Anda di halaman 1dari 54

Fasilitas produksi beton mempunyai catatan uji kuat tekan lapangan untuk mutu yang disyaratkan atau dalam

kisaran 7 MPa dari mutu beton yang disyaratkan

tidak

ya Dua kelompok uji berurutan( total  30) 15 hingga 29 uji berurutan


30 contoh benda uji berurutan

ya tidak
tidak ya tidak
Tidak ada
ya
data untuk s
Hitung rata-rata S( ps.7.3.1 penj) Hitung s dan koreksi menggunkan tabel (Tabel 4)
Hitung S(ps.7.3.1)

Kuat tekan rata-rata perlu dari persamaan (persm 1 dan 2)


Kuat tekan rata-rata perlu dari tabel (Tabel 5) atau
)
Tersedianya catatan lapangan dari sekurang-kurangnya sepuluh hasil uji berurutan
dengan menggunakan bahan yang sama dan pada kondisi yangsama
atau

tidak
Buat campuran percobaan yang menggunakan
sekurang-kurangnya tiga rasio air semen atau
ya
kadar bahan semen yang berbeda
Hasil mewakili satu proporsi campuran

Plot grafik kuat tekan rata-rata terhadap proporsi


tidak campuran dan lakukan interpolasi untuk
Hasil mewakili dua atau lebih campuran
mendapatkan kuat tekan rata-rata perlu
ya

Kuat tekan rata-rata kuat tekan Plot grafik kuat tekan rata-rata terhadap proporsi
rata-rata perlu campuran dan lakukan interpolasi untk mendapatkan Tentukan proporsi campuran menurut pasal ps. 7-4
kuat tekan rata-rat perlu ( membutuhkan ijin khusus)

tidak

ya

Persetujuan

FLOWCHART FOR SELECTION AND DOCUMENTATION OF


CONCRETE PROPORTION (ACI by aman 1
Sebuah perhitungan exact dari berat beton segar dalam kg/m3 dapat
diperoleh masing-masing dengan menggunakan Eq (a) atau dalam lb/yd3
menggunakan Eq (b).

Um = 10 Ga (100-A) + Cm (1-Ga/Gc) - Wm (Ga - 1) .… (a)


U = 16.85 Ga (100-A) + C (1-Ga/Gc) - W (Ga-1) ...... ( b)

dimana :
Um(U) = berat beton segar, kg/m3 (lb/yd3)
Ga = berat rata-rata bulk spesifik gravity (SSD) dari
kombinasi agregat halus dan aggregtate kasar, assumsi
rasional yang proporsional agregat kasar dan halus.
Gc = spesifik gravity semen (generally 3.15).
A = kandungan udara, %
Wm,W = jumlah kebutuhan air, kg/m3 (lb/yd3)
Cm,C = kebutuhan semen, kg/m3 (lb/yd3)

Jika estimasi pertama dari berat beton basah tidak sangat baik,
sebuah prosedure iterative boleh disyaratkan dalam urutan yang
mengandung Ga, Berat agregat halus kemudian berbeda antara berat total
beton segar dan berat unsur-unsur yang lain.
by aman 2
CONTOH no.1

Sifat-sifat bahan beton sebagai berikut:

-Semen : Tipe I Berat Jenis = 3.15

- Agregat kasar : Berat Jenis (SSD) = 2.70


Resapan = 1.0 %
Kelembaban = 2.5 %
Berat Kering = 1600 kg/m3 = (100 lb/ft3)

