Anda di halaman 1dari 21

PROGRAM :

PEMBANGUNAN PRASARANA DAN


FASILITAS PERHUBUNGAN
KEGIATAN :
PENGAWASAN PEMBUATAN PONTON BESI
MESIN PH MINI 1 UNIT
LOKASI :
DESA MUARA ENGGELAM
KECAMATAN MUARA WIS

TAHUN ANGGARAN 2012


KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR
Laporan Akhir “Pengawasan Pembuatan Ponton Besi Mesin PH Mini 1 Unit” ini
disusun oleh konsultan sebagai salah satu kewajiban kepada Pemberi Tugas sesuai
dengan Surat Perjanjian Kerja antara Dinas Perhubungan Kabupaten Kutai Kartanegara
dengan CV. UNITED 07 CONSULTANT

Kami, CV. UNITED 07 CONSULTANT selaku konsultan pengawas dari kegiatan


Pengawasan Pembuatan Ponton Besi Mesin PH Mini 1 Unit telah melaksanakan kegiatan
sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja. Kami menyelesaikan kegiatan ini dengan
harapan dapat membantu kelancaran pembangunan di Kabupaten Kutai Kartanegara.

Akhir kata, kami CV. UNITED 07 CONSULTANT mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah mendukung dalam penyusunan laporan Akhir ini dan atas
kepercayaan yang diberikan oleh pemilik kerja dalam hal ini Dinas Perhubungan
Kabupaten Kutai Kartanegara, kepada kami untuk dapat berpartisipasi dalam kegiatan
Pengawasan Pembuatan Ponton Besi Mesin PH Mini 1 Unit di Desa Muara Enggelam
Kecamatan Muara Wis Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun Anggaran 2012

Tenggarong, 20 Oktober 2012


CV. UNITED 07 CONSULTANT

ALPIAN NUR, MT
Direktur

i CV. UNITED 07 CONSULTANT


LAPORAN AKHIR
Pengawasan Pembuatan Ponton Besi Mesin PH Mini 1 Unit
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................................................ ii

BAB 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang ..................................................................................................................... 1
1.2. Maksud dan Tujuan Pekerjaan .......................................................................................... 3
1.3. Lingkup Pekerjaan ............................................................................................................... 4
1.4. Kegiatan Pelaksanaan Pekerjaan .................................................................................... 5

BAB 2
PENGUMPULAN DATA .................................................................................................. 6
2.1. Pengumpulan Data Sekunder ............................................................................................ 6
2.2. Survey Lapangan ................................................................................................................. 6

BAB 3
PROGRAM KERJA ........................................................................................................ 9
3.1. Persiapan Umum ................................................................................................................... 9
3.2. Persiapan Survey .................................................................................................................. 9
3.3. Survay .................................................................................................................................. 10
3.4. Pemilihan Data ................................................................................................................... 10
3.5. Penyusunan Laporan Pendahuluan ................................................................................. 10
3.6. Penyusunan Laporan akhir ............................................................................................... 10

ii CV. UNITED 07 CONSULTANT


LAPORAN AKHIR
Pengawasan Pembuatan Ponton Besi Mesin PH Mini 1 Unit
DAFTAR ISI

BAB 4
HASIL ANALISA .......................................................................................................... 11
4.1. Pelaksanaan Peningkatan Jalan ..................................................................................... 11
4.2. Desain Peningkatan Jalan ................................................................................................ 12

BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................................ 14
5.1. Kesimpulan .......................................................................................................................... 14
5.2. Saran .................................................................................................................................... 14

iii CV. UNITED 07 CONSULTANT


LAPORAN AKHIR
Pengawasan Pembuatan Ponton Besi Mesin PH Mini 1 Unit
BAB I PENDAHULUAN

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Kebutuhan akan pelayanan jasa angkutan sebagai akibat dari keberhasilan

usaha pembangunan yang dilaksanakan selama ini harus diantisipasi secara tepat

dengan cara meningkatkan kemampuan pelayanan prasarana angkutan yang

memadai.

