Anda di halaman 1dari 59

LAPORAN PENDAHULUAN

PERIODE BULAN JULI - AGUSTUS

Tahun Anggaran 2023

Pekerjaan:
Paket Pengadaan Jasa Konsultan Pengawas
Konstruksi Pembangunan Rumah Negara
KPP Pratama Baubau Tahun Anggaran 2023

Nomor & Tanggal SPK:


SPK-15/KPP.409985/PGWS/2023
Tanggal 26 Juni 2023

CV. ALFA ENGINEERING


CONSULTANT
Alamat : Jl. Patimura No. 27 Baubau
Email : abduh.aec@gmail.com
Baubau, 3 Agustus 2023
Nomor : 01/Lap.Pendahuluan/AEC/BB/VIII/2023

Kepada Yth.
Pejabat Pembuat Komitmen
KPP Pratama Kota Baubau
Di-
Kota Baubau

Perihal : Penyerahan Laporan Pendahuluan

Dengan Hormat,
Bersama ini kami serahkan Buku Laporan Pendahuluan sebanyak 3 (tiga) buku, guna
memenuhi kewajiban kami menurut Kontrak No. SPK-15/KPP.1515/PPK.409985/PGWS/2023,
Tanggal 26 Juli 2023. Laporan Pendahuluan ini mencakup uraian Pendahuluan : latar belakang,
maksud dan tujuan, sasaran, lingkup kegiatan, Metode pelaksanaan pekerjaan, Rencana kerja dan
jadwal pelaksanaan, Tenaga ahli dan jadwal penugasannya, Organisasi pelaksanaan dan
pelaporan, Fasilitasi penunjang kegiatan.

Demikian Laporan ini kami sampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Hormat Kami,
Konsultan Supervisi
CV. ALGA ENGINEERING
CONSULTANT

LA ODE MUHAMMAD ABDUH, ST


Direktur

i
KATA PENGANTAR

Laporan Pendahuluan ini disusun guna memenuhi Kerangka Acuan Kerja Kontrak
Pengadaan Jasa Konsultan Pengawas Konstruksi Pembangunan Rumah Negara KPP Pratama
Baubau Tahun Anggaran 2023 berdasarkan Kontrak No. SPK-
15/KPP.1515/PPK.409985/PGWS/2023, Tanggal 26 Juli 2023 di lingkup KPP Pratama Kota
Baubau dalam hal ini memberi kepercayaan kepada CV. ALFA ENGINEERING
CONSULTANT Pusat Baubau, dimana untuk Tim Supervisi sebagai pengawas dalam
pelaksanaan Perkerjaan Pengadaan Jasa Konsultan Pengawas Pembangunan Rumah Negara KPP
Pratama Baubau Tahun Anggaran 2023 di Jalan Anoa Kel. Kadolomoko Kec. Kokalukuna Kota
Baubau, menggunakan sumber dana DIPA Bagian Anggaran 015 Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Baubau Tahun Anggaran 2023.
Laporan Pendahuluan ini berisi tentang : latar belakang, maksud dan tujuan, sasaran, lingkup
kegiatan, Metode pelaksanaan pekerjaan, Rencana kerja dan jadwal pelaksanaan, Tenaga ahli
dan jadwal penugasannya, Organisasi pelaksanaan dan pelaporan, Fasilitasi penunjang kegiatan.
Melalui Laporan Pendahuluan ini, kami menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah terlibat dalam pelaksanaan kegiatan Pengadaan Jasa
Konsultan Pengawas Pembangunan Rumah Negara KPP Pratama Baubau Tahun Anggaran 2023.

Hormat Kami,
CV. ALFA ENGINEERING
CONSULTANT

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL ............................................................................................................................
SURAT PENGANTAR .....................................................................................................
KATA PENGANTAR .......................................................................................................
DAFTAR ISI ......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................................
B. Lingkup Pekerjaan .......................................................................................
BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH KEGIATAN
A. Keadaan Geografis.......................................................................................
B. Kondisi Topografi ........................................................................................
C. Oceanografi ..................................................................................................
D. Iklim .............................................................................................................
E. Curah Hujan .................................................................................................
F. Demografi ....................................................................................................
G. Sosial ............................................................................................................
H. Peta Administrasi Sulawesi Tenggara .........................................................
I. Peta Administari Kota Baubau ....................................................................
J. Peta Lokasi Pekerjaan ..................................................................................
BAB III METODOLOGI DAN PROGRAM KERJA
A. Umum ..........................................................................................................
B. Pendekatan Umum Pekerjaan ......................................................................
C. Metodologi Dan Pelaksanaan Pekerjaan .....................................................
D. Tahapan Dan Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan ......................................
E. Program Kerja ..............................................................................................
F. Rencana Kerja ..............................................................................................
G. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ....................................................................
BAB IV KOMPOSISI DAN PENUGASAN PERSONIL
A. Umum ..........................................................................................................
B. Personil ........................................................................................................
C. Jadwal Penugasan Personil ..........................................................................

iii
LRAPORAN PENDAHULUAN CV. Alfa Engineering Cons.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam rangka meningkatkan kinerja bagi pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak
khususnya di lingkungan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Baubau perlu ditunjang dengan
sarana dan prasarana yang memadai salah satunya adalah penyediaan fasilitas Rumah Negara
bagi Pejabat dan/atau pegawai di lingkungan KPP Pratama Baubau.
Rumah Negara KPP Pratama Baubau berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan
sarana pembinaan keluarga serta menunjang pelaksanaan tugas Pejabat dan/atau pegawai KPP
Pratama Baubau, untuk memenuhi kebutuhan akan rumah negara maka perlu dilakukan
pembangunan rumah negara.
Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pelaksanaan kegiatan dukungan manajemen
terhadap penyediaan fasilitas berupa pengawasan pembangunan Rumah Negara agar dapat
digunakan oleh pegawai KPP Pratama Baubau dengan output kegiatan ini adalah pengawasan
terhadap pembangunan 6 (enam) unit Rumah Negara dengan total luas bangunan direncanakan
±216 m2 beserta pagar, gapura, taman dan tower air.
Pelaksanaan kegiatan pembangunan rumah negara tersebut, diperkirakan akan dilaksanakan
dalam 1 (satu) tahun anggaran, sehingga diperlukan untuk melibatkan peran Konsultan Pengawas
dalam melakukan kajian teknis dan arsitektur guna menghasilkan produk teknis yang sesuai
dengan kebutuhan dan persyaratan yang berlaku

B. Lingkup Pekerjaan

1. Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan kegiatan inin adalah mengawasi pekerjaan konstruksi, dari segi biaya,
mutu, dan waktu kegiatan pelaksanaan serta tercapainya hasil pekerjaan Pengawasan
tersebut di atas sesuai dengan isi dokumen kontrak, sehingga kinerja Jalan yang ditangani
diharapkan dapat memberikan manfaat sampai akhir umur rencana.

2. Sasaran
Sasaran pengadaan jasa Konsultan Pengawas Konstruksi Pembangunan Rumah Negara KPP
Pramata Baubau Tahun Anggaran 2023 ini, adalah tercapainya hasil pekerjaan Pengawasan
tersebut di atas sesuai dengan isi dokumen kontrak, sehingga kinerja Jalan yang ditangani
diharapkan dapat memberikan manfaat sampai akhir umur rencana.
LRAPORAN PENDAHULUAN CV. Alfa Engineering Cons.

3. Lingkup Kegiatan Konsultan Supervisi.


Ruang lingkup kegiatan ini adalah pekerjaan jasa Konsultan Pengawas Konstruksi
Pembangunan Rumah Negara KPP Pramata Baubau Tahun Anggaran 2023 dan tugas-tugas
lain yang diperlukan untuk menunjang kegiatan.
Lokasi kegiatan jasa Konsultan Pengawas Konstruksi Pembangunan Rumah Negara KPP
Pramata Baubau Tahun Anggaran 2023 ini berada di Jalan Anoa Kel. Kadolomoko Kec.
Kokalukuna Kota Baubau.
Adapun lingkup pekerjaan konsultan pengawasan :
1) Pendekatan Pengawasan Konstruksi yang akan diterapkan, biasa disebut "Pengawasan
Preventive" dimana hasil yang akan dicapai adalah yang terbaik dengan meminimalkan
kesalahan yang mengakibatkan pembongkaran danpengulangan pekerjaan yang tidak
perlu karena kesalahan gambar ataupun mutu pekerjaan yang tidak memenuhi ketentuan.
2) Preventive Supervision, meliputi beberapa aspek :
1. Pemeriksaan shop drawing yang dipersiapkan oleh Kontraktor dengan
memperhatikan kemudahan didalam pelaksanaan konstruksi, penjadwalan, urutan
pekerjaan yang berkaitan.
2. Pengawasan yang bersifat full time oleh konsultan, dimana pemeriksaan dan
instruksi untuk mengatasi masalah yang timbul dapat segera dilakukan.
3. Didalam rapat-rapat antara pemborong dan konsultan,akan dibahas secara
khusus hal-hal yang mungkin akan terjadi selama konstruksi berikut solusinya.
4. Komunikasi yang baik antara Inspektur dari Konsultan dengan Pelaksana dari
Kontraktor, sedemikian sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang baik dan waktu
pelaksanaan sesuai jadwal.
5. Pemeriksaan oleh Inspector menggunakan Check-list.
6. Pengawasan yang bersifat full time oleh konsultan, dimana pemeriksaan dan
instruksi untuk mengatasi masalah yang timbul dapat segera dilakukan.

4. Lingkup Tugas Konsultan Pengawasan.


Tugas Konsultan Pengawas adalah memberikan layanan keahlian kepada Owner (Pemberi
Tugas) dan Tim Pengelola Teknis dalam melaksanakan tugas-tugas koordinasi dan
pengendalian seluruh kegiatan teknis pembangunan tahap pelaksanaan konstruksi dan masa
pemeliharaan, baik yang menyangkut aspek manajemen maupun teknologi.
Tahap Pelaksanaan Konstruksi :
1. Mengevaluasi, mengkoordinasi dan mengendalikan program kegiatan konstruksi yang
disusun oleh Kontraktor yang terdiri atas program pencapaian sasaran konstruksi,
program penyediaan dan penggunaan material, program penyediaan dan penggunaan
informasi, program penyediaan dan penggunaan dana.
LRAPORAN PENDAHULUAN CV. Alfa Engineering Cons.

2. Memberikan instruksi-instruksi serta petunjuk-petunjuk yang perlu kepada Kontraktor


dalam pelaksanaan pekerjaan agar benar-benar berlangsung sesuai dengan ketetapan-
ketetapan kontrak.
3. Melakukan inspeksi dan pemeriksaan atas seluruh daerah kerja dan semua instansi yang
mendukung pelaksanaan pekerjaan.
4. Melaksanakan pengecekan terhadap material konstruksi yang diperlukan untuk
memperoleh jaminan bahwa pekerjaan sudah dilaksanakan sesuai dengan spesifikasinya.
5. Memeriksa rencana kerja Kontraktor sehubungan dengan peralatan-peralatan yang
digunakan, lokasi-lokasi sumber material konstruksi dan menjamin bahwa sifat dan
kontrak dari material tersebut adalah benar-benar memenuhi persyaratan dalam
spesifikasi.
6. Mengendalikan kegiatan konstruksi dengan melakukan pengawasan pekerjaan
meliputi:
1) Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas serta laju
pencapaian progres pekerjaan.
2) Mengawasi pekerjaan serta produknya, mengawasi ketetapan waktu dan biaya
konstruksi.
3) Mengusulkan perubahan-perubahan serta penyesuaian di lapangan untuk
memecahkan persoalan-persoalan yang terjadi selama pekerjaan konstruksi.
4) Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala dan membuat laporan
bulanan atas pelaksanaan pekerjaan Pengawasan dengan masukan hasil rapat- rapat
lapangan, laporan harian, mingguan dan bulanan pekejaan konstruksi yang dibuat
oleh Kontraktor.
5) Mengkoordinir pembuatan gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan (as
built drawing) untuk dipersiapkan oleh Kontrakror.
6) Menyusun dan mengevaluasi daftar kekurangan-kekurangan dan cacat-cacat
pekerjaan selama masa pemeliharaan. Membantu Tim Pengelola Teknik dalam
penyusunan Dokumen yang antara lain terdiri atas : Berita Acara Serah Terima
Pertama dan Kedua. Gambar situasi dan gambar-gambar yang sesuai dengan
pelaksanaan di lapangan (as built drawing).
7) Mempersiapkan serta menyampaikan kepada Tim Pengelola Teknik untuk
mendapat persetujuan mengenai perubahan (variation order), bersama-sama dengan
spesifikasi dan gambar-gambar yang diperlukan, Perintah terhadap setiap perubahan
(variation order) yang mengakibatkan penambahan atau perubahan biaya hanya
dikeluarkan oleh Pemberi Tugas atau pejabat yang dikuasakan.
8) Membantu Tim Pengelola Teknis dalam negosiasi dengan Kontraktor pada setiap
perubahan harga yang mungkin terjadi dan memberikan rekomendasi- rekomendasi
yang diperlukan.
LRAPORAN PENDAHULUAN CV. Alfa Engineering Cons.

9) Menyampaikan setiap persoalan teknis dan perancangan yang mungkin timbul


sehubungan dengan kontrak dan memberikan rekomendasi cara penyelesaiannya.
10) Mengevaluasi semua tuntutan mengenai pembayaran tambahan atau perpanjangan
waktu yang diajukan Kontraktor dan memberikan rekomendasi mengenai hal
tersebut kepada Tim Pengelola Teknis.
11) Membantu Tim Pengelola Teknis dalam penyelesaian setiap perbedaan pendapat
yang mungkin timbul dengan Kontraktor dan memberikan pendapat terhadap setiap
tuntutan yang mungkin diajukan oleh Kontraktor dengan menyusun laporan- laporan
analisa sebagai dasar pertimbangan.
LRAPORAN PENDAHULUAN CV. Alfa Engineering Cons.

BAB II
GAMBARAN UMUM WILAYAH KEGIATAN

A. Keadaan Geografis

Berdasarkan Website Pemerintah Kota Baubau http://www.baubaukota.go.id/, Kota Baubau


secara geografis terletak di bagian Selatan Propinsi Sulawesi Tenggara tepatnya berada di Pulau
Buton, yang terletak pada 05˚15' - 05˚32' Lintang Selatan dan di antara 122˚30' - 122˚46' Bujur
Timur dengan luas wilayah sekitar 221 Km². Adapun batas aministrasi wilayah Kota Baubau
adalah sebagai berikut:
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Kapontori
b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Pasarwajo
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Batauga
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Buton.