- Agregat halus : Berat Jenis (SSD) = 2.65


Resapan = 1.3 %
Kelembaban = 5.5 %
Modulus Kehalusan = 2.7

Kedua Analisa ayakan agregat kasar dan halus yang tertahan dalam
batasan-batasan tertentu. Informasi ini sangat penting pada Mix Desain
yang biasanya rangkaian tahapannya sebagai berikut:
Misal direncanakan fc’ = 35 Mpa, slump = 20-50 mm
by aman 3
Tahap 1 : Diperlukan informasi material (hal ini sudah diketahui).
Tahap 2 : Pemilihan slump (mengenai slump ini juga telah diberikan dengan
ketentuan pada Tabel 1), Tabel 2.1
Tahap 3 :Ukuran agregat maksimum.Ukuran agregat maksimum 20mm (1/2 in)
ialah dipengaruhi bentuk material.
Tahap 4 : Mengestimasi campuran air dan kandungan udaranya dari tabel 2.1,6
kandungan udara mempunyai nilai extrim 6.0 % ; kebutuhan air
sisuai tabel 8,atau tabel 2.1 sebesar 165 kg/m3 (280 lb/yd3).
Tahap 5 : Faktor air/semen, dari Tabel 3 ( grafik 1 fc vs w/c ) untuk faktor air
semen pada umur 28 hari compresive strenght 35 MPa (5000 lb/in2)
adalah 0.4 hal ini tidak boleh melebihi batas-batas yang didasarkan
pada keawetan (lihat Tabel 4 atau Tabel 5).
Tahap 6 : Perhitungan kebutuhan semen. Semen yang dibutuhkan didasarkan
pada hasil tahap 4 dan 5 adalah 165/0.4 = 413 kg/m3 (280/0.4 = 700
lb/yd3).
Tahap 7 : Mengestimasi kebutuhan agregat kasar interpolasi pada Tabel 9
untuk modulus kehalusan agregat halusnya 2.7 volume dry
radded agregat kasar persatuan volume beton adalah 0.63, maka
agregat kasar akan menjadi 0.63 m3/m3 atau 0.63 * 27 = 17.61 ft3/yd3
berat kering oven agregat 17.61 ft3/yd3 berat kering oven agregat
kasar dalah 0.63 * 1600 = 1008kg (1701 lb) berat SSD 1008 * 1.01
= 1018 g (1718 lb)
by aman 4
Tahap 8 : Mengestimasikan kebutuhan agregat halus. Kebutuhan agregat
halus dapat ditentukan baik dengan cara massa (berat) maupun
metoda Volume

a. Metode berat
dari Tabel 10 berat beton diperki- rakan 2280 kg/m3
(3840 lb/yd3) meskipun dalam percobaan pertama umumya tidak
perlu namun hal ini untuk membandingkan dengan perhitungan
berdasarkan persamaan (a) yang nilainya akan digunakan :

Um = 10 Ga (100-A) + Cm (1-Ga/Gc) - Wm (Ga - 1) .… (a)

Um = 10(2.68)(100-6) + 413 (1-2.68/3.15) - 165(2.68-1)= 2304 kg/m3.

Penggunaan persamaan (b) nilai yang diperoleh adalah 3879 lb/yd3.


Berat yang telah ditentukan adalah :

air = 165 kg (180lb),


semen = 413 kg (700lb), dan
agregat kasar (SSD) = 1018 kg (1718 lb)
maka :
berat agregat halus (SSD) = 2304 - 165 - 413 - 1018 = 708 kg (1181 lb)
by aman 5
Tahap 9 :Penyesuaian kelembaban pada agregat, karena agregat tidak pasti
SSD atau OD dilapangan, maka hal ini perlu penyesuaian berat agregat
karena sejumlah kandungan air didalam agregat (catatan : bahwa agregat
yang sangat kering akan menyerap air dari campuran yang telah ditentukan )
hanya air permukaan perlu dipertimbangkan, sedang air serapan pada agregat
bukan menjadi bagian dari air campuran sebab telah tercakup pada
kelembaban penyesuaian berat agregat.

Agregat kasar (basah) = 1018 (1.025 - 0.01) = 1033 kg/m3


= 1718 (1.025 - 0.01) = 1744 lb/yd3

Jika berat jenis dari agregat berdasarkan OD, maka berat OD seharusnya juga
dipakai untuk menghitung volume pada agregat kasar dan berat dari agregat
halus akan ditentukan atas dasar OD juga.

