Anda di halaman 1dari 24

Pendahuluan

Jaringan komunikasi secara berkala harus memilih


satu band frekuensi.
Teori filter modern menyediakan metode untuk
mendesain filter sedemikian rupa untuk memenuhi
beberapa spesifikasi yang diinginkan
paling umum digunakan pada rangkaian pemilihan
frekuensi atau tuning adalah masih agak simple yakni
rangkaian resonansi seri dan paralel meskipun
rangkaian sederhana
Melakukan proses tuning berarti rangkaian tersebut
beresonansi dengan sinyal tersebut
Rangkaian tuning dapat digunakan misalnya,
Antara sistem antena dan penguat RF satu sistem
penerima,
Antara tahap-tahap peguat RF, IF pada sistem
penerima superheterodyne, dsb.

RANGKAIAN RESONANSI SERI
IMPEDANSI Rangkaian Resonansi
Seri
frekuensi tinggi dengan L > 1/C bersifat induktif dan
X bernilai positif. Pada frekuensi rendah L < 1/C
bersifat kapasitif dimana X bersifat negatif.
Pengaturan nilai L atau C atau keduanya sehingga
rangkaian dapat dibawa ke keadaan resonansi dengan
frekuensi yang digunakan
proses ini disebut dengan tuning dan rangkaian juga
dikenal sebagai rangkaian tuned seri
Kegunaan dari rangkaian tuned seri adalah bahwa ini
memungkinkan sinyal pada satu frekuensi dipilih
dalam pilihan dari frekuensi lain
Frekuensi yan dipilih dikenal dengan frekuensi
selectivity.

Jika X bervariasi dari positif ke negatif. Terdapat
frekuensi dimana nilai X berada pada titik nol
Frekuensi ini disebut dengan frekuensi resonansi seri.
Resonansi Seri
Resonansi seri terjadi jika bagian reaktif dari
impedansi menjadi nol atau setara dengan nol.
sudut phasa sama dengan nol
Besarnya nilai impedansi minimum, sama dengan r

jika frekuensi resonansi seri
so
= 2f
so

Faktor Q Seri
Faktor Q yang disebut dengan quality factor dapat
didefenisikan sebagai perbandingan reaktansi pada
resonansi dengan resistansi pada rangkaian tuned
Jika
so
L = 1/
so
C, factor Q juga dapat diekspresikan sebagai:
Faktor Q juga dikenal sebagai faktor pembesaran
tegangan karena ini memberikan perbandingan
besarnya tegangan reaktif terhadap tegangan yang
digunakan pada resonansi
Arus pada resonansi adalah V/r, dimana V merupakan
tegangan yang digunakan
dan besarnya tegangan yang menuju L adalah
V/r.
so
L = VQ
yang menuju C adalah (V/r).1/
so
C = VQ
Hubungan Impedansi dengan Q
L dan C dapat dieleminasi dengan
Dengan frekuensi variabel y
Memungkinkan impedansi dapat diekspresikan sebagai :

.(
3 dB Bandwidth
rangkaian tuning seri mempunyai kurva karakteristik
impedansi sebagai berikut,

pada frekuensi resonansi, impedansi rangkaian tuning
seri mencapai nilai minimumnya
kemudian di sekitar frekuensi tersebut ( = f
o
) terjadi
peningkat-an yang relatif simetris.
3dB bandwidth didefinisikan pada nilai nilai
minimum ter-sebut di kiri dan kanannya
Sebutan 3 dB untuk band-width itu muncul dari nilai
20log .
nilai bandwidth ter-tentu oleh selisih f
2
dan f
1
Berkaitan dengan factor Q rang-kaian tuning, besar
nilai bandwidth dinyatakan oleh rumus,

B =
B = f
2
f
1

Q
f
o
bahwa bandwidth berbanding terbalik dengan faktor
kualitas Q.
Makin besar nilai Q, makin sempit bandwidth
rangkaian tuning.
Lebar pita ter-sebut menentukan selektifitas
rangkaian tuning, yaitu kemampuan rangkaian untuk
menapis satu frekuensi, f
o
, dan membuang seluruh
pita frekuensi yang berada di sebelah kiri dan kanan
frekuensi resonansi tersebut.
Sehingga dapat dikatakan, bahwa faktor Q
menentukan selektifitas.