B. Kondisi Topografi

Kondisi topografi wilayah Kota Baubau relatif bervariasi mulai dari topografi yang datar,
bergelombang hingga berbukit. Kawasan yang mempunyai kemiringan lahan 0-8% adalah
kawasan yang berada dibagian Utara dan Barat wilayah Kota Baubau, semakin ke timur
kemiringan semakin besar dan merupakan perbukitan yang membentang dari Utara ke Selatan.
Topografi wilayah datar berada pada tempat-tempat yang saat ini merupakan pusat-pusat
permukiman di Kecamatan Betoambari dan Wolio sedangkan ketingginan tempat tertinggi
sebagian besar berada di Kecamatan Sorawolio.
Kota Baubau dikelilingi oleh daerah belakang (hinterland) berupa dataran yang termasuk
dalam kelas lereng agak curam yaitu berkisar antara 15% sampai dengan 40% dan kelerengan di
atas 40% serta beberapa bagian wilayah dengan kelerengan antara 2% hingga 15% yang terdapat
di Kecamatan Betoambari dan Kecamatan Bungi. Kelerengan yang cukup tinggi merupakan
limitasi dalam pengembangan pusat-pusat permukiman Kota Baubau terutama ke arah Selatan,
wilayah-wilayah dengan kelerengan di atas 15 % dimanfaatkan untuk perkebunan dan hutan.

C. Oceanografi
Kota baubau merupakan salah satu kota di Provinsi Sulawesi Tenggara yang terletak di Pusat
Pulau Buton yang sebagian besar wilayahnya dikelilingi oleh lautan meskipun Kota Baubau hanya
memiliki luas wilayah lautan sebesar 200 mil. Namu demikian, potensi perikanan kshususnya
perikanan tangkap masih sangat menjajikan. Selain dari tangkapan dari nelayan local, potensi
perikanan di Kota Baubau juga didukung oleh potensi perikanan yang berasal dari daeraj sekitar
yang terakumulasi di Kota Baubau baik memenuhi kebutuhan masyarakat local, regional, nasional
maupun untuk kebutuhan ekspor.
LRAPORAN PENDAHULUAN CV. Alfa Engineering Cons.

D. Iklim
Kota Baubau beriklim muson tropis (Am) dengan dua musim yang dipengaruhi oleh
pergerakan angin muson, yaitu musim hujan dan musim kemarau dengan suhu udara berkisar
21 °C–33 °C. Musim hujan berlangsung cukup panjang yakni pada bulan November dan Mei, pada
bulan–bulan tersebut angin barat yang bertiup dari Asia dan Samudera Pasifik mengandung
banyak uap air, musim kemarau terjadi mulai bulan Juni sampai bulan Oktober, pada bulan-bulan
ini angin timur yang bertiup dari Australia kurang mengandung uap air.

Data iklim Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, Indonesia

Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun

Rata-rata tertinggi 30.6 30.3 29.6 29.3 29.1 28.5 28.2 28.7 29.6 30.6 31.5 31.1 29.76
°C (°F) (87.1) (86.5) (85.3) (84.7) (84.4) (83.3) (82.8) (83.7) (85.3) (87.1) (88.7) (88) (85.58)

Rata-rata harian °C 25.8 25.5 25.7 25.7 25.4 24.8 24.3 24.4 25.4 26.8 27.4 26.7 25.66
(°F) (78.4) (77.9) (78.3) (78.3) (77.7) (76.6) (75.7) (75.9) (77.7) (80.2) (81.3) (80.1) (78.18)

Rata-rata terendah 23.1 22.8 22.8 21.9 21.8 21.5 20.5 21.1 22.4 23.1 24.2 24.1 22.44
°C (°F) (73.6) (73) (73) (71.4) (71.2) (70.7) (68.9) (70) (72.3) (73.6) (75.6) (75.4) (72.39)

278.9 250.6 243.5 217.4 186.2 109.3 92.7 48.1 48.5 54.6 157.8 245.4 1.933
Presipitasi mm (inci)
(10.98) (9.866) (9.587) (8.559) (7.331) (4.303) (3.65) (1.894) (1.909) (2.15) (6.213) (9.661) (76,103)

Rata-rata hari hujan 21 18 16 14 13 9 8 4 4 5 12 17 141

% kelembapan 83.5 83.4 83.4 82.1 80.5 78.2 76.6 73.5 72.9 74.5 79.1 82.4 79.18

Rata-rata sinar
5.8 6.1 6.6 7.9 7.8 7.7 8.3 8.7 8.6 8.2 7.7 6.2 7.47
matahari harian

E. Curah Hujan
Curah hujan suatu tempat dipengaruhi oleh keadaan iklim, keadaan monografi dan
peprputaran pertemuan arus udara. Oleh karena itu, jumlah curah hujan beragam menurut bulan
dan letak stasiun pengamatan.

F. Demografi
1. Kependudukan
Jumlah penduduk Kota Baubau menurut hasil Sensus Penduduk (SP) tahun 1990 berjumlah
77.224 jiwa dan sepuluh tahun kemudian pada tahun 2000 mencapai 106.092 jiwa, sehingga
laju pertumbuhan penduduk per tahun selama 10 tahun sebesar 3,23%. Angka pertumbuhan
ini cukup besar karena dipicu oleh adanya eksodus baik dari Ambon maupun dari Timor Leste.
Hasil registrasi penduduk pada akhir tahun 2006 berjumlah 122.339 jiwa. Dari jumlah tersebut
terdapat penduduk laki-laki sebanyak 57.027 jiwa (46,61%) dan perempuan 65.312 jiwa
(53,39%).
2. Tenaga Kerja
Penduduk usia kerja di Kota Baubau pada tahun 2005 sebanyak 95.880 orang, sebanyak
51.610 orang atau 53,83 persen merupakan angkatan kerja dan sisanya sebanyak 44.270
orang atau 46,17 persen bukan angkatan kerja. Angkatan kerja tersebut terdiri dari 40.495
LRAPORAN PENDAHULUAN CV. Alfa Engineering Cons.

orang (78,46 persen) adalah bekerja dan 11.115 orang (21,54 persen) merupakan pencari
kerja (penggangguran terbuka).

G. Sosial
1. Pendidikan
Pada tahun pelajaran 2002/2003 jumlah Sekolah Taman Kanak-Kanak meningkat yaitu 46
unit tahun pelajaran 2002/2003 menjadi 54 unit tahun pelajaran 2005/2006 jumlah guru pada
tahun 2002/2003 166 orang menjadi 230 orang pada tahun pelajaran 2005/2006, sedangkan
jumlah murid mengalami peningkatan dari 2.291 orang pada tahun 2002/2003 menjadi 2.637
orang pada tahun pelajaran 2005/2006 atau naik 15,10 persen. Rasio antara guru terhadap
sekolah TK tahun pelajaran 2005/2006 rata-rata 4 orang, rasio murid terhadap sekolah rata-
rata 49 orang dan murid terhadap guru rata-rata 11 orang.

Jumlah Sekolah Dasar pada tahun pelajaran 2002/2003 sampai dengan tahun pelajaran 2005 /
2006 adalah 64 unit, pada tahun pelajaran yang sama jumlah guru meningkat dari 846 orang
menjadi 940 orang atau naik sebesar 11,11 persen, demikian juga dengan jumlah murid dari
tahun pelajaran 2002/2003 sebesar 17,262 orang menjadi 17.127 orang pada tahun pelajaran
2005/2006 atau turun 0,78 persen. Rasio guru terhadap sekolah pada tahun pelajaran
2005/2006 rata-rata 15 orang guru setiap sekolah, rasio murid terhadap sekolah 268 orang,
sedangkan rasio murid terhadap guru rata-rata 18 orang.

Pada tahun pelajaran 2002/2003 jumlah sekolah menengah pertama (SMP) berjumlah 13 unit
menjadi 19 unit pada tahun pelajaran 2005/2006 atau naik 46,15%. Pada tahun pelajaran yang
sama jumlah guru meningkat dari 489 orang menjadi 570 orang atau naik 17,59%. Tahun
2002/2003 jumlah murid 7.436 orang menurun menjadi 7.234 orang. Pada tahun pelajaran
2005/2006 atau turun 2,72%. Rasio antara guru terhadap sekolah tahun pelajaran 2005/2006
rata-rata 30 orang per sekolah, rasio murid terhadap sekolah rata-rata 381 orang dan rasio
murid terhadap guru rata-rata 13 orang.

Jumlah Sekolah Menengah Atas/SMA pada tahun pelajaran 2002/2003 sampai dengan tahun
pelajaran 2004/2005 tidak ada perubahan yaitu 14 unit, tetapi pada tahun pelajaran 2005/2006
menjadi 17 unit. Jumlah guru pada tahun pelajaran 2002/2003 yakni 607 orang menjadi 733
orang pada tahun pelajaran 2005/2006 atau naik 20,76%. Demikian pula jumlah murid
menurun dari 9.033 orang tahun pelajaran 2002/2003 menjadi 8.697 orang pada tahun
2005/2006 atau turun 3,72%. Dilihat dari rasio guru per sekolah pada tahun 2005/2006 rata–
rata 43 orang dan rasio murid terhadap sekolah rata-rata 512 orang dan murid terhadap guru
rata-rata 12 orang.

Jumlah Mahasiswa Universitas Dayanu Ikhsanuddin yakni pada semester ganjil sebanyak
1.406 dan semester genap sebanyak 1.408 dengan alumni sebanyak 249 orang. Sementara
untuk jumlah dosen sebanyak 165 orang dengan tenaga administrasi 33 orang.
LRAPORAN PENDAHULUAN CV. Alfa Engineering Cons.

Pada Universitas Islam Buton Nusantara memiliki mahasiswa pada semester ganjil
sebanyak 752 dan pada semester genap sebanyak 807 dengan jumlah dosen sebanyak 51 serta
tenaga administrasi sebanyak 8 orang. Universitas Muhammadiyah pada tahun 2005/2006
memiliki mahasiswa pada semester ganjil sebanyak 2.318 dengan jumlah dosen sebanyak
115 serta tenaga adminitrasi sebanyak 14 orang. Sedangkan untuk STAI pada tahun
2005/2006 memiliki mahasiswa pada semester ganjil dan semester genap masing-masing
sebanyak 583 dan 742 dengan jumlah dosen sebanyak 50 serta tenaga administrasi sebanyak
15 orang.

2. Kesehatan
Sarana dan pelayanan kesehatan di Daerah Kota Baubau pada tahun 2005 seperti rumah
Sakit terdapat 2 buah (kini 3 buah), Puskesmas 12 buah, Pustu sebanyak 17 buah, Puskesmas
Keliling sebanyak 9 unit. Informasi jumlah tenaga medis dan paramedis tahun 2005, yakni
jumlah Dokter Spesialis sebanyak 12 orang, Dokter Umum sebanyak 3 orang, Apoteker 5
orang, Sarjana Kesehatan Masyarakat sebanyak 8 orang, Perawat sebanyak 170 orang,
Anastesi sebanyak 4 orang dan Analisis Laboratorium Kesehatan sebanyak 6 orang.

3. Agama
Pada tahun 2005 jumlah sarana peribadatan di Kota Baubau sebanyak 120 buah yang terdiri
dari masjid 73 buah, mushala 32 buah, gereja Katolik 2 buah, gereja protestan 7 buah
dan pura/vihara 6 buah. Berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2010, Penduduk beragama
Islam 95,80%, Kristen 1,41%, Hindu 1,70%, Budha 0,04% dan Konghucu 0.01%. Selain itu
juga jumlah jemaah haji, di mana tahun 2001 sebanyak 160 orang menjadi 203 orang pada
tahun 2005 atau naik 26,88 persen.

4. Etnis
Kota Bau-Bau dihuni oleh etnis yang beragam seperti suku Bugis, suku
Makassar, Arab, Eropa, Cina, dan Jepang. Etnis ini datang ke kota dengan tujuan dan
kepentingan berbeda-beda. Pada umumnya kedatangannya atas dasar kepentingan ekonomi.
Orang Jepang tinggal di Kota Baubau karena bermata pencaharian sebagai pengelola
peternakan mutiara di Pulau Muna. Sedangkan orang Cina kebanyakan bekerja
sebagai pedagang di pusat pasar kota Bau-Bau.
LRAPORAN PENDAHULUAN CV. Alfa Engineering Cons.

H. Peta Administrasi Sulawesi Tenggara


LRAPORAN PENDAHULUAN CV. Alfa Engineering Cons.

I. P eta Administrasi Kota Baubau


LRAPORAN PENDAHULUAN CV. Alfa Engineering Cons.

J. Peta Lokasi Pekerjaan


LRAPORAN PENDAHULUAN CV. Alfa Engineering Cons.

BAB III
METODOLOGI DAN PROGRAM KERJA

A. Umum
1. Latar Belakang
Setiap Pelaksanaan Konstruksi Fisik Bangunan Pemerintah yang dilakukan oleh Penyedia
Jasa Harus Mendapatkan Pengawasan Secara Teknis dilapangan, Agar Rencana dan
Spesifikasi Teknis yang telah disiapkan dan digunakan sebagai dasar Pelaksanaan
Konstruksi dapat berlangsung Secara Efektif. Pelaksanaan Pengawasan Lapangan Harus
Dilakukan Secara penuh dengan menempatkan tenaga - tenaga Ahli Pengawasan dilapangan
Sesuai dengan kebutuhan dan Kompleksitas pekerjaan. Konsultan pengawas bertugas
secara umum mengawasi pekerjaan konstruksi, dari segi biaya, mutu, dan waktu kegiatan
pelaksanaan. Konsultan Pengawas bertanggung jawab secara profesional atas jasa
pengawasan yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi yang berlaku.
Kinerja pengawasan lapangan sangat ditentukan oleh kualitas, integritas, dan intensitas
pengawasan, yang secara menyeluruh dapat melakukan kegiatannya berdasarkan
Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang telah disepakati.
2. Nama Pekerjaan
Nama pekerjaan ini adalah Pengadaan Jasa Konsultan Pengawas Konstruksi Pembangunan
Rumah Negara KPP Pratama Baubau Tahun Anggaran 2023
3. Lokasi Pekerjaan
Lokasi Pekerjaan Paket Pengadaan Jasa Konsultan Pengawas Konstruksi Pembangunan
Rumah Negara KPP Pratama Baubau Tahun Anggaran 2023 adalah Jalan Anoa, Kadolomoko
Kec. Kokalukuna Kota Baubau

B. Pendekatan Umum Pekerjaan


1. Pendekatan Operasional
Konsultan di harapkan mampu memberikan jasa-jasa teknis secara efisien dan efektif dalam
pelaksanaan pekerjaan pengawasan ini, dan beberapa langkah yang dilakukan meliputi :
1) Organisasi dan staffing yaitu konsultan wajib mengajukan tim yang merupakan tenaga
ahli yang berkualitas sesuai spesialisasi yang dibutuhkan.
2) Modulus kerja yaitu semua pekerjaan pengawasan akan ditangani oleh konsultan dan
secara proaktif melakukan konsultasi dan koordinasi dengan direksi pekerjaan dan
instansi terkait untuk memberikan hasil yang maksimal.
Sistem komunikasi yaitu Site Engineer bertanggung jawab terhadap aktivitas pengawasan
dan hasil pekerjaan secara keseluruhan serta dalam melaksanakan tugas tetap mengacu pada
standar kerja jasa konsultansi.
LRAPORAN PENDAHULUAN CV. Alfa Engineering Cons.

