Disusun oleh :
Nama : Claudya Astrid Liana Wijaya
NIM : 011400374
Program Studi : D-IV Teknokimia Nuklir
Jurusan : Teknokimia Nuklir
Semester : III (Tiga)
Rekan kerja : 1. Ahmad Marzuki R
2. Erick Maulana
Kelompok : A2
Materi : Detektor HPGe
Asisten : Maria Christina P, SST, M. Eng
I. TUJUAN
Menentukan FWHM, resolusi, efisiensi, dan peak to Compton detector HPGe.
Apabila terdapat radiasi gamma yang masuk ke dalam daerah intrinsik ini maka
akan terbentuk pasangan electron(ion negatif) dan hole (ion positif). Oleh karena
pengaruh medan listrik dari HVPSmaka electronakan bergerak menuju ke elektroda
positif dan hole akan bergerak menuju ke elektroda negatif. Pada ujung-ujung elektroda
akan terjadi perubahan beda potensial yang menghasilkan pulsa listrik. Tinggi
amplitudo pulsa yang dihasilkan sebanding dengan tenaga foton gamma yang
berinteraksi dengan detektor. Pulsa yang dihasilkan langsung diterima oleh penguat
awal (Pre-Amplifier) jenis peka terhadap muatan yang melekat pada detektor.
Resolusi Detektor Resolusi detektor adalah kemampuan detektor untuk
membedakan dua puncak energi radiasi gamma yang berdekatan. Ukuran resolusi
detektor dinyatakan dengan lebar setengah tinggi maksimum spektrum yang sering
ditulis sebagai FWHM (Full Width Half Maximum). Ilustrasi FWHMditunjukkan pada
Gambar 2 di bawah ini.
Apabila sebuah spektrum puncak energi gamma ditarik garis vertikal pada ujung
puncak (C) memotong garis yang menghubungkan kedua kaki spektrum (AB) di D
maka CD adalah tinggi maksimum. Jika E adalah titik pertengan CD dan garis FG
adalah garis horizontal yang melalui titik E maka panjang garis FG dinamakan FWHM.
Biasanya FWHMdinyatakan dalam satuan keV. Resolusi suatu detektor adalah fungsi
energi sinar gamma. Makin tinggi energi sinar gamma makin rendah resolusi detektor
atau semakin lebar FWHM. Ukuran FWHM detektor secara konvensi internasional di
tentukan pada energi 1332,5 keV dari sumber Co-60. Sebagian besar program pengolah
data dari sistem spektrometer telah dapat menampilkan nilai FWHM ini secara otomatis
di dalam layar monitor.
Beberapa parameter yang merupakan karakteristik detektor semikonduktor
Geyang perlu kita amati dalam rangka melakukan suatu kegiatan pengujian dan
sumberradiasi yang digunakan sebagai sumber standar adalah Co-60, Parameter
tersebut antaralain :
Resolusi energi dari detector HPGe pada range besar yaitu ditunjukkan
denganmengukur nikai FWHM pada puncak energi dari Co-60 pada 1332.5 keV.
Peak to Compton (PC) ratio adalah nila perbandingan antara cacahan padapuncak
energi dari 60Co yang terhitung pada 1332.5 keV dengan rentangpenghitungan energi
(1040 – 1096) keV
Efisiensi relatif dapat didefinisikan sebagai efisiensi peak absolut (ηab)
daridetektor HPGe dan merupakan percabangan (ηab) dari detektor NaI(Tl)
denganukuran kristal inchi pada energi 1332.5 keV dari Co-60 dan nilai dari ηabdari
NaI(Tl).
III. ALAT DAN BAHAN
3.1.Alat
Rangkaian detector HPGe
3.2.Bahan
Sumber radiasi Co-60
V. DATA PENGAMATAN
5.1. Cacah Background
Energi : 1173.28 KeV
Count : 0
Nama Nett
No. Energi FWHM Gross Area E1 E2
Puncak Area
Photopeak
1 1173.66 1.86 9441 13855 1170.07 1177.99
1
Photopeak
2 1332.9 1.89 8303 11515 1329.6 1338.84
2
VI. PERHITUNGAN
6.1. Menentukan FWHM
Puncak I
FWHM pada alat: 1.86
FWHM berdasarkan perhitungan :
(1177.99 − 1170.07) = 7.92
Puncak II
FWHM pada alat : 1,89
FWHM berdasarkan perhitungan :
(1338.84 − 1329.6) = 9.24
= × 100%
Puncak I
.
= × 100% = 0.67%
,
Puncak II
.
= × 100% = 0,69 %
.
. ×
=1 = 1 × 10 × = 36700
= 36700
= 2011 − 2015 = 4 ℎ
.
= = = 0.1315
.
= .
.
= 36700 ×
= 21688.38
Puncak I
Puncak II
= = 47,44
= = 41.72
VII. PEMBAHASAN
Parameter yang merupakan karakteristik dari detector demikonduktor seperti
HPGe yang perlu di perhatikan dalam rangka pengujjian kerja detector adalah
resolusi, efisiensi, dan peak to Compton. Oleh karena itu pada praktikum ini
dilakukan pengujian terhadap parameter tersebut dengan detector HPGe dan sumber
standar Co-60.