Sasaran pembangunan transportasi pada pembangunan Jangka Panjang adalah

mendukung terciptanya perekonomian yang mandiri dan andal melalui

penyelenggaraan sistem trasportasi, sedangkan sasaran yang akan dicapai adalah

meningkatkan peran sistem transportasi nasional dalam memenuhi kebutuhan mobilitas

manusia, barang, jasa dan terwujudnya sistem transportasi nasional yang efesien.

Meningkatnya mobilitas penduduk sejalan dengan pertumbuhan dan

perkembangan tingkat ekonomi di wilayah yang bersangkutan yang menyebabkan

semakin meningkatnya kebutuhan akan penyediaan sarana dan prasarana transportasi

yang mencukupi. Pertumbuhan kebutuhan akan prasarana transportasi menyebabkan

perlu dilakukannya program penanganan yang terencana secara efektif dan efisien

serta berkesinambungan.

Program penanganan dermaga di seluruh wilayah Indonesia baik itu berupa

pemeliharaan, peningkatan, maupun pembangunan membutuhkan suatu perencanaan

yang terukur dan sesuai dengan standar-standar teknis perencanaan agar nantinya

dapat dilaksanakan pembangunan konstruksi yang tepat mutu dan tepat waktu, dengan

arti kata menghasilkan pekerjaan yang berkualitas, yang dapat memberikan rasa aman

dan nyaman bagi pengguna dermaga dalam berlalu lintas.

1 CV. UNITED 07 CONSULTANT


LAPORAN AKHIR
Pengawasan Pembuatan Ponton Besi Mesin PH Mini 1 Unit
BAB I PENDAHULUAN

Prasarana dermaga mempunyai peran yang sangat penting dalam mendukung

keberhasilan sektor-sektor lain dalam penyelenggaraan yang mengarah kepada suatu

sistem transportasi terpadu antar kota untuk mewujudkan sistem distribusi antar daerah

yang mantap dan mampu memberikan pelayanan dan manfaat yang sebesar-besarnya

bagi kepentingan masyarakat.

Dalam rangka pembangunan sarana peningkatan fasilitas perhubungan ,

Pemerintah Daerah mempunyai peranan sebagai pembina dan berkewajiban untuk

menyusun rencana, mengendalikan dan mengawasi aktivitas transportasi di berbagai

bidang. Disamping itu juga berkewajiban untuk mewujudkan sarana dan prasarana

transportasi. Sejalan dengan hal tersebut di atas Dinas Perhubungan dalam rangka

meningkatkan sarana dan prasarana transportasi khususnya Pengawasan Pembuatan

Ponton Besi Menis PH Mini 1 Unit.

Memang pada saat ini Kabupaten Kutai Kartanegara sebagai telah memiliki

banyak sekali aliran sungai mengingat Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara banyak

sekali daerah yang di aliri sungai maupun laut dari hal tersebut.

1.1.1. Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara

Dinas Perhubungan Kab. Kutai Kartanegara adalah perangkat dari Pemerintah

Daerah yang mempunyai tanggung jawab di dalam masalah-masalah perhubungan

adalah tanggung jawab atas pembinaan seluruh jaringan Dermaga yang ada di

daerah.

1.1.2. Kebijakan Pemerintah Daerah Dalam Penanganan Dermaga

Pembangunan Dermaga pada di Kalimantan Timur diarahkan untuk :

Meningkatkan aksesibilitas hubungan dalam interaksi antara wilayah provinsi dan

2 CV. UNITED 07 CONSULTANT


LAPORAN AKHIR
Pengawasan Pembuatan Ponton Besi Mesin PH Mini 1 Unit
BAB I PENDAHULUAN

arahan membentuk sistem pusat-pusat pemukiman melalui pengingkatan sub sistem

perhubungan yang ada dan pengembangan sub sistem perhubungan yang

diperlukan.

Meningkatkan aksesibilitas hubungan antar Kota/kabupaten dan daerah-daerah

yang ada diKabupaten Kutai Kartanegara dalam Kaitanya dengan

pengembangan potensi daerah.

Untuk mendorong itu pengembangan prasarana dermaga dilakukan dengan

tindakan-tindakan pemantapan rehabilitas dan peningkatan serta pembangunan baru

dermaga, pada jalur regional utama yang menghubungkan kawasan-kawasan potensial

dengan pintu gerbang utama (pelabuhan) serta Jalan lalu lintas Kalimantan.

