UNIT 8
RANGKAIAN RESONANSI
Edra Tri
Adinata
3332190078
RL-17
A. Prosedur Percobaan
1. Resonansi Seri
1.1 Siapkan papan plug-in, resistor 1,5 KΩ, kapsitor 100
nF, kumparan 1000 lilit, generator sinyal, saklar
dan osiloskop.
1.2 Kalibrasilah osiloskop
1.3 Dengan menggunakan papan plug-in dalam kedaan
saklar terbuka, buatlah rangkaian seperti gambar
BAB II
TUGAS
A. Pertanyaan Dan Tugas
Jawab :
= 28.8
2. l1 = 100 cm = 0,10 m
f = 350 Hz
ln = 2n - 1/4 λ
0,10 = (2 x 1) - 1/4 λ
0,10 = 1/4 λ
λ = 0,5 x 4
λ = 0,4 m
l3 = 0,5 m
BAB III
ANALISI
1. Rangkaian RLC
Dalam rangkaian seri RLC impedansi total rangkaian dapat dituliskan
sebagai berikut:
𝑍𝑡𝑜𝑡 = 𝑅 + 𝑗(𝑋𝐿 − 𝑋𝐶)
Dari hubungan ini akan terlihat bahwa reaktansi induktif dan kapasitif selalu
akan saling mengurangi. Bila kedua komponen ini sama besar, maka akan
saling meniadakan, dan dikatakan bahwa rangkaian dalam keadaan resonansi.
Resonansinya adalah resonansi seri. Demikian pula halnya pada rangkaian
paralel RLC admitansi total rangkaian dapat dituliskan sebagai:
𝑌𝑡𝑜𝑡 = 𝐺 + 𝑗(𝐵𝐶 − 𝐵𝑋𝐿)
Dimana G adalah konduktansi dan B adalah suseptansi. Dari hubungan ini
juga akan terlihat bahwa suseptansi kapasitif dan induktif akan selalu saling
mengurangi. Pada keadaan resonansi, kedua suseptansi tersebut akan saling
meniadakan. Resonansinya adalah resonansi paralel. Dari kedua pembahasan di
atas, jelas bahwa jenis resonansi tergantung dari macamhubungan L dan C
(seri/paralel).
2. Resonansi Seri
Dari hubungan Ztot = R + j(XL − XC) terlihat bahwa pada waktu resonansi
dimana XL = XC maka Ztot = R merupakan Zminimum, sehingga akan
diperoleh arus yang maksimum. Dalam keadaan ini rangkaian hanya bersifat
resistif sehingga fasa arus sama dengan fasa tegangan yang terpasang.
3. Resonansi Paralel
Dari hubungan Ytot = G + j(BC − BL), terlihat bahwa pada waktu resonansi
dimana BC = BL maka Ytot = G merupakan Y minimum, sehingga akan
diperoleh arus total yang akan minimum. Dalam keadaan ini rangkaian hanya
bersifat resistif.
𝑄 = 𝑄𝑃 = = =
atau
3.2 Analisis Percobaan
1. Resonansi Seri
Resistor 1,5 KΩ, kapsitor 100 nF, kumparan 1000 lilit, generator sinyal, saklar dan
osiloskop. Kalibrasilah osiloskop Dengan menggunakan papan plug-in dalam
kedaan saklar terbuka, rangkaian :
puncak tegangan VS, VR, VL, dan VC pada table untuk beberapa nilai frekuensi
sumber. Pada tiap frekuensi tersebut hendaklah nilai besar sinyal diperiksa kembali,
dan usahakan agar tetap memiliki nilai tegangan puncak sebesar 1,5 V dengan
frekuensi 100 Hz- 3KHz. salah satu frekuensi menyebabkan VR terbesar (maksimum),
frekuensi yang demikian dinamakan frekuensi resonansi seri. Tegangan-tegangan
tersebut memiliki fasa yang berbeda-beda, karenanya tegangan-tegangan tersebut
2. Resonansi Paralel
resistor 100 Ω dua buah, kapasitor 470 nF, kumparan 1000 lilit, generator sinyal,
saklar, adapter arus (3 buah), dan osiloskop. Dengan menggunakan papan plug-in
dan dalam keadaan saklar terbuka, rangkaian :
tegangan puncak VS dan E, juga arus IR, IC, dan IL pada table untuk beberapa nilai
frekuensi sumber. Periksa kembali besar VS agar tetap bernilai puncak 1,5 V untuk
tiap frekuensi yang digunakan. salah satu frekuensi menyebabkan E terbesar.
Frekuensi yang demikian dinamakan frekuensi resonansi parallel. Frekuensi ini
menyebabkan arus IS terkecil. Tegangan dan arus tersebut memiliki fasa yang
berbeda, karenanya disebut fasor. Perhatikan juga bahwa terdapat hubungan IS =
4.1 KESIMPULAN
Berdasarkan pada praktikum yang telah dilakukan,
dapat kita simpulkan mengenai data sebagai berikut:
1. Rangkaian Resonansi Seri adalah salah satu rangkaian terpenting
yang digunakan dalam rangkaian listrik dan elektronik.
2. Perbedaannya adalah bahwa rangkaian resonansi paralel dipengaruhi oleh
arus yang mengalir melalui masing-masing cabang paralel dalam rangkaian
tangki LC paralel. Sebuah rangkaian tangki adalah kombinasi paralel dari
L dan C yang digunakan dalam jaringan penyaring baik pilih atau menolak
frekuensi AC.
3. Jika Frekuensi atau Induktansi ditingkatkan, nilai reaktansi
induktif keseluruhan induktor juga akan meningkat.
4. Rangkaian paralel yang berisi Resistor, R, Induktor, L, dan Kapasitor, C
akan menghasilkan rangkaian resonansi paralel (juga disebut anti-
resonansi) ketika arus yang dihasilkan melalui kombinasi paralel
dalam- fasa dengan tegangan supply.
4.2 SARAN
Untuk menjadikan praktikum yang lebih baik di butuhkan lah saran seperti
berikut ini :