTI BP KS C - 2B 28 176.63 682 16 2.320 670 16 2.330 393.85 386.92 390.39 Ok !! 394.62 Ok !! -4.09 16.77
Jumlah 4,339.30 430.18
μ 394.48
Standart Deviasi ( S ) 6.56
fc' (Actual) 385.69 kg/cm2
fc' (Silinder) 291 kg/cm2 (Kuat Tekan yang disyaratkan)
fc' - 3.5 Mpa (Silinder) 255 kg/cm2
Keterangan :
- Hasil tes sudah dikonversikan dalam silinder
- Angka konversi Silinder = 0,83 Kubus
- Satu hasil tes adalah rata-rata 2 Silinder (ACI 99)
1 Mpa = 10,2 kg/cm2
By AMAN 59
Hasil Analisa
Periode April 2006
BP KS B - 2B
400
BP KS C - 1A
BP KS B - 1A
BP KS C - 2A
BP KS B - 1A
BP KS C - 2A
BP KS C - 1A
BP KS B - 2B
BP KS C - 2B
BP KS B - 1B
BP KS B - 1B
375
350
Kuat tekan (Kg/cm2)
325
300
fc' = 291 kg/cm2 (3 Rata-rata berurutan)
275
225
200
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Data Tes
Rata-rata 2 Silinder
3 Rata-rata berurutan
By AMAN 60
Kriteria :
Menggunakan SNI-03-2847-02 (ACI 99)
Rumus : fc'(actual) = fcr - 1.34 S
Kontrol Kuat Tekan Beton (Construction Spesification) :
x' ≥ fc' - 3.5MPa : OK , jika fc' ≤ 35 Mpa (Rata-rata 2 Silinder)
x' ≥ fc' - 0,1fc' : OK , jika fc' ≥ 35 Mpa (Rata-rata 2 Silinder)
x' ≥ fc' : OK (3 Rata-rata berurutan)
Kontrol Slump :
Untuk Bore Pile = 16 ± 2 (K-350)
cm
Untuk Pile Cap = 12 ± 2 (K-350)
cm
Untuk Kolom = 12 ± 2 (K-450)
cm
Kontrol Standart Deviasi (kg/cm2)
Konstruksi Umum < 28,1 28,1 s/d 35,2 35,2 s/d 42,2 42,2 s/d 49,2 > 49,2
Di Laboratorium < 14,1 14,1 s/d 17,6 17,6 s/d 21,1 21,1 s/d 24,6 > 24,6
By AMAN 62