2. Pendekatan Teknis
Dalam pendekatan teknis ini beberapa langkah yang harus dilakukan oleh konsultan supervisi
yaitu :
1) Standar yang digunakan
Dalam pengawasan pekerjaan dan pengujian material yang digunakan untuk pekerjaan
mengacu pada UU No 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi dan PP Nomor 22 Tahun
2020 tentang peraturan pelaksanaan UU No. 17 Tahun 2017
2) Sistem Manajemen Proyek
Konsultan harus melaksanakan suatu sitem manajemen proyek yang diperlukan dalam
rangka pelaksanaan proyek yang meliputi pengendalian jadwal, kualitas dan biaya
pelaksanaan konstruksi.
3) Engineering Desain selama masa Konstruksi
Dalam pelaksanaan kegiatannya konsultan melakukan perubahan atau pembuatan desain
apabila terjadi perubahan desain sesuai dengan kondisi lapangan setelah melalui kajian
teknis, memberikan persetujuan terhadap gambar konstruksi (Shop Drawing) yang
diajukan kontraktor.
4) Inspeksi dan Pengujian Selama Pabrikasi dan Instalasi.
Konsultan melakukan monitoring pelaksanaan pabrikasi, pengujian dan pengiriman
barang untuk menjamin tepat waktu melalui inspeksi secara periodic, melakukan kajian
dan persetujuan atau prosedur pengujian yang dibuat kontraktor.
5) Supervisi Konstruksi
Konsultan dalam melaksanakan pengawasan konstruksi dilakukan melalui kegiatan
sebagai berikut :
1. Pengawasan pengujian material yang akan digunakan di lokasi pekerjaan.
2. Pengawasn terhadap mutu pekerjaan.
3. Melakukan control terhadap kemajuan pelaksanaan pekerjaan.
4. Melakukan control terhadap kualitas pekerjaan.
5. Pengawasan keamanan dan keselamatan kerja.
6. Melakukan pengecekan dan memberikan persetujuan terhadap Gambar Kerja
(shop drawing), sertifikat dan As-built Drawing.
7. Inspeksi dan pekerjaan commissioning.

C. Metodologi Dan Pelaksanaan Pekerjaan


1. Umum
Dengan didasari atas konsistensi pemahaman dan penyampaian tanggapan KAK, selanjutnya
konsultan membuat usulan inovasi terhadap penyempurnaan dari KAK serta menyusun
pendekatan dan metode pelaksanaan yang sesuai. Untuk mendapatkan hasil pelaksanaan
pekerjaan yang sesuai dengan harapan dan untuk kelancaran serta terkoordinasinya
LRAPORAN PENDAHULUAN CV. Alfa Engineering Cons.

pelaksanaan pekerjaan, maka kegiatan yang paling pokok adalah dengan pendekatan
operasional, pendekatan teknis dan penyusunan metodologi pelaksanaan pekerjaan. Uraian
teknis pelaksanaan pekerjaan ini menyangkut urutan dan jenis kegiatan yang akan
dilaksanakan.
Pendekatan teknis merupakan pendekatan yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan.
Untuk memudahkan dalam pelaksanaan pekerjaan, maka harus disusun Bagan Alir
Pelaksanaan Pekerjaan. Dimana bagan ini berisikan tahapan-tahapan pekerjaan yang akan
dikerjakan. Sehingga dalam penyusunan jadwal pelaksanaan pekerjaan harus berpatokan
pada Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan tersebut.
Untuk pelaksanaan pekerjaan akan melibatkan tenaga ahli dari berbagai disiplin ilmu yang
berkaitan dengan proyek dan sesuai dengan ketetapan personil pada KAK. Untuk
memperlancar tugas, pelaksanaan akan didukung oleh fasilitas penunjang berupa peralatan
yang memadai dan sistem kerja yang seefisien mungkin.

2. Lingkup Pekerjaan Secara Umum


Lingkup pekerjaan yang harus dilakukan oleh Konsultan secara umum diuraikan sebagai
berikut :
a. Pemeriksaan dan pengawasan terhadap aspek lokasi dan kedudukan bangunan
pendukung sesuai dengan rencana sebagai berikut :
- Melakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap kebenaran kontraktor dalam dalam
melaksanakan pekerjaan.
- Melakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap kebenaran kontraktor dalam
menempatkan kedudukan/skop pekerjaan sesuai dengan rencana.
- Menginventarisasi persoalan-persoalan lokasi yang terjadi, serta mencarikan solusi dan
pemecahan.
b. Pemeriksaan dan pengawasan desain dan volume
- Melakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap ketepatan dimensi-dimensi desain
pembangunan yang dilakukan kontraktor.
- Melakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap ketepatan volume pembangunan
yang dilakukan kontraktor.
- Menginventarisasi persoalan-persoalan desain dan volume pekerjaan yang terjadi
serta mengkaji dan mencarikan solusi pemecahannya.
c. Pemeriksaan dan pengawasan kualitas dan spesifikasi material
- Melakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap jenis dan spesifikasi material.
Melakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap kualitas material yang datang/dipakai
kontraktor serta menolak material yang tidak sesuai dengan spesifikasi teknis.

d. Membuat Berita Acara dan pelaporan atas seluruh kegiatan pemeriksaan dan
pengawasan yang dilakukan.
LRAPORAN PENDAHULUAN CV. Alfa Engineering Cons.

D. Tahapan Dan Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan


1. Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Secara Umum
Pelaksanaan proyek dapat dibagi dalam beberapa tahapan :
a. Tahapan Pertama : sebelum pelaksanaan proyek (Pre – Contruction)
- Penentuan dan penetapan anggota Tim konsultan di lapangan
- Mempelajari dokumen kontrak
- Penetapan organisasi proyek
- Pengadaan material pendahuluan/peralatan pendukung
- Koordinasi dengan pihak-pihak berwenang (direksi pekerjaan atau instansi pekerjaan).
- Sosialisasi dengan instansi terkait dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kab. Buton mengenai pelaksanaan pekerjaan yang akan dilakukan. Sosialisasi ini
meliputi, metode dan dampak yang akan timbul dilapangan akibat pelaksanaan
pekerjaan.

b. Tahapan Ke Dua : Saat awal proyek (At Project Starting)


- Rapat dengan pihak kontraktor mengenai organisasi proyek, dokumen kontrak,
program kerja, sub kontraktor (apabila ada), material dan pengaturan lain yang
diperlukan.
- Pengecekan Bersama sebelum pekerjaan di mulai.
- Penetapan item-item pekerjaan.
- Rapat periodic yang terdiri dari rapat mingguan (weekly meeting) dan atau rapat
koordinasi bulanan (monthly meeting) sesuai kesepakatan dalam pre bid meting.
- Pengecekan peralatan keselamatan kerja (safety life) di lapangan.
- Pengaturan khusus antara lain alur koordinasi lapangan dan pengamanan terhadap
sistem kerja.

c. Tahapan Ke Tiga : Pelaksanaan Proyek (Project Construction)


- Pengaturan pengecekan yang dibuat kontraktor untuk tahap sebelumnya didalamnya
terdapat revisi schedule
- Pengujian material dan spesifikasi bahan yang digunakan di lapangan
- Pengendalian kualitas untuk pelaksanaan pekerjaan utama.
- Pekerjaan teknis untuk pelaksanaan pekerjaan.
- Kemungkinan perubahan desain selama masa pelaksanaan.
- Kaji ulang desain rinci dan persetujuan gambar kerja (shop drawing).
- Pengukuran tahap pelaksanaan pekerjaan dan pembayarannya, monitoringdan
pelaporan pelaksanaan pekerjaan.
- Pelaksanaan pekerjaan yang sistematis dan praktis sehingga mudah diterima.
- Pelaksanaan test akhir pada pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan.
LRAPORAN PENDAHULUAN CV. Alfa Engineering Cons.

- Dokumentasi dan lain-lain.

d. Tahapan Ke Empat : Saat Project Selesai (Project Completion)


- Masa pemeliharaan (Project Period)
- Melakukan pengecekan Bersama volume pekerjaan total (final quality) yang menjadi
dasar kontraktor melakukan klaim akhir pembayaran.
- Pemeriksaan Bersama setelah pekerjaan selesai (final request for joint inspection)
dengan ontraktor, direksi dan konsultan.
- Serah terima pekerjaan yang telah selesai.
- Commissioning pekerjaan yang telah selesai.
- Pembayaran akhir dan pengembalian uang jaminan.
- Evaluasi dan cara penilaian pekerjaan yang dilaksanakan
- Penyusunan laporan penyelesaian akhir proyek (Project Completion Report).

2. Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan


Metode pelaksanan diuraikan sebagai dasar dan tata cara pelaksanaan pekerjaan, sehingga
dalam pelaksanaannya tidak terjadi kesalahan dan seluruh kegiatan dapat di koordinir dan
dipantau dengan mudah. Dalam metode pelaksanaan ini seluruh kegiatan dapat diringkas
sebagai berikut : Berdasarkan rencana Aktifitas seperti pada Gambar 1, maka konsultan akan
merinci pelaksanaan pengawasan berdasarkan tahapan pekerjaan karena suatu kegiatan
mempunyai ketergantungan kepada kegiatan lainnya.
LRAPORAN PENDAHULUAN CV. Alfa Engineering Cons.

Gambar 1. Aktifikas Pekerjaan


LRAPORAN PENDAHULUAN CV. Alfa Engineering Cons.

a. Masa Pra Pelaksanaan


1) Persiapan dan Mobilisasi Konsultan
Dalam hal ini konsultan akan menyiapkan :
- Personil/tenaga ahli dan tenaga pendukung apabila ada pergantian personil
terlebih dahulu mendapat persetujuan dari satuan kerja sebagai pengguna jasa.
- Kantor berikut perlengkapannya, kendaraan dan fasilitas penunjang lainnya.
- Peralatan/alat-alat ukur dan laboratorium dalam hal ini bukan alat
laboratorium yang lengkap tetapi hanya peralatan pendukung pelaksanaan kerja
karen ayang menyiapkan lebih lengkap adalah kontraktor.
- Peta, data dan peralatan penunjang.
- Fasilitas akomodasi dan transportasi untuk kebutuhan proyek.
- Mobilisasi tim supervisi dan penyusunan rencana kerja.
- Melakukan koordinasi dengan komponen terkait (pengguna jasa dan pelaksana
konstruksi).
Keluaran :
- Tersusunya rencana kerja (jadwal pelaksanaan, jadwal penugasan, rencana mutu,
kontrak dan metode pelaksanaan pengawasan).
- Terlaksana koordinasi kerja.
2) Orientasi Lapangan Awal dan Sosialisasi
Kegiatan-Kegiatan yang dilakukan meliputi :
- Melaksanakan orientasi terhadap kondisi lokasi kegiatan.
- Mengumpulkan data-data dan informasi sebagai bahan evaluasi dan kajian
terhadap penerapan rencana kegiatan.
- Memberikan informasi kepada masyarakat terkait dengan rencana kegiatan
konstruksi.
Keluaran :
- Teridentifikasi kondisi awal lokasi kegiatan.
- Teridentifikasinya permasalahan-permasalahan sebagai bahan untuk kajian dan
evaluasi dari perencanaan awal.
- Terinformasinya jenis kegiatan yang dilakukan kepada masyarakat di lokasi
kegiatan.
- Terinformasinya persepsi masyarakat terhadap kegiatan yang akan dilakukan.
- Adanya dukungan dari masyarakat selama baik pada tahap pra konstruksi, tahap
konstruksi dan pasca konstruksi.
- Sebagai bahan dalam penyusunan program kerja dan metode pelaksanaan.
LRAPORAN PENDAHULUAN CV. Alfa Engineering Cons.

3) Rapat Pra Konstruksi


Secara umum walaupun hanya berbentuk suatu rapat, Rapat Pra Konstruksi adalah
tahapan penting untuk melaksanakan pekerjaan supaya sesuai dokumen kontrak karena
merupakan koordinasi awal yang dihadiri oleh semua pihak pelaksana pekerjaan meliputi
Satker/SNVT Perencanaan dan Pengawasan. Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Proyek
Fisik, dinas Terkait, kontraktor dan Konsultan. Dengan demikian semua pihak akan
memberikan tanggapan tata cara melaksanakan dan apresiasi terhadap dokumen kontrak.
Dalam acara ini di jelaskan materi-materi sebagai berikut :
a) Materi
- Organisasi Kerja.
- Tata cara pengaturan pelaksanaan.
- Review dan penyempurnaan terhadap schedule dikaitkan dengan target volume
mutu dan waktu.
- Jadwal pengadaan bahan, alat dan mobilitas personil.
- Menyusun rencana dan pelaksanaan pemeriksaan lapangan (mutual check),
koordinasi dengan tim perencana.
- Pendekatan terhadap masyarakat dan Pemda setempat.
- Penyusunan rencana kendali mutu proyek.
- Penentuan titik Sta. 0+000 bersama tim perencana
- Menyusun acara “Rekayasa Lapangan/Field Engineering” guna penyesuaian
gambar rencana terhadap kebutuhan lapangan.
- Pemahaman mengenai keselamatan kerja, keselamatan bangunan, keselamatan
pengguna jalan beserta penanganannya berupa asuransi-asuransi, peralatan-
peralatan keselamatan kerja dan pengaturan lau lintasnya.
- Penjelasan dan pembahasan mengenai rencana Base Camp, Lokasi AMP,
Penentuan Instansi Penguji Independent.
- Pembahasan mengenai kebutuhan uang muka untuk kebutuhan pelaksanaan
fisik.
- Pembahasan mengenai prosedur pelaporan, jenis-jenis laporan yang harus di
buat oleh masing-masing pihak.
- Penjelasan mengenai prosedur penilaian pekerjaan terlaksana dan prosedur
pembayaran.
b) Kesamaan pengertian terhadap pasal-pasal dokumen kontrak.
- Pekerjaan tambah/kurang
- Termination atau force majeure.
- Maintanance dan protection of traffic.
- Sub letting.
- Asuransi.
- Lainnya yang dianggap perlu
LRAPORAN PENDAHULUAN CV. Alfa Engineering Cons.

c) Kesepakatan tentang tata cara dan prosedur


- Request, approval & examination of works
- Shop drawing, As Buil Drawing
- Monthly Certificate (MC)
- PHO & FHO
- Change Order, addendum
d) Kesepakatan tentang tata cara dan prosedur teknis pelaksanaan pekerjaan utama
(major items)
- Rigid Pavement
- Flexible Payment
- Struktur
Berdasarkan rapat ini semua pihak terutama instansi-instansi pelaksanaan pekerjaan
akan mempunyai pandangan yang sama terhadap sasaran, tata cara dan detail-detail
pelaksanaan sehingga semua pihak bias mendukung kelancaran pekerjaan.

b. Masa Pelaksanaan
1) Mobilisasi Kontraktor
Pada tahap ini konsultan Pengawas akan melaksanakan pekerjaan-pekerjaan antara lain :
- Menyiapkan formulir-formulir yang diperlukan dalam pengawasan pekerjaan.
- Memeriksa dan melengkapi data survey yang akan digunakan, serta menentukan
titik titik lokasi survei dilapangan sesuai dengan data tersebut.
- Memberikan rekomendasi bagi pemberi tugas dalam tahapan kegiatan
pelaksanaan.
- Memeriksa dan merekomendasikan bagi Pemberi Tugas, Polis dan batas lingkup
asuransi dan kontraktor.
- Memeriksa dan menyetujui daftar material, peralatan dan personil yang akan di
datangkan, fasilitas Base Camp dan Lokasi penempatan peralatan.
- Memeriksa dan mempersiapakan cara perhitungan kuantitas dan prosedur
pemeriksaan mutu (quality control).
- Memeriksa dan menyetujui segi keamanan dari pengaturan lau lintas dalam proyek.
- Memeriksa dan menyetujui jumlah kuantitas dan data mutu material yang
disediakan oleh kontraktor.

