tidak
ya tidak
tidak ya tidak
Tidak ada
ya
data untuk s
Hitung rata-rata S( ps.7.3.1 penj) Hitung s dan koreksi menggunkan tabel (Tabel 4)
Hitung S(ps.7.3.1)
tidak
Buat campuran percobaan yang menggunakan
sekurang-kurangnya tiga rasio air semen atau
ya
kadar bahan semen yang berbeda
Hasil mewakili satu proporsi campuran
Kuat tekan rata-rata kuat tekan Plot grafik kuat tekan rata-rata terhadap proporsi
rata-rata perlu campuran dan lakukan interpolasi untk mendapatkan Tentukan proporsi campuran menurut pasal ps. 7-4
kuat tekan rata-rat perlu ( membutuhkan ijin khusus)
tidak
ya
Persetujuan
dimana :
Um(U) = berat beton segar, kg/m3 (lb/yd3)
Ga = berat rata-rata bulk spesifik gravity (SSD) dari
kombinasi agregat halus dan aggregtate kasar, assumsi
rasional yang proporsional agregat kasar dan halus.
Gc = spesifik gravity semen (generally 3.15).
A = kandungan udara, %
Wm,W = jumlah kebutuhan air, kg/m3 (lb/yd3)
Cm,C = kebutuhan semen, kg/m3 (lb/yd3)
Jika estimasi pertama dari berat beton basah tidak sangat baik,
sebuah prosedure iterative boleh disyaratkan dalam urutan yang
mengandung Ga, Berat agregat halus kemudian berbeda antara berat total
beton segar dan berat unsur-unsur yang lain.
by aman 2
CONTOH no.1
Kedua Analisa ayakan agregat kasar dan halus yang tertahan dalam
batasan-batasan tertentu. Informasi ini sangat penting pada Mix Desain
yang biasanya rangkaian tahapannya sebagai berikut:
Misal direncanakan fc’ = 35 Mpa, slump = 20-50 mm
by aman 3
Tahap 1 : Diperlukan informasi material (hal ini sudah diketahui).
Tahap 2 : Pemilihan slump (mengenai slump ini juga telah diberikan dengan
ketentuan pada Tabel 1), Tabel 2.1
Tahap 3 :Ukuran agregat maksimum.Ukuran agregat maksimum 20mm (1/2 in)
ialah dipengaruhi bentuk material.
Tahap 4 : Mengestimasi campuran air dan kandungan udaranya dari tabel 2.1,6
kandungan udara mempunyai nilai extrim 6.0 % ; kebutuhan air
sisuai tabel 8,atau tabel 2.1 sebesar 165 kg/m3 (280 lb/yd3).
Tahap 5 : Faktor air/semen, dari Tabel 3 ( grafik 1 fc vs w/c ) untuk faktor air
semen pada umur 28 hari compresive strenght 35 MPa (5000 lb/in2)
adalah 0.4 hal ini tidak boleh melebihi batas-batas yang didasarkan
pada keawetan (lihat Tabel 4 atau Tabel 5).
Tahap 6 : Perhitungan kebutuhan semen. Semen yang dibutuhkan didasarkan
pada hasil tahap 4 dan 5 adalah 165/0.4 = 413 kg/m3 (280/0.4 = 700
lb/yd3).
Tahap 7 : Mengestimasi kebutuhan agregat kasar interpolasi pada Tabel 9
untuk modulus kehalusan agregat halusnya 2.7 volume dry
radded agregat kasar persatuan volume beton adalah 0.63, maka
agregat kasar akan menjadi 0.63 m3/m3 atau 0.63 * 27 = 17.61 ft3/yd3
berat kering oven agregat 17.61 ft3/yd3 berat kering oven agregat
kasar dalah 0.63 * 1600 = 1008kg (1701 lb) berat SSD 1008 * 1.01
= 1018 g (1718 lb)
by aman 4
Tahap 8 : Mengestimasikan kebutuhan agregat halus. Kebutuhan agregat
halus dapat ditentukan baik dengan cara massa (berat) maupun
metoda Volume
a. Metode berat
dari Tabel 10 berat beton diperki- rakan 2280 kg/m3
(3840 lb/yd3) meskipun dalam percobaan pertama umumya tidak
perlu namun hal ini untuk membandingkan dengan perhitungan
berdasarkan persamaan (a) yang nilainya akan digunakan :
Jika berat jenis dari agregat berdasarkan OD, maka berat OD seharusnya juga
dipakai untuk menghitung volume pada agregat kasar dan berat dari agregat
halus akan ditentukan atas dasar OD juga.
