METODOLOGI
Praktikum pada pertemuan ke-11 ini dilaksanakan pada hari Senin tanggal
7 November 2022 pukul 16.00 sampai dengan 19.00 WIB. Praktikum
dilaksanakan secara langsung di Laboratorium Struktur dan Infrastruktur
Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan dengan cuaca yang cerah. Kegiatan
praktikum diawali dengan pemaparan materi dan tujuan praktikum. Kemudian
dilanjutkan dengan penjelasan mengenai proses pengujian trial mix dan marshall
test. Selanjutnya, kegiatan praktikum diakhiri dengan sesi tanya jawab terkait
materi dan laporan praktikum. Informasi lebih lanjut mengenai pengujian berat
jenis aspal dapat dicari secara mandiri.
Proses trial mix dan marshall test ini mengacu pada SNI 06-2484-1991.
Trial mix dan marshall test dilakukan dengan menyiapkan benda uji terlebih
dahulu. Benda uji yang digunakan pada trial mix dan marshall test adalah agregat
dan aspal. Kedua benda uji ini dilakukan penentuan suhu pencampuran dan
pemadatan. Kemudian dilakukan persiapan campuran, yang terakhir dilakukan
pemadatan benda uji. Setelah itu, bersihkan benda uji dari kotoran yang menempel
dan beri tanda pengenal pada masing-masing benda uji. Benda uji diukur dengan
ketelitian 0.1 mm dan ditimbang. Kemudian benda uji di rendam ± 24 jam pada
suhu ruang. Setelah direndam, benda uji ditimbang di dalam air untuk
mendapatkan isi dan ditimbang juga dalam kondisi kering permukaan jenuh.
Setelah itu, proses trial mix dan marshall test dilakukan dengan
membersihkan batang penuntun (guide rod) dan permukaan dalam dari kepala
penekan (test heads). Kemudian, benda uji direndam dalam kondisi aspal panas
dalam bak perendam selama 30-40 menit atau dipanaskan di dalam oven selama 2
jam. Keluarkan benda uji dari bak perendam atau dari oven dan letakkan ke dalam
segmen bawah kepala penekan. Segmen atas dipasang di atas benda uji dan
letakkan keseluruhannya dalam mesin penguji. Sebelum pembebanan diberikan,
kepala penekan dan benda uji dinaikkan hingga menyentuh alas cincin penguji.
Setelah itu, lepaskan sleeve pada saat pembebanan mencapai maksimum dan catat
nilai kelelehan yang ditunjukkan oleh jarum arloji.
Alat yang digunakan pada pengujian penetrasi aspal sebagai berikut.
1. Cetakan benda uji
2. Alat pengeluar benda uji
3. Penumbuk
4. Mesin tekan
5. Oven
6. Bak perendam
7. Cincin penguji
Persamaan yang digunakan pada trial mix dan marshall test untuk perhitungan
berat jenis bulk terdapat pada persamaan 1 sebagai berikut.
100
Bj bulk=
( %kasar
)(
Bj bulk kasar
+
%medium
)
Bj bulk medium
+(
%medium
Bj bulk medium
)
…………………
……,,,..(1)
Persamaan yang digunakan pada trial mix dan marshall test untuk
menghitungan berat jenis apparent terdapat pada persamaan 2 sebagai berikut.
100
Bj apparent =
( %kasar
Bj apparent kasar)(
+
%medium
Bj apparent medium)+(
%medium
Bj apparent medium
)
………..(2)
Persamaan yang digunakan pada trial mix dan marshall test untuk
menghitungan berat jenis agregat terdapat pada persamaan 3 sebagai berikut.
Bj apparent kasar + Bj bulk
Bj agregat = ………………………………………….
2
(3)
Persamaan yang digunakan pada trial mix dan marshall test untuk
menghitungan berat jenis teoritis terdapat pada persamaan 4 sebagai berikut.
100
Bj teoritis=
( %agregat
)(
Bj agregat
+ )
%aspal ………………………………………………
Bj aspal
.(4)
Persamaan yang digunakan pada trial mix dan marshall test untuk
menghitungan berat isi benda uji terdapat pada persamaan 5 sebagai berikut.
berat kering
Berat isi benda uji= ……………………………….
berat jenuh−berat dalam air
(5)
Persamaan yang digunakan pada trial mix dan marshall test untuk
menghitungan jumlah kandungan rongga terdapat pada persamaan 6 sebagai
berikut.