Agregat halus (basah) = 708 (1.055 - 0.013) = 738 kg/m3


= 1179 (1.055-0.023) = 1229 lb/yd3
Kelembaban yang terdistribusi pada permukaan agregat kasar adalah :
2.5 - 1.0 = 1.5 % untuk agregat halus 5.5 - 1.3 = 4.2 %
by aman 6
b. Metode volume diketahui berat dan berat jenis dari air, semen dan
agregat kasar dan diketahui volume udara bila dapat menghitung
volumeper m3 (yd3) terjadi pada bahan-bahan tersebut

Air:
165/1000 (280/62.4) = 0.165 m3 = ( 4.49 ft3)
Semen :
415/(1000*3.15) = 0.131 m3 700/(3.15*62.4) = ( 3.56 ft3)
Agregat kasar (SSD) :
1018/(1000*2.7) = 0.377 m3 1718/(62.4*2.7) = (10.29 ft3)
Udara:
0.6(0.06*27) = 0.06 m3 = ( 1.62 ft3)
Total = 0.733 m3 =(19.87 ft3)

Maka agregat halus volume yang terjadi adalah :


1 - 0.733 = 0.267 m3 (27.0 - 19.87 = 7.13ft3).
Berat agregat halus (SSD) yang dibutuhkan =
0.267 * 2.65 * 1000 = 708 kg (1179lb)
kalau dilihat disini pada dasarnya sama dengan berat yang dihitung
menurut metode berat.

by aman 7
Campuran berdasarkan kondisi yang ada sbb:

Penambahan campuran air dibutuhkan yaitu :


165 - 1018 (0.015) - 708 (0.042) = 120.0 kgm3 (yd3) adalah :

Air (dengan tambahan) 120 kg 205 lb


Semen 413 kg 700 lb
Aggregate kasar (basah) 1033 kg 174 lb
Agregat halus (basah) 738 kg 1229 lb
Total 2304 kg/m3 3837 lb/yd3
Tahap 10 :

Percobaan suatu campuran, yaitu mempergunakan dalam bentuk hitungan.


Jika beberapa dari mutu beton yang diinginkannya tidak tercapai, maka beton
harus disesuaikan seperti petunjuk diatas. Apabila penyesuaian tampaknya
terlalu besar yang ditunjukkan mungkin hal ini lebih untuk mendesain kembali
campuran keseluruhannya, diharapkan mengubah materialnya.

27 by aman 8
Tabel 1
Tabel 1 : Harga slump yang dianjurkan dari beberapa tipe konstruksi

Slump (mm)

Type konstruksi maksim minimu


um m

Pondasi setempat dan pondasi 80 20


duduk 80 20
Pondasi setempat tanpa tulangan, 100 20
Caison, dan bangunan bawah 100 20
tanah. 80 20
Balok dan dinding beton bertulang
Plat daan Pavement
Beton masal

4
by aman 9
Gambar 1

Gambar 1

by aman 10
Tabel 2
Tabel 2 : Diameter maksimum agregat untuk bermacam-macam tipe konstruksi

Dinding, Plan Plat beton Beton


balok, kolom Concrete bertulangan bertulangan
dinding berat ringan

62.5 - 125 12.5 - 20 20 20 - 25 20 - 40


150 - 275 20 - 40 40 40 40 - 80
300 - 750 40 - 80 80 40 - 80 80
> 750 40 - 80 160 40 - 80 80 – 160

4
by aman 11
Tabel3
Tabel 3 : Hubungan antara air/semen ratio dan kekuatan tekan dari beton

Kekuatan tekan Faktor Air/semen dengan berat


pada
umur 28 hari Tanpa rongga Dengan rongga
udara beton udara beton
6000 lb/in2 0.40 -
5000 lb/in2 0.48 0.4
4000 lb/in2 0.57 0.48
3000 lb/in2 0.68 0.59
2000 lb/in2 0.82 0.74
50 MPa 0.33 -
45 MPa 0.37 -
35 MPa 0.42 -
25 MPa 0.47 0.39
20 MPa 0.54 0.45
15 MPa 0.61 0.52
0.69 0.60
4 0.80 0.71

by aman 12
9 00
8 91 .35 6

8 33 .33

7 66 .67

7 00

6 33 .33

5 66 .67
FC71 0 fa90 sf1 0

FC28 1 0fa9 0 sf10


5 00
FC56 1 0fa9 0 sf10
4 33 .33

3 66 .67

3 00

2 33 .33

1 66 .67

1 67 .59 6
1 00
0 .2 0 .3 0 .4 0 .5 0 .6 0 .7 0 .8
0 .3 X 0 .7 5

Ggrafik 1 fc vs w/c
by aman 13
4 Tabel 4
Tabel 4 : Rasio air/semen maksimum yang diperbolehkan untuk beton kontak dengan lingkungan agresif