Penanganan dermaga ditata dan terus disempurnakan dengan didukung

peningkatan kualitas sumber daya manusia sehingga terwujud keandalan serta

disesuaiakan dengan pengembangan ekonomi, tingkat kemajuan teknologi, agar selalu

dapat memenuhi kebutuhan pembangunan, tuntutan masyarakat serta kebutuhan

perdagangan.

Peran serta pihak swasta dalam penyediaan prasarana dermaga perlu didorong

dan digalakkan melalui penciptaan iklim yang menumbuhkan inisiatif serta tanggung

jawab terhadap pembangunan.

Prasarana dermaga perlu terus dibangun, ditingkatkan dan dikembangkan serta

ditangani secara khusus dalam rangka menunjang pengembangan wilayah agar

peningkatan serta pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya dapat dirasakan

masyarakat secara lebih meluas.

Prioritas Penanganan Jaringan pada Wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara,

Berkaitan dengan prioritas pembangunan dermaga di wilayah seluruh Kabupaten Kutai

3 CV. UNITED 07 CONSULTANT


LAPORAN AKHIR
Pengawasan Pembuatan Ponton Besi Mesin PH Mini 1 Unit
BAB I PENDAHULUAN

Kartanegara, maka Dinas Perhubungan Kabupaten Kutai Kartanegara mencoba

menjabarkan kebijaksanaan umum Pemerintah Kabupaten Sebagai Berikut :

Pembenahan atau peningkatan prasarana dermaga di seluruh wilayah Kabupaten

Kutai Timur yang sudah ada, menuju prasarana dermaga Ibukota Kabupetan yang

memadai, dan sesuai dengan rencana detail.

Mempercepat dan memperlancar hubungan sungai dengan membangun,

meningkatakan atau merehabilitasi kondisi dermaga yang ada.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN PENGAWASAN

Maksud Pengawasan ;

Tujuan pengadaan jasa konsultansi pengawasan ini adalah untuk mendapatkan

penyedia jasa konsultansi yang akan melaksanakan kegiatan Pengawasan Pembuatan

Ponton Besi Mesin PH Mini 1 Unit di Desa Muara Enggelam Kecamatan Muara Wis.

Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi konsultan pengawas yang

memuat masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan

diperhatikan serta diinterprestasikan ke dalam pelaksanaan tugas perencanaan.

a. Tercapainya penanganan masalah-masalah yang sifatnya khusus serta memiliki

tingkat problemamatika yang tinggi sehingga tingkat pelayanan yang diinginkan

selama umur rencana dapat tercapai.

b. Meningkatkan kapasitas sumber dana manusia pelaku jasa konstruksi yang

terlibat secara langsung dalam pelaksanaan proyek.

Tujuan Kegiatan ;

a. Mengawasi pekerjaan kontraktor Pembuatan Ponton Besi Mesin PH Mini 1 Unit.

4 CV. UNITED 07 CONSULTANT


LAPORAN AKHIR
Pengawasan Pembuatan Ponton Besi Mesin PH Mini 1 Unit
BAB I PENDAHULUAN

1.3 KEGIATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pada setiap selesainya suatu tahapan Pengawasan akan diadakan suatu

pertemuan bersama antara Konsultan Perencana/pengawas, Pemberi Tugas, Instansi

yang terkait lainnya serta Unsur Teknis dari Dinas Perhubungan Kabupaten Kutai

Kartanegara untuk membahas hasil pekerjaan yang telah dicapai dan menambahkan

data yang diperlukan bagi tahapan berikutnya. Tahapan pembahasan ini sudah

termasuk dalam waktu pelaksanaan yang diajukan oleh KONSULTAN PENGAWAS

Jenis laporan yang harus diserahkan kepada Kuasa Penggunaan Anggaran :

1. LAPORAN BULANAN

2. LAPORAN AKHIR

3. LAPORAN DOKUMENTASI

5 CV. UNITED 07 CONSULTANT


LAPORAN AKHIR
Pengawasan Pembuatan Ponton Besi Mesin PH Mini 1 Unit
BAB II PENGUMPULAN DATA

BAB II
PENGUMPULAN DATA
2.1 PENGUMPULAN DATA SEKUNDER

Dokumen atau data yang bukan merupakan hasil pengukuran langsung dalam

pekerjaan ini dikelompokkan sebagai data sekunder. Data sekunder tersebut

dikumpulkan dari instansi terkait yang memiliki atau berwenang untuk menerbitkannya.