2) Review Design
Metodologi Review design akan dibagi dalam beberapa tahapan proses. Untuk lingkup
kegiatan ini, konsultan juga ditugaskan untuk mengadakan review design dengan
lingkup sebagai berikut :
LRAPORAN PENDAHULUAN CV. Alfa Engineering Cons.

- Melakukan pembuatan/perbaikan desain terhadap penambahan ataupun perubahan


konstruksi yang signifikan dari rencana yang ada dalam Dokumen Kontrak
Pelaksanaan Konstruksi tahun 2020.
- Melalukan evaluasi dan review terhadap jaringan yang sudah ada.

c. Masa Konstruksi
Dalam masa konstruksi, konsultan akan melaksanakan pengawasan dan pemantauan
terhadap pencapaian program fisik proyek secara menerus dilapangan dan pengendalian
proyek secara sistematis dengan menggunakan metode-metode yang sudah baku, adalah
sebagai berikut :
- Membuat Analisa prediksi dan rekomendasi terhadap kendala-kendala yang
berpengaruh terhadap kelancaran pelaksanaan proyek.
- Memberikan nasihat kepada Pemberi Tugas didalam menyusun kebijakan dan langkah
untuk mencegah dan mengurangi klaim.
- Menyediakan bantuan dan arahan yang tepat bagi Kontraktor pada saat ditemukannya
masalah yang ada hubungannya dengan dokumen kontrak, pemeriksaan terhadap survey
tanah dasar, test pengawasan mutu dan masalah lain yang berhubungan dengan
dipenuhinya kontrak dan kemajuan pekerjaan.
- Menyediakan informasi yang diperlukan oleh Pemberi Tugas, menghadiri dan mencatat
semua rapat/pertemuan dengan kontraktor. Pemimpin Proyek dan Instansi terkait lainnya
serta menyediakan bantuan teknis apabila diperlukan didalam kaitannya dengan
pelaksanaan proyek dan masalah-masalah kontrak.
Sedangkan tugas Konsultan Pengawas dalam hal kontrak terhadap Kontraktor secara garis
besar akan meliputi :
- Pengendalian teknis : aspek mutu, volume, waktu dan biaya.
- Pengendalian atas proses koordinasi terkait.
- Pengendalian administrasi proyek.
- Evaluasi rencana proyek.
- Pelaporan.
1) Pengendalian Pelaksana
a) Rentang Kendali Pre-audit
Kegiatan konsultan dalam rangka pengendalian teknis dalam rentang “pre-audit”
adalah seluruh kegiatan Konsultan sebelum melakukan pengawasan, yang terdiri
dari:
- Pengumpulan dan Analisa terhadap data.
- Pengecekan hasil perencanaan dengan membandingkan terhadap kondisi
lapangan.
- Pemeriksaan terhadap kesiapan Pelaksanaan Kegiatan yang meliputi
material, peralatan, tenaga dan jadwal pelaksanaan.
LRAPORAN PENDAHULUAN CV. Alfa Engineering Cons.

(1) Pengumpulan dan Analisa data, informasi dan hasil perencanaan


akan menghasilkan catatan mengenai seluruh kegiatan antara lain :
- Jenis pekerjaan
- Kuantitas pekerjaan
- Kualitas yang dipersyaratkan
- Schedule pelaksanaan
- Schedule pembayaran
(2) Review Design.
Pengecekan hasil perencanaan dilakukan dengan cara membawa hasil
perencanaan ke lokasi untuk menetukan apakah hasil perencanaan tersebut
telah sesuai dengan kondisi yang ada.
Apabila ternyata dari hasil pengecekan desain tidak sesuai dengan kondisi
lapangan. Konsultan Condition tim akan membuat alternative lain yang
sesuai untuk diajukan kepada Pemberi Tugas.
(3) Persiapan Konstruksi
Material dan pearalatan yang didatangkan pelaksanaan kegiatan akan
diperiksa terlebih dahulu oleh Konsultan sehingga benar-benar memenuhi
spesifikasi yang telah ditetapkan.
Jadwal waktu yang dibuat oleh Pelaksana Kegiatan akan diteliti terlebih
dahulu apakah sudah memadai terhadap volume pekerjaan yang akan
dilaksanakan dengan perkiraan tenaga kerja/tukang yang akan
mengerjakannya serta alat yang akan digunakan. Apabila menurut Analisa
tidak seimbang antara volume dengan tenaga kerja dan peralatan terhadap
waktu yang tersedia maka Konsultan akan menyarankan kepada Pelaksana
Kegiatan untuk menyiapkan tenaga kerja dan peralatan yang memadai agar
bias selesai tepat pada waktunya.
Penyampaian biaya keseluruhan biasanya disebabkan oleh adanya
pekerjaan tambahan sebagai akibat dari perubahan desian dan
pertambahan volume pekerjaan.
Agar tidak terjadi perubahan biaya terlalu besar, konsultan akan
mengusulkan menggantikan nilai pekerjaan tambah itu dengan
pengurangan pekerjaan lainnya, sehingga terjadi kompensasi dan tidak
memerlukan biaya tambah sepanjang hal tersebut memungkinkan dan
mendapat persetujuan dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

(4) Pre Construktion Meeting


(PCM)
Dalam waktu kurang dari 14 hari sejak SPMK, diadakan Pre Construktion
Meeting (PCM) dengan PPK seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
LRAPORAN PENDAHULUAN CV. Alfa Engineering Cons.

b) Rentang Kendali – Monitoring


Kegiatan pengendalian teknis rentang “monitoring” kegiatan-kegiatan yang
dilakukan selama masa pelaksanaan pekerjaan. Meskipun Konsultan Pengawas telah
melakukan “pre-audit” namun setiap langkah pelaksanaan pekerjaan akan terus
dimonitor agar kalua terjadi penyimpangan segera diketahui dan dapat diluruskan
kembali sesuai petunjuk yang benar. Selama periode ini konsultan akan selalu
melakukan evaluasi terhadap progress dan kualitas pekerjaan yang dilaksanakan oleh
Pelaksana Kegiatan. Dalam melakukan monitoring, kerjasama antara anggota tim
akan kita jaga sebaik- baiknya sehingga informasi dan pelaporan bias berjalan
dengan cepat , sehingga kerugian yang menyangkut aspek mutu, volume, waktu dan
biaya keseluruhan hasil pekerjaan dapat dihindari atau ditekan sekecil-kecilnya.
Selain mengawasi pekerjaan fisik Konsultan Pengawas juga monitor aspek
lingkungan sekitar proyek, agar jangan sampai pelaksana lapangan berikut tukang-
tukangnya mengganggunya. Mematikan serta merusak flora dan fauna yang ada.
Factor keselamatan kerja juga akan dimonitor secara rutin dengan memperhatikan
peraturan-peraturan yang berlaku.

c) Rentang Kendali Post-audit


Setiap kemajuan penyelesaian pekerjaan akan merupakan prestasi kerja bagi
pelaksana kegiatan. Kenajuan fisik ini akan dipakai untuk pengajuan pembayaran
senilai hasil kerjannya. Namun Pelaksana Kegiatan tidak akan bias mengajukan
permintaan pembayaran sebelum mendapat rekomendasi dari Konsultan Pengawas
bahwa hasil pekerjaannya sudah memenuhi persyaratan teknis atau tidak.

2) Koordinasi dengan Instansi Terkait


Konsultan Pengawas dalam rangka melaksanakan tugas pengendalian teknis tersebut
diatas kewajiban mengendalikan proses koordinasi yang perlu dilakukan oleh pihak lain
(khususnya oleh Pemberi Tugas).
Koordinasi dengan instansi terkait, antara lain dilakukan dengan :
- KPP Pratama Kota Baubau
- Pejabat Pembuat Komitmen
- Konsultan lain yang terkait
- Instansi terkait lainnya

3) Pengendalian Administrasi Proyek


Dalam hal ini Konsultan Pengawas akan merancang, memberlakukan serta
mengendalikan pelaksanaan keseluruhan sistem administrasi proyek yang diawasinya,
yaitu mencakup antara lain : surat, memorandum, contoh barang, foto, berita acara,
gambar, sketsa, brosur, kontrak dan addendum dan lain-lainya yang dianggap perlu.
LRAPORAN PENDAHULUAN CV. Alfa Engineering Cons.

Langkah-langkah dan tindakan yang akan dilakukan Konsultan Pengawas untuk maksud
diatas adalah :
- Mempelajari, menanggapi, memecahkan dan menyelesikan sampai tuntas maksud
dari surat masuk maupun keluar.
- Memperhatikan memorandum dan risalah untuk pedoman dalam pelaksanaan tugas
konsultan.
- Memperhatikan memorandum dan risalah untuk pedoman dalam pelaksanaan tugas
konsultan.
- Mempersiapakn dan mengecek contoh barang agar memenuhi persyaratan yang
ditetapkan baik kualitas dan kuantitas.
- Membuat foto-foto dokumentasi pada setiap paket pekerjaan.
- Mempelajari dan mengecek gambar-gambar /sketsa pelaksanaan agar sebelum
maupun sesudah pekerjaan selesai tidak terjadi penyimpangan.
- Membantu/menyiapkan addendum serta lain-lain yang dianggap perlu.

4) Evaluasi Rencana
Konsultan pengawas terus menerus melakukan evaluasi atas rencana proyek yang akan
dilaksanakan serta menyarankan perubahan/penyempurnaan / penyelesaian rencana yang
perlu dilakukan (bila ada) guna menjamin tercapanya maksud dan tujuan proyek dengan
sebaik-baiknya.

5) Verifikasi hasil pekerjaan pelaksanaan pekerjaan


Konsultan Pengawas berwenang dan pada saatnya berkewajiban menyatakan bahwa hasil
pekerjaan Pelaksana Kegiatan teleh memenuhi segala persyaratan untuk proses
selanjutnya yaitu persetujuan Pemberi Tugas. Verifikasi ini berupa sertifikasi pada saat
Pelaksana Kegiatan mengajukan pembayaran. Rekomendasi – rekomendasi persetujuan
penundaan ataupun penolakan hasil kerja dilakukan saat tersebut berdasarkan hasil
penelitian mutu dan volume yang diproduksi.

6) Kontrol sistematik terhadap kegiatan lapangan


Dalam konteks lebih luas, pekerjaan supervisi mengemban juga fungsih control
manajemen proyek konstruksi. Sebelum memeriksa hasil pekerjaan, perlu diperiksa
dahulu persiapan kerjanya. Persiapan pekerjaan yang dilakukan setengah-setengah atau
dengan cara perencanaan yang mendadak akan mengakibatkan hasil kerja yang tidak
memuaskan. Untuk menanggulangi masalah ini, diperlukan suatu control yang sistematik.
Pengawas lapangan perlu menerapkan sistem control yang baik dilapangan.
Control yang sistematik terhadap kegiatan di lapangan memiliki 3 tujuan yaitu
:
LRAPORAN PENDAHULUAN CV. Alfa Engineering Cons.

- Meninjau secara periodic hasil dan kemajuan pekerjaan pada beberapa bidang
kegiatan pokok. Bila mana terdapat kekurangan yang terjadi, maka harus
dikembangkan sasaran jangka pendek dan program kerja untuk mengantisipasinya.
- Memastikan bahwa pekerjaan pengawasan berjalan secara benar sehingga peringatan
secara dini dapat diberikan apabila terjadi semua kesalahan.
- Mengamankan bahwa biaya yang sudah dianggarkan oleh proyek tidak dilampaui
bila tidak terjadi perubahan kontrak.
Bidang-bidang sasaran kegiatan pokok yang perlu di control pada waktu peninjauan di
lapangan yaitu :
- Pencapaian target kemajuan fisik
- Pencapaian target keuangan
- Pengadaan tenaga kerja dan peralatan untuk menjamin efektifitas dan efisiensi kerja
lapangan.
- Pemantapan kerja sama pekerja proyek dari seluruh bagian/divisi
- Hubungan dengan pihak pemilik.
Tiap bidang tersebut diatas ditinjau apakah situasinya mantap, kurang memadai atas
menunjukan tendensi yang tidak menggembirakan.
Dengan mengetahui keadaan dan situasi masalah dengan benar, maka langkah-langkah
yang di ambil untuk mengatasinya akan lebih cepat dan efektif
7) Kunjungan lapangan / site visit
Frekuensi kunjungan ke lapangan tergantung dari pentingnya keadaan lapangan, sifatnya
dapat secara harian atau mingguan. Frekuensi kunjungan juga dapat tergantung pada
tahapan dari Kepala Satuan Kerja Proyek yang mengetahuinya beserta para timnya sesuai
urgensinya.

8) Pengendalin waktu Pelaksanaan


(a) Tujuan
Tujuannya adalah agar waktu pelaksanaan konstruksi dapat berlangsung seperti
yang telah direncanakan atau tidak melebihi waktu batas akhir kegiatan.
(b) Ruang Lingkup
Pembuatan diagram jaringan (network diagram) dan jadwal kerja pelaksanaan.
(c) Metodologi
Diagram jaringan (network diagram) adalah diagram yang memberikan
permulaan tanggal dini atau lambat dari masing- masing aktivitas agar
dimungkinkan diperoleh jadwal jalur kritis (critical path). Juga dibuat sub jadwal
untuk menunjukkan jadwal pekerjaan kritis dari keseluruhan jadwal konstruksi.
Di samping pembuatan diagram jaringan, untuk kontrol terhadap waktu perlu dibuat
juga jadwal kerja dalam pengawasan pelaksanaan konstruksi yang terdiri dari :
(a) Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
LRAPORAN PENDAHULUAN CV. Alfa Engineering Cons.

Pembuatan jadwal ini yang mengacu pada jadwal kegiatan Penyedia Jasa
Pemborongan dibuat untuk rencana pelaksanaan pekerjaan dan agar kemajuan
pekerjaan dari waktu ke waktu dapat dievaluasi ketepatan waktunya. Jadwal
tersebut diperlukan untuk menguraikan berbagai aktivitas pekerjaan.
(b) Jadwal Kedatangan Bahan Bangunan
Jadwal kedatangan bahan bangunan harus disesuaikan dengan jadwal
pelaksanaan pekerjaan dan dibuat terpisah. Dalam jadwal harus sudah
termasuk/memperhitungkan waktu pengajuan, rencana produksi bahan di
pabrik/sumber bahan, jadwal rencana pengiriman, pengujian, pengambilan
sampel dan persetujuan dari Pengguna Jasa.
(c) Jadwal Penggunaan Tenaga Kerja
Jadwal ini juga mengacu kepada jadwal yang dimiliki oleh Penyedia Jasa
Pemborongan pelaksana di lapangan. Dari sini nantinya akan dilihat perkembangan
dan kecenderungan kebutuhan tenaga kerja yang digunakan dalam pelaksanaan.

