Anda di halaman 1dari 3

Nama : Anis Fitriyatus Shohima

NIM : 171810201054
Kelompok A4
TUGAS PENDAHULUAN
Variasi Indeks Bias Udara Terhadap Tekanan

1. Jelaskan bagaimana anda menggunakan persamaan (3.4) untuk menghitung indeks


bias udara!
2. Jelaskan grafik u n vs P pada gambar 3.2!
3. Dalam sebuah pengukuran tekanan ruang dengan menggunakan alat ukur vakum
diperoleh hasil sebagai berikut :

Berdasarkan data pengamatan di atas, tentukan hasil pengukuran sebenarnya


(Pabs)
4. Dalam percobaan ini, posisi movable mirror tetap, jelaskan prinsip interferensi
yang terjadi sehingga menghasilkan perubahan frinji !

JAWABAN
1. Persamaan 3.4 :
∆𝑛 𝑛0 − 𝑛1 𝑁𝜆
𝑆𝑙𝑜𝑝𝑒 = = =
∆𝑃 𝑃0 − 𝑃1 2𝑑(𝑃0 − 𝑃1 )
dengan d tebal sel vakum (=3 cm). Untuk tekanan absolut yang cukup rendah
hubungan indeks bias n terhadap tekanan P diasumsikan bersifat linear.
Maka,
𝑁𝜆
𝑆𝑙𝑜𝑝𝑒. (𝑃0 − 𝑃1 ) =
2𝑑
𝑆𝑙𝑜𝑝𝑒. (𝑃0 − 𝑃1 ) = 𝑛0 − 𝑛1
𝑆𝑃0 − 𝑆𝑃1 = 𝑛0 − 𝑛1
2.

Grafik diatas merupakan grafik hubungan antara indeks bias dengan


tekanan gas. Grafik ini menunjukkan garis grafik yang linier keatas. Grafik
ini merupakan hasil data yang dihasilkan berupa perubahan tekanan dan
perubahan frinji (N).

Dari gambar grafik diatas kita dapat mengetahui bahwa semakin besar
indeks bias diruang vakum maka tekanan yang dihasilkan juga akan semakin
besar. Dengan nilai slope tersebut maka dapat dibuat persamaan garis lurus
yang menggambarkan variasi indeks bias terhadap tekanan.

3. Tekanan absolut didapat dengan cara mengurangi nilai tekanan 1 atm atau
sebesar 76 cmHg dengan nilai tekanan gage(Pgage).
Pgage Patm Pabs
(cmHg) (cmHg) (cmHg)
0 76 76
56 76 20
66 76 10
76 76 0
4. Interferensi cahaya merupakan perpaduan antara dua gelombang cahaya yang
menghasilkan pola gelap terang. Syarat terjadinya interferensi cahaya adalah
cahaya tersebut harus koheren yaitu keadaan dimana dua sumber cahaya atau
lebih yang mempunyai frekuensi, amplitude, dan beda fase yang tetap.
Koherensi dalam optika sering dicapai dengan membagi cahaya dari sumber
tunggal menjadi dua berkas atau lebih, yang kemudian dapat digabungkan
untuk menghasilkan pola interferensi . Hukum pemantulan (cahaya)
menyatakan bahwa sinar datang, sinar pantul dan garis normal permukaan
bidang selalu berada dalam bidang yang sama serta sudut datang 𝜃1 sama
dengan sudut pantul 𝜃1 ′ sehingga dari hukum pemantulan dapat diapresiasi
bahwa berkas cahaya yang mengenai sebuah permukaan rata (halus) maka
akan terjadi pemantulan sejajar.

Anda mungkin juga menyukai