Type dari struktur Struktur basah Struktur


menerus atau sering dinyatakan untuk
dan dinyatakan untuk air laut atau sulfat-
pembekuan dan sulfat
pencairan
Bagian-bagian tipis (tangga, curb,
ambang birai, pekerjaan hias) dan
bagian-bagian dengan kurang dari
:
1 inch menutupi baja 0.45 0.40d
Seluruh bagian-bagian yang lain 0.50 0.45

Keterangan Tabel 4 :
a.Dinyatakan sesuai menurut ACI 211.1.
b.Didasarkan atas laporan ACI comittee 201 Daya tahan beton dalam perawatan.
c.Beton juga dimungkinkan adanya ruang pori.
d.Jika sulfat-semen (tipe II atau V dari ASTM C150 digunakan, faktor air/semen boleh ditingkatkan dengan 0.05 dengan
kandu- ngan udara ditunjukkan dalam Tabel 2 dan 6. Tabel 11 menunjukkan syarat CSA dari beton yang diekspose untuk
konsentrasi yang berbeda dari sulfate dalam soil atau air tanah yang memasukkan spesifikasi dari tipe untuk digunakan.

by aman 14
4
Tabel 5 :
Tabel 5
Faktor air/semen maksimum yang di[erbolehkan (Beton Berat Normal) dankekuatan tekan
spesifik minimum (Beton Ringan Struktural) untuk tipe-tipe yang berbeda dan derajat yang bervariasi dari
permukaan
Faktor air/ Kekuatan tekan
semen 28 hari Specified
Kelas
Kondisi diluar, Terbuka maksimum minimum dari Typical Examples
Pembuk
dan berat beton ringan
aan
beton normal struktural (MPa)

A Beton mengalami pergan- 0.45 35 Struktur-struktur dinyatakan pada garis tinggi abutment jemabtan air laut,
tian yang sering dari lock dan dock, permukaan ditunduk- kan pendinginan kikmiawi pada
pendi- nginan dan pemakaian deck-deck jembatan, jalan-jalan kaki tepi, curb, dan got garase,
pencairan dalam kondisi dan lantai-lantai parkir.
saturated atau di-
tundukkan dengan
aplikasi dari pendinginan
kimiawi

B Beton mengalami perpu- 0.5 30 Pipa-pipa,kolam-kolam, ier pier, abutmen jembatan, lock & bagian di\ock
taran yang sering dari yang dicelup kan diair tawar & tembok- tembok penahan ataupun struktur-
pen- dinginan dan struktur yang lokasi nya dekat air laut dan ditam- pakkan untuk pembasahan
pencairan dalam kondisi jarang dari sana
saturated diair segar atau
pembasahan dari laut
beton mengalami kondisi
terendah dalam air laut
terus-menerus

C beton mengalami pergan 0.55 25 Kolam-kolam yang ditampak kan dan beam-beam tembok- tembok penahan
tian berulang dari pier-pier, jembatan abutmen-abutmen.
pendingin an dan
pencairan didalam kondisi
tidak saturated

D Beton tidak diperlakukan menyeleksi faktor air/semen atau Papan-papan beton interior pada dasar tembok-tembok interior dan kolam-
dengan pendinginan dan kandungan semen pada dasar kolam
pencairan atau aplikasi kekuatan kemudahan pekerjaan
dari pembukuan secara dan syarat-syarat penyelesaian
kimiawi
Tabel ini berasal dari CSA Standart CAN3-A23.1-M77, Metode material-material beton dan konstruksi beton dimana dipatenkan oleh Asosiasi
Standart Canadian. Memperbanyak dengan seijin Association tersebut, 178 Rexdole Boulexard Reontario M9W. by aman 15
Tabel 6
Tabel 6 :
Interval dari kandungan udara total untuk kelas-kelas yang bervariasi dari yang ditegaskan sebagai definisi
dalam Tabel 9*

Kelas yang ditegaskan Interval dalam kandungan udara total


untuk beton dengan ukuran nominal
indikasi dari agregat kasar (%)
10 mm 14 mm 20 mm 40 mm
A Ditundukkan dengan 7 - 10 6-9 5-8 4–7
pem bekuan secara
kimiawi
B Tanpa ditundukkan 6-9 5-8 4-7 3–6
dengan pembekuan
kimiawi dan B
C 5-8 4-7 3-6 3-6
D** <5 <4 <3 <3
Perkiraan jumlah kadar 3 2.5 2 1 4
udara pada beton tanpa
rongga udara