(d) Jadwal Penggunaan Peralatan Konstruksi.


Untuk membantu pelaksanan konstruksi, biasa digunakan berbagai peralatan
baik itu peralatan ringan maupun alat-alat berat. Untuk itu, sangat perlu
dilakukan penjadwalan atas penggunaan alat-alat yang ada untuk melihat tingkat
efisien alat- alat tersebut
Secara berkala pengawas akan memperbarui jadwal-jadwal di atas yang disesuaikan
dengan jadwal-jadwal Penyedia Jasa Pemborongan untuk menggambarkan seteliti
mungkin kemajuan pekerjaan secara aktual sampai hari terakhir bulan yang
bersangkutan.
- Output
- Diagram jaringan (network diagram).
- Laporan harian, mingguan dan bulanan pelaksanaan konstruksi
- aktual.
- Laporan harian, mingguan dan bulanan kedatangan bahan bangunan.
- Laporan harian, mingguan dan bulanan penggunaan tenaga kerja.
- Laporan harian, mingguan dan bulanan penggunaan peralatan.
Merencanakan dan membangun adalah suatu aktifitas yang dinamis dan yang
dipengaruhi oleh bermacam-macam factor. Karena itu network / s-curve chart yang telah
disetujui sebagai pegangan untuk pelaksanaan harus secara periodic atau sesuai kondisi
dicheck kembali :
- Apakah waktu yang direncanakan telah ditepati
- Akan ditepati dalam jangka Panjang atau segera dan/atau
- Nantinya akan ditepati (jangka Panjang)
LRAPORAN PENDAHULUAN CV. Alfa Engineering Cons.

Bila perlu diadakan perubahan baru untuk mengendalikan jalannya proyek seperti yang
dikehendaki :
(a) Jangka Waktu Kontrol
Jangka waktu control dapat dibedakan menjadi 2 macam rentang waktu yaitu :
- 1 – 2 minggu untuk aktifitas yang kritis atau bias kurang dari 1 minggu.
- 2 – 4 minggu untuk aktifitas – aktifitas yang tidak kritis.
(b) Cara Mengontrol
Dibedakan 3 cara mengontrol sebagai berikut :
- Untuk sebuah aktifitas yang akan dimulai : disajikan langkah-langkah
cara mengontrol seperti flow chart gambar 2
- Untuk menguji pekerjaan seharusnya sudah dimulai : disajikan langkah-
langkah cara mengontrol seperti flow chart gambar 3
Uji pekerjaan yang seharusnya sudah selesai : disajikan langkah-langkah cara
mengontrol seperti flow chart gambar 4

Gambar 2. Flowchart langkah-langkah cara mengontrol untuk aktivitas yang akan dimulai

Gambar 3. Flowchart langkah-langkah cara mengontrol aktifitas sudah selesai


LRAPORAN PENDAHULUAN CV. Alfa Engineering Cons.

Gambar 4. Flowchart langkah-langkah cara mengontrol pekerjaan yang seharusnya sudah


dimulai

Untuk monitoring dan pengendalian proyek ini akan digunakan sistem informasi
pengendalian proyek yang dilaksanakan dengan suatu aplikasi berbasis computer.
Monitoring dan pengendalian proyek dilakukan pada aspek-aspek berikut:
- Planning dan scheduling pekerjaan yang meliputi quantity, duration, dates, network
planning atau precedence diagram methode.
- Progress performance
- Schedule control
- Project cost control yang meliputi pelaporan suatu nilai kontrak vs actual,
perhitungan
pembayaran progress pekerjaan.
Unsur-unsur tersebut merupakan informasi dasar untuk memonitoring, pengendalian,
analisis dan manajemen proyek.
Pekerjaan pengendalian proyek ini diawali dengan pemasukan data-data proyek (project
data entry) yang akan menjadi acuan (baseline) dalam monitoring dan pengendalian
pelaksanaan proyek selanjutnya. Data-data tersebut disimpan didalam database di kantor
proyek, dan selalu di up-date untuk keperluan pelaporan dan Analisa secara periodic.
Berdasarkan target-target pengendalian yang ditentukan sebelumnya maka dapat
dilakukan Analisa terhadap permasalahan yang timbul dalam aspek skedul, progress dan
pembiayaan proyek. Dari Analisa masalah tersebut dilakukan upaya perbaikan untuk
membawa program proyek kembali ke rencana semula. Gambar 5. Skematika aliran
kerjanya adalah sebagai berikut.
LRAPORAN PENDAHULUAN CV. Alfa Engineering Cons.

Gambar 5. Skema Pengendalian Proyek

Informasi yang di peroleh dari pelaporan tersebut dapat di Analisa dan di jadikan bahan dalam
pengendalian keputusan manajemen kegiatan. Pelaporan kegiatan dibuat dengan format dan
prosedur yang standar untuk memperoleh peningkatan efisiensi, efektifitas dan optimalisasi sinergi
kerja, sehingga KPP Pratama Kota Baubau dapat mencapai performansi dan kualitas akhir
manajemen pembangunan yang lebih baik.

MetodologiPengendalianProyek
Untuk menetapkan metodologi pengontrolan proyek secara baik dan sistematis maka konsultan
membaginya ke dalam beberapa tahap.

TahapanInitialisasi
Tahap initialisasi dilakukan untuk menjabarkan aktifitas-aktifitas proyek (work Breakdown
Structurel WBS) sampai ke level yang terendah yang mencerminkan keterkaitan antar aktifitas.
Tahapan ini dimulai dari pendeskripsian dan penggolongan aktifitas proyek yang ada, menentukan
volume dan bobot dari masing-masing aktifitas, pengurutan pelaksanaan aktifitas (network
planning-predecessor dan successor dari setiap aktifitas detail) dan tipe dari relasi-relasi antar
aktifitas, yaitu SS-start to start,SF-Start to finish, FS-finish to start atau FF-Finish to Finish.
Juga dideskripsikan mengenai penjadwalan pekerjaan, resources atau sumber daya yang terlibat
dalam pelaksanaan proyek, seperti tenaga ahli, konsultan, tenaga pekerja, administrator, serta
bahan dan alat penunjang pelaksanaan proyek.
Setiap aktifitas dilengkapi dengan volume pekerjaan, bobot (presentase perbandingan antar
volume pekerjaan dengan nilai nominal-rupiah). Hasil dari tahap ini akan digunakan sebagai base
line/dasar untuk pengendalian proyek pada saat pelaksanaan.
LRAPORAN PENDAHULUAN CV. Alfa Engineering Cons.

TahapanPelaksanaan
Tahapan ini dipergunakan untuk memonitor dan mengawasi jalannya pelaksanaan proyek.
Termasuk didalam tahapan ini adalah proses update data kemajuan hasil pelaksanaan proyek yang
diperinci dari prestasi detail sampai ke prestasi secara umum, mengawasi aktifitas-aktifitas kritis
yang ditampilkan pada barchart dan pengawasan terhadap resource yang terlibat dengan
menambah atau mengurangi jumlah resource (tenaga, bahan dan alat) apabila perlu.
Pengisian hasil kemajuan proyek dapat dilihat dari hasil pencapaian kemajuan proyek pada
memperlihatkan kemajuan yang berarti atau justru berada pada kondisi kritis yaitu aktifitas yang
memiliki total Float sama dengan nol. Pelaksanaan aktifitas tersebut tidak boleh mengalami
penundaan lebih dari satu hari kerja. Keberadaan kondisi kritis dari suatu aktifitas digambarkan
dalam garis yang berbeda warna pada tampilan barchart, yaitu sebagai berikut:
- Total float = 0, digunakan dengan warna merah;
- 1<Total float <5, digambarkan dengan warna kuning;
- Sedangkan total float>=6, digambarkan dengan warna hijau.

Hal tersebut perlu menjadi perhatian bagi project control dan menjadi salah satu acuan bagi
Analisa kemajuan pelaksanaan proyek yang menjadi tanggung jawabnya. Selanjutnya dapat
dilakukan beberapa tindakan untuk meningkatkan kinerja proyek, seperti penambahan tenaga
ahli, tenaga pekerja, bahan dan alat penunjang, atau merubah metode pelaksanaannya.

Tahap Pelaporan
Tahap pelaporan ini ditujukan untuk menyampaikan kemajuan pelaksanaan proyek actual
dilapangan kepada pihak pemberi tugas/pemilik proyek untuk mendapatkan gambaran kemajuan
proyekdilapangan, dengan ikut memperhatikan hal-hal kritis yang diperoleh dari Analisa
pelaksanaan proyek. Bentuk laporan ini disesuaikan dengan kebutuhan pelaporan, dan terbagi
menjadi pelaporan kemajuan proyek secara tabular, pelaporan kemajuan proyek secara barchart,
serta dalam bentuk S-Curve; yang membandingkan pencapaian actual dengan baseline proyek
Dibawah ini adalah bagaimana pengendalian waktu perlu mendapat perhatian agar tidak terjadi
perpanjangan waktu yang tidak perlu yang akan memberoskan waktu tenaga dan biaya.

1. Schedule Pelaksanaan Kegiatan


Sebelum pekerjaan dimulai konsultan akan mengecek schedule pelaksanaan yang dibuat
pelaksanaan kegiatan.
Apakah rencana kerja proses pekerjaan yang di targetkan sudah layak dan realistis. Selanjutnya
berdasarkan schedule pelaksanaan kegiatan yang sudah disetujui. Konsultan pengawas akan
mengndalikan waktu pelaksanaan kegiatan tersebut.
Dari time schedule tersebut bisa dijabarkan ke dalam target harian, sehingga setiap hari apakah
target volume tersebut bisa tercapai atau tidak, bila target volume tersebut tidak tercapai maka
selisih volume harus diprogramkan/dikejar untuk schedule hari berikutnya.
LRAPORAN PENDAHULUAN CV. Alfa Engineering Cons.

Dengan time schedule yang dibuat dan disetujui itu bila dilaksanakan dengan sebagaimana
mestinya dan dikendalikan dengan baik maka diharapkan proyek bisa diselesaikan “on
schedule”.

2. Peralatan
Untuk mengerjakan pekerjaan irigasi diperlukan peralatan dengan kombinasi/ beberapa jenis
alat dan jumlah alat yang mencakup. Sedemikian hingga volume pekerjaan yang
direncanakan bisa diselesaikan dalam waktu yang ditentukan.

3. Tenaga Kerja
Demikian juga untuk tenaga kerja, untuk suatu pekerjaan diperlukan tenaga kerja yang
mencukupi, sehingga pekerjaan akan bisa diselesaikan oleh tenaga kerja sesuai dengan jadwal
waktu yang ditentukan. Bila kondisi pekerjaan diperkirakan tidak bisa diselesaikan, maka
tenaga kerja perlu ditambah atau kerja dua shift atau kerja lembur/overtime.

4. Jumlah Jam Kerja


Untuk penyelesaian suatu pekerjaan, tergantung juga pada jam kerja per hari. Jumlah jam
kerja yang sedikit akan menghasilkan produk yang lebih kecil dari pada bila per hari jam
kerjanya lebih banyak.
Jam kerja perlu disesuaikan dengan kapasitas alat, tenaga kerja sedemikian hingga volume
pekerjaan yang ditargetkan bisa diselesaikan. Kalua suatu pekerjaan tidak bisa diselesaikan
dalam satu hari siang, maka perlu untuk kerja malam/overtime.
Untuk administrasi pengendalian waktu, agar pengendalian dapat dicapai secara optimal
maka konsultan memahami secara sungguh-sungguh “Network Planning” yang umumnya
telah dibuat oleh pelaksana kegiatan dengan metode lintas kritis.
Mengingat sangat pentingnya time schedule ini didalam suatu pekerjaan pengawasan, maka
konsultan akan menganalisa secara rutin time schedule dari pelaksanaan kegiatan dan akan
membantu pelaksanaan kegiatan dalam mereview dan menyusun kembali time schedule
tersebut bila memang diperlukan.
Pengendalian schedule pelaksanaan lainnya dapat menggunakan “Barchart/S-Curve” yang
biasa dan juga dapat digunakan “Vector Diagram” yang baik/cocok untuk pekerjaan jalan
karena dapat mengetahui/menunjukkan lokasi dari waktu. Schedule ini pada arah “absis”
menunjukkan lokasi atau STA, sedangkan arah “ordinat” menggambarkan waktu.

d. Pengendalian Mutu
Selama periode konstruksi, konsultan akan senantiasa memberikan pengawasan, arahan,
bimbingan dan instruksi yang diperlukan kepada Pelaksana Kegiatan guna menjamin bahwa
semua pekerjaan dilaksanakan dengan baik, tepat kualitas untuk semua jenis pekerjaan.
LRAPORAN PENDAHULUAN CV. Alfa Engineering Cons.

Aspek-aspek pengendlian mutu yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan konstruksi


antara lain sebagai berikut dibawah ini namun tidak terbatas pada :
- Peralatan laboratorium
- Penyimpanan bahan/material
- Cara pengakutan material/campuran ke lokasi kerja
- Pengujian material yang akan digunakan
- Penyiapan job mix formula campuran
- Pengujian rutin laboratorium selama pelaksanaan
- Test lapangan
- Administrasi dan formulir-formulir
Pengendalian kualitas tersebut di atas seperti di uraikan berikut ini:
1) Peralatan Laboratorium dan Personil
- Peralatan laboratorium yang perlu dipergunakan untuk pekerjaan utama (major
work).
- Personil /tenaga yang terkait untuk maksud pengujian baru cukup berpengalamn dan
mengenal dengan baik tentang testing laboratorium maupun lapangan.

2) Penyimpanan Bahan/Material
- Bahan-bahan harus disimpan dengan suatu cara yang sedemikian rupa untuk
menjamin perlindungan kualitas.
- Bahan-bahn yang disimpan harus ditempatkan sedemikian rupa yang mudah dapat
diperiksa oleh konsultan. Tempat penympanan harus bebas dari tumbuh-tumbuhan
dan puing harus mempunyai drainase yang lancer.
- Bahan-bahan yang diletakkan langsung diatas tanah tidak boleh digunakan dalam
pekerjaan kecuali tempat kerja tersebut telah dipersiapkan dan diberi lapisan atas
dengan suatu lapisan pasir atau kerikil setebal 10 cm.
- Bahan-bahan harus disimpan dengan cara yang sedemikian rupa untuk mencegah
agregasi dan untuk menjamin gradasi yang sesuai serta mengontrol kadar air. Tinggi
maksimum tumpukan 5 m.
- Penumpukan berbagai ragam agregat untuk botmix, beton, harus dipisahkan dengan
papan pembatas guna mencegah pencampuran bahan-bahan.
- Tumpukan agregat harus dilindungi dari hujan untuk mencegah kejenuhan agregat
yang akan mengakibatkan penurunan kualitas.

