Members:
• Distyshinta P 185070500111002
• Ruben Ero 185070500111004
• Ajeng Widyastuti 185070500111006
• Atqillah Irbah 185070500111008
• Anatasya Ayu P 185070500111010
• Zakiyyatul Fitriyah 185070500111012
DEFINISI
Y = bx + a
20.0002 1.243 Y = 0.058x + 0.054
R = 0.998
30.0003 1.834
40.0004 2.466
50.0005 2.913
Kurva Baku
3.5
3
y = 0.0585x + 0.0541
2.5 R² = 0.9964
2
absorbansi
1.5
0.5
0
0 10 20 30 40 50 60
konsentrasi (ppm)
• Y = bx + a
0,597 = 0,058x + 0,054
x = 9,36 ppm = 9,36 x 10−3 mg/ml
• Y = bx + a
1,243 = 0,058x + 0,054
x = 20,5 ppm = 2,05 x 10−3 mg/ml
• Y = bx + a
1,834 = 0,058x + 0,054
x = 30,689 ppm = 3,069 x 10−3 mg/ml
• Y = bx + a
2,446 = 0,058x + 0,054
x = 41,586 ppm = 4,159 x 10−3 mg/ml
• Y = bx + a
2,913 = 0,058x + 0,054
x = 49,293 ppm = 4, 929 x 10−3 mg/ml
• Sy = 0,927
0,927
• Vx0 = 0,058 x 100%= 15,98%
𝑆𝑦 0,927
• LOD = x3 = 0,058 x 3 = 47,948 mg/ml
𝑏
𝑆𝑦 0,947
• LOQ = x 10 = x 10 = 159,828 mg/ml
𝑏 0,058
Persyaratan Spesifitas
Dalam analisis kromatografi, sulit untuk
memastikan apakah puncak dalam
kromatogram murni atau terdiri lebih dari
suatu senyawa. Sebelumnya, parameter
kromatografi seperti komposisi fase gerak
dimodifikasi untuk menyelidiki kemurnian
puncak. Sedangkan baru-baru ini digunakan
detector ultraviolet/visible diode-array.
Tingkat pengotor yang dapat dideteksi dengan
instrument ini tergantung pada perbedaan
spectra, pada kinerja ditektor dan pada
algoritma perangkat lunak. Dalam kondisi
ideal, kotoran puncak pada level 0,5% dapat
didekteksi.
SPESIFITAS
Berdasarkan spectrum serapan
larutan uji paracetamol panjang
gelombang maksimum 243 nm. Dari
hasil uji dapat dikatakan spesifik
karena hanya menghasilkan satu
puncak spectrum yang tajam.
Pengukuran pada panjang
gelombang maksimum dilakukan
karena perubahan absorban untuk
setiap satuan konsentrasi paling
besar pada panjang gelombang
maksimum sehingga akan diperoleh
kepekaan analisis yang maksimum.
Persyaratan Linieritas
Linieritas biasanya ditunjukkan melalui regresi
kuadrat terkecil. Penerimaan data linieritas sering
dinilai dengan memeriksa koefisien korelasi dan
intersep-y, dan jumlah kuadrat. Untuk metode
pengujian, koefisien korelasi lebih dari 0,999
umumnya dianggap sebagai bukti kesesuaian data
dengan garis regresi. Untuk metode pengotor,
koefisien korelasi lebih dari 0,999 umumnya dapat
diterima. Persamaan regresi linier yang diterapkan
pada hasil harus memiliki intersepsi yang tidak
berbeda secara signifikan dari 0. Hasil ini harus
didorong dari penilaian statistic kurva kalibrasi.
Juga diterima bahwa intersep-y harus kurang dari
beberapa persen dari respons yang diperoleh
untuk analit pada konsentrasi target.
Persyaratan Linieritas
Linieritas harus dievaluasi secara grafis. Evaluasi
dilakukan secara visual dengan memeriksa plot area puncak
sebagai fungsi konsentrasi analit. Untuk rentang linier dalam
kurva kalibrasi, penyimpangan harus didistribusikan secara
merata antara nilai positif dan negative.
Selain pendekatan ini, nilai plot yang diperoleh dengan
mengurangi nilai yang diamati dari nilai prediksi (dari
persamaan linear) terhadap konsentrasi dapat membantu
menilai linieritas. Untuk rentang linier dalam kurva kalibrasi,
penyimpangan harus didistribusikan secara merata antara
nilai positif dan negatif.
SYARAT LINIERITAS
• Hubungan linier yang ideal dicapai jika
nilai b = 0 dan r = +1 atau –1 bergantung
pada arah garis. Sedangkan nilai a
menunjukkan kepekaan analisis terutama
instrumen yang digunakan. Parameter lain
yang harus dihitung adalah simpangan
baku residual (Sy).
• Proses Relatif Standar Deviasi (VxO)
dinyatakan linier jika nilainya <2%.
(Harmita, 2004)
Nilai LOD & LOQ
Nilai limit deteksi sebesar 47,948 mg/mL dapat
diartikan bahwa alat spektrofotometer yang
digunakan ini mampu memberikan
respon/data/hasil untuk analisis paracetamol
dengan jumlah analit paracetamol terkecil yang
masih mampu untuk dianalisis sebesar 47,948
mg/mL.
Nilai limit kuantisasi sebesar 159,828 mg/mL
artinya alat spektrofotometr ini apabila
digunakan untuk analisis paracetamol dengan
menghasilkan sebesar 159,828 mg/mL mampu
memberikan respon/data/hasil dengan nilai
akurasi dan presisi yang dapat diterima atau
yang diharapkan dalam analisis paracetamol.
KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah
dilakukan didapatkan panjang gelombang
sebesar 243 nm dan menghasilkan satu
puncak gelombang yang curam pada
spektrum yang berarti metode analisis
dapat dikatakan spesifik. Sedangkan
untuk uji linieritas, nilai koefisien korelasi
belum bisa dibilang linier karena nilai Vxo
> 5% dan nilai r sendiri masih kurang dari
0,999 sehingga belum didapatkan data
yang linier pada praktikum ini.
AKURASI
&
PRESISI
DEFINISI
2 0.1611 g 1.367
Kadar Paracetamol yang dibutuhkan:100 mg
3 0.1611 g 1.222
x = 161,1 mg
Replikasi 2
Replikasi 3