FWHM merupakan lebar setengah puncak maksimal. FWHM mempengaruhi
besarnya resolusi. Semakin kecil nilai FWHM maka resolusi detector semakin baik.
Dari hasil perhitungan FWHM untuk tiap puncak di dapat nilai FWHM yang cukup
besar. FWHM ini juga berbeda dengan FWHM yang di tampilkan oleh alat. Hal ini di
sebabkan kesalahan dalam menentukan lebar puncak pada saat “roy”.
Resolusi detektor adalah kemampuan detektor untuk membedakan energi radiasi
yang berdekatan. Suatu detektor diharapkan mempunyai resolusi yang sangat kecil
(high resolution) sehingga dapat membedakan energi radiasi secara teliti. Energi
radiasi yang memasuki bahan semikonduktor akan diserap oleh bahan sehingga
beberapa elektronnya dapat berpindah dari pita valensi ke pita konduksi. Biladiantara
kedua ujung bahan semikonduktor terdapat beda potensial maka akan terjadialiran
arus listrik. Jadi pada detector ini energi radiasi diubah menjadi energi listrik.
Olehkarena itu energi yang dibutuhkan untuk menghasilkan ion – ion lebih
rendahdibandingkan dengan proses ionisasi di gas, maka jumlah ion yang dihasilkan
oleh energiyang sama akan lebih banyak. Hal inilah yang menyebabkan detector
semikonduktorsangat teliti dalam membedakan energi radiasi yang mengenainya
karena itu detector semikonduktor mempunyai resolusi tinggi. Dari hasil perhitungan
di peroleh nilai resolusi untuk puncak 1 dengan energi 1173.66 KeV adalah 0.67%
dan untuk puncak dengan energi 1332.9 adalah 0.69 %. Berdasarkan pengukuran
resousi pada dua puncak dengan energy yang berbeda ini dapat dilihat bahwa energy
berbanding terbalik dengan kemampuan daya pisah detector. Semakin besar energy
maka resolusi atau kemampuan daya pisah detector akan semakin kecil, hal ini
disebabkan karena semakin besar energy maka semaki banyak radiasi yang akan
mengenai detector sehingga daya pisahnya akan turun,
Efisiensi detektor adalah suatu nilai yang menunjukkan perbandingan antara
jumlah pulsa listrik yang dihasilkan detektor terhadap jumlah radiasi yang
diterimanya. Detektor di katakan semakin baik apabila mempunyai efisiensi yang
besar. Dari hasil perhitungan di peroleh efisiensi detector pada energy 1173.66 KeV
adalah 0.435% dan untuk energy 1332,9 adalah 0.383%. Berdasarkan perbandingan
efisiensi pada dua tingkat energy yang berbeda dapat di lihat bahwa energy
berbanding terbalik dengan efisiensi. Hal ini dikarenakan semakin tinggi energy maka
semakin bayak radiasi yang di pancarkan oleh detector sehingga kemungkinan radiasi
yang lolos semakin akan semakin besar,
Peak to Compton merupakan niali perbandingan antara cacahan pada puncak
energy cacahan Compton yang di hasilkan. hamburan Compton yang muncal ini
tidak di inginkan dalam pengukuran dengan HPGe, oleh karena itu nilai peak to
Compton di harapkan sebesar mungkin. Compton biasanya terjadi pada rentang
energy 1040-1096 KeV. Berdasarkan perhitungan di diperoleh peak to ccompton
untuk puncak I adalah 47.44% dan untuk puncak II adalah 41.72%. untuk peak too
Compton dapat di lihat bahwa semakin besar energy yang di gunakan maka
Compton akan semakin kecil sehingga peak to comptonnya akan semakin baik. Hal
ini di sebabkan compton lebih banyak terjadi pada daerah energy rendah terutama
1040-106 KeV. Sistem spektroskopi gamma dikatakan baik bila mempunyai nilai
peak to Compton ratio lebih besar dari 40. Berdasarkan teori tersebut, hal ini berarti,
sistem spektroskopi gamma dengan detektor HPGE ini dalam kondisi yang baik.
VIII. KESIMPULAN
1. FWHM mempengaruhi besarnya harga resolusi.
2. Nilai resolusi untuk puncak 1 dengan energi 1173.66 KeV adalah 0.67% dan
untuk puncak dengan energi 1332.9 adalah 0.69 %. Resolusi berbanding terbalik
dengan energy.
3. Efisiensi detector pada energy 1173.66 KeV adalah 0.435% dan untuk energy
1332,9 adalah 0.383%. Energi berbanding terbalik dengan efisiensi detector.
4. Peak to compton untuk puncak I adalah 47.44% dan untuk puncak II adalah
41.72%. Nilai peak to Compton berbanding lurus dengan energy,