Rangkaian Resonansi Paralel
Frekuensi Resonansi
frekuensi resonansi dan faktor Q pada rangkaian
resonansi paralel untuk tujuan praktis, sama dengan
rangkaian resonansi seri
tetapi nilai impedansinya merupakan inversnya

Impedansi Rangkaiann resonansi
paralel

Diasumsikan percabangan impedansi kapasitif dengan
Z
C
dan percabangan induktif adalah Z
L
dan dari
gambar 2.4 impedansi paralel diperoleh
berhubungan dengan factor Q, bentuk bolak balik dari
persamaan impedansi dinamik adalah sebagai berikut
jika Q = 100 dan r = 20 dan kemudian ketika
dihubungkan sebagai rangkaian seri impedansi pada
resonansi akan menjadi 20 yang bersifat resistif
murni. Ketika dihubungkan sebagai rangkaian parallel
impedansi pada resonansi akan menjadi 200 k yang
juga bersifat murni resistif
Perbedaan bagaimanapun bahwa 20 merupakan
resistansi fisik dari kumparan berlawanan arus Dc dan
AC, ketika 200k merupakan sebuah dynamic
resistance yang dapat digunakan hanya untuk arus
boalk balik pada resonansi.

rangkaian parallel menawarkan impedansi yang tinggi dan
rangkaian seri menghasilakn impedansi yang rendah dan
impedansi parallel bervariasi dengan frekuensi yang juga
merupakan inverse dari impedansi seri.
jika Io merupakan input arus pada resonansi terhadap
rangkaian parallel, besarnya arus pada pada percabangan
kapasitif adalah Io.Q dan percabangan induktif IoQ
rangkaian resonansi seri memperlihatkan pembesaran
pada tegangan sedangkan pada rangkaian resonansi seri
memperlihatkan pembesaran arus.

Faktor Q
Resonansi parallel terjadi jika bagian reaktif dari
impedansi adalah nol. Ini memerlukan bagian
imaginer jyQs pada persamaan impedansi yang sama
dnegan nol.
Contoh Soal 2-1. Suatu rangkaian tuning paralel,
mempunyai faktor kualitas Q = 200 pada keadaan
resonansi dengan frekuensi kerja f = 10 MHz. Nilai ka-
pasitansi tuning adalah 10 picofarad. Hitung :
(a) dynamic resistance ?
(b) nilai resistansi induktor bila dianggap nilai tersebut
tidak berubah terhadap frekuensi ?
Jawaban :
(a) R
D
=
= 318,31 k
(b) R
D
= Q
2
.r r = = 7,96


Suatu rangkaian tuning seri, mempunyai induktor dengan nilai 2 H yang
mempunyai nilai resistif sebesar 2 . Rangkaian tersebut bere-sonansi pada
frekuensi f = 50 MHz. Pada rangkaian ini diberikan tegangan se-besar 1 volt efektif.
Hitung :
(a) nilai kapasitansi serinya ?
faktor kualitas Q rangkaian dan dynamic resistance ?
(c) tegangan pada ujung-ujung kapasitor ?
Jawaban :
(a) C = = = 5,066 x 10
-12
farad
= 5,07 pF
(b) Q = = 2 x 50 x 10
6
x 2 x 10
-6
/2 = 314,16
R
D
= r = 2
(c) Tegangan ujung-ujung kapasitor, V
C
= =

= [1/(2 x 50 x 10
6
x 5,066 x 10
-12
)] x 1
= 6,28 x 10
-4
volt
rms



eff
D
C
xV
R
X
eff
D
xV
xfxCxR 2
1

Anda mungkin juga menyukai