Keterangan Tabel 6 :
*> Diambil dari CSA Standart CAN 3-A23.1 - M77 lihat catatan di Tabel 5.
**> Penggunaan udara dihilangkan tidak diperintahkan untuk kelas yang sudah tegas D tetapi dibawah kondisi normal
disetujui sebagai pertolongan pada kemudahan pekerjaan dan mengurangi bleeding.

by aman 16
Tabel 7
Tabel 7 : Tipe semen dan faktor air/semen disyaratkan untuk beton dalam hubungan dengan soil dan
variasi konsentrasi-konsentrasi sulfate variasi yang terkandung dalam air tanah

Sulfat Sulfat yang Sulfat (SO4) Type Faktor air


Derajat total terlarut dalam semen semen
potensial (SO4) dalam air contoh air yang maksimum
serangan dalam (SO4) tanah digunaka
sulfat contoh dalam (mg/l) n
soil contoh soil
(%) (%)

Dapat < 0.01 < 150 10, 20, -


diabaikan 30, 40,
atau 50

Sedikit 0.01 - 0.2 - 150 - 1000 20, 40, 0.5


atau 50

Sedang - 0.20 - 0.50 1000 - 2000 50 0.5

Berat - > 0.5 > 2000 50 0.45


Keterangan Tabel 7 :
a.Dari CSA Standart CAN3 - A23 - 1 - M77 lihat catatan pada Tabel 5.
b.Tipe-tipe Canadian 10,20,30,40,50 sesuai pada ASTM Tipe I,II,III,IV,V secara berturut-turut.

by aman 17
Tabel 8
Tabel 8 : Air maksimum yang diperbolehkan dan kandungan semen minimum
dipakai bila data yang diperoleh tidak berguna

Kekuatan tekan Kandungan Semen Minimum (kg/m3)


Spesifikasi (MPa)
Ukuran Nominal Agregat (mm)
Beton tanpa ruang Beton dengan
rongga udara ruang rongga
udara
10 20 40 10 20 40
15 285 250 225 290 255 235
20 325 290 260 335 300 270
25 365 320 290 390 340 315
4
Air Maksimum 200 180 160 170 150 140
(kg/m3)

Keterangan Tabel 8 :
a.Disesuaikan dari CSA Standart CAN - A23.1 - M77 lihat catatan pada Tabel 5.
b.Kandungan semen minimum didasarkan pada slump beton yang tidak melebihi 100 mm dan kandungan
udara menurut Tabel 6.

by aman 18
Tabel 2.1

4 by aman 19
Table 9
Tabel 9 : Volume dari agregat kasar per unit volume beton

Ukuran maksimum Volume kering agregat kasar per


agregat unit volume beton untuk
modulus kehalusan yang
berbeda dari pasir
in mm 2.4 2.6 2.8 3.0
3/8 10 0.5 0.48 0.46 0.44
4 1/2 12.5 0.59 0.57 0.55 0.53
3/4 20 0.66 0.64 0.62 0.60
1 25 0.71 0.69 0.67 0.65
1 1/2 40 0.76 0.74 0.72 0.70
2 50 0.78 0.76 0.74 0.72
3 75 0.82 0.8 0.78 0.76
6 150 0.87 0.85 0.83 0.81
Keterangan Tabel 9 :
a.Disesuaikan dari ACI 211.1 dinyatakan dengan perijinan.
b.Volume-volume didasarkan atas agregat-agregat dalam kondisi kering seperti dijelaskan dalam ASTM C29. Untuk beton
yang kemudahan pengerjaanya kurang seperti yang diisyaratkan pada konstruksi jalan beton, agregat kasar boleh
ditingkatkan sekitar 10%. Untuk beton dengan kemudahan pengerjaan berlebih seperti kadang-kadang disyaratkan pada
pengecoran dengan pumping (pompa), agregat boleh diturunkan sebesar 10 %.