3) Cara Pengukuran Material/Campuran


- Konsultan dapat mengenakan pembatasan bobot pengangkatan untuk
perlindungan terhadap setiap jalan atau struktur yang ada disekitar proyek.
- Pengangkutan botmix perlu ditutup dengan bahan tebal guna mempertahankan suhu
campuran. Walaupun pekrjaan ini kelak bukan pekerjaan utama tetapi perlu
ditekankan karena akan mempengaruhi kinerja jembatan nantinya.
LRAPORAN PENDAHULUAN CV. Alfa Engineering Cons.

- Bilamana terjadi gangguan diantara operasi berbagai pekerjaan. Konsultan akan


mempunyai wewenang untuk memerintahkan pelaksana kegiatan dan untuk
menentukan urutan pekrjaan yang diperlukan guna memprcepat penyelesaian
seluruh proyek.

4) Pengujian Material Yang Akan Digunakan


- Semua material dari setiap bagian pekerjaan akan di inspeksi oleh konsultan. Setiap
saat konsultan akan menginspeksikan material yang akan digunakan berdasarkan
atas jadwal kerja pelaksana kegiatan.
- Walaupun bahan yang disimpan telah disetujui sebelum penyimpanan, namun
dapat diperiksa ulang dan ditest kembali oleh konsultan.
- Material yang akan digunakan harus ditest di laboratorium untuk mendapat
persetujuan dari konsultan, jenis dan jumlah test seperti yang disebutkan dalam
spesifikasi.

5) Job Mix Formula


Agar mendapatkan campuran yang baik dan memenuhi persyaratan spesifikasi, sebelum
pekerjaan dimulai perlu dibuatkan dahulu suatu job mix formula yang disetujui konsultan
antara lain untuk pekerjaan beton.

6) Pengujian Rutin Laboratorium


Selama pelaksanaan seperti yang disebutkan dalam spesifikasi, bahan-bahan atau
campuran-campuran perlu dilakukan pengujian rutin harian atau selama pekerjaan
berlangsung guna menjamin kualitas sesuai dengan persyaratan.
Jenis dan frekuensii/jumlah test rutin ini seperti yang disebutkan dalam spesifikasi.

7) Pengujian Hasil Kerja/Test Lapangan (Uji Terima)


Setelah pekerjaan selesai dilaksanakan, produk terseut perlu diadakan pengujian/test
lapangan guna memastikan kualitas pekerjaan sesuai dengan yang direncanakan. Tahapan
demi tahap pekerjaan ini sebagaimana yang digambarkan pada Gambar.6. Flowchart
Pengendalian Mutu.
LRAPORAN PENDAHULUAN CV. Alfa Engineering Cons.

Gambar 6. Pengendalian Mutu


e. Administrasi dan Formulir – Formulir
Gambar .7. menunjukan kelengkapan administrasi proyek yang umum digunakan
Dokumen Kontrol diperlukan proyek antara lain berikut dibawah ini :
- Buku direksi
- Time schedule
- MCA (Mutual Check Awal)
- Request & Shop Drawing
- Laporan Harian
- Laporan Mingguan
- Risalah Rapat
- Berita Acara Opname Pekerjaan
- Record Cuaca
- Photo Dokumentasi
- Change Order
- Addendum
- Monthly Certificate (MC)
- PHO (Provinsial Hand Over)/FHO (Final Hand Over)
- Dan lain-lain disesuaikan dengan kebutuhan proyek.
LRAPORAN PENDAHULUAN CV. Alfa Engineering Cons.

Gambar 7. Administrasi proyek periode pelaksanaan fisik

f. Pengendalian Kuantitas
Pengawasan kuantitas, akan mengecek bahan-bahan/campuran yang ditempatkan atau
dipindahkan oleh Pelaksana Kegiatan atau yang terpasang. Secara umum terdapat 2 jenis
pemeriksaan kuantitas yaitu :
- Pemeriksaan terhadap bahan-bahan yang bisa dibayarkan sebagai material saja.
- Pemeriksan terhadap hasil kerja.
Untuk pemeriksaan hasil Kerja Konsultan akan memproses bahan-bahan/campuran
berdasarkan atas :
Hasil pengukuran yang memenuhi batas toleransi pembayaran
- Metode perhitungan
- Lokasi kerja
- Jenis pekerjaan
- Tanggal diselesaikannya pekerjaan
Setelah produk pekerjaan memenuhi persyaratan baik kualitas maupun elevasi dari
persyaratan lainnya, maka pengukuran kuantitas dapat dilakukan agar volume pekerjaan
dengan teliti/akurat yang disetujui oleh Konsultan sehingga kuantitas dalam kontrak adalah
benar di ukur dan di rekomendasikan untuk dibayar oleh Konsultan dan mendapat
persetujuan Pemberi Tugas. Rekomendasi hasil pengukuran kuantitas ini.

g. Pengendalian Biaya Pelaksanaan Proyek


Didalam kontrak pelaksanaan pekerjaan tercantum :
- Biaya proyek
- Estimated Quatity/volume pekerjaan
- Harga satuan pekerjaan
Guna pengendalian biaya pelaksanaan proyek, hal-hal pokok yang perlu diperhatikan antara
lain sebagai berikut :
LRAPORAN PENDAHULUAN CV. Alfa Engineering Cons.

- Pengukuran hasil pekerjaan, harus dilakukan dengan akurat dan benar-benar sehingga
kuantitas yang dibayar sesuai dengan gambar rencana. Dengan demikian volume dalam
kontrak tidak melampaui yang pada akhirnya biaya yang dikeluarkan sudah sesuai
dengan yang dianggarkan.
- Pekerjaan yang bisa dibayar adalah pekerjaan yang sudah diterima dari segi
pengukuran/kuantitas dan kualitas, sehingga biaya yang dikeluarkan adalah benar- benar
untuk pekerjaan yang sudah memenuhi spesifikasi.
Pekerjaan yang bisa dibayar adalah pekerjaan yang tercantum dalam kontrak dan harga
satuan pekerjaan yang sudah ada dalam kontrak pelaksanaan, sehingga biaya proyek yang
dibayarkan sesuai dengan item pekerjaan yang ada dalam kontrak.

h. Pemeriksaan Montly Certificate (MC)


Pelaksanaan kegiatan harus menyerahkan suatu nilai estimasi dari pekerjaan yang
dilaksanakan kepada Site Engineer pada setiap akhir bulan berjalan, yang selanjutnya disebut
sebagai “Sertifikat Bulanan (Monthly Certificate-MC)”. Format sertifikat bulanan harus
sesuai dengan standar atau diusulkan oleh Konsultan dan disetujui oleh Pemberi Tugas.
Site Engineer akan memeriksa/memverifikasi kemajuan pekerjaan yang diajukan pada
sertifikat bulanan berdasarkan hasil pemeriksaan volume (Chief Inspector) dan hasil
pemeriksaan mutu (Quality Engineer). Apabila telah dianggap sesuai dengan sebenarnya yang
telah terjadi dilapangan, konsultan dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

i. Pemeriksaan Pembyaran Akhir


Tim Pengawas Teknik akan memeriksa kembali seluruh pembayaran yang telah lalu.
Pembayaran terdahulu yang sudah disetujui apabila terdapat kesalahan masih dapat dikoreksi
pada pembayaran berikutnya.
Dalam tahap pembayaran akhir, perlu diperiksa dan dievaluasi kuantitas yang telah dibayar
sebelumnya, sehingga kuantitas/volume yang dibayar dalam pembayaran akhir merupakan
final quantity yang benar.

j. Prosedur Perubahan (Contract Change Order/CCO)


Perubahan terhadap pekerjaan dapat dimulai oleh PPK atau Pelaksana Kegiatan dan harus
disetujui dengan suatu Perintah perubahan yang ditanda tangani oleh kedua belah pihak. Jika
dasar pembayaran yang ditetapkan dalam suatu perintah perubahan tersebut menyajikan suatu
perubahan dalam struktur Harga Satuan Jenis Pembayaran atau suatu perubahan yang
diperkirakan dalam Jumlah Kontrak. Maka Perintah Perubahan harus dirundingkan dan
dirumuskan dalam suatu addendum.
LRAPORAN PENDAHULUAN CV. Alfa Engineering Cons.

k. Sertifikat Penyelesaian Akhir


Bila Pelaksanaan Kegiatan menganggap pekerjaan akan selesai, termasuk semua kewajiban
dalam Periode Jaminan, maka Pelaksanaan Kegiatan harus membuat permohonan untuk
Serah Terima Pertama.
Setelah penyelesaian dari setiap pekerjaan perbaikan yang diminta oleh Panitia Serah Terima
dan dilanjutkan dengan pemeriksaan akhir terhadap pekerjaan tersebut, maka Konsultan
membantu mempersiapkan Sertifikat Penyelesaian Akhir.

l. Pernyataan Perhitungan Akhir


Pelaksana Kegiatan harus membuat permohonan untuk pembayaran perhitungan akhir,
Bersama-sama dengan semua rincian pendukung sebagaimana diperlukan oleh PPK. Setelah
peninjauan kembali oleh PPK dan jika diperlukan, amandemen oleh Pelaksana Kegiatan,
PPK akan mengeluarkan suatu pernyataan Perhitungan Akhir yang disetujui untuk
pembayaran oleh PPK.

m. Addendum Penutup
Berdasarkan pada rincian Pernyataan PPK mengenai Perhitungan Akhir, setelah disetujui dan
ditanda tangani Pelaksana Kegiatan, PPK akan menyampaikan addendum penutupan tersebut
kepada PPK untuk ditanda tangani Bersama-sama dengan Pernyataan Perhitungan Akhir
yang disetujui.

n. Dokumen Catatan Proyek


Pelaksana Kegiatan harus memelihara suatu catatan yang cermat tentang semua perubahan
dalam Dokumen Kontrak dan Dokumen Catatan Proyek selama pelaksanaan pekerjaan.

o. Manajemen Lalu Lintas dan Keselamatan Kerja


Pekerjaan ini yang dengan volume lalu lintas yang cukup padat memerlukan pengaturan lalu
lintas dan metode pelaksanaan yang lebih khusus dan teliti, baik pada saat pelaksanaan
pekerjaan survei maupun pelaksanaan pekerjaan konstruksinya agar arus lalu lintas yang ada
tetap terjaga kelancarannya dan pemakai jalanpun merasa aman melewatinya sesuai dengan
tujuan dari pembanguan itu sendiri.
Manfaat yang didapatkan pada pemeliharaan lalu lintas yang baik selama pelaksanaan
memberikan keselamatan dan kenyamanan lalu litas yang lebih baik pula.
Situasi semacam itu sangat membantu untuk menghilangkan persoalan-persoalan yang
diakibatkan oleh kacaunya lalu lintas yang pada gilirannya akan menghambat pelaksanaan
pembangunan proyek itu sendiri.
Untuk itulah pada proyek pemeliharaan lalu lintas selama masa pelaksanaan pembangunan
jalan dimaksudkan menyampaikan gambaran masalah yang ada dan yang diperkirakan terjadi
pada masa pelaksanaan.
LRAPORAN PENDAHULUAN CV. Alfa Engineering Cons.

Pada tahap pelaksanaan pembangunan, diperkirakan akan ada beberapa aktifitas antara lain :
- Pemasangan pagar untuk pengaman dan kerapian pekerjaan dilokasi proyek
- Pekerjaan penimbunan dan pemadatan lokasi pekerjaan
- Pembongkaran form work
- Pengecoran beton
- Pekerjaan tanah, menggali dan mengangkut keluar lokasi
- Pekerjaan lainnya

Semua kegiatan tersebut di atas jelas menjadi kendala bagi kelancaran dan keselamatan kerja
bagi pemakai jalan maupun bagi pekerja proyek.
Oleh sebab itu penanganan khusus sangat diperlukan agar tercapai hasil yang optimal dan
sesedikit mungkin akibat buruk yang ditimbulkannya.
Untuk mengantisipasi pengurangan lebar jalur efektif, bahu jalan dibagian luar yang sudah
diperkeras dipakai sebagai jalur lalu lintas khusus untuk kendaraan penumpang sedan dan jeep
atau sejenisnya dan alternative lain dengan membuat jalur baru dengan memanfaatkan areal
yang kosong disekitar lokasi pekerjaan tersebut.
Demikian pula mengenai penanganan pembuangan tanah hasil galian haruslah dengan
penanganan yang baik, misalnya dimana Dump Truck harus masuk dan keluar dari lokasi
proyek. Tidak kalah pentingnya dari penanganan tersebut di atas adalah cara pemuatan dan
transportasi pembuangan tanah hasil galian haruslah memperhatikan wawasan lingkungan.
Tanah yang dimuat di atas Dump Truck harus diberi penutup agar tidak tercecer di atas
permukaan jalan yang ada, sebab bila turun hujan akan menjadi licin dan dapat menyebabkan
kecelakaan lalu lintas yang pada gilirannya menghambat arus lalu lintas yang ada.

Di dalam pelaksanaan traffic management untuk proyek ini kriteria penanganan dibagi
menjadi 2 bagian :
1) Pelayanan Umum
Indikasi yang diperlukan dalam pelayanan umum adalah sebagai berikut:
1. Efektifitas Sistem Informal
Sistem informasi bersifat pemberitahuan kepada calon pemakai jalan selama
pelaksanaan yang tujuannya memberikan informasi bahwa akan ada proyek
pembangunan.
Sistem ini dapat diwujudkan dalam 2 media, yaitu : o Melalui media cetak yang
bersifat pengumuman o Pembagian “Pamflet”.

2. Mengurangi Kemacetan
Dalam mengatasi adanya kemacetan lalu lintas, dapat dilakukan dengan perambuan
sementara selama pelaksanaan pekerjaan dan dengan menyiapkan satuan
penanggulangan gangguan.
LRAPORAN PENDAHULUAN CV. Alfa Engineering Cons.

2) Keselamatan Kerja
Indikasi diperlukan dalam keselamatan kerja meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Disiplin Kerja
- Pengendalian pelaksanaan dilapangan secara ketat dan terus-menerus
dimonitor dengan perlengkapan komunikasi untuk dapat saling berhubungan
setiap saat dengan cepat.
- Pengendalian waktu dimaksudkan agar penyelesaian proyek sesuai jadwal yang
telah dietapkan.