Data sekunder yang berhasil dikumpulkan dalam pekerjaan ini berupa laporan-

laporan pekerjaan/studi terdahulu ataupun data hasil pengukuran yang dilakukan oleh

instansi terkait, seperti data hujan dan data pasang surut.

2.2 SURVEY LAPANGAN

Untuk kepentingan desain rinci, maka lokasi-lokasi yang diperkirakan merupakan

lokasi konstruksi harus disurvey secara langsung. Survey lapangan tersebut bertujuan

untuk mengetahui dengan pasti parameter-parameter fisik di lokasi tersebut yang

dibutuhkan dalam analisis struktur.

Maksud kegiatan survey topografi ini adalah mengumpulkan data untuk membuat

peta situasi detail terbaru yang lengkap dan sesuai dengan keadaan lapangan, berikut

trase dan penampang yang diperlukan bedasarkan hasil pengukuran langsung di

lapangan.

Pekerjaan pengukuran topografi mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1. Inventarisasi dan pemasangan benchmark (BM) baru.

2. Pembuatan kerangka dasar pemetaan

3. Pengukuran situasi detail

CV. UNITED 07 CONSULTANT


LAPORAN AKHIR
6 Perencanaan Teknis Peningkatan Jalan Dalam Terminal Timbau Tenggarong
BAB II PENGUMPULAN DATA

4. Pengukuran trase parit

Pengukuran topografi dilaksanakan berdasarkan ketentuan-ketentuan di bawah ini :

1. Pekerjaan dilaksanakan berdasarkan ketentuan-ketentuan yang ada di dalam

kerangka acuan kerja.

2. Konsultan melengkapi tim yang ditugaskan ke lapangan dengan peralatan yang

sesuai untuk memperoleh hasil kerja yang sempurna. Tim dipimpin oleh seorang

yang terpercaya, dan bertanggung jawab, serta kompeten dalam bidangnya.

3. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Konsultan melakukan konsultasi teknis dengan

Pihak Direksi.

4. Pengukuran, pencatatan data, perhitungan, dan penggambaran peta dilakukan

dengan metoda yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku dan

dengan kecermatan yang tinggi agar tidak ditemui kesulitan dalam penafsiran

dan penggunaan hasil akhir.

Survey topografi mencakup beberapa lingkup pekerjaan, diantaranya disebutkan

adalah :

1. Pengukuran Titik Awal/Titik Akhir

Titik awal dan titik akhir pengukuran dilakukan pada titik triangulasi yang ada

atau BM yang ada di lapangan. Apabila titik triangulasi tidak bisa ditemukan,

maka digunakan koordinat lokal.

2. Pemasangan Patok

Pemasangan patok dilakukan pada tempat-tempat tertentu, sesuai dengan

rencana pengukuran, patok-patok ini digunakan sebagai tanda pengukuran di

lapangan. Patok-patok ini terdiri dari Patok sementara dan Patok Tetap.

3. Pengukuran Poligon

CV. UNITED 07 CONSULTANT


LAPORAN AKHIR
7 Perencanaan Teknis Peningkatan Jalan Dalam Terminal Timbau Tenggarong
BAB II PENGUMPULAN DATA

Pengukuran poligon dengan menggunakan alat T2 atau yang sederajat,

perhitungan yang digunakan dengan metoda Bouwidth :

❖ Pengukuran poligon dilakukan dengan sistem poligon tertutup (loop),

❖ Pengukuran poligon dilakukan dengan kerapatan jarak antara titik poligon

adalah 100 m (pada bagian yang tidak lurus),

❖ Kontrol azimuth ditentukan dengan cara pengukuran astronomis, ketelitian

pengukuran sudut maksimum 10” untuk setiap titik poligon.