by aman 20
Tabel 10
Tabel 10 : Estimasi pertama dari beton segar

Ukuran Estimasi pertama dari beton b


maksimum
Beton non air Beton air
agregat
entrained entrained
In mm lb/yd3 kg/cm3 lb/yd3 kg/cm3
3/8 10 3840 2285 3690 2190
4 1/2 12.5 3890 2315 3760 2235
3/4 20 3960 2355 3840 2280
1 25 4010 2375 3900 2315
1 1/2 40 4070 2420 3960 2355
2 50 4120 2445 4000 2375
3 70 4160 2465 4040 2400

Keterangan Tabel 10 :
a.Diambil dari ACI 211-1.
b.Nilai-nilai yang dihitung dengan Eqs (a) dan (b) dari beton yang mengandung 550 lb/yd3 (330 kg/m3) semen
slump 3 sampai 4 in (75 hingga 100 mm), dan agregat dengan berat jenis bulknya = 2.7
by aman 21
Prosedur : pilih ukuran agregat maksimum yang
tepat. Gunakan campuran B, tambaha air untuk
menambah pengerjaan beton. Bila beton kelihatan
kekurangan pasir, ganti mix A dan kalau beton
kelebihan pasir ganti mix B
Uku Mi Sem Perkiraan Berat Beton (lb/ft3)
ran x en
Pasir Agregat
Agr
Kasar
ega
t Beton Beton Batu Slag
Ma berud tanpa peca tanur
ks ara udara h besi
1/2 A 25 48 51 54 47

Tabel 11 B
C
25
25
46
44
49
47
56
58
49
51
Tabel 11 : Campuran Yang Dianjurkan Untuk 3/4 A 23 45 49 62 54
Pekerjaan Kecil B 23 43 47 64 56
C 23 41 45 66 58
1 A 22 41 45 62 54
B 22 39 43 64 56
C 22 37 41 66 58
1 A 20 41 45 75 65
1/2 B 20 39 43 77 67
C 20 37 41 79 69
Keterangan Tabel 11 :
2 A 19 40 45 79 69
Diambil dari ACI 211.1. Dicopy dengan ijin.
B 19 38 43 81 71
1 lb/ft3 x 16 = kg/m3
C 19 36 41 83 75
by aman 22
by aman 23
by aman 24
MENU

by aman 25
by aman 26
Contoh no.2

by aman 27
Nilai slump ditentukan 1-2 in, tampa HRWR

Tabel 14.2

Tabel 14.3

by aman 28
Tabel 14.4

46

36-

by aman 29
by aman 30
by aman 31
by aman 32
by aman 33
by aman 34
by aman 35
by aman 36
by aman 37
by aman 38
by aman 39
by aman 40
by aman 41
by aman 42
by aman 43
by aman 44
by aman 45
by aman 46
27

by aman 47
27

by aman 48
27

by aman 49
28

by aman 50
51
by aman
by aman 52
by aman 53
TUGAS BUAT MAKALAH (TULISAN) tBB 2008-2009
1) ROLLED COMPACTED CONCRETE
2) BETON KEKUATAN TINGGI.( HSC)
3) BETON KEKUATAN SANGAT TINGGI (VHSC)
4) ULTRA HIGH STRENGTH CONCRETE (UHSC)
5) BETON KINERJA TINGGI (HIGH PERFORMANCE CONCRETE)
6) DURABILITAS` BETON.
7) BETON DENGAN JUMAH FLY-ASH TNGGI
8) BETON POLYMER
9) BETON TAHAN API
10) MASS CONCCRETE ( PENGECORAN BETON JUMLAH BESAR)
11) PRILAKU BETON BETON PADA UMUR MUDA
12) MATURITY OF CONCRETE
13) REOLOGY OF FRESH CONCRETE
14) PENGARUH DIMENSI PADA KEKUATAN TEKAN BETON
15) PENGETESAN BETON YANG DIPERCEPAT
16) SERANGAN ALKALI PADA BETON
17) BETON NUKLIR
18) PELAKSANAAN BBETON DIBAWAH AIR
19) BETON RINGAN.
20) GEOPOLYMER CONCRETE
21) GROUTING MATERIAL
22) LUNAR CONCRETE
23) PREPLACE CONCRETE
24) PENGECORAN DAN CAMPURAN BETON DI KUTUB

by aman 54

Anda mungkin juga menyukai