2. Peniadaan Kecelakaan Fatal


- Pembuatan sesuai dengan standar perambuan
- Pemasangan pagar pengaman yang juga berfungsi sebagai penciptaan
kerapian kerja sepanjang daerah proyek (kiri dan kanan) dan diberi lampu-lampu
agar mudah terlihat pada malam hari.
Kecelakaan lalu lintas adalah aspek negative dari meningkatnya mobilitas
transportasi. Keseimbangan antara mentalitas peng emudi, kemajuan teknologi
kendaraan dan penyediaan prasarana lalu lintas merupakan unsur-unsur yang
menentukan mobilitas transportasi yang semakin dinamis, cepat dan semakin
nyaman sesuai dengan tuntutan keadaan.
Ketidak seimbangan dari salah satu unsur tersebut di atas dalam beradaptasi akan
menyebabkan kesenjangan yang cenderung kepada terjadinya kecelakaan.
Bekerja pada sebuah proyek jalan yang sedang beroperasi baik pada tahapan
perencanaan maupun tahap pelaksanaan menanggung resiko tinggi pada terjadinya
kecelakaan yang setiap saat biasa terjadi. Untuk itulah maka diperlukan persyaratan
keselamatan kerja pada pelaksanaan proyek yang berbeda pada ruas jalan yang
sedang beroperasi.
Dalam pelaksanaan proyek ada beberapa faktor keselamatan kerja yang terkait
antara lain:
- Faktor perambuan darurat
- Sistem transportasi pada lokasi proyek
- Atribut pada tenaga kerja
- Astek
- Dan lain-lain
Pada tahap pelaksanaan, yang mana banyak aktifitas jenis pekerjaan yang
ditangani dan melibatkan banyak tenaga yang bekerja, maka keselamatan kerja dari
pada semua eksponen terkait menjadi faktor utama dari kelancaran progres yang
hendak dicapai.
Pada tahap ini, gambaran pencapaian keselamatan kerja dapat dijelaskan sebagai
berikut:
LRAPORAN PENDAHULUAN CV. Alfa Engineering Cons.

- Perambuan Darurat Seperti pada tahap perencanaan, maka perambuan pada


tahap pelaksanaan pun mempunyai andil besar dalam keselamatan kerja yang
memberikan rasa aman dalam melaksanakan pekerjaan bagi para pekerja yang
berada pada daerah perambuan.
Rambu-rambu darurat yang diperlukan pada tahap pelaksanaan misalnya rambu
peringatan, rambu perintah dan larangan serta rambu petunjuk, juga rubber cone
serta lighting yang pengaturan letak penempatan ser ta jaraknya seperti
ditunjukkan pada keperluan “rambu darurat”.
Disamping itu diperlukan pagar pembatas antara daerah kerja d an lajur yang
beroperasi yang diletakkan sepanjang daerah kerja. Pagar pembatas dicat
dengan warna crossing “kuning-biru” dan pada setiap jarak tertentu diberi tanda
“spot light” atau cat berpendar yang biasa terlihat bila kena sorot lampu pada
malam hari. Bisa juga d engan lampu-lamou sebagai pengganti spot light.
- Sistem Transportasi Pada Lokasi Proyek
Pengaturan transportasi, adalah sebagai berikut :
1. Pintu keluar/masuk kendaraan proyek pada daerah kerja ditentukan, rute
perjalanan pembuangan tsearah dengan arus lalu lintas, pada prinsipnya
tidak boleh ada arah crossing sehingga tidak ada konflik. Dump truck yang
menunggu giliran pengangkutan, antri dan berderet kebelakang namun
harus masih tetap area perambuan.
2. Untuk pengangkutan tanah, tiap Dump truck harus dilengkapi dengan
penutup bak belakang. Ini dimaksudkan agar tanah yang diangkut tidak
tececer dimuka jalan, sebab tanah yang tercecer tersebut sangat licin bila
sedikit saja kena air hujan dan ini dapat mengakibatkan kecelakaan fatal.
3. Mobilisasi peralatan berat lapangan juga harus memperhatikan
keselamatan dari peralatan maupun operatornya, dan bila perlu minta
bantuan pengawal dari pihak kepolisian.
- Atribut Pada tenaga Kerja
Semua tenaga kerja disarankan mengenakan atribut yang mudah dikenal dan
terlihat dari jarak yang cukup jauh dan ini bias terpenuhi dengan pemakaian
baju rompi refleksionis warna orange menyolok yang harus selalu dikenakan
pada saat melaksanakan tugas.
Penggunaan topi di lapangan juga dianjurkan, sebab sangat membantu
mengurangi keletihan akibat terik matahari. Bekerja pada kondisi badan letih
yang dipaksakan apalagi di jalan yang padat lalu lintas yang beroperasi sangat
membahayakan dan mengurangi akurasi kerja.
- Astek (Asuransi Tenaga Kerja)
LRAPORAN PENDAHULUAN CV. Alfa Engineering Cons.

Jaminan perlindungan keselamatan tenaga kerja pada daerah beresiko tinggi


adalah mutlak diperlukan. Setiap tenaga kerja tersebut harus dijamin dengan
asuransi tenaga kerja yang lebih dikenal astek.

E. Program Kerja
Berdasarkan lingkup tugas sebag aimana yang tertuang di dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK),
pemahaman konsultan terhadap pekerjaan yang harus dilakukan, dan strategi pendekatan serta
metode pelaksanaan pekerjaan yang akan digunakan sebag aimana yang telah dikemukakan pada
uraian bab sebelumnya; berikut ini dijabarkan mengenai rencana kegiatan yang akan dilaksanakan
untuk mendukung tercap ainya hal-hal dimaksud.
Rencana kegiatan pelaksanaan pekerjaan yang dibuat mencakup uraian kegiatan-kegiatan yang
akan dilakukan, mulai dari tahap awal hingga selesainya pekerjaan secara keseluruhan, yang secara
garis besar meliputi 3 (tiga) hal, yaitu :
1. Rencana Kerja
- Tahapan persiapan
- Tahap orientasi lapangan
- Tahap pelaksanaan supervise (monitoring dan evaluasi)
- Tahap pelaporan
2. Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan ;
- Organisasi Proyek
- Penugasan Personil
3. Mekanisme Pelaporan ;
- Sistem Pelaporan
- Teknik Penyajian Laporan

F. Rencana Kerja
Kegiatan Pengadaan Jasa Konsultan Pengawas Konstruksi Pembangunan Rumah
Negara KPP Pratama Baubau Tahun Anggaran 2023 dilakukan dengan mengacu pada
pendekatan pelaksanaan yang akan digunakan sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan.
a. Persiapan Tenaga dan PeralatanPada tahapan ini beberapa hal yang akan perlu
dilakukan sebagai berikut :
- Penyiapan dokumen-dokumen administrasi pendukung pelaksanaan pekerjan.
- Konsolidasi tim yang terlibat langsung disertai dengan penelaahan Kerangka Acuan
Kerja (KAK)
- Penyiapan peralatan-peralatan pendukung pelaksanaan pekerjaan
- Penyusunan jadwal pelaksanaan pekerjaan
- Penyusunan jadwal rooling tenaga lapangan (inspector) pada semua lokasi kegiatan.
LRAPORAN PENDAHULUAN CV. Alfa Engineering Cons.

b. Pra Orientasi Lapangan


Pada tahap pra orientasi lapangan beberapa hal yang akan perlu dilakukan sebagai
berikut :
- Penelahan gambar Detailed Engineering Design (DED)
- Pengenalan perusahaan kontraktor pelaksana disemua lokasi kegiatan
- Penelaahan dokumen penawaran perusahaan pelaksana fisik disemua lokasi kegiatan.

2. Tahap Orientasi Lapangan


Pada tahap orientasi lapangan beberapa hal yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Sosialisi kepada masyarakat setempat perihal pelaksanaan pekerjaan dimasing-masing
lokasi proyek.
b. Koordinasi dengan instansi terkait pelaksanaan pekerjaan dimasing-masing lokasi proyek.
c. Mengidentifikasi kondisi fisik lokasi proyek dan check cross untuk mengetahui apakah
terdapat deviasi antara volume pekerjaan sesuai gambar DED dengan volume lapangan.
d. Mengidentifikasi kondisi sosial budaya masyarakat di lokasi proyek.
3. Tahap Pelaksanaan Supervisi (Monitoring Dan Evaluasi)
Tahapan ini meliputi kegiatan sebagai berikut :
a. Sebelum Pelaksanaan Proyek (Pre-Construction)
- Lingkup Kegiatan
Meliputi mobilisasi tim konsultan, evaluasi organisasi pelaksanaan di lapangan
dan koordinasi dengan pihak terkait.
- Personil yang bertugas : Site Engineer, Inspector
- Waktu Kegiatan
Dilaksanakan pada minggu ke-1 pada Bulan
Ke-I
b. Saat Awal Proyek (AT-Project Starting)
- Lingkup Kegiatan :
Meliputi koordinasi awal dengan pihak proyek dan kontraktor, pengecekan
bersama terkait dengan item-item pekerjaan dan jadwal pelaksanaan konstruksi,
sistem kerja dll.
- Personil yang Bertugas : SiteEngineer, Inspector
- Waktu Kegiatan :
Dilaksanakan pada minggu ke-1 dan ke-2 pada Bulan
Ke-I
c. Pelaksanaan Proyek (Project Construction).
- Lingkup Kegiatan :
Meliputi pengendalian kualitas pelaksanaan pekerjaan, pengukuran tahap
pelaksanaan pekerjaan dan pembayarannya, monitoring dan pelaporan pelaksanaan
LRAPORAN PENDAHULUAN CV. Alfa Engineering Cons.

pekerjaan, pelaksanaan test akhir pada pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan dan
dokumentasi.
- Personil yang Bertugas : Site Engineer Inspector
- Waktu Kegiatan
Dilaksanakan pada minggu ke-1 pada Bulan Ke-I sampai dengan Bulan Ke-6
d. Saat Proyek Selesai (Project Completion)
- Lingkup Kegiatan :
Meliputi masa pemeliharaan, pemeriksaan bersama, serah terima pekerjaan,
pembayaran akhir dan evaluasi dan penilaian pekerjaan yang telah selesai
dilaksanakan.
- Personil yang Bertugas : Site Engineer Inspector
- Waktu Kegiatan
Dilaksanakan pada Bulan Ke-6

4. Tahap Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi kegiatan sebagai berikut :
a. Pembuatan Laporan Pendahuluan
b. Pembuatan laporan secara periodik (harian, mingguan dan bulanan)
c. Pembuatan laporan bobot pekerjaan terlaksana secara periodik (setiap jatuh
tempo pembayaran pekerjaan) .
d. Pembuatan Laporan Akhir.

G. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan


Konsultan dalam melaksanakan pekerjaan konsultan akan menyusun jadwal
pelaksanaan pekerjaan berdasarkan lingkup pekerjaan dan waktu pelasanaan pekerjaan. Hal ini
dimaksudkan untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang sesuai dengan mutu pekerjaan yang
diharapkan KAK dan dengan waktu yang tersedia serta kelancaran serta terkoordinasinya
pelaksanaan pekerjaan. Jadwal pelaksanaan pekerjaan menyangkut urutan dan jenis kegiatan
yang akan dilaksanakan dengan alokasi waktu yang disediakan.
Sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja, alokasi waktu untuk pelaksanaan pekerjaan ini adalah
selama 5 (lima) bulan atau 150 (seratus lima puluh) hari kalender. Agar pelaksanaan pekerjaan ini
tepat waktu maka dibutuhkan jadwal pelaksanaan yang disusun secara cermat. Jadwal
pelaksanaan pekerjaan merupakan jadwal yang mengatur kapan suatu kegiatan harus
dilaksanakan dan harus selesai sehingga waktu pelaksanaan yang diberikan dapat tercapai
dengan tidak mengurangi mutu teknisnya. Jadwal pelaksanaan pekerjaan ini harus sesuai
dengan bagan alir pelaksanaan pekerjaan dan item-item pekerjaan sesuai dengan yang
disyaratkan dalam KAK.
LRAPORAN PENDAHULUAN CV. Alfa Engineering Cons.

Jadwal pelaksanaan pekerjaan ini dibuat untuk menyesuaikan antara kegiatan yang
harus dilakukan dengan waktu pelaksanaan yang disediakan, sehingga pengalokasian waktu
untuk masing-masing kegiatan menjadi jelas.
LRAPORAN PENDAHULUAN CV. Alfa Engineering Cons.

Gambar.8. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan


LRAPORAN PENDAHULUAN CV. Alfa Engineering Cons.

BAB IV
KOMPOSISI DAN PENUGASAN PERSONIL

A. Umum
Konsultan dalam pelaksanaan pekerjaan ini akan menyediakan dan menugaskan beberapa
tenaga ahli sesuai dengan yang dibutuhkan dalam KAK. tenaga ahli yang akan ditugaskan
tersebut dikoordinir oleh seorang Team Leader yang memiliki kemampuan dalam koordinasi dan
komunikasi dengan pihak Pengguna Jasa, Instansi Teknis dan tenaga ahli lainnya. Adapun tenaga
ahli yang diusulkan dalam pelaksanaan kegiatan pengawasan ini telah memiliki kualifikasi
Pendidikan, pengalaman dibidang penaganan pekerjaan sejenis dalam Pengawasan Pekerjaan
Pembanguan/Peningkatan Jalan. Masing-masing tenaga ahli tersebut memiliki tugas dan
tanggung jawab masing-masing sesuai dengan bidang keahliannya.
Dalam Bab ini akan diuraikan kualifikasi dan Jumlah tenaga ahli yang disediakan oleh
penyedia jasa untuk menangani pekerjaan ini sesuai dengan KAK dengan tugas dan tanggung jawab
yang telah diuraikan pada bab sebelumnya.

B. Personil
Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan secara konstraktual oleh konsultan dengan spesifikasi
tenaga ahli yang diperlukan adalah sebagai berikut:
a. Team Leader
Sekurang-kurangnya Sarjana Teknik Sipil (S1) dari perguruan tinggi yang terakreditasi.
Berpengalaman dalam pekerjaan supervisi.
Tugas dan tanggung jawab Site Engineer, tetapi tidak terbatas pada :
- Menyusun schedule, metode pelaksanaan dan breakdown aktivitas bulanan dan
minggunan.
- Mengkoordinasikan kepada pemilik proyek (owner) mengenai penentuan schedule
material dan persetujuan bahan material apa saja yang akan digunakan dalam pekerjaan.
- Menyusun dan menyediakan shop drawing.
- Menentukan cara pelaksaan pekerjaan yang efektif dan murah.
- Melakukan supervisi di lapangan mengenai pelaksanaan pekerjaan.
- Menginformasikan adanya penyimpangan waktu dan biaya yang terjadi kepada Project
Manager.
- Mempersiapkan prosedur pelaksanaan untuk menjamin pencapaian sasaran kerja.
- Mengajukan daftar kelengkapan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk pencapaian
sasaran kerja kepada Pemilik Proyek,
- Melakukan monitoring secara intensif terhadap tahapan pelaksanaan kegiatan harian
mingguan dan laporan keungan.
- Melakukan koordinasi pembuatan laporan progres pelaksanaan proyek secara periodik.
LRAPORAN PENDAHULUAN CV. Alfa Engineering Cons.