❖ Kesalahan penutup sudut adalah 4.5’√(N), dimana N adalah jumlah titik

poligon,

❖ Kesalahan linier adalah s 1 : 2000.

4. Pengukuran Situasi

Pengukuran situasi menggunakan alat TO dengan cara tachimetri. Semua batas

yang ada di lapangan diukur seperti jalan, jembatan, anak sungai yang masuk ke

sungai utama dan lain-lain.

5. Pengukuran Sipat Datar

❖ Melalui titik-titik poligon dan bench mark diadakan pengukuran waterpass

yang merupakan kerangka vertikal dari pemetaan.

❖ Alat yang digunakan adalah Sipat Datar Otomatis atau alat lain yang

mempunyai ketelitian sederajat.

❖ Route waterpass atas seksi-seksi yang diukur pulang pergi dan tertutup (dari

titik awal kembali ke titik awal).

❖ Toleransi waterpass yang diperbolehkan < 25 mm√(D), dimana D adalah

jarak dalam kilometer.

❖ Titik dasar ketinggian adalah titik ketinggian yang sudah ada.

CV. UNITED 07 CONSULTANT


LAPORAN AKHIR
8 Perencanaan Teknis Peningkatan Jalan Dalam Terminal Timbau Tenggarong
BAB III PROGRAM KERJA

BAB III
PROGRAM KERJA
Perumusan dan penetapan tahapan Kegiatan Perencanaan Teknis Peningkatan Jalan

Dalam Terminal Timbau Tenggarong disamping berdasarkan ketentuan-ketentuan yang

ada, juga dilakukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang terkait seperti

alokasi waktu. Kebutuhan data, kedalaman pembahasan dan organisasi pelaksana.

Secara garis besar rencana kegiatan ini dapat dijabarkan sebagai berikut :

3.1. PERSIAPAN UMUM

Pada tahap ini dilakukan pembahasan seluruh langkah kegiatan yang akan

dilakukan dalam menangani Perencanaan Teknis Teknis Peningkatan Jalan Dalam Terminal

Timbau Tenggarong dari awal hingga akhir. Dalam tahap ini sekaligus diarahkan tugas-

tugas dan Schedulle dari masing-masing personil ( team work ). Disamping itu juga

disiapkan berbagai bahan referensi, dasar-dasar hukum dan pedoman penyusunan

serta data-data lain yang akan digunakan dalam penyusunan.

3.2. PERSIAPAN SURVAY

Yaitu tahap kegiatan dalam rangka mempersiapkan survay lapangan dan survay

internasional. Persiapan survay merupakan pekerjaan studio antara lain :

1. Inventarisir jenis-jenis data dan sumbernya

2. Mempersiapkan form-form isian, daftar pertanyaan, dan bahan-bahan lain untuk

kegiatan survay

3. Inventarisir dan mempersiapkan peralatan survay & alat-alat ukur, tustel dll

4. Koordinasi dan pemantapan kerja tim pelaksana

CV. UNITED 07 CONSULTANT


LAPORAN AKHIR
9 Perencanaan Teknis Peningkatan Jalan Dalam Terminal Timbau Tenggarong
BAB III PROGRAM KERJA

3.3. SURVAY

Yaitu kegiatan pengumpulan data, baik data primer yang didapat langsung di

lapangan, maupun data sekunder yang direproduksi dari instansi atau dari hasil

wawancara dengan narasumber.

3.4. PEMILIHAN DATA

Materi dari hasil yang telah dilaksanakan diinventarisasi dan dipilah-pilah sesuai

dengan bidang masing-masing serta dilakukan pengecekan kelengkapan data.

3.5. PENYUSUNAN LAPORAN PENDAHULUAN

Yaitu tahapan kegiatan laporan yang berisi Kumpulan laporan-laporan sebelum

pelaksanaan dan baru memulai pelaksanaan dasar-dasar penyusunan, metodologi dan

teknis pelaksanaan serta kegiatan seluruh proses perencanaan. Dalam proses

penyusunan Laporan.