Air:
165/1000 (280/62.4) = 0.165 m3 = ( 4.49 ft3)
Semen :
415/(1000*3.15) = 0.131 m3 700/(3.15*62.4) = ( 3.56 ft3)
Agregat kasar (SSD) :
1018/(1000*2.7) = 0.377 m3 1718/(62.4*2.7) = (10.29 ft3)
Udara:
0.6(0.06*27) = 0.06 m3 = ( 1.62 ft3)
Total = 0.733 m3 =(19.87 ft3)
by aman 7
Campuran berdasarkan kondisi yang ada sbb:
27 by aman 8
Tabel 1
Tabel 1 : Harga slump yang dianjurkan dari beberapa tipe konstruksi
Slump (mm)
4
by aman 9
Gambar 1
Gambar 1
by aman 10
Tabel 2
Tabel 2 : Diameter maksimum agregat untuk bermacam-macam tipe konstruksi
4
by aman 11
Tabel3
Tabel 3 : Hubungan antara air/semen ratio dan kekuatan tekan dari beton
by aman 12
9 00
8 91 .35 6
8 33 .33
7 66 .67
7 00
6 33 .33
5 66 .67
FC71 0 fa90 sf1 0
3 66 .67
3 00
2 33 .33
1 66 .67
1 67 .59 6
1 00
0 .2 0 .3 0 .4 0 .5 0 .6 0 .7 0 .8
0 .3 X 0 .7 5
Ggrafik 1 fc vs w/c
by aman 13
4 Tabel 4
Tabel 4 : Rasio air/semen maksimum yang diperbolehkan untuk beton kontak dengan lingkungan agresif
Keterangan Tabel 4 :
a.Dinyatakan sesuai menurut ACI 211.1.
b.Didasarkan atas laporan ACI comittee 201 Daya tahan beton dalam perawatan.
c.Beton juga dimungkinkan adanya ruang pori.
d.Jika sulfat-semen (tipe II atau V dari ASTM C150 digunakan, faktor air/semen boleh ditingkatkan dengan 0.05 dengan
kandu- ngan udara ditunjukkan dalam Tabel 2 dan 6. Tabel 11 menunjukkan syarat CSA dari beton yang diekspose untuk
konsentrasi yang berbeda dari sulfate dalam soil atau air tanah yang memasukkan spesifikasi dari tipe untuk digunakan.
by aman 14
4
Tabel 5 :
Tabel 5
Faktor air/semen maksimum yang di[erbolehkan (Beton Berat Normal) dankekuatan tekan
spesifik minimum (Beton Ringan Struktural) untuk tipe-tipe yang berbeda dan derajat yang bervariasi dari
permukaan
Faktor air/ Kekuatan tekan
semen 28 hari Specified
Kelas
Kondisi diluar, Terbuka maksimum minimum dari Typical Examples
Pembuk
dan berat beton ringan
aan
beton normal struktural (MPa)
A Beton mengalami pergan- 0.45 35 Struktur-struktur dinyatakan pada garis tinggi abutment jemabtan air laut,
tian yang sering dari lock dan dock, permukaan ditunduk- kan pendinginan kikmiawi pada
pendi- nginan dan pemakaian deck-deck jembatan, jalan-jalan kaki tepi, curb, dan got garase,
pencairan dalam kondisi dan lantai-lantai parkir.
saturated atau di-
tundukkan dengan
aplikasi dari pendinginan
kimiawi
B Beton mengalami perpu- 0.5 30 Pipa-pipa,kolam-kolam, ier pier, abutmen jembatan, lock & bagian di\ock
taran yang sering dari yang dicelup kan diair tawar & tembok- tembok penahan ataupun struktur-
pen- dinginan dan struktur yang lokasi nya dekat air laut dan ditam- pakkan untuk pembasahan
pencairan dalam kondisi jarang dari sana
saturated diair segar atau
pembasahan dari laut
beton mengalami kondisi
terendah dalam air laut
terus-menerus
C beton mengalami pergan 0.55 25 Kolam-kolam yang ditampak kan dan beam-beam tembok- tembok penahan
tian berulang dari pier-pier, jembatan abutmen-abutmen.
pendingin an dan
pencairan didalam kondisi
tidak saturated
D Beton tidak diperlakukan menyeleksi faktor air/semen atau Papan-papan beton interior pada dasar tembok-tembok interior dan kolam-
dengan pendinginan dan kandungan semen pada dasar kolam
pencairan atau aplikasi kekuatan kemudahan pekerjaan
dari pembukuan secara dan syarat-syarat penyelesaian
kimiawi
Tabel ini berasal dari CSA Standart CAN3-A23.1-M77, Metode material-material beton dan konstruksi beton dimana dipatenkan oleh Asosiasi
Standart Canadian. Memperbanyak dengan seijin Association tersebut, 178 Rexdole Boulexard Reontario M9W. by aman 15
Tabel 6
Tabel 6 :
Interval dari kandungan udara total untuk kelas-kelas yang bervariasi dari yang ditegaskan sebagai definisi
dalam Tabel 9*
Keterangan Tabel 6 :
*> Diambil dari CSA Standart CAN 3-A23.1 - M77 lihat catatan di Tabel 5.