- Mengevaluasi kualitas mutu dan mentapkan cara agar tidak terjadi penyimpangan yang
kemungkinan akan terjadi.
- Mempersiapkan data untuk schedule, meliputi item aktivitas kegiatan, jangka waktu,
bahan dan peralatan.
- Memaksimalkan kemungkinan pemanfaatan value engineering (VE)
b. Ahli Arsitek
Ahli Arsitek, 1 (Satu) orang, Sekurang-kurangnya Sarjana Arsitektur (S1) dari perguruan
tinggi yang terakreditasi. Berpengalaman dalam pekerjaan supervisi. Tugas dan tanggung
jawab Inspector, tetapi tidak terbatas pada :
- Memberikan bantuan pengawasan kepada KPA dan PPK.
- Melakukan Koordinasi dan Komukiasi dengan penyelenggara program Pembangunan
Proyek Pekerjaan Pengawasan.
- Bersama-sama kontraktor Membantu proyek menyiapkan soft Drawing dan as-build
drawing.
- Memantau penyampaian pelaporan pembangunan kepada team leader.
- Melakukan konsolidasi laporan penanggung jawaban kegiatan dan pengawas bangunan
dalam setiap bulannya.
- Memberikan saran penaganan apabila ada permasalahan, serta alterrnatif tindak lanjut
penangannya kepada penyelanggara kegiatan di lapangan.
- Memberikan dukungan teknis, manajemen kepada pengawas bangunan.
c. Admnistrasi/Op. Computer
Admnistrasi/Op.Computer, 1 (Satu) orang, berpengalaman dalam pekerjaan Administrasi
Pekerjaan Pengawasan Teknis.
Tugas dan tanggung jawab Admnistrasi/Op.Computer, tetapi tidak terbatas pada:
- Bertanggung jawab terhadap kelancaran pekerjaan administrasi dan keuangan proyek
seperti surat- menyurat, pengurusan termin, dll.
- Mengerjakan semua pekerjaan administrasi dan keuangan yang diperlukan dalam
penyelesaian pekerjaan.
- Menyelesaikan semua pekerjaan pengetikan dan pembuatan dokumen usulan teknis
serta laporan pendahuluan, intern, dan laporan akhir yang diperlukan dalam
penyelesaian pekerjaan.
d. Pengawas Lapangan
Pengawas Lapangan, 1 (Satu) orang, berpengalaman dalam pekerjaan Pengawas Lapangan.
Tugas dan tanggung jawab Pengawas Lapangan, tetapi tidak terbatas pada:
- Membantu PPK dan mengawasi pekerjaan dari aspek prosedur dan kuantitas pekerjaan
berdasarkan dokumen kontrak.
- Bertanggung jawab penuh untuk mengawasi kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan
kontraktor
LRAPORAN PENDAHULUAN CV. Alfa Engineering Cons.

- Melakukan pemeriksaan gambar kerja kontraktor berdasarkan gambar rencana serta


memeriksa dan memberi ijin pelaksanaan pekerjaan kontraktor.
- Berhak menerima dan menolak hasil kontraktor berdasarkan spesifikasi teknis
- Membuat laporan harian mengenai aktivitas kontraktor untuk kemajuan pekerjaan, terdiri
dari cuaca, material yang dating (masuk), perubahan dan bentuk ukuran pekerjaan,
peralatan di lapangan, kuantitas dari pekerjaan yang telah diselesaikan, pengukuran di
lapangan dan kejadian-kejadian khusus.
- Memeriksa gabar terlaksana (As Built Drawing)
- Membuat catatan lengkap tentang peralatan, tenaga kerja dan material yang digunakan
dalam setiap pekerjaan yang merupakan atau mungkin akan mejadi pekerjaan tambah
(extra).
e. Petugas K3
Petugas K3, 1 (Satu) orang, berpengalaman dalam pekerjaan Pengawas Lapangan. Tugas dan
tanggung jawab Petugas K3, tetapi tidak terbatas pada:
- Mengevaluasi semua pelaksanaan pengujian dilapangan yang dilakukan dan dapat
memastikan bahwa pekerjaan yang dilakukan mengikuti ketentuan K3.
- Memberikan arahan atau panduan bahwa seluruh orang yang memasuki lokasi pekerjaan
menggunakan alat pengaman diri secara lengkap dan benar.
- Memberikan panduan bagi pihak di lapangan yang terkait dengan pekerjaan agat
memahami penting keselamatan dan keamanan kerja.
- Menentukan peralatan K3 yang harus digunakan untuk masing-masing jenis pekerjaan.
- Melakukan pengawasan dan evaluasi di lapangan secara terus menerus dan semua lokasi
pekerjaan konstruksi yang sedang dilaksanakan, dan memberitahu dengan segera kepada
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) tentang semua pekerjaan yang tidak memenuhi
ketentuan K3.
- Semua hasil pengamatan K3 dilaporkan secara tertulis pada hari itu juga.
- Secara terus menerus mengawasi, dan membuat catatan mengenai hasil pengamatan
mengenai K3.
- Melakukan evaluasi dilapangan secara terus menerus terhadap semua pekerjaan harian
(day work), termasuk membuat catatan menganai peralatan yang digunakan untuk K3.
LRAPORAN PENDAHULUAN CV. Alfa Engineering Cons.

C. Jadwal Penugasan Personil


1. Umum
Sebagai acuan dalam pelaksanaan agar terkoordinasi dengan baik, maka konsultan akan
membuat jadwal Penugasan Tenaga Ahli yang disusun berdasarkan tahapan-tahapan kegiatan
yang tertuang dalam Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan. Dalam Jadwal tersebut akan ditentukan
waktu untuk mobilisasi personil sesuai dengan tahapan pelaksanaan kegiatan yang dimulai
sesuai dengan utrutan kegiatan yang terkait satu dengan yang lainnya, sehingga memperjelas
dan memudahkan dalam koordinasi pelaksanaan di kantor maupun pelaksanaan pekerjaan di
lapangan.

2. Jadwal Penugasan Tenaga Ahli


Sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja, alokasi waktu untuk pelaksanaan pekerjaan ini
adalah selama 5 (lima) bulan atau 150 (seratus lima puluh) hari. Agar pelaksanaan
pekerjaan ini tepat waktu maka dibutuhkan jadwal penugasan personil yang disusun secara
cermat berdasarkan atas jadwal pelaksanaan pekerjaan yang telah disusun.
Jadwal penugasan personil merupakan jadwal yang mengatur kapan masing-masing
tenaga ahli harus dimobilisasi untuk menangani bidang tugas dan tanggung jawabnya
masing- masing sehingga waktu pelaksanaan yang diberikan dapat tercapai dengan tidak
mengurangi mutu teknisnya. Daftar personil dan Jadwal penugasan personil terdapat pada
tabel F.1 dan .F..2 berikut.
LRAPORAN PENDAHULUAN CV. Alfa Engineering Cons.

Tabel 5.1. Daftar Personil

NAMA TEMPAT/TANGGAL PENDIDIKAN POSISI PENGALAMAN


NO KEAHLIAN
PERSONIL LAHIR TERAKHIR DIUSULKAN (TAHUN)
Tenaga Ahli
Ahli Bangunan Gedung -
1. LM. Abduh, ST Baubau / 07 April 1975 S1 Teknik Sipil Team Leader 3
Muda

2. Wiwi Narsi, S.Ars Raha / 04 September 1992 S1 Arsitektur Arsitek - Muda Ahli Arsitek 1

Tenaga Pendukung
Administrasi/Op.
1. Alufi, ST Baubau / 30 April 1996 S1 Teknik Sipil Administrasi/Op. Komputer -
Komputer
Rendhy Paranuan
2. Kendari / 09 Agustus 1992 S1 Teknik Sipil Pengawas Lapangan Pengawas Lapangan -
Mantong, ST
Petugas Keselamatan
3. Jimsan, ST Kusambi / 10 November 1997 S1 Teknik Sipil Petugas K3 -
Konstruksi
LRAPORAN PENDAHULUAN CV. Alfa Engineering Cons.

Tabel 5.2. Komposisi Tim dan Penugasan

CV. ALFA ENGINEERING CONSULTANT


Tenaga Ahli
Tenaga Ahli Jumlah Orang
Nama Personil Posisi diusulkan Uraian Pekerjaan
Lokal/Asing Bulan
Team Leader 1. Menyusun schedule, metode pelaksanaan dan breakdown aktivitas bulanan dan
LM. Abduh, ST Lokal minggunan. 1
2. Mengkoordinasikan kepada pemilik proyek (owner) mengenai penentuan
schedule material dan persetujuan bahan material apa saja yang akan
digunakan dalam pekerjaan.
3. Menyusun dan menyediakan shop drawing
4. Menentukan cara pelaksaan pekerjaan yang efektif dan murah.
5. Melakukan supervisi di lapangan mengenai pelaksanaan pekerjaan.

6. Menginformasikan adanya penyimpangan waktu dan biaya yang terjadi kepada


Project Manager.
7. Mempersiapkan prosedur pelaksanaan untuk menjamin pencapaian sasaran
kerja.
8. Mengajukan daftar kelengkapan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk
pencapaian sasaran kerja kepada Pemilik Proyek

9. Melakukan monitoring secara intensif terhadap tahapan pelaksanaan kegiatan


harian mingguan dan laporan keuangan.
10. Melakukan koordinasi pembuatan laporan progres pelaksanaan proyek secara
periodik.
11. Mengevaluasi kualitas mutu dan mentapkan cara agar tidak terjadi
penyimpangan yang kemungkinan akan terjadi.
12. Mempersiapkan data untuk schedule, meliputi item aktivitas kegiatan, jangka
waktu, bahan dan peralatan.

13. Memaksimalkan kemungkinan pemanfaatan value engineering (VE)


LRAPORAN PENDAHULUAN CV. Alfa Engineering Cons.

Tenaga Ahli
Tenaga Ahli Jumlah Orang
Nama Personil Posisi diusulkan Uraian Pekerjaan
Lokal/Asing Bulan
Wiwi Narsi, S.Ars Lokal Ahli Arsitek 1. Memberikan bantuan pengawasan kepada KPA dan PPK 1
Melakukan Koordinasi dan Komukiasi dengan penyelenggara program
2 Pembangunan Proyek Pekerjaan Pengawasan
Bersama-sama kontraktor Membantu proyek menyiapkan soft Drawing dan as-
3. build drawing

4. Memantau penyampaian pelaporan pembangunan kepada team leader


Melakukan konsolidasi laporan penanggung jawaban kegiatan dan pengawas
5. bangunan dalam setiap bulannya.

Memberikan saran penaganan apabila ada permasalahan, serta alterrnatif


6. tindak lanjut penangannya kepada penyelanggara kegiatan di lapangan;

7. Memberikan dukungan teknis, manajemen kepada pengawas bangunan


Tenaga Pendukung
Tenaga Ahli Uraian Pekerjaan Jumlah Orang
Nama Personil Posisi diusulkan
Lokal/Asing Bulan
1. Bertanggung jawab terhadap kelancaran pekerjaan administrasi dan keuangan
Administrasi / Op. proyek seperti surat- menyurat, pengurusan termin, dll.
Alufi, ST Lokal 1
Komputer
2. Mengerjakan semua pekerjaan administrasi dan keuangan yang diperlukan
dalam penyelesaian pekerjaan.
3. Menyelesaikan semua pekerjaan pengetikan dan pembuatan dokumen usulan
teknis serta laporan pendahuluan, intern, dan laporan akhir yang diperlukan
dalam penyelesaian pekerjaan.
LRAPORAN PENDAHULUAN CV. Alfa Engineering Cons.

Tenaga Pendukung
Tenaga Ahli Jumlah Orang
Nama Personil Posisi diusulkan Uraian Pekerjaan
Lokal/Asing Bulan
Rendy Paranuan 1. Membantu PPK dan mengawasi pekerjaan dari aspek prosedur dan kuantitas
Lokal Pengawas Lapangan pekerjaan berdasarkan dokumen kontrak. 1
Matong, ST
2. Bertanggung jawab penuh untuk mengawasi kuantitas pekerjaan yang
dilaksanakan kontraktor
3. Melakukan pemeriksaan gambar kerja kontraktor berdasarkan gambar rencana
serta memeriksa dan memberi ijin pelaksanaan pekerjaan kontraktor.

4. Mengawasi dan memberi pengarahan dalam pelaksanaan pekerjaan agar sesuai


dengan prosedur berdasarkan spesifikasi teknis.

5. Berhak menerima dan menolak hasil kontraktor berdasarkan spesifikasi teknis

6. Membuat laporan harian mengenai aktivitas kontraktor untuk kemajuan


pekerjaan, terdiri dari cuaca, material yang dating (masuk), perubahan dan
bentuk ukuran pekerjaan, peralatan di lapangan, kuantitas dari pekerjaan yang
telah diselesaikan, pengukuran di lapangan dan kejadian-kejadian khusus.

7. Memeriksa gabar terlaksana (As Built Drawing)


8. Membuat catatan lengkap tentang peralatan, tenaga kerja dan material yang
digunakan dalam setiap pekerjaan yang merupakan atau mungkin akan mejadi
pekerjaan tambah (extra).

Tenaga Pendukung
Tenaga Ahli Jumlah Orang
Nama Personil Posisi diusulkan Uraian Pekerjaan
Lokal/Asing Bulan
LRAPORAN PENDAHULUAN CV. Alfa Engineering Cons.

1. Mengevaluasi semua pelaksanaan pengujian dilapangan yang dilakukan dan


Jimsan, ST Lokal Petugas K3 dapat memastikan bahwa pekerjaan yang dilakukan mengikuti ketentuan K3. 1

2. Memberikan arahan atau panduan bahwa seluruh orang yang memasuki lokasi
pekerjaan menggunakan alat pengaman diri secara lengkap dan benar.

3. Memberikan panduan bagi pihak di lapangan yang terkait dengan pekerjaan


agat memahami penting keselamatan dan keamanan kerja.

4. Menentukan peralatan K3 yang harus digunakan untuk masing-masing jenis


pekerjaan.
5. Melakukan pengawasan dan evaluasi di lapangan secara terus menerus dan
semua lokasi pekerjaan konstruksi yang sedang dilaksanakan, dan
memberitahu dengan segera kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) tentang
semua pekerjaan yang tidak memenuhi ketentuan K3.

6. Semua hasil pengamatan K3 dilaporkan secara tertulis pada hari itu juga.

7. Secara terus menerus mengawasi, dan membuat catatan mengenai hasil


pengamatan mengenai K3.
8. Melakukan evaluasi dilapangan secara terus menerus terhadap semua
pekerjaan harian (day work), termasuk membuat catatan menganai peralatan
yang digunakan untuk K3
LRAPORAN PENDAHULUAN CV. Alfa Engineering Cons.

Tabel 5.3. Jadwal Penugasan Personil

BULAN KE-
NO JABATAN/POSISI PERSONEL ORANG BULAN
1 2 3 4 5
NASIONAL
1. Team Leader 1
2. Ahli Arsitek 1
3. Adminnitrasi/Op. Komputer 1
4. Pengawas Lapangan 1
5. Petugas K3 1
Sub Total 5
ASING
-
-
Sub Total 0
Total 5

= Penuh Waktu
= Paruh Waktu

Anda mungkin juga menyukai