PENCACAHAN RADIASI Fix - KEL 9 FIS DIK-B 15 - 2
PENCACAHAN RADIASI Fix - KEL 9 FIS DIK-B 15 - 2
OLEH:
KELOMPOK 9 (FISIKA DIK-B 2015)
DINDA MELANI
ELGITA BR TARIGAN
JELITA SIRAIT
D B
Tenaga radiasi
Persamaan resolusi detektor
82
gamma ini adalah 97 dan 82
3000
x 100 2,73 %
% Re solusi 8,1 %
saluran. Tentukan resolusi FWHM pada chanel
Re solusi (keV ) x 1275 keV
detektor pada kedua energi posisi puncak pada chanel
82
x 1275
ini! 3000
Re solusi (keV ) 34,85 keV
Efisiensi Surveimeter Kontaminasi
A Keterangan :
K A=aktivitas kontaminan yang tercacah
L ( Mukhlis, 2000 : 278)
L= luas permukaan dektektor
Contoh Soal Surveimeter Kontaminasi
C
100%
Y .A
Keterangan :
η = Efisisensi alat cacah radiasi
C = cacahan per sekon (cps)
A = Aktivitas sumber yang dicacah (dps atau Bq)
Y = Yield, dari radiasi yang dipancarkan sumber
Catatan : nilai 1 dps sama dengan 1 Becquerel (Bq), 1 dpm sama dengan 60 dps
dan 1 cpm sama dengan 60 cps
Contoh soal Efisiensi
Detektor
dik : 48%
Pencacahan dengan efisiensi 48% V 2ml
dipakai untuk mengukur aktivitas C 50 22 28cps
total pemancar alfa pada suatu Y 0,854
sampel lingkungan. Jika valume Dit : A.... ?
sampel yang dicacah 2ml dengan penyelesai an :
hasil pencacahan rata-ratanya C
100%
Y .A
adalah 50 cps dan hasil cacahan 28
latar rata-rata 22 cps, berapa kadar 48% 100%
(0,854). A
aktivitas pemancar alfa dalam 480,854 . A 2800
sampel tersebut dinyatakan dalam 40,992. A 2800
Bq/I? (Y=0, 8521) A
2800
68,3Bq
40,992
Peralatan Penunjang: Sistem Pencacah
Sistem Pencacah Suatu cara untuk mengukur jumlah (kuantitas) radiasi yang
Integral memasuki detektor tanpa memperhatikan tingkat energi
radiasinya. Sistem pencacah integral yang paling sederhana
menggunakan detektor Geiger-Muller (GM).
Peralatan selanjutnya
adalah diskriminator yang
merupakan ciri dari sebuah pencacah
diferensial karena alat ini yang
berfungsi untuk menyaring apakah
suatu pulsa listrik keluaran amplifier
diteruskan ke counter atau tidak.
Diskriminator mempunyai fasilitas
batas atas dan batas bawah.
Sumber: www.batan.go.id
• Ada dua macam penguat awal yang biasa digunakan, yaitu penguat awal
peka tegangan dan peka muatan. Penguat awal tegangan mempunyai
kelebihan dalam hal memiliki sinyal yang tinggi akan tetapi mempunyai
kelemahan dalam hal stabilitas.
• Oleh karena itu pada spektrometri gamma lebih sering digunakan
penguat awal peka muatan karena mempunyai kestabilan yang baik.
• Penguat Awal mempunyai beberapa fungsi antara lain:
Untuk melakukan amplifikasi awal terhadap pulsa keluaran detektor.
Untuk melakukan pembentukan pulsa pendahuluan.
Untuk mencocokkan impedansi keluaran detektor dengan kabel
sinyal masukan ke penguat.
Untuk mengadakan perubahan muatan menjadi tegangan pada pulsa
keluaran detektor (Agus, 2013:308).
Sumber: Agus, 2013:308 Penguat
1. Pencacah atau counter adalah merupakan rangkaian logika sekuensi yang berfungsi mencacah
atau menghitung jumlah pulsa yang masuk.
2. Suatu detektor diharapkan mempunyai resolusi yang sangat kecil sehingga dapat membedakan
energi radiasi secara teliti.
3. FWHM (Full Width Half Maximum) yaitu jangkauan tenaga radiasi yang mencakup lebar
spektrum pada setengah maksimum ketinggian. Semakin runcing spektrumnya maka semakin
kecil FWHM nya, semakin cermat penentuan tenaga radiasi. Keruncingan atau ketajaman
spektrum ditentukan oleh muatan listrik yang terkumpul di elektrode-elektrode akibat radiasi.
4. Sistem pencacah terdiri dari pencacah integral, pencacah diferensial dan sistem spektoskopi.
5. Perangkat Spektroskopi Gamma terdiri atas Penguat Awal (Pre-Amplifier), Penguat dan
Pembentukan Pulsa.
6. Fungsi utama MCA (Multi Channel Analyzer) adalah mengolah dan membuat grafik spektrum
tinggi pulsa dengan isi cacah setiap kanal. Alat tersebut mempunyai banyak memori yang
dinyatakan dalam cacah salur (channel) yang dimilikinya .
Daftar Pustaka
Agus, Tri, dkk. 2013. Optimasi Parameter Spektroskopi Gamma dengan Detektor HPGE.
Yogyakarta: Pusat Teknologi Akselerator Dan Proses Bahan – BATAN. Prosiding Seminar
Penelitian dan Pengelolaan Perangkat Nuklir
Mittal, dkk. 2009. Introduction to Nuclear and Particle Physics. New Delhi: Raj Press
Mukhlis. 2000. Dasar-dasar Proteksi Radiasi. Jakarta: PT Asdi Mahasatya
Wisnu.
http://www.batan.go.id/pusdiklat/elearning/Pengukuran_Radiasi/Pencacah_01.htm
http://www.batan.go.id/pusdiklat/elearning/Pengukuran_Radiasi/_private/Prinsip%20D
asar.pdf