3.6. PENYUSUNAN LAPORAN AKHIR

Yaitu tahapan kegiatan laporan yang berisi Rangkuman kegiatan sampai akhir

pekerjaan mulai dari tahapa sosialisasi sampai dengan tahapan survey dan sampai

dengan pembuatan data inventaris tabulasi rumah layak huni.

CV. UNITED 07 CONSULTANT


LAPORAN AKHIR
10 Perencanaan Teknis Peningkatan Jalan Dalam Terminal Timbau Tenggarong
BAB IV HASIL ANALISA

BAB IV
HASIL ANALISA
4.1. PELAKSANAAN PENGAWASAN PEMBUATAN PONTON BESI

Pengawasan Pembuatan Ponton Besi Mesin PH Mini 1 Unit di Desa Enggelam

Kecamatan Muara Wis ini diperuntukan untuk masyarakat yang menggunakan jalur

dermaga khususnya warga kecamatan Desa Enggelam Kecamatan Muara Wis,

Pembuatan Ponton Besi Mesin PH Mini 1 Unit ini dilaksanakan sesuai dengan hasil

sosialisasi dan koordinasi maka diminta untuk dilaksanakan di Desa Enggelam

Kecamatan Muara Wis. Adapun Pembuatan Ponton Besi Mesin PH Mini 1 Unit dapat

dilihat pada Gambar 4.1 dibawah ini

Gambar 4.1 Denah Ponton PH Mini

CV. UNITED 07 CONSULTANT


LAPORAN AKHIR
11 Pengawasan Pembuatan Ponton Besi Mesin PH Mini 1 Unit
BAB IV HASIL ANALISA

4.2. DESAIN PENINGKATAN JALAN

Setelah melakukan perhitungan dan analisa maka perencana membuat design


yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

CV. UNITED 07 CONSULTANT


LAPORAN AKHIR
12 Pengawasan Pembuatan Ponton Besi Mesin PH Mini 1 Unit
BAB IV HASIL ANALISA

CV. UNITED 07 CONSULTANT


LAPORAN AKHIR
13 Pengawasan Pembuatan Ponton Besi Mesin PH Mini 1 Unit
BAB IV HASIL ANALISA

CV. UNITED 07 CONSULTANT


LAPORAN AKHIR
14 Pengawasan Pembuatan Ponton Besi Mesin PH Mini 1 Unit
BAB IV HASIL ANALISA

CV. UNITED 07 CONSULTANT


LAPORAN AKHIR
15 Pengawasan Pembuatan Ponton Besi Mesin PH Mini 1 Unit
BAB IV HASIL ANALISA

CV. UNITED 07 CONSULTANT


LAPORAN AKHIR
16 Pengawasan Pembuatan Ponton Besi Mesin PH Mini 1 Unit
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. KESIMPULAN
Dari Pembahasan yang ditelah diuraikan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Lokasi Pekerjaan dilaksanakan di Desa Enggelam Kecamatan Muara Wis
2. Pembuatan Ponton Besi Mesin PH Mini yang dilaksanakan sudah sesuai dengan
perhitungan dan analisa Ponton Besi Mesin PH Mini dapat dilihat pada BAB IV

5.2. SARAN
Adapun saran-saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan Pembuatan Ponton Besi Mesin PH Mini telah direncanakan sesuai
dengan perhitungan dan analisa sehingga apabila dilakukan perubahan dimensi
ataupun fungsi maka harus dilakukan perhitungan dan analisa ulang.
2. Pembuatan Ponton Besi Mesin PH Mini harus memperhitungkan lokasi dan kesulitan
yang mungkin timbul untuk mendapatkan hasil yang optimal dan biaya
pembangunan yang ekonomis.
3. Perlu diadakannya perawatan secara berkala terhadap Pembuatan Ponton Besi
Mesin PH Mini sehingga kapasitas penampang benar - benar dapat menampung
debit rencana sesuai dengan umur desain yang direncanakan.

CV. UNITED 07 CONSULTANT


LAPORAN AKHIR
14 Pengawasan Pembuatan Ponton Besi Mesin PH Mini 1 Unit

Anda mungkin juga menyukai