%aspal ×berat isi benda uji ( 100−%aspal ) ×berat isi benda uji
Jumlah kandunganrongga =100− −
bj aspal bj agregat
………………………………………….………..(6)
Persamaan yang digunakan pada trial mix dan marshall test untuk
menghitungan %rongga terhadap agregat terdapat pada persamaan 7 sebagai
berikut.
( 100−%aspal thp campuran ) × berat isi benda uji
%rongga thd agregat=100− …..
bjagregat
(7)
Persamaan yang digunakan pada trial mix dan marshall test untuk
menghitungan %rongga terisi aspal terdapat pada persamaan 8 sebagai berikut.
%aspal × berat isi bendauji
100 ×
Bj aspal …………………………
%rongga terisi aspal=
%rongga terhadap agregat
…..(8)
Persamaan yang digunakan pada trial mix dan marshall test untuk
menghitungan %rongga terhadap campuran terdapat pada persamaan 9 sebagai
berikut.
100 × berat isi benda uji
%rongga thd campuran=100− ………………...……..(9)
Bj teoritis
Proses trial mix dan marshall test dapat dilihat dari diagram alir sebagai
berikut.
Mulai
Selesai
Gambar 1 Diagram alir trial mix dan marshall test pada persiapan benda uji
Mulai
Dibersihkan batang penuntun (guide rod) dan permukaan
dalam dari kepala penekan (test heads)
Dikeluarkan benda uji dari bak perendam atau dari oven dan
diletakkan ke dalam segmen bawah kepala penekan
Selesai
DAFTAR PUSTAKA
Aditama AT. 2017. Analisis gradasi agregat sebagai upaya perbaikan karakteristik
campuran aspal beton geopolimer [tesis]. Surabaya: Institut Teknologi
Sepuluh Nopember.
Fithra H. 2018. Hubungan Antara Konsistensi Perancangan, Pelaksanaan dan
Pengendalian Mutu Aspal Beton terhadap Penurunan Kinerja Jalan
(Edisi Revisi). Lhoksumawe: Unimal Press.
Junaidi. 2018. Studi perencanaan jalan raya mengunakan metode Binamarga pada
ruas Jalan H.M.Arsyad di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur
[skripsi]. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.
Korompis SP, Kaseke OH, Diantje S. 2015. Kajian laboratorium penggunaan
material agregat bersumber dari kaki Gunung Soputan untuk campuran
beraspal panas. Jurnal Sipil Statik. 3(2): 91-98.
Octavia. 2020. Kajian perbedaan design mix formula, job mix formula, dan trial
mix pada asphalt concrete binder course dalam pekerjaan preservasi
rehabilitasi jalan (Studi Kasus : Jl. Air Hitam Sta. 4 + 800 s/d 4 + 875
Pekanbaru 2018 – 2019) [skripsi]. Pekanbaru: Universitas Islam Riau.
Rachman R. 2011. Pengujian penetrasi aspal dengan kerucut sebagai pengganti
jarum standar pada campuran aspal filler. ADIWIDIA. 1(1): 65-74.
Revisdah, Purnomo RH. 2019. Design hot mix formula HRS – WC dengan
menggunakan gradasi asphalt institute. Bearing: Jurnal Penelitian dan
Kajian Teknik Sipil. 61): 36-39.
Suhardi, Pratomo P, Ali H. 2016. Studi karakteristik marshall pada campuran
aspal dengan penambahan limbah botol plastic. JRSDD. 4(2): 284-293.
Sulila W. 2015. Analisa mutu material aspal retona blend 55 dan aspal minya.
Jurnal Peradaban Sains, Rekayasa dan Teknologi. 3(1). 29-34.
Widyantara IGN, Suparma LB, Muthohar I. 2018. Stabilitas marshall dan
ketahanan deformasi warm mix asphalt menggunakan aditif zycotherm.
Jurnal INERSIA. 14(1): 48-61.
Suprayitno, Mudjanarko SW. 2019. Studi analisis uji marshall pada pembuatan
campuran aspal plastik jenis HDPE. Jurnal Spirit Pro Patria. 5(2): 142-
150.
Supriadi T, Syafaruddin AS, Azwansyah H. 2010. Perkerasan campuran aspal
AC-WC terhadap sifat penuaan aspal. Jurnal Untan. 1(1): 1-15.