BERGANDA:BEDA
NYATA JUJUR
Akbar Fadhlurrahman Sufi
Uji BNJ memiliki karakteristik yang berbeda dengan uji BNT, baik dari segi
jumlah perlakuan yang dipersyaratkan atau harus dipenuhi dalam penelitian
maupun dari segi nilai Koefesien Keragaman (KK). Untuk memahami lebih
mendalam terkait uji BNJ dan perbedaannya dengan uji BNT, maka pada Bab
IX ini akan dibahas lebih lanjut terkait karakteristik uji BNJ dan cara
perhitungannya baik manual maupun dengan bantuan program SPSS
Uji Beda Nyata
Jujur (BNJ)
Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) atau dalam istilah asing dikenal sebagai Honestly
Significant Difference (HSD) atau uji Tukey dikembangkan oleh Tukey (1953).
Uji BNJ digunakan apabila hasil uji F dengan ANAVA “signifikan” tetapi juga
bisa jika hasil uji F tidak signifikan. Pengujian BNJ dilakukan pada percobaan
dengan jumlah perlakuan yang lebih besar (6 atau lebih). Atau juga bisa
digunakan jika nilai KK yang diperoleh kecil, yakni 5% kondisi homogen dan
10% untuk heterogen
Berikut ini adalah rumus untuk menghitung nilai BNJ yang dapat dilakukan
peneliti.
a. Rumus umum “Jika Ulangan Sama”:
BNJ α = (α; p; DBg)
Keterangan:
α : Taraf nyata (5% dan 1%)
p : Jumlah perlakuan yang dicobakan
DBg : Derajat Bebas Galat (RAL/RAK/....tergantung soal)
KTg : Kuadrat Tengah Galat
r : Jumlah/banyaknya ulangan
b. Rumus umum “Jika Ulangan TIDAK Sama”:
r : Jumlah/banyaknya ulangan
Berdasarkan analisis data secara manual, maka diperoleh hasil seperti Tabel
9.3.
Tabel 9.3 Hasil Uji Anava Produksi Jagung pada RAK
= 0,754
BNJ0,01 = (0,01; 6; 15)
= (5,80) (0,164316767)
= 0,953
b.Urutkanlah nilai rata-rata perlakuan dari yang tertinggi hingga rendah
dan sebaliknya. Kemudian, susunlah dalam tabel matriks selisih rata-rata
perlakuan (Tabel 9.4). Terakhir, bandingkan nilai rata-rata yang sudah
diurutkan dengan nilai BNJ.
Tabel 9.4. Hasil Uji BNJ pada RAK secara Manual