**> Penggunaan udara dihilangkan tidak diperintahkan untuk kelas yang sudah tegas D tetapi dibawah kondisi normal
disetujui sebagai pertolongan pada kemudahan pekerjaan dan mengurangi bleeding.
by aman 16
Tabel 7
Tabel 7 : Tipe semen dan faktor air/semen disyaratkan untuk beton dalam hubungan dengan soil dan
variasi konsentrasi-konsentrasi sulfate variasi yang terkandung dalam air tanah
by aman 17
Tabel 8
Tabel 8 : Air maksimum yang diperbolehkan dan kandungan semen minimum
dipakai bila data yang diperoleh tidak berguna
Keterangan Tabel 8 :
a.Disesuaikan dari CSA Standart CAN - A23.1 - M77 lihat catatan pada Tabel 5.
b.Kandungan semen minimum didasarkan pada slump beton yang tidak melebihi 100 mm dan kandungan
udara menurut Tabel 6.
by aman 18
Tabel 2.1
4 by aman 19
Table 9
Tabel 9 : Volume dari agregat kasar per unit volume beton
by aman 20
Tabel 10
Tabel 10 : Estimasi pertama dari beton segar
Keterangan Tabel 10 :
a.Diambil dari ACI 211-1.
b.Nilai-nilai yang dihitung dengan Eqs (a) dan (b) dari beton yang mengandung 550 lb/yd3 (330 kg/m3) semen
slump 3 sampai 4 in (75 hingga 100 mm), dan agregat dengan berat jenis bulknya = 2.7
by aman 21
Prosedur : pilih ukuran agregat maksimum yang
tepat. Gunakan campuran B, tambaha air untuk
menambah pengerjaan beton. Bila beton kelihatan
kekurangan pasir, ganti mix A dan kalau beton
kelebihan pasir ganti mix B
Uku Mi Sem Perkiraan Berat Beton (lb/ft3)
ran x en
Pasir Agregat
Agr
Kasar
ega
t Beton Beton Batu Slag
Ma berud tanpa peca tanur
ks ara udara h besi
1/2 A 25 48 51 54 47
Tabel 11 B
C
25
25
46
44
49
47
56
58
49
51
Tabel 11 : Campuran Yang Dianjurkan Untuk 3/4 A 23 45 49 62 54
Pekerjaan Kecil B 23 43 47 64 56
C 23 41 45 66 58
1 A 22 41 45 62 54
B 22 39 43 64 56
C 22 37 41 66 58
1 A 20 41 45 75 65
1/2 B 20 39 43 77 67
C 20 37 41 79 69
Keterangan Tabel 11 :
2 A 19 40 45 79 69
Diambil dari ACI 211.1. Dicopy dengan ijin.
B 19 38 43 81 71
1 lb/ft3 x 16 = kg/m3
C 19 36 41 83 75
by aman 22
by aman 23
by aman 24
MENU
by aman 25
by aman 26
Contoh no.2
by aman 27
Nilai slump ditentukan 1-2 in, tampa HRWR
Tabel 14.2
Tabel 14.3
by aman 28
Tabel 14.4
46
36-
by aman 29
by aman 30
by aman 31
by aman 32
by aman 33
by aman 34
by aman 35
by aman 36
by aman 37
by aman 38
by aman 39
by aman 40
by aman 41
by aman 42
by aman 43
by aman 44
by aman 45
by aman 46
27
by aman 47
27
by aman 48
27
by aman 49
28
by aman 50
51
by aman
by aman 52
by aman 53
TUGAS BUAT MAKALAH (TULISAN) tBB 2008-2009
1) ROLLED COMPACTED CONCRETE
2) BETON KEKUATAN TINGGI.( HSC)
3) BETON KEKUATAN SANGAT TINGGI (VHSC)
4) ULTRA HIGH STRENGTH CONCRETE (UHSC)
5) BETON KINERJA TINGGI (HIGH PERFORMANCE CONCRETE)
6) DURABILITAS` BETON.
7) BETON DENGAN JUMAH FLY-ASH TNGGI
8) BETON POLYMER
9) BETON TAHAN API
10) MASS CONCCRETE ( PENGECORAN BETON JUMLAH BESAR)
11) PRILAKU BETON BETON PADA UMUR MUDA
12) MATURITY OF CONCRETE
13) REOLOGY OF FRESH CONCRETE
14) PENGARUH DIMENSI PADA KEKUATAN TEKAN BETON
15) PENGETESAN BETON YANG DIPERCEPAT
16) SERANGAN ALKALI PADA BETON
17) BETON NUKLIR
18) PELAKSANAAN BBETON DIBAWAH AIR
19) BETON RINGAN.
20) GEOPOLYMER CONCRETE
21) GROUTING MATERIAL
22) LUNAR CONCRETE
23) PREPLACE CONCRETE
24) PENGECORAN DAN CAMPURAN BETON DI KUTUB
by aman 54